MEMBAHAS TENTANG
( PROGRAM LINIER DENGAN
METODE SIMPLEKS )
Disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah
OPERASI RISET
Dosen Pengampu:
Ermi Wijaya, S.E., M.M.
Disusun Oleh:
FEBRI
ADIANSYAH
( 22040141 )
KELAS MANAJEMEN B
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Ermi Wijaya, S.E.,
M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah hukum operasi riset yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Febri Adiansyah
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................2
Daftar isi.......................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5
A. Kesimpulan......................................................................................27
B. Saran.................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................29
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan
ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi
yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang
optimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang
selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linier dengan
metode simpleks?
4
2. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai maksimum
dari tabel simpleks?
3. Bagaimana merancang program awal yang memuat atas variabel
“slack”?
4. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program
berikutnya hingga tercapai program maksimum?
5. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai minimum
dari tabel simpleks?
6. Bagaimana merancang program awal yang hanya terdiri atas variabel
“slack tiruan”?
7. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program
berikutnya hingga tercapai program minimum?
C. Tujuan Penulisan
Dalam setiap penulisan makalah pastilah ada tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis, adapun tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Program Linear.
2. Dapat menyelesaikan permasalahan program linier dengan metode
simpleks.
3. Dapat menentukan kerangka dasar dari tabel simpleks.
4. Dapat merancang program awal yang memuat atas variabel “slack”
atau “slack tiruan”.
5. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya
hingga tercapai program maksimum.
6. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya
hingga tercapai program minimum.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam
program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara
optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program
linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih
dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset
operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.
B. Penentuan Maksimum
6
Pengepakan 0,7 1,0 2,0 445
Keuntungan/unit $10 $15 $20
Fungsi objektif:
0,7x + 1y + 2z ≤ 445
x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0
x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, S3 ≥ 0
7
optimal. Setiap program yang akan dibuat berikut, diberikan dalam bentuk matrik
atau tabel.
Kolom ini Kolom ini Badan utama terdiri Identitas setiap solusi
menunjukan menunjukan atas koeeefisien dalam metode simpleks
variabel program, besarnya variabel kerangka atau subtitusi harus menunjukan suatu
variabel lain dalam program. rasio matriks identitas
bernilai nol
Bilangan di “Net evaluation row”, dibawah setiap kolom dari “badan utama” dan “identitas”
mewakili “opportunity cost” dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam
solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan dalam fungsi obyektif yang dihasilkan
jika memasukan satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam program.
8
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1
Keterangan:
a) Dalam kolom “program” terdaftar variabel-variabel khusus dalam
solusi (produksi yang dihasilkan). Maka dalam program awal kita
produksi S1, S2, dan S3.
b) Dalam kolom “Keuntungan per unit” terdaftar koefisien (dalam
fungsi objektif) dari variabel-variabel yang tercakup dalam program
tersebut. Dapat dipastikan dari fungsi objektif, koefisien dari S 1, S2,
dan S3 adalah nol
c) Dalam kolom “Kuantitas” terdaftar besarnya variabel yang tercakup
dalam solusi. Program awal mencakup produksi 2705 unit S1, 2210
unit S2, dan 445 unit S3.
d) Kontribusi keuntungan total yang dihasilkan dari program yang
dimiliki dapat dihitung dengan mengalikan angka-angka dalam
kolom “keuntungan per unit” dan kolom “kuantita” bersangkutan
dan kemudian menjumlahkan hasil perkaliannya. Dalam program
pertama kontribusi keuntungan total adalah : 0(2705) + 0(2210) +
0(445) = 0
e) Bilangan-bilangan dalam bagian utama (bilangan-bilangan dibawah
kolom x, y dan z) dapat dijelaskan memiliki arti fisik. Misalnya,
bilangan 10,7 menunjukan perbandingan pertukaran antara x dan S1,
berarti memproduksi 1 unit x harus mengorbankan 10.7 unit S1 .
Pada kolom dibawah y berarti memproduksi 1 unit y harus
mengorbankan 5 unit S1 , 10 unit S2 ,dan 1 unit S3 .
9
Perbaikan terhadap program awal dilakukan dengan mengikutsertakan z
dalam program. Dipilih z karena 1 unit z memberikan keuntungan $20,
yang lebih tinggi dari keuntungan yang diberikan oleh 1 unit x atau 1 unit
y.
Tabel 4.1
Tabel Program 1
Jika dalam “net evaluation row “masih terdapat bilangan positif, berarti
solusi belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.
3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung
10
3.2 Mengenal baris kunci dan bilangan kunci
2705
Barisan S1 : = 1352,5 unit
2
2210
Barisan S2 : = 552,5 unit
4
445
Barisan S3 : = 222,5 unit
2
11
dimasukkan dalam perbaikan program. Kapasitas yang tersisa untuk S 1
adalah 2705 – ( 222,5 x 2 ) = 2260 dan untuk S 2 adalah 2210 – ( 222,5 x
4 ) = 1320 unit.
Aturan :
Bilanganberkaitan rasiotertentu
Bil.barisbaru = bil.barislama – dalambariskuncibersangkutan
X
2
Rasio tertentu = =1
2
Bil. berkaitan Rasio tertentu
Bilangan baris lama – = Bil.
X
Baris baru dalam baris bersangkutan
kunci
12
2705 - ( 445 x 1 ) = 2260
10,7 - ( 0,7 x 1 ) = 10
5 - (1 x 1 ) = 4
2 - (2 x 1 ) = 0
1 - (0 x 1 ) = 1
0 - (0 x 1 ) = 0
0 - (1 x 1 ) = -1
Sesuai perhitungan di atas, baris baru S 2 dapat diturunkan sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Tabel Program II
13
ProdukPro Profit
akan keluar Kuan $ 10 $ 15 Produk
$ 20 akan
$ 0 masuk
$0 $0
gra perunit titas X Y Z S1 S2 S3
m
S1 0 2260 10 4 0 1 0 -1 2260/4 = 565
S2 0 1320 4 8 0 0 1 -2 1320/8 =165
Z 20 222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5 222,5 = 445
Net Evaluation Row 3,0 5,0 0 0 0 -10
Program 11 melibatkan produksi dari S1 = 2260, S2 =1320 , dan Z = 222,5 Unit.
Variabel S3 , X dan Y tidak ada dalam program.Keuntungan total dari program 11
adalah : 2260 (0) + 1320 (0) + 222,5 (0) = $ 4450
4. Perbaikan Program II
Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:
14
Billangan baris lama X = bilangan baru
10 - ( 4 x 0,5 ) = 8
4 - ( 8 x 0,5 ) = 0
0 - ( 0 x 0’5 ) = 0
1 - ( 0 x 0’5 ) = 1
0 - ( 1 x 0’5 ) = -0,5
-1 - ( -2 x 0’5 ) = 0
Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;
1 -(0 x 0,0625) = 1
0 -(0 x 0,0625) = 0
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap
dapat di lihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
15
Tabel Program III
Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;
16
165 − ( 1600 ×0,0625 )=65
1 −( 0 × 0,0625 )=1
0 −( 0 × 0,0625 )=0
0 −( 1 ×0,0625 )=¿-0,062
0 ,1
Rasio tertentu ¿ =0,0125
8
0 − ( 0 × 0,0125 )=0
1 − ( 0 × 0,0125 )=1
0 − ( 1 ×0,0125 )=¿-0,012
17
Tabel 4.4.
Tabel program IV
Program IV ini telah optimal, karena pada baris penilaian dalam tabel IV
tersebut tidak mempunyai bilangan positif lagi.
6. Program Optimal
C. Penemtuan Minimum
Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah
serupa dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan
masalah dimana seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing
vitamin setiap harinya.
Vtamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M 1 dan M2.
Jumlah vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika
18
Makanan
Keperluan
Vitamin M1 M2
Sehari
A 2 4 40
B 3 2 50
Harga
3 2.5
Makanan/Unit
Dalam menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3
unit vitamin B, serta 1 unit M 2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B.
Keperluan sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah
540 unit. Tujuan kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M 1 dan
M2 sehingga keperluan vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah
mungkin.
