Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Liquidity

Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 59-65

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN DENGAN


PENDEKATAN METODE SIMPLEKS
Kasus pada Pabrik Sosis SM

Yanti Budiasih
STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Jl. Ciputat Raya No. 77 Cireundeu, Jakarta Selatan
Email: yantibudiasih@yahoo.com

Abstract
The purpose of this study are to (1) determine the combination of inputs used in producing
products such as beef sausages and veal sausage meatball; and (2) determine the optimal
combination whether the product can provide the maximum profit. In order to determine
the combination of inputs and maximum benefits can be used linear programming with
graphical and simplex method. The valuation result shows that the optimal input
combination would give a profit of Rp. 1.115 million per day.

Kata Kunci: programasi linear, keputusan

PENDAHULUAN yang harus berjuang untuk tetap melaksanakan


aktivitas perusahaan terutama kegiatan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak produksi agar kelangsungan hidup perusahaan
keputusan utama yang dihadapi oleh seorang bisa berkembang terus.
manajer perusahaan adalah untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan dibatasi oleh situasi Perusahaan sosis SM adalah perusahaan
lingkungan operasi. Pembatasan-pembatasan berskala kecil dengan menghasilkan dua
ini dapat meliputi terbatasnya sumber daya produk utama yaitu sosis sapi dan baso sosis
seperti waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku sapi. Bahan baku utama yang digunakan adalah
atau permodalan. Secara umum tujuan daging sapi giling yang sekarang ini harganya
perusahaan adalah sedapat mungkin me- kian melonjak serta ketersediannyapun sangat
maksimumkan laba, sedangkan tujuan lain dari terbatas. UD. SM berlokasi di Depok, Jawa
unit organisasi yang merupakan bagian dari Barat.
suatu organisasi biasanya berupa meminimum-
kan biaya. Untuk menjaga kelangsungan dan berkem-
bangnya perusahaan diperlukan langkah-
Seiring dengan perkembangan bisnis yang langkah untuk dapat mengalokasi bahan baku
disertai persaingan yang begitu ketat banyak serta dapat meningkatkan laba. Oleh sebab itu
sekali masalah yang muncul dan turut diperlukan suatu usaha untuk menggunakan
mempengaruhi nafas kehidupan dari peru- suatu metode dalam menentukan kombinasi
sahaan-perusahaan berskala kecil. Dengan yang tepat penggunaan faktor produksi dari
kondisi seperti ini banyak perusahaan kecil produk yang dibuat serta kombinasi dari
produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi
permasalahan di atas, dapat digunakan Terdapat tiga tahap yg dikemukakan oleh
programasi linear (linear programming) dengan Taylor III (1996) dalam menggunakan teknik
metode grafis dan metode simpleks. programasi linear. Pertama, masalah harus
dapat diidentifikasikan sebagai sesuatu yang
Beberapa studi telah dilakukan dengan dapat diselesaikan dengan program linear.
menggunakan pendekatan Metode Simpleks. Kedua, masalah yang tidak terstruktur harus
Penelitian Wulandari (2012) misalnya dapat dirumuskan dalam model matematika
melakukan kajian di UD Pabrik Tahu Sukajaya sehingga menjadi terstruktur. Ketiga, model
Klender, Jakarta Timur. Kesimpulan yang harus diselesaikan dengan model matematika
diperoleh adalah perusahaan akan mendapat yang telah dibuat. Tehnik programasi linear
keuntungan maksimal dari dua kombinasi tahu menggambarkan bahwa hubungan fungsi
per kilogramnya sebesar Rp.3.245.000,- atau linear dalam model matematika adalah linear
mendapatkan keuntungan maksimal dan tehnik pemecahan masalah terdiri dari
keseluruhan sebesar Rp. 2.041.105,- jika langkah-langkah matematika yang telah
perusahaan memproduksi tahu putih 455 kg ditetapkan disebut program.
dan tahu kering sebanyak 174 kg per hari.
Model program linear terdiri dari
Rinaldo (2011) melakukan penelitiannya di komponen dan karakteristik tertentu.
Perusahaan Kue ABC. Dari hasil penelitian Komponen model termasuk variabel
diketahui ada beberapa bahan baku yang keputusan, fungsi tujuan dan batasan model.
tersisa dan ada beberapa bahan baku yang Variabel keputusan adalah simbol matematika
masih kurang jumlahnya. Dan untuk yang menggambarkan tingkatan aktifitas
mendapatkan keuntungan maksimal sesuai perusahaan, misalnya perusahaan roti ingin
yang diharapkan maka perusahaan harus memproduksi roti keju (X1) dan roti coklat (X2),
memproduksi kue coklat sebanyak 684,2 di mana X1 dan X2 adalah lambang yang
potong dan kue keju sebanyak 400.002 potong, menunjukkan jumlah variabel setiap item yang
dengan keuntungan total yang diperoleh tidak diketahui.
sebesar Rp.172.630,95,- dengan asumsi semua
kue terjual. Dalam programasi linear dikenal dua jenis
fungsi, yaitu: Bustami (2005)
Frederick S. Hiller dan Gerald J. Liebermen
dalam Wijaya (2011) mengatakan bahwa 1. Fungsi tujuan, adalah hubungan
programasi linear merupakan suatu model matematika linear yang menjelaskan tujuan
maatematis untuk menggambarkan masalah perusahaan dalam terminologi variabel
yang dihadapi. Linear berarti bahwa semua keputusan. Fungsi tujuan selalu mem-
fungsi matematis dalam model ini harus punyai salah satu target yaitu me-
maksimumkan laba (≤) atau meminimum-
merupakan fungsi-fungsi linear. Programming
kan biaya memproduksi (≥).
merupakan sinonim untuk kata perencanaan.
Dengan demikian membuat rencana kegiatan- 2. Fungsi batasan/kendala, merupakan
kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal, hubungan linear dari variabel-variabel
yaitu suatu hasil untuk mencapai tujuan yang keputusan, batasan-batasan menunjukkan
ditentukan dengan cara yang paling baik keterbatasan perusahaan karena
lingkungan.
(sesuai dengan model matematis) diantara
semua alternatif yang mungkin. Sementara
Menurut Frederick S. Hiller dan Gerald J.
Siswanto (2006) menyatakan bahwa Linear
Lieberman dalam Wijaya (2011) terdapat empat
Programming adalah sebuah metode matematis
asumsi dalam programasi linear, yaitu:
yang berkarakteristik linear untuk menemukan
suatu penyelesaian optimal dengan cara
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi 1. Proporsionalitas, naik turunnya nilai laba
tujuan terhadap satu susunan kendala. dan penggunaan sumber daya yang

