JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
Di usulkan oleh
JAKARTA
2019
ii
B. Nim : 1072161016
E. Alamat Rumah Dan No. Tlpn/Hp : Jl. Perintis No.24, Hp. 081908055265
5. Dosen Pendamping
B. NIP/NIDN : 0315128501
A. Dikti : Rp 7.872.000,-
NIP/NIK1250010130. NIP/NIK.0315128501
iii
DAFTAR IS
COVER .............................................................................................................................................................. I
PENGESAHAN USULAN PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT .............................................................. ii
DAFTAR IS ...................................................................................................................................................... iii
BAB 1 ............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................................................... 2
C. Tujuan Kegiatan .................................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................................................... 2
E. Potensi wilayah................................................................................................................................... 2
F. Luaran ................................................................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................................................ 4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................................................................................. 4
BAB III .......................................................................................................................................................... 6
METODE PELAKSANAAN ......................................................................................................................... 6
BAB IV.......................................................................................................................................................... 8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................... 9
Lampiran ...................................................................................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ................................................................................................. 10
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................................................. 11
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ................................................... 12
SURAT PENYATAAN KESEDIAN KERJASAMA DARI MITRA ..................................................... 13
Lampiran 6. Denah detail lokasi ............................................................................................................... 14
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual antara usia 11 atau
12 tahun sampai dengan 20 tahun. Tahap perkembangan remaja memiliki tugas
yang harus diselesaikan. Remaja biasanya merasakan adanya tekanan agar mereka
menyesuaikan dengan norma-norma dan harapan kelompoknya. Bila remaja tidak
mampu menjalankan tugas dengan baik mereka cenderung menganggap hidup
adalah penderitaan, tidak menyenangkan dan melakukan hal-hal seperti:
menyakiti diri, lari dari kehidupan dan keluarga, terlibat pergaulan bebas,
pengguna alkohol, serta lebih jauh terlibat dalam dunia narkotika, psikotropika,
obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya (Soetjiningsih, 2010).
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-
laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau miskin tanpa
terkecuali. Menurut World Health Organization (WHO), tembakau membunuh lebih
dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang
sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang
didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. WHO
memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga dari
total penduduk dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di
dunia setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia (Tarwoto, dkk,
Penelitian lain di Indonesia dilakukan oleh Global Tobacco Youth Survey
(GTYS) atau survei merokok pada remaja di Jakarta menunjukkan perilaku merokok
karena lingkungan keluarga (66,85%) tinggal dengan keluarga yang merokok dan
(93,2%) karena faktor media atau melihat iklan rokok di media. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang pernah dilakukan Trihandini dan Wismanto (2003),
menunjukkan bahwa remaja yang merokok dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
gaya hidup modern, gaya hidup modern ini dipersepsi dari teman-teman
sekelompoknya dan merokok akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide atau
inspirasi.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah peneliti lakukan di beberapa
sekolah SMA di Kecamatan Ciracas telah ada peraturan larangan merokok di sekolah dan
telah diterapkan sosialisasi atau penyuluhan setiap minggunya tentang rokok, narkoba
maupun seks bebas dan bahayanya serta di sekolahnya telah dilengkapi CCTV dan
sanksi yang tegas apabila ada siswa yang melanggar aturan. Begitu juga di SMA
Wijaya Kusuma Jakarta, setelah peneliti melakukan survei dengan mewawancarai pihak
sekolah, telah ada peraturan larangan merokok di sekolah namun belum ada sosialisasi
atau penyuluhan tentang rokok,. Siswa yang ketahuan melanggar akan diberikan sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.. oleh karna itu diharapkan Program Kreativitas
Mahasiswa(PKM) ini dapat membantu masyarakat sekolah khususnya siswa – siswi
2
sekolah melalui penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan siswa siswi sekolah itu
sendiri dan penberian alat alat penunjang pelaksanaan program Implementasi kebijakan
kawasan tanpa rokok sehingga dapat menghasilkan siswa – siswi sekolah yang berfikir
kreatif dan inovatif serta peduli akan pentingnya penerapan kawasan tanpa asap rokok
disekolah.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas
dari ruang lingkup permasalahan di atas, yaitu:
1. Bagaimana memberikan penyuluhan akan penting nya kawasan tanpa asap rokok
disekolah kepada siswa – siswi SMA?
2. Bagaimana memberikan pemahaman kepada siswa/siswi SMA tentang implementasi
Kebijkan kawasan tanpa rokok?
3. Bagaimana cara meberapkan dan mengaktifkan kebijakan kawasan tanpa asap rokok
di lingkungan sekolah?
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatan pengetahuan siswa/siswi melalui kegiatan Edukasi tentang
Implementasi Kawasan Tanpa Rokok serta bahaya Merokok Pada Remaja di SMA
Wijaya Kusuma Tahun 2019 oleh Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Universitas MH Thamrin
2. Tujuan Khusus
a. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh mahasiswa Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat Universitas MH Thamrin Tahun ajaran 2019/2020.
b. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan di bangku
perkuliahan langsung kepada lingkungan masyarakat terutama terkait bidang
kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan kepekaan sosial Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Universitas MH Thamrin
D. Manfaat
Dalam pelaksanaan pengabdian ini diharapkan siswa dan siswi dapat
meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang Implementasi Kawasan Tanpa Rokok
serta bahaya merokok.
E. Potensi wilayah
Potensi di sekolah sma wijaya kusuma untuk dijadikan tempat kegiatan in ini
sangat baik karna program ini sangat didukung oleh Kepala Sekolah,guru,dan siswa/siswi
setempat serta disekolah juga akan adanya UKS sekolah sebagai langkah awal
pemahaman kesehatan bagi asyarakat sekolah. Sehingga hanya perlu membuat
pengembagan seperti penyuluhan kepada siswa/siswi serta pemberian alat – alat
penunjang pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokokdi sekolah, sehingga dapat diwujudkan
pemahaman kesehatan kepada siswa/siswi sekolah dasar dean penciptaan lingkungan
sekolah Tanpa Rokok.
3
F. Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan implementasi kebijakan kawasan tanpa
rokok ini meningkatkan pengetahuan siswa/siswi sekolah karena adanya kesadaran
te5rhadap pentingnya berperilaku sehat sehingga dapat mengurangi angka keskitan
dilingkungan sekolah.
BAB II
Kondisi kesehatan lingkungan SMA Wijaya Kusuma berada di daerah kawasan ciracas, Jakarta
timur , yang merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta. Pemda DKI Jakarta belum mempunyi
perda secara khusus untuk penerapan KTR. Perubahan proposi perokok di DKI Jakarta dari tahun
2007-2013 di Jakarta timur 2,6%, selain itu Jakarta timur merupakan salah satu wilayah DKI
Jakarta yang memiliki jumlah perokok dengan usia ,15 tahun terbanyak yakni 13,3%(Riskesdas
Jakarta2013). Sekolah SMA di Kecamatan Ciracas telah ada peraturan larangan merokok di
sekolah dan telah diterapkan sosialisasi atau penyuluhan setiap minggunya tentang rokok,
narkoba maupun seks bebas dan bahayanya serta di sekolahnya telah dilengkapi CCTV dan
sanksi yang tegas apabila ada siswa yang melanggar aturan. Begitu juga di SMA Wijaya
Kusuma Jakarta, setelah peneliti melakukan survei dengan mewawancarai pihak sekolah, telah
ada peraturan larangan merokok di sekolah namun belum ada sosialisasi atau penyuluhan tentang
rokok. Rendahnya kesadaran program Kawasan Tanpa Rokok di kawasan jakarat timur termasuk
SMA Wijaya Kusuma di daerah Ciracas , Jakarta timur sehingga tidak terlaksanannya program
KTR disekolah sebagai langkah awal penanaman nilai kesehatan bagi masyarakat sekolah,
sehingga menjadikan kami berinisiatif untuk menjadikan tempat tersebut sebagai sasaran
program” Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok”.
Gambar diatas merupakan salah satu sudut di SMA Wijaya Kusuma Jakarta yang dimana
lingkungan sudah cukup rapi, baik, dan bersih namun di sekolah ini, belum berjalan kebijak
dalam me implementasikan Kawasan Tanpa Rokok.dan edukasi mengenai Kawasan Tanpa Rokok
sera bahaya rokok.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
MENETAPKAN SURVEI
OBSERVASI
SASARAN SEKOLAH
SEKOLAH
SEKOLAH SASARAN
MENENTUKAN
MENYUSUN IZIN
JADWAL
MATERI PELAKSANAAN
KEGIATAN
PENYULUHAN PENYULUHAN
PENYUSUNAN
7. Sosialisasi program KTR disekolah kepada Kepala Sekolah SMA yang bersangkutan
9. Laporan akhir.
7
Dalam pelaksanaanya program yang akan diselenggarakan dengan tahap pertama yang
akan dilaksanakan yaitu, meminta izin kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk
menyelenggarakan program KTR yang menjadi sasarannya yakni siswa/siswi Sekolah Menengah
Atas tujuannya untuk mewujudkan terciptanya sekolah Tanpa Rokok sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit,
tahapan yang kedua melakukan sosialisasi program kepada kepala sekolah dan komite yayasann,
tahapan yang ketiga melakukan penyusunan materi program yang akan diselenggarakan dan
rancangan kegiatan, tahapan selanjutnya yaitu mempersiapkan peralatan dan barang untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak acara seperti membuat
doorprize (Gantungan, stiker PHBS dan tempat minum). Kegiatan ini akan berlangsung selama
tiga bulan yang kegiatannya penyuluhan Implementasi Kebijakan KTR (1.menyebarkan formulir
pendaftaran seleksi volunteer,2. Pre test, 3. Memberikan pengarahan dan pembekalan volunteer,
4. Post test, 5. Kampanye anti rokok di Lingkungan sekolah sekaligus promosi untuk memberikan
dukungan volunteer melalui vote ig/youtube ,6. Pemilihan volunteer terbaik indicator penilaian
melalui vote terbanyak, 7. Menetapkan SK kepala sekolah kawasan tanpa rokok,8. Deklarasi dan
pendandatanganan oleh civitas akademika sekolah sebagai bentuk dukungan sekolah kawasanan
tanpa rokok .)pada bulan pertama, penerapan program KTR pada bulan kedua, pada bulan ketiga
melakukan pengamatan program KTR disekolah berjalan dengan baik atau sebaliknya. Publikasi
hasil kampanye anti rokok pada web UMHT dan Jurnal Nasional.
BAB IV
No JenisKegiatan
Bulan
1 2 3
1 Penetapan daerah sasaran
2 Survei daerah sasaran
3 Observasi lapangan
4 Rencana penyuluhan
5 Izin pelaksanaan
6 Sosialisasi program
7 Pelaksanaan program
8 pengontrolan
9 Laporan akhir
: sudah dilaksanakan
: rencana pelaksanaan program
Lampiran
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Rahajeng Ekowati,”Pngaruh Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Penurunan
Proposi Perokok Di Provinsi Dki Jakarta, Daerah Istimewa Yogjakarta Dan Bali”, Jurnal
Ekologi Kesehatan Vol.14 N0.3,September 2015 : 238 - 249
2. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Kemenkes
10
Lampiran
Jakarta , 20-Desember-2019
Ketua Tim
Catatan:
Perhatikan hasil perkalian dan penjumlahan agar tidak terjadi penolakan yang diakibatkannya.
12
Nama :
Pemimpin Mitra :
Bidang Kegiatan :
Alamat :
Program Studi :
Perguruan Tinggi :
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa diantara pihak mitra dan pelaksana
program tidak terdapat ikatan keluaga dan/atau ikatan usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawwab tanpa ada
unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat di gunakan sebagaimna mestinya.
Yang Menyatakan
Materai Rp6.000,-
(___________________________)
14