Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

SISTEM DINAMIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Operasional Riset II

Dosen Pengampu : Indra Gumelar, S.Si, M.T.

Disusun oleh :
1. Sri Juliana (201151132)
2. Rizki Fitria Annisa (201151117)
3. Sindy Ani (201151129)
4. Zulfikar Noermansyah (201151143)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan pertolongan-Nya sehingga makalah ini boleh terselesaikan dengan
baik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Makalah yang berjudul “Kepemimpinan Strategis” ini disusun guna


memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini disusun
berdasarkan hasil referensi melalui internet. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat membantu para mahasiswa untuk dapat lebih memahami tentang
kepemimpinan strategis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
“kesempurnaan”. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat berguna
demi penyempurnaan makalah ini.

Purwakarta, 25 Juni 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar............................................................................... 1
2. Daftar Isi........................................................................................ 2
3. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 4
4. Bab II Pembahasan
A. Program (Model) Dinamis.......................................................5
B. Dua Pendekatan Program Dinamis..........................................8
C. Program Dinamik Deterministik..............................................9

5. Bab III Penutup


A. Kesimpulan.............................................................................. 15
B. Saran........................................................................................ 15
6. Daftar Pustaka................................................................................ 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Produksi dalam sebuah perusahaan keramik di lokasi yang berbeda
akanmenghasilkan jumlah produksi yang berbeda pula bergantung pada
kondisi lingkungan. Dalam meningkatkan jumlah produksi di setiap lokasi
agar produksitersebut naik diperlukan suatu model. Model pada pemrograman
dinamis mewakilihubungan rekursif yang tujuannya menentukan kombinasi
keputusan optimal secarabertahap mengenai jumlah dan waktu produksi.
Model dalam permasalahan inidisusun berdasarkan karakteristik kondisi
operasional secara normal pada sebuahperusahaan, dengan memperhitungkan
jumlah tim yang akan dialokasikan dan jumlahproduksi maksimum pada suatu
lokasi.
Fungsi rekursi yang dibentuk berdasarkanpada tujuan perusahaan adalah
banyaknya jumlah tim yang dialokasikan dan jumlahproduksi maksimum pada
setiap lokasi. Pengerjaan model dengan pendekatanpemrograman dinamis
ini dilakukan untuk memperoleh jumlah tim produksi padamasing-masing lokasi
sebaiknya dioperasikan agar didapatkan produksi keramiksetiap bulannya
maksimum dan banyaknya jumlah produksi.Program dinamis adalah suatu
teknik matematis yang biasanya digunakanuntuk membuat suatu keputusan dari
serangkaian keputusan yang saling berkaitan.
Dalam hal ini program dinamis menyediakan prosedur sistematis untuk
menentukankombinasi keputusan yang optimal. Tujuan utama model ini
ialah untuk mempermudah penyelesaian persoalan optimasi yang
mempunyai karakteristiktertentu. Tidak seperti pemrograman linier, tidak ada
bentuk matematis standar untukperumusan pemrograman dinamis. Akan
tetapi, pemrograman dinamis adalah pendekatan umum untuk pemecahan
masalah dan persamaan tertentu yang digunakandi dalamnya harus dibentuk sesuai
dengan situasi masalah yang dihadapi

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Itu Program Dinamis?


2. Bagaimana Prinsip Yang Digunakan?
3. Bagaimaana Model Peyelesaian Program Dinamis?
4. Apa Itu Program Dinamis Deterministic?
5. Apa Itu Program Dinamis Probabilistik?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Program Dinamis


2. Untuk Mengetahui Prinsip yang Digunakan
3. Untuk Mengetahui Model Peyelesaian Program Dinamis
4. Untuk Mengetahui Program Dinamis Deterministic
5. Untuk Mengetahui Program Dinamis Probabilistik

