( PROGRAMASI DINAMIS )
NAMA KELOMPOK :
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
kasih karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Riset Operasi
Programasi Dinamis ini dengan tepat waktu .
Semoga Makalah Riset Operasi ini dapat dipahami bagi bapak/ibu dosen dan setiap
rekan yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun bagi setiap orang yang membacanya.
kami menyadari bahwa dalam Makalah Metodelogi Penelitian ini masih banyak
terdapat kekurangan, dan kami mohon maaf apabila terdapat penyampaian kalimat yang
kurang baik, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat
kami harapkan sehingga menjadi lebih baik kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia usaha (bisnis), para manajer sering berhadapan dengan pengambilan
keputusan yang mencangkup beberapa periode waktu. Programasi dinamis (dynamic
programming) adalah suatu kumpulan teknik-teknik programasi matematisyang digunakan
untuk pengambilan keputusan yang multistage dipisah-pisahkan menjadi suatu seri masalah
(atau submasalah) yang berurutan dan saling berhubungan.
PEMBAHASAN
Suatu kebijakan optimal mempunyai sifat bahwa apa pun keadaan dan keputusan
awal, keputusan berikutnya harus membentuk suatu kebijakan optimal dengan
memperhatikan keadaan dari hasil keputusan pertama.
Sebuah truk paket dapat melakukan pengiriman barang dari tempat asal ke tujuan
pengiriman terakhir dengan melalui route yang bermacam-macam. Dalam network ada 10
lingkaran dengan nomor yang telah ditentukan. Lingkaran 1 adalah tempat asal dan
lingkaran 10 adalah tujuan pengiriman terakhir, dan ada 4 tahap dalam masalah ini, setiap
tahapan mempunyai submasalah sebagai bagian dari masalah yang lebih besar Pengambilan
keputusan untuk memilih route sering disebut States (ketetapan). Pemilihan satu jalur
optimum memerlukan pemakaian suatu kebijakan (policy) yang memberikan hasil yang
paling baik, yang mencakup setiap ketetapan yang mungkin dari network.
Prosedur Perhitungan
Bilan fn(C) menunjukan biaya total minimum yang dihubungkan dengan jalur
optimum dalam network. Notasi Cij menunjukan biaya yang terlibat dalam pergerakan dari
lingkaran ke i pada tahap tertentu ke lingkaran bej dalam tahap berikutnya.Kemudian
persamaan untuk kebijaksanaan optimal dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dimana fj(C) adalah biaya minimum perjalanan dari lingkaran ke j dalam satu tahap ke
lingkaran terakhir. Persamaan tersebut disebut recursive equation. Dengan bergerak ke
belakang dari lingkaran terakhir ke tiga lingkaran yang menunjukkan tiga ketetapan dalam
tahap IV, didapatkan biaya-biaya pemakaian route-route ini sebesar
f7(C) = C7,10 = 10
f8(C) = C8,10 = 8
f9(C) = C9,10 = 9
Dalam hal ini ada tiga lingkaran dalam tahap III. Harus diputuskan jalur dengan
biaya terendah yang meliputi tahap III dan IV melalui lingkaran-lingkaran perantara.
Lingkaran 4 mempunyai dua route yang menuju ke lingkaran terakhir, 10, melalui lingkaran-
lingkaran perantara, 7 dan 8. maka didapatkan hasil berikut, dengan mengguakan persamaan
recursive :
f4(C) = min = 15
C4,8 + f8(C) = 8 + 8 = 15
Dengan dipilihnya tiga route dari lingkaran 5 untuk mencapai lingkaran 10, didapatkan
hasil :
C5,9 + f9(C) = 6 + 9 = 15
C6,8 + f8(C) = 9+ 8 = 17
f6(C) = min = 11
C6,9 + f9(C) = 5 + 9 = 14
Dengan membandingkan ketiga biaya minimum di atas, 15,11,14, maka dipilih nilai
terkecil dari ketiganya, yaitu 11. Ini menunjukan jalur dengan biaya terendah dari tahap III,
jadi, jalur tersebut adalah 5 – 8 – 10
C2,4 + f4(C) = 4+ 15 = 19
f2(C) = min = 11
C2,5 + f5(C) = 6 + 11 = 17
Stage Stage
n n+1
State sn Sn+1
Kontribusi
fn (sn, xn) dari xn f*n+1(sn+1)
Keterangan
Satu cara dari kategori masalah program dinamik deterministik adalah dengan fungsi objektif.
Misalnya, memperkecil jumlah kontribusi dari masing-masing tahap (seperti masalah
perhentian), atau untuk memaksimalkan. Kategori lain dalam himpunan asli dari tahap untuk
respective tahap. Secara khusus, status mungkin dapat digantikan dengan variabel status yang
diskrit (seperti masalah perhentian) atau dengan variable tahap yang kontinu, atau mungkin
tahap vektor (lebih dari satu variabel) diperlukan.
2.2.2. Program Dinamik Probabilistik
1. Stage berikutnya tidak seluruhnya ditentukan oleh stage dan keputusan pada
stage saat ini, tetapi ada suatu distribusi kemungkinan mengenai apa yang akan
terjadi.
2. Distribusi kemungkinan ini masih seluruhnya ditentukan oleh state dan
keputusan pada stage saat ini.
Struktur dasar dalam pemrograman dinamik probabilistik diuraikan pada gambar berikut :
1
f*(n+1)(1)
Probabilitas c1
p1
keadaan keputusan
Sn xn 2
p1 c2
f*(n+1)(2)
fn(sn, xn)
ps
cs
s
f*(n+1)(s)
Dimana :
Karena adanya struktur probabilistik, hubungan antara fn(sn ,xn) dan fn+1(sn ,xn)
agak lebih rumit dari pada untuk pemrograman dinamik deterministik. Bentuk
yang tepat dari hubungan tersebut tergantung pada bentuk fungsi tujuan secara
umum. Dalam pemrograman dinamik probabilistik juga terdapat hubungan
rekursif yang mengidentifikasi kebijakan optimal. Ada dua prosedur rekursif
dalam pemrograman probabilistik yaitu :
… x n,
b. Backward Recursive equation (perhitungan dari belakang ke depan). Program
dinamik bergerak mulai dari n, terus mundur ke tahap n-1, n-2, dan seterusnya
sampai tahap 1. Peubah keputusan adalah xn, xn-1, …,x1
Sebagai ilustrasi, misalkan tujuannya adalah minimalkan jumlah yang diharapkan dan
kontribusi tahap-tahap secara terpisah. Pada kasus ini fn(sn ,xn) menggambarkan
jumlah minimal yang diharapkan dari tahap n dan seterusnya, bila diketahui bahwa
keadaan dan keputusan kebijakan pada tahap n adalah sn dan xn akibatnya,
i=1
Perlu diterangkan bahwa yang dimaksud dengan perawat dalam penulisan makalah ini
adalah perawat-perawat yang bekerja disetiap ruangan di rumah sakit. Perawat-
perawat dialokasikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dirumah sakit
tersebut. Oleh sebab itu manajemen harus mempunyai penempatan yang baik dalam
menempatkan tenaga kerja di setiap shift. Pengalokasian tenaga kerja tersebut harus dapat
meningkatkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien yang datang
Bila tenaga perawat tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok maka manajemen rumah
sakit perlu menentukan berapa banyak tenaga perawat untuk dialokasikan disetiap shift
dimana shift tersebut ada tiga bagian yaitu pagi, siang dan malam, guna memaksimumkan
keefektifan total dari tenaga kerja. Banyaknya tenaga kerja yang akan dialokasikan adalah
bilangan bulat.
Perumusan masalah ini memerlukan pembuatan tiga keputusan yang saling berkaitan,
yaitu berapa banyak tenaga kerja untuk dialokasikan ke setiap shift. Dengan demikian
walaupun tidak ada urutan tetap, ketiga shift ini dapat di anggap sebagai tahap dalam
rumusan program dinamik . Peubah keputusan xn (n = 1, 2, 3) adalah banyaknya
kelompok yang dialokasikan ke tahap (shift) n.
dimana :
fn*(sn) : fungsi optimum
s : state (status)
n : tahap ke
x : variabel keputusan.
N : banyaknya tahap
x1 x2 x3
Sn 1 s1 Sn n sn SN N sN
g1 gn gN
dimana :
fn*(sn) : fungsi optimum
s : state (status)
sn⊗xn : fungsi transisi
n : tahap ke
x : variabel keputusan.
N : banyaknya tahap
x1 xn xN
Sn s1 Sn n sn SN N sN
1
g1 gn gN
perbedaan pokok antara metode forward dan backward terletak dalam cara
mendefinisikan state. Simbol menyatakan hubungan matematik antara sn dengan xn,
misalnya tambah, kurang, kali, akar dan lain-lain.
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka yang akan menjadi tujuan
utama adalah menetapkan tingkat pengadaan tenaga kerja berdasarkan
penambahan/pengurangan tenaga kerja yang optimal untuk setiap shift sesuai dengan
kebutuhan.
Selanjutnya notasi yang digunakan :
N = Banyaknya tahap
n = nomor tahap, n = 1, 2, 3,…, n
xn = banyaknya tenaga kerja yang dialokasikan ke tahap n
Tahap (stage ) adalah masa pengadaan tenaga kerja ( dalam hal ini disebut shift).
Prosedur pemecahan dalam program dinamik dilakukan secara rekursif. Ini berarti
bahwa setiap kali mengambil keputusan harus memperhatikan keadaan yang
dihasilkan oleh keputusan sebelumnya. Karena itu, keadaan yang diakibatkan oleh
keputusan didasarkan pada keadaan dari keputusan sebelumnya dan merupakan landasan
bagi keputusan berikutnya. Sehingga konsep tentang keadaan adalah sangat penting sekali.
Karena keadaan adalah berubah dari tahap ke tahap berikutnya maka nilai setiap
tahap akan menggambarkan kondisi dari satu proses keputusan mengubah keadaan lama
(awal) menjadi keadaan baru ( akhir ). Keadaan baru menjadi landasan bagi keputusan
baru, dan keputusan baru mengubah keadaan baru (awal) menjadi lebih baru lagi (akhir),
demikian seterusnya proses ini berlangsung. Karenanya hasil yang diharapkan dari satu
keputusan tergantung dari awal dan akhir dari keadaan untuk keputusan tersebut dan
kemudian menjumlahkan seluruhnya sebagai satu rangkaian keputusan yang maksimumkan
hasil atau perolehan.
Pengambilan keputusan tidak lain dari penentuan xi dan si sehingga fi
optimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Program dinamis adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk
membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman
dinamis ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan benama Richard Bellman
pada tahun 1957. Dalam hal ini program dinamis menyediakan prosedur sistematis untuk
menentukan kombinasi keputusan yang optimal. Tujuan utama model ini ialah untuk
mempermudah penyelesaian persoalan optimasi yang mempunyai karakteristik tertentu.
Oleh sebab itu pengusaan dan keahlian tertentu stuktur umum masalah-masalah
program dinamis diperlukan untuk menentukan apakah suatu masalah dapat dipecahkan
dengan prosedur-prosedur program dinamis atau tidak dan bagaimana hal itu akan
dilakukan.