Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

MEMBAHAS TENTANG
( PROGRAM LINIER DENGAN
METODE SIMPLEKS )
Disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah

OPERASI RISET

Dosen Pengampu:
Ermi Wijaya, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
FEBRI
ADIANSYAH
( 22040141 )
KELAS MANAJEMEN B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DEHASEN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Ermi Wijaya, S.E.,
M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah hukum operasi riset yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Bengkulu , … Maret 2024

Febri Adiansyah

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................2

Daftar isi.......................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5

BAB II: PEMBAHASAN............................................................................6

A. Pengertian metode simpleks.............................................................6


B. Penentuan maksimum......................................................................6
C. Penentuan minimum........................................................................18
D. Variabel slack tiruan........................................................................20
E. Merancang program awal.................................................................20
F. Prosedur penentuan struktur persyaratan.........................................23

BAB III: PENUTUP....................................................................................27

A. Kesimpulan......................................................................................27
B. Saran.................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................29

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya


yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah
pemrograman linier. Pemograman linier banyak diterapkan dalam masalah
ekonomi, industri, militer, sosial, dan lain-lain.

Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia


nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier
dengan beberapa kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan
aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai
tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua kemungkinan
alternatif yang ada.

Karateristik-karakteristik pada pemrograman linier adalah: fungsi tujuan


(untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang
membatasi tingkatan pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang
bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam
bentuk persamaan atau pertidaksamaan linier.

Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan
ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi
yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang
optimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang
selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linier dengan
metode simpleks?

4
2. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai maksimum
dari tabel simpleks?
3. Bagaimana merancang program awal yang memuat atas variabel
“slack”?
4. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program
berikutnya hingga tercapai program maksimum?
5. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai minimum
dari tabel simpleks?
6. Bagaimana merancang program awal yang hanya terdiri atas variabel
“slack tiruan”?
7. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program
berikutnya hingga tercapai program minimum?
C. Tujuan Penulisan
Dalam setiap penulisan makalah pastilah ada tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis, adapun tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Program Linear.
2. Dapat menyelesaikan permasalahan program linier dengan metode
simpleks.
3. Dapat menentukan kerangka dasar dari tabel simpleks.
4. Dapat merancang program awal yang memuat atas variabel “slack”
atau “slack tiruan”.
5. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya
hingga tercapai program maksimum.
6. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya
hingga tercapai program minimum.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam
program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara
optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program
linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih
dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset
operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan


sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. LP (linear
programming) banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah
ekonomi, indutri, militer, sosial dan lain-lain.

Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks


merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks didasarkan
atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier, jika ada, selalu
dapat ditemukan disalah satu dari “solusi dasar yang berlaku”. Oleh sebab itu
dalam metode simpleks, langkah pertama adalah untuk memperoleh solusi dasar
yang berlaku.

B. Penentuan Maksimum

Suatu masalah dalam pabrik memiliki data sebagai berikut:

Ukuran waktu pemprosesan oleh departemen

Ukuran Kapasitas per-


Departemen
A B C periode waktu
Pemotongan 10,7 5,0 2,0 2705
Pelipatan 5,4 10,0 4,0 2210

6
Pengepakan 0,7 1,0 2,0 445
Keuntungan/unit $10 $15 $20

Langkah pertama adalah menentukan model matematika untuk data-data yang


tertera dalam tabel.

Misalnya bahwa diproduksi sejumlah x unit dari produksi A, sejumlah y


unit dari produksi B dan sejumlah z unit dari produksi C.

Fungsi objektif:

Maksimumkan : f=10x + 15y + 20z

Syarat : 10,7x + 5y + 2z ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0

Dengan penambahan variabel “slack” S 1, S2, S3, pertidaksamaan tersebut


dapat diubah menjadi persamaan. Pembuatan produksi imaginer S 1, S2, S3,
melibatkan keuntungan nol perunitnya. Sehingga Model matematikanya dapat
ditulis kembali sebagai berikut :

Maksimumkan : fo = 10x + 15y + 20z + 0S1 + 0S2+ 0S3

Syarat : 10,7x + 5y + 2z + 1 S1 + 0 S2 + 0 S3 ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z + 0S1 + 1S2 + 0S3 ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z + 0S1+ 0S2+ 1S3 ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, S3 ≥ 0

Metode simpleks melangkah dengan mengadakan perbaikan-perbaikan


terhadap solusi dasar yang memenuhi syarat sehingga dicapai suatu solusi

7
optimal. Setiap program yang akan dibuat berikut, diberikan dalam bentuk matrik
atau tabel.