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Program (Model) Dinamis


Program Dinamis (dynamic programming) adalah metode pemecahan
masalahdengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step)
atau tahapan(stage) sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari
serangkaiankeputusan yang saling berkaitan.
Karakteristik Persoalan Program Dinamis:
1. Persoalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap (stage), yang pada setiap
tahaphanya diambil satu keputusan.
2. Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah status (state) yang
berhubungandengan tahap tersebut. Secara umum, status merupakan
bermacamkemungkinan masukan yang ada pada tahap tersebut.
3. Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap tahap ditransformasikan daristatus
yang bersangkutan ke status berikutnya pada tahap berikutnya.
4. Ongkos (cost) pada suatu tahap meningkat secara teratur (steadily)
denganbertambahnya jumlah tahapan.
5. Ongkos pada suatu tahap bergantung pada ongkos tahap-tahap yang
sudahberjalan dan ongkos pada tahap tersebut.
6. Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen terhadap keputusanyang
dilakukan pada tahap sebelumnya.
7. Adanya hubungan rekursif yang mengidentifikasikan keputusan terbaik
untuksetiap status pada tahap k memberikan keputusan terbaik untuk setiap
statuspada tahap k + 1.
8. Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan tersebut.P.Siagian (1987)
mengemukakan bahwa prosedur pemecahan persoalan dalamprogram dinamik
dilakukan secara rekursif. Ini berarti bahwa setiap kali mengambilkeputusan,
harus memperhatikan keadaan yang dihasilkan oleh keputusan sebelumnya.
Karena itu, keadaan yang diakibatkan oleh suatu keputusan sebelumnyadan
merupakan landasan bagi keputusan berikutnya, sehingga konsep
tentangkeadaan adalah sangat

5
Gambar : diagram jaringan keputusan
Secara umum dapat dinyatakan bahwa1. �11 = ��� yang menyatakan b
di mana i = 1 dan j = 1, hal yang sama berlakuuntuk �11 yakni �11 = ���. 2.
Tahap i diperluas dengan alternatif rencana perluasan j.3. Besaran-besaran bij
menyatakan jumlah biaya yang diperlukan untuk perluasan danPij menyatakan
jumlah perolehan dari tahap i untuk rencana perluasan j. 4. bij = Pij = 0 untuk
alternatif awal yaitu tanpa perluasan sama sekali.

Keistimewaan dasar yang mencirikan masalah program dinamik adalah :


1. 1.Permasalahan dapat dibagi-bagi dalam tahap-tahap, dengan suatu
keputusankebijakan (policy decision) diperlukan di setiap tahap, masalah
program dinamikmemerlukan pembuatan suatu urutan keputusan yang
saling berhubungan, dimana setiap keputusan berhubungan dengan suatu
tahap permasalahan.
2. 2.Setiap tahap memiliki sejumlah keadan (state) yang bersesuaian. Secara
umum,keadaan adalah berbagai kondisi yang mungkin, dimana
system berada padatahap tertentu dari keseluruhan permasalahan.
3. 3.Pengaruh keputusan kebijakan pada setiap tahap adalah untuk merubah
keadaansekarang menjadi keadan yang saling berkaitan dengan tahap
berikutnya
4. 4.Prosedur penyelesaian dirancang untuk menemukan suatu kebijakan

