Anda di halaman 1dari 31

TEORI INVESTASI

Nanda Widaninggar, S.E., M.Ak., Ak., CA, CIQaR


TOPIK BAHASAN

 Pengertian & Tujuan Investasi


 Jenis-Jenis Investasi
 Marginal E Capital & Marginal E Income
 Pelaksana Investasi
Pengertian dan Tujuan Investasi
 Investasi berarti uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
 Definisi investasi menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), adalah penanaman modal dalam jangka waktu panjang
yang gunanya untuk pembelian saham dan surat berharga atau untuk pengadaan aset lengkap, dan bertujuan untuk
memperoleh keuntungan.
 Investasi adalah kegiatan menanam modal agar nanti di masa depan akan mendapatkan keuntungan. Penting untuk
diketahui jika investasi tidak hanya dalam bentuk uang. Aset investasi pun ada bermacam-macam, semua tergantung
dengan tujuannya, tenaga kerja, emas, waktu, saham, reksadana dan lain-lain.
 Beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh investor antara lain untuk mendapatkan keuntungan, sebagai alat untuk
mengembangkan bisnis atau usahanya, sebagai jaminan dalam berbisnis, menghindari resiko keuangan dari
inflasi dan sebagai dana darurat untuk di masa depan.
 Investasi tak selalu berhubungan dengan modal untuk bisnis, bisa juga sebagai perencanaan finansial jangka panjang
seperti membeli rumah, sebagai dana pensiun atau untuk biaya pernikahan. Tak menutup kemungkinan juga bahwa
investasi juga bisa untuk jangka pendek, misalnya untuk liburan ke luar negeri, membeli alat elektronik idaman atau
renovasi rumah.
Pengertian dan Tujuan Investasi
Perjalanan ilmu ekonomi yang disertai proses kegiatan perekonomian yang terus berkembang turut
melahirkan teori-teori investasi yang diusung oleh beberapa ahli. Teori-teori investasi berikut ini merupakan
hasil observasi para ahli, dan menjadi teori-teori yang turut membantu memperbaiki perekonomian.
 Teori Investasi John Maynard Keynes mencetuskan teori tentang investasi yang banyak dipakai
sebagai acuan, bahkan teori Keynes adalah pioneer dari teori investasi. Teori Keynes ini berpendapat jika
jumlah investasi tidak bergantung pada pengembalian saja, namun juga dipengaruhi oleh tingkat bunga.
 Teori Keynes juga mengungkapkan bahwa ekonomi makro juga dapat berpengaruh terhadap perilaku
individu ekonomi makro. Teori ini menghasilkan sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan rumus untuk
berinvestasi yaitu dengan membandingkan keuntungan yang diharapkan dengan bunga riil.
 Jika keuntungan yang diharapkan memiliki nilai yang lebih besar jika dibandingkan tingkat bunga riil,
maka investasi aman untuk dilakukan. Teori yang dicetuskan oleh Keynes ini juga menganggap bahwa
investasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan perilaku masyarakat.
Pengertian dan Tujuan Investasi
 Teori investasi yang ke dua adalah Teori Investasi Portofolio Markowitz, Teori ini dimunculkan oleh Harry Markowitz di
tahun 1952. Teori Markowitz ini adalah penyempurnaan teori Keynes.
 Teori portofolio Markowitz mengatakan bahwa resiko adalah hal yang paling dihindari oleh investor. Teori ini efektif
dijadikan startegi untuk Menyusun portofolio investasi, portofolio merupakan kumpulan investasi dalam hal keuangan
contohnya uang tunai, saham, obligasi, reksadana, emas, properti bahkan benda seni bernilai tinggi.
 Portofolio tersebut akan berjalan optimal jika dikelola secara optimal, yaitu dengan mempertimbangkan terlebih dahulu
sebelum melakukan langkah transaksi. Teori Markowitz mengarahkan investor untuk berani mengorbankan satu aspek demi
aspek lain yang memiliki harapan lebih tinggi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
 Teori ini juga mengenalkan analisa portofolio untuk mengukur resiko, yaitu dengan mengukur rata-rata ekspektasi
keuntungan dan varian.
 Analisa ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai pertimbangan, yaitu periode yang singkat, preferensi investor, tidak
memiliki pinjaman, tidak memiliki biaya transaksi dan simpanan bebas resiko.
 Dari asumsi-asumsi tersebut maka preferensi investor akan lebih memilih untuk Menyusun portofolio. Teori Markowitz
juga menyarankan untuk memecah dana investasi agar resiko yang mungkin timbul tidak besar, cukup di satu investasi saja.
Pengertian dan Tujuan Investasi
 Teori Investasi Internasional. Teori investasi ini pada dasarnya sama yaitu kegiatan penanaman modal terhadap
kegiatan produksi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
 Teori ini menganggap suku bunga adalah risiko yang banyak dihindari oleh investor, namun hal inilah yang
menjadikan alasan mengapa modal internasional bergerak ke negara lain. Teori investasi internasional ini lebih
mengarah pada modal bisnis nyata yang juga menyangkut kepemilikan dan kontrol, seperti pabrik atau aset riil
lainnya.
 Bisa dikatakan teori ini lebih mengutarakan tentang investasi asing langsung terhadap produksi, termasuk pendirian
sebuah produksi dan fasilitas di luar negeri.
 Hal ini adalah strategi untuk para pemodal asing untuk mendapatkan market baru yang menjanjikan, melebarkan
bisnis, mendapatkan produksi yang lebih efisien, mendapatkan askes lebih mudah ke bahan baku atau sebagai respon
persaingan serta bisa juga melibatkan keamanan secara politik.
 Ada beberapa teori yang diaplikasikan pada investasi internasional, antara lain Teori Ownership Advantages,
Teori Internalisasi, Teori Dunning Eclectic Negeri, Teori Keunggulan Monopolistik, Ketidaksempurnaan Pasar
Produk dan Faktor Produksi, Investasi Silang, Teori Follow The Leader (Knickboxer), Teori International Product
Life Cycle.
Pengertian dan Tujuan Investasi
 Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Teori ini mirip dengan teori yang dikemukakan oleh Markowitz yang
mengemukakan tentang portofolio investasi. Teori portofolio dan analisis ini dipakai untuk memahami nilai investasi
yang sedang berjalan.
 Teori ini dipakai untuk menganalisa nilai resiko dan pengembalian yang didapatkan, dengan melakukan diferensiasi
investasi. Investor juga dapat menyesuaikan modal yang dimiliki jika ingin melakukan diferensiasi portofolio.
Jenis investasi
 Investasi :
 Investasi riil : investasi terhadap barang-barang tahan lama (barang modal) yang
akan digunakan dalam proses produksi
 3 komponen :
 Business Fixed Investment
 Residential Contruction
 Net Change In Business Inventory
 Investasi Finansiil : investasi terhadap surat-surat berharga (saham, obligasi, dll)
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan ketika memilih atau melakukan jenis
investasi :
 Tingkat bunga (rate=i)
 Tingkat pengembalian (rate of return)
Nilai waktu dari Uang
 Nilai Sekarang (present value)
 Contoh : Rp. 100 jt , Rp. 161 jt apakah suku bunga = 15% dengan jangka waktu
5 tahun investasi tersebut ditolak atau diterima
 Nilai sekarang Rp. 161 juta
X 161 1 61 161
V = ------ = --------- = ------ = ----
(1+r)t (1+0,15)5 (1,15)5 2,01
= 80,1 juta
Jika Rp 161 jt di notasikan Zt, sedangkan
investasi Z0 , maka : Zt = Z0 (1+r)t
161= 100 (1+r)5
Log 161 = log 100 + 5 log (1+r)
2,2068 = 2,000 + 5 log (1+r)
5 log (1+r) = 0,2068
log (1+r) = 0,0414
Anti log (1+r) = 1,10
R =0,1 atau 10%
Nilai masa mendatang (Future Value)

Jika Investasi awal = A, nilai masa mendatang yang diharapkan adalah F, waktu adalah t, dan
tingkat pengembalian investasi ≥ 15%
 F = 100 (1+0,15)5
 = 100 (2,01)
= 201 jt
KRITERIA INVESTASI

 Payback Period
 Benefit/cost Ratio = B/C Ratio
 Net Present Value = NPV
 Internal Rate of Return = IRR
Contoh kasus : Kepada PT Tiara Sakti ditawarkan sebuah proposal
investasi berupa pembangunan pabrik pengolahan limbah tapioka di
daerah Lampung. Usia proyek direncanakan langsung berproduksi
tujuh tahun. Investasi berupa awal yang dibutuhkan Rp. 1 M (Rp.
1.000 juta). Persiapan penbangunan pabrik satu tahun. Selama proses
persiapan tidak dikeluarkan biaya operasional. Pabrik mulai
berproduksi pada tahun pertama dan langsung berproduksi dengan
kapasitas penuh. Biaya-biaya maupun penerimaan hasil penjualan
selama tujuh tahun mendatang dianggap tetap. Biaya opersional per
tahun Rp. 200 juta. Penerimaan per tahun Rp. 400 juta. Pada saat
proyek ditutup tujuh tahun kemudian, nilai sisa dari barang-barang
modal (investasi awal) adalah sama dengan nol. Jika dana untuk
proyek berasal dari pinjaman dengan bunga 15% per tahun, hitunglah
apakah proposal investasi tsb diterima.
Tabel Cash Flow

Arus Kas Bersih Akumulasi Arus Kas Bersih


Tahun Kas Keluar © Kas masuk (B)
(B) - ©

0 1,000 - (1,000) (1,000)


1 200 400 200 (800)
2 200 400 200 (600)
3 200 400 200 (400)
4 200 400 200 (200)
5 200 400 200 -
6 200 400 200 200
7 200 400 200 400
Total 2,400 2,800 400
a. Metode Non Diskonto (Non-Discounted Method)

 Payback Periode :
 B/C Ratio

Nilai B/C = 2.800/2.400 = 1.17 karena B/C > 1


a. Metode Diskonto (Discounted Method)

 Payback Periode : -168


 B/C Ratio :Nilai B/C =1 .664/1.832 = 0,91 karena B/C
<1
 NPV = 1 .664-1.832 = - 168
Faktor
Tahun Diskonto Kas Keluar © Kas masuk (B) Arus Kas Bersih Akumulasi Arus Kas
(15%) (B) - © Bersih

0 1.00 1,000 - (1,000) (1,000)

1 0.87 174 348 174 (826)

2 0.76 151 302 151 (675)

3 0.66 132 263 132 (543)

4 0.57 114 229 114 (429)

5 0.50 99 199 99 (330)

6 0.43 86 173 86 (243)

7 0.38 75 150 75 (168)

Total 1,832 1,664 (168) (4,214)


Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi

 Tingkat pengembalian Yang diharapkan ( Expected Rate of Return)


 Kondisi Internal perusahaan
 Kondisi eksternal perusahaan
 Biaya Investasi
MEC, Tingkat Bunga, & MEI

 MEC, I & Tingkat Bunga


 MEC/EMM = Tingkat Pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal
 Contoh ; PT. Tiara Sakti sudah menjadi konglomerat dan ingin memperluas usaha di
bidang industri
Rencana Investasi Dana yang Dibutuhkan (Milliar Tingkat Pengembalian Yang
Rup diharapkan (MEC) (%/th)
iah)

Industri Kimia 1.500 30

Industri Tekstil 1.000 25

Industri Makanan 750 20

Industri Ringan 500 18

Industri Pertanian 250 15


30
MEC (%/Thn

25
Industri Kimia

20

Industri Tekstil
10

0 1000 1500 2000 2500 3250 3750 4000 Investasi (Milliar


Rupiah)
Tingkat Bunga Pinjaman Nilai Investasi Yang tdk Permintaan Investasi
(%/th) Dibutuhkan (Milliar Ruliah)
(Milliar Ruliah)

13 0 4.000

17 250 3.750

19 750 3.250

21 1.500 2.500

26 2.500 1.500

31 4.000 0
Kurva MEC (Kasaus PT Tiara sakti)
35

30

Tingkat Bunga Pinjaman (%/th)


25

20

15

10

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Investasi (Miliar Rupiah)
2. MEC (Marginal Eficiency of Capital=r)dan
MEI (Marginal Eficiency of Invesment)
Slop MEI menurun, disebabkan
oleh :
i Kriteria : MEC>i: investasi dijalankan i
MEC = i : bisa jilankan bisa tidak
1. Semakin banyak investasi
MEC < i : tidak dapat dijalankan semakin rendah effisiensi
marginal investasi
2. Semakin banyak investasi
semakin banyak cost
i1 i1

i2 i2
MEC
MEI

0 I1 I2 I 0 I1 I2 I
MEC Individu dan MEC Total
MEC (%/th)

MEC (%/th)
0
MEC1 MEC2 MEC3 Investasi 0 Investasi

a b
Kurva MEC dan MEI

Persamaan Kurva MEI dan MEC : sama berslope negative


Perbedaan :
30 Kurva MEI : menunjukkan hubungan antara nilai investasi dan
tingkat Bunga pada barang berubah dan tingkat Bunga berubah
Kurva MEC : menunjukkan hubungan antara nilai investasi dan
tingkat Bunga pada barang tetap dan tingkat Bunga berubah
MEC (%/thn)

20

Faktor-faktor yang mempengaruhi MEI


1. Jumlah aktivitas investasi sosial yang
MEI MEC terselenggara dalam masyarakat
2. Population growth
I1 I0 Investasi 3. Technologi invention and innovation
4. Capital comulation
5. State of business confidence
6. Struktur pajak
3. Pelaksana Investasi
 Pemerintah (public invesment)= Investasi Otonom =Autonomous Invesment
 Non profit oriented
 Kegiatan ini sering disebut Social Overhead Capital (SOC), yang dibedakan :
Economic Overhead Capital (EOC): memberikan manfaat umum, missal :
bendungan, jalan raya,
Social Overhead Capital (SOC) sebagai plant and equipment ; untuk naungan dan
pemukiman
 Swasta (Private investment)=Induce Investment
 Dilaksanakan oleh swasta
 Profit oriented
 Pemerintah dan swasta
Kapasitas Produksi Nasional, COR (Capital Output Ratio) dan ICOR
(Incremental Capital Output Ratio)
 Kapasitas Produksi
 Bila ∆I > D, maka growing society : Net Invesment = positif
 Bila ∆I = D, maka stationer : Net Invesment = 0
 Bila ∆I < D, maka over consumption society : Net Invesment = negatif
 Masalah COR dan ICOR
 COR : suatu angka yang menyatakan perbandingan (ratio) antara besarnya investasi (modal,
capital, stok nasional) dengan besarnya hasil produksi nasional
 COR = Invesment ratio
 COR = , dimana , K = jumlah investasi yang diperlukan; Q= besarnya hasil produksi nasional
yang ingin dicapai dengan investasi
 ICOR =
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

 Laba  stok modal  investasi  Pertumbuhan ekonomi


1. Manogar ditawari sebuah proposal oleh salah seorang temannya untuk melakukan
investasi dengan dana sebesar Rp. 500 juta dengan hasil Rp. 650 juta dalam jangka
waktu 5 tahun. Jika dana tersebut diperoleh dari pinjaman bank dengan tingkat bunga
12,5% per tahun. Hitunglah apakah proposal tersebut diterima atau ditolak dengan
menggunakan metode Present Value dan Future Value !
2. Robert Siburian ditawari sebuah proposal oleh salah seorang temannya untuk melakukan
investasi dengan dana sebesar Rp. 250 juta dengan hasil Rp. 325 juta dalam jangka
waktu 4 tahun. Jika dana tersebut diperoleh dengan pinjaman Bank dengan bunga 15 %
per tahun. Hitunglah apakah proposal tersebut diterima atau ditolak dengan
menggunakan metode Present Value dan Future Value !
3. Jenis Investasi dan MEC
Jenis Investasi Harga Investasi MEC

Mesin 72.000.000 18

Truk 36.000.000 14

Mesin Jahit 500.000 13

Komputer/Unit 7.000.000 10

Gedung 72.000.000 8

Lemari Es 400.000 6,25

Apabila Tingkat bunga pinjaman yang terjadi : (1) 20% ; (2) 17% ; (3) 12%

Anda mungkin juga menyukai