Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. A
2. Umur : 2 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Sindangsari
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. C
2. Umur : 37 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny.C datang membawa anaknya ke Rumah Sakit karena sudah dua hari ini anaknya
mengeluh diare cair. Diare sudah dirasakan klien sejak kemarin dan Ny.C langsung
membawa anaknya ke RS. Pada saat di rumah, Ny.C hanya memberikan anaknya
banyak minum air putih, namun sang anak malah nangis tidak mau minum. Menurut
ibunya, anak mengalami diare terus menerus sampai lebih dari 5 kali. Karena kondisi
anak semakin lemah dan pucat, akhirnya keluarga membawa anak ke Rumah Sakit.
Saat dikaji tanggal 19 April 2022, anak tampak lemah dengan suhu tubuh yaitu 360C,
agak pucat, mata cekung, turgor kulit lambat, berat badan 11,5 kg dan tinggi badan
86 cm. Dari perhitungan status gizi, anak termasuk kedalam berat badan yang
normal. Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi
yang lengkap.
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : BAB tidak berdarah,
kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak diare
sudah dua hari. Hasil observasi pada klien diperoleh mata cekung, turgor kulit
lambat.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita diare cair akut.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberikan l-bio 2x1 mg/ oral untuk anti diare
2. Memberikan Zin C 1x20 mg/ oral untuk terapi tambahan pada diare.
3. Memberikan penjelasan pada keluarga bila anak tidak membaik dalam 3
hari untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan
4. Menasihati keluarga agar kembali ke RS 2 hari berikutnya
c. Karena klien tinggal di Sindangsari sebagai daerah dengan resiko malaria
rendah, adanya pilek serta ada penyebab lain dari demamnya yaitu karena
pneumonia.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita demam mungkin bukan malaria.
Mengingat saat ini suhu tubuh pasien 360C, maka pemberian paracetamol
tidak diberikan. Hanya saja keluarga diminta untuk melakukan kunjungan
ulang 2 hari jika tetap demam. Selain itu, menasihati keluarga jika demam
tiap hari selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami
demam sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa
anaknya mengalami demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada
perdarahan di hidung dan gusi, tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada
petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu ≥ 38,5 0 C
agar diberikan parasetamol.
2. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap
demam
e. Saat di observasi telapak tangan anak agak pucat, sehingga dapat
diklasifikasikan anak menderita anemia
Tindakan yang diberikan yaitu :
1. Memberikan zat besi 1 x 1 ( 1 sendok takar ) selama 4 minggu
2. Memberikan obat cacing pirantel pamoat 125 mg 1 x 1 ( 1 ½ )
3. Menjelaskan pada keluarga agar melakukan kunjungan ulang 4 minggu
dari sekarang
f. Karena saat ini klien juga mengalami pilek, maka keluarga dianjurkan untuk
memberikan klien banyak minum serta menghindari makanan atau minuman
yang dingin
LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. M
2. Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 12 Juli 2020
3. Umur : 9 bulan
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. Alamat : Kertawangunan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. L
2. Umur : 25 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak ke dua dan saat ini berusia 9 bulan. Saat ini klien
dalam keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang
tuanya. Saat dikaji BB klien : 7,7 kg, Tinggi badan : 75 cm. Berdasarkan hasil
tersebut klien termasuk kedalam status gizi normal. Menurut keluarga, klien
sudah mendapatkan imunisasi polio, BCG, DPT, imunisasi yang belum
didapat adalah campak. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang
baik bagi anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang
anak, keluarga tampak belum paham dan berharap mendapatkan penjelasan
yang utuh dari pengkaji. Keluarga hanya mengatakan selama ini sudah
berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya. Terkait pemeriksaan
perkembangan anaknya, keluarga mengatakan jarang memberikan stimulus
karena merasa anaknya sehat – sehat saja. Dari hasil pemeriksaan KPSP
untuk kategori anak usia 9 bulan didapatkan hasil 8 jawaban ya dan 2
jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu klien.
III. Hasil Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )
IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan
hasil sbb :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi
pada anak diperoleh jawaban ‘’ya’’ ada 8 poin diantaranya poin no.
1,2,3,5,7,8,9 sedangkan jawaban ‘’tidak’’ ada 2 poin yaitu no. 4 dan 6
( Jawaban terlampir ). Dari hasil diatas, perkembangan anak termasuk
kategori perkembangan anak meragukan ( M )
V. Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur stimulasi 7 - 9 bulan
maka stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia
tersebut. Maka dalam hal ini, pengkaji menjelaskan kembali terkait
stimulasi perkembangan tersebut pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengatasi penyimpangan / mengejar ketertinggalannya.
Karena perkembangan anak meragukan dilihat dari jumlah jawaban ‘’ ya
‘’ hanya 9 dan jawaban ‘’ tidak ‘’ ada 2 poin. Dari kedua jawaban ‘’ tidak ‘’
tersebut adalah poin 4 ( gerak halus : belum bisa memungut dua benda
seperti mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang satu
benta pada saat bersamaan ), dan poin 6 ( gerak halus : belum bisa
memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang-
kacangan, potongan biskuit)
Intervensi yang diberikan yaitu :
1. Poin 4 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering
mungkin melatih anak untuk memungut dua benda seperti mainan dan
masing – masing tangan memegang satu benda secara besamaan.
2. Poin 7 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering
mungkin melatih anak untuk memungut dengan tangannya benda-
benda kecil seperi kismis, kacang-kacangan.
c. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintevensi
anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi
dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan.
d. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap
hari sekitar 3 – 4 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan
tidak bosan, waktu intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau
rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat
diintervesi lagi
e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2 minggu
kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah
ada kemajuan / perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining terdekat
f. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua hasilnya masih
sama dengan semula maka kemungkinan ada penyimpangan
perkembangan.
g. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina
keluarga balita.
LAPORAN KEGIATAN PKM
MTBS – KPSP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas praktek klinik Stase Keperawatan Anak

Di Susun Oleh :

TRINI AFIFAH NADIRAH


(JNR0210112)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai