Anda di halaman 1dari 14

METODE SIMPLEKS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah


Program Linear

Dosen Pengampu : Siti Salamah Br.Ginting, M.Pd

Disusun oleh :

PMM 3 / SEMESTER V

Ananda Nurul Ikhwan 0305192106

Hafizah 0305193123

Annisa Nur Safitra Hasibuan 0305193127

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan kita
semua kesehatan serta kesempatan sehingga kiranya dapat menyelesaikan
tugas ini dengan sebaik–baiknya. Adapun tujuan disusunnya tulisan ini untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Program Linier. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti Salamah Br. Ginting, M.Pd selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah dengan judul Metode Simpleks.

Kami menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun penyusunan


dalam tugas ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar kiranya dapat menjadi pembelajaran bagi
kami untuk dapat menyempurnakan penulisan makalah dilain waktu. Semoga
dengan selesainya tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi kami sendiri maupun para pembaca. Demikian
kata pengantar dari kami, jika ada kesalahan kata kami mohon maaf.

Sekian dan terimakasih.

Medan, 23 September 2021

Kelompok F

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 1
BAB I ................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
A. Pengertian Metode Simpleks............................................................. 2
B. Istilah yang Digunakan Dalam Metode Simpleks ............................. 2
C. Ketentuan yang Diperlukan Dalam Penyelesaian Metode Simpleks
................................................................................................................ 4
D. Penentuan Maksimum ....................................................................... 6
E. Penentuan Minimum ......................................................................... 7
BAB III ............................................................................................................ 10
KESIMPULAN ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan yang terkait


dengan manajemen sains adalah Pemrograman Linear. Pemrograman Linear
merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang merupakan model
Matematika. Artinya, setiap masalah dihadapi dalam suatu sistem
permasalahan tertentu perlu dirumuskan terlebih dahulu simbol-simbol
Matematika tertentu, apabila kita menginginkan bantuan pemrograman linear
sebagai alat analisisnya. Program linier juga merupakan metode matematika
dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu
tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya.

Metode Grafik adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan sebuah masalah pemrograman linear yang melibatkan dua
peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi
kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda =, tidak ada penyelesaian layak,
tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah
kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah
pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik.
Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan Metode Simpleks.

Metode Simpleks untuk Pemrograman Linear dikembangkan pertama


kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan pada
penugasan di Angkatan Udara oleh Amerika Serikat. Beliau
mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam
upaya menemukan solusi diantara beberapa kemungkinan solusi sebuah
Pemrograman Linear.

Proses penyelesaian yang digunakan dalam Metode Simpleks, dapat


dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan
menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada
teknik eliminasi Gaus Jordan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Simpleks

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam


program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara
optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program
linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih
dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam
riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan


sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. LP (linear
programming) banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah
ekonomi, indutri, militer, sosial dan lain-lain.

Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks


merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks
didasarkan atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier,
jika ada, selalu dapat ditemukan disalah satu dari “solusi dasar yang berlaku”.
Oleh sebab itu dalam metode simpleks, langkah pertama adalah untuk
memperoleh solusi dasar yang berlaku (Yestri Ningsi, 2013: 30).

B. Istilah yang Digunakan Dalam Metode Simpleks

Beberapa Istilah yang digunakan dalam metode simpleks menurut


(Hotniar, 2005 : 56-57) penjelasannya diantaranya sebagai berikut:

2
i. Iterasi, seperti yang disebutkan sebelumnya adalah tahapan
perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai
tabel sebelumnya.
ii. Variabel non basis, adalah variabel yang nilainya diatur
menjadi nol pada sembarang iterasi. Dalam terminologi umum,
jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas dalam
sistem persamaan.
iii. Variabel basis, merupakan variabel yang nilainya bukan nol
pada sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel basis
merupakan variabel slack (jika fungsi kendala menggunakan
pertidaksamaan <) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan > atau =). Secara umum, jumlah
variabel batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa
fungsi non negatif)
iv. Solusi atau Nilai Kanan (NK), merupakan nilai sumber daya
pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau
solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada,
karena aktivitas belum dilaksanakan.
v. Variabel Slack, adalah variabel yang ditambahkan ke model
matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan <
menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis.
vi. Variabel Surplus, adalah variabel yang dikurangkan dari
model matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan
> menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat
berfungsi sebagai variabel bebas.
vii. Variabel Buatan, adalah variabel yang ditambahkan ke model
matematik kendala dengan bentuk >atau = untuk difungsikan
sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal,

3
karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel ini hanya ada
di atas kertas.
viii. Kolom Pivot (Kolom Kerja), adalah kolom yang memuat
variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi
nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
ix. Baris Pivot (Baris Kerja), adalah salah satu baris dari antara
variabel baris yang memuat variabel keluar.
x. Elemen Pivot (Elemen Kerja), adalah elemen yang terletak
pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan
menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
xi. Variabel Masuk, adalah variabel yang terpilih untuk menjadi
variabel basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu
dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada
iterasi berikutnya akan bernilai positif.
xii. Variabel Keluar, variabel yang keluar dari variabel basis pada
iterasi berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk. Variabel
keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap iterasi dan
bernilai 0.

C. Ketentuan yang Diperlukan Dalam Penyelesaian Metode Simpleks


Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:

i. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).


ii. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif,
nilai tersebut harus dikalikan –1.
iii. Fungsi kendala dengan tanda “≤ atau ≥” harus diubah ke
bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus. Variabel
slack/ surplus disebut juga variabel dasar ( Fanani Haryo Widodo:
2001: 17).

D. Langkah-langkah solusi dalam metode simpleks


i. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks
dilihat dari solusi (nilai kanan) jika soslusi ada yang bernilai negatif

4
maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak bisa untuk
diteruskan untuk dioptimalkan.
ii. Tentukan kolam pivot.
Jika tujuan maksimum, maka kolam pivot adalah kolam dengan
koofisien fungsi tujuan negatif angka terbesar.
Jika tujuan berupa minimum, maka kolam pivot adalah kolam dengan
fungsi tujuan positif terbesar.
iii. Variabel keluar ditentukan dari rasio nilai kanan dengan elemen
pada kolam pivot yang bersesuaian
iv. Variabel keluar dipilih yang rasionya terkecil
v. Tentukan baris pivot
vi. Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil
vii. Tentukan elemen pivot.
viii. Bentuk tabel simpleks baru. Periksa apakah tabel sudah optimal,
keoptimalan tabel dilihat dari kooefisien fungsi tujuan (nilai pada
baris z)
ix. Untuk tujuan maksimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada
baris z sudah positif atau nol.
x. Untuk tujuan minimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada
baris Z sudah negatif atau nol.

E. Penentuan Maksimum
Untuk mengerjakan soal maksimum terdapat contoh sebagai berikut :

Maksimumkan 3𝑥1 + 2𝑥2

Kendala 2𝑥1 + 𝑥2 ≤ 5

𝑥1 + 𝑥2 ≤ 3

𝑥1, 𝑥2 ≥ 0

Penyelesaian :

Bentuk baku daru persoalan maksimum berikut :

5
Maks Z = 3𝑥1 + 2𝑥2 + 0𝑠1 + 0𝑠2 → 𝑍−3𝑥1 − 2𝑥2 − 0𝑠1 − 0𝑠2 = 0

Kendala 2𝑥1 + 𝑥2 + 𝑠1 = 5

𝑥1 + 𝑥2 + 𝑠2 = 3

𝑥1, 𝑥2 , 𝑠1, 𝑠2 0

• Iterasi ke-2
B 𝑥1, 𝑥2 𝑠1 𝑠2 NK
𝑥1, 2 1 1 0 5
𝑥2 1 1 0 1 3
Z -3 -2 0 0 0

• Iterasi ke-1
B 𝑥1, 𝑥2 𝑠1 𝑠2 NK
𝑥1, 1 1 1 0 5
2 2 2
𝑥2 0 1 1 1 1

2 2 2
Z 0 1 3 0 15

2 2 2

• Iterasi ke-2
B 𝑥1, 𝑥2 𝑠1 𝑠2 NK
𝑥1, 1 0 1 -1 2
𝑥2 0 1 −1 2 1
Z 0 0 1 1 8

Pada tabel simpleks iterasi ke-2, pemecahan dasar sudah memberikan


solusi optimum sehingga perhitungan iterasi diberhentikan. Jadi solusi
optimum diperoleh z = 8, dengan 𝑥1 = 2, 𝑥2 = 1

6
F. Penentuan Minimum

Masalah maksimasi, biasanya memiliki kendala pertidaksamaan jenis ≤.


Masalah minimasi biasanya memiliki kendala pertidaksamaan jenis ≥. Masalah
minimasi menggunakan langkah-langkah yang sama seperti pada masalah
maksimasi, tetapi ada beberapa penyesuaian yang harus dibuat. Bagi kendala
pertidaksamaan jenis ≤, maka variabel slack ditambahkan untuk menghabiskan
sumber daya yang digunakan dalam kendala. Cara ini tidak dapat diterapkan
pada kendala pertidaksamaan jenis ≥ dan kendala persamaan (= ).
Untuk fungsi tujuan meminimalkan atau permasalahan/soal minimisasi,
terlebih dahulu fungsi tujuan diubah menjadi maksimisasi dengan cara
mengganti tanda positif dan negatif pada fungsi tujuan

Metode simpleks untuk kasus minimum ini ada 2 metode untuk


menyelesaikannya :

✓ Metode 1 : min : z → max –z


✓ Metode 2 : Fungsi objektif tetap Min z
Pemilihan kunci → pilih unsur dibaris ke nol yang palin positif.
Tablo dikatakan optimal jika semua unsur dibaris ke-nol sudah non
positif

Contoh :

Diketahui Min Z = 2𝑥1 + 3𝑥2

Kendala : 𝑥1 + 𝑥2 ≤ 4

𝑥1 − 𝑥2 ≥ 6

𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0

Metode 1 :

Max –Z = −2𝑥1 + 3𝑥2

S.t 𝑥1 + 𝑥2 ≤ 4

𝑥1 − 𝑥2 ≥ 6

7
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0

Bentuk kanonik :

-Z = −2𝑥1 + 3𝑥2 + 0𝑆1 + 0𝑆2

-Z + 2𝑥1 − 3𝑥2 - 0𝑆1 − 0𝑆2 = 0

𝑋1 + 𝑋2 + 𝑆1 =4

𝑋1 − 𝑋2 + 𝑆2 = 6

Tablo 1

Basis -z 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒔𝟏 𝒔𝟐 rhs ratio


-z 1 2 -3 0 0 0 -
𝒔𝟏 0 1 1 1 0 4 𝟒
=𝟒
𝟏
𝒔𝟐 0 1 -1 0 1 6 None

Operasi baris dasar :

𝒃′𝟎 = 𝒃𝟎 + 𝟑𝒃𝟏 → 𝟏 + 𝟑. 𝟎 = 1, 2+3.1=5, -3+3.1 = 0, 0+3.0 = 0, 0+3.4=12

𝒃𝟏 ′ =𝒃𝟏 → 0, 1,1,1,0,4

𝒃′𝟐 = 𝒃𝟐 + 𝒃𝟏 →0+0= 0, 1+1=2, -1+1=0, 0+1=1, 1+0=1, 6+4=10

Tablo 2

Basis -z 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒔𝟏 𝒔𝟐 Rhs
-z 1 5 0 0 3 12
𝒔𝟏 0 1 1 1 0 4
𝒔𝟐 0 2 0 1 1 10

Jadi nilai total optimal kasus pengerjaan minimum terrsebut terdapat :

8
𝑥2 = 4

𝑠2 = 10

−𝑧 = 12 → 𝑧 = −12

9
BAB III

KESIMPULAN

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan


sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Metode simpleks
digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variable).
Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Proses penyelesaian yang digunakan dalam Metode Simpleks, dapat dilakukan
secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola
tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Vina, diakses ditautan (https://www.slideshare.net/vinaalmira/buku-


prolin)

Fitriani, 2009, Metode Simpleks , diakses pada 21 September 2020 ditautan


(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19810
8142005012-FITRIANI_AGUSTINA/Sekilas_Metode_Simpleks.pdf)

Ningsi, Yestri. 2013. Metode Simpleks, Grandma University, Pendidikan


Matematika.

Program linear (diakses ditautan https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Sains-


Manaj-03-Simpleks-1.pdf)

Rafflesia, Ulfasari, dan Fanani Haryo, 2014, Pemrograman Linear, Fakultas


Pertanian UNB.

11

Anda mungkin juga menyukai