Kerangka dalam simpleks ditampilkan sebagai berikut:

Kolom objektif menunjukan koefisien obyektif dari variabel dalam


program
Baris objektif, diatas setiap variabel, koefisien obyektif bersangkutan
Baris Variabel, menunjukan semua variabel dalam program
Variabel Koefisien Besarny 10 15 20 0 0 0
dalam fungsi a S3
solusi objektif variabel X Y Z S1 S2
S1 0 2705 10,7 5 2 1 0 0
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1

Kolom ini Kolom ini Badan utama terdiri Identitas setiap solusi
menunjukan menunjukan atas koeeefisien dalam metode simpleks
variabel program, besarnya variabel kerangka atau subtitusi harus menunjukan suatu
variabel lain dalam program. rasio matriks identitas
bernilai nol

Net evaluation row 10 15 20 0 0 0

Bilangan di “Net evaluation row”, dibawah setiap kolom dari “badan utama” dan “identitas”
mewakili “opportunity cost” dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam
solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan dalam fungsi obyektif yang dihasilkan
jika memasukan satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam program.

1. Merancang Program Awal


Program pertama dalam metode simpleks adalah program yang hanya
melibatkan variabel slack. Arti dari data-data yang tertera pada tabel
simpleks diatas harus dimengerti sepenuhnya agar dapat menghayati
metode simpleks. Oleh sebab itu marilah kita bahas tabel berikut ini:

$10 $15 $20 $0 $0 $0


Keuntungan
Program Kuantitas
Perunit
x y z S1 S2 S3
S1 0 2705 10,7 5 2 1 0 0

8
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1

Keterangan:
a) Dalam kolom “program” terdaftar variabel-variabel khusus dalam
solusi (produksi yang dihasilkan). Maka dalam program awal kita
produksi S1, S2, dan S3.
b) Dalam kolom “Keuntungan per unit” terdaftar koefisien (dalam
fungsi objektif) dari variabel-variabel yang tercakup dalam program
tersebut. Dapat dipastikan dari fungsi objektif, koefisien dari S 1, S2,
dan S3 adalah nol
c) Dalam kolom “Kuantitas” terdaftar besarnya variabel yang tercakup
dalam solusi. Program awal mencakup produksi 2705 unit S1, 2210
unit S2, dan 445 unit S3.
d) Kontribusi keuntungan total yang dihasilkan dari program yang
dimiliki dapat dihitung dengan mengalikan angka-angka dalam
kolom “keuntungan per unit” dan kolom “kuantita” bersangkutan
dan kemudian menjumlahkan hasil perkaliannya. Dalam program
pertama kontribusi keuntungan total adalah : 0(2705) + 0(2210) +
0(445) = 0
e) Bilangan-bilangan dalam bagian utama (bilangan-bilangan dibawah
kolom x, y dan z) dapat dijelaskan memiliki arti fisik. Misalnya,
bilangan 10,7 menunjukan perbandingan pertukaran antara x dan S1,
berarti memproduksi 1 unit x harus mengorbankan 10.7 unit S1 .
Pada kolom dibawah y berarti memproduksi 1 unit y harus
mengorbankan 5 unit S1 , 10 unit S2 ,dan 1 unit S3 .

2. Menguji Keoptimalan Program yang sedang Berlangsung


Program awal memberikan keuntungan nol , karena melibatkan x = 0 , y =
0 , z = 0 , S1= 2705 , S2= 2210 , S3= 445 dengan keuntungan :

f0 = 10(0) + 15(0) + 20(0) + 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0

9
Perbaikan terhadap program awal dilakukan dengan mengikutsertakan z
dalam program. Dipilih z karena 1 unit z memberikan keuntungan $20,
yang lebih tinggi dari keuntungan yang diberikan oleh 1 unit x atau 1 unit
y.

