Anda di halaman 1dari 7

TRANSFORMASI HUKUM KEUANGAN NEGARA

Dari Zaman Kolonial Hingga Era Reformasi Keuangan Negara Sebelum terjadi reformasi keuangan negara, dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara masih digunakan ketentuan perundang-undangan yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang berlaku berdasarkan Aturan Peralihan UndangUndang Dasar 1 !", yaitu #ndis$he %omptabiliteits&et yang lebih dikenal dengan nama #%' Stbl( 1 )" *o( !!+ selanjutnya diubah dan diundangkan dalam ,embaran *egara 1 "! *omor -, 1 "" *omor ! , dan terakhir Undang-undang *omor .ahun 1 -+, yang ditetapkan pertama kali pada tahun 1+-! dan mulai berlaku pada tahun 1+-/, #ndis$he Bedrij0en&et 1#B'2 Stbl( 1 )/ *o( !1 jo( Stbl( 1 3- *o( !!" dan 4eglement 0oor het Administratief Beheer 14AB2 Stbl( 1 33 *o( 3+1( Sementara itu, dalam pelaksanaan pemeriksaan pertanggungja&aban keuangan negara digunakan #nstru$tie en 0erdere bepalingen 0oor de Algemeene 4ekenkamer 1#A42 Stbl( 1 33 *o( 3)5( Peraturan perundangundangan tersebut tidak dapat mengakomodasikan berbagai perkembangan yang terjadi dalam sistem kelembagaan negara dan pengelolaan keuangan pemerintahan negara 4epublik #ndonesia( 6leh karena itu, meskipun berbagai ketentuan tersebut se$ara formal masih tetap berlaku, se$ara materiil sebagian dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dimaksud tidak lagi dilaksanakan( 7elemahan perundang-undangan dalam bidang keuangan negara menjadi salah satu penyebab terjadinya beberapa bentuk penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara( Dalam upaya menghilangkan penyimpangan tersebut dan me&ujudkan sistem pengelolaan fiskal yang berkesinambungan 1sustainable2 sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar dan asas-asas umum yang berlaku se$ara uni0ersal dalam penyelenggaraan pemerintahan negara diperlukan suatu undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan negara( Upaya untuk menyusun undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan negara telah dirintis sejak a&al berdirinya negara #ndonesia( 6leh karena itu, penyelesaian Undangundang tentang 7euangan *egara merupakan kelanjutan dan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini dalam rangka memenuhi ke&ajiban konstitusional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1 !"( Dalam pasal 3/ undang-undang keuangan negara yang baru, yaitu UU *o( 1/ .ahun )553, disebutkan bah&a pada saat berlakunya undang-undang tersebut terhitung sejak tanggal " April )553, undang-undang lama yaitu8

1( #ndis$he %omptabiliteits&et 1#%'2, Staatsblad .ahun 1 )" *omor !!+ sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang *omor )+-529 )( #ndis$he Bedrij0en&et 1#B'2 Stbl( 1 )/ *omor !1 jo( Stbl( 1 3- *omor !!"9 3( 4eglement 0oor het Administratief Beheer 14AB2 Stbl( 1 33 *omor 3+19 sepanjang telah diatur dalam undang-undang tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi( Hal di atas makin dipertegas dengan diundangkannya UU *o( 1 tahun )55! tentang Perbendaharaan *egara dimana Pasal /) undang-undang tersebut menyebutkan bah&a8 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, Undang-undang Perbendaharaan Indonesia/Indische Comptabiliteitswet (ICW), taatsblad !ahun "#$% &omor ''( sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang &omor # !ahun "#)( (*embaran &egara +epublik Indonesia !ahun "#)( &omor %,, !ambahan *embaran &egara &omor $()-) dinyatakan tidak berlaku. A( Indische Comptabiliteitswet IC!" :#%': dibagi dalam dua :bab: 1boo/dstak2( 0ab 1 " memuat ketentuan - ketentuan tentang 8 2badan hukum2 :*ed(#ndie: dan $ara pengurusan keuangan :*ed #die:, dan 0ab 1 II memuat ketentuan - ketentuan tentang :pertanggungan-ja&ab 7euangan :*ed-#ndie: 1a2 Bagian 8 # :7etentuan umum: 1pasal 129 1b2 Bagian 8 ## :.entang Anggaran: 1pasal ) s;d -29 1$2 Bagian 8 ### :.entang .ahun Anggaran 1pasal / s;d 11a29 1d2 Bagian 8 #< :.entang Penerimaan: 1pasal 1) s;d )129 1e2 Bagian 8 < :.entang Pengeluaran: 1pasal )) s;d )!29 1f2 Bagian 8 <# :.entang Pelaksanaan (beheer2 anggaran: 1pasal )" s;d 3!29 1g2 Bagian 8 <## :.entang Pengesahan 13ere3enen2 pengeluaran: 1pasal 3" s;d !)29 1h2 Bagian 8 <### :.entang 4lgemeene +ekenkamer di *ed-#ndie: 1pasal !3 s;d " 29 1i2 Bagian 8 #= :.entang dalu&arsa hutang-hutang: 1pasal -5 s;d -!2 dan 1j2 Bagian 8 = :.entang larangan penyitaan uang, barang dan harta benda *egara: 1pasal -" s;d --29 0ab 1 II terdiri dari empat bagian dan satu :ketentuan penutup: berturut-turut 8 1a2 Bagian8 # :.entang pertanggunganja&ab barang-barang hasil produksi *egara: 1pasal -/ dan -+29 1b2 Bagian8 ## :.entang perhitungan anggaran 1rekeningen2: 1pasal - s;d /)29 1$2 Bagian8 ### :.entang tanggungja&ab dan tuntutan terhadap :ordonnateur: dan pega&ai negeri lainnya atas tindakan-tindakan mela&an hukum 1onrechtmatige handelingen2 atau kelalain 1nalatigheden2, yang untuk itu mereka tidak dapat dituntut sebagai bendahara&an: 1pasal /3 s;d /-29 1d2 Bagian8 #< :.entang tanggung ja&ab dan tuntutan bendahara&an: 1pasal // s;d /+ 2 dan 1e2 7etentuan penutup 1pasal + 2( .ahun 1 -+ 1,embaran *egara 4epublik #ndonesia .ahun 1 -+ *omor "3, .ambahan ,embaran *egara *omor

#%' merupakan produk kolonial Hindia Belanda sehingga di dalamnya masih banyak terdapat istilah Belanda yang belum diterjemahkan ke bahasa #ndonesia atau dipakai bersamaan dengan bahasa #ndonesia, seperti8 a( sou0ereiniteit (kedaulatan) b( #ndonesis$he Bedrij0en&et $( <er0reemd 1dipindahtangankan2 d( 6rdonnanteur e( 0asie uitkeringen f( 7esstekel (dipertanggungjawabkan) g( stelsel 0an 0erkregen re$hten 1memperoleh haknya dari *egara2 h( 0rijdtelling 1pengembalian atau pembebasan2 i( 4eglement of het 0an aanbestedingen met beperkte mededinging 0oor de uit0oering 0an>s ,ands&erken dan 1Peraturan tentang penyelenggaraan pena&aran terbatas bagi pelaksanaan pekerjaan *egara2, dll. #$ UU No$ % Tah&n '%() tentan* Perbendaharaan Indonesia (UPI) UP# dapat dikatakan sekadar metamorfosis dari #%' sebab tidak ada perubahan
reformasional menyangkut sistem keuangan negara Indonesia setelah dikeluarkannya undang-undang tersebut. Bahkan Pasal 8 penutup !PI menyatakan bahwa" Undang-undang (Indonesische ini dapat disebut : "Undang-undang ditambah Perbendaharaan" dan nomor Comptabiliteitswet) dengan tahun yang merupakan pasal

Staatsblad dalam mana perubahan naskahnya yang terakhir diundangkan

?elas bah&a pasal di atas mengandung maksud bahwa !PI sebenarnya hanyalah polesan
dari I#$. $alaupun dikatakan !PI adalah re%isi dari I#$, namun perubahan pasal-pasal yang dilakukan pada I#$ tidaklah melalui proses pengkajian yang komprehensif tersebut. terhadap bagaiamana adanya nantinya keka'auan penerapan sistem undang-undang sebagai akibat &kibatnya, terlihat

perubahan yang bersifat tambal sulam terhadap I#$ yang kemudian diberikan bingkai !PI.

Berikut beberapa re%isi pasal I#$ melalui !PI. Pasal 3 ! / + +a 15 11 7eterangan .idak dijalankan berhubung dengan kedaulatan Dihapus dengan Stb( 1 33 *o( + Diubah @ Diubah dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 "" Di$abut dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 "" Diubah dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 "" Diubah dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 "" Di$abut dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 ""

11a Di$abut dengan UU Darurat *o( 3 .ahun 1 "! jo( UU *o( 1) tahun 1 "" )3 .idak dijalankan berhubung dengan kedaulatan ).idak dijalankan berhubung dengan kedaulatan 3/ .idak dijalankan lagi 3+ .idak dijalankan lagi !3 sd ") Di$abut melalui Perpu *o( - .ahun 1 -! "3 Ditiadakan -1 Diubah dengan Stb( 1 3+ *o( !)" -)--! Dihapus melalui Stb( 1 3" *o( 1 jo Stb 1 3- *o( 3/ /) ke-1 sd ke-3 Ditiadakan @ Pasal / UP# memuat keterangan tentang A.ahun Dinas AnggaranB yang dimulai dari tanggal 1 April sampai 31 Caret tahun berikutnya( Hal ini berbeda dengan A.ahun AnggaranB yang kita kenal sekarang yang dimulai 1 ?anuari sampai 31 Desember( Perubahan ini menghilangkan dualisme bah&a tahun anggaran hanya untuk 1) bulan, bukan untuk lebih dari 1 tahun sebagaimana pasal / UP# tersebut( Ceskipun #%' berubah menjadi UP# , sebenarnya di dalamnya mengatur baik keuangan negara maupun perbendaharaan negara( Hal ini membuat ran$u segi pengelolaan dan pertanggungja&aban keuangan negara, selain disebabkan ke&enangan administratif dan pemegang fungsi pembayaran tidak dipisahkan se$ara tegas, juga terutama karena UP# belum memiliki desain 0isi pengelolaan keuangan negara yang jelas( Segi historis UP# yang bernuansa kolonialistis juga turut menjadi latar belakang yang menyebabkan keran$uan 0isi dalam perspektif pengelolaan keuangan negara 4# sebagai negara merdeka dan berdaulat( Banyak kelemahan-kelemahan yang ter$antum dalam pasal-pasal UP#( Di antaranya pasal /! UP# yang berbunyi8 emua pegawai &egeri (bukan 0endaharawan) yang dalam 5abatannya selaku demikian melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum atau melalaikan kewa5iban yang mereka harus lakukan, baik langsung atau tidak langsung merugikan &egara diwa5ibkan mengganti kerugian itu. Penuntutan dan penagihan untuk mengganti kerugian terhadap pegawai &egeri, ahli waris dan yang memperoleh peninggalan mereka itu dilaksanakan menurut Peraturan Pemerintah yang telah atau yang akan ditetapkan. 6i dalam peraturan itu dapat ditentukan bahwa pemeriksaan perselisihan tentang hal itu dapat diserahkan kepada kekuasaan hakim maupun kepada kekuasaan administrati/ ( btl."#-'/$'" 5o. "#$,/%,,7 0b. ,8#%, )-$%, "-'#", "-%,", "-)$", """#%, "")"8, "")%), ""#)-, "$'%' 5o. !.*.&.""",). Pasal tersebut mudah ditafsirkan sebagai mekanisme yang memungkinkan dibelokkannya kasus tindak pidana korupsi sekadar menjadi salah prosedur atau kelalaian administratif dengan sanksi yang hanya berupa penggantian kerugian( Padahal, sebenarnya fenomena

tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk korupsi yang saat ini diperkeras menjadi salah satu bentuk kejahatan luar biasa dan pengkhianatan terhadap negara( C$ E+a Re,o+masi Ke&an*an Ne*a+a Sebenarnya telah disadari sejak lama bah&a bangsa #ndonesia membutuhkan suatu undang-undang produk sendiri yang mengatur keuangan negara terlepas dari undang-undang lama buatan kolonial( *amun, perumusan yang membutuhkan &aktu yang lama akhirnya menyandarkan #ndonesia untuk sementara pada #%' ataupun UP#( Berikut perkembangan penyusunan undang-undang keuangan negara sejak tahun 1 !"( 1( Panitia A$hmad *atanegara 11 !" - 1 !/2 9enyusun konsep +UU :euangan +epublik Indonesia disingkat ;U:+I<. )( Panitia Hermans 11 "5 - 1 "/2 9enyusun +UU Pokok !entang Pengurusan :euangan &egara disingkat ;UUP:&< (dalam bahasa 0elanda). 3( Panitia Ahli Departemen 7euangan 11 " - 1 -)2 !idak berhasil menyelesaikan konsep +UU. !( Panitia Ahli Departemen 7euangan Dan Politisi 11 -3 - 1 -"2 !idak berhasil menyelesaikan konsep +UU. "( Panitia Soedarmin 11 - - 1 /!2 9enyusun konsep +UU tentang Pengurusan :euangan &egara. -( Seminar #%' yang diselenggarakan #nstitut #lmu 7euangan pada tahun 1 /5 menyarankan undang-undang diberi judul AUndang-Undang tentang Anggaran dan Pengurusan, Pertanggungja&aban, dan Penga&asan 7euangan *egaraB atau disebut AUndang-Undang 7euangan *egaraB disingkat AU7*B( /( Panitia Dandhi 11 /" - 1 +32 9enyusun konsep +UU semula ber5udul ;Undang-Undang tentang Cara Pengurusan dan Pertanggung5awaban :euangan &egara< berubah men5adi ;Undang-Undang tentang :euangan &egara<, dan akhirnya berubah men5adi ;Undang-Undang tentang Perbendaharaan &egara<. +( Panitia Prof( Dr( 4o$hmat Soemitro 11 +3 - 1 +!2( 6ibentuk oleh 6epartemen :ehakiman dan menyusun konsep +UU semula ber5udul ;Undang-Undang tentang Perbendaharaan &egara< kemudian men5adi ;UndangUndang tentang Pokok-Pokok Perbendaharaan &egara<. ( Panitia Soegito 11 +! - 1 ++2

