Anda di halaman 1dari 160

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO FEBRUARI

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO MARET

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO APRIL

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO MEI

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO JUNI

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO JULI

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO AGUSTUS

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO SEPTEMBER

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO OKTOBER

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO NOVEMBER

Universitas Sumatera Utara


OUTPUT LINDO DESEMBER

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari. 2002. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi.

Yogyakarta: BPFE

Arman Hakim Nasution. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

Jakarta.: PT. Candimas Metropole.

Berrouiguet, Abdelkrim Yahia. 2015. Application Of Goal Programming Model

For Allocating Time And Cost In Project Management : A Case Study

From The Company Of Construction Seror. University Of Tlemcen,

Algeria.

Dash, Mihir and Rani Hanuman. 2015 . A Goal Programming Model For Capital

Management. Alliance Unversity, India.

Devianti, Ni Putu. 2015. Optimalisasi Perencanaan Produksi dengan Preemptive

Goal Programming (Studi Kasus: Ud. Dodol Made Merta Tejakula,

Singaraja). Universitas Udayana.

Herlambang, Ade. 2014. Optimalisasi Produksi pada Industri Pembuatan

Kemasan Gelas dengan Metode Goal Programming. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya.

Hillier, Frederick S. dan Gerald J. Lieberman. 1980. Introduction Operation

Research. Third Edition. California: Holden Day, Inc.

Lutero, D S. 2015. A Fuzzy Goal Programming Model For Biodesel Production.

University Of Philipinese.

Universitas Sumatera Utara


Nishad, Anil Kumar. Goal Programming for Solving Fractional Programming

Problem In Fuzzy Environment. Banaras Hindu University. India. 2015

Marimin, dkk. 2013. Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy dalam

manajemen Rantai Pasok. Bogor: Penerbit IPB Press.

Rosnani Ginting. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Siswanto. 2006. Operations Research, Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sukaria, Sinulingga. 2013. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Susanto, Rizki. 2015. Optimalisasi Produksi pada Perusahaan Roti Donna Jaya

Barokah Jember Melalui Pendekatan Goal Programming. Jember :

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Unversitas Jember (UNEJ).

Tunjo, Peric. 2014. A Goal Programming Procedure for Solving Fuzzy

Multiobjective Fractional Linear Programming Problems. University Of

Zagreb.

Tampinongkol, Feliks F. 2015. Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus:

UD. Sinar Sakti Manado). UNSRAT Manado.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa

dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu

periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari

perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan

produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi

sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan

proses produksi tersebut.

Perbedaan antara perencanaan produk dengan perencanaan produksi ini

adalah bahwa perencanaan produk tersebut akan lebih banyak menyangkut aspek-

aspek teknis, sedangkan perencanan produksi ini akan lebih banyak menyangkut

aspek-aspek ekonomis. Suatu produk yang secara teknis dapat diproduksikan oleh

suatu perusahaan, namun dikarenakan dalam suatu periode tertentu

tidak ekonomis untuk diproduksikan, akan ditinggalkan di dalam penyusunan

perencanaan produksi pada periode tersebut. Perbedaan yang lain dalah bahwa

jangka waktu pakai dari perencanaan produk tersebut adalah jangka panjang,

sedangkan pada perencanaan produksi ini adalah jangka pendek.

Titik berat dari perencanaan produk adalah kepada produk apa, produk

yang bagaimana dan berapa yang akan dapat diproduksikan oleh

perusahaan. Desain teknis, bahan apa yang dipergunakan, berapa standar

V-1
Universitas Sumatera Utara
pemakaian bahan untuk masing-masing unit produk serta bagaimana proses

produksinya merupakan masalah-masalah teknis yang harus diselesaikan

dalam rangka perencanaan produk tersebut. Di dalam perencanaan produksi,

dengan mendasarkan diri kepada data teknis yang ada, akan dibicarakan apa dan

berapa produk yang segera akan diproduksikan dalam satu periode yang akan

datang, berapa kebuthan masukan (input) untuk penyelenggaraan produksi

tersebut (misalnya berapa bahan baku yang akan dipergunakan, berapa tenaga

kerja langsung yang akan dipergunakan, jam mesin yang diperlukan dan lain

sebagainya), yang kesemuanya akan diadakan perhitungan-perhitungan yang teliti

dan secermat-cermatnya. Dengan demikian diharapkan bahwa proses produksi

yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut akan dapat berhasil dengan baik,

ekonomis serta tidak menimbulkan berbagai kerugian dan hambatan terhadap

kegiatan operasi dari perusahaan yang bersangkutan.

3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi

Adapun tujuan perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.

2. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan

rencana persediaan dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang

ditentukan.

3. Membuat jadwal produksi, penugasan serta pembebanan mesin dan

tenaga kerja yang terperinci.

4. Stabilisasi produk dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan (demand).

Universitas Sumatera Utara


3.1.2. Karakteristik Perencanaan Produksi

Pengendalian produksi dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang

sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga

maupun waktunya. Menurut Agus Ahyari (1992,) pengendalian produksi bila

ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat ciri-ciri masing-masing, antara

lain sebagai berikut:

1. Pengendalian proses produksi

Pengendalian produksi ini akan menyangkut beberapa masalah tentang

perencanaan dan pengawasan dari proses produksi dari suatu perusahaan.

Mengenai jenis produk dan jumlah produk yang akan diproduksi pada suatu

periode yang akan datang.

2. Pengendalian bahan baku

Bahan baku merupakan unsur yang sangat penting dalam perencanaan

produksi.

3. Pengendalian tenaga kerja

4. Pengendalian kualitas

5. Pengendalian pemeliharaan peralatan

3.2. Optimasi Produksi

Optimasi adalah tindakan untuk memperoleh hasil yang terbaik dengan

keadaan yang diberikan. Dalam desain, konstruksi, dan pemeliharaan dari sistem

teknik, insinyur harus mengambil beberapa teknologi dan keputusan manajerial

dalam beberapa tahap. Tujuan akhir dari semua keputusan seperti itu adalah

meminimalkan upaya yang diperlukan atau untuk memaksimalkan manfaat yang

Universitas Sumatera Utara


diinginkan. Usaha yang diperlukan atau manfaat uang diinginkan dalam

prakteknya dapat dinyatakan sebagai fungsi dari variabel keputusan tertentu.

Optimasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan keadaan

yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari suatu fungsi.

Optimasi produksi adalah penggunaan faktor-faktor produksi yang

terbatas seefisien mungkin. Faktor-faktor produksi tersebut adalah modal,

mesin, peralatan, bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam rangka mengoptimalkan

sumberdaya yang digunakan agar suatu produksi dapat menghasilkan

produk. Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi

penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik

maksimum atau minimum suatu fungsi tujuan dalam kuantitas dan kualitas

yang diharapkan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

3.3. Peramalan (Forecasting)

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu

keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa

sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu.

3.3.1. Pendefenisian Tujuan Peramalan

Tujuan peramalan dilihat dengan waktu yaitu:

1. Jangka pendek (Short Term)

Universitas Sumatera Utara


Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya

bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.

2. Jangka Menengah (Medium Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat

bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.

3. Jangka Panjang (Long Term)

Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat

tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top

Management.

3.3.2. Karakteristik Peramalan yang Baik

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara

lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Akurasi

Akurasi dari suatu peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi

peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut

terlalu tinggi atau telalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya

terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten jika besarnya kesalahan

peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan

kekurangan persediaan sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi

segera, akibatnya perusahaan kemungkinan kehilangan pelanggan dan

Universitas Sumatera Utara


keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan

terjadinya penumpukan barang / persediaan, sehingga banyak modal tersia-

siakan. Keakuratan hasil peramalan berperan dalam menyeimbangkan

persediaan ideal.

2. Biaya

Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan tergantung jumlah

item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan

yang digunakan. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan dana yang

tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang

penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip

ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).

3. Kemudahan

Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah

diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma

memakai metode yang canggih tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem

perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan

teknologi.

3.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan

Peramalan dimaksudkan untuk memperkecil resiko yang timbul akibat

pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semakin besar upaya

yang dikeluarkan tentu resiko dapat diperkecil. Namun upaya memperkecil resiko

tersebut dibatasi biaya yang diperlukan.

Universitas Sumatera Utara


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam peramalan:

1. Horizon Peramalan

Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing

metode peramalan yaitu:

a. Cakupan waktu di masa yang akan datang

Perbedaan dari metode peramalan yang digunakan sebaiknya disesuaikan.

b. Jumlah periode dimana ramalan diinginkan

Beberapa teknik dan metode peramalan yang hanya dapat meramal untuk

peramalan satu atau dua periode di muka, teknik dan metode lain dapat

meramalkan beberapa waktu di depan.

2. Tingkat ketelitian

Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat

perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. Dalam suatu pengambilan

keputusan diharapkan variasi atau penyimpangan atas ramalan antara 10% -

15% sedangkan pengambilan keputusan yang lain variasi 5% sudah

berbahaya.

3. Ketersediaan data

Metode yang digunakan sangat besar manfaatnya. Apabila dari data yang lalu

diketahui adanya pola musiman, maka untuk untuk peramalan satu tahun ke

depan sebaiknya digunakan metode variasi musiman. Sedangkan apabila

diketahui hubungan antar variabel saling mempengaruhi, maka perlu

digunakan metode sebab akibat atau korelasi.

4. Bentuk pola data

Universitas Sumatera Utara


Dasar utama metode peramalan adalah anggapan bahwa pola data yang

diramalkan akan berkelanjutan. Sebagai contoh, beberapa deret yang

menunjukan pola musiman, atau trend. Metode peramalan yang lain mungkin

lebih sederhana, terdiri dari satu nilai rata-rata, dengan fluktuasi yang acakan

atau random yang terkandung. Karena perbedaan kemampuan metode

peramalan untuk mengidentifikasi pola-pola data, maka perlu adanya usaha

penyesuaian pola data.

5. Biaya

Umumnya ada empat jenis biaya dalam proses peramalan yaitu: biaya

pengembangan, biaya penyimpanan, biaya operasi, dan biaya kesempatan

penggunaan teknik peramalan. Adanya perbedaan nyata berpengaruh atas

menarik tidaknya penggunaan metode tertentu untuk suatu keadaan yang

dihadapi.

6. Jenis dari model

Sebagai tambahan perlu diperhatikan anggapan beberapa dasar yang penting

dalam nyata. Banyak metode peramalan telah menganggap adanya beberapa

model dari keadaan yang diramalkan. Model-model ini merupakan suatu derat

dimana waktu digambarkan sebagai unsur penting untuk menentukan

perubahan-perubahan dalam pola, yang mungkin secara sistematik dapat

dijelaskan dengan analisis regresi atau korelasi.

7. Mudah tidaknya penggunaan dan aplikasinya.

Satu prinsip umum dalam penggunaan metode ilmiah dari peramalan untuk

manajemen dan analisis adalah metode-metode yang dapat dimengerti dan

Universitas Sumatera Utara


mudah diaplikasikan yang akan dipergunakan dalam pengambilan keputusan

dan analisa.

3.3.4. Klasifikasi Teknik Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung

dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan

dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

1. Dilihat dai sifat penyusunannya

a. Peramalan yang subjektif

Yaitu peramalan yang lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil

diskusi, pendapat pribadi seseorang, intuisi dari orang yang menyusunnya.

Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat

menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

b. Peramalan yang objektif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu,

dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam

penganalisaan data tersebut.

2. Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun

a. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah

tahun. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan

rencana pembangunan suatu negara, dan rencana investasi suatu

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


b. Paramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan

sampai satu tahun. Ramalan jangka menengah umumnya lebih berkaitan

dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti

puncak dan lembah suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin

adanya tambahan sumber daya untuk tahun berikutnya.

c. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu

setengah tahun. Contohnya adalah penyusunan rencana produksi, rencana

penjualan, rencana persediaan, dan anggaran perusahaan.

3. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat

dibedakan atas dua macam, yaitu:

a. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung dengan

orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut

ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, intuitif,

pengetahuan, dan pengalaman.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data

kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada

metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Metode
Delphi

Dugaan
Managemen

Riset Pasar
Model
Kulitatif Dugaan
Managemen
Metode
kelompok
terstruktur
Peramalan
Analogi
Regresi Rata-rata
Historis

Moving
Time Series Smoothing
Average
Metode
Kuantitatif
Ekponential
Dekomposisi
Smoothing
Kausal

Gambar 2.1. Taksonomi Teknik Peramalan

3.3.5. Peramalan Kualitatif (Judgement Method)

Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data

masa lalu tersedia. Dalam metode ini, pendapat pakar dan prediksi mereka

dijadikan dasar untuk menetapkan permintaan yang akan datang. Beberapa

metode kualitatif yang banyak dikenal antara lain:

1. Metode Delphi

Adapun tahapan yang dilakukan adalah:

a. Tentukan beberapa pakar mengisi sebagai partisipan. Sebaiknya bervariasi

dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.

b. Melalui kuisioner (e-mail), diperoleh peramalan dari seluruh partisipan,

Universitas Sumatera Utara


c. Simpulkan hasilnya, kemudian distribusikan kembali kepada seluruh

partisipan dengan pertanyaan yang baru.

d. Simpulakan kembali revisi peramalan dan kondisi, kemudian

dikembangkan dengan pertanyaan yang baru.

e. Apabila diperlukan ulangi tahap 4. Seluruh hasil akhir akhir

didistribusikan kepada seluruh partisipan.

2. Dugaan manajemen (management estimate) atau Panel Consensus

Dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen,

umumnya oleh manajer senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang

sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atua sekelompok kecil orang yang

karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan.

Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana

tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan.

3. Riset Pasar

Metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara sistematis pada

bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama adalah

survei pasar yang akan memberikan informasi mengenai selera yang

diharapkan konsumen, dimana informasi tersebut diperoleh dengan cara

kuesioner.

4. Metode Kelompok Terstruktur.

Metode ini melibatkan orang-orang yang berpengalaman dalam berbagai

bidang. Perbedaan dengan metode Delphi terletak pada interaksi antar

anggota panel. Dalam metode ini terdapat diskusi antaranggota secara

Universitas Sumatera Utara


langsung sedangkan dalam metode Delphi sama sekali tidak ada interaksi

lisan.

5. Analogi Historis

Metode ini berdasarkan pada data masa lalu dari produk-produk yang dapat

disamakan secara analogi. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik

untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi

langsung dari produk dalam pasar itu.

3.3.6. Metode Peramalan Kuantitatif

Pada metode ini, data historis masa lalu digunakan untuk meramalkan

permintaan masa depan. Ada dua kelompok besar metode kuantitatif, yaitu:

1. Time Series

Metode Time Series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan

menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Untuk membuat suatu

peramalan diperlukan data historis. Data inilah yang diakumulasikan dalam

beberapa periode waktu. Metode seri waktu mengasumsikan bahwa apa yang

telah terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa yang akan datang. Time

series memakai teknik statistik yang menggunakan data historis.

Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisa ini, yaitu:

a. Trend / Kecenderungan

Trend merupakan sifat dari permintaan dimasa lalu terhadap waktu

terjadinya bila ada pertambahan/kenaikan atau penurunan dari data

observasi jangka panjang.

Universitas Sumatera Utara


b. Siklus

Digunakan bila data dipengaruhi oleh fluktuasi jangka panjang atau

memiliki siklus yang berulang secara periodik.

c. Musiman (Seasonal)

Pola ini digunakan bila suatu deret waktu dipengaruhi oleh faktor musim

(seperti mingguan, bulanan, dan harian).

d. Horizontal

Pola ini dipakai bila nilai-nilai dari data observasi berfluktuasi di sekitar

nilai konstan rata-rata. Dengan demikian dapat dikatakan pola ini sebagai

stationary pada rata-rata hitungannya. Misalnya, pola ini terdapat bila

suatu produk mempunyai jumlah penjualan yang tidak menaik atau

menurun selama beberapa periode waktu.

Adapun metode peramalan yang termasuk dalam metode Time Series

adalah:

1. Metode Smoothing (penghalusan)

a. Moving Average

1. Single Moving Average

2. Linier Moving Average

3. Double Moving Average

4. Weighted Moving Average

b. Metode Eksponensial Smoothing

1. Single Exponential Smoothing

2. Double Exponential Smoothing

Universitas Sumatera Utara


3. Exponential Smoothing dengan musiman

2. Metode Regresi

3. Metode Dekomposisi

3.3.7. Metode Smoothing

Metode smoothing digunakan untuk melicinkan atau mengurangi

ketidakteraturan ramalan berdasarkan data yang lalu. Metode smoothing dapat

dibagi lagi menjadi beberapa metode, antara lain :

1. Moving Average

Moving Average diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan

beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau

menghilangkan variasi acak permintaan dalam hubungannya dengan waktu.

a. Single Moving Average

Merupakan peramalan untuk satu periode ke depan dari periode rata-rata.

b. Weigthed Moving Average

Weighted moving averages adalah metode perhitungan dengan cara mengalikan

tiap-tiap periode dengan faktor bobot dan membagikannya dengan hasil produk

yang merupakan penjumlahan faktor bobot. Metode Eksponensial Smoothing

2.3.8. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi

Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar kecenderungan

untuk suatu persamaan, sehingga dengan dengan dasar persamaan tersebut dapat

diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datamg. Untuk

Universitas Sumatera Utara


peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan

metode ini sangat baik. Data yang dibutuhkan untuk metode ini adalah tahunan,

minimal lima tahun. Namun, semakin banyak data yang dimiliki semakin baik

hasil yang diperoleh.

Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa:

a) Konstan, dengan fungsi peramalan (Yt):

Yt = a, dimana a =
∑Y 1

Dimana: Yt = nilai tambah

N = jumlah periode

b) Linear, dengan fungsi peramalan:

Yt = a + bt

Y − bt n∑ ty − ∑ (t )∑ ( y )
n − ∑ t 2 − (∑ t )
Dimana : a = b= 2
n

c) Kuadratis, dengan fungsi peramalan :

Yt = a + bt + ct2

Dimana : a =
∑Y − b∑ t − c ∑ t 2
c=
θ − bα
b=
∂δ − θα
n ∂ ∂β − α 2

∂= (∑ t )
2 2
− n∑ t 4

δ = ∑ t ∑ Y − n∑ tY

θ = ∑ t 2 ∑ Y − n∑ t 2Y

α = ∑ t 2 ∑ t 2 − n∑ t 3

Universitas Sumatera Utara


β = (∑ t ) − n∑ t 2
2

d) Eksponensial, dengan fungsi peramalan :

Yt = aebt

Dimana :

∑ ln Y − b∑ t n∑ t ln Y − ∑ t ∑ ln Y
n∑ t 2 − (∑ t )
ln a = b= 2
n

e) Siklis, dengan fungsi peramalan :

2πt 2πt
Yˆt = a + b sin + c cos
n n

Dimana :

∑ Y = na + b sin + c ∑ cos
2πt 2πt
n n

∑ Y sin = a ∑ sin + c ∑ sin


2πt 2πt 2πt 2πt 2πt
+ b sin 2 cos
n n n n n

∑ Y cos = a ∑ cos + c ∑ cos 2 + b∑ sin


2πt 2πt 2πt 2πt 2πt
cos
n n n n n

3.3.9. Metode Dekomposisi

Yaitu hasil ramalan ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada

sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan

fungsi linear atau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan

pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang

tertua. Terdapat beberapa pendekatan alternatif untuk mendekomposisikan suatu

deret berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data

Universitas Sumatera Utara


seteliti mungkin. Konsep dasar pemisahan bersifat empiris dan tetap, yang mula-

mula memisahkan unsure musiman, kemudian trend dan akhirnya unsur siklis

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Ramalkan fungsi Y biasa (dt=a+bt)

2. Hitung nilai indeks

3. Gabungkan nilkai perolehan indeks kemudian ramalkan yang baru.

3.3.10. Metode Kausal

Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan

adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas

(independen). Sebagai contoh, jumlah pendapatan berhungan dengan faktor-faktor

seperti jumlah penjualan, harga jual, tingkat promosi. Kegunaan dari metode

kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel

tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas

(dependen)

Pada model ini untuk meramalkan permintaan tidak hanya memperhatikan

waktu, tetapi juga memperhatikan faktor yang mempengaruhi, antara lain:

a. Harga produk, jika harga produk naik naka permintaan naik.

b. Saluran distribusi, jika banyak saluran distribusi maka permintaan naik.

Metode kausal terdiri atas beberapa metode , antara lain:

1. Metode regresi dan korelasi

Metode regresi dan korelasi didasarkan pada penetapan suatu persamaan

estimasi menggunakan teknik “least squares”. Ketepatan peramalan dengan

Universitas Sumatera Utara


metode ini sangat baik untuk peramalan jangka pendek, sedangkan untuk

peramalan jangka panjang ternyata ketepatannya kurang begitu baik.

2. Metode Ekonometrik

Metode ini didasarkan atas peramalan pada sistem persamaan regresi yang

diestimasikan secara simultan. Baik untuk peramalan jangka pendek maupun

untuk jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik.

Data yang dibutuhkan untuk penggunaan metode peramalan ini adalah data

kuartalan beberapa tahun.

3. Metode Input-Output

Metode ini dipergunakan untuk menyusun proyeksi trend ekonomi jangka

panjang. Model ini kurang baik ketepatannya untuk peramalan jangka pendek,

dan sangat baik ketepatannya untuk peramalan jangka panjang. Data yang

digunakan untuk metode ini adalah data tahunan selama sekitar sepuluh

sampai lima belas tahun.

3.3.11. Kriteria Performance Peramalan

Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan beberapa cara

antara lain, yaitu:

1. Mean Square Error (MSE)

∑ (X − Ft )
m
2

MSE = t =1
t

dimana:

X t : data aktual periode t

Universitas Sumatera Utara


Ft : nilai ramalan periode t

N : banyaknya periode

2. Standard Error of Estimate (SEE) :

∑ (X − Ft )
m
2

SEE = t =1
t

N −t

dimana :

F = Derajat Kebebasan

Untuk data konsatan, f=1

Untuk data linear, f=2

Untuk data kwadratis, f=3

Untuk data siklis, f=3

3. Percentage Error (PEt) :

 X − Ft 
PEt =  t  × 100%
 Xt 

dimana nilai dari PEt bisa positip ataupun negatip

4. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)


m

MAPE =
PEt
t =1

Universitas Sumatera Utara


3.3.12. Proses Verifikasi

Proses verifikasi dilakukan untuk melihat apakah metode peramalan yang

diperoleh representative terhadap data. Proses verifikasi dengan menggunakan

Moving Range Chart (MRC), dapat digambarkan pada Gambar 2.9.

UCL
A
2/3 UCL
B
1/3 UCL
C
CCL
C
2/3 LCL
B
2/3 LCL
A
LCL

Gambar 2.2. Moving Range Chart

Harga MR diperoleh dari:

∑ MR
N −1

MR = t =2
t

n −1

( ) (
Dimana : MRt = YT − YTt − Yt −1 − YFt −1 )
atau : MRt = et − et −1

Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan

berikut:

1. Aturan Satu Titik

Bila ada titik sebaran (Y-YF) berada di luar UCL dan LCL.

Universitas Sumatera Utara


2. Aturan Tiga Titik

Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang

mana dua diantaranya jatuh pada daerah A.

3. Aturan Lima Titik

Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang

mana empat diantaranya jatuh pada daerah B.

4. Aturan Delapan Titik

Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada

daerah C.

3.4. Goal Programming

Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrogaman

linier, sehingga seluruh asumsi, notasi formulasi model matematis, prosedur

perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda 10. Perbedaannya hanya

terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasioanal yang akan muncul

difungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala. Goal Programming adalah salah satu

model matematis (empiris) yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan dan karenanya pendekatan Goal Programming ini disebut dengan

pendekatan kuantitatif. Goal Programming dipakai untuk menjawab berbagai

masalah yang pemecahannya lebih sesuai menggunakan Goal Programming

daripada menggunakan teknik lainnya.

Universitas Sumatera Utara


3.4.1. Kendala Sasaran

Di dalam Goal Programming, Charnes dan Cooper

menghadirkan sepasang variabel yang dinamakan “variable deviasional” dan

berfungsi untuk menampung penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi

pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Agar

deviasi itu minimum, artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala “sebisa

mungkin” mendekati nilai ruas kanannya maka variable deviasional itu harus

diminimumkan di dalam fungsi tujuan. Pemanipulasian model pemrograman

linier yang dilakukan oleh Charner dan Cooper telah mengubah makna

kendala fungsional. Bila pada model pemrograman linier, kendala-kendala

fungsional menjadi pembatas bagi usaha pemaksimuman atau peminimuman

fungsi tujuan, maka pada model Goal Programming kendala-kendala itu

merupakan sara untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai.

Sasaran-sasaran, dalam hal ini dinyatakan sebagai nilai konstan pada ruas

kanan kendala. Sebagai contoh, sasaran laba, anggaran yang tersedia, resiko

investasi, ketersediaan bahan baku, ketersediaan jam kerja, kapasitas produksi dan

lain-lain. Mewujudkan suatu sasaran, dengan demikian berarti mengusahakan agar

nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama dengan nilai ruas kanannya. Itulah

sebabnya kendala-kendala di dalam model Goal Programming selalu berupa

persamaan dan dinamakan “kendala sasaran”. Disamping itu, keberadaan sebuah

kendala ditandai dengan kehadiran variabel deviasional sehingga setiap kendala

sasaran pasti memiliki variabel deviasional.

Universitas Sumatera Utara


3.4.2. Bentuk Umum Goal Programming

Bentuk umum goal programming misalnya

Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + …. + CiXi

ST : a1X1 + a2X2 + a3X3 + …. + aiXi ≤Yi

b1X1 + b2X2 + b3X3 + …. + biXi ≤ Di

dimana: Z : Fungsi Tujuan

ST : Fungsi Pembatas

Xi : Jumlah variabel X

Yi : Jumlah variabel Y

Di : Jumlah variabel D

Maka, hal ini dapat diselesaikan dengan model Goal Programming

sebagai berikut :

Min Z = P1(d1+ + d1-) + P2 (d2+ + d2-) + …. + Pi

Dimana : Pi = Tujuan-tujuan yang ingin dicapai

di+ = Penyimpangan positif

di- = Penyimpangan negatif

3.4.3. Langkah-Langkah Goal Programming

Langkah yang harus dilakukan dalam pembentukan model Goal

Programming antara lain:

1. Penentuan variabel keputusan, yaitu parameter-parameter yang berpengaruh

terhadap keputusan

2. Formulasi Fungsi Tujuan

Universitas Sumatera Utara


3. Menyusun persamaan matematis untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Tiap fungsi tujuan harus digambarkan sebagai fungsi variabel

keputusan. gi=fi(x), fi(x) = fungsi variabel keputusan pasa tujuan ke i Setiap

fungsi harus memiliki ruas kanan dan ruas kiri. Harga di- menunjukkan

besarnya deviasi negatif fi(x) dari bi, sedangkan nilai di+

menunjukkan besarnya nilai deviasi positif.

4. Memilih tujuan absolut, yaitu tujuan yang harus dipenuhi dan

ditetapkan sebagai prioritas membentuk suatu fungsi pencapaian.

5. Menetapkan tujuan pada tingkat prioritas yang tepat

6. Menyederhanakan model

Langkah ini perlu dilakukan untuk mendapatkan model yang cukup

besar sehingga model dapat mewakili semua tujuan.

7. Menyusun fungsi Pencapaian

3.4.4. Metode Pemecahan Masalah Goal Programming

Ada tiga metode yang digunakan dalam menyelesaikan Linier Goal (Multi

Objectives) Programming

1. Metode Grafis

Metode grafis digunakan untuk menyelesaikan masalah multi objective

dengan dua variabel. Langkah penyelesaian dengan metode grafis adalah:

a. Menggambarkan fungsi kendala pada bidang kerja sehingga diperoleh

daerah yang memenuhi kendala

Universitas Sumatera Utara


b. Meminimumkan variabel deviasional agar sasaran-sasaran yang diinginkan

tercapai dengan cara menggeser fungsi atau garis yang dibentuk oleh

variabel deviasional terhadap daerah yang memenuhi kendala

2. Metode Algoritma Simpleks

Algoritma simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah Linier Goal

(Multi Objectives) Programming dengan menggunakan variabel keputusan

yang lebih dari dua. Langkah-langkah penyelesaian Goal Programming

dengan metode algoritma simpleks adalah:

a. Membentuk tabel simpleks awal

b. Pilih kolom kunci dimana C -Z memiliki nilai negatif terbesar.

c. Pilih baris yang berpedoman pada bi/aij dengan rasio terkecil dimana bi

adalah nilai sisi kanan dari setiap persamaan. Baris kunci ini disebut baris

pivot.

d. mencari system kanonikal yaitu system dimana elemen pivot bernilai 1

dan elemen lain bernilai nol dengan cara mengalihkan baris pivot dengan -

1 lalu menambahkannya dengan semua elemen sibaris pertama.

e. pemeriksaan optimalitas yaitu melihat apakah solusi sudah layak atau

tidak.

3. Penyelesaian model Goal Programming menggunakan software Lindo.

Lindo singkatan dari linier interactive discrete optimazer, adalah sebuah

program yang dirancang untuk menyelesaikan kasus-kasus pemrograman

linier. Sebuah kasus harus diubah dahulu ke dalam sebuah model matematis

Universitas Sumatera Utara


pemrograman linier yang menggunakan format tertentu agar bisa diolah oleh

program lindo.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Central Proteina Prima yang berlokasi di

Jalan Medan – Tanjung Morawa Km. 8,5 Kecamatan Medan Amplas. Penelitian

dilakukan pada bulan Maret – Mei 2016.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif dengan jenis studi

kasus, yaitu penelitian berusaha memaparkan pemecahan terhadap suatu masalah

yang ada secara sistematis dan faktual. Penelitian ini meliputi proses

pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta analisis. Studi ini dilakukan

dengan menganalisis jumlah tiap jenis pakan udang yang diproduksi oleh pihak

perusahaan dan sumber daya tersedia.

4.3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah produk pakan udang yang terdiri dari

IRAWAN 9001, IRAWAN 682, IRAWAN 683 , IRAWAN 683 SP dan IRAWAN

684 S pada PT. Central Proteina Prima.

Universitas Sumatera Utara


4.4. Variabel Penelitian

Variabel dependen pada penelitian ini adalah perencanaan produksi yang

optimal dengan mengetahui ketersediaan sumber daya yang digunakan.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah

1. Jumlah permintaan pasar terhadap produk pakan udang.

2. Jumlah produksi yaitu jumlah produk pakan udang yang dihasilkan setiap

periode waktu.

3. Kecepatan produksi mesin dan jam kerja untuk setiap jenis pakan udang

4. Ketersediaan bahan baku

5. Persentase komposisi penggunaan bahan baku untuk proses produksi setiap

jenis pakan udang

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel-

variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam

melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara


Jumlah permintaan

Kecepatan produksi

Perencanaan
Ketersediaan jam kerja produksi optimal
goal programming
Ketersediaan bahan
baku

Komposisi penggunaan
bahan baku

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian dapat dilihat pada blok diagram yang ditunjukkan

pada Gambar 4.2.

4.7. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan terdiri dari:

1. Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian

langsung terhadap objek penelitian di lapangan, yaitu kondisi aktual dari lantai

produksi.

Universitas Sumatera Utara


Mulai

Studi Pendahuluan

Gambaran umum perusahaan


Kondisi pabrik

Identifikasi Masalah

Melakukan identifikasi masalah


Perumusan permasalahan

Studi Literatur

- Teori perencanaan produksi


- Metode Peramalan
- Goal Programming

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Skunder

-Aliran Proses Produksi - Harga pokok dan harga penjualan


-Waktu pengerjaan produk - Data jumlah penjualan
- Data Ketersediaan bahan baku
- Data ketersediaan jam kerja
- Data pemakaian bahan baku

Pengolahan Data

1. Peramalan jumlah permintaan


2. Membuat formulasi variabel keputusan
3. Membuat formulasi goal programming
- Membuat formulasi matematis fungsi kendala
- Membuat formulasi matematis fungsi sasaran
- Membuat formulasi matematis fungsi tujuan
4. Penyelesaian model goal programming dengan menggunakan
Software Lindo.