Pemasukan unit dalam program mengubah fungsi keuntungan menjadi +


1(20) – 2(0) – 4(0) – 2(0) = + 20

Tabel 4.1

Tabel Program 1

Prog Profit Kuant $10 $15 $20 $0 $0 $0


ram Perunit itas x y z S1 S2 S3
S1 0 2705 10.7 5 2 1 0 0 2705
=1352 ,5
2
S2 0 2210 5.4 10 4 0 1 0
2210
=552 ,5
S3 0 445 0.7 1 2 0 0 1 4
445
=222 , 5
2
Net Evaluation Row 10 15 20 0 0 0

Kolom kunci Bilangan Baris Kunci


( variabel masuk ) kunci ( variabel keluar )

Jika dalam “net evaluation row “masih terdapat bilangan positif, berarti
solusi belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.
3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung

3.1 Mengeneli kolom kunci

Tiga bilangan positif (10, 15, 20 ) dalam “baris penilaian” menunjukkan


besarnya keuntungan jika mengikutsertakan 1 unit x, 1 unit y, dan 1 unit z.
Nilai terbesar 20 terletak dibawah kolom z, maka variabel (produk) z
adalah variabel yang pertama-tama harus diikutsertakan. Kolom inin
disebut kolom kunci.

10
3.2 Mengenal baris kunci dan bilangan kunci

Setelah ditentukan bahwa variabel (produk) z akan diikutsertakan dalam


program untuk menggantikan salah satu dari variabel (produk) S 1, S2, atau
S3 ; tibul pertanyaan berapa z dapat diikutsertakan tanpa melanggar
persyaratan-persyaratan yang teleh ditetapkan.

Dari tabel terlihat bahwa memasukkan 1 unit z berarti harus mengeluarkan


2 unit S1, 4 unit S2, dan 2 unit S3. Program yang sedang berlaangsung
memproduksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan 445 unit S3. Bagilah bilangan
dalam kolom “kuantitas” dengan bilangan “bukan negatif” bersangkutan
dari kolom kunci, kemudian bandingkan hasil bagi yang terkecil menjadi
“barisan kunci”.

Perhitungan untuk menentukan barisan kunci adalah:

2705
Barisan S1 : = 1352,5 unit
2

2210
Barisan S2 : = 552,5 unit
4

445
Barisan S3 : = 222,5 unit
2

Barisan S3 merupakan barisan kunci

Setelah kolom kunci dan barisan kunci ditemukan, selanjutnya


menentukan bilangan kunci. Bilangan yang terletak pada perpotongan
kolom kunci dan barisan kunci disebut “bilangan kunci”. Dalam contoh
diatas, bilangan kunci adalah 2.

3.3 Menurunkan Tabel

Penentuan kolom kunci dan barisan kunci menunjukkan bahwa variabel


(produk) z akan menggantikan variabel (produk) S3 dan tidak lebih dari
222,5 unit z dapat diproduksi tanpa melenggar kapasitas. Tugas kita
selanjutnya adalah menentukan penurunan S1 dan S2 karena 222,5 unit z

11
dimasukkan dalam perbaikan program. Kapasitas yang tersisa untuk S 1
adalah 2705 – ( 222,5 x 2 ) = 2260 dan untuk S 2 adalah 2210 – ( 222,5 x
4 ) = 1320 unit.

Program kedua melibatkan x = 0, y = 0, z = 222,5 , S1 = 2260, S2 = 1320,


dan S3 = 0, sehingga program II akan memiliki tabel baru yang
ditransformasikan dari tabel program I. Transformasi dari tabel lama ke
tabel baru mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Aturan : Bagilah semua bilangan dalam baris kunci dengan


bilangan kunci

Maka, barisan ketiga dalam tabel (barisan z) diturunkan dari barisan


ketiga dari tabel 4.1 (barisan S3) dengan membagi setiap bilangan dengan
2. Barisan baru dari z (tabel program II) adalah:

222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5

3.5 Transformasi Bukan Baris Kunci

Aturan :

Bilanganberkaitan rasiotertentu
Bil.barisbaru = bil.barislama – dalambariskuncibersangkutan
X

bilangan barislama dalam kolom kunci


Dimana : rasio tertentu =
bilangan kunci

Berdasarkan aturan tersebut , maka barisan S1 baru dalam tabel program II


diturunkan sebagai berikut :

2
Rasio tertentu = =1
2
Bil. berkaitan Rasio tertentu
Bilangan baris lama – = Bil.
X
Baris baru dalam baris bersangkutan
kunci

12
2705 - ( 445 x 1 ) = 2260
10,7 - ( 0,7 x 1 ) = 10
5 - (1 x 1 ) = 4
2 - (2 x 1 ) = 0
1 - (0 x 1 ) = 1
0 - (0 x 1 ) = 0
0 - (1 x 1 ) = -1
Sesuai perhitungan di atas, baris baru S 2 dapat diturunkan sebagai
berikut:

Rasio tertentu = 4/2 = 2

Bilangan berkaitan rasio tertentu

Bil.baris lama - x = Bil. baris baru

dalam baris kunci bersangkutan

2210 - ( 445 x 2 ) = 1320


5,4 - ( 0,7 x 2 ) = 4
10 - (1 x 2 ) = 8
4 - (2 x 2 ) = 0
0 - (0 x 2 ) = 0
1 - (0 x 2 ) = 1
0 - (1 x 2 ) = -2
Dari hasil perhitungan transformasi baris kunci dan transformasi baris
bukan kunci, diperoleh tabel program 11,secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Tabel Program II

13
ProdukPro Profit
akan keluar Kuan $ 10 $ 15 Produk
$ 20 akan
$ 0 masuk
$0 $0
gra perunit titas X Y Z S1 S2 S3
m
S1 0 2260 10 4 0 1 0 -1 2260/4 = 565
S2 0 1320 4 8 0 0 1 -2 1320/8 =165
Z 20 222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5 222,5 = 445
Net Evaluation Row 3,0 5,0 0 0 0 -10
Program 11 melibatkan produksi dari S1 = 2260, S2 =1320 , dan Z = 222,5 Unit.
Variabel S3 , X dan Y tidak ada dalam program.Keuntungan total dari program 11
adalah : 2260 (0) + 1320 (0) + 222,5 (0) = $ 4450

4. Perbaikan Program II

Dalam program II, baris penilaian masih mempunyai dua bilangan


positif, maka program ini belum optimal dan masih memerlukan
perbaikan.Penurunan program III dari program II menggunakan langkah-
langkah seperti yang telah dilakukan pada trans- formasi dari program 1
ke program II.

Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa baris S2 merupakan baris


kunci dan variabel (produk) y harus masuk dalam program,karena
memberikan keuntungan tertinggi.Jadi kolom y menjadi kolom kunci
dengan bilangan kunci = 8.

Baris y dalam tabel program 111 menjadi :

165 0,5 1 0 0 0,125 -0,25

Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:

Rasio tertentu = 4/8 = 0,5

Bilangan berkaitan rasiao tertentu

14
Billangan baris lama X = bilangan baru

Dalam baris kunci bersangakutan

2260 - ( 1320 x 0,5 ) = 1600

10 - ( 4 x 0,5 ) = 8

4 - ( 8 x 0,5 ) = 0

0 - ( 0 x 0’5 ) = 0

1 - ( 0 x 0’5 ) = 1

0 - ( 1 x 0’5 ) = -0,5

-1 - ( -2 x 0’5 ) = 0

Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu =0,5/8 = 0,0065

Bilangan berkaitan rasio tertentu

Bilangan baris lama x = Bil. Baris baru

Dalam baris kunci bersangkutan

222,5 -( 1320 x 0’0625) = 140

0,35 -(4 x 0,0625) = 0,1

0,5 -(8 x 0,0625) = 0

1 -(0 x 0,0625) = 1

0 -(0 x 0,0625) = 0

0 -(1 x 0,0625) = -0;0625

0,5 -(-2 x 0,0625) = 0,0625

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap
dapat di lihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

15
Tabel Program III

Pro Profit Kuan $0 $0 $0


gra perunit titas $10 $15 $20 S1 S2 S3
m x y Z
S1 0 1600 8 0 0 1 -0,5 0 1600/8=200
y 15 165 0,5 1 0 0 0,125 -0,25 165/0,5=330
z 20 140 0,1 0 1 0 -0,062 0,625 140/0,1 =1400
Net evolution row 0,5 0 0 0 -0,062 -8,75

Produk akan keluar produk akan masuk

Program ke tiga memproduksi s1 = 1600, y =165 , dan z =140 unit .

