Anda di halaman 1dari 24

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

PENGUKURAN DIMENSI-DIMENSI TUBUH


BERDASARKAN METODE ANTROPHOMETRI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi

Dosen Pembimbing :

Ir.Amri.,MT
NIP.19660307 200212 1 002

Disusun oleh

Essy Riski Penara Damanik


160130083
A3

TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir. Tidak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Ir. Amri.,MT selaku dosen pembimbing Perancangan
Sistem Kerja Dan Ergonomi yang telah memberikan banyak ilmu dan pengarahan
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan dengan tema “Pengukuran Dimensi-
Dimensi Tubuh dengan Metode Antropomerti”.
Laporan ini penulis susun sebagai bahan bacaan dan diskusi bagi
mahasiswa, diharapkan dengan disusunnya laporan ini akan menjadi acuan untuk
mendukung proses pembelajaran pada materi Anrtopometrisecara sederhana.
Dalam laporan ini, berisi ringkasan materi tentang definisi antropometri,
pengukuran pada antropomerti, rumus-rumus yang digunakan serta
pengaplikasiannya. Semuanya akan di bahas dalam laporan ini. Demikian, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Penulis mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.

Lhokseumawe, 2 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................... i
Daftar isi ..................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................ iii
Daftar Gambar ............................................................................................. iv
Daftar Rumus .............................................................................................. v

BAB I Pendahuluan
1.2 Latar Belakang. ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah dan Asumsi ................................................... 2
1.4.1 Batasan Masalah..................................................................... 2
1.4.2 Asumsi ................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................... 3

Bab II Landasan Teori


2.1 Definisi Antropometri ........................................................................... 1

Daftar Pustaka ............................................................................................ 15


Lampiran .....................................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel 2.1 Formula Percentile ..................................................................... 7
Tabel 3.1 Data Pengamatan Antropometri .................................................. 9
Tabel 4.1 Tabel data pengukuran antropometri Percentile ........................ 13

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Dimensi tubuh Antrpometri ................................................................ 6
4.1Gambar jas hujan beserta ukuran ........................................................... 15
4.2 Rancangan jas hujan yang telah diperbaharui ...................................... 16

i
DAFTAR RUMUS
Rumus
2.1 Standar Deviasi ..................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama,
yaitu: manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen
tersebut, komponen manusia haruslah menjadi sentral dalam sistem kerja yang
bersangkutan, karena pada dasarnya manusia selain berperan sebagai perencana
dalam perancangan suatu sistem kerja, juga sebagai pelaksana dan pengendali
yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan proses yang
sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan.
Komponen penyusun sistem kerja yang kurang baik dapat mempengaruhi
postur kerja seorang dalam bekerja. Sikap kerja (postur) memegang peranan
penting. Dengan memiliki postur kerja yang benar, pekerja akan memerlukan
sedikit istirahat, lebih cepat, dan lebih efisien dalam bekerja, sebaliknya postur
kerja yang keliru dan dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan berbagai
macam resiko cidera.
Untuk mengetahui potensi cidera akibat postur kerja yang kurang baik
dapat dianalisis dengan metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dan Rapid
Entire Body Assessment (REBA), dimana akan dihasilkan skor akhir yang dapat
dijadikan dasar untuk memperbaiki kondisi tersebut. Penyesuaian komponen
sistem kerja terhadap fisik manusia yang menggunakan komponen tersebut akan
sangat membantu kerja manusia tersebut sehingga sistem akan berjalan optimal.
Untuk itulah diperlukan suatu berbaikan sistem kerja dengan pendekatan
antropometri.
Pengukuran antropometri merupakan pengukuran yang dilakukan terhadap
dimensi-dimensi tubuh manusia. Hasil dari pengukuran ini kemudian dapat
diaplikasikan pada sistem kerja yang melibatkan manusia saat melakukan
interaksi dengan komponen sistem kerja tersebut baik secara langsung maupun
tidak langsung. Diharapkan nantinya dengan adanya pengetahuan tentang
antropometri fasilitas dan tempat kerja dapat membuat keadaan kerja lebih
produktif dan nyaman.Dalam kaitannya dengan praktikum yang dilakukan, stasiun

1
kerja X akan dirancang ulangdengan menggunakan data-data antropometri yang
telah diukur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia?
2. Apasaja kegunaan pengukuran antropometri?
3. Bagaimana merancang ulang desain jas hujan menggunakan persentil dan
data antropometri yang ada?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tata cara melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia
sesuaidengan prinsip antropometri.
2. Mampu mengevaluasidesain jas melalui analisis postur tubuh.
3. Mampu merancang ulang desain stasiun kerja menggunakan persentil dan
data antropometri yang ada.

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi


Adapun batasan masalah dan asumsi yang diberikan pada laporan ini ialah
sebagai berikut :
1.4.1 Batasan Masalah
Pada percobaan ini diberi beberapa batasan masalaah yang telah dilakukan
agar tidak menyimpang dari luang lingkup yan telah ditentukan, yaitu :
1. Yang menjadi objek percobaan adalah 15 orang laki-laki dan perempuan.
2. Sedangkan objek perbaikan ialah jas hujan
3. Alat yang digunakan pada percobaan adalah meteran dan alat tulis.
1.4.2 Asumsi
Berikut ini merupakan asusmsi dari praktikum Antropometri:
1. Data diasumsikan berdistribusi normal.
2. Data diasumsikan seragam.
3. Data diasumsikan cukup.

1.5 Sistematika Penulisan

2
Agar praktikum tidak menyimpang dari tujuan maka pelaksanaanya melalui
tahapan yang jelas dan disusun secara sistematis. Tiap tahap dalam proses
menentukan tahapan-tahapan selanjutnya dalam proses pengukuran sehingga harus
dilalui dengan cermat.
Adapun sistematika laporan dapat dilihat pada uraian berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
Adapun yang termasukdalam bab pendahuluan ini yaitu: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan percobaan, batasan masalah dan asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Adapun yang termasuk dalam bab landasan teori yaitu: defenisi antropometri,
kegunaan pengukuran antropometri, data antropometri, dan perhitungan persentil.
BAB III PENGUMPULAN DATA
Adapun yang termasuk dalam bab pengumpulan data yaitu : alat dan bahan, cara
kerja, dan data pengamatan
BAB IV PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA
Adapun yang termasuk dalam bab pengolahan data dan analisis data yaitu :
pengolahan data praktikum Dan analisis data.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
Adapun yang termasuk bab kesimpulan dan saran yaitu : kesimpulan dan saran.

BAB II

3
LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Antropometri

MenurutIndrianti(2010:2), anthropometriberasal dari “anthro”yang berarti


manusiadan “metron”yangberarti ukuran.Secaradefinitif anthropometridinyatakan
sebagai suatu studiyangmenyangkut pengukuran dimensitubuh manusiadan aplikasi
rancanganyangmenyangkut geometri fisik, massa, kekuatan dan karakteristik tubuh
manusiayang berupabentuk dan ukuran. Manusiapadadasarnyaakan memilikibentuk,
ukuran tinggidan beratyangberbedasatu denganyanglainnya.Antropometri secaraluas
akan digunakan sebagaipertimbangan–pertimbanganergonomis dalam memerlukan
interaksi manusia.
Antropometri menurut Hinchiliff (1999) adalah pengukuran tubuh manusia dan
bagian-bagiannya dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan norma-norma
untuk jenis kelamin,usia, berat badan, suku bangsa dll. Antropometri menurut Stevenson
(1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik tubuh manusia berupa ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan
dari data tersebut untuk penanganan masalah design.
Dengan pengukuranantropometri akan diketahuitinggi badan, beratbadan, dan
ukuran badan aktualseseorang. Selanjutnyatinggi badan, berat badan dan ukuran tubuh
seseorangdapat digunakan untuk tujuan menilai pertumbuhan dan distribusi tubuh
seseorang, sertadapat bergunasebagai data referensi.Pengukuran antropometriadalah
pengukuran terhadapbagian-bagian tubuhyangberfungsi untuk menentukan status
seseorang dengan bersumber padatulang, ototdan lemakyangmenentukan tipe-tipetubuh
manusia, dan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang. Salah satu
pengukuranantropometri ini antaralain pengukurtan tinggi dan berat badan,
panjanglengan dan tungkai, lingkar lengan danpaha, sertakapasitas paru.

2.2 Kegunaan Pengukuran Antropometri


Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam
proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi
manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal:
1. Perancangan areal kerja.
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan
sebagainya.

4
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja, komputer
dan lain-lain.
Perancangan lingkungan kerja fisik.Pengukuran Anthropometri bertujuan untuk
mengetahui bentuk dimensi tubuh manusia, agar peralatan yang dirancang lebih sesuai
dan dapat memberikan rasa nyaman serta menyenangkan.Sementara itu ruang lingkup
utama dari data anthropometri antara lain adalah :

o Desain pakaian
o Desain tempat kerja
o Desain dari lingkungan
o Desain peralatan, perkakas dan mesin-mesin
o Desain produk konsumer

Contoh-contoh dari aplikasi data antropometri misalnya : kaus kaki, kursi, helm,
sepeda, meja dapur, perkakas tangan, tempat tidur, meja, interior mobil, mesin produksi,
dan sebagainya. Seorang desainer seharusnya memperhatikan aspek dimensi tubuh dari
populasi yang akan menggunakan peralatan hasil rancangannya tersebut. Dalam hal ini,
harus ada semacam target, misalnya sedikitnya 90 sampai 95 % dari populasi harus dapat
menggunakan hasil desainnya tersebut.Hal ini sangat diharapkan di banyak situasi dan
kondisi di mana mesin atau peralatan yang dioperasikan membutuhkan human
interchangeability, di mana hal tersebut dapat dicapai dengan membuat rancangan yang
dapat disesuaikan (adjustable design). Contoh kasus adalah pada kursi mobil untuk
pengemudi, di mana kursi seharusnya dapat disesuaikan di berbagai variasi gerakan dan
kedudukan pada waktu mengemudi supaya si pengemudi merasa nyaman. Orang yang
bertubuh pendek mungkin tidak akan bisa menjangkau kontrol yang dilakukan dengan
kaki, yaitu pedal gas, pedal rem dan pedal klos tanpa kursi yang bisa disesuaikan dengan
cara digerakkan maju/mundur.Selain itu, penyesuaian juga mutlak diperlukan jika
merancang sesuatu yang akan digunakan oleh populasi yang luas, misalnya untuk produk-
produk yang diekspor, dimana pemakai adalah populasi di seluruh dunia yang berbeda-
beda dimensi dan ukuran tubuhnya.

2.3 Data Antropometri

Berikut ini merupakan hasil pengolahan data antropometri dimensi tubuh manusia
yang berjumlah 36 dimensi yang terdiri atas dimensi antropometri manusia ketika duduk
dan berdiri.

5
2.3.1 Dimensi Tubuh Manusia

Berikut adalah gambar tubuh manusia menurut Antropometri Indonesia.

Gambar 2.1Dimensi tubuh antropometri


Gambar diatas menujukkan dimensi-dimensi tubuh untuk dua antropometri dengan
keterangan sebagai berikut:

Dimensi Tubuh Dimensi Tubuh


No. No.
1 Tinggi Tubuh Posisi berdiri Tegak 14 Tinggi Lipat Lutut (popliteal)
2 Tinggi Mata 15 Lebar Bahu (bideltoid)
3 Tinggi Bahu 16 Lebar Panggul
4 Tinggi Siku 17 Tebal Dada
Tinggi Genggaman Tangan
5 (Knuckle) pada posisi relaks ke 18 Tebal Perut (abdominal)
bawah
6 Tinggi Badan pada Posisi Duduk 19 Jarak dari Siku ke Ujung Jari
7 Tinggi Mata pada Posisi Duduk 20 Lebar Kepala
8 Tinggi Bahu pada Posisi Duduk 21 Panjang Tangan
9 Tinggi Siku pada Posisi Duduk 22 Lebar Tangan
10 Tebal Paha 23 Jarak Bentang dari Ujung Jari
Tangan Kiri ke kanan
Tinggi Pegangan Tangan (grip)
11 24 pada Posisi Tangan Vertikal ke
Jarak dari Pantat ke Lutut
Atas & Berdiri Tegak

6
Jarak dari Lipat Lutut (popliteal) Tinggi Pegangan Tangan (grip)
12 25 pada Posisi Tangan Vertikal ke
ke Pantat
Atas & Duduk
Jarak Genggaman Tangan (grip)
13 26 ke Punggung pada Posisi Tangan
Tinggi Lutut
ke Depan (horisontal)

2.4 Perhitungan Persentil


Untuk penetapan data antropometri ini, pemakaian distribusi normal akan
diterapkan. Dalam statistik, distribusi normal dapat formulasikan berdasarkan rata-rata
dan standar deviasinya. Dari nilai yang ada maka “percentiles” dapat ditetapkan
sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal. Dengan percentile, makayang
dimaksud disini adalah suatu nilai yang menunjukan persentase tertentu dari orang
yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut.

Perhitungan secara manual persentil data normal menggunakan rumus berikut


ini:

Rumus standar deviasi :

......................................................................................................(2.1)
Berikut merupakan tabel rumus perhitungan persentil untuk data berdistribusi normal:
Tabel 2.1 Formula Persentil

Dimana:

x = Rata-rata
σ = standard deviasi

7
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1Proses Percobaan.
Adapun prosedur percobaan yang memuat alat dan bahan Juga cara kerja yaitu
sebagai berikut :
3.1.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Kursi
2. Pita Meteran
3. Alat Ukur Bantu
4. Lembar Pengamatan
5. Alat Tulis

3.1.2Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Berikut merupakan prosedur pelaksanaan praktikum antropometri:
1. Membagi tugas dalam masing-masing kelompok menjadi:
a. 1 orang sebagai seorang pengamat
b. 1 orang sebagai pencatat
c. 2 orang sebagai pengukur
d. 15 orang sebagai objek yang diukur
2. Melakukan persiapan pengukuran antropometri dengan alat ukur yang tersedia.
3. Mengukur dimensi tubuh sesuai dengan dimensi antropometri.
4. Mencatat hasil pengukuran tersebut pada lembar pengamatan.
5. Mengolah data dengan menghitung persentil.
6. Menganalisis stasiun kerja yang beresiko cidera.
7. Merancang ulang desain stasiun kerja.
8. Melakukan analisis untuk desain stasiun kerja yang diperbaiki.
9. Mengambil kesimpulan dan memberikan saran pada praktikum yang telah
dilaksanakan.

8
3.2 Data Pengamatan
Berikut hasil rekap data antropometri dari 15 orang yang terdiri atas laki-laki dan
perempuan secara acak:
Tabel 3.1 Data pengamatan antropometri

Hasil Pengukuran Orang Ke- (cm)


NO. Dimensi Tubuh
1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Tubuh Posisi berdiri
1
Tegak 158 150 160 166 157 155 161 163
2 Tinggi Mata 146 140 151 155 146 144 156 153
3 Tinggi Bahu 128 122 135 141 127 124 142 137
4 Tinggi Siku 95 91 102 102 97 94 103 104
Tinggi Genggaman Tangan
5 (Knuckle) pada posisi
relaks ke bawah 66 63 67 70 65 64 71 69
Tinggi Badan pada Posisi
6
Duduk 84 75 82 84 81 78 85 84
Tinggi Mata pada Posisi
7
Duduk 73 65 72 73 70 69 74 74
Tinggi Bahu pada Posisi
8
Duduk 58 51 55 60 55 53 61 57
Tinggi Siku pada Posisi
9
Duduk 23 24 21 19 23 24 20 23
10 Tebal Paha 17 15 12 14 16 15 15 14
11 Jarak dari Pantat ke Lutut 54 50 54 58 52 51 59 56
12 Jarak dari Lipat Lutut
(popliteal) ke Pantat 44 38 41 45 43 39 46 43
13 Tinggi Lutut 50 47 51 53 49 49 54 53
Tinggi Lipat Lutut
14
(popliteal) 40 38 39 42 39 38 43 41
15 Lebar Bahu (bideltoid) 43 41 45 45 43 40 46 45
16 Lebar Panggul 41 39 43 43 40 40 44 45
17 Tebal Dada 23 22 17 18 21 22 19 19
18 Tebal Perut (abdominal) 18 15 13 16 17 17 17 15
Jarak dari Siku ke Ujung
19
Jari 41 38 42 43 41 40 44 44
20 Lebar Kepala 16 15 15 16 16 15 17 17
21 Panjang Tangan 17 15 17 17 17 16 18 19
22 Lebar Tangan 8 7 8 8 8 8 8 8
23 Jarak Bentang dari Ujung
Jari Tangan Kiri ke kanan 158 150 160 166 157 155 161 163
Tinggi Pegangan Tangan
(grip) pada Posisi Tangan
24
Vertikal ke Atas & Berdiri
Tegak 196 186 198 206 195 190 207 200

9
Tinggi Pegangan Tangan
25 (grip) pada Posisi Tangan
Vertikal ke Atas & Duduk 121 117 122 129 120 119 130 124
Jarak Genggaman Tangan
(grip) ke Punggung pada
26
Posisi Tangan ke Depan
(horisontal) 59 55 65 66 58 56 67 67

Hasil Pengukuran Orang Ke- (cm) Rata-


NO. Dimensi Tubuh
9 10 11 12 13 14 15 rata
Tinggi Tubuh Posisi
1
berdiri Tegak 167 170 163 157 157 161 171 143,38
2 Tinggi Mata 161 163 164 147 146 155 140 134,75
3 Tinggi Bahu 147 149 138 128 127 141 122 119,38
4 Tinggi Siku 108 110 104 97 97 102 91 89,13
Tinggi Genggaman
5 Tangan (Knuckle) pada
posisi relaks ke bawah 76 78 70 65 65 70 63 61,50
Tinggi Badan pada
6
Posisi Duduk 85 87 83 82 81 84 75 72,88
Tinggi Mata pada Posisi
7
Duduk 79 81 74 71 70 73 65 65,00
Tinggi Bahu pada Posisi
8
Duduk 64 66 57 55 55 60 51 52,00
Tinggi Siku pada Posisi
9
Duduk 25 27 24 23 23 19 24 21,75
10 Tebal Paha 20 22 14 17 16 14 15 16,00
Jarak dari Pantat ke
11
Lutut 64 66 55 53 52 58 50 51,13
12 Jarak dari Lipat Lutut
(popliteal) ke Pantat 51 53 43 43 43 45 38 41,00
13 Tinggi Lutut 59 61 52 50 49 53 47 48,00
Tinggi Lipat Lutut
14
(popliteal) 48 50 42 40 39 42 38 39,13
15 Lebar Bahu (bideltoid) 50 52 46 44 43 45 41 42,00
16 Lebar Panggul 49 51 45 40 40 43 39 40,38
17 Tebal Dada 20 21 19 21 21 18 22 19,88
18 Tebal Perut (abdominal) 22 24 16 17 17 16 15 18,13
Jarak dari Siku ke Ujung
19
Jari 49 51 44 41 41 43 38 40,75
20 Lebar Kepala 17 17 17 16 16 16 15 16,75
21 Panjang Tangan 23 25 20 17 17 17 15 19,38
22 Lebar Tangan 9 9 7 8 8 8 7 9,75
Jarak Bentang dari
23 Ujung Jari Tangan Kiri
ke kanan 167 170 163 157 157 161 171 146,13

10
Tinggi Pegangan Tangan
(grip) pada Posisi
24
Tangan Vertikal ke Atas
& Berdiri Tegak 212 214 200 195 195 206 186 179,00
Tinggi Pegangan Tangan
(grip) pada Posisi
25
Tangan Vertikal ke Atas
& Duduk 135 137 124 121 120 129 117 113,50
Jarak Genggaman
Tangan (grip) ke
26 Punggung pada Posisi
Tangan ke Depan
(horisontal) 72 74 67 58 58 66 56 59,63
Sumber : Data Pengamatan

11
BAB IV
PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA

4.1 Pengolahan Data


Adapun pengolahan data yang didapat dari hasil pengukuran antropometri adalah
sebagai berikut:
Perhitungan Standar Deviasi:
Diketahui:
∑X = 2416
∑X2 = 389602

(2416)2
√389602− 15
= 5,76
15−1

a. Percentile 5th = x – 1.645 . SD

= 161,07 – 1.645 (5,76)

= 140,19 cm

Persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran
140,19 cm.

b. Percentile 10th = x – 1,28 . SD


= 161,07 – 1.28 (5,76)
= 144,82 cm

Persentil ke-10 akan menunjukkan 10% populasi akan berada pada atau
dibawah ukuran 144,82 cm

c. Percentile 50th = x
= 161,07 cm
Persentil ke-50 akan menunjukkan 50% populasi akan berada pada atau
dibawah ukuran 161,07 cm

d. Percentile 90th = x + 1,28 . SD


= 161,07 + 1,28(5,76)
= 177,31 cm

12
Persentil ke-90 akan menunjukkan 90% populasi akan berada pada atau
dibawah ukuran 177,31 cm

e. Percentile 95th = x + 1,645 . SD


= 161,07 + 1,645(5,76)
= 177,21 cm
Persentil ke-95 akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau
dibawah ukuran 177,21 cm

Perhitungan persentil 5th, 10th, 50th, 90th, dan 95th dihitung untuk ke-26
dimensi tubuh manusia.
Berikut merupakan hasil rekap perhitungan persentil antropometri dari 15
0rang yang terdiri dari pria dan wanita yang ditunjukkan pada tabel dibawah:
Tabel 4.1 Tabel data pengukuran antropometri menggunakan Persentil
Rata- Standar Persentil
Dimensi Tubuh
rata Deviasi 5-th 10-th 50-th 90-th 95-th
Tinggi Tubuh
1 Posisi berdiri 161,07 12,69 140,19 144,82 161,07 177,31 181,94
Tegak
2 Tinggi Mata 151,13 12,29 130,91 135,40 151,13 166,87 171,36
3 Tinggi Bahu 133,87 11,57 114,83 119,06 133,87 148,68 152,90
4 Tinggi Siku 99,80 9,99 83,37 87,01 99,80 112,59 116,23
Tinggi Genggaman
Tangan (Knuckle)
5 68,13 8,25 54,56 57,57 68,13 78,70 81,71
pada posisi relaks
ke bawah
Tinggi Badan pada
6 82,00 9,06 67,10 70,41 82,00 93,59 96,90
Posisi Duduk
Tinggi Mata pada
7 72,20 8,50 58,22 61,32 72,20 83,08 86,18
Posisi Duduk
Tinggi Bahu pada
8 57,20 7,56 44,76 47,52 57,20 66,88 69,64
Posisi Duduk
Tinggi Siku pada
9 22,80 4,77 14,95 16,69 22,80 28,91 30,65
Posisi Duduk
10 Tebal Paha 15,73 3,97 9,21 10,66 15,73 20,81 22,26
Jarak dari Pantat ke
11 55,47 7,45 43,22 45,93 55,47 65,00 67,72
Lutut
Jarak dari Lipat
12 Lutut (popliteal) ke 43,67 6,61 32,80 35,21 43,67 52,13 54,54
Pantat
13 Tinggi Lutut 51,80 7,20 39,96 42,59 51,80 61,01 63,64
Tinggi Lipat Lutut
14 41,27 6,42 30,70 33,04 41,27 49,49 51,83
(popliteal)
Lebar Bahu
15 44,60 6,68 33,61 36,05 44,60 53,15 55,59
(bideltoid)

13
16 Lebar Panggul 42,80 6,54 32,04 34,43 42,80 51,17 53,56
17 Tebal Dada 20,20 4,49 12,81 14,45 20,20 25,95 27,59
Tebal Perut
18 17,00 4,12 10,22 11,72 17,00 22,28 23,78
(abdominal)
Jarak dari Siku ke
19 42,67 6,53 31,92 34,31 42,67 51,03 53,41
Ujung Jari
20 Lebar Kepala 16,07 4,01 9,47 10,94 16,07 21,20 22,66
21 Panjang Tangan 18,00 4,24 11,02 12,57 18,00 23,43 24,98
22 Lebar Tangan 7,93 2,82 3,30 4,33 7,93 11,54 12,57
Jarak Bentang dari
23 Ujung Jari Tangan 161,07 12,69 140,19 144,82 161,07 177,31 181,94
Kiri ke kanan
Tinggi Pegangan
Tangan (grip) pada
24 Posisi Tangan 199,07 14,11 175,86 181,01 199,07 217,13 222,28
Vertikal ke Atas &
Berdiri Tegak
Tinggi Pegangan
Tangan (grip) pada
25 Posisi Tangan 124,33 11,15 105,99 110,06 124,33 138,61 142,68
Vertikal ke Atas &
Duduk
Jarak Genggaman
Tangan (grip) ke
26 Punggung pada 62,93 7,93 49,88 52,78 62,93 73,09 75,98
Posisi Tangan ke
Depan (horisontal)

Dari perhitungan persentil didapatkan Percentile 5th sebesar 140,19 cm yang


berarti 5% persen dari populasi yang memiliki ukuran kurangdariatausamadengan
140,19 cm. Ukuran persentil ini dapat digunakan untuk ukuran ekstrim.Tabel
persentil diatas dapat digunakan untuk menyesuaikan persentil mana yang bisa
diterapkan pada desain jas hujan yang dibuat, misal persentil 50 digunakan untuk
ukuran rata-rata orang yang bisa menggunakannya.

4.2 Analisis Desain Dimensi Tubuh pada Jas Hujan


Berdasarkan analisis postur tubuh diperoleh hasil bahwa desain jas hujan
diperlukan tindakan penyesuaian terhadap dimensi tubuh pengguna.Berikut ini
merupakananalisis terhadap desain jas hujan dengan pendekatan antropometri:

14
Gambar 4.1 Jas hujan beserta ukuran
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa jas hujan yang biasa digunakan
memiliki dimensi-dimensi tertentu berdasarkan size-nya.Hal ini menyulitkan bagi
sebagian orang yang memiliki ukuran dimensi tubuh yang tidak sesuai dengan
size yang tersedia.Oleh karena itu, penulis memperbaiki rancangan jas hujan
dengan memperhatikan data hasil pengukuran dimensi-dimensi tubuh berdasarkan
metode antrophometri. Berikut ini merupakan desain jas hujanberdasarkan data
hasil pengukuran dengan menggunakan persentil 50-th dan pendekatan
antropometri:

15
Gambar 4.2 Rancangan jas hujan yang telah diperbaharui

16
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Adapun cara melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia adalah dengan
mengukur bagian-bagian tubuh sesuai dengan daftar dimensi yang ada serta berfungsi
untuk menentukan status seseorang. Setelah melakukan pengukuran maka
diketahui tinggi badan, berat badan, dan ukuran badan actual seseorang. Selanjutnya
tinggi badan, berat badan dan ukuran tubuh seseorang dapat digunakan untuk tujuan
menilai pertumbuhan dan distribusi tubuh seseorang, sertadapat berguna sebagai
data referensi.
2. Adapun kegunaan pengukuran antropometri adalah sebagai pertimbangan
ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan
diaplikasikan secara luas.
3. Adapun analisis desain dimensi tubuh pada jas hujan adalah desain jas hujan
diperlukan tindakan penyesuaian terhadap dimensi tubuh pengguna berdasarkan
data hasil pengukuran dengan menggunakan persentil 50-th dan pendekatan
antropometri.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar pada proses
pengukuran selanjutnya dapat menjadi lebih baik yaitu dengan menambah jumlah sampel
dan menambah dimensi tubuh yang akan diukur sehingga dalam evaluasi desain jas hujan
menjadi lebih ergonomi

17
DAFTAR PUSTAKA

 http://bsi123p07delapan.blogspot.co.id/2011/12/istilah-antropometrik-
berasaldari.html
 http://teori-teoriergonomi.blogspot.co.id/2008/04/pengunaan-data-
antropometri-dalam.html
 http://www.academia.edu/16505277/Tugas_Ergonomi_-_Antropometri
 http://ergonomipriska-missg.blogspot.co.id/2010/03/antropometri.html
 http://rianindustrial.blogspot.co.id/2014/07/antropometri.html

18

Anda mungkin juga menyukai