Analisis dan Pemecahan Masalah

Analisis hasil perencanaan produksi


dengan goal programming dengan kondisi
perencanaan produksi perusahaan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 4.2. Blok Diagram Rancangan Penelitian

Adapun data yang dikumpulkan dengan cara ini adalah urutan proses

produksi dan kecepatan produksi mesin.

Universitas Sumatera Utara


2. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya

berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penelitan ini antara lain harga pokok dan

harga jual pakan udang , penggunaan bahan baku untuk setiap jenis pakan,

ketersediaan bahan baku, jumlah produksi dan jumlah produk yang terjual.

4.8. Metode Pengolahan Data

Tahapan-tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perhitungan peramalan untuk mengetahui estimasi jumlah

produksi dimasa mendatang

2. Formulasi variabel keputusan yang merupakan tujuan dari perencanaan

produksi yaitu berupa jumlah masing-masing produk yang akan diproduksi

X1 = jumlah produk pakan udang IRAWAN 9001

X2 = jumlah produk pakan udang IRAWAN 682

X3 = jumlah produk pakan udang IRAWAN 683

X4 = jumlah produk pakan udang IRAWAN 683 SP

X5 = jumlah produk pakan udang IRAWAN 684 S

3. Formulasi fungsi pemecahan masalah dengan metode goal programming

a. Formulasi fungsi kendala

1) Fungsi kendala ketersediaan jam kerja

aX1 + bX2 +cX3 +dX4+eX5 ≤ KJKj

2) Formulasi fungsi kendala ketersediaan bahan baku

Universitas Sumatera Utara


fX1 + gX2 +hX3 +iX4+jX5 ≤ KBBj

b. Formulasi fungsi sasaran

Memaksimalkan jumlah produksi sesuai dengan pemenuhan jumlah

permintaan yang diperoleh dari hasil peramalan

X1j + di- - di+ ≥ D1j

X2j + di- - di+ ≥ D2j

X3j + di- - di+ ≥ D3j

X4j + di- - di+ ≥ D4j

X5j + di- - di+ ≥ D5j

c. Formulasi fungsi tujuan

Sehingga diperoleh formulasi fungsi tujuan yaitu:

Min di- - di+

Keterangan:

a,b,c,d,e = waktu penyelesaian produk

f,g,h,I,j = penggunaan bahan baku

KJK = ketersediaan jam kerja

KBB = ketersediaan bahan baku

D1,….,D5 = Jumlah demand (permintaan)

j = periode

� = Deviasi negatif

� = Deviasi positif

i = 1,2,3, ..... n

4. Penyelesaian formulasi goal programming

Universitas Sumatera Utara


4.9. Analisis Pemecahan masalah

Hasil dari pengolahan data pada peramalan dan penentuan jumlah produk

optimal dengan pendekatan Goal Programming selanjutnya dianalisis untuk

melihat perbandingan yang diperoleh antara metode Goal Programming dengan

perencanaan yang ada di perusahaan.

4.10. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dibuat kesimpulan yang berhubungan dengan penelitian

yang telah dilakukan. Kesimpulan yang dibuat berisi nilai-nilai yang dihasilkan

dari pengumpulan, pengolahan dan analisa yang dilakukan. Kemudian dibuat

saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak perusahaan ataupun bagi

peneliti selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Untuk menganalisa permasalahan perencanaan produksi, dibutuhkan data

dari PT. Central Proteina Prima sebagai berikut :

a. Data permintaan mulai dari Januari 2015 sampai dengan Desember 2015.

b. Harga pokok dan harga penjualan produk yang akan dianalisa.

c. Data kecepatan produksi setiap jenis produk.

d. Data hari kertersediaan jam kerja dari Januari 2015 sampai dengan Desember

2015.

e. Pemakaian dan ketersediaan bahan baku untuk mengetahui komposisi pemakaian

bahan baku dan pembatas pemakaian bahan baku.

5.1.1. Data Permintaan dari Januari 2015 – Desember 2015

Data permintaan pakan udang pada PT. Central Proteina Prima Januari

2015 – Desember 2015 dibagi menjadi 5 jenis yaitu Irawan 9001, Irawan 683,

Irawan 684 S, Irawan 682 dan Irawan 683 SP ditunjukkan pada Tabel 5.1.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1. Data Permintaan Pakan Udang dari Januari 2015 – Desember

2015

Permintaan
Bulan
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683-SP Irawan 684-S
Januari 736 1972 3600 8408 7515
Februari 656 2384 5807 6244 5538
Maret 1129 4276 5716 10755 3274
April 1124 5128 14020 17415 5309
Mei 1144 4247 10977 27752 10779
Juni 848 4871 11275 27302 22370
Juli 808 3479 11833 27886 24373
Agustus 928 4989 10356 19904 23852
September 1114 4685 13217 32333 16711
Oktober 859 3377 10633 26197 17857
November 743 3431 8802 18774 14147
Desember 952 5051 11018 22067 13131
Total 11040 47890 117254 245037 164856
Sumber : PT. Central Proteina Prima

5.1.2. Data Harga Pokok dan Harga Penjualan

Data harga pokok dan harga penjualan dapat dilihat Tabel 5.2

Tabel 5.2. Data Harga Pokok dan Penjualan Pakan Udang

Harga (Rp)
No Produk Satuan Laba (Rp)
Pokok Jual
1 Irawan 9001 bag (@25 kg) 246300 262500 16200
2 Irawan 682 bag (@25 kg) 222200 237500 15300
3 Irawan 683 bag (@25 kg) 211000 225000 14000
4 Irawan 683-SP bag (@25 kg) 236800 250000 13200
5 Irawan 684-S bag (@25 kg) 212500 225000 12500
Sumber : PT. Central Proteina Prima

Universitas Sumatera Utara


5.1.2. Data Kecepatan Produksi dan Ketersediaan Jam Kerja

Data kecepatan produksi dapat dilihat Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Data Kecepatan Produksi Setiap Pakan Udang

Waktu Penyelesaian (menit)


No Produk
1 Batch @ 2500 Kg 1 Bag @25 Kg
1 Irawan 9001 40 0.40
2 Irawan 682 35 0.35
3 Irawan 683 35 0.35
4 Irawan 683-SP 25 0.25
5 Irawan 684-S 25 0.25
Sumber : PT. Central Proteina Prima

Jumlah hari kerja pada PT. Central Proteinaprima adalah lima ha ri kerja

dalam seminggu (Senin sampai Jumat) untuk bagian produksi. Pembagian shift jam

kerja untuk bagian produksi adalah sebagai berikut:

Shift 1 Jam 08.00 – 12.00 WIB : Kerja Aktif

Jam 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat

Jam 13.00 – 17.00 WIB : Kerja Aktif

Shift 2 Jam 17.00 – 20.00 WIB : Kerja Aktif

Jam 20.00 – 21.00 WIB : Istirahat

Jam 21.00 – 24.00 WIB : Kerja Aktif

Untuk menentukan jam kerja yang tersedia, dapat digunakan rumus:

Waktu kerja yang tersedia = (jumlah shift x waktu kerja/shift x jumlah hari

kerja/bulan).

Waktu kerja yang tersedia pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.4. Waktu Kerja yang Tersedia pada Tahun 2016

Jumlah Waktu Kerja


Bulan Jlh Hari Kerja
Jam Menit
Januari 22 308 18480
Februari 20 280 16800
Maret 22 308 18480
April 22 308 18480
Mei 21 294 17640
Juni 22 308 18480
Juli 23 322 19320
Agustus 22 308 18480
September 22 308 18480
Oktober 22 308 18480
November 21 294 17640
Desember 23 322 19320
Sumber : PT. Central Proteina Prima

5.1.3. Pemakaian dan Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk setiap jenis pakan sama jenisnya, tapi

memiliki jumlah yang berbeda. Pemakaian dan ketersediaan bahan baku dapat

dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Komposisi Pemakaian Bahan Baku untuk Produksi 1 Ton

Pakan Udang

Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
1 Jagung 480 470 450 430 460
2 Dedak 75 75 80 80 75
3 BKK 115 120 115 120 120

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.5. Komposisi Pemakaian Bahan Baku untuk Produksi 1 Ton

Pakan Udang

Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
4 MBM 40 50 60 60 60
5 Terigu 220 210 210 220 200
Tepung
6 27.5 25 30 30 25
Cumi
Tepung
7 55 60 60 70 70
Ikan
Minyak
8 20 20 25 25 25
nabati
9 obat-obatan 7.5 10 10 5 5
Sumber : PT. Central Proteina Prima

Pemakaian bahan baku berbeda-beda disesuaikan dengan jenis produk

pakan yang akan diproduksi. Pembelian bahan baku dilakukan satu kali dalam

satu bulan. Dalam hal ini, karena sistem produksi perusahaan berupa make to

stock, diasumsikan bahwa ketersediaan bahan baku digudang setiap bulannya

tetap. Data ketersediaan bahan baku dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Data Ketersediaan Bahan Baku

Jumlah Persediaan
No Bahan Baku
(Ton)
1 Jagung 800
2 Dedak 140
3 BKK 220
4 MBM 120

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.6. Data Ketersediaan Bahan Baku (Lanjutan)

Jumlah Persediaan
No Bahan Baku
(Ton)
5 Terigu 380
6 Tepung Cumi 55
7 Tepung Ikan 125
8 minyak nabati 45
9 obat-obatan 15
Sumber : PT. Central Proteina Prima

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Peramalan Permintaan untuk Periode Januari – Desember 2016

Peramalan untuk permintaan pakan udang periode Januari – Desember

2016 dilakukan dengan menggunakan metode time series menggunakan data-data

historis.Peramalan pertama dilakukan pada produk Irawan 9001 dengan langkah-

langkah peramalan adalah sebagai berikut:

1. Mendefenisikan tujuan peramalan

Tujuan peramalan adalah untuk mengetahui estimasi jumlah permintaan

untuk periode Januari – Desember 2016 dengan menggunakan data historis

Januari – Desember 2015. Data historis ditunjukkan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Data Historis Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015

Permintaan
Periode
Irawan 9001 (bag @ 25 kg)
Januari 736
Februari 656
Maret 1129

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.7. Data Historis Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015 (Lanjutan)

Permintaan
Periode
Irawan 9001 (bag @ 25 kg)
April 1124
Mei 1144
Juni 848
Juli 808
Agustus 928
September 1114
Oktober 859
November 743
Desember 952
Sumber: PT. Central Proteina Prima

2. Membuat scatter diagram data permintaan

Scatter diagram ditunjukkan pada Gambar 5.1.

PERMINTAAN
1400

1200

1000

800

600
PERMINTAAN
400

200

Gambar 5.1. Scatter Diagram Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara


3. Memilih beberapa metode peramalan

Metode peramalan yang dipilih adalah

a. Metode linier

b. Metode kuadratis

c. Metode Siklis

4. Perhitungan fungsi parameter peramalan

Perhitungan fungsi parameter bertujuan untuk mendapatkan metode

peramalan terbaik

a. Metode Linier

Tabel 5.8. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Linier

T y Ty t² y'
1 736 736 1 909,87
2 656 1312 4 911,73
3 1129 3387 9 913,59
4 1124 4496 16 915,44
5 1144 5720 25 917,30
6 848 5088 36 919,16
7 808 5656 49 921,01
8 928 7424 64 922,87
9 1114 10026 81 924,72
10 859 8590 100 926,58
11 743 8173 121 928,44
12 952 11424 144 930,29
78 11041 72032 650
Sumber: Pengolahan Data

� ∑ �� − ∑ � ∑ �
�=
� ∑ � 2 − (∑ �)2

(12 × 72032) − (78 × 11041)


�= = 1,86
(12 × 650) − (78)2

Universitas Sumatera Utara


∑� −�∑�
�=

11041 + 1,86 × 78
�= = 908,02
12

�′ = � + ��

� ′ = 908,02 + 1,86�

� ′ = 908,02 + 1,86(1) = 909,87 ≈ 910

b. Metode Kuadratis

Tabel 5.9. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Kuadratis

t Y t² t³ t⁴ Ty t²y y't
1 736 1 1 1 736 736 789.49
2 656 4 8 16 1312 2624 857.01
3 1129 9 27 81 3387 10161 911.40
4 1124 16 64 256 4496 17984 952.65
5 1144 25 125 625 5720 28600 980.77
6 848 36 216 1.296 5088 30528 995.76
7 808 49 343 2.401 5656 39592 997.62
8 928 64 512 4.096 7424 59392 986.34
9 1114 81 729 6.561 10026 90234 961.93
10 859 100 1.000 10.000 8590 85900 924.39
11 743 121 1.331 14.641 8173 89903 873.72
12 952 144 1.728 20.736 11424 137088 809.91
78 11041 650 6,084 60,710 72032 592742
Sumber: Pengolahan Data

2
� = �� � 2 � − � � � 4

� = (650)2 − (12 × 60710) = −306020

Universitas Sumatera Utara


� = � � � � − � � ��

� = (78 × 11041) − (12 × 72032) = −3186

� = � �2 � � − � � �2 �

� = (650 × 11041) − (12 × 592742) = 63746

� = � � � �2 − � � �3

� = (78 × 650) − (12 × 6084) = −22308


2
� = �� �� − � � � 2

� = 782 − (12 × 650) = −1716

�� − ��
�= = 87,22
�� − � 2

� − ��
�= = −6,57

∑ � − � ∑ � − � ∑ �2
�= = 708,84

� ′ = � + �� + �� 2

� ′ = 708,84 + 87,22� − 6,57� 2

� ′ = 708,84 + 87,22(1) + 6,57(1)2

= 789,49 ≈ 789

c. Metode siklis

Periode dalam metode siklis adalah:


�=

Dimana: n = Periode

Universitas Sumatera Utara


T = Waktu

N = Jumlah siklus

Karena terdapat 2 siklus, maka jumlah periode adalah:

12
�= =6
2

Tabel 5.10. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Siklis

Sin (2πt/n)*Cos Sin2 Cos2


t Y Sin(2πt/n) Cos(2πt/n) Y*Sin(2πt/n) Y*Cos(2πt/n)
(2πt/n) (2πt/n) (2πt/n)
1 736 0,87 0,50 0,43 0,25 0,75 637,39 368,00
2 656 0,87 -0,50 0,43 0,75 0,25 568,11 -328,00
3 1129 0,00 -1,00 0,00 1,00 0,00 0,00 -1129,00
4 1124 -0,87 -0,50 -0,43 0,75 0,25 -973,41 -562,00
5 1144 -0,87 0,50 -0,43 0,25 0,75 -990,73 572,00
6 848 0,00 1,00 0,00 0,00 1,00 0,00 848,00
7 808 0,87 0,50 0,43 0,25 0,75 699,75 404,00
8 928 0,87 -0,50 0,43 0,75 0,25 803,67 -464,00
9 1114 0,00 -1,00 0,00 1,00 0,00 0,00 -1114,00
10 859 -0,87 -0,50 -0,43 0,75 0,25 -743,92 -429,50
11 743 -0,87 0,50 -0,43 0,25 0,75 -643,46 371,50
12 952 0,00 1,00 0,00 0,00 1,00 0,00 952,00
78 11041 0 0 0 6 6 -642,59 -511
Sumber: Pengolahan Data

2πt 2πt
∑y = n a + b ∑ sin� n � + c ∑ cos� n �

11041 =12 a + b (0) + c (0)

11041
a =
12

a =920,08

2πt 2πt 2πt 2πt 2πt


∑ y sin� n � =a ∑ sin� n � + b ∑ sin2� n �+ c ∑ sin� n �cos� n �

-642,59 = 920,08 (0) + b (6) + c (0)

Universitas Sumatera Utara


−642,59
b =
6

b = -107,1

2πt 2πt 2πt 2πt 2πt


∑ y cos � n � = a ∑ cos � n �+ c ∑ cos2� n �+ b ∑ sin� n �cos� n �

-511 = 920,08 (0) + c (6) + 28,91(0)

−511
c =
6

c = -85,17

2πt 2πt
y’= a + b sin � n �+ c� n �

2πt 2πt
y’= 920,08- 107,1sin � n �–85,17cos � n �

y’= 920,08- 107,1sin (0,50)– 85,17 cos (0,87) = 784,75

5, Menghitung kesalahan setiap metode

Perhitungan kesalahan menggunakan metode SEE (Standard Error of

Estimation) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2
∑ n y' )
SEE = � x = 1n - f
(y -

Dimana:

y = data aktual

y’ = data peramalan

n = banyak data

f = derajat kebebasan

Untuk perhitungan error dibutuhkan data aktual dan data nilai peramalan

ditunjukkan rekapitulasi untuk keseluruhan metode pada Tabel 5.11.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.11. Rekapitulasi Nilai Peramalan Irawan 9001

Linier Kuadratis Siklis


T Y
y'
1 736 909.87 789.49 784,75
2 656 911.73 857.01 869,92
3 1129 913.59 911.40 1005,25
4 1124 915.44 952.65 1055,42
5 1144 917.30 980.77 970,25
6 848 919.16 995.76 834,92
7 808 921.01 997.62 784,75
8 928 922.87 986.34 869,92
9 1114 924.72 961.93 1005,25
10 859 926.58 924.39 1055,42
11 743 928.44 873.72 970,25
12 952 930.29 809.91 834,92
Total 11041 11041.00 11041 11041
Sumber: Pengolahan Data

Contoh perhitungan SEE metode peramalan linier

(���,��−���)� +(���,��−���)� +⋯+…+(���,��−���)�


SEE = �
12 - 1

SEE = 181,67

Rekapitulasi perhitungan SEE dapat ditunjukkan pada Tabel 5.12

Tabel 5.12. Rekapitulasi Perhitungan SEE untuk Semua Metode

Metode SEE
LINEAR 181.67
KUADRATIS 174.00
SIKLIS 155,7
Sumber: Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan bentuk grafik, maka dapat dipilih 2 metode terpilih adalah

metode siklis dan kuadratis,

6, Memilih metode dengan kesalahan terkecil

H0 : SEE Siklis< SEE Kuadratis

H1 : SEE Siklis> SEE Kuadratis

α : 0,05

(��� ������ )2 155,10 2


uji statistik � = (��� ��������� )2
= = 0,8
174 2

Ftabel 0,05(11,11) = 2,8179

Daerah
Peneriman
Hipotesa

α F

2,8179

Gambar 5.2. Grafik Uji Hipotesis Irawan 9001 dengan Distribusi F

Oleh karena Fhitung (0,8)<Ftabel (2,8179), maka H0 diterima, Jadi hasil

pengujian menyatakan bahwa metode siklis lebih baik daripada metode

kuadratis.

7, Verifikasi Peramalan

Proses verifikasi bertujuan untuk mengetahui apakah pola peramalan cukup

representatif, ditunjukkan pada Tabel 5.13.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.13. Perhitungan Verifikasi Peramalan Irawan 9001

Y y't e=y-y't |MR| UCL LCL


736 785 -48,75 - 354,63 -354,63
656 870 -213,92 165,17 354,63 -354,63
1129 1005 123,75 337,67 354,63 -354,63
1124 1055 68,58 55,17 354,63 -354,63
1144 970 173,75 105,17 354,63 -354,63
848 835 13,08 160,67 354,63 -354,63
808 785 23,25 10,17 354,63 -354,63
928 870 58,08 34,83 354,63 -354,63
1114 1005 108,75 50,67 354,63 -354,63
859 1055 -196,42 305,17 354,63 -354,63
743 970 -227,25 30,83 354,63 -354,63
952 835 117,08 344,33 354,63 -354,63
Total 11041 1599,83
Sumber: Pengolahan Data

∑ MR = 1820,67
n −1 12 − 1
MR = = 151,72

UCL = 2,66 x MR = 2,66 x 151,72 = 354,63

LCL = - 2,66 x MR = -2,66 x8151,72 = -354,63

Universitas Sumatera Utara


400,00

300,00

200,00

100,00
e=y-y't
0,00 UCL
0 2 4 6 8 10 12 14 LCL
-100,00

-200,00

-300,00

-400,00

Gambar 5.3. Batas Kelas Perhitungan Peramalan Permintaan Irawan 9001

Berdasarkan gambar diatas tidak ada titik yang melewati batas kontrol,

sehingga metode peramalan telah representatif dan dapat digunakan untuk

pengolahan Fungsi siklis tersebut adalah

2πt 2πt
y’= 920,08 – 107,1sin � n �– 85,17 cos � n �

Perhitungan peramalan untuk produk lainnya yaitu juga menggunakan

metode linier, kuadratis dan siklis. Dengan cara yang sama dicari peramalan

permintaan untuk produk lainnya. Perhitungan untuk parameter dan error setiap

produk dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil rekapitulasi peramalan untuk produk

Irawan 9001, Irawan 682, Irawan 683, Irawan 683 SP dan Irawan 684 pada Tabel

5.14.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.14. Hasil Rekapitulasi Peramalan Setiap Produk

Bulan Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 785 2447 3896 3953 6112
Februari 870 3040 6138 9979 4497
Maret 1005 3539 8028 15095 5358
April 1055 3945 9566 19301 8465
Mei 970 4257 10751 22598 12984
Juni 835 4475 11584 24986 17705
Juli 785 4600 12066 26464 21364
Agustus 870 4631 12195 27033 22979
September 1005 4568 11972 26692 22118
Oktober 1055 4411 11397 25442 19011
November 970 4161 10470 23282 14492
Desember 835 3817 9191 20212 9771
Total 11041 47890 117254 245037 164856
Sumber : Pengolahan Data

Adapun grafik hasil peramalan Irawan 9001 dapat dilihat pada Gambar

5.4.

Irawan 9001
1200
1000
800
600
Irawan 9001
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.4. Grafik Hasil Peramalan Irawan 9001

Universitas Sumatera Utara


Adapun grafik hasil peramalan Irawan 682 dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Irawan 682
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2000 Irawan 682
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.5. Grafik Hasil Peramalan Irawan 682

Adapun grafik hasil peramalan Irawan 683 dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Irawan 683
14000

12000

10000

8000

6000 Irawan 683

4000

2000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.6. Grafik Hasil Peramalan Irawan 683

Universitas Sumatera Utara


Adapun grafik hasil peramalan Irawan 683 SP dapat dilihat pada Gambar

5.7.

Irawan 683 SP
30000

25000

20000

15000
Irawan 683 SP
10000

5000

0
0 2 4 6 8 10 12 14

Gambar 5.7. Grafik Hasil Peramalan Irawan 683 SP

Adapun grafik hasil peramalan Irawan 684 S dapat dilihat pada Gambar

5.8.

Irawan 684 S
25000

20000

15000

10000 Irawan 684 S

5000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.8. Grafik Hasil Peramalan Irawan 684 S

Universitas Sumatera Utara


5.2.2. Formulasi Fungsi Optimasi Perencanaan Produksi dengan Goal

Programming

5.2.2.1. Variabel Keputusan Goal Programming

Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga

memenuhi kriteria sasaran dan kendala. Variabel keputusan untuk perencanaan

produksi di PT. Central Proteina Prima adalah :

X 1 = Jumlah produksi Irawan 9001

X 2 = Jumlah produksi Irawan 682

X 3 = Jumlah produksi Irawan 683

X 4 = Jumlah produksi Irawan 683 SP

X 5 = Jumlah produksi Irawan 684 S

5.2.2.2. Fungsi Kendala Goal Programming

Fungsi kendala yang terdapat pada PT. Central Proteina Prima adalah:

1. Perhitungan Waktu Penyelesaian Produk dan Ketersediaan Waktu Kerja

Ketersediaan jam kerja sebagai fungsi kendala digunakan untuk melihat

hubungan antara waktu produksi dengan jumlah yang dihasilkan. Formulasi

yang digunakan untuk merumuskan fungsi kendala ini adalah:

� �� �� ≤ ���
�=1

Dimana:

Ai = waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 bag pakan udang jenis

pakan udang ke-i

Xi = variabel keputusan untuk jenis pakan udang ke-i

Universitas Sumatera Utara


JKj = jumlah jam kerja yang tersedia (menit)

i = jenis pakan udang (i=1,2,3,4,5,6,7,8,9)

j = periode (1,2,3,...12)

Produksi 1 batch memiliki volume 2500 kg yang dikemas dalam 100 bag.

Perhitungan waktu produksi untuk 1 bag dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Waktu Produksi Per Bag

Waktu Penyelesaian (menit)


No Produk
1 Batch @ 2500 Kg 1 Bag @25 Kg
1 Irawan 9001 40 0.40
2 Irawan 682 35 0.35
3 Irawan 683 35 0.35
4 Irawan 683-SP 30 0.25
5 Irawan 684-S 30 0.25
Sumber : PT. Central Proteina Prima

Berdasarkan data tersebut, maka fungsi pembatas waktu produksi untuk


fungsi bulan Januari 2015 adalah:
A1X1 + A2X2 + A3X3+ A4X4 + A5X5 ≤ JK1

0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5≤ 18480

Dalam hal ini diharapkan deviasi positif (kekurangan jam kerja/lembur)

diusahakan nol. Untuk itu model goal programming untuk fungsi bulan

Januari 2015 adalah:

0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 = 18480

Maka fungsi sasarannya adalah:

Min Z = DA1

Universitas Sumatera Utara


2. Perhitungan pemakaian dan ketersediaan bahan baku

Komposisi bahan baku untuk produksi 1 ton ( 40 bag) pakan ternak telah

ditunjukkan pada Tabel 5.3. Jadi untuk komposisi bahan baku yang

digunakan untuk memproduksi 1 bag @ 25 kg pakan ternak dapat dilihat

pada Tabel 5.16.

Tabel 5.16. Komposisi Bahan Baku Per bag @25 kg

Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
1 Jagung 12.00 11.75 11.25 10.75 11.50
2 Dedak 1.88 1.88 2.00 2.00 1.88
3 BKK 2.88 3.00 2.88 3.00 3.00
4 MBM 1.00 1.25 1.50 1.50 1.50
5 Terigu 5.50 5.25 5.25 5.50 5.00
Tepung
6 0.69 0.63 0.75 0.75 0.63
Cumi
Tepung
7 1.38 1.50 1.50 1.75 1.75
Ikan
Minyak
8 0.50 0.50 0.63 0.63 0.63
nabati
Obat-
9 0.19 0.25 0.25 0.13 0.13
obatan
Sumber : PT. Central Proteina Prima

Formulasi yang digunakan dalam fungsi kendala adalah:

9 5

� � ���� ≤ ���
�=1 �=1

dimana:

Universitas Sumatera Utara


Bi = jumlah pemakaian bahan baku untuk tiap jenis pakan udang ke-i

Xi = jumlah jenis pakan udang ke-i

KBj = ketersediaan bahan baku

B1 = jumlah pemakaian jagung

B2 = jumlah pemakaian dedak

B3 = jumlah pemakaian bungkil kacang kedelai (BKK)

B4 = jumlah pemakaian MBM

B5 = jumlah pemakaian terigu

B6 = jumlah pemakaian tepung cumi

B7 = jumlah pemakaian tepung ikan

B8 = jumlah pemakaian minyak nabati

B9 = jumlah pemakaian obat obatan

Formulasi untuk masing-masing penggunaan bahan baku pada variasi bola

lampu yang ditunjukkan pada Tabel 5.5. adalah

12X1 + 11,75X2 + 11,25 X3 + 10,75X4 + 11,50X5 ≤ 800000

1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 ≤ 140000

2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 ≤ 220000

1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5 ≤ 120000

5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 ≤ 380000

0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5 ≤ 55000

1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5 ≤ 125000

0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5 ≤ 45000

0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 ≤ 15000

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan fungsi kendala ini diharapkan bahan baku yang dimiliki cukup

sehingga tidak perlu dilakukan pemesanan yang mendadak. Deviasi positif

tidak diharapkan, fungsi matematis untuk bulan januari adalah

12X1 + 11,75X2 + 11,25 X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2= 800000

1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5+ DA3 - DB3= 140000

2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5+ DA4 - DB4= 220000

1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5 + DA5 - DB5= 120000

5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000

0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7= 55000

1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8= 125000

0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000

00,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5+ DA10 - DB10= 15000

Fungsi sasarannya adalah:

Min Z = ∑10
�=2 ���

5.2.2.3. Fungsi Sasaran Goal Programming

Fungsi sasaran dibuat berdasarkan tujuan perusahaan yaitu demand dapat

terpenuhi, memaksimalkan produksi dan memaksimalkan keuntungan

1. Memaksimalkan volume produksi

Dari hasil peramalan untuk jumlah produksi masing-masing pakan udang

untuk bulan januari maka persamaannya adalah:

X1 ≥ 785

X2 ≥ 2447

Universitas Sumatera Utara


X3 ≥ 3896

X4 ≥ 3953

X5 ≥ 6112

Dalam hal ini, sasaran perusahaan adalah untuk memaksimalkan volume

produksi, maka deviasi negatif ( kekurangan jumlah produksi) diusahakan

nol.. Untuk itu, model Goal Programming untuk fungsi ini adalah:

X1+ DB11 - DA11= 785

X2+ DB12 - DA12= 2447

X3+ DB13 - DA13= 3896

X4+ DB14 - DA14= 3953

X5+ DB15 - DA15= 6112

Min Z = DB11 +DB12+ DB13 +DB14+ DB15

2. Proyeksi Keuntungan

Pada Tabel 5.2. telah dijelaskan bahwa keuntungan untuk setiap penjualan

pakan udang adalah :

1. Irawan 9001 =.Rp. 16.200

2. Irawan 682 = Rp. 15.300

3. Irawan 683 = Rp. 14.000

4. Irawan 683 SP = Rp. 13.200

5. Irawan 684 S = Rp. 12.500

Dengan memperhitungkan jumlah produk dalam peramalan, maka perkiraan

jumlah keuntungan yang ingin dicapai pada tahun 2015 dapat dihitung dengan

rumus berikut :

Universitas Sumatera Utara


Proyeksi keuntungan (PK) = ∑5�=1 �� ��

U = Keuntungan untuk penjualan 1 bag produk

X = Jumlah permintaan pakan (hasil peramalan)

i = jenis pakan udang ke-i

Contoh perhitungan proyeksi keuntungan untuk bulan januari 2015

Keuntungan = (785 x Rp.16200) + (2447 x Rp.15300) + (3896 x Rp.14000) +

(Rp. 3953 x 13200) + (6112 x Rp.12500)

= Rp. 233.279.700
Rekapitulasi hasil perhitungan proyeksi keuntungan untuk Tahun 2015 dapat

dilihat pada Tabel 5.19.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.17. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Proyeksi Keuntungan untuk Tahun 2016

Penjualan
Bulan Total
Irawan 9001 (Rp) Irawan 682 (Rp) Irawan 683 (Rp) Irawan 683 SP (Rp) Irawan 684 S (Rp)
Januari 12717000 37439100 54544000 52179600 76400000 233279700
Februari 14094000 46512000 85932000 131722800 56212500 334473300
Maret 16281000 54146700 112392000 199254000 66975000 449048700
April 17091000 60358500 133924000 254773200 105812500 571959200
Mei 15714000 65132100 150514000 298293600 162300000 691953700
Juni 13527000 68467500 162176000 329815200 221312500 795298200
Juli 12717000 70380000 168924000 349324800 267050000 868395800
Agustus 14094000 70854300 170730000 356835600 287237500 899751400
September 16281000 69890400 167608000 352334400 276475000 882588800
Oktober 17091000 67488300 159558000 335834400 237637500 817609200
November 15714000 63663300 146580000 307322400 181150000 714429700
Desember 13527000 58400100 128674000 266798400 122137500 589537000
Sumber : Pengalahan Data

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data-data di atas, maka formulasi fungsi untuk proyeksi keuntungan

bulan Januari 2015 adalah:

16200X1 + 15300 X2 + 14000 X3 + 13200 X4 + 12500 X5 ≥ 233.279.700

Dalam hal ini, sasaran perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Jadi,

diharapkan deviasi negatif (keuntungan di bawah proyeksi keuntungan) diusahakan

nol. Untuk itu, model Goal Programming untuk fungsi ini adalah:

