Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produksi merupakan suatu proses yang wajib dilakukan oleh suatu usaha yang bergerak
dalam bidang pangan maupun manufactur. Dalam memproduksi suatu produk pastinya
banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari mempersiapkan bahan baku, resep, jumlah
produk yang harus diproduksi, kapasitas produksi, kendala serta mempertimbangkan harga
produk, sehingga diperoleh keuntungan maksimum. Tingkat kesulitan akan bertambah ketika
jenis produk lebih dari satu. Kita harus menentukan banyaknya produk yang harus diproduksi
berdasarkan bahan baku yang diperlukan dengan mempertimbangkan kendala dan
keuntungan setiap jenis produk. Hal ini tidak bisa dilakukan asal-asalan jika ingin
memperoleh keuntungan yang maksimal. Dibutuhkan suatu penelitian dan analisis mengenai
masalah tersebut. Namun kebanyakan hal tersebut kurang diperhatikan oleh UKM-UKM
yang ada di masyarakat. Mereka umumnya hanya memproduksi sesuai dengan permintaan
yang ada atau sesuai modal yang ada tanpa menganalisanya terlebih dahulu. Hal ini karena
umumnya mereka kurang paham mengenai hal tersebut atau belum tahu. Resiko yang harus
diterima yaitu apabila perhitungan yang dilakukan kurang tepat maka produk tidak laku.
Semua jenis usaha sudah sepatutnya mulai memperhatikan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan usaha yang mereka lakukan terlebih mengenai proses produksi. Mereka harus mulai
progam untuk menerapkan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan semua
masalah yang mereka alami. Pastinya hal ini harus ada yang membimbing dalam menjalakan
progam tersebut. Salah satu pihak yang bisa membantu yaitu mahasiswa.
Permasalah tersebut harus diselesaikan menggunakan metode yang tepat agar hasil yang
diperoleh merupakan solusi yang paling menguntungkan. Salah satu metode yang dapat
digunakan yaitu metode linear progamming. Aplikasi winQSB merupakan aplikasi yang
didalamnya terdapat metode linear progamming. Setelah memperoleh data yang akurat,
langkah selanjutnya yaitu input data kedalam aplikasi winQSB kemudian diproses sehinggan
dihasilkan data. Namun data tersebut masih membutuhkan proses analisis sehingga menjadi
informasi yang berguna. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu
masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan proses produksi yang
mereka lakukan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
a. Praktikan dapat mengetahui data apa saja yang diperlukan dalam menyelasaikan masalah
dengan metode linear progamming.
b. Dapat mengetahui cara menggunakan metode linear progamming.
c. Dapat mengetahui jumlah produk yang harus diproduksi untuk setiap produk.
d. Mengetahui keuntungan maksimal dari produk yang diproduksi.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat yang yang dapat diambil dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
a. Praktikum memperoleh ilmu baru mengenai penerapan linear progamming secara langsung.
b. Praktikan dapat melakukan penghitungan dengan linear progamming secara langsung.
c. Memberikan solusi permasalahan mengenai proses produksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian WinQSB
WinQSB adalah sistem interaktif untuk membantu pengambilan keputusan yang
berisi alat yang berguna untuk memecahkan berbagai jenis masalah dalam bidang riset
operasi. Sistem ini terdiri dari modul-modul yang berbeda, satu untuk setiap model jenis atau
masalah. Program WinQSB memiliki 19 modul yang sudah sangat populer di dalam dunia
manajemen. Beberapa modul tersebut di antaranya adalah linear programming dengan
berbagai variasinya (mulai dari yang linear dan nonlinear, hingga yang integer dan
kuadratik), analisis jaringan (ada network, modeling,dynamic programming, PERT/CPM),
teori antrian (queuing analysis dan queuing system simulation), teori persediaan (termasuk
MRP atau material requirements planning), penjadwalan produksi, hingga ke penentuan
lokasi bangunan atau departemen yang optimal, sehingga tidak timbul pemborosan.
Dilihat dari topiknya, program WinQSB sangat cocok digunakan untuk melengkapi
alat analisis pada mata kuliah Riset Operasi (Operation Research), Manajemen Kuantitatif
untuk Pengambilan Keputusan, Teknik Manajemen Kuantitatif, Management Science, Teori
Pengambilan Keputusan, dan mata kuliah sejenis.Masalah program linear berkembang pesat
setelah diketemukan suatu metode penyelesaian program linear dengan metode simpleks
yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Selanjutnya berbagai alat dan
metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah program linear bahkan sampai pada
masalah riset operasi hingga tahun 1950an seperti pemrograman dinamik, teori antrian, dan
teori persediaan.
Program Linear banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi didalam
industri, perbankkan, pendidikan dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam
bentuk linear. Tujuan utama dari program linear ini adalah menentukan nilai optimum
(maksimal/minimal) dari fungsi tujuan yang telah ditetapkan. Banyak cara untuk
menyelesaikan masalah dalam program linear yaitu dari cara manual yaitu menggunakan
perhitungan biasa sampai menggunakan bantuan komputer untuk penyelesaian masalah yang
cukup rumit. Apabila banyaknya variabel (peubah) hanya dua buah, maka kita dapat
menyelesaikan masalah program linear dengan metode grafik, tetapi dengan keterbatasan
metode ini, maka untuk masalah dengan banyaknya variable yang lebih dari dua, metode ini
kurang cocok. Untuk langkah awal ini kita akan menyelesaikan masalah program linear dua
peubah dengan menggunakan metode grafik.
2.2. Karakteristik Pemrograman Linier
Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara.
Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar)
ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi tujuan dan pembatas.Sifat
proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau penggunaan
sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit
produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat proporsional
dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan diskon,
maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung
dari jumlah yang diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara
berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang pada model. Sifat
additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala). Sifat additivitas
dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung kontribusi masing-masing
variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat additivitas dipenuhi jika nilai kanan
merupakan total penggunaaan masing-masing variabel keputusan. Jika dua variabel
keputusan misalnya merepresentasikan dua produk substitusi, dimana peningkatan volume
penjualan salah satu produk akan mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar
yang sama, maka sifat additivitas tidak terpenuhi. Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat
dibagi ke dalam sembarang level fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non integer
dimungkinkan.
Sifat kepastianmenunjukkan bahwa semua parameter model berupa konstanta. Artinya
koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan
merupakan nilai dengan peluang tertentu.Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak
selalu dapat dipenuhi. Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam
pemrograman linier diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai