Anda di halaman 1dari 15

MARKETING 4.

0
Power Shifts to the Connected Customers

Kelompok :
1. Setyo Budi Hadi 241212009
2. Baskoro Qomarul Andi 241212002
3. Bagus Wicaksono K 241212007
Pergeseran Kekuatan
Saat ini, konsumer yang saling terhubung mempunyai kekuatan lebih besar
dibanding perusahaan atau merk terkenal

Merk /
Perusahaan Connected
customers
Pergeseran Kekuatan

Connected Customers

from to
Eksklusif Inklusif
Vertikal Horisontal
Individual Sosial
Dari Eksklusif Ke Inklusif
Eksklusif tidak lagi menjadi tujuan, sedangkan Inklusivitas telah
menjadi standar baru

• Kekuatan ekonomi tidak lagi terkonsentrasi namun menjadi


lebih terdistribusi
• Inovasi pasar di negara berkembang menuju arah lebih baik
• Pengaruh politik dunia barat menurun
Dari Eksklusif Ke Inklusif

Bisnis bergerak menuju inklusivitas

Teknologi menurunkan biaya produksi


dan memungkinkan untuk melayani
pasar negara berkembang baru.
Dari Eksklusif Ke Inklusif
Transparansi yang dibawa oleh internet
memungkinkan pengusaha dari negara berkembang
untuk berinovasi bisnis dengan membangun model
bisnis serupa dari negara maju, yang kemudian
disesuaikan dengan masyarakat lokal.
Pelanggan di negara-negara ini mendapat layanan
tanpa harus menunggu perusahaan Barat untuk
membangun jejak kaki mereka di sana

( Contohnya bisa dikatakan Gojek di Indonesia yang terinspirasi dari Uber, atau Grab di
Malaysia yang meniru Uber. Ini bisa dikatakan hal baik, karena untuk merasakan pelayanan
yang sama tidak perlu menunggu perusahaan Negara Maju menginjakkan kakinya di
Dari Eksklusif Ke Inklusif
Dinding pembatas antara industri semakin
kabur. Konvergensi dan integrasi industri
sedang tren.

Industri memiliki pilihan untuk bersaing atau


bersinergi untuk menjangkau pelanggan yang
sama.
Dari Eksklusif Ke Inklusif
Pada tingkat yang lebih mikro, manusia
merangkul inklusivitas sosial.

Menjadi inklusif bukan tentang menjadi


serupa; ini tentang hidup harmonis meskipun
ada perbedaan. Di dunia online, media sosial
telah mendefinisikan kembali cara orang
berinteraksi satu sama lain, memungkinkan
orang untuk membangun hubungan tanpa
hambatan geografis dan demografis
Dari Vertikal ke Horizontal
Di era Globalisasi ini, daya saing
ecil, lebih muda, dan berbasis lokal akan
uk bersaing dengan perusahaan yang lebih perusahaan tidak akan lagi ditentukan
al. Akhirnya, tidak akan ada perusahaan oleh ukuran, negara asal, atau
i yang lain. Sebaliknya, perusahaan dapat keuntungan masa lalu mereka.
t terhubung dengan komunitas pelanggan
on dan dengan pesaing untuk co-opetition

Perusahaan menjadi lebih kompetitif


jika dapat terhubung dengan komunitas
pelanggan dan mitra untuk co-creation
dan dengan pesaing untuk co-opetition
Dari Vertikal ke Horizontal
Aliran inovasi yang dulunya vertikal (dari perusahaan ke pasar) telah
menjadi horizontal. Di masa lalu, perusahaan percaya bahwa inovasi
harus datang dari dalam

Saat ini, inovasi bersifat horizontal; pasar


memasok ide-ide, dan perusahaan
mengkomersialkan ide-ide.
Dari Vertikal ke Horizontal
Konsep persaingan berubah dari
vertikal menjadi horizontal. Teknologi
adalah penyebab utamanya

Pasar bergeser dari merek mainstream


volume tinggi ke merek niche volume
rendah. Dengan internet, kendala
logistik fisik tidak ada lagi untuk
perusahaan dan merek yang lebih kecil
Dari Vertikal ke Horizontal
Konsep kepercayaan pelanggan
tidak lagi vertikal.

Dulu pelanggan mudah dipengaruhi


oleh kampanye pemasaran, namun
sekarang sebagian besar pelanggan
lebih percaya pada faktor-f (friends,
family, Facebook fan, follower)
Dari Individu ke Sosial
Pelanggan semakin peduli dengan pendapat orang
lain.

Pelanggan melukiskan gambaran mereka sendiri


tentang perusahaan dan merek, yang seringkali
sangat berbeda dari citra yang ingin diproyeksikan
oleh perusahaan dan merek.
Internet, terutama media sosial, telah memfasilitasi
perubahan besar ini dengan menyediakan platform
dan alat
Dari Individu ke Sosial
Pelanggan akan cenderung lebih percaya pendapat
sosial. Bahkan, keputusan pembelian pribadi akan
menjadi keputusan sosial. Pelanggan berkomunikasi satu
sama lain dan berbicara tentang merek dan perusahaan.
Dari sudut pandang komunikasi pemasaran, pelanggan
tidak lagi menjadi target pasif tetapi menjadi media
komunikasi yang aktif
Setyo Budi Hadi Baskoro Qomarul Andi Bagus Wicaksono K

Anda mungkin juga menyukai