Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DESAIN MESIN

PERANCANGAN DESAIN ANTROPOMETRI


DAN PERHITUNGANNYA

Oleh:
ANISA RUSTINININGSIH
DAYUNG AJI SANTOSO
HAFIZ LAUCANDRA
M. FIKRI PRADANA
RADITYA WIWEKA SENA

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN


PSDKU POLINEMA DI KOTA KEDIRI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah
desain mesin ini tepat pada waktunya.

Penulis sendiri menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan ini.

Makalah ini disesuaikan dengan berdasarkan materi-materi yang ada.


Makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan kreativitas dalam
belajar ilmu desain mesin. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan bagi pihak yang membutuhkan.

Kediri, 21 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Antropometri.............................................................................................5
2.2 Fungsi dari antropometri...........................................................................5
2.3 Cara perhitungan antropometri..................................................................5
2.4 Hasil perhitungan antropometri.................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi
tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari
tubuh (ruang gerak), yang relevan dengan perancangan alat-alat / benda-benda
yang digunakan manusia dan / atau pengaturan stasiun kerja. Antropometri
merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia (ukuran, volume, dan berat) serta penerapan dari data
tersebut untuk perancangan fasilitas atau produk. Database antropometri
sangat penting digunakan untuk mendapatkan perancangan yang baik berbasis
Human Centered Design.
Database antropometri ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lain
misalnya dalam bidang kesehatan. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-
hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan
dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan),
dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Antropometri?
2. Apa fungsi Antropometri?
3. Mengapa Antropometri sangat diperlukan?
4. Bagaimana cara Perhitungan Antropometri?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas bertujuan untuk :
1. Mengetahui fungsi Antropometri.
2. Mengetahui definisi Antropometri.
3. Mengetahui tujuan Antropometri.
4. Mengetahui cara menghitung Antropometri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Antropometri
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusiadan metri
yang berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang
secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan
untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dsb.

Antropometri menurut Stevenson ( 1989 ) dan Nurmianto ( 1991 ) adalah


suatu kumpulan data secara numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data
tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini
akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean ( rata-rata ) dan standar
deviasinya dari satu distribusi normal Antropometri mengkaji masalah tubuh
manusia. Informasi ini diperlukan untuk merancang suatu sistem kerja agar
menunjang kemudahan pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu
pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi tubuh ( termasuk bentuk dan
ukuran tubuh ) dengan disain alat – alat yang digunakan manusia.

Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,


perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang
tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi
diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya
kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat
membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk
epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari
koleksi data antropometri.

2.2 Fungsi dari antropometri


Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh
ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia
yang akan menggunakannnya.

2.3 Cara perhitungan antropometri


DASAR TEORI
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthoropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran tubuh.
Pengertian ini bersifat sangat umum sekali (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan
sudut pandang gizi, Jelliffe (1966) mengungkapkan bahwa antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan
antropometri, khususnya pengukuran berat badan pernah menjadi prinsip
dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik.. Berikut ukuran antropometri:
1. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan. Berat badan menggambarkan jumlah protein,
lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan seseorang sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur, jenis kelamin,
aktifitas fisik, dan keturunan (Supariasa, 2001).
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang memberikan
gambaran masa tubuh (otot dan lemak). Karena tubuh sangat sensitif
terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan menurunnya jumlah
makanan yang dikonsumsi. Maka BB merupakan ukuran antropometri
yang sangat labil (Reksodikusumo, dkk, 1989).
Dalam keadaan normal dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan
antara intake dan keutuhan gizi terjamin, berat badan mengikuti
perkembangan umur. Sebaiknya dalam keadaan abnormal terdapat dua
kemungkinan perkembangan BB, yaitu dapat berkembang lebih cepat atau
lebih lambat dari keadaan normal relatif kurang sensitif terhadap masalah
defisiensi gizi dalam waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap
tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Tinggi badan
merupakan ukuran tubuh yang menggambarkan pertumbuhan rangka.
Dalam penilaian status gizi tinggi badan dinyatakan sebagai indeks sama
halnya dengan berat badan (Supariasa, 2001).
2. Tinggi Badan (TB)
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan gizi
yang telah lalu dan keadaan sekarang jika umur tidak diketahui dengan
tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang
penting,karena menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan, faktor
umur bisa dikesampingkan. Tinggi badan merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal,
tinggi badan tumbuh bersamaan dengan pertambahan umur. Pertumbuhan
tinggi badan, tidak seperti berat badan,
3. IMT (Indeks Masa Tubuh)
Menggunakan Berat Badan dan Tinggi badan
Kategori IMT (kg/m2)
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,00
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,00 – 18,49
Normal 18,50 – 24,99
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,00 – 26,99
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,00
4. Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Nilai normal adalah 23,5 cm
LiLA WUS dengan resiko KEK di Indonesia < 23,5 cm
5. PENGUKURAN LINGKAR PERUT
Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh
terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus, yang
akhir-akhir ini juga erat hubungannya dengan kejadian sindroma
metabolik. Nilai normal pengukuran lingkar perut di Indonesia. Baik
Obesitas sentral
Laki-laki 90 > 90
Perempuan 80 > 80

2.4 Hasil perhitungan antropometri


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai