Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI GARAM BERYODIUM

DISUSUN OLEH :

Nama : Mulyani Adi Astutiatmja

Nim : J410190100

Kelas : Kesmas 2B

Shift : D

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019/2020
A. JUDUL :

Identifikasi Garam Beryodium

B. TUJUAN :
1. Mengetahui kandungan yodium pada berbagai jenis garam
2. Mengetahui kandungan yodium pada berbagai merk garam yang beredar di pasaran

C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai garis pantai terpanjang. Sepanjang
garis pantai juga merupakan penghasil garam terbesar di dunia. Proses pembuatan garam
tradisional terdiri dari duajenis yaitu metode penguapan dengan sinar matahari (kristalisasi) dan
dengan cara teknik perebusan (garam rebus). Dalam memproduksi garam di pengaruhi oleh air
laut, keadaan cuaca, tanah, dan pengaruh air. Namun masyarakat kurang memperhatikan apakah
dalam garam tersebut mengandung cukup yodium yang berguna dalam tubuh atau tidak.

Yodium merupakan zat mineral mikro yang harus tersedia di dalam tubuh yang berfungsi
untuk pembentukan hormon tiroid dan bergunak untuk proses metabolisme di dalam tubuh.
Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia adalah Gangguan
Akibat Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah serius, karena diperkirakan pada
saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal tinggal daerah yang lingkungannya
miskin yodium. Daerah endemik untuk defisiensi yodium adalah kepulauan yang besar dan
terpencil di pegunungan. Hal ini karena air dan tanah di daerah tersebut miskin akan kandungan
zat yodium sementara makanan yang berasal dari laut yang biasanya kaya akan zat yodium tidak
dapat dicapai di daerah tersebut.
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian GAKY adalah asupan yodium, tingkat
pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, cara perlakuan garam yodium. Upaya untuk
menanggulangi kebutuhan yodium di daerah dataran tinggi, pemerintah mengikuti program
fortifikasi yodium pada garam seperti yang dianjurkan oleh WHO (BPOM, 2006). Garam
beryodium mengandung 0,0025% berat KIO yang berarti 100 gram total berat garam
mengandung 2,5 mg KIO.

Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko mengandung yodium
atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada kemasan garam beryodium harus tertera
tulisan “Garam Beryodium”. Selain itu dapat diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam
beryodium menggunakan cairan uji iodine tes. Pengujian ini dapat dilakukan dengan meneteskan
iodine test sebanyak 2-3 tetes kedalam garam yang akan diuji kandungan yodiumnya.

Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada
anak. Yodium juga dapat membantu mencegah penyakit gondok, gondong, dan gondokan.
Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Disamping
untuk produksi hormone tiroid yaitu hormone yang dibutuhkan untuk perkembangan dan
pertumbuhan saraf otat pusat, pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian
besar metabolisme sel tubuh kecuali otak. Yodium juga dibutuhkan untuk sel darah merah dan
pernafasan sel serta menjaga keseimbangan.
D. HASIL

No Nama Garam Keterangan


1. Garam A Tidak berwarna (tidak ada yodium)
2. Garam B Ungu tua
Cukup yodium
> 30 ppm
3. Garam C Ungu muda
Kurang yodium
<30 ppm
4. Garam D Ungu tua
Cukup yodium
> 30 ppm

Analisi Praktikum :

Dari hasil percobaan identifikasi garam beryodium terdapat satu jenis garam yang tidak
beryodium yaitu garam A. Dua jenis garam yang mengandung cukup yodium (> 30 ppm ) yaitu
garam B dan garam D. Selanjutnya ada satu jenis garam juga yang mengandung kurang yodium
(<30 ppm) yaitu garam C.

Untuk garam garam yang tidak mengandung yodium tidak terjadi perubahan warna ketika
mendapat perlakuan penetesan iodium test. Untuk garam kurang yodium dengan ketetapan <30
ppm mengalami perubahan warna menjadi ungu muda. Sedangkan untuk garam yang
mengandung cukup yodium >30 ppm mengalami perubahan warna menjadi ungu tua ketika
mendapat perlakuan penetesan iodium test.
E. PEMBAHASAN

Pada praktikum identifikasi garam ini dilakukan terhadap beberapa sempel untuk mengetahui
kandungan yodium yang terdapat pada empat jenis garam tersebut. Karena iodium merupakan
mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam sangat penting dalam metabolisme di dalam. Untuk
itu perlunya kita mengetahui garam yang dapat mencukupi kebutuhan yodium bagi tubuh.
Dimana memang garma yang sehat adalah garam yang cukupm yodium dengan kadar yodium
antara 30-40 ppm. Berdasarkan dari identifikasi garam yodium tersebut ada jenis garam yang
kurang yodium atau bahkan tidak mengandung yodium. Padahal yodium ini merupakan salah
satu kebutuhan tubuh, dimana apabila terjadi kekurangan maupun kelebihan yodium dalam
jangka Panjang akan berdampak negative pada tubuh.

Dari hasil praktikum garam A menunjukan tidak adanya kandungan yodium di dalamnya.
Dimana dari hasil test ketika mendapat perlakuan iodin test tidak terjadi perubahan warna pada
garam, yang berarti garam ini tidak dapat memenuhi kebutuhan yodium ketika dikonsumsi. Dan
ada jenis garam yang hamper memenuhi kebutuhan yodium namun masih kurang (<30 ppm)
dimanan hasil setelah perlakuan pemberian iodin test terjadi perubahan warna menjadi ungu
muda, yaitu garam C. Kandungan yodium pada jenis garam tersebut mungkin ada namun masih
kurang memenuhi standar yodium untuk dikonsumsi.

Selanjutnya yaitu garam yang mengandung cukup yodium yaitu ada dua jenis garam yang
memenuhi standar kecukupan yodium yaitu garam B dan garam D. Dari hasil perlakuan
pemberian iodin test pada kedua jenis ini menghasilkan warna ungu tua yang berarti garam
tersebut mengandung cukup yodium yaitu >30 ppm. Untuk garam yang mengandung cukup
yodium dapat atau layak di konsumsi bagi masyarakat. Sehingga kebutuhan yodium di dalam
tubuh dapat terpenuhi, namun dalam konsumsi garam yang mengandung yodium ini jangan
terlalu berlebihan karena akan berdampak pada tubuh juga.

Identifikasi ini menunjukan bahwa banyaknya garam yang beredar dipasaran tidak semuanya
mengandung cukup yodium yang baik bagi tubuh, padahal dari permasalahan kurangnya yodium
ini menyebabkan permasalahan GAKY (Ganguan Akibat Kurang Yodium). Oleh karena itu,
perlunya pemberian informasi mengenai pentingnya konsumsi cukup yodium bagi tubuh kepada
masyarakat.
F. KESIMPULAN
1. Setelah ditetesi iodine test sebanyak 2-3 tetes, garam A tidak berubah warna. Maka
tiak mengandung yodium.
2. Setelah ditetesi iodine test sebanyak 2-3 tetes, garam B berubah warna menjadi ungu
tua. Maka mengandung cukup yodium yaitu lebih dari 30.
3. Setelah ditetesi iodine test sebanyak 2-3 tetes, garam C berubah warna menjadi ungu
muda. Maka mengandung kurang yodium yaitu kurang dari 30.
4. Setelah ditetesi iodine test sebanyak 2-3 tetes, garam D berubah warna menjadi ungu
tua. Maka mengandung cukup yodium yaitu lebih dari 30.
G. DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/438011519/Laporan-Praktikum-garam-Beryodium-docx

https://www.academika.edu/29662069/Laporan_Praktikum_Identifikasi_Garam_Beryodium

http://id.scribd.com/dociment/436971053/1-Garam-Beryodium

Anda mungkin juga menyukai