6
optimaluntuk keseluruhan masalah, yaitu pemberian keputusan kebijakan
optimal padasetiap tahap untuk setiap kemungkinan keadan.
5. 5. Bila diketahui keadaan sekarang, kebijakan optimal untuk tahap-
tahap yangtersisa adalah bebas terhadap kebijakan yang dipakai
pada tahaptahapsebelumnya. Ini adalah prinsip keoptimalan program
dinamik
6. 6.Prosedur penyelesaian dimulai dengan menemukan kebijakan optimal
untuktahap terakhir. Kebijakan optimal untuk tahap terakhir memberikan
keputusankebijakan optimal untuk setiap kemungkinan keadaan pada tahap
tersebut.
7. 7.Tersedia hubungan rekursif yang mengidentifikasi kebijakan optimal pada
tahapn, bila diketahui kebijakan optimal untuk tahap (n+1). Dengan demikian
untukmenemukan keputusan kebijakan optimal, bila dimulai pada
keadaan padatahap n, memerlukan penemuan nilai yang
mengoptimalkan. Denganmenggunakan nilai xn dan mengikuti
kebijakan optimal bila dimulai darikeadaan pada tahap (n+1). Bentuk
pasti dari hubungan rekursif berbeda-bedadiantara masalahmasalah program
dinamik. Akan tetapi notasi yang serupa inidapat terus digunakan seperti
yang di ringkas sebagai berikut :N = banyaknya tahap n = label untuk tahap
sekarang ( n = 1, 2, 3,..., N)
sn = keadaan sekarang untuk tahap n
xn = peubah keputusan untuk tahap n
xn * = nilai optimal xn (diketahui Sn)
fn(sn, xn) = kontribusi tahap n, n+1, ..., N kepada fungsi tujuan bila
sistemdimulai dari keadaan sn pada tahap n, keputusan sekarang
adalah xn dankeputusan optimal dibuat sesudahnya. fn * (sn) = fn(sn, xn
*)
Hubungan rekursif akan selalu memiliki bentuk :
fn * (sn) = max {fn(sn, xn)} atau fn * (sn) = min {fn(sn, xn)}
dimana fn(sn, xn) akan dinyatakan dalam sn, xn, f* n+1(sn+1) dan
mungkinbeberapa ukuran tentang keefektifan (atau ketidakefektifan) tahap
pertama darixn. Hubungan rekursif dinamakan demikian karena
hubungan tersebut selaluberulang setiap bergerak ke belakang tahap
demi tahap. Bila tahap sekarangbernomor n diturunkan satu tahap, maka
fungsi f* (sn). baru akan diturunkanmenggunakan f* n+1(sn+1) yang baru

7
saja diturunkan dalam iterasi sebelumnya,proses ini berulang terus.
8. .Bila menggunakan hubungan rekursif ini, prosedur penyelesaian
bergerakmundur tahap demi tahap setiap kali menemukan kebijakan optimal
untuk tahaptersebut sampai ditemukan kebijakan optimal yang dimulai dari
tahap awal.Penyelesaian dengan masalah ini yaitu:a. Terdapat sejumlah
berhingga pilihlah yang mungkinb. Solusi pada setiap tahap dibangun dari
hasil solusi sebelumnyac. Kita mennggunakan persyaratan optimasi dan
kendala untuk membatasi sejumlahpilihan yang harus dipertimbangkan pada
suatu tahap

Misalnya kita ingin menemukan lintasan terpendek dari 1 sampai 10

2.1.1 Dua Pendekatan Program Dinamis


Dua pendekatan yang digunakan dalam PD: maju (forward atau up-down)
danmundur (backward atau bottom-up). Misalkan x1 , x2 , …, xn menyatakan

8
peubah(variable) keputusan yang harus dibuat masing-masing untuk tahap 1, 2,
…, n. Maka:
1. Program dinamis maju. Program dinamis bergerak mulai dari tahap 1, terus
majuke tahap 2, 3, dan seterusnya sampai tahap n. Runtunan peubah
keputusan adalahx1, x2, …, xn.
2. Program dinamis mundur. Program dinamis bergerak mulai dari tahap n,
terusmundur ke tahap n – 1, n – 2, dan seterusnya sampai tahap 1. Runtunan
peubahkeputusan adalah xn, xn-1, …, x1.
Langkah-langkah Pengembangan Algoritma Program Dinamis:
1. Karakteristikkan struktur solusi optimal.
2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal.
3. Hitung nilai solusi optimal secara maju atau mundur.
4. Konstruksi solusi optimal.

2.1.2 Program Dinamik Deterministik


Pendekatan program dinamik ke masalah deterministik, dimana keadaan
padatahap berikut ditentukan sepenuhnya oleh keadaan dan keputusan
kebijakan padatahap sekarang. Pada tahap n proses akan berada pada suatu
keadaan sn. Pembuatankeputusan kebijakan xn selanjutnya menggerakkan
proses ke keadaan sn+1 padatahap (n+1). Kontribusi sesudahnya terhadap
fungsi tujuan di bawah kebijakan yangoptimal telah dihitung sebelumnya
sebagai f*n+1(sn+1).
Keputusan kebijakan xn juga meberikan kontribusi kepada fungsi
tujuan.Kombinasi kedua nilai ini dengan benar akan memberikan fn(Sn, xn)
yaitu kontribusin tahap ke depan kepada fungsi tujuan. Pengoptimalan terhadap
xnfn*(sn) = fn(sn,xn*). Setelah ditemukan xn* dan fn*(sn) untuk setiap nilai
sn , prosedur penyelesaiansekarang bergerak mundur satu tahap. Program
dinamik deterministik dapat diuraikandengan diagram yang ditunjukkan
dibawah ini :

9
Gambar. Program Dinamik Deterministik.
Satu cara dari kategori masalah program dinamik deterministik adalah
denganfungsi objektif. Misalnya, memperkecil jumlah kontribusi dari masing-
masing tahap(seperti masalah perhentian), atau untuk memaksimalkan.
Kategori lain dalamhimpunan asli dari tahap untuk respective tahap. Secara
khusus, status �� mungkin dapat digantikan dengan variabel status yang
diskrit (seperti masalah perhentian) ataudengan variabel tahap yang
kontinu, atau mungkin tahap vektor (lebih dari satuvariabel)
diperlukan.
Contoh:
1. Prosedur pemecahan maju dengan persoalan minimasi ongkos
Seorang

pembisnis akan pergi dari kota A ke kota J dengan menggunakankendaraan


umum. Banyak kemungkinana jalan yang dapat digunakan dari A menujuJ.
pebisnis tersebut menginginkan perjalanan dari Amenuju J dengan biaya
palingmurah.
Besar biaya dan rute jalan dari A menuju J disajikan dengan gambar berikut:

10
Defenisi Masalah:Tahap
n = daerah simpul
Status/kondisi tahap n

Sn = kota pada tahap nKeputusan pada tahap n


xn = kota yang harus ditempuhFungsi transisi
Sn+1 = xnFungsi kontribusi pada tahap n
gn = Cs (xn)Hubungan rekrusif
fn* Sn = min fn ( Sn, xn )
Dengan:
fn ( Sn, xn ) = Cs (xn); n = 4
Cs (xn) = f n+1*(xn); n = 1,2,3
Sn+1 = xn
 Pilih variabel keputusan xn (n=1,2,3,4) sebagai kota yang harus di
tempuhpada tahap n, sehingga rute seluruhnya adalah x1 x2 x3
x4 dengan x1=4 dan x4 = J
 Pilih fn ( Sn, xn ) sebagai total untuk kebijakan keseluruhan dari
tahapanselanjutnya dengan pebisnis sampai pada kondisi S, siap berangkat
ke tahap n,dengan milih xn sebagai kota tujuan berikut
 Pada kondisi S dan tahap n , gunakan xn* sebagai sembarang
nilai yangmeminimumkan fn ( Sn, xn ), gunakan fn* (Sn) sebagai

11
nilai minimum dari fn( Sn, xn ),
 fn* (Sn) = min fn ( Sn, xn ) = fn ( Sn, xn*) dengan fn ( Sn, xn )
adalah biayasekarang ( tahap n) + minimum biaya yaitu (tahap n+1 dan
selanjutnya) atau fn( Sn, xn ) = Cs (xn) = f n+1*(xn)

Tahap 4
Pada tahap akhir n = 4, maka perjalanannya hanya ditentukkan
sepertinya olehkondisi S sekarang ( yaitu H atau I) dan tujuan akhir J
sehingga f4*(S) = (S,J) =Cs (J)

Pada tahap akhir n = 4 hasil di tabelkan sebagai berikut:

12
Table diatas menyajikan fakta bahwa jika pembisnis sudah sampai di H
maupundi I maka solusi feasibelnya adalah x4* = J
Tahap 3
Pada tahap n = 3 maka perjalanannya memerlukan beberapa hitungan
misalkandia sudah sampai dikota f, maka dia bisa melaju ke kota H atau I
dengan biayapada tahap ini adalah Cf(H) = 6 atau Cf(I) = 3 Untuk
menyelesaikan tahap inimaka kita lihat gambar dan dicantumkan kembali

hasil tabel dari tahap 4

Pada tahap akhir n = 3 hasil ditabelkan sebagai berikut:

13
Tahap 2
Untuk menyelesaikan tahap ini maka kita lihat gambar dan
dicantumkankembali hasil tabel dari tahap 3Pada tahap akhir n = 2
dihasilkan table sebagai berikut;

Pada tahap akhir n = 2 dihasilkan table sebagai berikut:

Tahap 1
Untuk menyelesaikan tahap 1 ini kita lihat gambar lintasan terpendek
sertatable yang dihasilkan pada tahap 2. Sehingga pada tahap
akhir n=1, hasilnyaditabelkan sebagai berikut:

Setelah kita selesaikan ke-4 tahap tersebut maka kita bandingkan


keempattable tersebut dan dilihat nilai paling minimum untuk dijadikan

14
sebagai lintasanterpendek.
Untuk n1 keputusan terbaik berada di C
Untuk n2 keputusan terbaik berada di E
Untuk n3 keputusan terbaik berada di H
Untuk n4 keputusan terbaik berada di J
Jadi lintasan
1=A C E H J
2=A D E H J
3=A D E H J2.

Prosedur pemecah maju dengan tipe persoalan maksimasi income


Bentuk umum persamaan kasus maksimasi income dari pemrograman
dinamis.Dimana n=2,3,4,…, persemamaan tersebut digunakan untuk
perhitungan dari depankebelakang (maju):
Fn (X) = max {rn (Xn) + fn-1 (X-Xn)}
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 700
ton bulan.Distribusi produk dilakukan melakukan transportasi darat
dan untuk menghematbiaya pengirimannya. Pasar yang dituju adalah
pasar A, B dan C.
Dari pengalaman yang ada return dan setiap pasar dilihat pada table
dibawahini:

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang bertanggung
jawab untuk menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan ekstrenal
organisasi dengan visi, misi, strategi dan implementasi organisasi. Selain itu
kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang diperlukan pada
kondisi yang kompleks dalam suatu organisasi.
Ada beberapa teori kepemimpinan yaitu Teori Great Man, Teori
Perilaku Kepemimpinan, Kepemimpinan Situsional, Teori Kepemimpian
Kontingensi dan Transaksional, dan Kepemimpinan Transpormatif. Ada
enam indiktator seorang dikatakan pemimpin strategis, yaitu memiliki visi,
memiliki kemandirian dalam memimpin, memiliki kemampuan memotivasi
dan menginspirasi orang lain, memiliki kemampuan untuk memberdayakan
tim dan orang lain, memiliki kemampuan untuk bisa mempengaruhi orang
lain sekaligus menjalin kolaborasi, dan memiliki kreativitas dan semangat
inovasi

Pemimpin yang banyak melakukan tindakan strategis, tetapi tidak


mempunyai visi yang jelas, sering dikatakan sebagai pemimpin pekerja
yang harus mampu mengerjakan hal-hal yang rutin. Dengan demikian
pemimpin yang unggul adalah pemimpin yang memiliki visi ke depan serta
dibarengi dengan tindakan strategis yang tinggi. Hal ini akan melahirkan
pemimpin yang visioner dan efektif. Pemimpin jenis ini memiliki ambisi,
impian, dan cita-cita yang tinggi untuk dicapai oleh suatu organisasi.
B. SARAN
Setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Akan sangat
menguntungkan jika kita mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan
dalam diri kita sehingga kita mampu menjadi pemimpin yang strategis.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9927219/kepemimpinan_strategik

https://www.academia.edu/8862353/Kepemimpinan_Strategis_Visioner

https://www.academia.edu/11697325/Kajian_Teori_Kepemimpinan_Strategik
https://www.researchgate.net/publication/331326332_TEORI_KEPEMIMPINAN

https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-kepemimpinan-strategis/

18

Anda mungkin juga menyukai