OLEH:
NAMA : REVAN WAHYU DIMANTARA
NPM : 194221007
II. PENDAHULUAN
Asumsi ini berarti bahwa output yang dihasilkan dari setiap kegiatan
dapat berupa bilangan bulat (integer) maupun pecahan, begitu pula dengan
nilai fungsi tujuan yang dihasilkan.
5. Deterministic
Deterministic (certainty), berarti bahwa semua parameter (aij, bj, cj)
yang terdapat pada program linier dapat diperkirakan dengan pasti,
meskipun dalam kenyataanya tidak sama persis.
III.3. Formulasi Linear programming
Model matematika permasalahan optimal terdiri dari dua bagian yaitu
tujuan dan batasan. Model matematik tujuan selalu menggunakan bentuk
persamaan (=). Bentuk persamaan digunakan karena kita ingin
mendapatkan solusi optimum pada satu titik. Fungsi batasan atau kendala
(constrain) merupakan model matematik yang merepresentasikan sumber
daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa berbentuk persamaan (=) atau
pertidaksamaan (≤ atau ≥). Konstanta (baik sebagai koefisien maupun nilai
kanan) dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan dikatakan sebagai
parameter model. Model matematika mempunyai beberapa keuntungan
dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara verbal. Salah satu
keuntungan yang paling jelas adalah model matematik menggambarkan
permasalahan secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat struktur
keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu
mengungkapkan relasi sebab akibat penting. Model matematik juga
memfasilitasi yang berhubungan dengan permasalahan dan keseluruhannya
dan mempertimbangkan semua keterhubungannya secara simultan.
Secara umum model linear programming dapat dirumuskan sebagai
berikut (Hartanto, 2005):
Maks atau Min : Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 +.........+ CnXn
Dengan batasan : (1) a11 X1 + a12 X2 + a13 X3 +.......+ a1n Xn ≤ b1
(2) a21 X1 + a22 X2 + a23 X3 +.......+ a2n Xn ≤ b2
7
a. Benih
Benih adalah faktor penting dalam budidaya tanaman, karna
merupakan sebuah organ yang dapat menjadi cikal bakal kehidupan
tanaman. Oleh karena itu, benih benih menjadi faktor yang paling utama
dalam menentukan kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan usahatani. Benih
yang digunakan dalam usahatani lahan pekarangan di Kecamatan Kunto
Darussalam yaitu meliputi kacang panjang, jagung, da cabai merah.
Berdasarkan Tabel 1, diketahui total biaya penggunaan benih yaitu sebesar
Rp. 4.676 atau sebesar 0,62% dari total biaya. Biaya tersebut terdiri dari
kacang panjang Rp. 2.073 (dengan penggunaan 43,63 butir dan harga Rp.
48/butir), jagung Rp. 1.456 (dengan penggunaan 33,10 butir dan harga Rp.
44/butir), dan cabai Rp. 1.147 (dengan penggunaan 11,47 butir dan harga
Rp. 100/butir).
b. Biaya Pupuk
Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik
maupun anorganik dengan maksud mengganti kehilangan unsur hara dari
dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam
keadaan lingkungan yang baik (Mulyani, 1999). Pupuk yang digunakan
dalam usahatani lahan pekarangan Kecamatan Kunto Darussalam yaitu urea
dan pupuk kandang. Berdasarkan Tabel 1, total biaya pupuk yang
dikeluarkan pada usahatani lahan pekarangan yaitu sebesar Rp. 334.500
atau dengan persentase sebesar 44,37% dari total biaya. Biaya tersebut
terdiri dari biaya penggunaan pupuk urea sebesar Rp. 192.000 (dengan
penggunan 21,33 kg dan harga Rp. 9.000/kg) dan biaya penggunaan pupuk
kandang Rp. 142.500 (dengan penggunaan 95,00 kg dan harga Rp.
1.500/kg).
c. Biaya Pestisida
Pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan,
menolak, atau membasmi organisme pengganggu tanaman (OPT) yang
16
berupa hama, gulma dan penyakit. Pemberian pestisida dengan jenis, dosis,
dan waktu yang tepat dapat mengendalikan serangan OPT hingga dititik
terendahnya. Jenis pestisida yang digunakan wanita tani dalam usahatani
lahan pekarangan di Kecamatan Kunto Darussalam yaitu insektisida dengan
merk dagang Dupont Lannate, yang berfungsi untuk membasmi berbagai
jenis hama ulat (ulat pemakan daun, perusak batang, dan pemakan buah),
lalat buah, dan berbagai jenis kutu (kutu putih, kutu daun, dan lain-lain).
Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa biaya penggunaan pestisida
yang dikeluarkan pada usahatani lahan pekarangan yaitu sebesar Rp.
2.255/bulan atau dengan persentase sebesar 0,30% dari total biaya.
d. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi yang sangat
menentukan dalam peningkatan produksi dan pendapatan usahatani oleh
karena itu tenaga kerja merupakan pelaku utama dan langsung dalam
proses produksi. Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani lahan
pekarangan di Kecamatan Kunto Darussalam adalah Tenaga Kerja Dalam
Keluarga (TKDK). Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa biaya
tenaga kerja menjadi komponen biaya dengan nilai tertinggi yaitu sebesar
Rp. 400.000 atau dengan persentase sebesar 53,05% dari total biaya. Hal
ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marhalim dkk (2015)
yang menyatakan bahwa upah tenaga kerja merupakan komponen biaya
dengan sumbangan tertinggi yaitu 71,97% dari total biaya.
e. Penyusutan
Menurut Weygandt (2007) Penyusutan (depresiasi) adalah alokasi
biaya dari asset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan
cara yang sistematis dan rasional. Penyusutan termasuk ke dalam biaya non
tunai yang tidak secara langsung dibayarkan oleh produsen, namun patut
diperhitungkan dalam menganalisis suatu usaha, karena karakteristik input
tetap seperti bangunan, alat, dan mesin yang tidak habis dalam satu kali
17
Dengan satuan koefisien masing-masing input yaitu lahan (m2), pupuk urea
(kg/m2), pupuk kandang (kg/m2), pestisida (gram/m2), dan tenaga kerja (HOK/m2).
V.2.3. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan (objective function) adalah fungsi yang
menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan Linier Program
yang berkaitan dengan pengaturan secara optimum sumber daya-sumber
daya untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Tujuan
usahatani sayuran di Kecamatan Kuntodarussalam adalah untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimum. Untuk mencapai tujuan
tersebut, para pelaku usaha harus memiliki perencanaan produksi yang baik.
Salah satu bagian yang penting dari perencanaan produksi adalah
perencanaan jumlah komoditas sayuran yang dihasilkan meliputi kacang
panjang, jagung, dan cabai. Perencanaan jumlah tersebut dapat ditentukan
dengan mengetahui kombinasi tingkat produksi yang optimal dari komoditas
yang dihasilkan. Untuk mengetahui kombinasi produksi yang optimal dari
kedua produk tersebut, terlebih dahulu dirumuskan model fungsi tujuan
sebagai berikut:
Z Maks = 23.171X1 + 29.369X2 + 34.037X3................................. (3)
Koefisien dari model di atas merupakan keuntungan per unit (Rp/m 2)
dari tiap-tiap jenis komoditas yang diperoleh dari hasil usahatani. Nilai
tersebut menunjukkan sebesarapa besar keuntungan yang diperoleh dari
masing-masing komoditas untuk tiap luasan 1 m2 yang ditanam.
V.2.4. Optimasi Usahatani
20
VI.1. Kesimpulan
VI.2. Saran
VII.
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1.Laporan Neraca PT. Astra Agro Lestari, Tbk Tahun 2017-2018.