Anda di halaman 1dari 5

Review Jurnal Analisis Kelayakan Pembiayaan Bank Syariah

Disusun oleh

Asri Maulidiyawati

NIM. 1113046000002

Perbankan Syariah 7A

Tugas Mata Kuliah Analisa Kelayakan Pembiayaan Bank Syariah

Dosen Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

Review 1
Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah, Tahun 2014 – 2015, Hal. 98 – 105
Nomor ISSN 2460-2159

Judul
“ANALISIS KELAYAKAN KEPUTUSAN BANK TERHADAP PEMBERIAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA (MIKRO
IB) KEPADA CALON NASABAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP SETIABUDI”

Penulis
Cicin Suryani, Asep Ramdan Hidayat dan Nunung Nurhayati

A. Pendahuluan
Pada bagian ini menjelaskan mengenai pemberian pembiayaan kepada nasabah karena
merupakan hal yang penting bagi kegiatan usaha perbankan syariah. Sehingga berbagai bentuk
pembiayaan harus dijaga kualitasnya agar dapat terhindar dari risiko yang disebabkan oleh
penyaluran pembiayaan yang telah diberikan oleh bank yang dapat mengganggu operasional dan
likuiditas bank. Risiko pembiayaan bermasalah dapat diperkecil dengan menganalisa kelayakan
pembiayaan seperti menggunakan aspek 5C yaitu Character, Collateral, Capacity, Capital, dan
Condition of Economics. Namun pada penelitian ini, hanya menggunakan aspek 3C saja sehingga
menjadi permasalahan apakah dengan analisa aspek 3C sudah cukup memberikan kelayakan
keputusan yang maksimal terhadap pemberian pembiayaan modal kerja karena kesalahan dalam
penilaian kelayakan pemberian pembiayaan terhadap nasabah akan berdampak negative kepada
bank.

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Proses analisa kualitatif yaitu dengan menggunakan analisis 5C
(Character, Collateral, Capacity, Capital, dan Condition of Economics), sedangkan proses analisa
pembiayaan kuantitatif yaitu dengan melakukan analisa laporan keuangan, analisa kebutuhan
dana, analisa sumber pengembalian, dan analisa account profitability ratio (APR).

C. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian tersebut, analisis kelayakan keputusan bank terhadap pemberian
pembiayaan modal kerja dengan menganalisa berbagai aspek yang ada pada nasabah dengan
menggunakan analisa 3C (Character, Capacity, dan Capital) karena pada produk Mikro iB ini yang
menjadi acuan keputusan kelayakan pembiayaan terletak pada 3C tersebut. Beberapa contoh
studi kasus yang terjadi pada Bank BRI Syariah dengan produk Mikro iB antara lain:
1. Analisa Mikro iB 25 dengan Nama usaha nasabah “Bibit Iyan”, pengajuan yang diajukan oleh
nasabah sebesar Rp 25.000.000 diajukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
penambahan stok bibit sayuran yang akan dijual. Dari hasil analisa kualitatif dan kuantitatif,
Usaha “Bibit Iyan” dalam kondisi yang baik di mana capital sebesar 78,3% dan repayment
capacity (sumber pengembalian) 2,31 kali. Tujuan nasabah yaitu mengajukan pembiayaan
sebesar Rp 25 juta dan Bank pun menyetujui pengajuan tersebut plafond sepenuhnya
dengan margin sebesar 1,50% dan tenor selama 24 bulan yang akan digunakan untuk modal
kerja.
2. Analisa Mikro iB 75, dengan nama usaha nasabah “Deri Mode & Cell”, pengajuan yang
diajukan sebesar Rp 75.000.000 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
penambahan stok handphone dan aksesoris. Dari hasil analisa kualitatif dan kuantitatif
verifikasi diperoleh hasil bahwa usaha tersebut memiliki modal 49,9% dan repayment
capacity (sumber pengembalian) 2,25 kali. Dengan demikian, Bank merekomendasikan
pemberian pinjaman sebesar 60 juta dari pengajuan sebesar 75 jua dengan tenor selama 36
bulan dan margin 1,55% dengan cicilan Rp 2.596.666 per bulan yang akan digunakan untuk
modal kerja penambahan stock accesoris handphone.
3. Analisa Mikro iB 500 dengan nama usaha nasabah “Sari Rasa Saudara Catering”, pengajuan
yang diajukan sebesar Rp 150.000.000 diajukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
alat masak dan bahan baku masakan pada salah satu kantin di universitas ternama. Dari hasil
analisa kualitatif dan kuantitatif menyatakan bahwa bank hanya akan memberikan 56% dari
pegajuan nasabah. Bank merekomendasikan diberikan fasilitas sebesar Rp 85 juta dengan
tenor selama 36 bulan dan angsuran sebesar Rp 3.338.610 per bulan.
Dapat dikatakan bahwa kelayakan keputusan pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh
Bank BRI Syariah KCP Setiabudi dilakukan dengan enam tahapan yaitu Permohonan Pembiayaan,
Analisa Identitas, Kelayakan Kapasitas, Analisa Lingkungan, Filling (Kelengkapan & Keaslian Data)
serta Proses Pencairan Pembiayaan. Analisa yang dilakukan pihak Unit Mikro sudah cukup baik
sehingga memungkinkan hasil analisa terhadap nasabah bisa tepat sasaran. Dari ketiga produk
tersebut dapat terlihat bahwa kelayakan keputusan bank tidak begitu membedakan keputusan
dari setiap produknya, kelayakan keputusan bank terletak pada analisa character, capacity, dan
collateral. Analisa keputusan dinilai sama, yang membedakan hanyalah persyaratan pengajuan
serta analisa yang dilakukan oleh pihak bank saja.
D. Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelayakan keputusan Bank dilakukan dengan dua
tahapan analisa yaitu analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif mendeskripsikan seluruh
identifikasi dari maksud dan tujuan penggunaan yang akan digunakan oleh nasabah, sedangkan
analisa kuantitatif mendeskripsikan seluruh analisa inti dari kelayakan pembiayaan dengan tujuan
untuk mengetahui kecukupan modal nasabah, kesanggupan pembayaran angsuran, kebutuhan
modal kerja dan mengetahui sumber pengembalian secara pasti. Pemberian pembiayaan Modal
Kerja (Mikro iB) pada Bank BRI Syariah dilakukan dengan enamh tahapan analisa pemberian
Modal Kerja yaitu tahapan pengajuan yang dilakukan oleh nasabah, penawaran oleh sales officer
(SO) dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai produk, jika nasabah setuju
dilakukan analisa identitas melihat kelengkapan dan keaslian surat-surat berharga, menilai
kapasitas baik jaminan maupun keuangan, analisa lingkungan persaingan, kelengkapan data
nasabah (filling), verfikasi survey usaha dengan unit head, dan pemimpin cabang melakukan akad
perjanjian dan proses pemberian rekening tabungan nasabah. Dalam jurnal ini, sudah terlihat
bahwa penilaian analisa kelayakan keputusan Bank terhadap produk pembiayaan Mikro iB sudah
cukup baik dan tepat sasaran. Hal itu didukung dengan adanya peningkatan jumlah nasabah pada
produk Mikro iB 75. Namun penilaian analisa kebutuhan modal kerja tidak begitu optimal
terutama pada usaha pertanian, sehingga pada produk ini menjadi terhambat pembayarannya.
Di sisi lain, usaha pertanian menjadi jenis usaha terbanyak yang ada pada BRI Syariah KCP
Setiabudi.

E. Saran
Dalam jurnal ini seharusnya dimasukkan data pendukung seperti tabel-tabel sehingga
pembaca dapat memahami dan membayangkan masalah tersebut secara jelas. Karena bisa jadi
penelitian ini akan menjadi referensi bagi pembaca dan lebih mengembangkan ruang lingkupnya
menjadi lebih luas.

F. Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka tidak ada masalah, karena pada bagian ini telah dicantumkan oleh
penulis mengenai sumber-sumber yang menjadi referensi bagi penulis dalam menyusun jurnal ini.

G. Review Mahasiswa (sebagai contoh, review sesuaikan dengan tema jurnal)


a. Kita dapat mengetahui bahwa cara menganalisa seorang nasabah yang mengajukan
pembiayaan kepada Bank. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena pembiayaan ini
berpengaruh pada operasional dan likiuditas Bank itu sendiri sehingga harus berhati-hati
dalam mengambil sebuah keputusan.
b. Keterangan mengenai studi kasus nasabah yang mengajukan pembiayaan cukup lengkap
sehingga mendukung pembaca untuk mengetahui secara pasti dan berpikir logis mengenai
hal tersebut.
c. Dalam jurnal ini tidak terdapat kerangka berpikir yang dapat memudahkan pembaca dalam
memahami isi jurnal tersebut secara keseluruhan, mengetahui dengan jelas mengenai
kelayakan keputusan bank terhadap pemberian pembiayaan modal kerja (mikro ib) kepada
calon nasabah, di mana pada akhirnya kita dapat mengetahui dan menganalisis apakah
keputusan yang dilakukan oleh bank sudah optimal atau belum dan dapat menghasilkan
keuntungan atau kerugian bagi Bank itu sendiri.
d. Hubungan Tema dengan Teori analisa kelayakan pembiayaan.......................
e. ........................
f. .......................
g. ........................
h. ...........................

Anda mungkin juga menyukai