Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH RISET OPERASI

Dosen Pengampu
Tiksnayana Vipraprastha, SE., MM
Nama Mahasiswa
Ida Ayu Desy Franciska Dewi 2002612010939

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
A. Riset Operasi

Riset operasi adalah aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan yang


kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai kehidupan
manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan
pertahanan. Riset Operasi (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun 1940
oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional
adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-
operasi militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer
Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi
mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien
untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem
peringatan dini menghadapi serangan udara.
Pola dasar penerapan Riset Operasi terhadap suatu masalah dapat dipisahkan
menjadi beberapa tahapan, yaitu :
 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah terdiri dari Penentuan dan perumusan tujuan yang
jelas dari persoalan dalam sistem model yang dihadapi. Identifikasi perubah yang
dipakai sebagai kriteria untuk pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kumpulkan data tentang kendala-kendala
yang menjadi syarat ikatan terhadap perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem
model yang dipelajari.
 Penyusunan model
Penyusunan model terdiri dari memilih model yang cocok dan sesuai
dengan permasalahannya. Merumuskan segala macam faktor yang terkait di
dalam model yang bersangkutan secara simbolik ke dalam rumusan model
matematika. Menentukan perubah-perubah beserta kaitan-kaitannya satu sama
lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta kendala-kendalanya dengan nilai-nilai dan
perameter yang jelas.
 Analisa model
Analisa model terdiri dari tiga hal penting, yaitu melakukan anlisis
terhadap model yang telah disusun dan dipilih, memilih hasil-hasil analisis yang
terbaik (optimal), melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-
hasil terhadap analisis model.
 Pengesahan model (Validity)
Analisis pengesahan model menyangkut penilaian terhadap model tersebut
dengan cara mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam
rangka menguji dan mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk model
tersebut secara struktural (yaitu perubahnya, hubungan-hubungan fungisionalnya,
dan lain-lain).
 Implementasi hasil
Hasil-hasil yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam
kriteria pengambilan keputusan merupakan hasil-hasil analisis yang kiranya dapat
dipakai dalam perumusan keputusan yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan
strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan guna disajikan kepada
pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif pilihan.
Metode metode riset operasi, yakni sebagai berikut :

 Linier Progaming
Linear programming ialah salah satu metode penyelesaian riset operasi
dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi
(memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-
masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-kendala
yang ada juga berbentuk linier.
 Metode Simpleks
Metode simpleks adalah suatu metode yg secara matematis dimulai dr
suatu pemecahan dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar
feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya
diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum. Metode grafik tidak dapat
menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang
cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan
Metode Simpleks.
 Metode Transportasi
Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk, ke tempat-tempat yang membutuhkan,
secara optimal.

B. Linear Programming
Linear programming adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan
masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan
seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset
operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai
persoalan dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
penugasan karyawan, penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan
kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi.
Model linear programming merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan
masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan teknik Linear Programming (LP). Model
LP mempunyai tiga unsur utama, yaitu:
o Variabel keputusan yaitu variabel persoalan yang akan mempengaruhi nilai tujuan
yang hendak dicapai. Didalam proses pemodelan, penemuan variabel keputusan
harus dilakukan terlebih dahulu sebelum merumuskan fungsi tujuan dan fungsi
batasan (kendala-kendalanya). Misalnya dengan mengajukan pertanyaan:
keputusan apa yang harus dibuat agar nilai fungsi tujuan menjadi maksimum atau
minimum.
o Fungsi tujuan yaitu fungsi yang menggambarkan tujuan dalam permasalahan LP
yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya - sumber daya,
untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimum. Dengan simbol Z.
Oleh karena itu hanya ada dua kemungkinan fungsi tujuan, yaitu

a) Maksimimkan Z = f (X1, X2, ...Xn)


b) Minimumkan Z = f (X1, X2, ...Xn)
o Fungsi batasan (kendala) yaitu bentuk penyajian secara matematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke
berbagai kegiatan.

Contoh Soal 1 Model LP

Sebuah pabrik menghasilkan tiga jenis produk, yaitu sabun mandi, shampo, dan
pasta gigi. Jumlah waktu kerja buruh yang tersedia adalah 480jam kerja dan bahan
mentah 800 kg untuk harga masing-masing produk adalah seperti berikut:
Jumlah Sumber Daya Laba
Barang
Tenaga Kerja Bahan Baku Rp/Unit
Sabun Mandi 10 8 6
Shampo 4 12 10
Pasta Gigi 8 6 4
Pada kasus ini, masalah yang dihadapi pabrik adalah menentukan jumlah masing- masing
produk yang harus dihasilkan agar keuntungan yang di dapat maksimal.

Jawab:
A. Variabel Keputusan
Masalah ini terdiri dari tiga Variabel yang menunjukan jumlah masing-masing barang
yaitu:
X1 = Sabun Mandi
X2 = Shampo
X3 = Pasta Gigi
B. FungsiTujuan
Tujuan masalah ini adalah maksimalkan keuntungan. Sehingga biaya total ditulis
sebagai berikut :
Zmax = 6X1 + 10X2 + 4X3
C. SistemKendala
Dalam masalah ini, kendalanya adalah keuntungan maksimal. Jadi:
Maksimalkan, Z = 6X1 + 10X2 + 4X3
DenganSyarat: 10X1+4X2+8X3 ≥ 480
8X1+12X2+6X3 ≥ 800
X1, X2, X3 ≥ 0
Contoh Soal 2 Model LP

Untuk menjaga kesehatan, seseorang harus memenuhi kebutuhan minimum per


hari akan beberapa zat makanan. Misalkan hanya terdapat tiga zat dalam makanan yang
dibutuhkah yaitu karbohidrat, protein, dan lemak seperti yang ditunjukan sbb:
Makanan Kebutuhan
Kandungan
Nasi Ikan Sayur Minimum
Karbohidrat 7 4 0 22
Protein 3 2 4 12
Lemak 1 2 1 8
Harga PerUnit 0,8 0,6 0,5  

Pada kasus ini masalah yang dihadapi adalah bagaimana mencari kombinasi ketiga jenis
makanan tersebut agar memenuhi kebutuhan minimum per hari dan memberikan biaya
terendah.

Jawab:
A. Variabel Keputusan
Masalah ini terdiri dari tiga variabel yang menunjukan jumlah masing-masing jenis
makanan yaitu:
X1 = Jumlah Nasi
X2 = Jumlah Ikan
X3 = Jumlah Sayur
B. FungsiTujuan
Tujuan masalah ini adalah meminimumkan biaya total menu per hari. Sehingga biaya
total ditulis sebagai:
Zmin = 0,8X1 + 0,6X2 + 0,5X3
C. SistemKendala
Dalam masalah ini, kendalanya adalah kebutuhan minimum akan zat-zat makanan per
hari yang telah ditetapkan. Jadi:
Minimumkan, Z = 0,8X1 + 0,6X2 + 0,5X3
Dengan Syarat: 7X1+4X2+X3 ≥ 22
3X1+ 2X2+ 4X3 ≥ 12
X1+ 2X2+ X3 ≥ 8
X1, X2, X3 ≥ 0
Contoh Soal 3 Model LP

Seorang peternak memiliki lahan seluas 1000 hektar, yang terbagi dua bagian
terpisah. Peternak ingin mengembangkan dua jenis ternak yaitu ayam dan bebek. Ukuran
masing-masing lahan seluas areal maksimum untuk setiap jenis hewan, dan keuntungan
per hektar setiap jenis hewan ditunjukan seperti berikut :
Tabel 1
Lahan Luas (ha)
1 400
2 600
Total 1000

Tabel2

Ternak Luas Maksimal Laba/ha


Ayam 550 400
Bebek 750 500
Masing-masing hewan ternak dapat dikembangkan pada lahan manapun, peternak
menghendaki sekurang-kurangnya 20% dari proporsi masing-masing luas lahan
digunakan dengan sama.

Jawab:
A. Variabel Keputusan
Variabel masalah ini adalah luas masing-masing hewan yang diternak pada
masing-masing lahan.
Xij = ternak (i) dan lahan (j)
Dimana:
i : 1(Ayam), 2 (Bebek)
j : 1(Lahan 1), 2 (Lahan 2)
B. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan mencerminkan keuntungan yang diperoleh pada setiap hewan sbb:
Z = 400 (X11+X12) + 500 (X21+X22)
C. Sistem Kendala
Kendala luas lahan minimum:
X11+X21 ≥ 80 (20% dari luas lahan1)
X12+X22 ≥ 120 (20% dari luas lahan2)
Jadi:
Maks. Z= 400 (X11+X12) + 500 (X21+X22)
Dengan syarat: X11+X21 ≥ 80
X12+X22 ≥ 120
X11+X21 ≥ 400
X12+X22≥ 600
X11+X12 ≤ 550
X21+X22 ≤ 750
Xij ≥ 0 , untuk semua i dan j

Contoh Soal 4 Model LP

Bulog ingin mengangkut beras dari dua daerah surplus ketiga daerah yang kekurangan.
Pasokan dari daerah surplus dan permintaan dari daerah yang kekurangan pada masing-masing
jalur sbb:
Daerah Tujuan
Daerah Asal DKI Kaltim NTT Pasokan
Jatim 8 5 6 120
Sulsel 15 10 12 80
200
Permintaan 100 70 60
230

Pada kasus ini masalah yang dihadapi Bulog adalah menentukan pola pengiriman
sedemikian rupa sehingga biaya transportasi total dapat diminimumkan.

Anda mungkin juga menyukai