Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ANATOMI

DISUSUNOLEH:

Nama : Aldi irfan

Npm : 20190111

Kelas : A2

Prodi : PENDIDIKAN JASMANI

MK : ANATOMI

Dosen Pengampu : Ajis sumantri,M.Pd AIFO

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI UNIVERSITAS


DEHASEN TAHUN AJARAN 2020/2021.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
            Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga tugas makalah  ini dapat terselesaikan dengan tepat pada
waktunya.
            Dalam penulisan tugas yang berupa makalah ini, penulis telah banyak menerima bantuan
dan saran dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesarnya kepada Dosen pembimbing , teman-teman serta semua pihak yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik.
            Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, karena dalam penulisan ini
mungkin masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi sempurnanya penulisan ini dan juga tugas tugas berikutnya
Wasalamualaikum Wr.Wb

CURUP 6 DESEMBER

                                                                                                    

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… ……………………… …… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... …………….. ………….. ii
BAB I…..………………………………………………………………………………….... …………………………… 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………… 1
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………. 1
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….. ……………………….. 2
TUJUAN…………………………………………………………………………………… …………………………… 2
MANFAAT………………………………………………………………………………… …………………………. 2
BAB 2………………………………………………………………………………………. ……………………………. 3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………. 3
PENGERTIAN ANTROPOMETRI…………………………………………………………………………………. 3

BAB III…………………………………………………………………………………… ……………………….. 6


PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………. . 6
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………….. 6
SARAN……………………………………………………………………………………. ………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. ………………………. 7
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh
manusia. Dalam dunia industri pendekatan Antropometri sangat dibutuhkan misalnya saja
dalam perancangan alat dan perlengkapan. Tujuan pendekatan Antropometri dalam
perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan
sistem kerja (man-machine system), sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja
secara nyaman, baik, dan efisien (Nurmianto, 2008). Tenaga kerja akan bekerja secara terus
menerus pada setiap hari kerja di tempat kerja tersebut. Karena itu perancangan tempat
kerja dan peralatan pendukungnya menjadi penting agar sisi buruk yang ada pada setiap
produk tidak muncul. Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran
alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan
mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, dan pusing. Untuk dapat
merancang tempat kerja maupun peralatan yang serasi dengan manusia dibutuhkan
database Antropometri dari manusia tersebut, dimana database Antropometri badan
tersebut dapat diperoleh dengan melakukan suatu pengumpulan data dengan melakukan
pengukuran dimensi tubuh pada suatu populasi manusia. Pengukuran Antropometri
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat anthropolometer. Laboratorium Ergonomi
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo merupakan
laboratorium dimana mahasiswa- 2 mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Negeri Gorontalo melakukan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan
masalah ergonomi dimana salah satunya adalah malakukan pengukuran dimensi tubuh
manusia untuk pengambilan data Antropometri. Akan tetapi keterbatasan alat yang ada
pada laboratorium ini dimana belum tersedianya alat ukur khusus untuk pengukuran
Antropometri seringkali menyulitkan para mahasiswa dalam melakukan pengukuran
dimensi tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Kondisi Laboratorium Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo yang masih kekurangan peralatan dan perlengkapan penunjang praktikum, di
antaranya adalah belum adanya alat ukur Antropometri badan sehingga dinilai penting
untuk merancang alat ukur Antropometri badan tersebut guna melengkapi kekurangan alat
tersebut.

1.3 Batasan Masalah


Adapun permasalahan hanya dibatasi pada perancangan alat ukur Antropometri badan
untuk kelengkapan peralatan Laboratorium Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Negeri Gorontalo.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1) Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat ukur Antropometri.

2) Manfaat

a. Dengan adanya alat ini maka akan dapat memudahkan serta menghemat waktu dan
tenaga yang diperlukan dalam pengambilan data Antropometri.

b. Data yang dihasilkan dapat lebih akurat karena pengukuran yang dilakukan lebih praktis
sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengukuran akibat faktor kelalaian manusia
(human error).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Antropometri
Antropometri berasal dari kata lain yaitu “Anthropos” yang berarti manusia dan
“Metron” yang berarti pengukuran, dengan demikian antropometri mempunyai arti
sebagai pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995). Antropometri menurut
Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapandari
data tersebut untuk penanganan masalah desain. Sedangkan Sanders and Mc.
Cormick (1987) menyatakan bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh
atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu
yang dipakai orang. Dengan mengetahui ukuran dimensi tubuh pekerja, dapat
dibuat rancangan peralatan kerja, stasiun kerja dan produk yang sesuai dengan
dimensi tubuh pekerja sehingga dapat menciptakan kenyamanan, kesehatan,
keselamatan kerja. Data antropometri pada umumnya mempunyai peranan penting
dalam perancangan produk, peralatan ataupun stasiun kerja. Ketidaksesuaian data
antropometri dalam proses perancangan akan mengakibatkan rasa tidak nyaman
bagi pengguna rancangan tersebut. Dampak lain adalah terjadi gangguan
moskuloskeletal bahkan sampi cedera atau kecelakaan kerja. Terdapat prosedur
yang dapat diikuti dalam penerapan data antropometri pada proses perancangan,
yaitu (Pulat, 1992; Wickens, et al., 2004) :

1. Tentukan populasi pengguna rancangan produk atau stasiun kerja. Orang


yang berbeda pada kelompok umur akan berbeda karakteristik fisik kebutuhannya.
Begitu juga untuk kelompok gender, ras, kelompok etnis, penduduk sipil atau
militer.

2. Tentukan dimensi tubuh yang diperkirakan penting dalam perancangan


(sebagai contoh : tinggi mata duduk, lebar pinggul, tinggi jari kaki dan sebagainya).
Misalnya untuk perancangan pintu masuk harus dipertimbangkan tinggi badan dan
lebar bahumaksimal dari pengguna, sedangkan rancangan tempat duduk harus
mengakomodasikan lebar pinggul pengguna.

3. Pilihlah presentase populasi untuk diakomodasikan dalam perancangan. Hal


yang tidak mungkin bahwa suatu rancangan dapat mengakomodasi 100% populasi
pengguna.
4. Untuk masing-masing dimensi tubuh tentukan nilai persentil yang relevan
dengan melihat tabel antropometri. Jika nilai persentil pada tabel tidak tersedia
maka gunaakan nilai rata-rata (mean) dan simpang baku (standart deviation)
dimensi dari data antropometri.

5. Berikan kelonggaran pada data yang ada jika diperlukan. Pakaian merupakan
salah satu yang harus dipertimbangkan dalam membuat kelonggaran. Kelonggaran
perlu juga dilakukan untuk perlengkapan seperti sepatu, sarung tangan, masker dan
sebagainya.

6. Gunakan Mock-ups atau simulator untuk melakukan uji rancangan. Para


perancang perlu untuk mengevaluasi apakah rancangan sesuai dengan kebutuhan
atau tidak. Untuk itu dapat menggunakan mock-ups atau simulator dalam menguji
rancangan dengan mengambil sampel pengguna untuk melakukan simulasi.

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran
tubuhnya. Disini ada beberapa faktor yang paling mempengaruhi ukuran tubuh
manusia, sehingga sudah semestinya seorang perancang produk harus
memperhatikannya, faktor-faktor antara lain adalah :

a. Umur
Sebuah rancangan akan nyaman digunakan jika sesuai dengan umur
pengguna. Rancangan peralatan untuk anak-anak akan berbeda dengan
rancangan peralatan untuk orang dewasa. Dengan demikian umur
merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan
produk/fasilitas, dikarenakan variabilitas dimensi tubuh manusia salah
satunya dipengaruhi oleh umur. Pertumbuhan manusia berawal dari manusia
lahir sampai usia dewasa, dan akan berhenti pada usia tertentu. Laki-laki dan
perempuan mempunyai batasan pertumbuhan yang berbeda, dimana
pertumbuhan tinggi badan laki-laki biasanya berhenti pada 20 tahun.
Sedangkan untuk perempuan akan berhenti lebih awal dibandingkan lakilaki.

b. Jenis kelamin

Selain faktor umur, variabilitas dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor jenis
kelamin. Secara kodrati tinggi badan laki-laki dewasa mempunyai rerata lebih tinggi
dibandingkan dengan dimensi tubuh perempuan dewasa. Secara umum laki-laki dewasa
mempunyai dimensi tubuh yang lebih besar dibanding perempuan untuk sebagian besar
dimensi tubuh.

c. Suku / Ras asli


Variabilitas dimensi tubuh manusia disebabkan juga karena perbedaan ras dan
kelompok etnis. Adanya perpindahan penduduk baik tetap atau sementara dari suatu
negara ke negara lainnya seringkali menimbulkan masalah dalam hal rancangan produk
atau fasilitas kerja terutama bila perpindahannya dikaitkan dengan masalah pekerjaaan

d. Variabilitas jenis pekerjaan atau profesi

Perbedaan dimensi tubuh dapat dilihat pada jenis pekerjaan atau profesi yang
dilakukan. Seorang petani yang pekerjaannya mencangkul mempunyai lengan lebih
besar dibandingkan dengan pegawai negeri sipil. Hal ini dikarenakan seorang petani
lebih banyak menggunakan lengan untuk aktivitas kerja. Perbedaan ini dikarenakan
tuntutan profesi. Dengan demikian profesi seringkali mensyaratkan dimensi tubuh yang
dikehendaki. Hal ini ditujukan untuk kenyamanan dan keamanan pekerja dalam
menggunakan peralatan yang ada.

BAB III

PENUTUP

1
1.1 Kesimpulan
   Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau
otot.
Sendi adalah tempat di mana dua tulang atau lebih membentuk persendian. Sendi memungkinkan
fleksibilitas dan gerakan rangka serta memfasilitasi pelekatan di antara tulang. Sendi
diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya (Ross and Wilson, 2011).

1.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Daftar Pustaka

https://www.slideshare.net/SuhaizaShuib1/sistem-rangka-14413885

https://apki.or.id/klasifikasi-sendi-tubuh-bagian-1/

https://www.sehatq.com/artikel/macam-macam-sendi-pada-tubuh-manusia-beserta-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai