b. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik untuk ketoasidosis diabetik dapat dilakukan
dengan cara:
1. Tes toleransi Glukosa (TTG) memanjang (lebih besar dari
200mg/dl). Biasanya tes ini dianjurkan untuk pasien yang
menunjukkan kadar glukosa meningkat dibawah kondisi stress.
2. Gula darah puasa normal atau diatas normal.
3. Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.
4. Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton.
5. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat
menandakan ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan
propensitas pada terjadinya aterosklerosis.
6. Aseton plasma: Positif secara mencolok
7. As. Lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meninggkat
8. Elektrolit: Na normal/menurun; K normal/meningkat serum Fosfor
turun
9. Hemoglobin glikosilat: Meningkat 2-4 kali normal
10. Gas Darah Arteri: pH rendah, penurunan HCO3 (asidosismetabolik)
dengan kompensasi alkalosis respiratorik
11. Trombosit darah: Ht mungkin meningkat, leukositosis,
hemokonsentrasi
12. Ureum/creatinin: meningkat/normal
13. Amilase darah: meningkat mengindikasikan pancreatitis akut
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat
badan
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
4. Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
7. Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
12. Monitor makanan
kesukaan
13. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
14. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Monitor kalori dan
intake nuntrisi
16. Catat adanya edema,
hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
17. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
4 Risiko Infeksi NOC : NIC :
Definisi : Peningkatan resiko Immune Status Infection Control
masuknya organisme patogen Knowledge : Infection (Kontrol infeksi)
Faktor-faktor resiko : control 1. Bersihkan
- Prosedur Infasif Risk control lingkungan setelah
- Agen farmasi Kriteria Hasil : dipakai pasien lain
(imunosupresan) - Klien bebas dari tanda dan 2. Pertahankan teknik
- Malnutrisi gejala infeksi isolasi
- Peningkatan paparan - Menunjukkan kemampuan 3. Batasi pengunjung
lingkungan patogen untuk mencegah timbulnya bila perlu
- Imonusupresi infeksi 4. Instruksikan pada
- Tidak adekuat pertahanan - Jumlah leukosit dalam pengunjung untuk
sekunder (penurunan Hb, batas normal mencuci tangan saat
Leukopenia, penekanan - Menunjukkan perilaku berkunjung dan
respon inflamasi) hidup sehat setelah berkunjung
- Penyakit kronik meninggalkan pasien
5. Gunakan sabun
antimikrobia untuk
cuci tangan
6. Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan
keperawatan
7. Gunakan baju,
sarung tangan
sebagai alat
pelindung
8. Pertahankan
lingkungan aseptik
selama pemasangan
alat
9. Ganti letak IV
perifer dan line
central dan dressing
sesuai dengan
petunjuk umum
10. Gunakan kateter
intermiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
11. Tingkatkan intake
nutrisi
12. Berikan terapi
antibiotik bila perlu
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
1. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
2. Monitor hitung
granulosit, WBC
3. Monitor kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
6. Pertahankan teknik
aspesis pada pasien
yang beresiko
7. Pertahankan teknik
isolasi k/p
8. Berikan perawatan
kulit pada area
epiderma
9. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
10. Inspeksi kondisi luka
/ insisi bedah
11. Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
12. Dorong masukan
cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
resep
15. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
16. Ajarkan cara
menghindari infeksi
17. Laporkan kecurigaan
infeksi
18. Laporkan kultur
positif
5 Risiko Cedera NOC : Risk kontrol NIC :
Definisi : Berisiko Environment
mengalami cedera sebagai Kriteria hasil : Management
akibat kondisi lingkungan - Klien tebebas dari cedera (Manajemen
yang berinterkasi dengan - Klien mampu menjelaskan Lingkungan)
sumber adaptif dan defensif cara mencegah cedera 1. sediakan
individu - Klien mampu menjelaskan lingkungan yang
Faktor risiko : faktor resiko dari aman untuk pasien
- Eksternal : Biologis, zat lingkungan / perilaku 2. identifikasi
kimia, manusia, cara personal kebutuhan
pemindahan/transport,nut - Mampu memodifikasi gaya keamanan pasien,
risi hidup untuk mencegah sesuai kondisi fisik
- Internal : profil darah injury dan fungsi kognitif
yang abnormal, disfungsi - Menggunakan fasilitas pasien riwayat
biokimia, disfungsi imun- kesehatan yang ada penyakit terdahulu
autoimun,disfungsi - Mampu mengenali 3. hindari lingkungan
integratif, disfungsi perubahan status kesehatan berbahaya
sensorik, hipoksia 4. paang side rail
jaringan. tempat tidur
5. batasi pengunjung
6. berikan penjelasan
pada keluarga
adanya perubahan
kesehatan dan
penyebab penyakit
Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher Jn. Hyperglycemic crises in adult
patient with diabetes. Diabetes Care. 2009; 32(7) : 1335-1343