9engolah kembali +UU hasil Panitia =andhi yang kemudian diberi 5udul ;UndangUndang tentang Perbendaharaan &egara<. 15( Panitia .aufik 11 + - 1 32 oegito dan hasilnya tetap diberi 5udul ;Undang52 Cengka5i ulang hasil Panitia

undang tentang Perbendaharaan &egara<. 11( .im intern Badan Pemeriksa 7euangan 11 9enyusun konsep +UU ber5udul ;Undang-undang tentang :euangan &egara<. 1)( .im pengkajian dan penyempurnaan ran$angan undang-undang perbendaharaan negara 11 +E1 2 9engka5i dan menyempurnakan +UU P& hasil Panitia !au/ik. 9enghasilkan paket +UU bidang keuangan negara yang terdiri atas 1 4) +UU tentang :euangan &egara, dan 0) +UU tentang Perbendaharaan &egara. 13( .im %ounterpart 4UU BP7-4# 11 - )5552( 6ibentuk oleh 0P:-+I, menghasilkan +UU pemeriksaan tanggung 5awab atas pengelolaan keuangan negara. +UU disampaikan kepada pemerintah untuk diusulkan kepada 6P+ +I. Pemerintah melakukan sinkronisasi +UU pemeriksaan tanggung 5awab atas pengelolaan keuangan negara dengan paket +UU yang dihasilkan tim pengka5ian dan penyempurnaan +UU perbendaharaan negara. pemerintah membentuk tim penyusunan rancangan undang-undang ketentuan pokok keuangan negara yang beranggotakan unsur pe5abat pemerintah dan 0P:. 1!( .im penyusunan 4UU 7etentuan Pokok 7euangan *egara 11 E )5512 6ibentuk oleh pemerintah dan beranggotakan unsur pe5abat pemerintah dan 0P: +I, melakukan penyusunan kembali +UU bidang keuangan negara dalam rangka sinkronisasi +UU yang dihasilkan tim pemerintah dengan +UU yang dihasilkan tim 0P: +I. !im menghasilkan paket , +UU bidang keuangan negara, yaitu1 a. +UU :euangan &egara, b. +UU Perbendaharaan &egara c. +UU Pemeriksaan !anggung >awab :euangan &egara. Paket +UU bidang keuangan negara disampaikan pemerintah kepada 6P+ +I pada tanggal $# eptember $---. Pembahasan dimulai pada tanggal $, ?ktober $---. osialisasi secara luas terus dilakukan pemerintah baik di lingkup nasional maupun internasional. 1"( 7omite Penyempurnaan Canajemen 7euangan 1)551 - sekarang2(

6ibentuk oleh Pemerintah (:eputusan 9enteri :euangan &o. "#)/:9:.-"/$--" tanggal "# 4pril $--") dalam rangka penyempurnaan mana5emen keuangan dengan program 1 a. >angka Pendek (@ medio $--$), menyiapkan kerangka hukum pengelolaan :euangan &egara dengan prioritas memberikan dukungan dan koordinasi dalam rangka pembahasan Paket +UU 0idang :euangan &egara di 6P+-+I, b. >angka 9enengah (medio $--$ A $--,), merumuskan sistem mana5emen keuangan Pemerintah dengan prioritas penyusunan Peraturan Pemerintah sebagai amanat Paket UU 0idang :euangan &egara, penyiapan so/tware dan hardware dalam rangka penerapan sistem mana5emen keuangan Pemerintah, c. >angka Pan5ang ($--' A $--#), implementasi sistem mana5emen keuangan Pemerintah serta e3aluasi dan penyempurnaan. Akhirnya, seperti yang kita ketahui sekarang terdapat 3 undang E undang yang mengatur keuangan negara, yaitu8 1( UU *o( 1/ tahun )553 tentang 7euangan *egara )( UU *o( 1 tahun )55! tentang Perbendaharaan *egara 3( UU *o( 1" tahun )55! tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan .anggung ?a&ab 7euangan *egara

umber materi1 ". UU &o. # tahun "#)( (UPI) $. Ikhtisar Isi Indische Comptabiliteits Wet (ICW) ,. UU &o. "8 tahun $--, '. UU &o. " tahun $--'

Anda mungkin juga menyukai