Abstrak : Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini adalah untuk menentukan model
matematika beserta penyelesaiannya dalam optimalisasi suatu produksi pada perusahaan Beta. Manfaat
dari penulisan ini adalah memberikan gambaran untuk pengambilan keputusan yang terbaik dalam
rangka optimalisasi produksi. Diasumsikan bahwa bahan baku tersedia setiap harinya dan permintaan
juga ada pada setiap harinya. Selain itu perusahaan mendapatkan suplai bahan baku berupa susu segar
sebanyak 2.000 liter perhari dan mesin hanya akan memproduksi bahan baku yang ada. Jadi, jumlah
produk susu olahan yang akan dihasilkan akan kurang dari 1.800 kg.Dengan bantuan salah satu
program komputer maka diperoleh solusi yang terbaik untuk tiap produk yang dihasilkan agar
diperoleh keuntungan yang maksimum adalah X1 untuk produksi mentega sebesar 777 kg; untuk
produksi yoghurt (X2) sebesar 173 kg; untuk krim susu (X3) sebesar 835 kg; dan untuk produksi keju
(X4) sebesar 0. Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka
perusahaan tidak perlu memproduksi keju karena hal itu akan mempengaruhi jumlah produksi yang
lain. Selain itu harga jual keju yang hanya Rp 57.000,00 per kg tidak sebanding dengan biaya produksi
yang dikeluarkan untuk memproduksi keju itu sendiri.
55
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
56
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
57
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
58
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
diperoleh karena kompleksitas fungsi dan negatif. Membuat model matematik dari
teknik yang dibutuhkan. suatu permasalahan bukan hanya menuntut
Bentuk umum pemrograman linier kemampuan matematik tapi juga menuntut
adalah sebagai berikut : seni permodelan. Menggunakan seni akan
Fungsi tujuan : membuat permodelan lebih mudah dan
Maksimumkan atau minimumkan menarik.
z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn Kasus pemrograman linier sangat
Sumber daya yang membatasi : beragam. Dalam setiap kasus, hal yang
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1 penting adalah memahami setiap kasus dan
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2 memahami konsep permodelannya.
… Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya
am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm mempunyai kemungkinan bentuk
x1, x2, …, xn ≥ 0 maksimisasi atau minimisasi, keputusan
Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan untuk memilih salah satunya bukan
variabel keputusan. Jumlah variabel pekerjaan mudah. Tujuan pada suatu kasus
keputusan (xi) oleh karenanya tergantung bisa menjadi batasan pada kasus yang lain.
dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang Harus hati-hati dalam menentukan tujuan,
dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol koefisien fungsi tujuan, batasan dan
c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing- koefisien pada fungsi pembatas.
masing variabel keputusan terhadap tujuan,
d. Proses Pengolahan Susu
disebut juga koefisien fungsi tujuan pada
Dari perkembangan teknologi
model matematiknya. Simbol a11,
pengolahan susu maka didapatkan berbagai
...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit
produk pangan yang berasal dari susu sapi ,
variabel keputusan akan sumber daya yang
antara lain yaitu:
membatasi, atau disebut juga sebagai
1) Mentega dari susu adalah suatu masa dari
koefisien fungsi kendala pada model
susu hasil penumbukan (churring) krim
matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm
atau susu segar (whole milk).
menunjukkan jumlah masing-masing sumber
2) Yoghurt adalah produk yang diperoleh
daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan
dari susu yang telah dipasteurisasi
tergantung dari banyaknya sumber daya
kemudian difermentasi dengan bakteri
yang terbatas.
tertentu sampai diperoleh keasaman, bau
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2,
…, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non
59
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
dan rasa yang khas, dengan atau tanpa f. Pembuatan Yoghurt Dari Susu
penambahan bahan lain yang diizinkan. Yoghurt adalah produk yang
3) Keju adalah suatu substansi yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi
dibentuk oleh koagulasi atau kemudian difermentasi dengan bakteri
penggumpalan susu hewan menyusui tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan
oleh rennet atau oleh semacam enzim rasa yang khas, dengan atau tanpa
proteolitik. penambahan bahan lain yang diizinkan.
4) Krim merupakan suatu produk makanan Persyaratan yoghurt menurut SNI (1995)
yang dibuat dari campuaran produk susu, adalah dengan penampakan kental-semi
bahan kering tanpa lemak ditambah gula, padat, bau dan rasa yang normal serta
bahan penyedap, bahan penstabil, kuning memiliki kandungan lemak maks. 3,8%,
telur, dengan atau tanpa buah-buahan dan BKTL min. 8,2, Protein min. 3,5, Abu min.
kacang-kacangan dengan kadar lemak 1,0 dan Jumlah asam laktat 0,5-2,0% (b/b).
minimal 8%. Yoghurt harus memiliki kandungan lemak
susu minimal 3,0%, Bahan Kering Tanpa
e. Pembuatan Mentega Dari Susu
Lemak (BKTL) min. 8,2% (b/b), sedangkan
Mentega adalah produk olahan susu
yoghurt dengan sebagian skim harus
yang bersifat plastis, diperoleh melalui
memiliki kandungan lemak min. 0,5% (b/b)
proses pengocokan (Churning) sejumlah
dan yoghurt yang dibuat dengan susu skim
krim. Mentega yang baik harus mengandung
harus memiliki kandungan lemak maks.
lemak minimal 80%. Kadar air maksimal
0,5% (b/b) (Codex, 1975). Bakteri yoghurt,
16%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF
Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus
(Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
dan Streptococcus thermophilus atau
Warna kuning pada mentega disebabkan
beberapa bakteri asam laktat lain seperti
oleh zat warna β karoten dalam krim. Nilai
Leuconostoc messenteroides, Lactococcus
gizi mentega banyak tergantung pada
lactis, Lactobacillus acidophilus,
kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang
Bifidobacteria dan species lainnya secara
larut dalam lemak. Mentega merupakan
alami terdapat dalam susu atau sengaja
sumber vitamin A yang sangat baik dan
ditambahkan sebagai kultur starter sebanyak
merupakan makanan yang berenergi tinggi
2-5%. Suhu fermentasi optimum adalah 42-
(7-9 kalori/g), tidak mengandung laktosa
45°C selama 3-6 jam, hingga dicapai pH 4,4
dan mineral serta berprotein rendah
dan kadar asam tertitrasi mencapai 0,9-
1,2%.
60
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
61
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
62
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
63
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
b. Air
b. Biaya Operasional
c. Pengemulsi
Komponen biaya operasional dalam
d. Garam fosfat
kegiatan produksi meliputi :
e. Padatan susu
1. Gaji karyawan
f. Minyak nabati
2. Listrik dan air
g. Pati nabati
3. Pemeliharaan mesin
h. Garam
4. Kemasan produk
i. Pengatur keasaman 5. Transportasi
j. Pengawet 6. Lainnya
k. Pewarna alami Komponen biaya operasional dalam
Dari 100 liter susu segar akan produksi tidak dihitung untuk masing-
didapatkan hasil produksi 80 kg keju. Bahan masing jenis olahan. Hal ini dikarenakan
baku utama keju adalah susu segar dan pemanfaatan komponen biaya produksi
bahan baku pendukungnya adalah data butir seperti penggunaan listrik dan air tidak dapat
b sampai k. Dari 80 kg keju yang dihasilkan, ditentukan dengan pasti berapa pengeluaran
komposisi pendukung terbesar adalah susu per hari dalam memproduksi masing-masing
segar 80% dan bahan tambahan 20%. Data produk. Hal yang sama juga untuk
biaya produksi dalam memproduksi 80kg transportasi, yang mana pemanfaatannya
keju dari bahan utama susu segar sebanyak digunakan untuk semua hasil produksi.
100 liter adalah sebagai berikut : Biaya operasional total untuk proses
produksi setiap bulannya mencapai
Tabel 4. Biaya Produksi keju
Rp 446.960.000,00 dengan rincian sebagai
Biaya Produksi Total
berikut :
Bahan utama (susu) Rp 400.000,00
Tabel 5. Biaya Operasional
Bahan baku lainnya Rp 1.600.000,00
No. Komponen Rata-rata Rata-rata
Bahan bakar minyak Rp 300.000,00
Operasion Pengeluara Pengeluara
Lainnya Rp 350.000,00 al n perbulan n perhari
(Rp) (Rp)
Total Rp 2.650.000,00 1. Gaji 135.000.000 4.500.000
2. karyawan 45.000.000 1.500.000
3. Listrik dan 20.000.000 660.000
Berdasarkan data dari perusahaan, air
4. Pemelihara 98.200.000 3.273.333
rata-rata perhari perusahaan mengeluarkan an mesin 28.750.000 958.333
Rp. 41.100.000 untuk biaya produksi 5. Kemasan 120.000.000
produk
keempat jenis produk. 6. Transportas 60.000.000 4.000.000
64
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
65
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
66
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
41.100.000. Biaya produksi tiap kg yang komposisi pendukung terbesar adalah susu
dilambangkan ai dapat ditulis segar 80% dan bahan tambahan 20% dan
4 dari 80 kg keju yang dihasilkan, komposisi
a X
i 1
i i a t atau 13.333 X 1 23.750 X 2
pendukung terbesar adalah susu segar 80%
31.875 X 3 35.333 X 4 41.100 .000 dan bahan tambahan 20%. Ini berarti untuk
Fungsi kendala rata-rata biaya operasional setiap 1 kg mentega yang dihasilkan
Biaya operasional tidak dihitung dibutuhkan 0,25 kg bahan lain, 1 kg yoghurt
berdasarkanproduksi masing-masing produk membutuhkan 0,2 kg, 1 kg keju
sehingga diasumsikan keempat produk membutuhkan 0,2 kg bahan lain, dan 1 kg
memiliki biaya operasional yang sama. Total krim membutuhkan 0,2 kg bahan lain.
biaya operasional yang dikeluarkan setiap perusahaan menetapkan total kebutuhan
harinya adalah Rp. 20.000.000. karena bahan baku lain sebesar 22% dari total
perusahaan memproduksi setiap produk kapasitas produksi yang bisa dilakukan.
berdasarkan porsi bahan baku yang sama, Sehingga 22% dari total kapasitas produksi
dan hasil produksi tidak boleh lebih dari adalah 396 kg bahan tambahan tiap harinya.
1800 kg maka setiap produknya per kg Dengan demikian fungsi kendala rata-rata
memerlukan biaya operasional sebesar Rp. banyaknya bahan baku lain yang digunakan
11.200. Biaya operasional tiap kg yang adalah
dilambangkan dengan bi dapat ditulis : 4
4 c X i i c t atau 0,25 X 1 0,2 X 2
b X i i bt atau 11.200 X 1 11.200 X 2 i 1
i 1 0,2 X 3 0,2 X 4 396
11.200 X 3 11.200 X 4 20.000.000
Penyelesaian Model
Fungsi kendala rata-rata banyaknya bahan Model matematika yang dihasilkan adalah
baku lain digunakan Z 45000 X 1 52000 X 2 60000 X 3 57000 X 4
Dari setiap masing 100 liter susu dihasilkan
Pembatas
90 kg untuk mentega, 80 kg susu, 75 kg
X 1 X 2 X 3 X 4 1800
krim, dan 80 kg keju. Dari 90 kg mentega 13.333 X 1 23.750 X 2 31.875 X 3
yang dihasilkan, komposisi pendukung 35.333 X 4 41.100.000
terbesar adalah susu segar 75% dan bahan
tambahan 25%. Dari 80 kg yogurt yang 11.200 X 1 11.200 X 2 11.200 X 3
dihasilkan, komposisi pendukung terbesar 11.200 X 4 20.000.000
adalah susu segar 80% dan bahan tambahan
0,25 X 1 0,2 X 2 0,2 X 3 0,2 X 4 396
20%. Dari 75 kg Krim yang dihasilkan,
67
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
X 1 0, X 2 , X 3 0, X 4 0
Penyelesaian model ini menggunakan
program QM (Marwan, 1997: 50)
68
MAJU, ISSN: 2355-3782
Volume 4 No. 2, September 2017
Page : 55-69
produksi yang lain. Selain itu harga jual keju Harahap, 1998. Ensiklopedia Matematika.
yang hanya Rp 57.000,00 per kg tidak Jakarta: Ghalia Indonesia.
Fungsi Pembatas
X 1 X 2 X 3 X 4 1800
13.333 X 1 23.750 X 2 31.875 X 3
35.333 X 4 41.100.000
X 1 0, X 2 , X 3 0, X 4 0
69