Anda di halaman 1dari 12

Progam Linier

Solusi Komputer & Analisis Sensitivitas

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Indah Sari (17110314)
Intan Purnama Sari Buulolo (17110660)

Manajemen C Sore
A. Program Linear
Menurut Subagyo (2000) program linear adalah suatu model umum
yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian
sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Program linear
mencakup perencanaan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimal
yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu
yang paling baik diantara alternatif-alternatif yang mungkin dengan
menggunakan fungsi linear.

Setelah masalah diidentifikasi dan tujuan diterapkan langkah selanjutnya adalah


formulasi 3 tahap yang meliputi:

Menentukan variabel keputusan dalam bentuk formulasi matematika.


Membentuk fungsi tujuan yang ditujukan sebagai suatu hubungan linear dari
variabel keputusan.
Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam
persamaan dan pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linear dari
variabel keputusan yang mencerminkan keterbtasan sumberdaya masalah itu.
B. Solusi Komputer
Beberapa program komputer untuk memecahkan soal
program linier telah dibuat. Program-program ini dapat
diperoleh dari produsen-produsen perangkat keras komputer
atau dari pembuat program-program komputer. Program yang
akan digunakan dalam skripsi ini adalah program POM
Windows 3 adalah software komputer yang dapat digunakan
Untuk mencari solusi dari permasalahan program linier.

Masalah program linier dengan variabel yang cukup banyak


akan lebih mudah diselesaikan mengunakan POM Windows 3.
Program ini merupakan suatu paket program yang berorientasi
kepada perintah-perintah dan bukanlah berorientasi pada menú
program. Ini berarti bahwa pemakai tidak dituntut dalam suatu
urutan pilihan, melainkan terdapat sejumlah perintah-perintah
yang harus dipilih dan dijalankan.
C. Analisis Sensivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisa akan dampak dari
perubahan data menngenai fungsi tujuan, fungsi kendala, atau
kapasitas kendala terhadap solusi optimum. perubahan yang
mungkin dihadapi dalam analisa sensitivitas adalah sebagai
berikut:
1. Perubahan koefisien fungsi tujuan.
2. Perubahan konstanta ruas kanan.
3. Perubahan fungsi kendala.

Dari berbagai masalah yang munkin dihadapi diatas, secara umum analisa sensitivitas
berusaha untuk menjawab beberapa hal sebagai berikut:
Berapa besar koefisien fungsi tujuan dapat berubah tanpa mengubah solusi optimum.
Seberapa besar koefisien variabel non basis dapat dinaikkan sehingga cukup ekonomis
untuk dibuat.
Sumber daya manakah yang dapat dinaikkan dan seberapa besar perubahan dibolehkan,
sehingga nilai Z dapat dinaikkan akan tetapi tanpa melakukan perhitungan dari awal.
Sumber daya manakah yang dapat dikurang tanpa menurunkan nilai Z maupun
menghitung dari awal.
Sumber daya manakah yang diprioritaskan Apakah penambahan kendala maupun
kegiatan baru akan mempengaruhi solusi optimum.
KASUS

CV. Surya Glass memproduksi lemari kaca alumunium dengan ukuran


2 x 1 x 1 dengan bahan baku kaca dan alumunium. sedangkan rak piring
memiliki ukuran 2 x 0. 5 x 2 dengan bahan baku yang sama. berikut informasi
bahan baku dan tenaga kerjanya:

Jenis Kebutuhan bahan baku Maksimum


Persediaan
Bahan Baku dan tenaga kerja
Lemari Rak piring
Bahan baku kaca 6 lembar 4 lembar 80 lembar
Bahan 8 batang 10 batang 60 batang
alumunium
Tenaga kerja 2 jam 3 jam 40 jam
Untuk lemari kaca alumunium bisa mendapat keuntungan Rp.
200. 000, sedangkan rak piring bisa diperolah keuntungannya
sebesar Rp. 300. 000. berapa solusi produksi optimum dari kasus
di atas?
Lankah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menentukan
 Variabel keputusan
o X1= produk lemari kaca
o X2= produk rak piring

 Fungsi kendala
6X1 + 4X2 ≤80 (untuk bahan baku kaca)
 Fungsi tujuan 8X1 + 10X2 ≤60 (untuk bahan baku
Z max = 200X1+ 300X2 alumunium)
2X1 + 3X2 ≤40 (untuk jam tenaga kerja)
X 1, X 2 ≥0 (non negativity)
Dengan demikian maka solusi optimum untuk kasus diatas
berdasarkan perhitungan dengan menggunakan aplikasi POM
Windows 3 adalah sebagai berikut:
X1 X2 RHS Dual
Maximize 200 300
Bahan baku kaca 6 4 <= 80 0
Bahan baku 8 10 <= 60 30
alumunium

jam tenaga kerja 2 3 <= 40 0


Solution-> 0 6 1800

Keterangan ; keuntungan atau Maksimize adalah dalam satuan ribuan rupiah.


Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa:
Produksi X1= 0
X2 = 6
Total keuntungannya adalah 1800 x 1000 = Rp. 1.800.000
ANALISIS KASUS
Karena permintaan terhadap lemari kaca dan rak piring alumunium yang berubah-
ubah berdasarkan permintaan maka perusahaan harus memenuhi permintaan
tersebut sesuai keinginan pelanggan. dengan demikian bapak Alfred melakukan
pengurangan terhadap jumlah bahan baku alumunium dan kaca seperti yang terlihat
dalam tabel berikut:

Jenis bahan baku Kebutuhan bahan baku dan tenaga Maksimum


kerja persediaan

Lemari Rak piring

Bahan baku kaca 4 lembar 3 lembar 80 lembar

Bahan 6 batang 8 batang 60 batang


alumunium
Tenaga kerja 2 jam 3 jam 40 jam
Keuntungan yang didapatkan masih tetap sama yaitu Rp. 200.000
untuk lemari kaca dan Rp. 300.000 untuk rak piring.
Penyelesaiaan :
Karena yang berubah adalah bahan baku kaca dan alumunium
maka perubahan yang terjadi adalah hanya terdapat pada fungsi
kendala yaitu:
4X1 + 3X2 ≤ 80 (kendala untuk bahan baku kaca)
6X1 + 8X2 ≤ 60 (kendala untuk bahan baku alumunium)
2X1 + 3X2 ≤ 40 (kendala untuk jam tenaga kerja)

Dengan demikian maka dapat di temukan nilai optimum atas


masalah produksi diatas dengan aplikasi POM Windows 3
seperti yang terlihat pada tabel berikut:
X1 X2 RHS Dual
Maximize 200 300
Bahan baku kaca 4 3 <= 80 0
Bahan baku 6 8 <= 60 37, 5
alumunium
Jam tenaga kerja 2 3 <= 40 0
Solution - > 0 7, 5 2250
Dari tabel tersebut dapat kita simpulkan bahwa terjadi kenaikan total keuntungan optimum
menjadi 2250 x 1000 = Rp. 2.250.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin
berkurang bahan baku maka keuntungan akan semakin tinggi.
Dari tabel tesebut juga terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah produksi untuk
X1 = 0 – 0 = 0
X2 = 7.5 - 6 = 1.5
Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimum ketika terjadi pengurangan bahan baku
karena permintaan maka pak Alfred harus memprodusi X2 sebanyak 7,5 atau bisa di
bulatkan menjadi 7 buah Rak piring.
KESIMPULAN
Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan
keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia. Program Linear
banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi didalam
industri, perbankkan, pendidikan dan masalah-masalah lain yang dapat
dinyatakan dalam bentuk linear.
Berdasarkan hasil pebahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa setiap perubahan pada nilai koefisien fungsi kendala akan
sangat mempengaruhi solusi optimum yang dalam hal ini adalah
keuntungan optimum dari produksi yang ada. Apabila bahan baku
dikurangi dalm memproduksi produk dan fungsi-fungsi yang lainnya
tetap maka akan akan meningkatkan keuntungan dan akan
meningkatkan jumlah produksi suatu barang begitupun sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai