Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

OPTIMALISASI PENDAPATAN HASIL PRODUKSI DENGAN METODE


PROGRAM LINIER DI PT. JAPFA COMFEED TBK

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik dan Bahan untuk

Penyusunan Karya Tulis Akhir

OLEH:

CLARISSA JOVANI
BP : 1611063

PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI AGRO

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI

POLITEKNIK ATI PADANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

OPTIMALISASI PENDAPATAN HASIL PRODUKSI DENGAN METODE


PROGRAM LINIER DI PT. JAPFA COMFEED TBK

Padang, Oktober 2018

Mengetahui, Disetujui

Ketua Program Studi Teknik Industri Agro, Dosen Pembimbing,

Jasril, ST. MP Rizki Alfi, MT

NIP. 19540815 198602 1 001 NIP. 19830719 200803 1 002


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Outline Kuliah Kerja Praktek dengan judul

“Optimalisasi Pendapatan Hasil Produksi Dengan Metode Program Linier

Di Pt. Japfa Comfeed Tbk”

Dalam penulisan Outline Kuliah Kerja Praktek ini penulis banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil maupun non materil.

Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

setulus–tulusnyakepada :

1. Bapak Rizki Alfi, MT selaku dosen pembimbing.

2. Bapak M. Arifin, SE, MM, selaku Direktur Politeknik ATI Padang.

3. Bapak Jasril, ST, MP selaku ketua prodi jurusan Teknik Industri Agro.

4. Orangtua yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Semogaatassegalabantuan yang telahdiberikanolehberbagaipihaktersebut,

baikbersifatmaterialmaupunnon-materialdinilaioleh Allah SWT, sebagaiamal

yang baikdandilimpahkanpahala yang berlipatganda, Amin.

Padang, Agustus 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Riset Operasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan baru yang

berkembang sejak Perang Dunia II (Simarmata, 1982: ix). Model-model Riset

Operasi adalah teknik-teknik optimasi, yaitu suatu teknik penyelesaian terhadap

sebuah persoalan matematis yang akan menghasilkan sebuah jawaban optimal

(Siswanto, 2007: 14). Banyak hal yang dicari nilai optimalnya misalnya

pendapatan yang maksimal, ongkos yang minimal dan sebagainya, maka

timbullah masalah optimasi. Terdapat dua jenis masalah optimasi berdasarkan

keberadaan kendala yaitu masalah optimasi tanpa kendala dan masalah optimasi

dengan kendala (Winston, 2003: 2). Masalah optimasi juga dapat diklasifikasikan

berdasarkan linearitasnya yaitu masalah optimasi pemrograman linear dan

nonlinear. Masalah pemrograman linear dinyatakan dengan bentuk fungsi tujuan

dan kendala merupakan kombinasi linear dari variabel keputusan, selain itu maka

termasuk optimasi masalah pemrograman nonlinear (Susanta, 1994 : 6). Suatu

permasalahan optimasi disebut nonlinear jika fungsi tujuan dan kendalanya

mempunyai bentuk nonlinear pada salah satu atau keduanya (Luknanto, 2000 : 1).

Kali ini penulis mengangkat topik penelitian Penelitian tentang penerapan

program linier dalam menentukan jumlah maksimal guna mengoptimalkan

pendapatan oleh PT.Japfa Comfeed Tbk yang berlokasi di Kasang, Batang Anai

Padang Pariaman.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik

dalam mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai

tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya

(Taha, 1993). Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang,

tenaga ahli, material (bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.Tujuan dari penelitian

adalah menentukan jumlah produksi produk yang optimal pada PT. Japfa

Comefeed Tbk. Karena keterbatasan sumber daya memaksa harus adanya alokasi

yang optimum. Dengan metode Program Linier, masalah yang ada dapat

diselesaikan karena berdasarkan pembahasan oleh banyak peneliti, pemrograman

linier telah terbukti mampu menyelesaikan permasalahan, yaituM Petrik dan S

Zilberstein (2011) yang menulis aplikasi linear programming pada manajemen

sumber daya optimasi dari waktu ke waktu dan digunakan pada berbagai

situasional problem, Merlyana dan Abbas (2008) pernah melakukan pembahasan

penggunaan program linear untuk memaksimumkan keuntungan, Robert T. H dkk

(2008) melakukan analisa produksi pada PT. MAST dengan program linear,

Purnama dkk (2010) tentang optimasi produksi tahu dengan jenis tahu goreng dan

tahu putih, Affandi (2011).

Dengan banyaknya masalah yang dapat mengurangi optimasi dari

produksi produk, penulis berkeinginan untuk mengangka judul “Optimalisasi

Pendapatan Hasil Produksi Dengan Metode Program Linier Di Pt. Japfa

Comfeed Tbk”
1.2 Identifikasi Masalah

1. Adanya Waste pada waktu tunggu, kelebihan produksi, dan pengadaan

bahan baku yang membuat pendapatan menjadi tidak optimum.

2. Menyebabkan kerugian pada Perusahaan karena harus mengeluarkan biaya

yang tidak terkendali akibat proses produksi yang tidak optimum.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat agar penelitian yang dilakukan tidak membahas

hal-hal yang menyimpang dari apa yang peneliti fokuskan. Pada kali ini penelitian

hanya difokuskan dan dibahas untuk mengoptimalkan pendapatan maksimal pada

produksi dengan menggunakan metode Program Linier agar pembahasan tidak

melebar ke pembahasan lainnya.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan pada penelitian ini yaitu untuk mengoptimalkan

pendapatan maksimal dengan menggunakan metode program linier. program

linear.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam rangka membuat

outline atau proposal sebagai syarat Kuliah Kerja Praktek (KKP)

2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang penulis peroleh pada bangku

perkuliahan pada dunia industri secara langsung, sehingga penulis

menjadi lebih paham terhadap ilmu pengetahuaan yang telah diperoleh..


3. Sebagai bahan informasi bagi pihak perusahaan terutama pada proses

produksi dan perusahaan bisa mereview kembali proses produksi guna

mengoptimalkan pendapatan maksimal.

4. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta pembaca

tentang dunia industri dan penggunaan program linier untuk

mengoptimalkan pendapatan maksimal pada proses produksi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Optimasi

Menurut Suprodjo dan Purwandi, 1982 dalam Tarmizi, 2005, bahwa

secara matematisoptimasi adalah cara mendapatkan harga ekstrim baik maksimum

atau minimum dari suatu fungsi tertentu dengan faktor-faktor pembatasnya. Jika

persoalan yang akan diselesaikan dicari nilai maksimumnya, maka keputusannya

berupa maksimasi.

Optimasi dalam penyelesaian masalah merupakan suatu cara pengambilan

keputusan sehingga didapatkan hasil penyelesaian yang optimal sesuai dengan

kendala “ state of nature” yang harus dipenuhi. Metode yang banyak digunakan

antaralain Calculus, Dinamic Programming, LinearProgramming,

Geomatry danInventory Theory(Hiller dan Liberman, 1982 dalam Tarmizi, 2005).

Tujuan optimalisasi adalah untuk memaksimumkan nilai atau keuntungan

yang dihasilkan dari proses produksi atau untuk meminimumkan biaya yang akan

dikeluarkan dalam proses produksi dengan memperhatikan kendala-kendala yang

berada diluar jangkauan pelaku kegiatan tersebut. Dalam upaya memperoleh

solusi dari suatu permasalahan, hasil yang diperoleh jarang mendapat suatu solusi

yang terbaik yang diakibatkan oleh kendala-kendala tersebut. Oleh karena

itu pendekatan dengan optimalisasi sering menghasilkan jawaban yang

sifatnya terbaik kedua (the second best) (Soekartawi, 1993).

Secara umum jenis persoalan optimasi meliputi optimasi tanpa kendala

dan optimasi dengan kendala. Dalam optimasi tanpa kendala factor-faktor

yang menjadi kendala terhadap fungsi tujuan diabaikan sehingga dalam


menentukan nilai maksimum atau minimum tidak terdapat batasan untuk berbagai

variable (X) yang tersedia. Pada optimum dengan kendala, factor-faktor yang

menjadi kendala pada fungsi ttujuan diperhatikan dan turut menentukan

fungsi maksimum dan minimum fungsi tujuan (Nicholson 1995).

Salah satu teknik optimasi yang dapat digunakan dalam

menyelesaikan optimasi berkendala adalah metode pemrograman linier.

Metode Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk

memecahakan masalah optimasi berkendala. Dalam Linear Programming (LP)

semua fungsi merupakan fungsi linier, baik fungsi kendala maupun fungsi

tujuan. Metode pemrograman linier ini digunakan dengan asumsi kombinasi

input suatu produk proporsinya tetap (Subagyo, et.al, 2000).

2.2 Produksi

Secara umum produksi adalah penggunaan atau pemanfaatan sumber daya

yang mengubah suatu komoditas menjadi komoditas lainnya yang sama sekali

berbeda baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-komoditi itu

dilokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen

terhadap komoditi tersebut.Secara khusus arti dari produksi merupakan konsep

arus, berdasarkan konsep arus ini produksi dimaksudkan sebagai kegiatan yang

diukur menurut tingkat-tingkat output per unit periode/waktu.

Produksi didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau

menambah faedah baru (Partadiredja,1979 dalam Cahyono, 2010). Proses

produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah

manfaat atau menciptakan faedah baru, dilakasanakan perusahaan. Sebagai dasar

pedoman sebelum sesuatu dilaksanakan maka perencanaan memiliki peran


pentingagar proses produksi dapat mencapai sasaran. Perencaanaan produksi

merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa jumahnya masing-masing

yang segera akan diproduksikan pada periode yang akan datang.

Fungsi produksi adalah fungsi hubungan fisik antara variabel yang

dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan(X) (Soekartawi, 2003). Variabel

yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya

berupa input.

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Fungsi produksi selalu dinyatakan

dalam bentuk rumus, seperti yang berikut :

Q = f(X1, X2, X3, .., Xn)

Dinama Q adalah jumlah output produksi yang dihasilkan, sedangkan X1 sampai

dengan Xn adalah sejumlah input yang digunakan dalam kegiatan produksi.

Maksud dari persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematika

yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung

kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat

teknologi yang digunakan.Jumlah produksi yang berbeda-beda maka jumlah

factor produksi yang dibutuhkan pun juga berbeda-beda (Soekirno, 2005). Fungsi

produksi sebagai hubungan antara output yang dihasilkan dan faktor-faktor

produksi yang digunakan sering dinyatakan dalam suatu fungsi produksi

(production function) (Sudarman, 2004). Fungsi produksi suatu skedul (atau tabel

atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang

dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu dan pada tingkat produksi

tertentu pula, faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam :


1. Faktor Produksi Tetap (Fixed Input)

Faktor produksi tetap adalah faktor produksi di mana jumlah yang

digunakan dalam proses produksi tidak dapat diubah secara cepat bila

keadaan pasar menghendaki perubahan jumlah output. Dalam

kenyataannya tidak ada satu faktor produksi pun yang sifatnya tetap

secara mutlak. Faktor produksi ini tidak dapat ditambah atau dikurangi

jumlahnya dalam waktu yang relatif singkat. Input tetap akan selalu

ada walaupun output turun sampai dengan nol. Contoh faktor produksi

tetap dalam industri ini adalah alat atau mesin yang digunakan dalam

proses produksi.

2. Faktor Produksi Variabel (Input Variable)

Faktor produksi variabel adalah faktor produksi di mana jumlah

dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan

jumlah output yang dihasilkan. Contoh faktor produksi variabel

dalam industri adalah bahan baku dan tenaga kerja.

Manajemen produksi pada suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk

mengatur dan merencanakan penggunaan faktor-faktor produksinya agar mampu

berproduksi dengan biaya minimum dengan mencapai keuntungan pada tingkat

tertentu. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan ataupun

meminimumkan biaya produksi dapat tercapai melalui perencanaan optimasi

produksi.
2.3 Program Linear

Linear Programming adalah salah satu teknis analisis dari kelompok teknik riset

operasional yang menggunakan model matematik. Tujuannya adalah untuk mencari,

memilih dan menentukan alternatif yang terbaik dari antara sekian alternatif grafis dan

metode analisis secara aljabar (metode simpleks) (Nasedi dan Anwar,

1985 dalam Tarmizi, 2005).Linear programming merupakan metode matematika

dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan seperti

memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Linear programming

banyak diterapkan dalam membantu penyelesaian masalah ekonomi, industri,

militer, sosial, dan lain-lain. Linear programming berkaitan dengan penjelasan

suatu dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi

tujuan linear dan sistem kendala linier.

Linear Programming adalah suatu teknik matematik yang didesain

untukmembantu paramanajer operasi dalam merencanakan dan membuat

keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada.Operasional awalnya

memerlukan persyaratan berikut (Heizer dan Render, 2005):

a. Variabel keputusan

Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap

keputusan-keputusan yang akan dibuat, yang merupakan formulasi dari

apa yang dicari dalam persoalan tersebut.

b. Fungsi tujuan

Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang harus

dicapai agar penyelesaian optimal dapat ditentukan dari semua nilai-nilai

yang layak.
c. Fungsi kendala

Fungsi kendala merupakan formulasi dari kendala-kendala yang dihadapi

delam menentukan nilai variabel-variabel keputusan.

d. Pembatas tanda

Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel

keputusan hanya bernilai nonnegatif atau boleh positif, nol, negatif (tidak

berbatas tanda).

Kelemahan penggunaan linear programming adalah bila alat bantu

komputertidak tersedia, maka cara linear programming dengan menggunakan

banyak variabel akanmeyulitkan analisisnya dan bahkan tidak mungkin dikerjakan

dengan caramanual saja. Penggunaan variabel yang sedikit jumlahnya maka

LinearProgramming dapatdigunakan secara manual dengan bantuan cara

perhitungansimpleks, yaitusuatu cara penyelesaian dengan melakukan iterasi

berbagai variabel.Kelemahan lainnya dari cara linear programming adalah

penggunaan asumsi linearitas, karena di dalam kenyataan yang sebenarnya

kadang-kadang asumsi ini tidak sesuai.

Linear programming itu sendiri sebenarnya merupakan metode

perhitungan untukperencanaan terbaik di antara kemungkinan kemungkinan

tindakan yang dapat dilakukan. Penentuan terbaik tersebut terdapat banyak

alternatif dalam perencanaan untuk mencapai tujuan spesifik pada sumberdaya

yang terbatas. Program linier terdiri dari duamacam fungsi, yaitu fungsi tujuan

dan fungsi kendala. Fungsi tujuan adalahfungsi yang menggambarkan sasaran

atau tujuan dalam sumber-sumber untuk memperoleh keuntungan maksimum atau

biaya yang minimum.


Sedangkan fungsi kendala adalah bentuk penyajian secara matematis

kendala-kendala yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal keberbagai

kegiatan. Menurut Soekarwati (1995) menyebutkan dalam Linear Programming

terdapat 3 (tiga) persyaratan dalam pengoptimalan suatu persoalan, yaitu :

i. Dalam program linear harus ada fungsi tujuan yang dinyatakan dalam

persamaan garis lurus funsi Z atau f(Z) yaitu sesuatu yang

dimaksimumkan atau yang diminimumkan.

Z = C1X1+C2X2+. . .+CnXn ............................................................ (18)

Ket :

X = Aktivitas

C = Koefisien harga

ii. Dalam proram linear harus ada fungsi kendala yang dinyatakan dengan

persamaan garis lurus :

a11x11+a22x22+. . .+an1xn1 ≥ b1

a12x12+a22x22+. . .+an2xn2 ≥ b2

a1mx1m+a2mx2m+. . .+anmxnm ≥ b ............................................... (19)

iii. Semua nilai x adalah positif atau sama dengan nol, dengan kata lain tidak

boleh ada nilai x yang negatif. Dengan demikian, besarnya nilai koefisien

input-output tidak boleh negatif (x1x2, . . .,xn > 0).


Problem program linear dapat di rumuskan dengan bantuan model

matematika atau dengan kata lain diskribsi problem linear dapat ditetapkan

dengan menggunamkan hubungan yang disebut straight line atau linear.

Persamaan yang dapat di selesaikan dengan menggunakan Linear

Programming adalah untuk mengoptimalkan dengan keterbatasan sumber daya

yang dinyatakan dalam persamaan (=) atau ketidaksamaan (< atau >).

Dalam metode simpleks perhitungan rutinnya adalah sebagai proses

berulang yang artinya kembali lagi dan kembali lagi, mulai dari awal menjamin

kepada kita selalu bergerak lebih tertutup kepada jawaban optimum dan akhirnya

metode ini menunjukkan pemecahan optimum telah dicapai.

Dalam praktek, masalah Linear Programming biasa melibatkan ratusan atau

bahkan ribuan variabel constrains (pembatas) yang hanya mungkin dipecahkan

dengan menggunakan sebuah program komputer yang tepat. TORA adalah salah

satu softwarenya, yang digunakan untuk memperoleh hasil penyelesaian masalah

batasan, ukuran, jenis dan kualitas pada hasil keluaran sama dengan yang didapat

dari kode komersial polular lainnya (Taha, A.H, 1997dalam Tarmizi, 2005).

Asumsi dasar yang menjadi ciri khas dari model linear programming

menurut Handoko (1999:379) adalah :

1. Linearitas, berarti bahwa fungsi tujuan dan fungsi kendala

harusdapat dinyatakan sebagai fungsi linier. Hubungan antara

variabel bersifat linear.

2. Proporsionalitas, berarti naik turunnya nilai Z dan penggunaan

sumber dayaatau fasilitas yang tersedia akan berubah sebanding

(proporsional) dengan perubahan tingkat kegiatan.


3. Aditivitas, berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling

mempengaruhi,atau dalam linear programming dianggap bahwa

kenaikan dari nilai tujuan(Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu

kegiatan dapat ditambahkantanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang

diperoleh dari kegiatan lain

4. Divisibilitas, berarti bahwa keluaran (output) yang dihasilkan

olehsetiapkegiatan dapat berupa bilangan pecahan.

5. Deterministik, berarti bahwa semua parameter dalam model linear

programming tetap dandapat diketahui atau ditentukan secara pasti.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan temapat KKP

Penelitian akan dilaksanakan di PT. Japfa Comefeed Tbk yang beralamat

di Kawasan Industri Padang Kav. NS. 10 Nagari Kasang, Batang Anai, Padang

Pariaman, Sumatera Barat. Pelaksanaan dilakukan pada 1 Februari sampai dengan

1 April 2019.

3.2 Jenis Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data, penulis

menggunakan jasa penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengambarkan keadaan apa adanya yang diikuti dengan rumus

relevan. Penelitian ini sangat penting sebagai studi pendahuluan bagi penelitian

lain atau penelitian lanjutan (Syamsudin & Damiyanti; 2011)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada proses produksi paakn ternak

untuk menggali segala informasi atau data yang dibutuhkan untuk

pemecahan masalah.

b. Wawancara
Melakukan wawancara dan diskusi secara langsung terhadap

pimpinan atau karyawan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.


c. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data berdasarkan pencatatan yang bersumber dari buku-

buku kepustakaan, makalah, jurnal, dan buku kuliah yang berkaitan

dengan penelitian yang dlakukan.

3.2 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai

data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber

yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat

diperoleh dari buku, laporan, jurnal dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai