Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat (Keputusan
Presiden RI no. 99 tahun 1998). UKM memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia. UKM dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif lapangan kerja dan sangat berpengaruh terhadap besarnya tingkat
pengangguran di Indonesia. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan
daerah maupun pendapatan negara.
Setelah kita mengetahui bahwa UKM sangat berpengaruh di perekonomian
Indonesia, eksistensi UKM di Indonesia harus kita jaga. Salah satu cara yang dapat
mempertahankan eksistensinya yakni dengan selalu menjaga keoptimalan produksi
yang diterapkan di maing-masing UKM sehingga selalu mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Pada dasarnya persoalan optimalisasi adalah suatu persoalan untuk
membuat nilai suatu fungsi x beberapa variabel menjadi maksimum atau
minimum dengan memperhatikan kendala yang ada. Biasanya kendala yang terjadi
meliputi tenaga kerja(men) , uang (money) , material yang merupakan input serta
waktu dan ruang.
Banyak sekali jenis UKM yang diminati oleh masyarakat Indonesia, salah satunya
yakni usaha jajanan pasar. Bentuk ini banyak diminati masyarakat karena penikmat
jajan pasar ini masih banyak ditemui, selain itu harga yang ditawarkan sangat
terjangkau dan merupakan salah satu ciri khas Indonesia yang harus dilestarikan. Disini
kami memilih salah satu depot di Surabaya yang menjual berbagai macam jajanan pasar
yaitu “Depot AA”.
Pengoptimalan yang dapat dilakukan yakni dengan diketahuinya bahan yang
dibutuhkan untuk membuat sebuah jajan pasar, ketersediaan yang diberikan,di setiap
bahan yang digunakan dan harga masing – masing jajan pasar yang dijual di “Depot
AA”. Pengoptimalan dilakukan dengan metode simpleks biasa dan dengan program C+
+. Dengan pengoptimalan yang telah dilakukan, tujuannya adalah kita dapat membantu
“Depot AA” mengetahui berapa produksi yang seharusnya dibuat setiap harinya dengan
bahan – bahan yang disediakan sehingga didapat keuntungan yang maksimal.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Bagaimana model yang tepat sehingga “Depot AA” mendapatkan keuntungan
yang maksimal?
1.2.2 Berapakah hasil dan solusi optimal yang didapat dari model yang telah dibuat
sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1 Mampu memodelkan suatu permasalahan sehingga Depot AA mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
1.3.2 Mampu menentukan nilai optimum yang diperoleh dari permodelan yang
telah dibuat.

1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yakni,
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diberikan di dalam kehidupan sehari – hari untuk
membantu mengoptimalkan keuntungan di sebuah usaha
1.4.2 Untuk Masyarakat
Dapat mengetahui perhitungan yang tepat untuk digunakan sehingga usaha
mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Program Linier


Pemrograman Linear merupakan metode  matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman Linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Pemrograman Linear
berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala
linear (Siringoringo, 2005).

2.2 Syarat Linier Programing


Menurut J.Supranto (1983) suatu persoalan disebut persoalan Linier Programming
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Tujuan yang akan dicapai harus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi linier.
Fungsi ini disebut fungsi tujuan (fungsi obyektif). Misalnya jumlah hasil
penjualan harus maksimal, jumlah biaya transportasi harus minimal.
2. Harus ada alternative pemecahan untuk dipilih salah satu yang terbaik. Pemecahan
yang membuat nilai fungsi tujuan optimum (laba yang maksimum, biaya yang
minimum, dan lain sebagainya).
3. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas (bahan mentah terbatas,
modal terbatas, ruang untuk menyimpan barang terbatas, dan lain sebagainya).
4. Pembatas-pembatas harus dinyatakan didalam bentuk pertidaksamaan yang linier.

2.3 Karakteristik Persoalan dalam Program Linier
1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan
3. Sumberdaya dalam keadaan terbatas
4. Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika (persaman/ketidaksamaan)

2.4 Program Linier Metode Simpleks


Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks pertama kali
dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal
3
ketika diketemukan alat hitung elektronik dan menjadi popular ketika munculnya
computer. Proses perhitungan metode ini dengan melakukan iterasi berulang-ulang
sampai tercapai hasil optimal dan proses perhitungan ini menjadi
mudah dengan komputer.

2.5 Ketentuan Penyelesaian Metode Simpleks


1. Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0)
2. Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus

dikali dengan .

3. Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahk
an variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
Penambahan slack variabel menyatakan kapasitas yang tidak digunakan untuk
menyatakan kapasitas yang tidak digunakan atau tersisa pada sumber daya
tersebut. Hal ini karena ada kemungkinan kapasitas yang tersedia tidak semua
digunakan dalam proses produksi.
4. Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” dengan cara mengkalikan 
dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan (=) dengan ditambah variabel slack.
Kemudian karena nilai kanannya negatif, dikalikan lagi dengan (-1) dan ditambah
artificial variabel (M) Artificial variabel ini secara fisik tidak mempunyai arti,
dan hanya digunakan untuk kepentingan perhitungan saja.
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M)

2.6 Fomulasi Model Program Linier


Masalah keputusan yang sering dihadapi analis adalah mengalokasikan 
secara optimum keterbatasan/kelangkaan sumber daya dapat berupa uang, tenaga
kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruang atau teknologi. Tugas analisis
adalah mencapai hasil terbaik yang mungkin dengan keterbatasan sumber daya itu.
Hasil yang diinginkan mungkin ditunjukan sebagai maksimasi dari beberapa ukuran
profit, penjualan dan kesejahteraan, atau minimasi pada biaya, waktu dan jarak.
Masalah optimasi ini dapat diselesaikan dengan program linear.
Langkah-langkah dalam penyusunan model program linier adalah sebagai
berikut :
1. Definisikan Variabel Keputusan (Decision Variable)

4
 Variabel yang nilainya akan dicari
2. Rumuskan Fungsi Tujuan:
 Maksimisasi atau Minimisasi
 Tentukan koefisien dari variabel keputusan
3. Rumuskan Fungsi Kendala Sumberdaya
 Tentukan kebutuhan sumberdaya untuk masing- masing peubah keputusan.
 Tentukan jumlah ketersediaan sumberdaya sbg pembatas.
4. Tetapkan kendala non-negatif
 Setiap keputusan (kuantitatif) yang diambil tidak boleh mempunyai nilai negatif.

2.7 Ketentuan Penggunaan Tabel Simpleks


1. Fungsi – fungsi batasan menggunakan notasi ≤
2. Fungsi Batasan harus diubah dari ≤ ke bentuk “=“ dengan menambahkan
slack variable (variabel surplus) yang dimulai dari Xn+1, Xn+2…. Xn+m
3. Proses pengulangan dihentikan apabila koefisien–koefisien dari fungsi tujuan
sudah tidak ada yang negartif.

2.8 Metode Simpleks Maksimalisasi


1. Menentukan fungsi tujuan dan fungsi – fungsi kendala
2. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala ke bentuk standart
3. Membuat tabel simpleks awal
 Menentukan Kolom Kunci dan Baris Kunci sebagai dasar iterasi.
 Kolom kunci ditentukan oleh nilai Z yang paling kecil (Negatif)
 Baris Kunci ditentukan berdasarkan nilai indeks terkecil.

Cara menentukan indeks =

 Menentukan nilai elemen cell yaitu nilai perpotongan antara kolom kunci 
dengan baris kunci.
4. Melakukan Iterasi
Dengan menentukan baris kunci baru dan baris- baris lainnya termasuk Z.
 Membuat baris kunci baru

5
 Membuat baris Z baru

 Membuat baris variable baru


5. Lakukan Iterasi Kembali sampai tidak ada nilai baris Z yang negative
 Membuat baris kunci baru
 Membuat baris Z baru
 Membuat baris variabel baru

6
BAB III
METODE PENYELESAIAN

3.1 Pengambilan Data


Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan topik yang akan
diselesaikan. Setelah kami rundingkan kami memutuskan untuk menggunakan topik
jajanan pasar. Kami menggunakan salah satu toko yang menjual jajanan pasar yaitu
Depot “AA”. Data kami yang kami peroleh beralamat di Jl.Bratang Gede No.30-32
(Surabaya Selatan). Kami melakukan survey sekaligus wawancara pada tanggal 24
November 2015 pukul 18.44 WIB.
3.2 Menentukan Fungsi Tujuan,Variabel dan Batasan
Setelah kami melakukan wawancara sekaligus pengambilan data, kami ingin
mengetahui berapa kue yang harus terjual agar Depot “AA” memperoleh pendapatan
maksimal. Maka fungsi tujuan yang kita gunakan adalah fungsi maksimum.
Variabel yang kita gunakan adalah macam-macam roti yang jual pada Depot
“AA” tersebut. Berdasarkan data yang peroleh ada 12 macam kue yang dijual. Maka
ada 12 variabel yang kami gunakan.Setelah menentukan variabel lalu menentukan
batasan yang digunakan. Untuk membuat 12 jenis jajanan pasar Depot “AA”
memerlukan 24 bahan kue. Maka bahan kue tersebut sebagai batasan-batasan untuk
memaksimumkan laba. Maka ada 24 batasan yang kami gunakan .
3.3 Merumuskan Dalam Bentuk Persamaan
3.4 Menyelesaikan Persamaan dengan Program C++
Setelah mendapatkan bentuk persamaan-persamaannya . Selanjutnya adalah
menyelesaikan persaamaan tersebut. Karena ada banyak kendala dan batasan maka
untuk memudahkannya menghitung bisa menggunakan program c++ untuk
menyelesaikannya.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, kami melakukan survey di “Depot AA” yang bertempat
di daerah Bratang, Surabaya untuk membantu mengoptimalkan keuntungan di depot
tersebut. Dari survey yang kami lakukan, kami memperoleh data bahan bahan yang
dibutuhkan untuk memproduksi 12 macam jajanan pasar (kroket, sosis solo, cum-
cum, bluder tape, talam, soes buah, apem selong, pastel, donat kentang, soes coklat,
risoles, lemper) yaitu kentang, telur, susu, margarin, ayam, wortel, gula pasir, tepung
maizena, tepung terigu, garam, tape, baking powder, santan, tepung sagu, pisang raja,
tepung beras, coklat batang, fermipan, meisses, cream, tepung tapioka, tepung panir,
ketan.
Permasalahan yang kami dapat adalah, dalam satu hari jumlah bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk membuat 12 macam jajanan pasar tersebut adalah:
a. Kroket
 33,33 gram kentang
 8 gram telur
 10 ml susu
 0.0666 sdm margarin
 13.3 gram ayam
 50 gram wortel
 0.0666 sdt gula pasir
 0.0333 sdm tepung maizena
 0.0333 sdt garam
 3.125 gram tepung panir
b. Sosis Solo
 15 gram telur
 0.08333 sdm margarin
 16.6667 gram ayam
 0.0333 sdt gula pasir
 10 gram tepung terigu
 0.0416 sdt garam
c. Cum-Cum

8
 10 gram telur
 25 ml susu
 0.2083 sdm margarin
 0.0416 sdt gula pasir
 0.0416 sdm tepung maizena
 41,6667 sdm tepung terigu
 0.0416 sdt garam
 3 gram tepung tapioka
d. Bluder Tape
 25 gram telur
 0.3333 sdm margarin
 1.6667 sdt gula pasir
 21 gram tepung terigu
 0.0208 sdt garam
 5 gram tape
 0.16667 sdt baking powder
 8.3333 ml santan
 0.5 gram tepung tapioka
e. Talam
 0.9375 sdt gula pasir
 0.0627 sdt garam
 20 ml santan
 3.75 gr tepung sagu
 22.5 gr pisang raja
 2.5 gr tepung beras
 0.5 gr tepung tapioka
f. Soes Buah
 10 gr telur
 12 ml susu
 0.1 sdm margarin
 0.15 sdt gula pasir
 3.5 gr tepung terigu

9
 0.0131 sdt garam
 0.5 gr tepung tapioka
 0.0333 kaleng buah-buahan
g. Apem Selong
 6 gr telur
 0.1 sdt gula pasir
 2.5 gram tepung terigu
 5 gram tape
 25 gram tepung beras
 1.25 gram fermipan
h. Pastel
 6 gram telur
 10 ml susu
 0.125 sdm margarin
 7 gram ayam
 50 gram wortel
 0.0666 sdt gula pasir
 25 gram tepung terigu
 0.3333 sdt garam
i. Donat
 20 gram kentang
 14 gram telur
 0.26 sdm margarin
 0.16 sdt gula pasir
 40 gram tepung terigu
 6 gram fermipan
 10 gram meisses
 10 gram cream
j. Soes coklat
 19 gram telur
 4 ml susu
 0.21 sdm margarin

10
 0.32 sdm gula pasir
 0.08 sdm tepung maizena
 10 gram tepung terigu
 1 gram coklat batang
 0.5 gram tepung tapioka
k. Risoles
 5 gram telur
 1 ml susu
 6.25 gram ayam
 12.5 gram tepung terigu
 0.0125 sdt garam
 3 gram tepung tapioka
 6.25 gram tepung panir
l. Lemper
 8.3 gram ayam
 0.06 sdt garam
 3.3 gram ketan
 8.3333 ml santan

Dari permasalahan di atas diperoleh model matematika sebagai berikut :


X1 = banyaknya jumlah kroket
X2 = banyaknya jumlah sosis solo
X3 = banyaknya jumlah cuncum
X4 = banyaknya jumlah bluder tape
X5 = banyaknya jumlah talam
X6 = banyaknya jumlah soes buah
X7 = banyaknya jumlah apem selong
X8 = banyaknya jumlah pastel
X9 = banyaknya jumlah donat
X10= banyaknya jumlah soes coklat
X11= banyaknya jumlah risoles
X12= banyaknya jumlah lemper

11
Adapun fungsi tujuannya adalah z memaksimumkan :
Z=3000x1+3000x2+3000x3+3000x4+3000x5+3000x6+3000x7+3000x8+3000x9+3000x10+3000x
11+3000x12

Adapun kendala dari permasalahan diatas, yaitu:


i. 33.3333x1+20x9≤4500
ii. 8x1+15x2+10x3+25x4+10x6+6x7+6x8+14x9+19x10+5x11≤10000
iii. 10x1+25x3+12x6+10x8+4x10+1x11≤2625
iv. 0.0666x1+0.0833x2+0.2083x3+0.3333x4+0.1x6+0.125x8+0.26x9+0.21x10≤80
v. 13.3x1+16.6667x2+7x8+6.25x11+8.3x12≤2000
vi. 50x1+50x8≤4000
vii. 0.0666x1+0.0333x2+0.0416x3+1.6667x4+0.9375x5+0.15x6+0.1x7+0.0666x8+
0.16x9+0.32x10≤266
viii. 0.0333x1+0.0416x3+0.08x10≤5
ix. 10x2+41.6667x3+21x4+3.5x6+2.5x7+25x8+40x9+10x10+12.5x11≤2000
x. 0.0333x1+0.0416x2+0.0416x3+0.0208x4+0.0627x5+0.0131x6+0.3333x8+
0.0125x11+0.06x12≤10
xi. 5x4+5x7≤300
xii. 0.1667x4≤6
xiii. 8.3333x4+20x5+8.3333x12≤875
xiv. 3.75x5≤113
xv. 22.5x5≤700
xvi. 2.5x5+25x7≤1000
xvii. x10≤50
xviii. 1.25x7+6x9≤250
xix. 10x9≤350
xx. 3x3+0.5x4+0.5x5+0.5x6+0.5x10+3x11≤500
xxi. 10x9≤350
xxii. 3.125x1+6.25x11≤2000
xxiii. 33.3x12≤1000
xxiv. 0.0333x7≤1
xxv. x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, x10, x11, x12≥0

12
Karena jumlah variabel yang cukup banyak ,maka untuk menyelesaikan
permasalahan ini tidak memungkinkan menggunakan metode simpleks dengan cara
manual. Sehingga perlu digunakan pemrograman C++ untuk memecahkan permasalahan
program linear (contohnya maksimisasi dan minimisasi ) yang memiliki variabel cukup
banyak .

Syntax dari program C++ dapat dilihat pada lampiran Gambar 1 .


Dan hasil output yang diperoleh dapat dilihat pada lampran Gambar 2
Output program C++ menampilkan solusi yang optimal dan layak yaitu :
X1 = 80.000000
X2 = 9.166372
X3 = 0
X4 = 0
X5 = 30.133333
X6 = 135.230299
X7 = 30.030030
X8 = 0
X9 = 0
X10= 29.200000
X11= 85.436413
X12= 30.030030

Dengan menggunakan program C++ dan Winqsb didapatkan hasil yang sama
(terdapat pada lampiran gambar 3)

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Dari permasalahan program linier tersebut dapat diperoleh model
matematikanya sebagai berikut :
Definisi variabel :
X1 = banyaknya jumlah kroket
X2 = banyaknya jumlah sosis solo
X3 = banyaknya jumlah cuncum
X4 = banyaknya jumlah bluder tape
X5 = banyaknya jumlah talam
X6 = banyaknya jumlah soes buah
X7 = banyaknya jumlah apem selong
X8 = banyaknya jumlah pastel
X9 = banyaknya jumlah donat
X10= banyaknya jumlah soes coklat
X11= banyaknya jumlah risoles
X12= banyaknya jumlah lemper
Adapun fungsi tujuannya adalah z maks :
Z=3000x1+3000x2+3000x3+3000x4+3000x5+3000x6+3000x7+3000x8+3000x
+3000x10+3000x11+3000x12
Adapun kendala dari permasalahan diatas, yaitu:
i. 33.3333x1+20x9≤4500
ii. 8x1+15x2+10x3+25x4+10x6+6x7+6x8+14x9+19x10+5x11≤10000
iii. 10x1+25x3+12x6+10x8+4x10+1x11≤2625
iv. 0.0666x1+0.0833x2+0.2083x3+0.3333x4+0.1x6+0.125x8+0.26x9+0.21x10≤80
v. 13.3x1+16.6667x2+7x8+6.25x11+8.3x12≤2000
vi. 50x1+50x8≤4000
vii. 0.0666x1+0.0333x2+0.0416x3+1.6667x4+0.9375x5+0.15x6+0.1x7+0.0666x8+0.16
x9+0.32x10≤266
viii. 0.0333x1+0.0416x3+0.08x10≤5
ix. 10x2+41.6667x3+21x4+3.5x6+2.5x7+25x8+40x9+10x10+12.5x11≤2000

14
x. 0.0333x1+0.0416x2+0.0416x3+0.0208x4+0.0627x5+0.0131x6+0.3333x8+0.0125x11
+0.06x12≤10
xi. 5x4+5x7≤300
xii. 0.1667x4≤6
xiii. 8.3333x4+20x5+8.3333x12≤875
xiv. 3.75x5≤113
xv. 22.5x5≤700
xvi. 2.5x5+25x7≤1000
xvii. x10≤50
xviii. 1.25x7+6x9≤250
xix. 10x9≤350
xx. 3x3+0.5x4+0.5x5+0.5x6+0.5x10+3x11≤500
xxi. 10x9≤350
xxii. 3.125x1+6.25x11≤2000
xxiii. 33.3x12≤1000
xxiv. 0.0333x7≤1
xxv. x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, x10, x11, x12≥0

3 Dari model permasalahan yang kami buat, solusi optimal yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pendapatan maksimal antara lain :
X1 = 80.000000
X2 = 9.166372
X3 = 0
X4 = 0
X5 = 30.133333
X6 = 135.230299
X7 = 30.030030
X8 = 0
X9 = 0
X10= 29.200000
X11= 85.436413
X12= 30.030030

15
Dengan pendapatan maksimum sebesar Rp 1,287,679.431028 atau setara dengan Rp
1,287,679
Untuk mendapatkan keuntungan maksimum tersebut, depot AA harus
memproduksi kroket sebanyak 80 buah, sosis solo sebanyak 9 buah, talam sebanyak
30 buah, soes buah sebanyak 135 buah, apem selong sebanyak 30 buah, soes coklat
sebanyak 29 buah, risoles sebanyak 85 buah, lemper sebanyak 30 buah , dan tidak
perlu memproduksi cuncum, bluder tape, pastel, dan donat.

5.2. Saran

1. Ketika membuat penelitian permasalahan program linier di lapangan


sebaiknya disiapkan pada jauh- jauh hari sebelum laporan penelitiannya
dikumpulkan ,supaya hasilnya maksimal .
2. Perlu pemahaman konsep materi sebelum mengerjakan laporan .

16
DAFTAR PUSTAKA

Pinasthika, Dayinta. 2011. Usaha Kecil Menengah.


https://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/12/usaha-kecil-menengah-ukm/ .
diakses tanggal 16 Desember 2015

Hotniar Siringoringo. 2005. Riset Operasional Seri Pemrograman Linear, Graha Ilmu:
Yogyakarta..

J. Supranto. 1983. Ekonometrika, edisi satu. Jakarta : FE Universitas Indonesia

17
LAMPIRAN
Gambar 1. Syntax Program C++

18
19
20
Gambar 2. Hasil Output Program C++

21
22
23
24
25
Gambar 3. Perbandingan Hasil C++ dan Winqsb

26
Gambar 4. Depot AA

27

Anda mungkin juga menyukai