Keuntungan total yang dihasilkan dari program ke tiga adalah ;

1600 (0) + 165 (15) + (20) = $ 5275

5. Perbaikan Program lll

Dalam program ke lll, baris penilaian mempunyai satu bilangan pasitif


yaitu didalam kolom x . berarti program ini belum optimal dan masih
memerlukan perbaikan . penurunan tabel program lV dari tabel program
lll menggunakan langkah -langkah seperti yang telah di lakukan pada
tranformasi dari program ll ke program III .

Perhitungan pada tabel program menunjukan bahwa baris S1 merupakan


baris kunci dan variabel (produk) x menjadi kolom kunci = 8

Baris x dalam tabel program 1V menjadi ;

200 1 0 0 0,125 -0,0625 0

Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu = 0,5/8 = 0,0625

Bil. baris lama – [(


dalam baris kunci bersangkutan )(
bilanganberkaitan × rasio tertentu =¿
)]
Bil. baris baru

16
165 − ( 1600 ×0,0625 )=65

0,5 −( 8 × 0,0625 )=0

1 −( 0 × 0,0625 )=1

0 −( 0 × 0,0625 )=0

0 −( 1 ×0,0625 )=¿-0,062

0,125 −(−0 , 5 ×0,0625 )=156

-0,25 − ( 0 × 0,0625 )=¿ -0,25

Perhitungan untuk baris z pada tabel program IV dapat diturunkan sebagai


berikut :

0 ,1
Rasio tertentu ¿ =0,0125
8

Bil. Baris lama − [( dalam baris kunci)( bersangkutan )]


bilangan berkaitan × rasio tertentu =¿
Bil. baris baru

140 − ( 1600 ×0,0125 )=120

0,1 − ( 8 × 0,0125 )=0

0 − ( 0 × 0,0125 )=0

1 − ( 0 × 0,0125 )=1

0 − ( 1 ×0,0125 )=¿-0,012

-0,062 − (−0 , 5 ×0,0125 )=¿-0,056

0,625 − ( 0 × 0,0125 )=¿-0,625

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program IV yang secara


lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4.

17
Tabel 4.4.

Tabel program IV

Pro Profit Kuan $10 $15 $20 $0 $0 $0


gram perunit titas x y z S1 S2 S3
x 10 200 1 0 0 0,125 -0,062 0 1600
=200
8
y 15 65 0 1 0 -0,062 156 -0,25
165
z 20 120 0 0 1 -0,012 -0,056 0,625 =330
0,5
140
=140
0,1
Net Evaluation Row 0 0 0 0 -0,625 -8,75

Program IV melibatkan produksi x = 200, y = 65, dan z = 120 unit,


dengan keuntungan total sebesar :

200 (10) + 65 (15) + 120 (20) = $ 5375

Program IV ini telah optimal, karena pada baris penilaian dalam tabel IV
tersebut tidak mempunyai bilangan positif lagi.

6. Program Optimal

Bars penilaian (net evaluation row) mempunyai bilangan-bilangan yang


bernilai nol atau negatif. Kenyataan ini menunjukkan bahwa program
optimal teah diproleh.

C. Penemtuan Minimum
Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah
serupa dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan
masalah dimana seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing
vitamin setiap harinya.
Vtamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M 1 dan M2.
Jumlah vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika

18
Makanan
Keperluan
Vitamin M1 M2
Sehari
A 2 4 40
B 3 2 50
Harga
3 2.5
Makanan/Unit
Dalam menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3
unit vitamin B, serta 1 unit M 2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B.
Keperluan sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah
540 unit. Tujuan kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M 1 dan
M2 sehingga keperluan vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah
mungkin.

Misalkan bahwa untuk memenuhi tujuan ini dibeli x makanan M 1 dan


sejumlah y dari makanan M2. Secara aljabar masalah inni dapat ditulis sebagi
berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y
Syarat : 2x + 4y ≥ 40
3x + 2y ≥ 50
x≥0,y≥0

Metode simpleks II menangani persyaratan “lebih besar atau sama”


dengan suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan
memerlukan “pengurangan” dengan variabel “slack”. Misalkan sejumlah x dan y
dari vitamin A dan B diperlukan seharinya,maka model matematikanya dapat
ditulis kembali sebagai berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2

Syarat : 2x + 4y - S1 = 40

3x + 2y – S2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0

19
D. Variabel Slact Tiruan (Artificial)
Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti pada
program awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif dari S 1 dan S2
yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyarataan-
persyaratan yang telah ditetapkan dalam program-program metode simpleks maka
diciptakan variabel slack tiruan.
Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A 2
sampai An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan
masih memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika
secara lengkap ditulis:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Syarat : 2x + 4y - S1 + A1 = 40

3x + 2y – S2 + A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A 1 ≥ 0 , A 2 ≥ 0

Perlu diperhatikan bahwa variabel “slack” S memiliki koefisien biaya


sebesar nol, sedangkan variabel “slack tiruan” A memiliki koefisien biaya M yang
tak terhingga besarnya. Dengan mengaitkan nilai M yang tak terhingga besarnya
pada koefisien slack tiruan A, kita yakin bahwa variabel ini tidak akan pernah
masuk dalam penyelesaian optimal.

E. Merancang Program Awal


Dalam metode simpleks, program awl hanya melibatkan S 1 dan S2,
sedangkan x dan y sebagai variabel kerangka benilai nol. Untuk suatu masalah
berdimensi dua, ini berarti menyatakan vektor persyaratan P 0 dalam vektor basis
1 0
dan .
0 1
40
Dalam contoh yang ditampikan diatas, vektor persyaratan P0 = dapat
50
1 0
dinyatakan dengan vektor-vektor basis dan .
0 1

20
Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II,
maka dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu
dituliskan kembali selengkapnya.

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Syarat : 2x + 4y - 1.S1 + 0.S2 + 1. A1 + 0.A2 = 40

3x + 2y + 0.S1 – 1.S2 + 0. A1 + 1.A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S 1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A 1 ≥ 0 , A 2 ≥ 0

Program awal dengan memilih x, y, S 1, S2 bernilai nol. Dari persamaan


diatas, mudah dipahami bahwa ini berkaitan dengan nilai-nilai A 1 = 40 dan A2 =
50. Oleh sebab itu tabel yang digunakan untuk perhitungan simpleks II pada
program awal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Program I

Biaya/ Kuan 3 2,5 0 0 M M


Program
Unit titas X Y S1 S2 A1 A2
A1 M 40 2 4 -1 0 1 0 40/4=10
A2 M 50 3 2 0 -1 0 1 50/2=25
5
Baris Penilaian: 3-5 M -6 M M M 0 0
2

Variabel keluar Variabel masuk

Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga
program harus diperbaiki.

1. Perhitungan dari baris penilaian.


2. mengenali kolom kunci
3. mengenali bariskunci dan bilangan kunci
4. Transformasi dari baris kunci dan baris bukan kunci untuk memperoleh
program yang diperbaiki

21
Adapun perbedaan yang perlu diperhatikan dalam simpleks II, bahwa
dalam kasus mencari minimum, nilai “negatif terbesar” dalam baris penilaian
menentukan kolom kunci dan bukan positif terbesar seperti dalam kasus mencari
nilai minimum.

Dalam kasus mencari nilai minimum, jika bilangan dari baris penilaian
dibawah suatu kolom variabel adalah negatif, maka jelas bahwa keikutsertaan
variabel ini dalam baris baru akan menurunkan nilai dari fungsi objektifnya.

Penghitungan dari baris penilaian sudah dijelaskan dalam kegiatan belajar


1. Memasukan satu unit y akan menurunkan biaya total dengan 2,5M – 6M yang
diperoleh dari [+1(2,5) – 4M – 2M]

Nilai 2,5M – 6M jelas lebih negatif dari pada 3 – 5M, maka y adalah variabel
yang harus masuk dengan mengeluarkan variabel A1. Hasil perbaikan tabel
program I dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Tabel program II

Pro Biaya Kuan 3 2,5 0 0 M M


gram per unit titas X Y S1 S2 A1 A2
0,5 10
Y 2,5 10 1 -0,25 0 0,25 0 =20
0 ,5
A2 2 30
M 30 0 0,5 -1 -0,5 1 =13
2
7 5 1 −5 3
Baris penilaian: −2 M 0 − M M + M 0
4 8 2 8 2