Minimumkan: f = 3x + 2.5y
Syarat : 2x + 4y ≥ 40
3x + 2y ≥ 50
x≥0,y≥0
Syarat : 2x + 4y - S1 = 40
3x + 2y – S2 = 50
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0
19
D. Variabel Slact Tiruan (Artificial)
Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti pada
program awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif dari S 1 dan S2
yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyarataan-
persyaratan yang telah ditetapkan dalam program-program metode simpleks maka
diciptakan variabel slack tiruan.
Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A 2
sampai An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan
masih memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika
secara lengkap ditulis:
Syarat : 2x + 4y - S1 + A1 = 40
3x + 2y – S2 + A2 = 50
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A 1 ≥ 0 , A 2 ≥ 0
20
Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II,
maka dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu
dituliskan kembali selengkapnya.
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A 1 ≥ 0 , A 2 ≥ 0
Tabel Program I
Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga
program harus diperbaiki.
21
Adapun perbedaan yang perlu diperhatikan dalam simpleks II, bahwa
dalam kasus mencari minimum, nilai “negatif terbesar” dalam baris penilaian
menentukan kolom kunci dan bukan positif terbesar seperti dalam kasus mencari
nilai minimum.
Dalam kasus mencari nilai minimum, jika bilangan dari baris penilaian
dibawah suatu kolom variabel adalah negatif, maka jelas bahwa keikutsertaan
variabel ini dalam baris baru akan menurunkan nilai dari fungsi objektifnya.
Nilai 2,5M – 6M jelas lebih negatif dari pada 3 – 5M, maka y adalah variabel
yang harus masuk dengan mengeluarkan variabel A1. Hasil perbaikan tabel
program I dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Tabel program II
Variabel
Tabel Keluar II jelas belum optimal
program Variabel
karenaMasuk
masih memiliki nilai negatif
dalam baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A 2
oleh x. Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah
diperbaiki kita berpedoman kepada aturan – aturan yang telah berlaku, yaitu:
22
bilangan barislama dalam kolom kunci
3. Rasio tertentu =
bilangan kunci
Tabel 5.4
Kua 3 2,5 0 0 M M
Pro Biaya
n
gram perunit 0 1 S1 S2 A1 A2
titas
5 −3 1 3 −1
Y 2,5 0 1
2 8 4 8 4
1 −1 −1 1
X 3 15 1 0
4 2 4 2
3 7 3 7
Baris penilaian 0 0 M− M−
16 8 16 8
Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian
tidak memiliki nilai negatif lagi.
5
Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M 1 dan
2
unit makanan M2 seharinya, dengan biaya 51,25 dollar sen.
Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang
berbeda.
23
Kasus 1:
Contoh:
Syarat : 4x + 60y ≤. 60
3x + 4y ≤. 80
X ≥ 0, y ≥ 0
4x + 6y + 1S1 + 0S2 = 60
3x + 4y + 0S1 + 1S2 = 80
Fungsi Objektif:
kasus 2:
Setiap pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan” diubah
menjadi persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack
yang tidak negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian
menambahkan dengan variabel slack tiruan yang tidak negative dan
memiliki koefesien onlos M yang bernilai tak hingga.
Contoh:
24
Syarat : 8x + 5y ≥ 80
4x + 2y ≥ 70
x ≥ 0, y ≥ 0
Fungsi Objektif:
Kasus 3:
Kasus campuran
Contoh:
Minimumkan: f = 7x + 15y
Syarat : 2x + 4y ≥ 20
5x + 8y = 30
x ≥0,y≥0
Fungsi Objektif:
25
f: 7x + 15y +0S1 + MA1 + MA2
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack”
(S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi
persamaan linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji
ke optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di
tambahkan variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan
hasil bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan
bilangan negatif pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut
nya hasil perbaikan dengan cara:
Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua
bilangan dalam baris kunci dan bilangan kunci
Melakukan transpormasi bukan baris kunci, dengan rumus
“bilangan baris baru”
27
Program sudah optimal jika baris penilaian tidak memiliki
bilangan nol atau negatif.
28
DAFTAR PUSTAKA
29