Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 7

TINGKAT BUNGA
Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu: Dr. Rida Prihatni, SE., M.Si

Anggota:
Muhammad Rofi'uddin (1701622051)
Sabina Az Zahra (1701622077)
Tya Sisti Widyastuti (1701622042)
CAKUPAN BAHASAN

Biaya Uang
Tingkat Bunga
Determinan Tingkat Bunga Pasar
Struktur Waktu Tingkat Bunga
Apa yang Menentukan Bentuk Kurva Imbal Hasil?
Menggunakan Kurva Imbal Hasil Untuk Mengestimasi Tingkat Bunga
Masa Depan
Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Bunga
Berinvestasi di Luar Negeri
Tingkat Bunga dan Keputusan Usaha
BIAYA UANG
Faktor paling mendasar yang mempengaruhi biaya uang:

1 Peluang produksi (production opportunities)

2
Preferensi waktu untuk konsumsi (time preferences
for comsumtion)

3 Risiko (risk)

4 Inflasi (inflation)
TINGKAT BUNGA
6.1
Tingkat Bunga sebagai Fungsi Penawaran dan Permintaan akan Dana
6.2
Tingkat Bunga Jangka Panjang dan Jangka Pendek, 1971-2005
6.3
Hubungan antara Tingkat Inflasi Tahunan dan Tingkat Bunga Jangka
Panjang, 1971-2005
DETERMINAN TINGKAT BUNGA PASAR

Pada umumnya, tingkat bunga yang dinyatakan (nominal) suatu


efek utang, r, terdiri atas tingkat buna bebas risiko, r*, ditambah
beberapa premi yang mencerminkan inflasi, risiko efek, dan
kemungkinannya untuk dipasarkan (atau likuiditas). Hubungan ini
dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tingkat bunga yang dinyatakan= r+r*+IP+DRP+LP+MRP


atau
Tingkat bunga yang dinyatakan= r+rRF+DRP+LP+MRP
TINGKAT BUNGA NYATA BEBAS RISIKO, R*

Tingkat bunga yang diberikan atas suatu efek tanpa risiko jika tidak
diperkirakan akan adanya inflasi. tingkat nyata bebas risiko ini
tidaklah statis, tingkat ini akan berubah sepanjang waktu bergantung
pada kondisi perekonomian:
1. Pada tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima oleh
perusahaan dan peminjam lainnya atas aset produktif.
2. Pada preferensi waktu seseorang untuk melakukan konsumsi
saat ini atau masa depan
TINGKAT BUNGA BEBAS RISIKO YANG
DINYATAKAN ATAU NOMINAL, RRF

Tingkat bunga atas efek yang bebas dari seluruh risiko atau efek
yang benar benar bebas risiko. Sayangnya, tidak ada efek yang
seperti ini sehingga tidak ada tingkat bebas risiko yang benar benar
dapat diamati.

Namun, Ada satu efek yang bebas dari risiko gagal bayar, jatuh
tempo, dan likuiditas yakni efek pemerintah AS yang terindeks.
Namun efek ini tidak sepenuhnya bebas dari perubahan dalam
tingkat nyata.
Premi Inflasi (IP) Premi Likuiditas (LP)
Premi Risiko Gagal
Premi yang jumlahnya Premi yang ditambahkan
Bayar (DRP)
sama dengan perkiraan pada tingkat bunga
Tidak melakukan ekuilibrium suatu efek jika
inflasi yang
pembayaran bunga atau efek tersebut tidak dapat
ditambahkan oleh
pokok yang telah diubah menjadi kas dalam
investor pada tingkat waktu singkat dan
pengembalian nyata dijadwalkan sebelumnya.
mendekati "nilai pasar
Ini mempengaruhi
bebas risiko. wajarnya"
tingkat bunga pasar
suatu obligasi.

Tingkat inflasi yang terdapat di dalam tingkat bunga adalah perkiraan tingkat
inflasi di masa depan, bukan tingkat yang dialami di masa lalu.
Risiko Tingkat Bunga Premi Risiko Jatuh
(IRR) Tempo (MRP)

Risiko bahwa penurunan


Risiko kerugian modal suatu tingkat bunga akan
yang dihadapi oleh mengarah pada
investor karena pendapatan yang lebih
berubahnya tingkat rendah ketika obligasi jatuh
bunga tempo dan dananya
diinvestasikan kembali.
STRUKTUR WAKTU
TINGKAT BUNGA

Kumpulan data tingkat bunga untuk tanggal tertentu dapat digambarkan dalam bentuk
grafik yang disebut kurva imbal hasil. (Grafik yang menunjukkan hubungan antara imbal
hasil dan waktu jatuh tempo obligasi)

Kurva Imbal Hasil "Normal"


Menanjak ke atas
Kurva Imbal Hasil Terbalik "Abnormal"
Melandai ke bawah
Kurva Imbal Hasil Berpunuk
Tingkat bunga atas efek jangka menengah lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga baik
waktu jatuh tempo jangka pendek maupun jangka panjang
APA YANG MENENTUKAN BENTUK
KURVA IMBAL HASIL?

Imbal hasil untuk obligasi pemerintah yang jatuh tempo dalam


1 tahun dapat dinyatakan sebagai berikut:
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah = r*t, IPt, MRPt
Imbal Hasil Obligasi Perusahaan = r*t + IPt + MPRt + DRPt +
LPt
Rentang imbal hasil antara obligasi pemerintah dan
perusahaan akan makin lebar seiring dengan makin lamanya
waktu jatuh tempo
MEMPERKIRAKAN TINGKAT BUNGA MASA DEPAN
DENGAN MENGGUNAKAN KURVA IMBAL HASIL

Proses menggunakan kurva imbal hasil untuk


memperkirakan tingkat bunga masa depan sangat
sederhana selama:
Fokus pada obligasi pemerintah
Asumsikan bahwa obligasi pemerintah tidak memiliki
premi risiko jatuh tempo
Posisi ini disebut sebagai teori harapan murni dan tingkat
bunga disebut dengan teori harapan.
ILUSTRASI TEORI
HARAPAN

Asumsikan bahwa obligasi pemerintah-1 tahun saat ini memberikan imbal


hasil 5,00%, dan obligasi pemerintah-2 rahun memberikan imbal hasil
5,50%. Investor yang ingin berinvestasi selama 2 tahun memiliki dua opsi
utama:

Opsi 1: Membeli obligasi bertenor 2 tahun dan memilikinya selama 2 tahun.


Opsi 2: Membeli obligasi bertenor 1 tahun, memilikinya selama 1 tahun, dan
pada akhir tahun menginvestasikan kembali dalam obligasi bertenar 1
tahun.
ILUSTRASI TEORI
HARAPAN

Apabila investor memilih Opsi 1, untuk setiap dana yang diinvestasikan hari ini,
mereka akan memiliki akumulasi dana sebesar $1,113,025 pada akhir tahun ke-2.
Dana pada akhir tahun ke-2= $1 x (1,055)^2= $1,113,025
Apabila investor memilih Opsi 2, dana akhirnya akan sama; tetapi persamaannya
digunakan untuk menemukan jumlah akhirnya:
Dana pada akhir tahun ke-2 = $1 x (1,05) × (1+X)
Apabila teori harapan benar, masing-masing opsi akan memberikan jumlah dana
yang sama pada akhir tahun ke-2, yang menunjukkan sebagai berikut:
(1,05) (1+X) = (1,055)^2
1+X = (1,055)^2/1,05
X = (1,055)^2/1,05 – 1 = 0,0600238 = 6,00238%
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT BUNGA

1 Kebijakan Federal Reserve

Di Amerika Serikat, Dewan Gubernur Federal Reserve mengendalikan


penawaran uang. Jika The Fed ingin merangsang perekonomian, The
Fed akan meningkatkan pertumbuhan penawaran uang.

2 Defisit atau Surplus Anggaran Pemerintah

Makin besar defisit pemerintah, maka makin tinggi tingkat


bunganya.
3 Faktor Internasional

Jika lebih banyak mengimpor daripada mengekspor, akan mengalami defisit


perdagangan luar negeri (foreign trade deficit). Ketika ini terjadi, defisit harus
didanai dan ini umumnya berarti pinjaman dari negara-negara yang mengalami
surplus ekspor.

4 Aktivitas Usaha

Hal Penting yang ditunjukkan oleh Grafik 6.2:


1. Kenaikan inflasi dari 1971-1981
2. Area yang diarsis merupakan resesi
3. Selama resesi, penurunan tingkat bunga terjadi lebih tajam
dibandingkan tingkat bunga jangka panjang
BERINVESTASI DI LUAR NEGERI

Hendaknya mempertimbangkan faktor risiko tambahan. Pertama,


risiko negara (country risk) yaitu risiko yang timbul dari investasi
atau menjalankan usaha di suatu neara tertentu.

Kedua, risiko nilai tukar (exchange rate risk) yaitu risiko bahwa
perubahan nilai tukar akan menurunkan jumlah dolar yang
diberikan oleh mata uang asing dalam jumlah tertentu.
TINGKAT BUNGA DAN
KEPUTUSAN USAHA

Tingkat bunga memang telah dan selalu akan


berfluktuasi. Dengan kondisi seperti ini, kebijakan
keuangan yang baik menuntut kita menggunakan
kombinasi antara utang jangka panjang dengan
utang jangka pendek, begitu pula ekuitas.
KESIMPULAN

r=r*+IP+ DRP + LP + MRP

Kurva imbal hasil yang menghubungkan tingkat bunga obligasi dengan jatuh
temponya, biasanya memiliki kurva kemiringan ke atas atau ke bawah, dan
kurva tersebut akan mengalami tingkat perubahan dan kemiringan seiring
dengan berjalannya waktu. Faktor penentu utama kemiringan kurva adalah
ekspektasi akan inflasi di masa depan dan MRP. Kita dapat menganalisis data
kurva imbal hasil untuk memperkirakan kemungkinan perkiraan tingkat
bunga akan terjadi di masa depan oleh pelaku pasar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai