Anda di halaman 1dari 3

2.2.

Pengertian Ketoasidosis Diabetikum (KAD)


Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut atau relatif. KAD dan hipoglikemia merupakan
komplikasi akut diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan
gawat darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi
berat dan bahkan dapat sampai menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik
(KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai dengan
dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.
merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan
metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan
metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. Keadaan
lain yang dapat mencetuskan kejadian KAD antara lain adalah infeksi, nfark
miokard, strok, pangkreatitis, truama serta kepatuhan pengobatan yang tidak
baik (Kristopher, 2018).
Ketoasidosis diabetik
Ketoasidosis diabetikum adalah merupakan trias dari hiperglikemia,
asidosis, dan ketosis yang terlihat terutama pada pasien dengan diabetes tipe-1
(Samijean Nordmark, 2008).

Salah satu kendala dalam laporan mengenai insidensi, epidemiologi


dan angka kematian KAD adalah belum ditemukannya kesepakatan tentang
definisi KAD. Kriteria diagnosis KAD menurut American Diabetes Association
(ADA) yaitu kadar glukosa darah >250 mg/dl, Ph arteri <7,25, HCO3 <18,
terdapat keton urine, keton serum positif dan penurunan kesadaran. (Ria Janita,
2017).
Diabetic Ketoacidosis (DKA) adalah komplikasi akut yang mengancam
jiwa seorang penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kondisi
kehilangan urin, air, kalium, amonium, dan natrium menyebabkan hipovolemia,
ketidakseimbangan elektrolit, kadar glukosa darah sangat tinggi, dan pemecahan
asam lemak bebas menyebabkan asidosis dan sering disertai koma.
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com)
2.3. Etiologi KAD
Terdapat sekitar 20%% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM
untuk pertama kali. Pada pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80%
dapat dikenali adanya faktor pencetus sementara 20% dan sisanya tidak
diketahui faktor pencetusnya (Wira Gotera, 2010). Mengatasi faktor pencetus
ini penting dalam pengobatan dan pencegahan ketoasidosis berulang. T'idak

adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat
disebabkan oleh
Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi
Keadaan sakit atau infeksi
Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan
tidak diobati.
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
Infeksi: pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa
jumlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari
infeksi.
Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis
.Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat
Kardiovaskuler : infark miokardium
Penyebab
pengobatan kortikosteroid and adrenergik. (Samijean Nordmark,2008)
lain
kehamilan,
pankreatitis,
hipertiroidisme,
Menurut hasil penelitian Nusantara AF, Sunanto, Kusyairi A (2019), faktor-
faktor yang menyebabkan penderita DM mengalami KAD, yaitu
Perilaku Makan (Jenis, Jumlah dan Jam) Sebelum Terdiagnosa DM dan
1.
atau Kejadian KAD,

2
Perilaku Minum (Jumlah, Jenis, Jam) Sebelum Terdiagnosa DM dan
atau Kejadian KAD,
3. Perilaku Diit Di Luar Aturan Yang Dilakukan Di Luar Rumah
(Penyebab Kekambuhan KAD/Komplikasi DM),
Stress Fisik dan Psikologis
4.
Pada diabetes tipe 1, krisis hiperglikemia sering terjadi karena
menghentikan terapi insulin ataupun pengobatannya tidak adekuat. Keadaan
20-40% kasus KAD. Akan tetapi pemberian insulin bukan
ini
terjadi pada
satu-satunya tatalaksana, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar kualitas
hidup penderita optimal baik jangka pendek maupun jangka panjang (Rustama
DS, dkk.2010).
Pada pasien muda dengan DM tipe 1, permasalahan psikologi yang
diperumit dengan gangguan makan berperan sebesar 20% dari seluruh
faktor yang mencetuskan ketoasidosis.
2.4.
Tanda dan Gejala KAD
Gejala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang dari 24
jam. Poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang nyata biasanya terjadi
tes melitus atau bisa juga terjadi pada pasien yang sudah
diketahui mengidap diabetes melitus. Onset gejala bisa
bertahap mulai dari haus dan poliuria. Gejala lain di
antaranya adalah sesak napas, nyeri abdomen, mengantuk,
bingung. atau bahkan koma. Pada pemeriksaan fisik bisa
ditemukan tanda-tanda asidosis (pernapasan cepat, Kussmaul
[dalam dan panjang]). atau dehidrasi (disertai hipotensi,
takikardia, dan penurunan TD postural), atau kerusakan
diabetik yang sudah lama ada (misalnya retinopati.
neuropati). Mungkin terdapat gejala atau tanda penyakit yang
memicu, seperti infeksi bakteri disertai demam, menggigil,
dan sebagainya. Manifestasi serupa bisa timbul pada
hiperglikemia non-ketotik tetapi tanpa tanda-tanda asidosis.
Asidosis bisa terjadi pada pasien diabetes akibat asidosis
laktat: tetapi jarang berhubungan dengan penggunaan
metformin.

Anda mungkin juga menyukai