Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan menjadi kebutuhan primer semua orang di dunia saat ini, tak
terkecuali di Indonesia. Makanan tersebut terdiri dari berbagai macam
kandungan yang harus terpenuhi saat memakannya. Salah satu kandungan
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, yaitu karbohidrat sebagai sumber
tenaga dan energi. Karbohidrat dapat berasal dari berbagai jenis tumbuhan
seperti padi, gandum, jagung, ubi, singkong, dan sebagainya. Bahan-bahan
tersebut diolah sehingga dapat dikonsumsi oleh manusia dengan nikmat.
Salah satu hasil olahan yang populer dan banyak dikonsumsi masyarakat
Indonesia ialah roti.
Roti adalah salah satu makanan favorit masyarakat yang berasal dari
olahan gandum. Roti kaya akan karbohidrat dan rendah lemak, sehingga
menjadi alternatif makanan bagi masyarakat yang ingin menurunkan berat
badan. Roti dahulu hanya memiliki varian sedikit, salah satunya roti tawar
yang tidak memiliki rasa apapun. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman
dan kemajuan teknologi, yang berdampak pada peningkatan selera
masyarakat dan inovasi dari masyarakat, roti pun mengikuti perkembangan
tersebut. Roti yang dahulu hanya dimakan secara langsung tanpa ada
penambahan apapun, kini dapat dimakan dengan memberi selai di atasnya,
atau olahan roti lain yang lebih banyak pilihan variannya, seperti roti bakar.
Roti bakar saat ini banyak menyediakan pilihn rasa dan ahrga yang cukup
terjangkau.
Roti bakar memiliki banyak pilihan rasa, seperti coklat, keju, kacang,
buah-buahan, bahkan pencampuran antar rasa, serta dengan harga yang cukup
terjangkau, sehingga tak heran orang-orang menyukai roti bakar. Dengan
cukup banyaknya peminat roti bakar saat ini, maka menjadi ladang bisnis dan
lapangan perkerjaan yang menguntungkan bagi para penjual roti bakar,
termasuk di Indonesia. Roti bakar telah menjadi makanan yang sangat
digemari oleh anak-anak maupun orang tua, sehingga keuntungan yang

1
didapat semakin banyak. Keuntungan pun ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain harga penjualan dari setiap roti bakar tersebut, modal yang
dikeluarkan oleh penjual untuk membeli bahan-bahan untuk berjualan, lama
watu pengerjaan dari satu porsi roti bakar, rata-rata penjualan setiap hari dari
masing-masing rasa, serta masih banyak lagi.
Permasalahan umum yang terjadi pada saat orang sedang melakukan
transaksi jual beli atau yang dialami oleh para penjual, baik roti bakar atau
bahan lainnya adalah bagaimana menentukan dan mendapatkan keuntungan
maksimal dari barang yang dijualnya. Permaalahan tersebut seperti
permalahan pada sistem penyelesaian linier atau program linier untuk
menghitung nilai maksimal suatu fungsi tujuan. Program linier adalah suatu
cara penyelesaian masalah dengan menggunakan persamaan atau
pertidaksamaan linier yang mempuanyai banyak penyelesian dengan
memperhatikan syarat-syarat agar diperoleh hasil yang maksimum/minimum
(penyelesaian optimum). Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
pada program linier, seperti metode Simplex, Simplex Big M¸ Simplex Dua
Fase, Dual Simplex, dan sebagainya. Dari metode tersebut dapat digunakan
untuk menarik kesimpulan ataupun kebijakan dalam mengatasi masalah
sumber daya yang langka, dapat berupa uang, bahan mentah, kapasitas mesin,
ruangan dan teknologi. Program linier dapat dijalankan baik dengan cara
menghitung manual, membuat program menggunakan software, ataupun
langsung menghitung dengan software yang telah tersedia saat ini. Software
yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada program
linier adalah C++ dan WinQSb.
Dari uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap
keuntungan maksimum penjualan roti bakar dengan berbagai macam rasa di
daerah Sutorejo, Surabaya menggunakan program software C++ dan
WinQSb.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasrkan latar belakang tersebut, didapatkan rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:

2
1. Bagaimana model matematika untuk kasus penjualan roti bakar dengan
berbagai macam rasa di daerah Sutorejo?
2. Berapakah jumlah masing-masing jenis roti bakar yang harus dibuat oleh
pedagang Roti Bakar Manalagi agar keuntungannya optimal?
3. Berapakah hasil penjualan maksimum yang diperoleh pedagang Roti
Bakar Manalagi?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui model matematika untuk kasus penjualan roti bakar dengan
berbagai rasa di daerah Sutorejo.
2. Mengetahui jumlah masing-masing jenis roti bakar yang harus dibuat
pedagang Roti Bakar Manalagi agar keuntungannya optimal.
3. Menghitung hasil penjualan optimal yang maksimum yang diperoleh
pedagang Roti Bakar Manalagi.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan teori program linier dalam kehidupan sehari-
hari untuk permasalahan ekonomi, yaitu pada penjulan roti bakar dengan
berbagai rasa, serta dapat menerapkan program yang cocok untuk
penyelasian masalah tersebut dengan menggunakan software C++ dan
WinQSb.
b. Bagi Masyarakat
Dengan mengetahui hasil penelitian dan pengolahan data
mahasiswa dengan menggunakan program software, diharapakan dapat
membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada penjualan roti bakar
dengan berbagai rasa.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


A. Teori Singkat Program Linear
Program Linear merupakan bagian dari Matematika yang
menghitung pengoptimalan suatu persoalan yang menyangkut beberapa
kendala/syarat, antara lain berupa pertidaksamaan dan tidak negatif.
Program Linear menggunakan model matematika untuk menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Kata “Linear” dalam
Program Linear berarti seluruh fungsi dalam model matematika yang
diperlukan harus berbentuk fungsi linear, sedangkan kata “Program”
bukan berarti Program Linear ini diselesaikan dengan menggunakan
program komputer, melainkan kata tersebut bermakna mengenai
perencanaan (dalam Hillier dan Lieberman, 2001: 24). Jadi, program
linear itu menyangkut tentang aktifitas perencanaan untuk mencari hasil
yang optimal (entah itu hasil yang maksimum ataupun minimum)
berdasarkan model matematika dari masalah yang akan dicari
optimasinya.
Dalam hal ini, model matematika yang tepat berperan amat
penting dalam penyelesaian optimasi suatu permasalahan dengan tepat.
Pembuatan model matematika yang tepat perlu dikuasai dengan baik.
Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan
suatu masalah ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan
persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi.1
Setelah memodelkan permasalahan, kemudian berlanjut kepada
tahap penyelesaian permasalahan. Namun pertama-tama yang harus
dipahami terlebih dahulu adalah fungsi-fungsi yang terdapat dalam
program linear. Dalam program linear dikenal 2 (dua) macam fungsi,
yaitu fungsi tujuan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai

1
Siswoyo, Agus. 2012. Contoh Soal Model Matematika dan Cara Penyelesaiannya, (Online),
(http://agussiswoyo.net/teknologi/contoh-soal-model-matematika-dan-cara-penyelesaiannya
diakses pada 17 Desember 2014)

4
perusahaan dengan sumber daya yang ada. Fungsi tujuan digambarkan
dalam bentuk maksimasi (misalnya laba) atau minimasi (misal biaya)
yang biasanya dinyatakan dalam notasi Z. Kemudian juga dikenal
fungsi kendala, menggambarkan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan tersebut, misal
mesin, tenaga kerja, dsb. Untuk kasus program linier kendala yang
dihadapi lebih dari satu kendala.

Penyelesaian permasalahan program linear dapat dilakukan


dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang paling sederhana
adalah dengan menggunakan metode grafik. Metode ini menggunakan
pendekatan grafik dalam pengambilan keputusan, dimana seluruh
fungsi kendala dibuat dalam satu gambar kemudian diambil keputusan
melalui grafik tersebut untuk menentukan nilai variabel keputusan yang
optimum. Namun metode ini memiliki kelemahan yakni hanya terbatas
hanya untuk 2 (dua) variabel keputusan, sehingga apabila memiliki
lebih 2 (dua) variabel keputusan maka metode ini tidak dapat
digunakan. Dalam hal ini penyelesaian program linear dapat dilakukan
dengan metode lain yakni metode simpleks.

B. Konsep Metode Simpleks


Metode simpleks diperkenalkan oleh G. Dantzig pada tahun
1947. Metode ini menerjemahkan definisi geometris (titik ekstrim)
menjadi definisi aljabar. Titik ekstrim (titik sudut) dari daerah
penyelesaian secara grafik diidentifikasi secara aljabar sebagai
penyelesaian basis dari sistem persamaan tersebut.

Bentuk umum program linier

Memaksimumkan Z, Z = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + … + 𝑐𝑛 𝑥𝑛

dengan syarat

𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1

𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2

5

𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚

𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ≥ 0.

Didefinisikan

𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1


𝑎 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
A = [ ⋮21 ⋱ ⋯ ⋮ ] , X = ( ⋮ ) , b= ( ⋮ )
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 𝑏𝑚

Kendala fungsional diatas di atas dapat ditulis dengan AX = b.

Sistem persamaan linier AX = b (m persamaan dan n variabel n>m)


mempunyai solusi basis.

Jika terdapat sejumlah m variabel bukan nol (variabel basis), maka ada
(n-m) variabel yang dinolkan (variabel non basis).

Dari kendala fungsional dan tanda, solusi basis fisibel adalah solusi
basis yang semua variabelnya bernilai non negatif.

a. Garis Besar Metode Simpleks


1. Langkah awal, dimulai pada suatu penyelesaian titik sudut yang
layak.
2. Langkah iterasi, berpindah ke penyelesaian titik sudut yang layak
yang berdekatan dan lebih baik (ulangi proses sebanyak yang
diperlukan).
Uji optimalitas, penyelesaian titik sudut yang layak adalah
optimal bilamana tidak ada penyelesaian – penyelesaian titik sudut
layak yang berdekatan dan lebih baik.
C. Integer Progamming
Persoalan integer programming adalah persoalan dimana
pemecahan optimalnya harus menghasilkan bilangan bulat, jadi bukan
pecahan. Dengan kata lain dari antara bilangan bulat,kita harus mencari
nilai-nilai variabel yang fisibel dan membuat fungsi tujuan maksimum.

6
Ada beberapa persoalan program linier yang solusinya tidak
masuk akal jika pemecahannya menghasilkan bilangan pecahan
misalnya produksi mobil, produksi kapal, jumlah jembatan, jumlah
gedung, jumlah sapi, jumlah barang dagangan, dll. Dalam masalah ini
bilangan-bilangan pecahan tidak mempunyai arti. Seringkali dalam
praktek kita hanya membuat pembulatan saja dari hasil pemecahan
persoalan program linier (dalam ribuan) 374964,4 kita bulatkan saja
menjadi 375.000,- .
Didalam “assignment problem”, “travelling salesmen problem”
misalnya jawaban tidak boleh pecahan, (berapa banyaknya kota yang
harus kunjungi berapa banyaknya tugas yang harus diselesaikan).
Misalnya didalam suatu permasalahan perkantoran, dimana akan
dibentuk suatu panitia kerja yang anggota-anggotanya dapat bekerja
sama dengan baik sekali. Misalnya ada calon sebanyak n orang. Kalau
ada 2 orang calon yang tidak bisa bekerja sama keduanya tidak dipakai.
Variabel 𝑥𝑖 diperuntukkan bagi calon i
𝑥𝑖 = 1, kalau calon tidak dipakai
= 0, kalau calon dipilih/dipakai
Variabel 𝑥𝑖 hanya boleh mengambil salah satu dari nilai tersebut
yakni 0 atau 1 (“mutually exclusive”).
Persoalan untuk mencapai suatu panitia yang paling harmonis
(“the largest harmonius team) ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 = minimum dengan pembatasan
𝑥𝑖 + 𝑥𝑗 ≥ 1. Untuk semua pasangan calon i dan j yang tidak bisa
kerjasama dengan baik. Pengaruh dari setiap pembatasan selalu terjadi
bahwa paling tidak satu calon dari pasangan i dan j harus keluar (paling
tidak 𝑥𝑖 > 0 atau 𝑥𝑗 > 0).
Jelas, mudah dimengerti bahwa kalau persoalan bisa dipecahkan
sebagai persoalan integer programming, variabel-variabel yang akan
membuat fungsi tujuan menjadi minimum bukan saja mempunyai nilai
bilangan bulat(integer) akan tetapi juga terdiri dari 0 (terpilih) atau 1
(tidak terpilih).

7
i. Metode Branch and Bound
Metode Branch and Bound merupakan salah satu metode untuk
memecahkan masalah integer programming selain metode bidang
pemotongan.
Adapun algoritmanya metode Branch and Bound sebagai berikut:
1. Longgarkan ruang pemecahan dari masalah integer yang
bersangkutan dengan mengabaikan batasan integer sama sekali.
Langkah ini menkonversikan integer linier programming menjadi
linier programming.
2. Pecahkan model linier programming “yang longgar” yang dihasilkan
dan identifikasi titik optimum (kontinu) dari linier programming itu.
3. Dengan dimulai dari titik optimum kontinu, tambahkan batasan
khusus yang akan secara berulang-ulang memaksa titik ekstrim
optimum dari model linier programming yang dihasilkan untuk
bergerak ke arah batasan integer yang diinginkan.
Alasan kita memulai pencarian pemecahan optimum integer
linear programming (ILP) di pemecahan optimum linear
programming(LP) adalah bahwa terdapat kemungkinan yang lebih
besar bahwa kedua pemecahan itu akan terletak berdekatan satu sama
lain, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk menemukan
pemecahan integer tersebut secara cepat. Inti dari prosedur yang
diajukan ini adalah pendekatan ini memecahkan masalah-masalah LP
yang berturut-turut, yang lebih dapat dikelola dari segi perhitungan
dibandingan memecahkan masalah-masalah ILP secara langsung.
Metode simpleks ataupun ILP dengan langkah manual dapat
membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika permasalahan memiliki
variabel keputusan yang berjumlah 10 (sepuluh) atau lebih, maka hal
itu akan menjadi masalah. Maka dari itu, penyelesaian permasalahan
program linear dengan metode simpleks ataupun akan lebih mudah
dengan bantuan program komputer, baik itu menggunakan program
yang bernama WinQSB maupun dengan menggunakan program bahasa
C++/Java/C dan sebagainya.

8
2.2 C++
C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat
Pemrograman berorientasi objek, Untuk menyelesaikan masalah, C++
melakukan langkah pertama dengan menjelaskan class- class yang
merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari object-
object fisik, class tersebut berisi keadaan object, anggota-anggotanya dan
kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa class dibuat kemudian masalah
dipecahkan dengan class. Bahasa C adalah bahasa pemrograman prosedural
yang memungkinkan kita untuk membuat prosedur dalam menyelesaikan
suatu masalah. Bahasa pemrograman C++ adalah bahasa pemrograman
yang berorientasi pada objek.

Perbedaan Antara Bahasa pemrograman C dan C++ meskipun bahasa-


bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi mereka memiliki
perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman prosedural, dimana
penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah
tersebut kedalam sub-submasalah yang lebih kecil, sedangkan untuk C++
merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman
berorientasi objek, Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah
pertama dengan menjelaskan class- class yang merupakan anak class yang
dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari object-object fisik, class tersebut
berisi keadaan object, anggota-anggotanya dan kemampuan dari objectnya,
Setelah beberapa class dibuat kemudian masalah dipecahkan dengan class.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian makalah ini berupa penelitian kuantitatif, yaitu data
harga makanan, bahan makanan Roti Bakar Manalagi yang terletak di
kawasan Sutorejo, Surabaya, lalu data tersebut itu diolah menggunakan
software aplikasi matematika. Sehingga didapatkan kesimpulan akhir. Bahan
penelitian yang digunakan berupa 25 jenis rasa yang terdapat pada Roti Bakar
Manalagi.
Kita mengetahui bahwa secara umum, variabel dibagi menjadi dua,
yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen
merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain,
sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
dipengaruhi oleh independen.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 jenis rasa yang
terdapat di Roti Bakar Manalagi sebagai variabel independen, dan variabel
dependennya adalah harga jual roti bakar tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Objek penelitian ini adalah penghasilan dari penjualan yang diperoleh
Roti Bakar Manalagi Surabaya. Lokasi penelitian di Pedagang Kaki Lima
Roti Bakar Manalagi, Kawasan Sutorejo, Surabaya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini
adalah:
a) Wawancara
Wawancara sebagai teknik pencarian dan pengumpulan informasi
secara lisan dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada para
responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahui
(bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat responden) yang
dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

10
b) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Metode ini
dilakukan tanpa dilakukan tanpa perlu memberikan pertanyaan kepada
responden.
c) Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku literatur, internet, dan penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
d) Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik.

11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Berikut data rasa yang dijual beserta bahan yang diperlukan dari hasil pengamatan
di Roti Bakar Manalagi:
No Nama Varian Rasa Bahan yang diperlukan untuk 1 porsi
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
1. Nanas + Strawberry nanas, 2 sdm selai strawberry dan 2 sdm
susu kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
2. Nanas + Melon nanas, 2 sdm selai melon dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
3. Nanas + Blueberry nanas, 2 sdm selai blueberry dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
4. Nanas + Keju nanas, 2 sdm selai keju dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai keju,
5. Keju + Durian 2 sdm selai durian dan 2 sdm susu kental
manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai keju,
6. Keju + Milo 2 sdm selai milo dan 2 sdm susu kental
manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai keju,
7. Keju + Cokelat 2 sdm selai cokelat dan 2 sdm susu kental
manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai keju,
8. Keju + Kacang 2 sdm selai kacang dan 2 sdm susu kental
manis.

12
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
9. Melon + Pisang melon, 2 sdm selai pisang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
10. Melon + Cokelat melon, 2 sdm selai cokelat dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
11. Melon + Vanilla melon, 2 sdm selai vanilla dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
12. Melon + Keju melon, 2 sdm selai keju dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
13. Vanilla + Keju vanilla, 2 sdm selai keju dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
14. Vanilla + Milo vanilla, 2 sdm selai milo dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
15. Vanilla + Cokelat vanilla, 2 sdm selai cokelat dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
16. Vanilla + Pisang vanilla, 2 sdm selai pisang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
17. Cokelat + Milo cokelat, 2 sdm selai milo dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
18. Cokelat + Strawberry cokelat, 2 sdm selai strawberry dan 2 sdm
susu kental manis.

13
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
19. Cokelat + Kacang cokelat, 2 sdm selai kacang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
20. Cokelat + Pisang cokelat, 2 sdm selai pisang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
21. Milo + Pisang milo, 2 sdm selai pisang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
22. Milo + Durian milo, 2 sdm selai durian dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
23. Milo + Kacang milo, 2 sdm selai kacang dan 2 sdm susu
kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
24. Blueberry + Strawberry blueberry, 2 sdm selai strawberry dan 2 sdm
susu kental manis.
1 buah roti, 3 sdm mentega, 2 sdm selai
25. Blueberry + Pisang blueberry, 2 sdm selai pisang dan 2 sdm susu
kental manis.

Persediaan bahan untuk menjual roti bakar tersebut adalah:


No Nama Bahan Persediaan bahan baku dalam sehari
1. Roti 30 buah
1
2. Mentega kg
2

3. Susu Kental Manis 3,75 kg


1
4. Selai Nanas kg
2
1
5. Selai Strawberry kg
2
1
6. Selai Melon kg
2
1
7. Selai Blueberry kg
2

14
1
8. Selai Cokelat kg
2
1
9. Selai Durian kg
2
1
10. Selai Keju kg
2
1
11. Selai Milo kg
2
1
12. Selai Kacang kg
2
1
13. Selai Vanilla kg
2
1
14. Selai Pisang kg
2

Daftar harga Roti Bakar Manalagi di Pedagang Kaki Lima Sutorejo:


No Nama Varian Rasa Harga untuk 1 porsi
1. Nanas + Strawberry Rp. 8.000,00
2. Nanas + Melon Rp. 8.000,00
3. Nanas + Blueberry Rp. 8.000,00
4. Nanas + Keju Rp. 12.000,00
5. Keju + Durian Rp. 12.000,00
6. Keju + Milo Rp. 10.000,00
7. Keju + Cokelat Rp. 12.000,00
8. Keju + Kacang Rp. 12.000,00
9. Melon + Pisang Rp. 8.000,00
10. Melon + Cokelat Rp. 9.000,00
11. Melon + Vanilla Rp. 10.000,00
12. Melon + Keju Rp. 12.000,00
13. Vanilla + Keju Rp. 12.000,00
14. Vanilla + Milo Rp. 10.000,00
15. Vanilla + Cokelat Rp. 10.000,00
16. Vanilla + Pisang Rp. 10.000,00
17. Cokelat + Milo Rp. 9.000,00
18. Cokelat + Strawberry Rp. 9.000,00
19. Cokelat + Kacang Rp. 9.000,00
20. Cokelat + Pisang Rp. 9.000,00
21. Milo + Pisang Rp. 8.000,00

15
22. Milo + Durian Rp. 10.000,00
23. Milo + Kacang Rp. 9.000,00
24. Blueberry + Strawberry Rp. 8.000,00
25. Blueberry + Pisang Rp. 8.000,00

Takaran-takaran yang digunakan:


1 sdm selai = 50 gram
1 sdm mentega = 60 gram
1 sdm susu kental = 30 gram
1 buah roti = 200 gram

16
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Model Matematika


Misalkan :
𝑋1 := banyaknya roti bakar rasa nanas + stroberi yang terjual
𝑋2 := banyaknya roti bakar rasa nanas + melon yang terjual
𝑋3 := banyaknya roti bakar rasa nanas + blueberry yang terjual
𝑋4 := banyaknya roti bakar rasa nanas + keju yang terjual
𝑋5 := banyaknya roti bakar rasa keju + durian yang terjual
𝑋6 := banyaknya roti bakar rasa keju + milo yang terjual
𝑋7 := banyaknya roti bakar rasa keju + cokelat yang terjual
𝑋8 := banyaknya roti bakar rasa keju + kacang yang terjual
𝑋9 := banyaknya roti bakar rasa melon + pisang yang terjual
𝑋10 := banyaknya roti bakar rasa melon + cokelat yang terjual
𝑋11 := banyaknya roti bakar rasa melon + vanilla yang terjual
𝑋12 := banyaknya roti bakar rasa melon + keju yang terjual
𝑋13 := banyaknya roti bakar rasa vanilla + keju yang terjual
𝑋14 := banyaknya roti bakar rasa vanilla + milo yang terjual
𝑋15 := banyaknya roti bakar rasa vanilla + cokelat yang terjual
𝑋16 := banyaknya roti bakar rasa vanilla + pisang yang terjual
𝑋17 := banyaknya roti bakar rasa cokelat + milo yang terjual
𝑋18 := banyaknya roti bakar rasa cokelat + stroberi yang terjual
𝑋19 := banyaknya roti bakar rasa cokelat + kacang yang terjual
𝑋20 := banyaknya roti bakar rasa cokelat + pisang yang terjual
𝑋21 := banyaknya roti bakar rasa milo + pisang yang terjual
𝑋22 := banyaknya roti bakar rasa milo + durian yang terjual
𝑋23 := banyaknya roti bakar rasa milo + kacang yang terjual
𝑋24 := banyaknya roti bakar rasa blueberry + stroberi yang terjual
𝑋25 := banyaknya roti bakar rasa blueberry + pisang yang terjual

17
Fungsi Tujuan :
Maksimalkan Z = 8000𝑋1 + 8000𝑋2 + 8000𝑋3 + 12000𝑋4 + 12000𝑋5 +
10000𝑋6 + 12000𝑋7 + 12000𝑋8 + 8000𝑋9 + 9000𝑋10 + 10000𝑋11 +
10000𝑋12 + 12000𝑋13 + 10000𝑋14 + 10000𝑋15 + 10000𝑋16 +
9000𝑋17 + 9000𝑋18 + 9000𝑋19 + 9000𝑋20 + 8000𝑋21 + 10000𝑋22 +
9000𝑋23 + 8000𝑋24 + 8000𝑋25

Fungsi Kendala :
1. Kendala takaran roti dalam penjualan sehari (dalam gram)
200𝑋1 + 200𝑋2 + 200𝑋3 + 200𝑋4 + 200𝑋5 + 200𝑋6 + 200𝑋7
+ 200𝑋8 + 200𝑋9 + 200𝑋10 + 200𝑋11 + 200𝑋12
+ 200𝑋13 + 200𝑋14 + 200𝑋15 + 200𝑋16 + 200𝑋17
+ 200𝑋18 + 200𝑋19 + 200𝑋20 + 200𝑋21 + 200𝑋22
+ 200𝑋23 + 200𝑋24 + 200𝑋25 ≤ 6000

2. Kendala takaran mentega dalam penjualan sehari (dalam gram)


120𝑋1 + 120𝑋2 + 1 20𝑋3 + 120𝑋4 + 120𝑋5 + 120𝑋7 + 120𝑋8 +
120𝑋9 + 120𝑋12 + 120𝑋14 + 120𝑋15 + 120𝑋16 + 120𝑋18 + 120𝑋19 +
120𝑋20 + 120𝑋21 + 120𝑋22 + 120𝑋23 + 120𝑋24 + 120𝑋25 ≤ 500

3. Kendala takaran susu kental manis dalam penjualan sehari (dalam gram)
60𝑋1 + 60𝑋2 + 60𝑋3 + 60𝑋4 + 60𝑋5 + 60𝑋7 + 60𝑋8 + 60𝑋9 +
60𝑋10 + 60𝑋12 + 60𝑋14 + 60𝑋15 1 + 60𝑋16 + 60𝑋17 + 60𝑋18 +
60𝑋19 + 60𝑋20 + 60𝑋21 + 60𝑋22 + 60𝑋23 + 60𝑋24 + 60𝑋25 ≤ 375

4. Kendala takaran selai dalam penjualan sehari (dalam gram)


100𝑋1 + 100𝑋2 + 100𝑋3 + 100𝑋4 + 100𝑋5 + 100𝑋8 +
100𝑋12 + 100𝑋14 + 100𝑋15 + 100𝑋16 + 100𝑋17 + 100𝑋18 +
100𝑋19 + 100𝑋20 + 100𝑋21 + 100𝑋22 + 100𝑋23 + 100𝑋24 +
100𝑋25 ≤ 5500

5.2 Penyelesaian Optimal

18
Penyelesaian optimal dari model matematika tersebut, dapat dicari
menggunakan program C++ dan WinQSb. Langkah-langkah untuk mencari
penyelesaian optimal menggunakan program C++ sebagai berikut:
1. Proses input data

19
2. Solusi optimal

20
Langkah-langkah untuk mencari penyelesaian optimal menggunakan
program WinQSb sebagai berikut:

21
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran
1. Harus lebih teliti dalam pemograman C++ karena bilangan harus integer
2. Bandingkan dengan hasil WinQSB

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pengenalan Program WinQSB, (Online),


(https://cakmanoe.wordpress.com diakses pada 17 Desember 2014)
Hiller, Lieberman. 2001. Introduction to Operations Research. London : McGram-
Hill
Siswoyo, Agus. 2012. Contoh Soal Model Matematika dan Cara Penyelesaiannya,
(Online), (http://agussiswoyo.net/teknologi/contoh-soal-model-matematika-
dan-cara-penyelesaiannya diakses pada 17 Desember 2014)

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai