Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan 2

( 2 sesi )
Ryan Hidayat, SE,.MM
Tren Fundamental yang
membentuk Pemasaran

Pergeseran kekuatan ke pelanggan


terhubung

2
Tren Fundamental yang
membentuk Pemasaran

Paradoks Mitos Konektivitas

3
Pergeseran kekuatan ke pelanggan
terhubung
Internet, yang membawa konektivitas dan transparansi
pada kehidupan kita adalah hal utama yang menyebabkan
pergeseran kekuasaan ini.

Adanya pergeseran kekuatan / kekuasaan.


• Kekuasaan eksklusif menyerah pada kekuasaan inklusivitas.
(G20xG7),
• Kekuatan ekonomi saat ini tersebar secara lebih inklusif.
• Perusahaan seperti microsoft dan Amazon akhirnya perlu
membeli perusahaan yang lebih kecil tetapi inovatif seperti
Skype, LinkedIN dan Zappos, Facebook membeli Instagram
dan Whatsapp
• Youtube berhasil menaklukan Hollywood

( Eksklusive ke inklusive , Veritkal Ke Horizontal, Individu ke Sosial )

4
Dari Eksklusif ke Inklusif
Pergeseran Ekonomi kerap dikaitkan dengan profil
Demografi dari populasi pasar yg berkembang: Lebih muda,
lebih produktif, dan tumbuh dalam hal tingkat pendapatan.
Pergeseran ini menciptakan permintaan kuat akan produk
dan jasa, yg pada gilirannya mendorong pertumbuhan
ekonomi. Data terkini menyiratkan bahwa penyebabnya
mungkin bukan hanya DEMOGRAFI.
Jumlah kebangkrutan di Amerika lebih besar dari
jumlah usaha rintisan dikarenakan inovasi yang terus
menurun. ( Peneliti : Robert Litan )
• Di Asia sebaliknya, China akan melewati Amerika dan Uni
eropa dalam pengeluaran inovasi. Korsel negara yang
paling maju dibidang inovasi dengan dengan
membelanjakan 4% dari PDB ( Pendapatan nasional )
untuk penelitian dan pengembangan.
• Pengaruh Politik dunia barat juga menurun, menyusul
menurunnya pengaruh ekonomi. Kekuatan militer yg
dulu memberikan pengaruh efektif secara perlahan
digantikan oleh pendekatan lunak berupa dukungan
ekonomi dan diplomasi. ( seperti yg dilakukan china )
5
Dari Ekslusif ke Inklusif
Bisnis sendiri bergerak menuju inklusivitas. Teknologi
memungkinkan terlaksananya automasi dan miniaturisasi.
• Menurunkan biaya produk dan memungkinkan
perusahaan melayani pasar berkembang.
• Inovasi disruptive diseluruh sektor bisnis mendatangkan
produk yang lebih murah dan sederhana bagi kaum
miskin. Yang sbelumnya dianggap sebagai Non Pasar.
• Dulunya Eksklusif, sekarang tersedia di pasar massal
diseluruh dunia
Transparansi yang dibawa internet juga
memungkinkan para pengusaha di negara maju.
(dengan membangun bisnis tiruan)
• Flipkart.com di india, terinspirasi dari Amazon.com
• Disdus dari indonesia, terinspirasi dari groupon
• Alipay di china, terinspirasi dri PayPal
• Grab di malaysia/go jek indonesia yang terinspirasi dari
UBER.
Pelanggan di negara” ini merasakan layanannya tanpa harus 6
menunggu perusahan amerika menjejakkan kaki.
Dari Eksklusif ke Inklusif
Konvergensi dan Integrasi dua industri atau lebih semakin menjadi tren

Pengobatan x Pariwisata Perguruan tinggi x Carikuliah.com / Pintech


• Banyak pusat pengobatan kini terintegarsi dengan • Sektor pendidikan berkolaborasi dengan perusahaan
fasilitas pariwisata sehingga biaya layanan kesehatan startup/aplikasi untuk promosi dan pembayaran kuliah
dan liburan bisa dioptimalkan Patients beyond border (finansial teknologi).
yang berkedudukan di kerajaan inggris diperkirakan
melayani sekitar 11 juta wisatawan medis pada 2013.
Perawatan medis dan destinasi yang populer
• Perawatan gigi di costa rica,
• Operasi jantung dimalaysia
• Bedah kosmetik di brazil atau Korea

7
Dari eksklusif ke inklusif
Inklusivitas Sosial

Peran Inklusivitas sosial dalam pemasaran


Inklusifitas sosial tidak hanya terjadi secara online tetapi juga Inklusivitas sosial bisa juga muncul dalam bentuk
secara offline. Konsep kota inklusif – kota yang menyambut perdagangan yang adil, keragaman pekerjaan dan
keragaman penduduknya –sering dijuluki sebagai model yang pemberdayaan perempuan. Praktik ini menyambut
baik untuk kota-kota yang lestari. Serupa dengan konsep media perbedaan manusiadalam hal gender, ras, dan status
sosial, konsep kota inklusif menegaskan bahwa bila kota
menyambut ( kaum ) minoritas yang sering ditelantarkan dan ekonomi. Merek seperti The Body Shop membangun
memberi mereka rasa terima, hal ini akan menguntungkan komitmen kuat terhadap inklusivitas sosial dengan nilai –
kotanya. nilai seperti “ mendukung perdagangan komunitas” dan
program seperti “ Hentikan kekerasan di rumah”.

8
Dari Vertikal Ke Horizontal
Globalisasi menciptakan lapangan permainan yang
sepadan. Daya saing perusahaan tidak akan lagi ditentukan
oleh ukuran, negara asal, atau keunggulan masa lalu
mereka.
Perusahaan yang lebih kecil, lebih muda, dan berlokasi
didaerah akan mempunyai kesempatan untuk bersaing
dengan perusahaan global yang lebih besar, lebih tua.
Sebaliknya,sebuah perusahaan dapat menjadi lebih
bersaing bila perusahaan tersebut bisa berhubungan
dengan komunitas pelanggan serta mitra untuk turut
berkreasi, dan dengan pesaing untuk bekerja sama.

Dimasa lalu, perusahaan percaya bahwa inovasi


seharusnya datang dari dalam, oleh karena itu
mereka membangun infrastruktur
penelitian&pengembangan yang kuat. Akhirnya
menyadari bahwa laju inovasi internal tidak pernah
cukup cepat bagi mereka untuk bersaing dipasar yang
senantiasa berubah.
Contoh : Perusahaan Procter & Gamble (P&G) & 9
Unilever
Dari Vertikal Ke Horizontal

Konsep kepercayaan pelanggan yang sudah tidak lagi


vertikal.
Pelanggan di masa lalu mudah terpengaruh oleh kampanye
pemasaran.
Mereka juga mencari dan dengarkan para ahli serta pihak
yang berwenang.

Penelitian terkini terhadap industri menunjukkan


bahwa kebanyakan pelanggan lebih mempercayai
faktor-f
• Friends
• Families
• Fans facebook
• Follower ( instagram / twiter ).
10
Dari Individu Ke Sosial
Saat membuat keputusan untuk membeli, pelanggan
biasanya didorong oleh preferensi individu serta keinginan
akan kesesuaian sosial.
• Pelanggan semakin peduli dengan pendapat orang lain,
saling berbagi pendapat dan mengumpulkan sejumlah
ulasan.
• Secara bersamaan pelanggan melukis gambaran
perusahaan dan merek mereka sendiri, yang sering
berbeda dengan citra yang diproyeksikan oleh
perusahaan dan merek.
• Sebaliknya, Pelanggan justru bisa berpikir negatif apabila
ada ketidak kesesuaian / ketidakpuasan. Dan
informasi/konektivitas membeuat citra perusahaan
memburuk

11
Dari Individu Ke Horizontal
4 Perilaku konsumen di Era Digital
1. Membandingkan kualitas produk dari review di
internet ( high involvement )
2. Utamakan kemudahan pemesanan&pembayaran
3. Menyukai personalisasi ( kesesuaian dengan karakter
pelanggan )
4. Tidak ingin tertinggal hype ( segala sesuatu yang
trending topic / up to date ). Budaya Follower / tren,
Image / Pencitraan, Life style/Gaya hidup, Prestise.

12
Paradoks : Interaksi Online versus Interaksi offline
Dampak dari konektivitas sehubungan dengan bisnis online
dan offline tidaklah jelas. Sementara bisnis online sudah
menguasai bagian yang signifikan dari pasar selama
beberapa tahun terakhir.

• Bisnis online tidak akan sepenuhnya menggantikan


bisnis Offline.
• Begitu juga pemasaran “gelombang baru” online,
tidak akan mungkin menggantikan pemasaran
offline.

Di dunia yang sangat terhubung, tantangan kunci bagi


merek dan perusahaan adalah memadukan unsur
online dan offline ke dalam pelanggan.
13
Paradoks : Pelanggan Terinformasi vs Pelanggan
yang teralihkan

Dalam membuat keputusan pembelian, pelanggan pada


dasarnya terpengaruh oleh tiga faktor:
1. Mereka terpengaruh oleh komunikasi pemasaran di
media seperti iklan televisi, iklan media cetak dan
hubungan masyarakat.
2. Mereka dipersuasi oleh pendapat teman – teman dan
keluarga mereka.
3. Mereka juga mempunyai pengetahuan pribadi dan
sikap terhadap merek tertentu berdasarkan
pengalaman masa lalu.

14
Paradoks : Pembelaan negatif versus pembelaan
positif
Konektivitas memungkinkan pelanggan mengemukakan
pendapat yang didengarkan orang lain. Konektivitas
mengubah pola pikir pelanggan di mana mengakui
masukan dari orang asing mungkin lebih kredibel dari pada
rekomendasi penganjur merek dari kalangan slebritas.
Dengan demikian, konektivitas menciptakan lingkungan
sempurna untuk pembelaan pelanggan terkait suatu
merek.
Net promotor score, Cara mengukur tentang
pembelaan suatu merek dirancang oleh frederick
reichheld. Ada 3 kategori luas pelanggan terkait
dengan sikap mereka terhadap merek:
1. Promotor, yang merekomendasikan mereknya
2. Orang-orang pasif,netral
3. Pencela, yang kemungkinan tidak akan
merekomendasikan merek anda.
Net promotor score diukur dengan cara mengurangi
presentase promotor dengan presentase pencela.
15
Bertahan artinya kamu percaya akan masa lalumu. Melepaskan
artinya kamu percaya akan adanya masa depan yang baru..

16
ThankYou
Ryan Hidayat
081298000872
Ryan.hidayat@uta45jakarta.ac.id
@ryan_hidaa
Rangkuman

18

Anda mungkin juga menyukai