Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sebuah perusahaan, pengendalian perusahaan memiliki peran yang sangat

penting untuk meminimumkan biaya produksi agar perusahaan memperoleh

keuntungan yang optimal. Karena apabila persediaan produk suatu perusahaan

terlalu banyak atau persediaan terlalu sedikit tidak menguntungkan perusahaan.

Kekurangan persediaan produk pada perusahaan dapat mengakibatkan proses

produksi dan suatu ketika dapat mengalami kehabisan barang produksi, apabila

perusahaan tidak memiliki persediaan produk yang mencukupi biaya pengadaan

darurat tentunya mahal.Sebaliknya apabila perusahaan memiliki persediaan yang

cukup besar,perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun, ketika

persediaan terlalu besar maka terlalu tinggi beban biaya penyimpanan dan

pemeliharaan produk tersebut selama penyimpanan di gudang. Oleh karena itu perlu

dibuat perencanaan dan pengendalian persediaan yang lebih realistis terhadap kondisi

ini. Permasalahan dilematis (kelebihan dan kekurangan) dari persediaan tersebut

menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang optimal

(Andi Tentriana, 2019).

Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang

kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Penelitian ini adalah agar perusahaan dapat

memperoleh keuntungan yang maksimum dalam usahanya, untuk memperoleh


keuntungan yang maksimum perusahaan tersebut harus memiliki pengendalian

persedian dan perencanaan produksi yang matang. Dengan adanya pengendalian

persediaan dan perencanaan produksi,perusahaa dapat menekan biaya produksi

sehingga tidak terjadi pemborosan biaya.

Pada penulisan ini,UD Achi Cepara Meubel yang merupakan salah satu usaha

dagang yang bergerak dalam produksi Meubel yaitu meja,kursi dan lemari. Usaha

yang telah dirintis sejak 02 agustus 1980 ini sering mengalami masalah dalam sistem

perencanaan produksi dan persediaan bahan material kayu sehingga terkadang

menghambat proses produksi dan perolehan keuntungan tidak optimal.

Program dinamik merupakan suatu teknik matematis yang bermanfaat dalam

pengmbilan keputusan yang saling berhubungan. Dalam hal pemrograman dinamik

menyedian prosedur sistematis untuk menentukan kombinasi keputusan optimal.

Pada penelitian ini penulis tertarik mengambil metode program dinamik

probabilistik dengan melakukan penelitian lebih dari satu jenis produk sehingga studi

kasus yang diambil pada penelii ini yaitu meja, kursi, dan lemari. Perbedaan metode

program dinamik probabilistik dengan metode program dinamik deterministik yaitu,

metode program dinamik probablistik memilikii ciri-ciri bahwa status pada suatu

tahap ditentukan oleh distribusi kemungkinan tertentu, dimana distribusi ini

tergantung pada keputusan yang diambil sebelumnya. Sedangkan program dinamik

deterministik, tahap dan status selanjutnya sepenuhnya ditentukan oleh status dan

keputusan pada tahap sebelumnya, dan memiliki keterbatasan dalam

memperhitungkan semua kemungkinan (inflow), dimana pada program dinamik

deterministic dalam mengoptimasi hanya menggunakan satu kemungkinan inflow


sehingga bila terdapat banyak kemungkinan maka harus dilakukan banyak

perhitungan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul tentang “Penggunaan

program dinamik untuk menentukan total biaya minimum pada perencanaan prodksi

dan pengendalian persediaan (studi kasus: UD Achi Cepara Meubel)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulis ini adalah:

1. Bagaimana menggunakan metode program dinamik untuk menentukan

jumlah produk meubel yang harus diproduksi setiap bulan oleh perusahaan

Achi Cepara Meubel?

2. Bagaimana meminimumkan total biaya dengan menggunakan program

dinamik pada perencanaan produksi dan pengendalian persediaan (studi

kasus:UD. Achi Cepara Meubel) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui total biaya minimum

dengan menggunakan program dinamik pada perencanaan produksi dan pengendalian

persediaan (Studi kasus: UD. Achi Cepara Meubel).


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Program Dinamik

Program dinamik adalah suatu teknik matematika untuk membuat serangkain

keputusan yang sering terkait, melalui suatu prosedur sistematis menuju kesuatu

keputusan optimum. Dalam program dinamik tidak ada suatu rumusan matematis standar

seperti halnya dalam program linear, tetapi disesuaikan dengan kondisi atau keadaan pada

setiap tahap analisis,meskipun dengan konsep dasar yang sama (Harjanto, 2009).

Pemrograman dinamik memberikan prosedur yang sistematis untuk menentukan

kombinasi pengambilan yang memaksimalkan keseluruhan efektivtas. Berbeda dengan

linear programming dalam pemrograman dinamik ini lebih merupakan suatu tipe untuk

pemecahan suatu masalah dengan cara pendekatan secara umum. Program dinamik

merupakan rangkain prosedur pengoptimuman yang melibatkan fungsi objektf dan fungsi

biaya yang akan di maksimumkan dan minimimkan. Variabel berkenaan dengan faktor

yang akan dioptimumkan disebut keputusan sedangakan masalah yang dibuat adalah

dugaan dalam program dinamik atau tahap. Istilah – istilah yang biasa digunakan dalam

program dinamik antara lain:

a) Stage (tahap) adalah bagian persoalan yang mengandung decision variable.

b) Alternatif, pada setiap stage terdapat decision variable dan fungsi tujuan

c) State, state menunjukkan kaitan satu stage dengan stage lainnya, sedemikian

sehingga setiap stage dapat dioptimisasikan secara terpisah sehingga hasil optimasi

layak untuk seluruh persoalan.


Jadi program dinamik adalah teknik memilih cara yang paling optimum di antara

semua cara yang mungkin sehingga fungsi objektif yang diberikan umumnya tergantung

pada cara yang diikuti atau dipakai dan keputusan yang diambil adalah optimum

(Tenriana, 2015).

Pada umumnya model-model penyelidikan operasional bertujuan mencari solusi

pemecahan ptimum dari nilai variabel keputusan. Variabel keputusan adalah variabel

yang dapat diubah dan dikendalikan oleh pengambilan keputusan. Salah satu model dari

masalah yang dipecahkan secara bertahap adalah dengan membagi masalah menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil (dekomposis) dan pada solusi dapat terjawab pada tahap

akhir dapat menyatukan keputusanpada tahap-tahap yang ada. Adapun beberapa

karakteristik masalah pemrograman dinamik, yaitu:

1. Masalah dapat dibagi menjadi tahap-tahap, dengan keputusan kebijakan yang dibuat

pada masing-masing tahap.

2. Masing-masing tahap mempunyai state yang berhubungan dengan kondisi awal

tahap.

3. Efek keputusan kebijakan pada setiap tahap adalah mengubah state saat ini menjadi

state lain pada awal tahap berikutnya.

4. Prosedur penyelesaian dirancang untuk menemukan kebijakan optimal dari

keseluruhan masalah, yang menunjukkan keputusan kebijakan mana yang optimal

pada setiap tahap untuk setipa state yang mungkin.

5. Berkaitan dengan state saat ini, kebijakan optimal untuk langkah tersisa

bersifat independen terhadap keputusan kebijakan yang telah diambil pada

tahap sebelumnya. Oleh karena itu, keputusan optimal selanjutnya hanya


bergantung pada state saat ini dan bukan cara mencapai state saat ini. Inilah

prinsip optimalitas untuk pemrograman dinamik.

6. Prosedur penyelesaian dimulai dengan mencari kebijakan optimal untuk

langkah terakhir.

7. Tersedia hubungan rekursif yang menunjukkan kebijakan optimal untuk tahap n

dengan dasar kebijakan optimal untuk langkah n + 1.

Bentuk yang tepat dari hubungan rekurisif ini berbeda dalam masalah

pemprograman dinamik yang berbeda. Akan tetapi, notasi yang serupa seperti

ringkasan dibawah.

N = jumlah tahap

n = label untuk tahap sekarang (n = 1,2, . . ., N)

sn = state sekarang untuk tahap n.

x n = variabel keputusan untuk tahap n.

¿
x = Nilai optimal x n (diketahui sn ).
֗ n

f n ( sn , x n) = Fungsi transisi atau biasa disebut juga kontribusi tahap n, n + 1,.., N

kepada fungsi tujuan bisa sistem dimulai dari keadaan sn pada tahap n, keputusan

sekarang adalah x n dan keputusan optimal dibuat sesudahnya.

¿
f n( sn ) = Nilai optimal dari fungsi transisi.
8. Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan program dinamik (Rianata, 2013). Ada

dua macam klasifikasi dalam program dinamik, yaitu program dinamik deterministik

dan probabilistik.

2.2 Model Pemrograman Dinamik Deterministik

Program dinamik merupakan suatu program yang dibuat, dimana keadaan pada

pada tahap berikut ditentukan sepenuhnya oleh keadaan dan keputusan kebijakan pada

tahap sekarang pada tahap sekarang pada tahap 𝑛 proses akan berada pada suatu keadaan

sn. Pembuatan keputusan kebijakan x n selanjutnya menggerakan proses ke keadaan sn +1

pada tahap (𝑛 + 1). Kontribusi sesudahnya terhadap fungsi tujuan dibawah kebijakan

yang optimal telah dihitung sebelumnya sebagai :

¿
f n+1( sn +1)

Keputusan kebijakan 𝑥𝑛 juga memberikan kontribusi kepada fungsi tujuan. Kombinasi

kedua nilai ini dengan benar akan memberikan f n( sn, x n) yaitu kontribusi 𝑛 tahap ke

depan kepada fungsi tujuan. Pengoptimalan terhadap x n memberikan :

f ¿n( sn ) = f n( sn , x n)

¿ ¿
Setelah ditemukan x ndan f n ( sn ) untuk setiap nilai sn , prosedur penyelesaian sekarang

bergerak maju atau mundur satu tahap (Lieberman, 2001).

Rangkuti. A (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Langkah-langkah

pemecahan masalah program dinamik deterministik adalah :

1. Tentukan prosedur pemecahan (maju atau mundur).

2. Tentukan tahap (stage)


3. Definisikan variabel keadaan (state) pada tiap tahap.

4. Definisikan variabel keputusan pada tiap tahap.

5. Definiskan fungsi pengembalian tiap tahap.

6. Definisikan fungsi transisi

7. Definisikan fungsi rekursi.

8. Perhitungan.

Program dinamik deterministik dapat diuraikan dengan diagram yang ditunjukan

dibawah ini :

Stage Stage

𝑛 𝑛+1

State : sn sn +1
Kontribusi

dari x n ¿
f n ( sn , x n) f n+1( sn +1)

Gambar 2.1 Struktur Dasar Program Dinamik Deterministik

Keterangan :

 Stage n menunjukan tahap ke n

 State n menunjukan keadan ke n

 sn menunjukkan keadaan sekarang pada tahap n

 sn +1 menunjukkan keadaan sekarang untuk tahap 𝑛 + 1

 x nmenunjukkan peubah keputusan untuk tahap ke 𝑛


 f n ( sn , x n) menunjukkan kontribusi tahap 𝑛

 f ¿n+1( sn +1) menunjukkan kontribusi optimum

2.3 Model Pemrograman Dinamik Probabilistik

Program dinamik probabilistik merupakan program dinamik yang memiliki ciri-ciri

bahwa status pada suatu tahap ditentukan oleh distribusi kemungkinan sebelumnya.

Berdasarkan gambar 2.2 dapat terlihat bahwa keputusan di stage tertentu memiliki

kontribusi yang berbeda peluangnya terhadap keputusan di tahap selanjutnya. Semakin

besar nilai probabilitasnya akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan di

tahap lain, begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.2 Struktur Dasar Program Dinamik Probabilistik


Dimana :

 S melambangkan banyaknya keadaan yang mungkin pada tahap (stage) 𝑛 + 1 dan

keadaan ini digambarkan pada sisi sebelah sebagai 1,2, ... ,S.

 (𝑝1, 𝑝2, … 𝑝𝑠) adalah distribusi kemungkinan dari terjadinya suatu state

berdasarkan state sn dan keputusan x n pada stage 𝑛.

 c 1 adalah kontribusi dari stage 𝑛 terhadap fungsi tujuan, jika state berubah menjadi

state 𝑖.

 f n( sn , sx n) menunjukkan jumlah ekspetasi minimal dari tahap 𝑛 kedepan, dengan

diberikan status dan keputusan pada tahap 𝑛 ke depan, dengan diberikan status dan

keputusan pada tahap 𝑛 masing-masing sn dan x n (Tenriana, 2015).

¿
Oleh karena adanya struktur probabilistik, hubungan antara f n( sn , x n) dan f n+1( sn , x n)

agak lebih rumut daripada untuk pemrograman dinamik deterministik. Bentuk yang tepat

dari hubungan tersebut tergantung pada bentuk fungsi tujuan secara umum. Dalam

pemrog raman dinamik probabilistik juga terdapat hubungan rekursi yang

mengindentifikasi kebijakan optimal. Sebagai ilustrasi misalkan kita akan

memaksimalkan peluang keuntungan optimal dalam suatu penjualan produk maka fungsi

tujuan yang akan dimaksimalkan pada setiap tahap. Adapun bentuk umum untuk

membuat keputusan optimal yakni :

f ¿n( sn ) = x maksimum s x
n=0,1 ,… f n ( n , n)
(Tenriana, 2015) dalam penelitianya mengemukakan bahwa adapun karakteristik

masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan program dinamik probabilistik

sama dengan program dinamik sederhana dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :

1. Setiap stage (tahap) memiliki beberapa state (bagian atau keputusan) memiliki

beberapa nilai tertentu yang masing-masing punya peluan dapat terjadi.

2. Apabila nilai probabilitas untuk semua state tersebut dijumlahkan maka hasilnya

harus sama dengan satu.

3. Keputusan ditiap stage berakibat yang belum pasti untuk state di stage berikutnya

dan ini memiliki probabilitas tertentu.

4. Terdapat hubungan rekursi yang dapat di nyatakan bahwa hubungan antara f n( sn, x n)
¿
dengan f n+1( sn +1) tergantung pada struktur probabilitas.

5. Fungsi tujuan merupakan bentuk untuk meminimumkan jumlah ekspetasi kontribusi


N
setiap tahap sehingga dapat di nyatakan sebagai = ∑ ₌₁ pi¿ ¿ + f n(i)]
¿

6 Fungsi rekursi f n( sn , x n) merupakan jumlah ekspetasi dari tahap 𝑛 dan

seterusnya (sampai ke 𝑁) bila berada di tahap 𝑛 dengan status 𝑠 dan

memilih x n sebagai keputusan di tahap tersebut, dan selengkapnya


¿
ditulis f n+1( sn +1) = x n+1 f n+1( sn +1, x n+1).
min

2.2 Tahapan- Tahapan Riset Operasi

Beberapa tahapan dalam riset operasi untuk memperoleh penyelesaian

atas suatu masalah yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah
Hal ini menggambarkan permasalahan yang sedang dihadapi

perusahahaan.

2. Mengkonstruksi masalah tersebut dalam bentuk model

Dari permasalahan yang ada dibuat model matematis (model yang simbol-

simbol matematika) untuk membuat permasalahan lebih jelas dalam

mengetahui hubungan yang saling terkait.

3. Menentukan model solusi masalah

Dari alat analisis yang ada pada riset operasi, dipilih alat mana yang akan

digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Validitas (keabsahan model)

Merupakan proses pengecekan apakah model tersebut telah mencerminkan

dari apa yang diwakili.

5. Melaksanakan (implementasi) dari hasil pemecahan masalah.

Menjalankan keputusan sesuai dengan apa yang telah dibuat pembuat

keputusan.

2.3 Riset Operasi

Riset operasi adalah suatu teknik untuk memecahkan masalah dari suatu masalah

keputusan dalam kondisi sumber daya yang terbatas dengan berusaha menetapkan arah

tindakan terbaik. Riset Operasi dapat dipandang sebagai ilmu dan seni. Aspek ilmu dapat

dilihat dari penyediaan teknik-teknik matematik dan algoritma yang digunakan untuk

memecahkan masalah, sedangkan sebagai seni dapat dilihat dari tingkat keberhasilan

seseorang dalam mengambil solusi model matematis yang sangat bergantung pada
kreativitas dan kemampuan seorang dalam mengambil keputusan memecahkan masalah

tersebut (Harsono, 2016).

1. Menurut para ahli ada beberapa pengertian Riset Operasi, diantaranya:

Morse dan Kimball, Riset Operasi adalah suatu metode ilmiah yang

memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang

ditangani secara kuantitatif.

2. Churchman, Arkoff dan Arnoff, Riset operasi merupakan aplikasi metodemetode,

teknik-teknik dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalahmasalah yang

timbul dalam operasi perusahaan dengan tujuan menemukan pemecahan yang

optimal.

3. Miller dan M.K.Star, Riset Operasi adalah peralatan manajemen yang

menyatukan ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka

memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga dapat dipecahkan

secara optimal.

Secara umum dapat diartikan bahwa Riset Operasi berkaitan dengan

proses pengambilan keputusan yang optimal dalam penyusunan model dari

sistem-sistem, baik deterministik maupun probabilistik, yang berasal dari

kehidupan nyata.

2.2 Tahapan- Tahapan Riset Operasi

Beberapa tahapan dalam riset operasi untuk memperoleh penyelesaian

atas suatu masalah yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah
Hal ini menggambarkan permasalahn yang sedang dihadapi perusahahaan.

2. Mengkonstruksi masalah tersebut dalam bentuk model

Dari permasalahan yang ada dibuat model matematis (model yang simbol-

simbol matematika) untuk membuat permasalahan lebih jelas dalam mengetahui

hubungan yang saling terkait.

3. Menentukan model solusi masalah

Dari alat analisis yang ada pada riset operasi, dipilih alat mana yang akan

digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Validitas (keabsahan model)

Merupakan proses pengecekan apakah model tersebut telah mencerminkan dari

apa yang diwakili.

5. Melaksanakan (implementasi) dari hasil pemecahan masalah.

Menjalankan keputusan sesuai dengan apa yang telah dibuat pembuat keputusan..
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, Penelitian ini mengambil di Achi Cepara Meubel di

Jalan El Tari Km 06, Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ialah penelitian terapan. Terapan yang dimaksud ialah penelitian

yang menerapkan atau mengaplikasikan suatu metode yang sudah ada. Jenis penelitian

yang digunakan ini adalah studi kasus.

Studi kasus bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara wawancarai

seseorang. Data penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan cara mewancarai

pemilik perusaha Achi Cepara Meubel untuk mengetahui berapa banyak Meubel dan

sumber daya yang diproduksi Achi Cepara Meubel dalam satu bulan.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari objek penelitian dengan mengadakan pengamatan langsung atau

wawancara yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan cara

wawancarai pemilik perusahan Achi Cepara untuk mengetahui berapa banyak Meubel

dan sumber data yang diproduksi dalam satu bulan.

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan untuk mencapai tujuan penelitian adalah sebagai berikut:


1. Pengumpulan data dengan cara observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari data jumlah persediaan bahan material produk dan

biaya produksi dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2023 yang diperoleh dari

perusahaan yakni data primer.

2. Menghitung probabiliti pada biaya produksi dengan menggunakan persamaan di

bawah ini:

Jumla h probababiliti kenaikanbiaya produksi


Rata-rata probabiliti = X 100 %
15

3. Proses Perhitungan Dengan Program Dinamik

a. Menentukan banyaknya tahap yaitu n = 1,2,3, . . ., 15.

b. Menentukan Xn (variabel keputusan) untuk tahap n.

c. Menentukan Fungsi Tujuan 25

d. Dalam penelitian ini, digunakan rekursif mundur (backward) dimana dimulai

dari tahap 15-1.

e. Kemudian melakukan perhitungan terhadap data berdasarkan rekursif yang

digunakan sehingga memperoleh hasil optimal.

Rekursif backward yang digunakan yaitu:

𝑓ₙ (𝑆ₙ, 𝑋ₙ) = 0,933 𝑓*ₙ+₁ (𝑆ₙ – 𝑋ₙ) + 0,067 𝑓*ₙ+₁ (𝑆ₙ + 𝑋ₙ)

4. Dari proses perhitungan program dinamik pada langkah ke-3, kita dapat

memperoleh total biaya minimum.

5. Hasil total biaya minimum yang diperoleh, selanjutnya melakukan perhitungan

untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan material.

Berikut ini adalah tahapan dari prosedur penelitian :

Anda mungkin juga menyukai