Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PENELITIAN

METODE SIMPLEKS

Dosen Pengampu: Bpk. Irfandi Buamonabot, SE., M.Sc

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Anisha Rusdi Hi. Hasim (02041911135)


2. Rusman (02041911157)
3. Nurhalinda (02041911146)
4. Nurlina sajim (02041911149)
5. Ardiansyah Goleng (02041911151)
6. M.Fatah.A.Kaani (02041911144)
7. Barudin La Hubi (02041911148).
8. RahmiRorio (02041911158)
9. Samsul Husain Latael (02041911143)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS KAHIRUN TERNATE
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalahan yang sering dihadapi oleh manager produksi antara lain adalah penentuan
jumlah produksi dan kombinasi dari beberapa produk disuatu perusahaan. Disisi lain
perusahaan selalu menginginkan keuntungan yang maksimal tetapi dihadapkan dengan
berbagai alternativ karena membutuhkan pengetahuan untuk menentukan pilihan jumlah
barang yang harus diproduksi. Memproduksi barang jenis satu bila di produksi dalam jumlah
banyak belum tentu menghasilkan keuntungan yang maksimum, karena dalam memproduksi
suatu barang di pengaruhi oleh jenis material, jenis bahan baku, jenis tenaga kerja, jenis
peralatan serta jenis mesin yang digunakan dan lainnya. Untuk menentukan dan menemukan
jumlah atau kombinasi barang dari masing masing jenis produk yang akan di produksi atau
pengalaokasian tenaga kerja salah satunya adalah dengan model simpleks. Dalam metode
simpleks model diubah ke dalam bentuk suatu tabel kemudian dilakukan beberapa langkah
danketentuan.
Metode Simpleks adalah suatu metode yg secara matematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel lainnya
dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan
dasar yang optimal.Untuk mendapatkan nilai optimum adalah dengan menganalisis sumber-
sumber daya apakah telah digunakan secara penuh (scarce) atau secara berlebih (Abundant)
digunakan dengan pendekatan tabel simpleks optimal. Nilai tersebut dapat dilihat pada
bagian kolom NK (atau nilai kanan pada tabel simpleks yang disederhanakan).

1.2 Rumusan Masalah


1. Seperti apa gambaran umum metode simpleks ?
2. Bagaimana penerapan metode simpleks untuk teknik optimasi ?
3. Bagimana cara pengambilan data yang dibutuhkan ?
4. Berapa produksi lemari dan tempat tidur yang dibutuhkan untuk memaksimalkan laba ?
5. Apa rekomendasi dari hasil tersebut ?
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Metode simplex

Merupakan salah satu teknis penyelesaian dalam program linier yang digunakan
sebagai tehnik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode simplex digunakan untuk mencari nilai
optimal dari program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dari banyak
variabel (lebih dari dua variabel). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam
riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian . maka metode simplex
merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simplex didasarkan atas
pengertian bahwa solusi optimal. Oleh sebab itu dalam metode simplex merupakan langkah
pertama untuk memperoleh solusi dasar yang berlaku.

Metode simplex merupakan tehnik yang dapat memecahkan model yang mempunyai
variabel keputusan dan pembatasan yang lebih besar dari dua. Bahkan pada akhirnya secara
teoritis metode ini dapat menangani variabel keputusan dan pembatas dengan jumlah
menggunakan logika aljabar matriks, sehinggah operasi perhitungan dapat lebih efesien
(Dumairy 1999:343)

Dumairy (1999:360) menjelaskan salah satu tehnik penentuan solusi optimal yang
digunakan dalam programing adalah metetode simplex. Metode simplex merupakan prosedur
algoritma yang digunakan untuk menghitung dan menyimpan banyak angka pada iterasi-
iterasi yang sekarang dan untuk pengambilan keputusan pada iterasi berikutnya. Metode
simplex yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fisibel ke
pemecahan dasar fisibel lainnya, dilakukan berulang-ulang sehinggah akhirnya tercapai suatu
pemecahan dasar yang optimum dan oada setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi
tujuan yang selalu lebih besar atau sama dari langkah sebelumya. Penemuan metode ini
merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian.

Beberapa istilah yang digunakan dalam metode simplex menurut hotnair (2005:56:-
57). Penjelasan diantaranya sebagai berikut.
1. Iterasi, seperti yang disebutkan sebelumnya adalah tahapan perhitungan dimana nilai
dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel sebelumnya
2. Variabel non basis, dalam termiologi umum, jumlah variable non basis selalu sama
dengan derajat bebas dalam sistem persamaa.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi.
Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala tidak
menggunakan ketidaksamaan <) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan > atau =). Secara umum, jumlah variabel batas selalu
sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif)
4. Solusi atau nilai kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya
pembatas awal yang adsa. Karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi persamaan (=). Penambahan variabel
ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus, adalah variabel yang dikurangkan dari model matematika kendalan
untuk mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi permsamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak
dapat berfungsi sebagai variabel bebas.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika kendala
dengan bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap insialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada.
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memeuat variabel masuk. Koefisien
pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan basis pivot
(basis kerja)
9. Basis pivot (basis kerja) adalah salah satu basis dari antara variabel baris yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom
yang baris pivot, elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simplex
berikutnya.
11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
literasi berikutnya. Variabel masuk dipilih salah satu dari antara variabel non basis
pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar, variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan
digantikan dengan variabel masuk. Variabel keluar dipilh satu dari antara variabel
basis pada setiap iterasi dan bernilai 0

2.2 Penerapan Metode Simpleks untuk Teknik Optimasi


Teknik optimasi sangat aplikatif pada permasalahan-permaalahan yang
menyangkut pengoptimalan, baik itu maksimasi atau minimasi. Teknik optimasi
merupakan suatu teknik pengalokasian sumber daya, baik bahan baku, waktu, tenaga kerja
maupun uang, tergantung dari kondisi yang diinginkan. Dengan menggunakan teknik ini,
maka sumber daya terbatas yang dimiliki dapat terproses dengan baik dan mendapatkan
hasil yang maksimal. Terdapat banyak jenis teknik optimasi yang dapat digunakan
mengikuti proyek yang akan di optimasi yaitu optimasi linier atau yang sering disebut
program linier, kemudian optimasi linier dengan variabelnya bilangan Integer atau
bilangan bulat atau yang sering disebut dengan Integer Linier Programming, ada juga
optimasi linier yang variabelnya bersifat ya atau tidak atau disimbolkan 1 jika ya, 0 jika
tidak yang dikenal dengan Binary Integer Linier Program. Penentuan solusi optimal
menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gaus Jordan. Dalam metode
simpleks, diadakan pengubahan pertidaksamaan menjadi persamaan dengan cara
menambahkan “slack variable” untuk pertidaksamaan yang mengandung tanda ≤ dan
mengurangkan variable surplus untuk pertidaksamaan yang mengandung tanda ≥. Untuk
menyelesaikan masalah LP menggunakan metode simpleks, model LP harus diubah ke
dalam suatu bentuk umum yang dinamakan “bentuk baku” (standard form). Keunggulan
metode ini adalah bahwa ia dapat menyelesaikan masalah LP dengan berapapun jumlah
variabel.
2.3 Langkah-langkah Penyelesaian Metode Simpleks dalah sebagai berikut :
1. Mengubah fungsi tujuan dengan batasan, setelah semua fungsi tujuan diubah maka
fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit,
2. Memilih kolom kunci dengan memilih kolom yang mempunyai nilai pada garis
pungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar
3. Memilihbaris kunciPilih baris yang mempunyai limit rasio dengan angka
terkecil.Limit rasio = nilai kanan / nilai kolom kunci
4. Mengubah nilai baris kunci nilai baris kunci diubah dengan cara membagi dengan
angka kunci, ganti variabel dasar pada baris kunci dengan variabel yang terdapat
dibagian atas kolom kunci.
5. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunciUntuk mengubahnya menggunakan
rumusBaris baru = baris lama –(koefisien per kolom kunci * nilai baris kunci).
6. Lanjutkan perbaikan atau perubahan ulangi langkah 3 –6, sampai semua nilai pada
fungsi tujuan berharga positif.
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena
pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam
metode pengumpulan data yang pertama melalui surat izin penelitian dari pihak Fakultas
Ekonomi dan Bisnis sehingah resmi dalam pengumpulan data ini. Obek yang kami teliti adalah
lemari dan tempat tidur pada KUBE CITRA MATARAM JEPARA 2 yang berlokasi di
Kelurahan Kalumata. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan terjun langsung ke
lapangan dan mengamati bagaimana proses produksi lemari dan tempat tidur. Maka metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi lapangan
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden
dicatat atau direkam Sedangakan maksud dari wawancara ialah mengonstruksi
perihal, berapa jumlah produk yang dihasilkan, mesin apa yang digunakan, setiap
proses produksi menghasilkan berapa jam kerja dalam pembuatan, dan berapa laba
yang dihasilkan untuk setiap jenis produk. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan tanya jawab secara langsung dengan pemilik usaha puding coklat lumer
b. Pengamatan (observasi)
Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek penelitian. observasi ialah pemilihan, pengubahan,
pencatatan, dan sesuai dengan tujuan empiris. Observasi yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu dengan peninjauan langsung ke tempat produksi lemari dan
tempat tidur.
c. Dokumentasi
metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting .
Dokumentasi ini merupakan pengambilan gambar oleh observer untuk memperkuat
hasil penelitian. Dokumentasi yang gunakan adalah dalam berbentuk tulisan, gambar
dan video Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen dari tempat penelitian langsung. Maka
pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal dilakukan oleh
peneliti guna mengumpulkan data dari berbagai tempat yang akan diteliti. Penelitian
ini menggunakan metode dokumnetasi untuk mencari data tentang produksi lemari
dan tempat tidur.

2. Studi Pustaka
studi pustaka dilakukan untuk memperkaya pengetahuan mengenai berbagai konsep yang
akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam proses penelitian. Peneliti juga
menggunakan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data. Tujuan dari studi pustaka
ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui konsep metode yang digunakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

SOAL :

Diketahui perusahaan Mitra Mataram Jepara 2 adalah sebuah perusahaan yang memproduksi 2
jenis produk yaitu lemari (X1) dan tempat tidur (X2). Dan menggunakan 3 mesin. Mesin 1
membuat lemari dari kayu besi dan mesin 1 membuat tempat tidur dari kayu lubasa, mesin 2
membuat motif pada bingkai tempat tidur. Lemari (X1) diproses di mesin 1 selama 5 jam dan
dilanjutkan dimesin 3 selama 8 jam. Sedangkan (X2) diproses dimesin 2 selama 10 jam dan
dimesin 3 selama 3 jam.
BAB V
REKOMENADI

Anda mungkin juga menyukai