60 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013: 60-65


tersedia akan berubah berbanding lurus TUJUAN PENELITIAN
dengan perubahan tingkat kegiatan.
2. Adivitas, nilai fungsi total dapat diperoleh Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dengan menjumlahkan kontribusi- kombinasi dari input-input yang digunakan
kontribusi individual dari masing-masing dalam memproduksi produk sosis sapi
kegiatan. serbaguna dan baso sosis sapi; dan menentukan
kombinasi yang optimal apakah produk yang
3. Divisibilitas, variabel-variabel keputusan dihasilkan dapat memberikan keuntungan
yang dihasilkan oleh setiap kegiatan tidak yang maksimal.
selalu menghasilkan angka fisik yang bulat
akan tetapi juga dapat berupa bilangan
pecahan.

METODE
Dalam programasi linear, salah satu teknik
yang dapat digunakan adalah Metode Grafis.
Metode ini terbatas untuk model-model yang Untuk mereduksi kekurangan metode
hanya mempunyai dua variabel, yang dapat grafis yang hanya mampu mendeskripsi 2
digambarkan dalam dua dimensi grafik. Model (dua) variabel, maka Metode Simpleks dapat
dengan tiga atau lebih variabel keputusan tidak digunakan. Metode ini menggunakan
bisa dikerjakan dengan metode ini. pendekatan tabel yang dinamakan tabel
simpleks. Kelebihan dari metode ini adalah
Meskipun metode grafik terbatas sebagai mampu menghitung dua atau lebih variabel
pendekatan solusi, hal ini sangat berguna untuk keputusan apabila dibandingkan dengan
menggambarkan program linear, yang metode grafik yang hanya mampu
memberikan gambaran bagaimana proses menyelesaikan dua variabel saja. Langkah-
pemecahan masalah diperoleh. Langkah- langkah pengerjaan metode simpleks adalah.
langkah pengerjaan metode grafis adalah:
1. Mengidentifikasi variabel keputusan dan
1. Mengidentifikasi variabel keputusan dan memformulasikan dalam simbol matematis.
memformulasinya dalam simbol matematis. 2. Mengidentifikasikan tujuan yang akan
2. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
dan kendala-kendala yang terjadi. 3. Memformulasikan tujuan dan kendala ke
3. Memformulasi tujuan dan kendala kedalam dalam fungsi model matematis.
fungsi model matematis. 4. Memasukkan data fungsi tujuan dan
4. Membuat grafik untuk kendala-kendala kendala-kendala yang telah diubah tersebut
yang ada dalam satu bagian. ke dalam tabel simpleks.

5. Menentukan area layak (feasible area) pada 5. Menentukan kolom kunci yaitu negatif
grafik tersebut. terbesar pada baris fungsi tujuan.

6. Menentukan titik-titik variabel keputusan 6. Menentukan baris kunci yaitu positif


pada area layak tersebut. terkecil pada indeks.

7. Memilih variabel keputusan dari titik-titik 7. Menentukan angka kunci yaitu pertemuan
tersebut. antara kolom kunci dengan baris kunci.
8. Mengubah variabel keputusan pada baris
kunci dengan variabel keputusan pada
kolom kunci dan kemudian mengubah
seluruh elemen pada baris kunci dengan

Maksimalisasi Keuntungan dengan Pendekatan Metode Simpleks (Yanti Budiasih) 61


cara membagi seluruh elemen tersebut Sementara keuntungan per kemasan yang
dengan angka kunci. diperoleh adalah:
9. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar
baris kunci) dengan menggunakan 1. Sosis sapi serbaguna (SSS) Rp. 15.000
pendekatan nilai baris baru = nilai-nilai 2. Baso sosis sapi (BSS) Rp. 10.000
baris yang lama dikurangi nilai-nilai pada
baris kolom kunci baru yang telah dikalikan Sedangkan persediaan bahan baku adalah:
dengan koefisien kolom kunci pada baris
awal tersebut. 1. Tepung Sagu 30.000 gram
10. Memastikan seluruh elemen pada baris 2. Daging sapi giling 45.000 gram
fungsi tujuan tidak ada yang bernilai
negatif, apabila masih terdapat nilai negatif 3. Telur ayam 195 butir
maka diulangi melalui langkah ke 5 dan
seterusnya. Untuk menentukan formulasi di atas,
digunakan simbol X1, X2 dan Z. Dimana:
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
berupa bahan baku (input) yang digunakan X1 = Jumlah sosis sapi serbaguna yang akan
untuk menghasilkan produk yaitu tepung sagu, dibuat setiap hari.
daging sapi giling dan telur ayam. Sedangkan X2 = Jumlah baso sosis sapi yang akan dibuat
metode yang digunakan untuk menentukan setiap hari.
kombinasi input dan keuntungan maksimal
adalah metode grafis dan metode simpleks. Zmaks = Jumlah keuntungan seluruh sosis sapi
serbaguna dan baso sosis sapi.

A. Identifikasi Fungsi Tujuan dan Fungsi


Kendala
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan perusahaan adalah memperoleh
Berdasarkan data dari perusahaan dapat keuntungan sebesar-besarnya dari kendala
dilakukan pengelompokkan atau keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Maka
pengientifikasian terhadap variabel kepu-tusan, formulasi model matematisnya adalah:
yaitu:
Maksimumkan: Z = 15.000 X1 + 10.000 X2
1. Sosis Sapi Serbaguna
a. 250 gram tepung sagu
Keterbatasan sumber daya dapat dibuat
b. 500 gram daging sapi giling formulasi batasan-batasan sebagai berikut:
c. 3 butir telur ayam
1. Tepung sagu yang digunakan adalah 250
2. Baso Sosis Sapi gram untuk sosis sapi serbaguna (X1) dan
a. 150 gram tepung sagu 150 gram untuk baso sosis sapi (X2).
Kapasitas yang tersedia 30.000 gram.
b. 600 gram daging sapi giling
2. Daging sapi giling yang digunakan adalah
c. 1 butir telur ayam 500 gram untuk sosis sapi serbaguna (X1)
dan 600 gram untuk baso sosis sapi (X2).
Bahan baku ini diperlukan untuk setiap Kapasitas yang tersedia 45.000 gram.
bungkus kemasan produk yang berisi 10 buah
3. Telur ayam yang digunakan adalah 3 butir
sosis atau baso sosis. Dan diasumsikan bahwa
untuk sosis sapi serbaguna dan 1 butir
permintaan konsumen sesuai dengan jumlah
produksi.

62 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013: 60-65


untuk baso sosis sapi. Kapasitas yang Maksimumkan: Z = 15.000 X1 + 10.000 X2
tersedia 195 butir telur.
4. Untuk X1 ≥ 0 dan X2 ≥ 0. Fungsi batasan/kendala di atas adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Pembentukan Model
Jenis Produk 1. 250 X1 + 150 X2 ≤ 30.000
Sosis Sapi Baso Sosis 250 X1 + 150 X2 = 30.000
Kapasitas
Bahan Baku Serbaguna Sapi Bila X1 = 0, maka X2 = 200
(Gram)
(Gram) (Gram) Bila X2 = 0, maka X1 = 120
Tepung 250 150 30.000
Sagu 2. 500 X1 + 600 X2 ≤ 45.000
Daging Sapi 500 600 45.000 500 X1 + 600 X2 = 45.000
Giling Bila X1 = 0, maka X2 = 75
Telur Ayam 3 1 195 Bila X2 = 0, maka X1 = 90
Keuntungan Rp. 15.000 Rp. 10.000
Sumber: hasil survey 3. 3 X1 + X2 ≤ 195
3 X1 + X2 = 195
Fungsi batasan/kendala di atas adalah Bila X1 = 0, maka X2 = 195
sebagai berikut: Bila X2 = 0, maka X1 = 65
4. X1 ≥ 0 dan X2 ≥ 0.
1. 250 X1 + 150 X2 ≤ 30.000
2. 500 X1 + 600 X2 ≤ 45.000 X2

3. 3 X1 + X2 ≤ 195
4. X1 ≥ 0 dan X2 ≥ 0 200

Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi 195


implisit, yaitu menggeser elemen dari sebelah
kanan ke sebelah kiri, sehingga fungsi tujuan di
atas menjadi:

C 250X1 + 150X2 = 30.000


Z – 15.000 X1 – 10.000 X2 = 0
75
B

Fungsi batasan diubah dengan memberikan


variable slack yang berguna untuk mengetahui
batasan-batasan dalam kapasitas dengan A
menambah variabel tambahan menjadi: 0 65 90 120 X1

1. 250 X1 + 150 X2 ≤ 30.000, diubah menjadi 3X1 + X2 = 195 500X1 + 600X2 = 45.000

250 X1 + 150 X2 + S1 = 30.000


Daerah feasible adalah titik A, titik B dan
2. 500 X1 + 600 X2 ≤ 45.000, diubah menjadi Titik C, dengan keuntungan maksimum yang
500 X1 + 600 X2 + S2 = 45.000 diperoleh adalah:
3. 3 X1 + X2 ≤ 195, diubah menjadi 3 X1 +
X2 + S3 = 195 1. Titik A ( 65,0)
X1 = 65, X2 = 0
Z maks = 15.000 (65) + 10.000 (0)
= Rp. 975.000
B. Penyelesaian dengan Metode Grafis
2. Titik B , perpotongan garis 500 X1 + 600 X2 =
45.000 dengan 3 X1 + X2 = 195

Maksimalisasi Keuntungan dengan Pendekatan Metode Simpleks (Yanti Budiasih) 63


500 X 1  600 X 2  45.000 0 -5.000 0 0 5.000 975.000
x1
3X1  X2  195
x 600 Untuk S1: 250 150 1 0 0 30.000
BKB x KK 250 250/3 0 0 250/3 16.250
500 X 1  600 X 2  45.000
0 200/3 1 0 -250/3 13.750
1800 X 1  600 X 2  117.000

 1300 X 1  - 72.000 Untuk S2: 500 600 0 1 0 45.000


BKB x KK 500 500/3 0 0 500/3 32.500
X1 = 72.000/1300
0 1300/3 0 1 -500/3 12.500
3 (72.000/1300) + X2 = 195
216.000/1300 + X2 = 195 Tabel 3. Optimisasi Kedua
X2 = 37.500/1300 Variabel
X1
NIlai
Z X2 S1 S2 S3
Dasar Kolom
Z maks = 15.000 (72.000/1.300)
+ 10.000 (37.500/1300) Z 1 0 -5.000 0 0 5000 975.000
= Rp. 1.119.275, atau S1 0 0 200/3 1 0 -250/3 13.750

Z maks = 15.000 (55) + 10.000 (29) S2 0 0 1300/3 0 1 -500/3 12.500


= Rp. 1.115.000 X1 0 1 1/3 0 0 1/3 65
Sumber: data diolah

3. Titik C (0,75) Baris kunci baru (BKB):


X1 = 0 dan X2 = 75
Z maks = 15.000 (0) + 10.000 (75) 0 1300/3 0 1 -500/3 2500 : 1300/3
= Rp. 750.000
0 1 0 3/1300 -500/1300 37.500/1300
C. Penyelesaian dengan Metode Simpleks
Untuk Z: 0 -5.000 0 0 5.000 37.500/1300
Persamaan-persamaan di atas disusun BKB x 0 0 0 -15/13 25/000/13 -1.875.000/13
dalam tabel simpleks. Setelah formulasi diubah KK
kemudian disusun ke dalam tabel optimisasi 0 0 0 -15/13 40.000/13 1.119.275
pertama sebagai berikut:
Untuk S1: 0 200/3 1 0 -250/3 13.750
Tabel 2. Optimisasi Pertama BKB x 0 200/3 0 300/130 -500/3900 375.000/1300

