Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Pujis yukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kasus dalam Riset Operasi” tanpa suatu halangan yang berarti.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui contoh kasus
dalam riset operasi dan mampu menyelesaikannya dengan metode simpleks .
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan
penyusun terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang memerlukannya.

Mataram, Desember 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Pengertian Metode Simpleks ........................................................................ 3
B. Menyelesaikan Kasus dengan Metode Simpleks ......................................... 3

BAB III SIMPULAN .......................................................................................... 12


DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riset operasional merupakan serangkaian kegiatan analisis dan pemodelan
matematik untuk keperluan pengambilan keputusan. Banyak persoalan manajerial di
suatu organisasi/perusahaan yang senantiasa dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan. Walaupun tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan solusi, namun
dalam prakteknya lebih dipentingkan solusi yang memuaskan. Analisis kuantitatif
dan sistematik tetap dibutuhkan sebagai dasar argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.
Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia
nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier
dengan beberapa kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan
aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai
tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua kemungkinan
alternatif yang ada.
Linear programming merupakan program pangkat tunggal yang dapat juga
dipakai untuk memecahkan masalah maksimisasi kombinasi produksi, pemanfaatan
sumberdaya atau input dan output. Dalam pemecahan masalah kombinasi produksi
memiliki dua arah yaitu; (a) memaksimumkan keuntungan yang minimum
(maksimin), dan (b) meminimumkan biaya-biaya yang maksimal (minimaks).
Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam LP
yaitu metode grafik dan metode simplek. Metode simpleks ini adalah metode yang
biasanya digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan pada pemrograman
linier yang kombinasi variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih. Metode
simplex merupakan sebuah metode lanjutan dari metode grafik. Metode grafik tidak
dapat menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki variabel keputusan yang
cukup besar, sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan sebuah metode yang
lebih kompleks yaitu dengan menggunakan program komputer QSB ( Quantitative
System For Business) atau menggunakan metode simplex. Dalam kenyataanya
penggunaan komputer lebih efisien, akan tetapi metode dasar yang digunakan dalam
pengoperasian komputer tetap metode simpleks.

3
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa pengertian dari metode
simpleks dan bagaimana menyelesaikan permasalahan/kasus dalam riset operasi
dengan metode simpleks.

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari metode
simpleks dan cara menyelesaikan permasalahan/kasus dalam riset operasi dengan
metode simpleks.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Simpleks


Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan ini
dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi yang
terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum
dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih
optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program
linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode
simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variable).
Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan
sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
simpleks adalah algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan
jumlah variabel lebih dari atau sama dengan dua dalam pemrograman linier.

B. Menyelesaikan Kasus dengan Metode Simpleks


Terdapat 3 kasus yang akan diselesaikan dalam makalah ini. Ketiga
kasus tersebut merupakan masalah maksimisasi. Akan tetapi ketiga kasusnya
berbeda. Kasus pertama mengandung 2 variabel dan 2 fungsi kendala, kasus
kedua mengandung 2 variabel dan 3 fungsi kendala, dan kasus ketiga
mengandung 3 variabel dan 2 fungsi kendala.

1. Kasus Pertama
Sebuah perusahaan konstruksi memproduksi sebuah produk konstruksi berupa
beton normal dan beton tulangan. Bahan dari kedua jenis beton menggunakan
semen dan pasir. Untuk membuat beton tersebut diperlukan 2 jenis pekerjaan A
(khusus untuk pembuatan) dan B (untuk finishing). Untuk setiap produksi di
perlukan waktu:
Beton normal pada tahap A selama 6 jam dan tahap B 3 jam.
Beton bertulang pada tahap A selama 3 jam tan tahap B 4 jam.

5
Jam kerja maksimal pada tahap A adalah 90 jam dan tahap B adalah 40 jam,
dengan perolehan keuntungan untuk beton normal adalah Rp. 90.000 dan beton
bertulang adalah Rp. 60.000. Tentukan jumlah produksi beton yang menghasilkan
laba maksimal!
Penyelesaian:

LANGKAH 1
 Merumuskan masalah
Tujuan Z maks
Variabel beton normal = x1
beton bertulang = x2
 Model matematik

Tahapan
Keuntungan
A B
X1 6 3 90.000
X2 3 4 60.000
Kapasitas 90 40

Fungsi tujuan : Zmax = 9x1 + 6x2 + 0s1 +0s2 (dalam satuan 10.000)

Fungsi kendala : 6x1 + 3x2 + s1 + 0s2 = 90


3x1 + 4x2 + 0s1 + s2 = 40
Persamaan ke 3 : x1 ≥ 0
x2 ≥ 0

LANGKAH 2
Membuat tabel simpleks awal :
BV CV X1 X2 S1 S2 R
S1 90 6 3 1 0 -
S2 60 3 4 0 1 -
Z 0 -9 -6 0 0 -

LANGKAH 3
Menentukan Rasio, Kolom kunci, Baris kunci, dan Elemen pivot:
Dengan rumus rasio:
RASIO = CV/ Kolom kunci

BV CV X1 X2 S1 S2 R
S1 90 6 3 1 0 15
S2 60 3 4 0 1 20
Z 0 -9 -6 0 0 0

6
 Kolom kunci di tentukan oleh nilai baris Z (-) terbesar dan baris kunci di
tentukan oleh Rasio terkecil dan Elemen Pivot adalah nilai pertemuan antara
baris kunci dengan kolom kunci.
Kolom kunci berada di kolom X1 :
X1
6
3
-9

Baris kunci berada di baris S1 :


S1 90 6 3 1 0 15

Dan elemen pivot adalah :


6

LANGKAH 4 (Iterasi)

Variabel yang masuk sebagai BV adalah x1 dan basic variabel yang keluar
adalah s1.
Rumus yang di gunakan persamaan pivot :
Persamaan pivot baru = Persamaan pivot lama / Elemen pivot

Persaman lainnya termasuk Z menggunakan rumus:


Persamaan baru = pers pivot lama – ( koef kolom kunci × pers pivot baru)

Hasil Iterasi baru 1


BV CV X1 X2 S1 S2 R
X1 15 1 3/6 1/6 0 30
S2 15 0 2,5 -0,5 1 6
Z 135 0 -1,5 1,5 0 0

 Jika baris Z masih mempunyai nilai (-) perlu dilakukan iterasi terbaru.

Variabel yang masuk sebagai BV adalah x2 dan basic variabel yang keluar
adalah s2.

Hasil Iterasi ke 2
BV CV X1 X2 S1 S2 R
X1 12 1 0 4/15 -1/5 -
X2 6 0 1 -0,2 0,4 -
Z 144 0 0 1,2 0,6 -

7
Jilka baris Z sudah tidak ada yang (-) maka iterasi sudah selesai:
Z = 12X1 + 6X2 = 144.
Kesimpulan: jadi, perusahaan harus memproduksi 12 beton normal dan 6
beton bertulang untuk memperoleh laba maksimal Rp. 1.440.000.

2. Kasus Kedua
Sebuah perusahaan meubel memproduksi meja dan kursi menggunakan papan,
kayu, dan waktu pengerjaan. Setiap meja membutuhkan 5 unit papan, 2 unit kayu,
dan 4 jam pengerjaan. Setiap kursi membutuhkan 2 unit papan, 3 unit kayu, dan 2
jam pengerjaan. Perusahaan dapat keuntungan $12 untuk meja dan $8 untuk kursi.
Tersedia 150 unit papan, 100 unit Kayu, dan 80 jam pengerjaan. Berapa banyak
produk agar keuntungan maksimum?

Penyelesaian :
- Variabel Keputusan: X1 = meja, dan X2 = kursi
- Fungsi Tujuan : Maks. Z = 12 X1 + 8 X2
- Kendala : papan, kayu, dan waktu
Formulasi Model :
Maks. Z = 12 X1 + 8 X2
Kendala : 5 X1 + 2 X2  150
2 X1 + 3 X2  100
4 X1 + 2 X2  80
X1 , X2  0
Bentuk standard
Maks. Z = 12 X1 + 8 X2 + 0.S1 + 0.S2 + 0.S3
Kendala : 5 X1 + 2 X2 + S1 = 150
2 X1 + 3 X2 + S2 = 100
4 X1 + 2 X2 + S3 = 80
X1 , X2 , S1 , S2 , S3  0

8
Tabel Simpleks non basis

Basis
Z X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
(Dasar)

→ Pers
Z 1 -12 -8 0 0 0 0
Z

→ Pers
S1 0 5 2 1 0 0 150
S1

→ Pers
S2 0 2 3 0 1 0 100
S2

→ Pers
S3 0 4 2 0 0 1 80
S3

Var msk

Basis
Z X1 X2 S1 S2 S3 Solusi Rasio
(Dasar)

Z 1 -12 -8 0 0 0 0

150/5
S1 0 5 2 1 0 0 150
= 30

100/2
S2 0 2 3 0 1 0 100
=50

80/4 =
S3 0 4 2 0 0 1 80
20

Pers Pivot (Var Keluar) elemen pivot

Aturan metode Gauss Jordan :


1. Pers. Pivot
Pers. Pivot baru = pers. pivot lama : elemen pivot
2. Pers. Lain
Pers. Baru = pers. Lama – ( koef kolom var masuk * pers. Pivot baru )

9
Maka :

S3 X1 = ( 0 4 2 0 0 1 80 ) / 4

= ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 )

S2 baru = ( 0 2 3 0 1 0 100 ) - 2 ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 )

= ( 0 2 3 0 1 0 100 ) - ( 0 2 1 0 0 ½ 40 )

= ( 0 0 2 0 1 -½ 60 )

S1 baru = ( 0 5 2 1 0 0 150 ) - 5 ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 )

= ( 0 5 2 1 0 0 150 ) - ( 0 5 5/2 0 0 5
/4 100 )

= ( 0 0 -½ 1 0 -5/4 50 )

Z baru = ( 1 -12 -8 0 0 0 0 ) - (-12) ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 )

= ( 1 -12 -8 0 0 0 0 ) - ( 0 -12 -6 0 0 -3 -240 )

= ( 1 0 -2 0 0 3 240 )

Var masuk

Basis
Z X1 X2 S1 S2 S3 Solusi Rasio
(Dasar)

Z 1 0 -2 0 0 3 240

50/(-½)
S1 0 0 -½ 1 0 -5/4 50
= -100

60/2 =
S2 0 0 2 0 1 -½ 60
30

X1 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 20/(½) =
40

Pers Pivot (Var Keluar) elemen pivot

10
S2 X2 = ( 0 0 2 0 1 -½ 60 ) / 2
= ( 0 0 1 0 ½ -¼ 30 )
X1 baru = ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 ) - ½ ( 0 0 1 0 ½ -¼ 30 )
= ( 0 1 ½ 0 0 ¼ 20 ) - ( 0 0 ½ 0 ¼ -1/8 15 )
3
= ( 0 1 0 0 -¼ /8 5 )
S1 baru = ( 0 0 -½ 1 0 -5/4 50 ) - (-½ )( 0 0 1 0 ½ -¼ 30 )
= ( 0 0 -½ 1 0 -5/4 50 ) - ( 0 0 -½ 0 -¼ 1/8 -15 )
= ( 0 0 0 1 ¼ -11/8 65 )
Z baru = ( 1 0 -2 0 0 3 240 ) - (-2 )( 0 0 1 0 ½ -¼ 30 )
= ( 1 0 -2 0 0 3 240 ) - ( 0 0 -2 0 -1 ½ -60 )
5
= (1 0 0 0 1 /2 300 )
Tabel Akhir
Basis
Z X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
(Dasar)
5
Z 1 0 0 0 1 /2 300
S1 0 0 0 1 ¼ -11/8 65
X2 0 0 1 0 ½ -¼ 30
3
X1 0 1 0 0 -¼ /8 5

Kesimpulan : X1 = 5 ( banyak meja )


X2 = 30 ( banyak kursi )
S1 = 65 ( unit papan / pers. Kendala 1 yg berlebih )
Z = 300 ( keuntungan maks )
Bukti
 Fungsi tujuan Z = 12 X1 + 8 X2
= 12 ( 5 ) + 8 ( 30 )
= 60 + 240 = 300
 Papan 5 X1 + 2 X2  150
5 ( 5 ) + 2 ( 30 ) = 25 + 60 = 85
150 - 85 = 65 ( sisa )
 Kayu 2 X1 + 3 X2  100
2 ( 5 ) + 3 ( 30 ) = 10 + 90 = 100
 Waktu 4 X1 + 2 X2  80
4 ( 5 ) + 2 ( 30 ) = 20 + 60 = 80

11
Kesimpulan: Perusahaan meubel harus memproduksi 5 unit meja dan 30 unit
kursi jika ingin memperoleh keuntungan maksimum $300.
3. Kasus Ketiga
Budi baru saja membuka sebuah toko sepeda di depan rumahnya. Untuk
persediaan, Budi bermaksud membeli 50 buah sepeda. Dan sepeda yang ia
inginkan ada 3 jenis, yakni sepeda biasa, sepeda balap dan sepeda gunung. Harga
ketiga sepeda tersebut masing-masing adalah Rp. 80.000/sepeda, Rp.
120.000/sepeda dan Rp. 100.000/sepeda. Budi merencanakan untuk tidak
mengeluarkan uang lebih dari Rp. 5.400.000 dengan mengharapkan keuntungan
Rp.12.000 dari setiap sepeda biasa, Rp.20.000 dari setiap sepeda balap, dan
Rp.14.000 dari sepeda gunung. Berapakah masing-masing sepeda yang harus
dibeli budi untuk persediaan di tokonya agar mendapat keuntungan optimal?
Penyelesaian :
- Variabel :
Sepeda biasa = X1
Sepeda balap = X2
Sepeda gunung = X3
- Fungsi Tujuan :
Zmax = 12.000X1 + 20.000X2 + 14.000X3
- Fungsi Kendala :
X1 + X2 +X3 ≤ 50
80.000X1 + 120.000X2 + 100.000X3 ≤ 5.400.000
X1, X2, X3 ≥ 0
- Bentuk Standard :
Zmax = 12X1 + 20X2 + 14X3
Z – 12X1 – 20X2 – 14X3 = 0
S/t X1 + X2 + X3 + X4 = 50
80X1 + 120 X2 +100X3 + X5 = 5400
Proses Tabulasi Simplex:

Basis X1 X2 X3 X4 X5 RK Ratio
X3 1 1 1 1 0 50 50
X4 80 120 100 0 1 5400 45
Z -12 -20 -14 0 0 0

12
X2 baru :
80/120 120/120 100/120 0/120 1/120 5400/120
0,67 1 0,83 0 0,008 45

X3 baru : Z baru :
(-1 x 0,67) + 1 = 0,33 (20 x 0,67) + (-12) = 1,4
(-1 x 1) + 1 = 0 (20 x 1) + (-20) = 0
(-1 x 0,83) + 1 = 0,17 (20 x 0,83) + (-14) = 2,6
(-1 x 0) + 1 =1 (20 x 0) + 0 = 0
(-1 x 0,008) + 0 = -0,008 (20 x 0,008) + 0 = 0,16
(-1 x 45) + 50 =5 (20 x 45) + 0 = 900

Hasil Interasi I :

Basis X1 X2 X3 X4 X5 RK
X3 0,33 0 0,17 1 -0,008 5
X1 0,67 1 0,83 0 -0,008 45
Z 1,4 0 2,6 0 0,16 900

Karena semua komponen pada Z ≥ 0, maka Solusi sudah optimal.


Maka diperoleh X1 = 0, X2 = 45 , dan X3 = 5
Zmax = 12.000 X1 + 20.000 X2 + 14.000 X3
= 12.000(0) + 20.000(45) + 14.000 (5)
= 0 + 900.000 + 70.000
= 970.000

Kesimpulan: untuk persediaan ditokonya, Budi harus membeli sepeda balap


sebanyak 45 buah dan sepeda gunung sebanyak 5 buah dengan memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 970.000.

13
BAB III SIMPULAN

 Metode simpleks adalah algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah


dengan jumlah variabel lebih dari atau sama dengan dua dalam pemrograman
linier.
 Dalam metode simpleks, setelah tabel simpleks awal terbentuk terdapat beberapa
cara atau langkah dalam menyelesaikan kasus .

14
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Yuni Dwi. 2019. Metode Simpleks. yuni_dwi.staff.gunadarma.ac.id.


http://yuni_dwi.staff.gunadarma.ac.id › Downloads › files › Metode+Simpleks
Putra, Rizal Permata. 2018. Makalah Riset Operasi Program Linier.
rizalpermataputra.blogspot.com.http://rizalpermataputra.blogspot.com/2018/04/
makalah-riset-operasi-progrm-linier.html
Redi, Ivan Saga. 2015. Makalah Program Linier. academia.edu:
https://www.academia.edu/11453031/makalah_program_linier_tentang_metode
_simpleks

15

Anda mungkin juga menyukai