SISTEM DINAMIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Operasional Riset II
Disusun oleh :
1. Sri Juliana (201151132)
2. Rizki Fitria Annisa (201151117)
3. Sindy Ani (201151129)
4. Zulfikar Noermansyah (201151143)
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan pertolongan-Nya sehingga makalah ini boleh terselesaikan dengan
baik.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
“kesempurnaan”. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat berguna
demi penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar............................................................................... 1
2. Daftar Isi........................................................................................ 2
3. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 4
4. Bab II Pembahasan
A. Program (Model) Dinamis.......................................................5
B. Dua Pendekatan Program Dinamis..........................................8
C. Program Dinamik Deterministik..............................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Gambar : diagram jaringan keputusan
Secara umum dapat dinyatakan bahwa1. �11 = ��� yang menyatakan b
di mana i = 1 dan j = 1, hal yang sama berlakuuntuk �11 yakni �11 = ���. 2.
Tahap i diperluas dengan alternatif rencana perluasan j.3. Besaran-besaran bij
menyatakan jumlah biaya yang diperlukan untuk perluasan danPij menyatakan
jumlah perolehan dari tahap i untuk rencana perluasan j. 4. bij = Pij = 0 untuk
alternatif awal yaitu tanpa perluasan sama sekali.
6
optimaluntuk keseluruhan masalah, yaitu pemberian keputusan kebijakan
optimal padasetiap tahap untuk setiap kemungkinan keadan.
5. 5. Bila diketahui keadaan sekarang, kebijakan optimal untuk tahap-
tahap yangtersisa adalah bebas terhadap kebijakan yang dipakai
pada tahaptahapsebelumnya. Ini adalah prinsip keoptimalan program
dinamik
6. 6.Prosedur penyelesaian dimulai dengan menemukan kebijakan optimal
untuktahap terakhir. Kebijakan optimal untuk tahap terakhir memberikan
keputusankebijakan optimal untuk setiap kemungkinan keadaan pada tahap
tersebut.
7. 7.Tersedia hubungan rekursif yang mengidentifikasi kebijakan optimal pada
tahapn, bila diketahui kebijakan optimal untuk tahap (n+1). Dengan demikian
untukmenemukan keputusan kebijakan optimal, bila dimulai pada
keadaan padatahap n, memerlukan penemuan nilai yang
mengoptimalkan. Denganmenggunakan nilai xn dan mengikuti
kebijakan optimal bila dimulai darikeadaan pada tahap (n+1). Bentuk
pasti dari hubungan rekursif berbeda-bedadiantara masalahmasalah program
dinamik. Akan tetapi notasi yang serupa inidapat terus digunakan seperti
yang di ringkas sebagai berikut :N = banyaknya tahap n = label untuk tahap
sekarang ( n = 1, 2, 3,..., N)
sn = keadaan sekarang untuk tahap n
xn = peubah keputusan untuk tahap n
xn * = nilai optimal xn (diketahui Sn)
fn(sn, xn) = kontribusi tahap n, n+1, ..., N kepada fungsi tujuan bila
sistemdimulai dari keadaan sn pada tahap n, keputusan sekarang
adalah xn dankeputusan optimal dibuat sesudahnya. fn * (sn) = fn(sn, xn
*)
Hubungan rekursif akan selalu memiliki bentuk :
fn * (sn) = max {fn(sn, xn)} atau fn * (sn) = min {fn(sn, xn)}
dimana fn(sn, xn) akan dinyatakan dalam sn, xn, f* n+1(sn+1) dan
mungkinbeberapa ukuran tentang keefektifan (atau ketidakefektifan) tahap
pertama darixn. Hubungan rekursif dinamakan demikian karena
hubungan tersebut selaluberulang setiap bergerak ke belakang tahap
demi tahap. Bila tahap sekarangbernomor n diturunkan satu tahap, maka
fungsi f* (sn). baru akan diturunkanmenggunakan f* n+1(sn+1) yang baru
7
saja diturunkan dalam iterasi sebelumnya,proses ini berulang terus.
8. .Bila menggunakan hubungan rekursif ini, prosedur penyelesaian
bergerakmundur tahap demi tahap setiap kali menemukan kebijakan optimal
untuk tahaptersebut sampai ditemukan kebijakan optimal yang dimulai dari
tahap awal.Penyelesaian dengan masalah ini yaitu:a. Terdapat sejumlah
berhingga pilihlah yang mungkinb. Solusi pada setiap tahap dibangun dari
hasil solusi sebelumnyac. Kita mennggunakan persyaratan optimasi dan
kendala untuk membatasi sejumlahpilihan yang harus dipertimbangkan pada
suatu tahap
8
peubah(variable) keputusan yang harus dibuat masing-masing untuk tahap 1, 2,
…, n. Maka:
1. Program dinamis maju. Program dinamis bergerak mulai dari tahap 1, terus
majuke tahap 2, 3, dan seterusnya sampai tahap n. Runtunan peubah
keputusan adalahx1, x2, …, xn.
2. Program dinamis mundur. Program dinamis bergerak mulai dari tahap n,
terusmundur ke tahap n – 1, n – 2, dan seterusnya sampai tahap 1. Runtunan
peubahkeputusan adalah xn, xn-1, …, x1.
Langkah-langkah Pengembangan Algoritma Program Dinamis:
1. Karakteristikkan struktur solusi optimal.
2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal.
3. Hitung nilai solusi optimal secara maju atau mundur.
4. Konstruksi solusi optimal.
9
Gambar. Program Dinamik Deterministik.
Satu cara dari kategori masalah program dinamik deterministik adalah
denganfungsi objektif. Misalnya, memperkecil jumlah kontribusi dari masing-
masing tahap(seperti masalah perhentian), atau untuk memaksimalkan.
Kategori lain dalamhimpunan asli dari tahap untuk respective tahap. Secara
khusus, status �� mungkin dapat digantikan dengan variabel status yang
diskrit (seperti masalah perhentian) ataudengan variabel tahap yang
kontinu, atau mungkin tahap vektor (lebih dari satuvariabel)
diperlukan.
Contoh:
1. Prosedur pemecahan maju dengan persoalan minimasi ongkos
Seorang
10
Defenisi Masalah:Tahap
n = daerah simpul
Status/kondisi tahap n
11
nilai minimum dari fn( Sn, xn ),
fn* (Sn) = min fn ( Sn, xn ) = fn ( Sn, xn*) dengan fn ( Sn, xn )
adalah biayasekarang ( tahap n) + minimum biaya yaitu (tahap n+1 dan
selanjutnya) atau fn( Sn, xn ) = Cs (xn) = f n+1*(xn)
Tahap 4
Pada tahap akhir n = 4, maka perjalanannya hanya ditentukkan
sepertinya olehkondisi S sekarang ( yaitu H atau I) dan tujuan akhir J
sehingga f4*(S) = (S,J) =Cs (J)
12
Table diatas menyajikan fakta bahwa jika pembisnis sudah sampai di H
maupundi I maka solusi feasibelnya adalah x4* = J
Tahap 3
Pada tahap n = 3 maka perjalanannya memerlukan beberapa hitungan
misalkandia sudah sampai dikota f, maka dia bisa melaju ke kota H atau I
dengan biayapada tahap ini adalah Cf(H) = 6 atau Cf(I) = 3 Untuk
menyelesaikan tahap inimaka kita lihat gambar dan dicantumkan kembali
13
Tahap 2
Untuk menyelesaikan tahap ini maka kita lihat gambar dan
dicantumkankembali hasil tabel dari tahap 3Pada tahap akhir n = 2
dihasilkan table sebagai berikut;
Tahap 1
Untuk menyelesaikan tahap 1 ini kita lihat gambar lintasan terpendek
sertatable yang dihasilkan pada tahap 2. Sehingga pada tahap
akhir n=1, hasilnyaditabelkan sebagai berikut:
14
sebagai lintasanterpendek.
Untuk n1 keputusan terbaik berada di C
Untuk n2 keputusan terbaik berada di E
Untuk n3 keputusan terbaik berada di H
Untuk n4 keputusan terbaik berada di J
Jadi lintasan
1=A C E H J
2=A D E H J
3=A D E H J2.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang bertanggung
jawab untuk menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan ekstrenal
organisasi dengan visi, misi, strategi dan implementasi organisasi. Selain itu
kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang diperlukan pada
kondisi yang kompleks dalam suatu organisasi.
Ada beberapa teori kepemimpinan yaitu Teori Great Man, Teori
Perilaku Kepemimpinan, Kepemimpinan Situsional, Teori Kepemimpian
Kontingensi dan Transaksional, dan Kepemimpinan Transpormatif. Ada
enam indiktator seorang dikatakan pemimpin strategis, yaitu memiliki visi,
memiliki kemandirian dalam memimpin, memiliki kemampuan memotivasi
dan menginspirasi orang lain, memiliki kemampuan untuk memberdayakan
tim dan orang lain, memiliki kemampuan untuk bisa mempengaruhi orang
lain sekaligus menjalin kolaborasi, dan memiliki kreativitas dan semangat
inovasi
16
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9927219/kepemimpinan_strategik
https://www.academia.edu/8862353/Kepemimpinan_Strategis_Visioner
https://www.academia.edu/11697325/Kajian_Teori_Kepemimpinan_Strategik
https://www.researchgate.net/publication/331326332_TEORI_KEPEMIMPINAN
https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-kepemimpinan-strategis/
18