Variabel
Tabel Keluar II jelas belum optimal
program Variabel
karenaMasuk
masih memiliki nilai negatif
dalam baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A 2
oleh x. Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah
diperbaiki kita berpedoman kepada aturan – aturan yang telah berlaku, yaitu:

1. Baris kunci dibagi dengan bilangan kunci menghasilkan baris baru.


2. Bil. baris lama – (bilang berkaitan dalam baris kunci x rasio
tertentu bersangkutan) ¿ Bilangan baris baru

22
bilangan barislama dalam kolom kunci
3. Rasio tertentu =
bilangan kunci

Tabel 5.4

Tabel program III

Kua 3 2,5 0 0 M M
Pro Biaya
n
gram perunit 0 1 S1 S2 A1 A2
titas
5 −3 1 3 −1
Y 2,5 0 1
2 8 4 8 4
1 −1 −1 1
X 3 15 1 0
4 2 4 2
3 7 3 7
Baris penilaian 0 0 M− M−
16 8 16 8

Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian
tidak memiliki nilai negatif lagi.

5
Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M 1 dan
2
unit makanan M2 seharinya, dengan biaya 51,25 dollar sen.

F. Prosedur Penentuan Struktur Persyaratan

Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang
berbeda.

1. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan


dari jenis “kurang dari atau sama dengan”, jenis ≤.
2. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan
dari jenis “lebih besar atau sama dengan”, jenis ≥.
3. persyaratan yang dalam bentuk aslinya merupakan campuran dari
persamaan dan pertidaksamaan.
Penyusunan kembali model matematika diperlukan untuk siap dan dapat
digunakan dalam perancangan program awal dari metode simpleks.

23
Kasus 1:

Jenis ( ≤. ) “lebih kecil dari atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan “kurang dari atau sama dengan” diubah menjadi


persamaan dengan menambah “variable slack” yang tidak negatif dan
memiliki koefesien 0 dalam fungsi objektif.

Contoh:

Maksimumkan: f = 10x + 15y

Syarat : 4x + 60y ≤. 60

3x + 4y ≤. 80

X ≥ 0, y ≥ 0

Persamaan yang diperlukan untuk table simpleks adalah:

4x + 6y + 1S1 + 0S2 = 60

3x + 4y + 0S1 + 1S2 = 80

Fungsi Objektif:

f = 10x + 15y + 0S1 + 0S2

kasus 2:

Jenis ( ≥ ) “lebih besar atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan” diubah
menjadi persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack
yang tidak negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian
menambahkan dengan variabel slack tiruan yang tidak negative dan
memiliki koefesien onlos M yang bernilai tak hingga.

Contoh:

Minimunkan: f = 300x + 180y

24
Syarat : 8x + 5y ≥ 80

4x + 2y ≥ 70

x ≥ 0, y ≥ 0

Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

8x + 5y +1S1 + 0S2 + 1A1 + 0A2 = 80

4x + 2y +0S1 + 1S2 + 0A1 + 1A2 = 70

Fungsi Objektif:

f: 300x + 180y +0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Kasus 3:

Kasus campuran

Masalah yang digolongkan kedala kasus 3 adalah masalah yang memiliki


persamaan disamping pertidaksamaan. Persamaan ditangani dengan
melengkapinya dengan menambahkan variabel slack tiruan yang tidak
negative.

Contoh:

Minimumkan: f = 7x + 15y

Syarat : 2x + 4y ≥ 20

5x + 8y = 30

x ≥0,y≥0

Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

2x + 4y +1S1 + 1A1 + 0A2 = 20

5x + 8y +0S1 + 0A1 + 1A2 = 30

Fungsi Objektif:

25
f: 7x + 15y +0S1 + MA1 + MA2

26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack”
(S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi
persamaan linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji
ke optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di
tambahkan variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan
hasil bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan
bilangan negatif pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut
nya hasil perbaikan dengan cara:
 Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua
bilangan dalam baris kunci dan bilangan kunci
 Melakukan transpormasi bukan baris kunci, dengan rumus
“bilangan baris baru”

27
 Program sudah optimal jika baris penilaian tidak memiliki
bilangan nol atau negatif.

B. Kritik dan Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan


di dalam makalah kami, maka dari itu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat kami harapkan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih,Yetri.2013.Bahan Ajar Program Linier.Lubuklinggau

29

Anda mungkin juga menyukai