Variabel NIlai
KK 0
Z X1 X2 S1 S2 S3
Dasar Kolom 0 200/3 1 0 -250/3 13.750

Z 1 -15,000 -10,000 0 0 0 0
Untuk 1 1/3 0 1/1300 -500/3900 65
S1 0 250 150 1 0 0 30.000 X 1:
S2 0 500 600 0 1 0 45.000 BKB x 0 1/3 0 1/1300 -500/3900 2.437.500/1300
KK
S3 0 3 1 0 0 1 195 1 0 0 -3/1300 900/1300 72.000/1300
Sumber: data diolah
Tabel 4. Optimisasi Ketiga/Akhir
Baris kunci baru (BKB):
Variabel NIlai
Z X1 X2 S1 S2 S3
Dasar Kolom
3 1 0 0 0 0 :3
Z 1 0 0 0 15/3 40.000/13 1.119.275

1 1/3 0 0 0 0

Untuk Z: -15.000 -10.000 0 0 0 0


BKB x KK -15.000 -5.000 0 0 -5.000 -975.000

64 Jurnal Liquidity: Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013: 60-65


Tabel 4. Lanjutan 3. Keuntungan maksimum akan dicapai
- sebesar: 15.000 (55) + 10.000 (29) = Rp.
S1 0 0 0 300/13 0 1750/39 -196.250/1300
00
1.115.000.
3/130 37.500/130
X2 0 0 1 0 0 0
37.500/1300

-
X1 0 1 0 0 3/130 900/1300 72.000/1300
0
Sumber: data diolah
KESIMPULAN

Berdasarkan tabel 4, baris fungsi Z tidak 1. Perusahaan akan mendapat keuntungan


ada yang bernilai negatif sehingga solusi yang maksimal dari dua kombinasi produk sosis
diperoleh optimal, artinya jika produsen ingin sebesar Rp. 1.115.000 bila perusahaan
memperoleh keuntungan yang maksimal maka memproduksi sosis sapi serbaguna
harus memproduksi 72.000/1300 (55) kemasan sebanyak 55 kemasan dan baso sosis sapi
sosis sapi serbaguna dan memproduksi sebanyak 29 kemasan.
37.500/1300 (29) kemasan baso sosis sapi. 2. Jika suatu perusahaan mempunyai banyak
Sedangkan bahan baku yang digunakan adalah: input yang harus digunakan untuk proses
produksi dan tujuan utamanya
1. Tepung sagu memperoleh keuntungan maka alat analisis
yang dapat digunakan adalah metode
250 (55) + 150 (29) = 18.100 gram, sisa simpleks.
sebanyak 11.900 gram

2. Daging sapi giling

500 (55) + 600 (29) = 44.900 gram, sisa


sebanyak 100 gram DAFTAR PUSTAKA

3. Telur ayam
Bustani, H., 2005, Fundamental Operation
3 (55) + 29 = 194 butir, sisa 1 butir Research, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Untuk memperoleh keuntungan optimal Rinaldo, R., 2012, Maksimalisasi Keuntungan
maka perusahaan harus memproduksi Dengan Menggunakan Metode Simpleks
sebanyak: Pada Perusahaan Kue ABC, UG Jurnal,
Vol 6 No. 06 Tahun 2012
1. Sosis sapi serbaguna (X1) sebanyak 55
kemasan. Selama ini dalam satu hari Siswanto, 2006, Operation Research, Erlangga,
perusahaan memproduksi 35 kemasan. Bila Jakarta
perusahaan ingin mencapai keuntungan Taylor III, B.,W., 1996, Sains Manajemen,
maksimal maka perusahaan harus Salemba Empat, Jakarta
menambah produksinya hingga mencapai
55 kemasan. Wijaya, A., 2011, Pengantar Riset Operasi, Mitra
Wacana Media, Jakarta
2. Baso sosis sapi (X2) sebanyak 29 kemasan.
Selama ini dalam satu hari perusahaan Wulandari, C., D., 2011, Analisa Maksimalisasi
memproduksi 20 kemasan. Bila perusahaan Keuntungan Dengan Menggunakan
ingin mencapai keuntungan maksimal Metode Simpleks, UG Jurnal, Vol 6 No 06
maka perusahaan harus menambah Tahun 2012
produksinya hingga mencapai 29 kemasan.

Maksimalisasi Keuntungan dengan Pendekatan Metode Simpleks (Yanti Budiasih) 65

Anda mungkin juga menyukai