Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan
konsep yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi
sehat ataupun sakit.
MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun
sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai
5 tahun.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini.
Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajri ibu untuk
melakukan Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera.

Rumusan Masalah
1.Apa itu MTBS?
2. bagaimana proses pelaksanaan MTBS ?
3. Bagaimana proses penatalaksanaan MTBS ?
3.Bagaimana cara memeriksa kemungkinan penyakit yang sangat berat atau infeksi bakteri ?
4. Bagaimana cara mengetahui kemungkinan berat badan rendah atau masalah pemberian asi?
5. Bagaimana cara pemcegahan serta pengobatanya ?

Tujuan
1. Mahasiswa memahami proses penatalaksanaan MTBS
2. Mahasiswa mengetahui cara memeriksa kemungkinan masalah yg terjadi pada ibu
maupun bayi.
3. Mahasiswa memahami cara pencegahan serta cara pengobatanya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

• KONSEP DASAR MTBM

Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat
ataupun sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan
fasilitas rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi
bayi muda yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan
(balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga
mencakup Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam
kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.

Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan.
Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat
membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan
campuran dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk
tidak membawa Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut
program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru
lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan.

Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.

2
• PELAKSANAAN MTBM

Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya :
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan Pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan Tindak lanjut

Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan
sebagai diagnosis spesifik penyakit
3. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan
difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
4. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman
5. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang.
Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang untuk
masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut
yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.
Kunjungan Pertama lakukan pemeriksaan berikut :
• Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri

Selanjutnya dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan.


Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. infeksi sistemik
gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi system organ
seperi: gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan nafas, bayi malas minum, tidak bisa
minum atau muntah, diare, demam, atau hipotermia. pada infeksi lokal biasanya bagian yang
terinfeksi teraba panas, bengkak, merah.

3
• Memeriksa gejala kejang
Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda merupakan gejala kelainan susunan syaraf
pusat dan merupakan keadaan darurat. kejang pada bayi muda umur kurang dari dua hari
berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan kejang pada
umur lebih dari dua hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan
metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering
disebabkan oleh perdarahan intracranial.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Adakah riwayat kejang ?
LIHAT : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
DENGAR : Apakah bayi menangis melengking tiba-tiba
LIHAT : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali ?
LIHAT : Apakah mulut bayi mencucu?
LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan

• Memeriksa gejala gangguan nafas


Frekuensi nafas normal bayi cukup bulan adalah 30-50 kali/menit. Frekuensi nafas lebih dari
60 kali/menit atau kurang dari 30 kali/menit dan menetap menunjukan ada gangguan nafas,
biasanya disertai tanda bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernafasan
cuping hidung serta terdengar suara merintih.

Cara memeriksanya yaitu :


LIHAT : Hitung nafas dalam satu menit
LIHAT : Adakah tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat?
DENGAR : Apakah bayi merintih?

• Memeriksa gejala hipotermia


Suhu normal pada bayi adalah 36,5-37,5 0 C suhu <35,5 o C disebut hipotermia berat yang
mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk.
Cara memeriksanya yaitu :
PERIKSA : Ukur suhu aksila dengan termometer atau raba badan bayi

4
• Memeriksa infeksi bakteri lokal
Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit,mata dan
piusar.
Cara memeriksanya yaitu :
LIHAT : Apakah ada pustul dikulit?
LIHAT : Apakah mata bernanah?
LIHAT : Apakah pusar kemerahan atau bernanah?

b. Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan gejalanya
yang terkait. Klasifikasikan Balita Muda untuk DEHIDRASI nya dan klasifikasikan juga
untuk diare persisten dan kemungkinan disentri.
• Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Diare
Menilai Diare
Bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. jika dehidrasi berlanjut, bayi menjadi
letargis atau tidak sadar. karena bayi kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan kuning.
jika kulit perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah bayi diare?
LIHAT : Keadaan umum bayi
:Apakah bayi letargis atau tidak sadar ?
:Apakah bayi gelisah atau rewel?
:Apakah mata cekung?
PERIKSA :Dengan mencubit kulit perut untuk memgetahui turgor (apakah kembalinya
sangat lambat >2 detik atau lambat)

Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan klasifikasi,
klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak ada tanda sebagai
mana tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya. jika ditemukan 2 atau lebih
tanda gejala pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda sebagai diare dehidrasi ringan atau
sedang. jika tidak cukup tanda gejala untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka
bayi diklasifikasikan sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.

5
B. MEMERIKSA IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada.
• Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan, yang
diakibatkan oleh penumpukan bilirubin, sebagian lainnya karena ketidak cocokan golongan
darah ibu dan bayi. peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang
berlebih atau ada gangguan pengeluarannya.
Menilai Ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu metode
“Kramer“ pada waktu memeriksa sebaiknya dibawah cahaya/sinar dan kulit ditekan sedikit.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah bayi kuning? jika ya, pada umur berapa timbul kuning?
TANYA,LIHAT : Apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT : Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?

Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah perpemberian asipada masa
ini, bayi dapat kekurangn gizi dan mudah terserang penyakit. Keadan ini akan berdampak
pada tumbuh kembang anak anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yangsering ditemukan pada balita muda adalah berat badan rendah menurut umur.
Hal ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian ASI. Masalah pemberianASI pada
balita muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah
pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya terkait dengan reflex isap yang belum
sempurna.
D.Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI
a. menanyakan apakah dilakukan inisiasi menyusu dini, apakah ibu mengalami kesulitan
pemberian asi, apa saja yang diberikan kepada bayi dan berapa kali melakukan penilaian
tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada trush atau kelainan pada bibir atau langit-
langit.
b. memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan grafik
barat badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini di lakukan ?

6
TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ?
TANYA : Apakah bayi diberi ASI ? jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?
TANYA : Apakah bayi diberi makanan atau minuman selain ASI ? Jika ya, berapa kali
dalam 24 jam? alat apa yang digunakan ?
LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut ?
: Adakah celah bibir atau langit-langit?
TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan menurut umur

c. Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI? Dan pemberian VIT
K. Tentukan status imunisasi Bayi Muda

• Memeriksa Status Imunisasi


Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan imunisasi HB-0, jika umur
bayi lebih dari 7 hari tidak lagi diberikan HB-0. diberkan HB-1 pada umur 2 bulan.
• Menentukan Status imunisasi Bayi
Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA tanyakan jenis dan
waktu pemberian imunisasi tersebut.
Imunisasi HB-O di suntikan di paha kanan bayi segera setelah lahir, setelah inisiasi menyusu
dini dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu kunjungan rumah.
Imunisasi BCG di berikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera setelah persalinan di
rumah sakit atau di klinik
Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes.
Pada bagian bawah formulir pensatatan beri tanda √ pada jenis imunisasi yang sudah
diterima. Lingkari imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.

E. Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL,


TRAUMA LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT dan sebagainya.
• Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital
Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma
lahir. Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat
malformasi yang tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namun tidak
dapat dilakukan segera. Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk, bahkan
bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal bila di koreksi seperti bibir/langit-langit
sumbing.

7
Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, petugas kesehatan dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering
dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan.
• Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir
Trauma lahir merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya
angka kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma lahir
merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan.
• Memeriksa Perdarahan Tali Pusat
Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan tali
pusat menjadi longgar setelah beberapa kali. Perdarahan kali pusat yang tidak di tangani
secara cepat dapat menyebabkan syok.

F. Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan
bayinya.
Jika Bayi Muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan secara cepat.
Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan

C. TINDAKAN DAN PENGOBATAN

8
Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang
tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian catat formulir
pencatatan
Balita muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujuk.
Jelaskan pada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk
menyelamatkan kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent)
sebelum melakukan tindakan/pengobatan pra rujuk
Balita muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan
tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta
kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan
• Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak Memerlukan Rujukan
Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning
dan hijau yaitu
a) Infeksi bakteri lokal
b) Mungkin bukan infeksi
c) Diare dehidrasi ringan / sedang
d) Diare tanpa dehidrasi
e) Ikterus
f) Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
g) Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI

Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang di perlukan ,
termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .

Tindakan / pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:


a) Menghangatkan tubuh bayi segera
Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang suhunya kurang dari 35,50C
b) Mencegah agar gula darah tidak turun
c) Memberi antibiotik peroral yang sesuai

Antibiotik peroral yang sesuai untuk infeksi bakteri lokal : Amoksisilin

9
A m o k s i s i l i n

D o s i s 5 0 m g / k g / B B / h a r i

U m u r B e r i t i a p 8 j a m s e l a m a 5 h a r i

a t a u Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg

BeratBadan Sirup 125 mg /5 ml 1 kaplet 1 k a p l e t

( 1 sendoktakar =5 ml) Dijadikan Dijadikan

5 bungkus 10 bungkus

1 hr - <4mg
½ sendoktakar 1 bungkus 1 bungkus
(< 3 kg)

4 mg - <2 bln
½ sendoktakar 2 bungkus 2 b u n g k u s
(3-4 kg)

C. PANDUAN MANAJEMEN BAYI TERPADU

10
STANDARD OPERATING PROSEDUR ( S O P )

M A N A J E M E N T E R P A D U B A Y I M U D A

( M T B M )

No. Dokumen : No. Revisi : - H a l a m a n :

Tanggal Ter bit : D i t e t a p k a n

K e t u a S T I K E S N U T u b a n

P R O T A B

(H. Miftahul Munir, SKM. M.Kes)

NIP. 1971041219973031004

Pengertian Standar Operasional Prosedur MenejemenTerpadu Bayi Sakit adalah prosedur dalam pemberian asuhan kepada bayi muda.

I n d i k a s i Bayi muda yang mengalami keluhan atau kelainan pada kesehatan tubuhnya.

T u j u a n Untuk mencari atau mengidentifikasi kelainan dan untuk mendiagnosa penyakit yang dialami bayi muda

P e t u g a s P e t u g a s k e s e h a t a n

Pengkajian K a j i k e a d a a n u m u m a n a k

P er s i a p a n kl i e n Atur anak dalam posisi duduk atau berbaring tergantung kondisi anak.

Beritahu keluarga tentang tindakan perawatan yang akan dilakukan pada anak.

Persiapan alat P e n g g a r i s / m e t l i n

T i m b a n g a n

T h e r m o m e t e r

11
A l a t t u l i s d a n b u k u d o k u m e n t a s i

J a m t a n g a n

S t e t h o s c o p e

B u k u p a n d u a n M T B M

P r o s e d u r M e n y a p a k l i e n d e n g a n r a m a h

P o s i s i k a n p a s i e n p a d a t e m p a t n y a .

PROSEDUR DILAKUKAN SESUAI DENGAN FORMAT (terlampir )

I s i F o r m a t

Cocokan dengan buku panduan untuk menentukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

TATA LAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal kunjungan : ..............................

Nama anak : ................ L/P Umur ........ BB ........ kg PB/TB ...... cm Suhu Badan ..... C

TANYAKAN : Anak ibu sakit apa ? ......... Kunjungan pertama? ...... Kunjungan ulang? .......

PENILAIAN(lingkari semua gejala yang di temukan) KLASIFIKASI TINDAKAN

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda bahaya umum? Ingatlah untuk merujuk setiap anak yang mempunyai tanda bahaya umum

Ya..... Tidak .....

12
Tidak bisa minum atau menyusu Ingatlah adanya tanda bahaya umum dalam menetukan klasifikasi

M e m u n t a h k a n s e m u a n y a

L e t a r g i s a t a u t i d a k s a d a r

K e j a n g

AP AKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAFAS ?

Y a . . . . . . . . . . . T i d a k . . . . . . . . . .

Sudah berapa lama?....... har i

Hitung nafas dalam 1 menit ...... kali/menit. Nafas cepat?

L i h a t t a r i k a n d i n d i n g d a d a

D e n g a r a d a n y a s t r i d o r

A P A K A H A N A K D I A R E ?

Y a . . . . . . . . . . . T i d a k . . . . . . . . .

Sudah berapa lama?....... har i

Adakah darah dalam tinja (beraknya berdarah) ?

Lihat keadaan umum anak. Apakah :

- L e t a r g i s a t a u t i d a k s a d a r ?

- G e l i s a h a t a u R e w e l ?

L i h a t a p a k a h m a t a c e k u n g

B e r i a n a k m i n u m , a p a k a h :

- Tidak bisa minum/malas minum?

13
- H a u s , m i n u m d e n g a n l a h a p ?

Cubit kulit perut, apakah kembali :

- S a n g a t l a m b a t ( > 2 d e t i k )

- L a m b a t ?

A P A K A H A N A K D E M A M Lakukan pemeriksaan RTD

Y a . . . . . . . . . . . T i d a k . . . . . . . . . Hasil : RTD (+) / (-)

(anamnesis ATAU tetaba panas ATAU suhu > 37,5 C) Lakukan pemeriksaan SDM (mikroskopis)

Tentukan Daerah Resiko Malaria : Tinggi – Rendah – Tanpa resiko

Jika resiko rendah malaria atau tanpa resiko malaria, tanyakan :

Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?

Jika Ya, tentukan daerah resiko sesuai tempat yang di kunjungi terakhir?

Ambil sedian darah: (tidak di lakukan untuk daerah tanpa resiko )

Periksa RTD jika belum pernah di lakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU periksa mikroskopis darah jika sudah di lakukan RTD dalam 28 terakhir

Sudah berapa lama anak demam? ...... har i

Jika > 7 hari, apakah demam terjadi setiap hari ?

Apakah anak pernah mendapat obat-obatan dalam 2 minggu terakhir?

Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir

Lihat dan raba adanya kaku kuduk

L i h a t a d a k a h p i l e k

L i h a t t a n d a - t a n d a C A M P A K :

- ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh DA N

14
- terdapat salah satu dari ; batuk, pilek atau mata merah

Jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir

L i h a t a d a n y a l u k a d i m u l u t

Jika ya, apakah demam atau luas ?

Lihat adakah nanah pada mata ?

Lihat apakah kekemerah pada kornea ?

Klasifikasi Demam Berdarah Jika Demam 2 hari sampai 7 hari

Apakah demam mendadak tinggi dan terus menerus ?

Apakah ada perdarahan dari hidung atau gusi yang berat ?

A p a k a h a n a k m u n t a h ?

J i k a y a : - a p a k a h s e r i n g

- apakah berdarah / seperti kopi?

Apakah beraknya berwarna hitam ?

A p a k a h a d a n y e r i u l u h a t i a t a u a n a k g e l i s ah ?

P e r h at ik a n t an d a - t a nd a s y o k :

Ujung eketrimitas teraba dingin DAN nadi sangat lemah atau tidak teraba

Lihat adanya perdarahan dari hidung atau gusi yang berat.

Lihat adanya bintik perdarahan di kulit (petekie )

Jika sedikit dan tak ada tanda lain dari DBD, lakukan Uji Torniket jika mungkin.

15
APAKAH ANAK MEMILIKI MASALAH TELINGA ?

Y a . . . . . . . . . T i d a k . . . . . . .

A p a k a h a d a n y e r i t e l i n g a ?

Lihat adakah nanah/ cairan keluar dari telingaa .

Adakah nanah / cairan keluar dari telinga ?

Jika ya, sudah berapa lama? ....... hari

Raba adanya pembengkakan yang nyeri di belakang telinga.

M E M E R I K S A S T A T U S G I Z I

Lihat apakah anak tampak sangat kurus?

Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki ?

Tentukan status gizi berdasarkan berat badan menurut panjang atau tinggi badan :

- B B / P B ( T B ) < - 3 S D

- BB/PB (TB) > -3 SD - < -2 SD

- B B / P B ( T B ) – 2 S D - + 2 S D

M E M E R I K S A A N E M I A

L ihat adany a kepucat an pada telapak tan ga n :

- S a n g a t p u c a t

- A g a k p u c a t

16
ME MER IK SA STAT US IMUNISAS I Imunisasi yang diberikan hari ini :

( l in gk ar i im un is as i y an g di b ut u hk an h ar i in i ) ..............................

. . . . .. . . . . .. . .. . . .. .. .. . . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . . .

BCG Hep B0 HB-1 HB-2 HB-3 ..............................

.......... ........... ......... ............

DPT-1 DPT-2 DPT -3 Campak

.......... ............. ........... ............

Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4

MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Apakah di berikan Vitamin A hari ini ?

Ya...... Tidak.......

Di butuhkan Vitamin A : Ya.......... Tidak..........

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN ANAK jika anak KURUS atau UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan di rujuk segera :

Apakah ibu menyusui anak ini ? Ya... Tidak....

17
Jika ya, berapa kali dalam 24 jam...... kali Ya... Tidak....

Apakah anak mendapat makanan atau Ya.... Tidak....

M i n u m a n l a i n ?

Jika ya, makan atau minuman apa?

Berapa kali sehari ? ........ kali. Alat apa yang di gunakan untuk memberi makan / minum anak

Jika anak KURUS : berapa banyak makanan/ minuman yang di berikan pada anak ?

Apakah anak mendapat makan tersendiri ? Ya...... Tidak

Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya ?

Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak ?

Ya........ Tidak....... Jika Ya, bagaimana ?

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI

G E J A L A KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN W A R N A

-Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT -Jika ada kejang, tangani kejang M E R A H

-Riwayat Kejang ATAU –Bergerak hanya jika dirangsang ATAU -Cegah agar gula darah tidak turun

-Napas cepat (≥60 kali/menit) ATAU -Jika ada gangguan napas, tangani gangguan napas

18
-Napas lambat (<30 kali/menit) ATAU -Jika ada hipotermia, tangan hipotermia

-Tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat ATAU -Beri dosis pertama antibiotik intramuskular

-Merintih ATAU -Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat di perjalanan

-Demam ≥37,5⁰C ATAU -RUJUK SEGERA

-Hipotermia berat <35,5⁰C ATAU

-Nanah yang banyak di mata ATAU

-Pusar kemerahan meluas ke dinding perut

-Pustul kulit. ATAU INFEKSI BAKTERI LOKAL -Jika ada pustul kulit atau pusar bernanah, beri antibiotik oral K U N I N G

-Mata bernanah. ATAU -Jika ada nanah di mata, beri salep/ tetes mata antibiotik

-Pusar kemerahan atau bernanah -Ajari cara mengobati infeksi bakteri lokal di rumah

-Lakukan asuhan dasar bayi muda

-Nasihati kapan kembali segera

-Kunjungan ulang 2 hari

-Tidak terdapat salah satu tanda di atas MUNGKIN BUKAN INFEKSI -Ajari cara merawat bayi di rumah H I J A U

-Lakukan asuhan dasar Bayi Muda

MEMRIKSA BAYI DIARE

G E J A L A KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN W A R N A

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI BERAT -Tangani sesuai Rencana Terapi C M E R A H

-Latergis atau tidak sadar -Jika bayi juga mempunyai klasifikasi lain yang membutuhkan rujukan segera :

-Mata cekung -RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan dan selama perjalanan berikan larutan oralit sedikit demi sedikit

-Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat -Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan

-Cegah agar gula darah tidak turun

19
-Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG -Jika bayi tidak mempunyai klasifikasi berat lain, tangani sesuai Rencana Terapi B K U N I N G

- G e l i s a h -Jika bayi juga mempunyai klasifikasi berat yang lain :

- R e w e l -RUJUK SEGERA dan selama perjalanan bari larutan oralit

-Cubitan kulit perut kembalinya lambat -Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan

-Cegah agar gula darah tidak turun

-Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan

-Lakukan asuhan dasar bayi muda

-Nasihati kapan kembali segera

-Kunjungan ulang 2 hari

-Tidak cukup tanda untuk dehidrasi berat atau ringan/ sedang DIARE TANPA DEHIDRASI -Tangani sesuai Rencana Terapi A H I J A U

-Nasihati kapan kembali segera

-Lakukan asuhan dasar bayi muda

-Kunjungan ulang 2 hari

MEMERIKSA IKTERUS

G E J A L A KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN W A R N A

-Timbul kuning pada hari pertama (<24 jam) setelah lahir. IKTERUS BERAT -Cegah agar gula darah tidak turun M E R A H

A T A U -Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan

-Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari -RUJUK SEGERA

A T A U

-Kuning sampai telapak tangan atau kaki

20
A T A U

-Tinja berwarna pucat

-Timbul kuning pada umur ≥24 jam sampai ≤14 hari DAN tidak sampai telapak tangan atau kaki I K T E R U S -lakukan asuhan dasar bayi muda K U N I N G

-Menyusu lebih sering

-Nasihati kapan kembali segera

-Kunjungan ulang 2 hari

-Tidak kuning TIDAK ADA IKTERUS -Lakukan asuhan dasar bayi muda H I J A U

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI

G E J A L A KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN WARNA

-Berat badan menurut umur rendah ATAU BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI -Lakukan asuha dasar bayi mud a KUNING

-Bayi tidak bisa menyusu ATAU -Nasihati ibu untuk menjaga bayinya tetap hangat

-Ada kesulitan pemberian ASI ATAU -Ajarkan ibu untuk memberikan ASI dengan benar

-ASI kurang dari 8 kali/hari ATAU -Jika mendapatkan makanan/ minuman lain selain ASI, berikan ASI lebih sering. Makanan/ minuman lain dikurangi kemudian dihentikan

-Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI ATAU -Jika bayi tidak mendapatkan ASI : RUJUK untuk konseling laktasi dan kemungkinan bayi menyusu lagi

-Posisi bayi tdiak benar ATAU -Jika ada celah bibir/ langit-langit, nasihati tentang alternatif pemberian minum

-Tidak melekat dengan baik ATAU -Konseling bagi ibu/ keluarga

-Tidak mengisap dengan efektif ATAU -Nasihati kapan kem bali seger a

-Terdapat luka atau bercak putih di mulut (thrush) ATAU -Kunjungan ulang 2 hari untuk gangguan pemberian ASI dan thrush

-Ada celah bibir/ langit-langit

-Kunjungan ulang 14 hari untuk masalah berat badan rendah menurut umur

-Tidak terdapat tanda/ gejala diatas -Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepada bayinya dengan benar HIJAU

21
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59
bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan
tetapi suatu pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya
MTBS juga mencakup Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2
bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada
bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.
Proses penatalaksanaan MTBS ada 4 jenis yaitu:
1. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.
2. Memeriksa ikterus dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada.
3. Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan Rendah Atau
Masalah Pemberian ASI.
4. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah atau pmberian asi.
5. Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti kelainan kongengital, trauma dari
lahir, pendarahan tali pusat,dan sebagainya.

Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan makalah faktor penyebab kegagalan usaha
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://netriaini blogspot.co.id/2016/04/mtbm-manajemen-terpadu-balita-muda.html?

=1
http://ryskavidyasari.blogspot.co.id/2016/07/makalah-mtbs-dan-mtbm.html/m=1
https://idtesis.com/manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm/
https://id.scribd.com/doc/87505923/MTBM

23

Anda mungkin juga menyukai