16200 X1 + 15300 X2 + 14000 X3 + 13200 X4 + 12500 X5 + DB16 - DA16 =

233.279.700

Min Z = DB16

5.2.2.4. Formulasi Fungsi Pencapaian

Fungsi pencapaian disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai, maka

formulasi untuk bulan Januari 2016 adalah

Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+ DA2 + DA3+ DA4+

DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+ DA10

Subject To

X1+ DB11 - DA11= 785

X2+ DB12 - DA12= 2447

X3+ DB13 - DA13= 3896

X4+ DB14 - DA14= 3953

X5+ DB15 - DA15= 6112

VI-1
Universitas Sumatera Utara
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 - DA16 =

233279700

0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 = 18480

12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DB2 - DA2= 800000

1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000

2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000

1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000

5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000

0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 – DB7= 55000

1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8= 125000

0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000

0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10= 15000

X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4, DB5, DA5, DB6,

DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10, DA10, DB11, DA11, DB12,

DA12,DB13, DA13, DB14, DA14, DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Formulasi fungsi pencapaian untuk Februari- Desember 2016 dapat dilihat pada

Tabel 5.18.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.18. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 870
X2+ DB12 - DA12= 3040
X3+ DB13 - DA13= 6138
X4+ DB14 - DA14= 9979
X5+ DB15 - DA15= 4497
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 334473300
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
16800
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Februari
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z =DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1005
X2+ DB12 - DA12= 3539
X3+ DB13 - DA13= 8028
X4+ DB14 - DA14= 15095
X5+ DB15 - DA15= 5358
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 449048700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Maret 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DB7 - DA7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1055
X2+ DB12 - DA12= 3945
X3+ DB13 - DA13= 9566
X4+ DB14 - DA14= 19301
X5+ DB15 - DA15= 8465
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 571959200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
April 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 970
X2+ DB12 - DA12= 4257
X3+ DB13 - DA13= 10751
X4+ DB14 - DA14= 22598
X5+ DB15 - DA15= 12984
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 691953700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
17640
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Mei 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 835
X2+ DB12 - DA12= 4475
X3+ DB13 - DA13= 11584
X4+ DB14 - DA14= 24986
X5+ DB15 - DA15= 17705
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 795298200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Juni 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 785
X2+ DB12 - DA12= 4600
X3+ DB13 - DA13= 12066
X4+ DB14 - DA14= 26464
X5+ DB15 - DA15= 21364
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 868395800
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
19320
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Juli 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 870
X2+ DB12 - DA12= 4631
X3+ DB13 - DA13= 12195
X4+ DB14 - DA14= 27033
X5+ DB15 - DA15= 22979
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 899751400
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Agustus
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1005
X2+ DB12 - DA12= 4568
X3+ DB13 - DA13= 11972
X4+ DB14 - DA14= 26692
X5+ DB15 - DA15= 22118
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 882588800
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
September
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1055
X2+ DB12 - DA12= 4411
X3+ DB13 - DA13= 11397
X4+ DB14 - DA14= 25442
X5+ DB15 - DA15= 19011
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 817609200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Oktober
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 – DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 970
X2+ DB12 - DA12= 4161
X3+ DB13 - DA13= 10470
X4+ DB14 - DA14= 23282
X5+ DB15 - DA15= 14492
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 714429700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
17640
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
November
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 – DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.20 Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 (Lanjutan)

Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA22 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 835
X2+ DB12 - DA12= 3817
X3+ DB13 - DA13= 9191
X4+ DB14 - DA14= 20212
X5+ DB15 - DA15= 9771
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 589537000
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 = 19320
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Desember
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8= 125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0

Universitas Sumatera Utara


5.2.2.5. Penyelesaian Fungsi Pencapaian dengan Software LINDO 6.1.

Fungsi pencapaian yang telah dirumuskan diatas dapat dihitung dengan

menggunakan software LINDO 6.1. (Linier Interactive Discrete Optimizer) agar

diperoleh jumlah produksi optimum untuk masing-masing varian produk yaitu Irawan

9001, Irawan 682, Irawan 683, Irawan 683 SP dan Irawan 684 S. Langkah-langkah

penyelesaiannya adalah:

1. Input formulasi fungsi pencapaian yang telah dirumuskan ke dalam program,

dapat dilihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9. Tampilan Input Fungsi Pencapaian

Universitas Sumatera Utara


2. Pilih solve pada bar dan dapat dilihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10. Tampilan Status Solve

3. Hasil akan muncul pada reports window yang menunjukkan hasil perhitungan,

dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5.11. Tampilan Hasil Optimalisasi dengan Lindo 6.1

Hasil penyelesaian perencanaan produksi dengan goal programming untuk

bulan Februari 2016 sampai dengan Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran 3.

Universitas Sumatera Utara


Hasil pengolahan data dengan menggunakan software LINDO, maka dapat diketahui

jumlah produksi optimal untuk produk pakan udang PT. Central Proteina Prima,

jumlah produksi yang ditampilkan oleh software LINDO ini merupakan hasil

optimum dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Hasil perencanaan

produksi yang optimum dengan menggunakan metode goal programming pada

periode perencanaan produksi bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016

dapat dilihat pada Tabel 5.19.

Tabel 5.19. Hasil Perencanaan Produk Pakan Udang dengan Goal Programming

Bulan Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S

Januari 785 2447 5654 4351 6112


Februari 870 3379 6138 11432 4497
Maret 1005 3539 9586 15095 5358
April 1055 3945 10751 23275 8465
Mei 970 4257 10751 22598 13245
Juni 835 4475 11785 24986 17705
Juli 933 4600 12066 26464 21435
Agustus 870 4631 12202 27033 22979
September 1005 4667 11972 26692 22455
Oktober 1055 4411 11564 25765 20503
November 970 4231 10470 24331 14492
Desember 889 3817 9191 20937 9852
Total 11699 47891 120255 246255 167240
Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


Keuntungan optimal dari kombinasi produk yang diperoleh dari dengan goal

programming untuk bulan Januari 2016 adalah:

Keuntungan = (785 x Rp.16200) + (2447 x Rp.15300) + (5654 x Rp.14000) + (

4351 x Rp.13200) + (6112 x Rp.12500)

= Rp. 263.145.300
Rekapitulasi hasil perencanaan keuntungan dengan menggunakan goal programming

dapat dilihat pada Tabel 5.20.

Tabel 5.20. Rekapitulasi Keuntungan Optimal

Bulan Keuntungan Optimal (Rp)

Januari 263145300
Februari 358839600
Maret 470860700
April 641006000
Mei 695216200
Juni 798112200
Juli 871680900
Agustus 899849400
September 888316000
Oktober 842860800
November 729347500
Desember 600994300
Total 8060228900
Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Volume Produksi

6.1. Analisis Volume Produksi

Perhitungan optimasi perencanaan produksi menghasilkan jumlah produksi

optimal yang dapat dihasilkan dengan memenuhi fungsi tujuan dan fungsi kendala

yang dimiliki perusahaan. Selisih antara produksi tahun 2015 dan perencanaan

produksi optimal dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Selisih Peramalan dengan Hasil Optimasi Perencanaan Produksi Goal

Programming Tahun 2016

Metode Peramalan Goal Programming Selisih


Irawan 9001 11040 11242 202
Irawan 682 47891 48399 508
Irawan 683 117254 122130 4876
Irawan 683 SP 245037 252959 7922
Irawan 683 S 164856 167098 2242
Sumber : Pengolahan Data

Dari Tabel diatas diperoleh bahwa sasaran memaksimalkan volume produksi

dengan goal programming tercapai. Jumlah volume produksi yang direncanakan

dengan menggunakan goal programming hampir sama dengan jumlah permintaan

yang diramalkan. Volume produksi yang dimaksimalkan terdapat pada produk Irawan

Universitas Sumatera Utara


9001 pada tahun 2016 sebesar 202 bag. Produk Irawan 682 dimaksimalkan pada

tahun 2016 sebesar 508 bag. Produk Irawan 683 S dimaksimalkan pada tahun 2016

sebesar 4876 bag Produk Irawan 683 SP dimaksimalkan pada tahun 2016 sebesar

7922 bag . Sedangkan produk Irawan 684 S dimaksimalkan pada tahun 2016 masing-

masing sebesar 2242. Hal ini dikarenakan pada beberapa periode kendala kendala jam

kerja dan ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam goal programming dapat

dioptimalkan.

6.2. Analisis Penggunaan Bahan Baku

Perhitungan penggunaan masing-masing bahan baku Tahun 2016 dapat dilihat

pada Tabel 6.2.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 6.2. Hasil Perencanaan Penggunaan Bahan Baku Optimal

Bahan Baku (Kg)


Bulan
Jagung Dedak BKK MBM Terigu Tepung Cumi Tepung Ikan Minyak Nabati Obat-obatan
Januari 218841 37576,72 57274,32 28019,25 101338,25 13437,57 31545,05 11769,71 3534,59
Februari 293805,25 51582,48 78107,04 38194,25 140110,25 18739,68 43351,85 16026,71 4615,32
Maret 385374 67977,76 102478,08 50487,25 184246,25 24809,31 56867,15 21196,57 6131,09
April 527516,25 93366,2 141056,28 69722,75 253294 34065,75 79044,9 29269,33 8000,65
Mei 577854,5 101425,36 154056,48 76182,25 274641 36707,31 86575,85 31967,72 8595,89
Juni 667389,5 116810,2 177843,6 88142,75 315905,5 42127,8 100251,55 36974,88 9773,48
Juli 731979 127759,84 194934,12 96630,5 345355 45943,32 110109,79 40544,45 10570,64
Agustus 756990 132012,4 201576,36 99979,75 356734,75 47420,85 113971,1 41945,32 10875,11
September 746753,75 130206,76 198815,76 98517,25 351963,25 46778,31 112352,65 41340,97 10739,81
Oktober 707342,5 123479,72 188379,72 93316,75 333893,75 44420,52 106387,4 39167,16 10209,04
November 607358 106624,84 162109,2 80198,25 288795,75 38565,54 91330,35 33655,09 8906,54
Desember 497287,25 87625,04 132848,4 65630,25 237595 31820,88 74619,57 27540,4 7423,48
Total 6718491 1176447 1789479 885021,3 3183873 424836,8 1006407 371398,3 99375,64

Universitas Sumatera Utara


Tabel 6.3. Penggunaan Bahan Baku Aktual Tahun 2015

Bahan Baku (Kg)


Bulan
Jagung Dedak BKK MBM Terigu Tepung Cumi Tepung Ikan Minyak Nabati Obat-obatan

Januari 323676 56848,64 86127,84 42448 154004 20619,12 48026,04 17787,8 5025,52
Februari 233749,25 40869,72 62750,04 30098,75 112126,75 14713,71 35371,52 12635,92 3247,41
Maret 346028,5 60584,56 91546,56 44890,5 164101 22005,66 50531,3 18843,76 5606,9
April 339968 58147,68 88009,68 43273 155867 20834,04 47622,78 18160,14 6017,88
Mei 638646,25 112685,2 170929,8 84482,5 305732,5 40936,05 96297,05 35463,45 9372,35
Juni 687123 120198,48 182975,76 90574,75 325143,75 43354,95 103025,31 38011,13 10101,21
Juli 762644 133453,44 203424,96 100888 360947,5 48081,84 114988,2 42326,46 10990,8
Agustus 792314 138883,04 211555,2 105130 375527 50088,84 119720,4 44095,8 11390,2
September 742854,25 129849,44 198092,28 98427,25 350882,25 46714,8 112131,28 41283,5 10644,64
Oktober 658462 115631,12 176011,2 87660 312666 41779,02 99960,2 36854,8 9250,9
November 527738 92150,88 140528,4 69537,5 249269 33168,18 79264,4 29183,5 7664,7
Desember 429754 75116,12 114652,68 56041,25 204212,5 27069,3 64361,64 23489,79 6324,82
Total 6482957 1134418 1726604 853451,5 3070479 409365,5 971300,1 358136,1 95637,33

Universitas Sumatera Utara


Contoh perhitungan penggunaan bahan baku jagung pada bulan Januari 2016 adalah

Penggunaan Jagung = 12 kg x Irawan 9001 + 11,75 kg x Irawan 682 + 11,25 kg x

Irawan 683 + 10,75 kg x Irawan 683 SP + 11,5 kg x Irawan

684S

= 218841 kg

Tabel 6.2. menunjukkan bahwa target pemakaian bahan baku sebagai kendala

dalam perencanaan produksi untuk seluruh bahan baku berada dibawah batas

maksimal sehingga dapat dikatakan tujuan untuk memaksimalkan pengunaan bahan

baku sudah tercapai, namun penggunaan bahan baku belum optimal dikarenakan

masih banyaknya bahan baku yang tersisa. Penggunaan bahan baku dalam satu tahun

hasil dari perencanaan produksi dengan goal programming lebih besar dari

penggunaan bahan baku pada produksi aktual perusahaan. Ketersediaan bahan baku

pada perencanaan produksi goal programming dengan aktual perusahaan masih dapat

terpenuhi karena penggunaan bahan baku pada tiap bulannya masih berada dibawah

batas maksimal ketersediaan bahan baku perusahaan. Sehingga tidak perlu dilakukan

pemesanan bahan baku tambahan.

Universitas Sumatera Utara


6.3. Analisis Penggunaan Jam Kerja

Penggunaan jam kerja untuk Januari 2016 adalah

Jam Kerja = (0,4 x 785) + (0,35 x 2447) + (0,35 x 5654) + (0,25 x 4351) + (0,25 x

6112)

= 5765,1 menit

Rekapitulasi penggunaan jam kerja untuk keseluruhan periode ditunjukkan pada

Tabel 6.4 dan Tabel 6.5.

Berdasarkan Tabel 6.4 dapat dilihat bahwa penggunaan total jam kerja yang

terpakai untuk produksi pakan terdapat beberapa melewati ketersediaan jam kerja

yang dimiliki pihak perusahaan yaitu pada bulan agustus dan september 2016. Hal ini

menunjukkan bahwa diperlukannya lagi penambahan jam kerja yaitu dengan

membuat jam lembur.

Penggunaan jam kerja dalam satu tahun dari hasil perencanaan produksi goal

programming lebih besar dari penggunaan jam kerja pada produksi aktual

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan untuk memaksimalkan penggunaan

jam kerja telah tercapai.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 6.4. Rekapitulasi Penggunaan Jam Kerja Optimal

Menit
Bulan Total
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 314 856,45 1978,9 1087,75 1528 5765,1
Februari 348 1182,65 2148,3 2858 1124,25 7661,2
Maret 402 1238,65 3355,1 3773,75 1339,5 10109
April 422 1380,75 3762,85 5818,75 2116,25 13500,6
Mei 388 1489,95 3762,85 5649,5 3311,25 14601,55
Juni 334 1566,25 4124,75 6246,5 4426,25 16697,75
Juli 373,2 1610 4223,1 6616 5358,75 18181,05
Agustus 348 1620,85 4170,7 6658,25 5644,75 18842,55
September 402 1633,45 4190,2 6573 5613,75 18812,4
Oktober 422 1543,85 4047,4 6441,25 5125,75 17580,25
November 388 1480,85 3664,5 6082,75 3623 15239,1
Desember 355,6 1335,95 3216,85 5234,25 2463 12605,65
Total 169596,2
Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


Tabel 6.5. Rekapitulasi Penggunaan Jam Kerja Aktual Tahun 2015

Menit
Bulan Total
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 203,2 1134 2436 3080 1495 8348,2
Februari 401,6 1202,25 141,4 2900 1132,5 5777,75
Maret 424 1330,7 3115,7 2912,5 1375 9157,9
April 442,4 1442 4578 747 2152,5 9361,9
Mei 464 1568 3780 7028,75 3225 16065,75
Juni 434,8 1641,15 4301,5 6360,25 4505 17242,7
Juli 356 1647,8 4340,7 7262,5 5322,5 18929,5
Agustus 272 1584,8 4571 7725 5475 19627,8
September 252,4 1489,95 4217,5 6900 5500 18359,85
Oktober 436 694,4 3675 6665 4725 16195,4
November 332 1241,1 3062,5 4825 3700 13160,6
Desember 371,2 1704,85 1989,05 4350 2400 10815,1
Total 163042,5

Universitas Sumatera Utara


6.4. Analisis Pencapaian Keuntungan

Berdasarkan jumlah produk optimum hasil perhitungan maka keseluruhan

produk yang dihasilkan melebihi jumlah permintaan. Keuntungan yang diperoleh

apabila seluruh produk terjual untuk bulan Januari 2016 adalah:

Keuntungan = (754 x Rp.16200) + (2447 x Rp.15300) + (5654 x Rp.14000) +

(4351 x Rp.13200) + (6112 x Rp.12500)

= Rp. 263145300
Rekapitulasi untuk pencapaian keuntungan seluruh periode dapat dilihat pada

Tabel 6.4.

Tabel 6.4. Perbandingan Target Keuntungan dengan Pencapaian Keuntungan

Bulan Keuntungan Optimal (Rp)

Januari 263145300
Februari 358839600
Maret 470860700
April 641006000
Mei 695216200
Juni 798112200
Juli 871680900
Agustus 899849400
September 888316000
Oktober 842860800
November 729347500
Desember 600994300
Total 8060228900

Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa keuntungan maksimal dapat

dicapai dengan perencanaan produksi dimana keuntungan yang diperoleh oleh

Universitas Sumatera Utara


pihak perusahaan sudah melebihi dari formulasi pencapaian sasaran keuntungan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa memaksimalkan keuntungan telah tercapai.

6.5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas (Hillier & Lieberman, 2008) dilakukan untuk

memeriksa pengaruh solusi optimal yang sudah dihasilkan jika nilai parameternya

diganti dengan nilai yang masih memungkinkan, hasilnya bisa tidak mengubah

solusi optimal atau bahkan bisa juga memberikan solusi optimal yang baru. Fungsi

tujuan pada perumusan matematis adalah meminimalisasi seluruh variabel

deviasional yang tidak diharapkan, maka dengan melakukan perubahan nilai

parameter apakah solusi optimal yaitu variabel deviasional minimum masih

tercapai maka dilakukan analisis sensitivitas untuk masing-masing fungsi kendala.

Contoh perhitungan dilakukan untuk periode Januari 2016 yaitu dengan fungsi

matematis 16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 - DA16

= 233279700. Apabila keuntungan 13200 menjadi lebih besar yaitu 15200 maka

hasil perencanaan produksi ditunjukkan pada gambar 6.1.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.1. Analisis Sensitivitas Alternatif

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada gambar diatas dilihat bahwa

fungsi tujuan masih tercapai tetapi solusi optimal untuk jumlah produksi berubah

dari 3953 Bag untuk jenis Irawan 683 SP menjadi 4634 Bag dan untuk produk

Universitas Sumatera Utara


683 dari 3896 bag menjadi 5116 bag .Hal ini menunjukkan bahwa parameter

keuntungan produk sensitif terhadap solusi optimal tetapi tidak sensitif terhadap

pencapaian fungsi tujuan.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Setelah dilakukannya pengolahan dan analisis pemecahan masalah, maka

dapat ditarik kesimpulan:

1. Trend permintaan untuk produk Irawan 9001 dan Irawan 684 S adalah

mengikuti pola siklis. Trend permintaan untuk produk Irawan 682, Irawan

683, Irawan 683 SP adalah mengikuti pola kuadratis.

2. Optimasi jumlah produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan seluruh

sumber daya yang dimiliki perusahaan di tahun 2016 adalah Irawan 9001

sebesar 11242 bag , Irawan 682 sebesar 48399 bag, Irawan 683 sebesar

122130 bag , Irawan 683 SP sebesar 252959 bag , produk Irawan 684 S

sebesar 167098.

3. Keuntungan optimal ditahun 2016 yaitu Rp. 8.060.228.900. Hal ini

menunjukkan bahwa sasaran untuk memaksimalkan keuntungan tercapai.

7.2. Saran

Saran-saran yang berkenaan dengan penelitian ini adalah:

1. PT. Central Proteina Prima dapat menggunakan metode Goal Programming

sebagai salah satu solusi untuk perencanaan produksi optimal.

Universitas Sumatera Utara


2. Kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya lebih teliti dalam perumusan fungsi

tujuan dan fungsi kendala agar lebih mempermudah perhitungan produk

optimal.

3. Penelitian ini tidak memperhitungkan biaya produksi yang harus

dikeluarkan perusahaan sehingga tidak dapat dilihat perbandingan biaya

produksi yang paling baik antara aktual dengan metode goal programming

untuk itu perlu dilakukan penelitian pengembangan dengan

memperhitungkan biaya produksi.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Central Proteina Prima merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand

Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada tahun 1953. Pada saat itu

perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand Indonesia, dan pada tahun 2008 perusahaan ini

berganti nama menjadi PT. Central Proteinaprima. PT. Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas

PMA (Penanaman Modal Asing) dan pertama sekali didirikan di Jakarta atas izin Pemerintah

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.

616/M/XI/1971 tanggal 29 november 1971. perusahaan ini mulai beroperasi secara komersil

pada tahun 1972 dengan kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Perusahaan ini merupakan

industri yang memproduksi pakan ternak udang dan ikan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pakan ternak, maka PT. Charoen

Pokphand Indonesia semakin memperluas kegiatan usahanya dengan mendirikan pabrik baru di

Surabaya pada tahun 1976. Tiga tahun kemudian pabrik baru juga didirikan di Medan.

Pada tahun 1988, didorong oleh meningkatnya pasaran ekpor udang, maka PT.

Charoen Pokphand Indonesia menambah pakan udang kedalam rangkaian produksi pakan

ternaknya yang sudah demikian berkembang. Untuk ini kemudian didirikan pula sebuah pabrik

baru lagi di Medan yang berlokasi di Jalan

Medan - Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04 / RW 02, kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan

Medan Amplas. Pabrik dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2. Pabrik ini mulai beroperasi

pada tahun 1990, dan pada tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Central Proteina Prima.

Adapun kapasitas produksinya mencapai 50.000 ton pakan udang setiap tahunnya.

Universitas Sumatera Utara


Dengan demikian PT. Central Proteinaprima hingga saat ini telah menjadi produsen

pakan ternak terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi, fasilitas penelitian serta

pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta, Surabaya dan Medan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Central Proteinaprima menghasilkan berbagai jenis makanan ternak, yaitu

makanan ayam (unggas), ikan, dan udang. Sistem produksi pada PT. Central Proteinaprima

cabang Medan-Tanjung Morawa di bagi menjadi 2 (dua) divisi, yaitu:

1. Farming Division

Divisi ini membuka usaha perkembangbiakan hewan, pembuatan pakan ternak serta

pemasarannya. Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar, Medan.

2. Aqua Culture Division

Divisi ini memproduksi bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan udang dan

ikan termasuk pemasarannya. Divisi ini yang ditangani oleh PT. Central Proteinaprima

cabang Medan-Tanjung Morawa.

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik PT. Central Proteinaprima Cabang Medan-Tanjung Morawa terletak di Jalan

Medan - Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan

Amplas. Pabrik ini dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2.

Lokasi ini sengaja dipilih karena sangat strategis dan berada di tepi jalan Tol Antar

Lintas Sumatera dan tepat di sebelah kanan pintu Tol Medan- Tanjung Morawa. Kecermatan

dalam memilih lokasi ini sangat membantu untuk memudahkan pengiriman barang keluar kota.

Universitas Sumatera Utara


2.4. Daerah Pemasaran

PT. Central Proteinaprima Cabang Medan- Tanjung Morawa tidak hanya

mendistribusikan produk pakan udang dan ikannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

saja, tetapi termasuk ke lintas negara. Daerah pemasaran untuk daerah dalam negeri melingkupi

Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%. Sementara 40% untuk untuk

pemasaran keluar negeri dipasarkan ke Negara Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat. Untuk

daerah pemasaran dalam negeri, dibagi atas 4 daerah, yaitu: 1. Daerah I, mencakup:

a. Daerah Langkat I, meliputi daerah Karang Gading, Selotong,

Secanggang, dan Tanjung Ibus.

b. Daerah Langkat II, meliputi daerah Kuala Serapu, Berandan, Pangkalan

Susu, Besitang, dan Gebang.

2. Daerah II, mencakup:

a. Daerah Deli Serdang I, meliputi daerah Batang Pera, Belawan, Percut,

dan Hamparan Perak.

b. Daerah Deli Serdang II, meliputi Pantai Cermin, Sialang Buah,

Perbaungan, dan Pantai Labu

3. Daerah III, mencakup:

a. Daerah Asahan I, meliputi Batu Bara, Bedagai, dan Sei Buah

b. Daerah Asahan II, meliputi daerah bengkalis (Riau), Sibolga, Tanjung

Balai, Tanjung Leidong, dan Kuala Tanjung.

4. Daerah IV, mencakup:

Daerah Propinsi Aceh, yaitu Pidie, Bireun, Langsa, Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Utara,

Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Besar.

Universitas Sumatera Utara


2.5. Dampak Ekonomi, Sosial dan Budaya Terhadap Lingkungan

Keberadaan PT. Central Proteinaprima ditinjau dari aspek ekonominya memberikan

dampak positif terhadap lingkungan sekitar terutama bagi masyarakat. Dimana dengan adanya

PT. Central Proteinaprima, menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dalam

hal ini, pabrik menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan tentu saja berdampak positif

bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja, masyarakat sekitar juga

diberi keuntungan dengan membuka warung. Pengaruh berdirinya perusahaan ini terhadap

dampak lingkungan tidak membawa dampak yang negatif yang signifikan, namun adanya

limbah berupa pembuangan asap ke udara. Asap ini akan memberikan dampak buruk terhadap

kondisi udara daerah sekitar dengan memberikan polusi udara.

2.6. Organisasi dan Manajemen

Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi karena adanya hubungan secara keseluruhan. Dipandang dari fungsinya,

organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktifitas, penunjukkan orang-

orang untuk mengerjakan aktifitas tersebut.

Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan

pengawasan dari sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan.

Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar

tercipta kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama

orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi. Adanya organisasi akan

mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap

anggota kelompok secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat

tercapai. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan

Universitas Sumatera Utara


suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung

jawab.

Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan

sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien dan

efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang berbeda dalam

organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian rupa sehingga mereka

dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan di

samping melaksanakan aktivitas masing-masing.

Struktur organisasi perusahaan PT. Central Proteinaprima adalah bentuk lini dan staff

fungsional, dimana pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai

pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. Pimpinan bagian di tiap bidang

dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian pelaksana

yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

Struktur organisasi PT. Central Proteinaprima Tbk dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


GENERAL MANAGER

INTERNAL CONTROL

GENERAL MANAGER EXP - IMPORT PURCHASING FINANCE ACCOUNTING


PRODUCTION MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER

MARKETING PRODUCTION PPIC MANITENANCE QCP SAFETY PERSONNEL


MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER OFFICER & G. AFFAIR

FEED FACTORY MECHANIC QCP PERS & GA


WARE HOUSE ELECTRIC ELECTRIC
PROCESSING ADM SUPERVISOR SECT. HEAD

MARKETING FP SECTION FA SECTION WH SECTION ELECTRIC MECHANIC QCP SECT. HEAD


STORE ROOM SECT. HEAD
SECTION HEAD HEAD HEAD HEAD SECT. HEAD STAFF LEVEL STAFF

FP FA WH SR SECTION
SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR HEAD

-MECHANIC SPV
-Sales Adm. TRUCK SCALE -Un Loading Staff STORE ROOM
OPERATOR -ELECTRIC SPV -MECHANIC SPV KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN
- Sales Area OPERATOR -Forklift Operator STAFF
- ELECTRIC STAFF -MAINT STAFF
-MAINT STAFF -FORKLIFT
-BOILLER OPRT -MECHANIC
STAFF

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Central Proteina Prima Tbk

Universitas Sumatera Utara


Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing–masing jabatan

yang ada di PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan

yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan

memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan.

Maju mundurnya perusahaan tergantung pada sistem kepemimpinan yang

dibawakannya. General Manager bertanggungjawab kepada vice president

yang berkedudukan di pusat (Jakarta).

a. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan

perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.

b. Mengambil keputusan–keputusan dan tindakan yang tepat demi

kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala

aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.

c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak

swasta maupun pemerintah.

d. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya

e. Menkoordinir tugas–tugas yang didelegasikan kepada tiap–tiap bagian dan

menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan agar

terbentuk kerjasama yang harmonis.

2. Internal Control

Internal control bertugas memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan

ataupun setiap tindakan yang dilakukan oleh direktur utama maupun para

Universitas Sumatera Utara


manajer. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai

staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan

kemajuan perusahaan. Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta)

dan biasanya diterjunkan langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice

president dari Jakarta, yang biasanya 4 kali dalam setahun.

3. Marketing Manager

Marketing manager perusahaan bertanggung jawab atas kelancaran penjualan

dan tercapainya target penjualan. Selain itu juga marketing manager

bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan mengenai

hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun tugas-tugas dari

marketing manager adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,

harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan serta

produk yang akan dipasarkan

b. Mengadakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan

konsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga dapat

ditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.

c. Meneliti kondisi produk yang berada di pasar.

4. Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan

produksi.

Tugas-tugas dari Production Manager ini adalah :

a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan

standar mutu yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara


b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

5. Export Import Manager

Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas

pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeri dengan

terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak atau

hilang.

6. Purchasing Manager

Tugas–tugas dari Purchasing manager adalah :

a. Mengkordinir seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian,

penyimpanan, dan pendistribusian bahan–bahan yang dipergunakan oleh

perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, dan menetapkan harga

standar bahan.

7. Finance Manager

Finance Manager bertugas untuk :

a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan keuangan perusahaan.

b. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangna baik pemasukan

maupun pengeluaran.

c. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan

maupun pengeluaran.

d. Menerima order dari bagian marketing.

Universitas Sumatera Utara


e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui

kerjasama dengan sales head.

8. Accounting Manager

Tugas – tugas yang dibebankan kepada Accounting Manager adalah :

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan dan

kekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.

b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,

tahunan maupun insidentil.

9. Marketing Section Head

Marketing Section Head bertugas untuk :

a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis

produk yang diminati.

b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru di

beberapa lokasi daerah pemasaran.

c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.

d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.

10. Quality Control Head

Tugas–tugas yang dibebankan kepada Quality Control Head adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk

jadi.

b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.

c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis dari

perusahaan saingan.

Universitas Sumatera Utara


d. Mengadakan riset terhadap proyek–proyek pengembangan mutu produk

dan jenis produk.

11. Production Head

Adapun tugas – tugas dari Production Head adalah sebagai berikut :

a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada di

lantai pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.

b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.

c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.

d. Merencanakan pemakaian bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong.

e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production

Manager.

12. Personnel And General Affair (Ga) Head

Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian

umum yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia.

Adapun tugas–tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program pelayanan umum dan

pemeliharaan lokasi pabrik, meliputi perencanaan dan pembangunan

bangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan

serta kebersihan kantor dan pelayanan.

b. Mengawasi tugas–tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi

pemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki perusahaan

Universitas Sumatera Utara


c. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi

administrasi personalia, hubungan dengan tamu.

d. Menangani dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

kepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan data–data

dan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal yang

berkaitan dengan kepersonaliaan baik informatif maupun administratif.

e. Menyusun, menyimpan, dan menjaga data–data karyawan dari semua

departemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.

f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungan

dengan tugas–tugas personalia dan membuat agendanya serta

mengirimkannya ke alamat yang dituju.

g. Menyelesaian administrasi dalam hubungannya dengan

prosedurpenerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian

prestasi kerja, memberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.

h. Melaksanakan program kerja Jamsostek serta membuat laporan

administrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah Astek

termasuk Claim kepada Perum Astek.

i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan dan

merapikan data Personal Information system yang telah ditetapkan oleh

Human Resources Departemen Kantor Pusat Jakarta.

j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan

semua yang berhubungan dengan pendapat karyawan dan hak karyawan.

Universitas Sumatera Utara


k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen serta

instansi dan serikat kerja.

13. Material and Analysis Section Head

Tugas–tugasnya adalah:

a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahan setengah

jadi, dan produk jadi.

b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi

dan produk jadi.

c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan

produk Quality Control Head.

14. Production Supervisor

Production Supervisor bertugas :

a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong.

b. Mengendalikan persediaan barang jadi.

c. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi setiap hari.

15. Maintenance Supervisor

Maintenance Supervisor bertugas:

a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.

b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.

c. Memperbaiki dan bertanggung jawab atas kerusakan mesin–mesin

produksi.

16. Factory Administration Supervisor

Tugas–tugas yang dibebankan kepadanya adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang

dari dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku, bahan

tambahan, bahan penolong serta produk jadi.

b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong serta

produk jadi.

c. Bertanggung jawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

17. Section Hed Level Staff

Section Hed Level Staff (SHLS) membantu tugas–tugas yang dibebankan

kepada Personel and GA Head antara lain adalah:

a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir, baik

untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupun tugas–

tugas untuk GA serta Departemen lainnya.

b. Melaksanakan tugas bagian umum yang berkaitan dengan pelayanan

kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,

kebersihan ruangan dan lain–lain.

c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui

catatan absensi setiap bulannya.

d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam

tugasnya sehari–hari.

Universitas Sumatera Utara


e. Mengumpulkan kartu absensi dan membagikannya kepada semua

departemen setiap awal bulannya.

f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.

g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.

18. Sales Administration

Sales Administration bertugas untuk:

a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran

dan menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.

b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerahpemasaran,

serta menyusun laporan mengenai total jumlah produk yang telah

didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiap bulannya.`

19. Sales Area I

Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset

pasar, melakuakn promosi, dan lain–lain) untuk pemasaran Area I.

20. Sales Area II

Tugas dari Sales Area II adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area II.

21. Sales Area III

Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area III.

23. Karyawan

Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan sesuai

dengan pengarahan atasannya dan sesuai dengan bidangnya masing–masing.

Universitas Sumatera Utara


2.7. Proses Produksi

Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan

menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal

yang ada.

Berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan, proses produksi dapat dibedakan

menjadi tiga tipe. Adapun ketiga tipe tersebut adalah:

1. Tipe Job Shop

Ukuran pemesanan produk dengan tipe ini adalah ukuran pemesanan kecil. Dimana

produknya bertipe diskrit, aliran produksinya dapat berbeda untuk tiap produk, setup

tinggi sehingga ongkos produksi tinggi, mesin-mesin bertipe general purpose, beban

kerja tiap stasiun kerja berbeda, dan keahlian pekerja dituntut tinggi. Job shop

merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan pesanan.

2. Batch Production

Merupakan proses produksi yang bekerja berdasarkan keinginan atau kebutuhan

konsumen. Pada proses produksi seperti ini, suatu pabrik memiliki kemampuan untuk

menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu jumlah tertentu yang

memungkinkan untuk mengadakan persediaan, dan kemudian merubah proses

produksi untuk menghasilkan macam produk yang lain. Mesin atau peralatan

dirancang mengarah pada tipe general purpose machine tetapi untuk produksi dengan

laju yang tinggi.

3. Mass Production

Mass production dilakukan untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang besar

tetapi relatif sejenis. Mesin dan peralatan yang digunakan dirancang untuk mampu

menghasilkan produk dengan produksi tinggi yaitu dengan tipe special purpose.

Universitas Sumatera Utara


Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia dialihkan ke mesin sehingga tidak

terlalu membutuhkan skill yang tinggi dari operator. Jenis proses produksi PT.

Central Proteinaprima adalah tipe batch production, karena proses produksi

dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dimana volume dan laju

produksinya tinggi.

2.7.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

Pengecekan dan pengawasan oleh bagian Quality Control dilakukan mulai dari

bahan baku sampai produk jadi sehingga kualitasnya tetap terjaga.

PT. Central Proteinprima mengeluarkan standar mutu bagi pakan udang dari

segi ukuran, kandungan protein, lemak, kadar air dan serat.

2.7.2. Bahan yang Digunakan

Ikan dan udang merupakan hewan yang sangat menguntungkan untuk

diternakkan, karena merupakan makanan yang bergizi tinggi sehingga selalu di cari

sebagai bahan untuk laukpauk. Untuk memproduksi pakan ini, perusahaan mengolah

berbagai bahan baku serta bahan-bahan tambahan lainnya sehingga menghasilkan

makanan yang berkualitas.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan ini harus senantiasa

di jaga agar jangan sampai rusak dan perlu pengawasan yang cermat, sehingga tidak akan

mengecewakan pembelinya. Adapun bahan-bahan yang diperlukan diperoleh dari dalam

dan luar negeri.

Universitas Sumatera Utara


2.7.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan

berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase yang tinggi

dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan

baku yang digunakan adalah:

1. Jagung

Jagung atau Corn Yellow merupakan sumber energi yang baik karena mengandung

zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang

digunakan pada PT. Central Proteinaprima dibedakan atas jagung lokal dan juga

jagung impor.

2. Dedak

Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak beras dan dedak

gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar.

Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses penyosohan beras.

Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang

digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum.

3. Bungkil Kacang Kedelai Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM mengandung

nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam amino lisin, yaitu asam

amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang lainnya.

4. Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung.

Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.

5. Tepung Daging dan Tulang Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan

hasil pengolahan dari daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung

protein, lemak dan juga kalsium.

Universitas Sumatera Utara


6. Tepung Terigu Digunakan sebagai sumber

karbohidrat bagi udang.

7. Tepung cumi-cumi Merupakan sumber protein dan lemak, serta pembangkit selera

makan udang.

2.7.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu

produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat

mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Garam dan mineral, seperti sodium, pig minera, dan poultry mineral

2. Vitamin, seperti lysine, luprosi, dan finase

3. Minyak nabati, seperti canola oil, dan palm oil

4. Zat aditif, seperti tapioca

5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl

2.7.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi. Tetapi

hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai

pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah:

1. Solar sebagai bahan bakar.

2. Air.

3. Karung plastik sebagai pembungkus produk

4. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung

Digunakan sebagai pengikat/penutup karung palstik setelah diisi dengan pakan

ternak.

Universitas Sumatera Utara


5. Stiker atau cap pabrik.

2.7.3. Uraian Proses Produksi

Proses Pembuatan makanan udang oleh PT. Central Proteinaprima dilkukan

dengan dua line produksi. Adapun tahapan-tahan proses dalam memproduksi makanan

udang adalah:

1. Penuangan

Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake I dan intake II.

Bahan baku yang halus seperti tepung terigu dan remix (dust) yang merupakan sisa hasil

pengayakan pellet yang undersize dituang pada intake I, sedangkan bahan baku yang

kasar seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang, dan tepung cumi-

cumi dituang pada intake II.

Bahan baku yang digunakan pada intake II di bawa ke bucket elevator setinggi

28,8 meter dengan chain conveyor. Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa

gravitasi, bahan baku ini masuk kedalam drum siever untuk dibersihkan kotoran-kotoran,

kemudian masuk ke spout magnet yang berguna untuk menangkap besi dan logam-logam

lain yang tercampur kedalam bahan. Bahan baku ini kemudian dibawa ke rotary

distributor dengan screw conveyor untuk selanjutnya diisikan pada bin penampungan

bahan baku.

Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket elevator

setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor dan kemudian masuk kedalam spout magnet

dengan menggunakan pipa gravitasi. Bahan baku ini dibawa ke rotary distributor dengan

screw conveyor lalu diisikan ke bin penampungan.

Bin penampungan bahan baku ada 12 buah dengan kapasitas masing-masing 4

ton. Masing-masing bahan baku yang terdapat pada bin penampungan ditimbang secara

Universitas Sumatera Utara


otomatis sampai menunjukkan berat dua ton. Kemudian campuran bahan baku yang

ditimbang dibawa dengan screw conveyor ke bin vertical mixer untuk selanjutnya

dilakukan proses pengadukan. Tenaga kerja pada bagian aktivitas penuangan berjumlah

12 orang.

2. Pengadukan I

Campuran bahan baku seberat dua ton diaduk pada vertical mixer, yang berguna

untuk mencampur bahan dari kedua intake agar tercampur rata. Waktu pengadukan

dilakukan selama 10 menit. Setelah 10 menit, slide bin mixer dibuka dan hasil

pengadukan dibawa melalui screw conveyor, bucket elevator, pipa gravitasi ke hammer

mill untuk selanjutnya dilakukan proses penggilangan.

3. Penggilingan

Proses penggilingan dilakukan dengan hammer mill. Hasil penggilingan dibawa

ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan pipa gravitasi kemudian dimasukkan ke

automixer untuk dilakukan proses penghalusan lebih lanjut. Tenaga kerja pada bagian

penggilingan berjumlah 6 orang.

4. Penghalusan

Hasil penggilingan kemudian dihaluskan lagi dengan automixer, yang berguna

untuk membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi sehingga bisa melewati

ayakan 60 mesh. Hasil penghalusan ini selanjutnya dibawa ke pengayakan dengan bucket

elevator.

5. Pengayakan

Pada proses pengayakan adonan campuran bahan baku diayak dengan

menggunakan mesh 60. Hasil ayakan tersebut dimasukkakan ke bin mixer horizontal,

sedangkan sisa ayakan (oversizer) di bawa ke hammer mill untuk dilakukan proses

penggilingan kembali (regerinding) sampai melewati ayakan 60 mesh. Hasil ayakan

Universitas Sumatera Utara


dibawa ke bin mixer horizontal untuk diaduk. Tenaga kerja pada bagian pengayakan

berjumlah 6 orang.

6. Pengadukan II

Pada bin mixer selanjutnya dituangkan bahan-bahan tambahan seperti minyak

ikan, ikan segar, (ikan giling), obat-obatan serta vitamin dan mineral yang sudah

ditimbang terlebih dahulu dilaboratorium dengan ketentuan-ketentuan menurut komposisi

yang telah ditetapkan. Selanjutnya, campuran ini di aduk sampain rata dengan horizontal

mixer selama 15 menit. Kemudian pintu slide di buka dan hasil adonan ditampung pada

hopper (penampungan sementara), kemudian adonan dibawa ke bucket elevator setinggi

27,5 meter adonan masuk ke bin pellet untuk dilakukan pembutiran melalui pipa

gravitasi.

7. Pembutiran

Adonan campuran yang berada pada bin pellet di bawa ke conditioner dengan

screw feeder untuk dipanaskan dengan steam dari boiler. Pemanasan ini bertujuan untuk

memudahkan proses pembutiran. Steam yang dimasukkan kedalam conditioner suhunya

berkisar antara 70-800C. Tekanan steam diatur dengan regulator system yang berkisar

antara 4-5,2 kg/m2. Adonan kemudian dimasukkan ke pellet mill melalui screw feeder

untuk menghasilkan pellet. Tenaga kerja bagian pembutiran berjumlah 6 orang

8. Pematangan

Pellet yang dihasilkan dari mesin pellet mill selanjutnya dibawa ke holding bin

dengan screw conveyor untuk dilakukan proses pematangan lebih lanjut. Proses ini

dilakukan dengan suhu 800C selama ± 45 menit. Tujuan proses pematangan ini adalah

agar butiran pellet yang dihasilkan matang sampai kedalam (bahan sekedar matang

dipinggirannya saja) serta agar kadar air pellet yang berkisar 15%. Selanjutnya pellet ini

akan dimasukkan ke dryer dengan conveyor untuk dilakukan proses pengeringan.

Universitas Sumatera Utara


9. Pengeringan

Pellet yang keluar dengan kadar air 15 % masuk ke pengeringan melalui rotary

yang diputar oleh electromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan dua tingkat, yaitu

drier A dan B. Steam dialirkan dari boiler dengan tekanan berkisar 5 kg/m2, suhu

maksimum drier 1250C. Udara panas dalam drier dihisap dengan menggunakan blower.

Setelah melewati drier A, pellet dimasukkan ke drier B dengan rotary feeder,

yang mana proses dalam drier B sama dengan drier A. Jumlah kadar air yang berkurang

mencapai 6 - 8 % setiap kali pengeringan dengan lama waktu berkisar antara 20 - 25

menit. Selanjutnya pellet yang telah dikeringkan dibawa ke mesin pendingin (cooler)

dengan mengunakan screw conveyor. Tenaga kerja bagian pengeringan berjumlah 6

orang.

10. Pendinginan

Proses pendinginan dilakukan dengan menghembuskan udara panas dan

dihisap oleh blower melalui double cyclone dan air lock. Didalam cooler ditempakaan

blower pada setiap tingkat untuk mnyemprotkan udara dingin. Pellet yang keluar dari

cooler diangkat kepengayakan melalui bucket elevator setinggi 25 meter, dengan pipa

gravitasi dimasukkan ke pengayakan.

11. Pengayakan pellet

Proses pengayakan ini digunakan untuk memisahkan pellet yang oversize

dengan yang berukuran undersize (terlalu kecil). Disesuaikan dengan ukuran yang

diinginkan. Pellet yang oversize dibawa kemesin penghancuran (crumble) sedangkan

yang undersize ditampung didalam goni sebagai remix (digun/akan sebagai bahan baku

lagi).

Pellet hasil pengayakan dibawa ke bin packing melalui pipa gravitasi. Apabila

bin packing telah penuh, slide terbuka secara otomatis, kenmudian pellet masuk ke dust

Universitas Sumatera Utara


seperator untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower yang

mengakibatkan pellet turun ke bawah (kedalam bin timbangan) sedangkan abu naik

dihisap blower melalui double cyclone. Tenaga kerja bagian pengayakan pellet berjumlah

6 orang.

12. Penghancuran (crumbeling)

Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumble dengan bucket elevator

setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line dua. Dari bin

crumbler, dengan menggunakan rotary distributor, sisa ayakan dibawa kemesin

crumbler. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan dengan mesin penghancur

(crumble machine) yang berguan untuk membuat makanan udang yang kecil yang

disesuaikan dengan nomor pakan yang diinginkan.

Crumble hasil pengayakan dibawa dengan chain conveyor dan bucket elevator

ke pengayakan untuk memisahkan crumbler dengan tepung yang terjadi akibat proses

penghancuran. Bentuk tepung ini kemudian dibawa kembali ke proses pembutiran dengan

menggunakan bucket elevator.

Jenis crumbler dicurahkan ke bin packing melalui pipa gravbitasi untuk

dilakukan proses pengarungan (pengemasan). Apabila bin packing telah penuh, slide

terbuka otomatis, lalu crumbler masuk masuk ke dust separator untuk dibersihkan dari

abu. Udara dihembuskan dari blower yang menagkibatkan crumbler turun kebawah (ke

dalam bin timbangan) sedangkan abu dihisap naik oleh blower melalui double cyclone.

13. Pengemasan

Produk jadi crumbler dan pellet yang berada dalam bin timbangan dicurahkan

kedalam karung palstik sambil ditimbang secara otomatis, dengan berat netto 25 kg.

Setelah pengarungan, produk jadi dibawa ke penjahitan karung melalui belt conveyor.

Penjahitan karung dilakukan dengan mesin jahit karung (sewing machine). Selanjutnya

Universitas Sumatera Utara


produk jadi yang telah selesai dijahit diangkut ke gudang produk jadi dengan

menggunakan forklift. Tenaga kerja pada bagian pengemasan berjumlah 12 orang.

2.8. Mesin dan Peralatan

2.8.1. Mesin

Mesin yang digunakan pada PT. Central Proteina Prima dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Mesin Penuangan (Intake)

Fungsi : Sebagai penuangan bahan baku ke bin penampungan

Jumlah : 2 unit

Merek : TECO AEV BEC

Putaran : 1460 rpm

Daya : 7,5 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,72

Kuat arus : 12A

Kapasitas : 14 ton/jam

2. Mesin Pengaduk Vertikal (Vertical Mixer)

Fungsi : Mengaduk campuran bahan baku dari kedua intake

Jumlah : 2 unit

Merek : STROMBERG 1505 - M

Putaran : 1455 rpm

Daya : 15 HP

Tegangan : 380 Volt

Universitas Sumatera Utara


Faktor Kerja : 0,72

Kuat arus : 23,6A

Kapasitas : 4,6 ton/jam

3. Mesin Penggiling I (Hammer Mill I)

Fungsi : Menggiling bahan baku yang kasar dari vertical mixer

Jumlah : 2 unit

Merek : IDAH

Putaran : 2975 rpm

Daya : 152 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,81

Kuat arus : 209,8A

Kapasitas : 4 ton/jam

4. Mesin Penghalusan (Atomizer)

Fungsi : Memperhalus hasil gilingan cam

Jumlah : 2 unit

Merek : COUNTERFLOW MATADOR

Putaran : 1470 rpm

Daya : 150 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,81

Kuat arus : 209,8A

Kapasitas : 3 ton/jam

Universitas Sumatera Utara


5. Mesin Pengayakan Bahan Baku

Fungsi : Mengayak adonan campuran bahan baku

Jumlah : 2 unit

Merek :ROTEX

Putaran : 1450 rpm

Daya : 5,5 HP

6. Mesin Conditioner (Conditioner Machine)

Fungsi : Menambah kadar air pada campuran bahan

Jumlah : 4 unit

Merek : ROC 55 831EC

Putaran : 1450 rpm

Daya : 20 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,74

Kuat arus : 30,6A

Kapasitas : 3,6 ton/jam

7. Mesin Pembutiran (Pellet Mill Machine)

Fungsi : Membentuk adonan campuran bahan menjadi pellet

Jumlah : 4 unit

Merek : IDAH MACHINERY TAIWAN/PM SIL

Putaran : 1450 rpm

Daya : 125 HP

Tegangan : 380 Volt

Universitas Sumatera Utara


Faktor Kerja : 0,84

Kuat arus : 168,6A

Kapasitas : 3,5 ton/jam

8. Mesin Pematangan (Holding Bin Machine)

Fungsi : Mematangkan pellet sampai ke dalam

Jumlah : 4 unit

Merek : CPM 3000

Putaran : 1450 rpm

Daya : 125 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,84

Kuat arus : 168,6A

Kapasitas : 3,5 ton/jam

9. Mesin Pengering (Dryer)

Fungsi : Mengeringkan/menurunkan kadar air

Jumlah : 8 unit

Merek : YAMALOKE – HOREYWEL

Putaran : 1445 rpm

Daya : 10 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,7

Kuat arus : 16,2A

Kapasitas : 3 ton/jam

Universitas Sumatera Utara


10. Mesin Pendinginan (Cooler Machine)

Fungsi : Mendinginkan pellet yang keluar dari mesin pengering

Jumlah : 2 unit

Merek : CPM COOLER VERTICAL

Putaran : 1450 rpm

Daya : 12 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,84

Kuat arus : 168,6A

Kapasitas : 2,8 ton/jam

11. Mesin Pengayakan Pellet

Fungsi : Menyaring pellet sesuai dengan ukuran yang diinginkan

Jumlah : 4 unit

Merek : SIEMEN TEC 909

Putaran : 1490 rpm

Daya : 2,0 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,79

Kuat arus : 2,9A

Kapasitas : 3,5 ton/jam

12. Mesin Penghancur (Crumble Machine)

Fungsi : Menghancurkan sisa pellet yang oversize menjadi crumble

Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


Merek : CPM CRUMBLE

Putaran : 1450 rpm

Daya : 125 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,84

Kuat arus : 168A

Kapasitas : 4 ton/jam

13. Mesin Pengayakan Crumble

Fungsi : Menyaring crumble sesuai ukuran yang diinginkan

Jumlah : 1 unit

Merek : SIEMEN TEC 909

Putaran : 1490 rpm

Daya : 2,0 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,7

Kuat arus : 2,9A

Kapasitas : 3,5 ton/jam

14. Mesin Pengarungan Pellet

Fungsi : Menimbang dan mengisi pellet ke dalam karung

Jumlah : 2 unit

Merek : ROTEX

Putaran : 1400 rpm

Daya : 0,5 HP

Universitas Sumatera Utara


Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,93

Kuat arus : 0,6A

Kapasitas : 3,6 ton/jam

15. Mesin Pengarungan Crumble

Fungsi : Menimbang dan mengisi crumble ke dalam karung

Jumlah : 1 unit

Merek : CRONOS RICHARDON A - 10

Putaran : 1400 rpm

Daya : 0,5 HP

Tegangan : 380 Volt

Faktor Kerja : 0,93

Kuat arus : 0,6A

Kapasitas : 3,6 ton/jam

16. Mesin Penjahit Karung

Fungsi : Menjahit karung plastik menjadi kemasan produk jadi

Jumlah : 3 unit

Merek : NEW LONG

Daya : 200 watt

Tegangan : 220 Volt

Faktor Kerja : 0,9

Kuat arus : 1A

Universitas Sumatera Utara


2.8.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi adalah

sebagai berikut:

1. Alat transportasi, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku

maupun produk yang sudah menjadi makanan ternak. Adapun alat transportasi yang

digunakan adalah :

a. Chain Conveyor

Merk : Van Aarsen

Type : 280.330.70

Kapasitas : 80 m3/jam

Daya : 5,5 HP

b. Bucket Elevator

Merk : Van Aarsen

Type : 260x260

Kapasitas : 70 m3/jam

Daya : 5,5 HP

c. Screw Conveyor

Merk : Van Aarsen

Kapasitas : 50 m3/jam

Daya : 4,5 HP

d. Forklift

Kapasitas : 2500 kg

Tegangan : 220 – 240 Volt

e. Belt Conveyor

Universitas Sumatera Utara


Digunakan untuk mengangkut hasil produksi yang telah dikarungkan ke mesin

jahit.

f. Kereta Sorong

Digunakan untuk mengangkut bahan secara manual.

2.9. Jam Kerja

Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja

bagi para karyawannya. Jumlah jam kerja pada PT. Central Proteina Prima adalah lima

hari kerja dalam seminggu (senin s/d jumat) untuk bagian produksi dan non produksi,

sedangkan untuk bagian keamanan bekerja setiap hari (senin s/d minggu). Ketentuan jam

kerja karyawan pada PT. Central Proteina Prima dibagi atas:

1. Satu shift untuk bagian non produksi (8 jam sehari), dengan perincian:

a. Pukul 08.00 - 12.00 WIB Kerja Aktif

b. Pukul 12.00 - 13.00 WIB Istirahat

c. Pukul 13.00 - 17.00 WIB Kerja Aktif

2. Tiga shift untuk bagian produksi (24 jam sehari) dimana satu shift adalah 8

jam kerja dengan perincian:

a. Shift I : Pukul 08.00 - 16.00 WIB (1 jam istirahat)

b. Shift II : Pukul 16.00 - 00.00 WIB (1 jam istirahat)

c. Shift III : Pukul 00.00 - 08.00 WIB (1 jam istirahat)

3. Bagian keamanan (satpam) dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota tiap

kelompok berjumlah 3 orang dan dilakukan pergantian setiap 7 jam

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan pada bidang manufaktur membuat perusahaan harus melakukan

perbaikan sistem perencanaan produksi secara terus menerus dalam rangka memenuhi

permintaan pelanggan. Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting

dalam perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi berhubungan dengan penentuan

volume, ketepatan waktu penyelesaian, utilisasi kapasitas. Perencanaan produksi

bertujuan memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimilki

perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produksi yang dihasilkan, seperti

kapasitas mesin, tenaga kerja, teknologi, dan lain-lain.Secara praktik, tidak sedikit

masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menyusun rencana produksi yang baik,

misalnya kekurangan persediaan atau persediaan produk yang terlalu besar (overstock)

serta penyelesaian proses produksi yang tidak tepat waktu. Oleh karena itu diperlukan

teknik perencanaan dan pengendalian produksi yang baik.

PT. Central Proteina Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

produksi pakan udang dimana daerah pemasarannya mencakup sebagian besar wilayah

Sumatera dan Jawa. Produk pakan yang dihasilkan berdasarkan ukurannya ada 5 jenis

yaitu IRAWAN 9001, IRAWAN 682 , IRAWAN 683, IRAWAN 683 SP dan IRAWAN

684 S. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pakan udang ialah jagung,

bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang , tepung cumi, tepung terigu, tepung

Universitas Sumatera Utara


kepala ikan dan bahan kimia tambahan yang mempunyai formulasi komposisi yang

berbeda untuk tiap jenis pakan udang.

Perencanaan produksi pada PT. Central Proteina Prima umumnya dilakukan

dengan taksiran berdasarkan permintaan tahun lalu pada bulan yang sama. Tetapi

taksiran yang dilakukan kurang efektif karena perusahaan sering dihadapkan dengan

suatu keadaan berupa ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan karena

permintaan yang bersifat fluktuatif. Ketidaksesuaian produksi dengan volume

permintaan menyebabkan beberapa produk mengalami kelebihan produksi dan beberapa

produk mengalami kekurangan stok. Dampak ketidaksesuaian produksi dan volume

permintaan mengakibatkan tingginya opportunity loss cost dan tingginya modal yang

tertanam di dalam gudang. Data ketidaksesuaian produksi dan permintaan untuk bulan

Januari - Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel.

Tabel. 1.1. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 9001 Periode Januari - Desember 2015.
Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal
Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 59 508 736 -169 Rp.44362500
Februari 0 1004 656 348 Rp.91350000
Maret 348 1060 1129 279 Rp.73237500
April 279 1106 1124 261 Rp.68512500
Mei 261 1160 1144 277 Rp.72712500
Juni 277 1087 848 516 Rp.135450000
Juli 516 890 808 598 Rp.156975000
Agustus 598 680 928 350 Rp.91875000
September 350 631 1114 -133 Rp.34912500
Oktober 0 1090 859 231 Rp.60637500
November 231 830 743 318 Rp.83475000
Desember 318 928 952 294 Rp.77175000
Total 10974 11041 Rp.79275000 Rp.911400000

Universitas Sumatera Utara


Tabel. 1.2. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 682 Periode Januari - Desember 2015.
Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal
Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 104 3240 1972 1372 Rp.325850000
Februari 1372 3435 2384 2423 Rp.575462500
Maret 2423 3802 4276 1949 Rp.462887500
April 1949 4120 5128 941 Rp.223487500
Mei 941 4480 4247 1174 Rp.278825000
Juni 1174 4689 4871 992 Rp.235600000
Juli 992 4708 3479 2221 Rp.527487500
Agustus 2221 4528 4989 1760 Rp.418000000
September 1760 4257 4685 1332 Rp.316350000
Oktober 1332 1984 3377 -61 Rp.14487500
November 0 3546 3431 115 Rp.27312500
Desember 115 4871 5051 -65 Rp.15437500
Total 47660 47890 Rp.29925000 Rp.3391262500

Tabel. 1.3. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang

Irawan 683 Periode Januari – Desember 2015.

Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal


Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 85 6960 3600 3445 Rp.775125000
Februari 3445 404 5807 -1958 Rp.440550000
Maret 0 8902 5716 3186 Rp.716850000
April 3186 13080 14020 2246 Rp.505350000
Mei 2246 10800 10977 2069 Rp.465525000
Juni 2069 12290 11275 3084 Rp.693900000
Juli 3084 12402 11833 3653 Rp.821925000
Agustus 3653 13060 10356 6357 Rp.1430325000
September 6357 12050 13217 5190 Rp.1167750000
Oktober 5190 10500 10633 5057 Rp.1137825000
November 5057 8750 8802 5005 Rp.1126125000
Desember 5005 5683 11018 -330 Rp.74250000
Total 114881 117254 Rp.514800000 Rp.8840700000

Universitas Sumatera Utara


Tabel. 1.4. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang

Irawan 683 SP Periode Januari - Desember 2015.

Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal


Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 1820 12320 8408 5732 Rp.1433000000
Februari 5732 11600 6244 11088 Rp.2772000000
Maret 11088 11650 10755 11983 Rp.2995750000
April 11983 2988 17415 -2444 Rp.611000000
Mei 0 28115 27752 363 Rp.90750000
Juni 363 25441 27302 -1498 Rp.374500000
Juli 0 29050 27886 1164 Rp.291000000
Agustus 1164 30900 19904 12160 Rp.3040000000
September 12160 27600 32333 7427 Rp.1856750000
Oktober 7427 26660 26197 7890 Rp.1972500000
November 7890 19300 18774 8416 Rp.2104000000
Desember 8416 17400 22067 3749 Rp.937250000
Total 243024 245037 Rp.985500000 Rp.17493000000
Tabel. 1.5. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang

Irawan 684 S Periode Januari - Desember 2015.

Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal


Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 3556 5980 7515 2021 Rp.454725000
Februari 2021 4530 5538 1013 Rp.227925000
Maret 1013 5500 3274 3239 Rp.728775000
April 3239 8610 5309 6540 Rp.1471500000
Mei 6540 12900 10779 8661 Rp.1948725000
Juni 8661 18020 22370 4311 Rp.969975000
Juli 4311 21290 24373 1228 Rp.276300000
Agustus 1228 21900 23852 -724 Rp.162900000
September 0 22000 16711 5289 Rp.1190025000
Oktober 5289 18900 17857 6332 Rp.1424700000
November 6332 14800 14147 6985 Rp.1571625000
Desember 6985 9600 13131 3454 Rp.777150000
Total 164030 164856 Rp.162900000 Rp.11041425000

Universitas Sumatera Utara


Data historis permintaan diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa produk

kelebihan stok dan kekurangan stok. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan

yaitu meminimalkan kelebihan dan kekurangan stok, untuk itu selisih antara produksi

dan permintaan diharapkan mendekati nol dan persediaan minimum digudang tetap

terpenuhi. Kelebihan stok menyebabkan adanya modal yang tertanam di gudang dan

juga menyebabkan produk cacat berupa biji pakan yang hancur, packing yang rusak

akibat banyaknya tumpukan dari pakan udang yang mengakibatkan gudang

penyimpanan semakin lembab. Sedangkan jika kekurangan stok maka perusahaan

terpaksa melakukan lembur.

Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan suatu pendekatan untuk

mengoptimalkan perencanaan produksi dengan menggunakan goal programming.

Goal Programming adalah salah satu model matematis yang dipandang sesuai

digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan karena melalui variabel

deviasinya, Goal Programming secara otomatis menangkap informasi tentang

pencapaian relatif dari tujuan-tujuan yang ada. Dalam Goal Programming terdapat

variabel deviasional dalam fungsi kendala yang digunakan untuk menampung

penyimpangan hasil penyelesaian terhadap sasaran yang hendak dicapai yaitu

penyimpangan hasil penyelesaian di atas sasaran dan juga di bawah sasaran. Jika

penyimpangan di atas sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka yang

diminimumkan adalah penyimpangan di bawah sasaran dan sebaliknya, jika

penyimpangan di bawah sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka

diminimumkan adalah penyimpangan di atas sasaran.

Universitas Sumatera Utara


Penerapan metode Goal programming sudah pernah dilakukan oleh Rizki

Susanto dalam penelitian optimalisasi produksi pada perusahaan roti Donna Jaya

Barokah Jember. Pada proses produksinya, perusahaan tidak memaksimalkan

perencanaan produksi sehingga mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengoptimalkan

input yang dimiliki. Oleh sebab itu, optimalisasi produksi diperlukan untuk menghadapi

persaingan yang semakin ketat. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah produk yang

diproduksi ternyata tidak terserap secara optimal sehingga masih ada produk kembali.

Salah satu upaya meminimalkan produk kembali adalah dengan menggunakan Goal

programming. Hasilnya produk kembali dapat diminimalkan dan keuntungan

perusahaan pada periode sebelumnya Rp. 211.444.332, sedangkan dengan

menggunakan Goal programming keuntungan menjadi Rp. 222.810.327.

Penelitian menggunakan Goal programming juga sudah pernah dilakukan oleh

Ade Herlambang pada optimalisasi produksi pembuatan kemasan gelas PT. IGLAS.

Dalam upaya optimalisasi produksi perusahaan memiliki beberapa tujuan yang ingin

dicapai, seperti memaksimalkan keuntungan, total produksi serta meminimalkan biaya

produksi. Untuk memberikan solusi optimal yang merupakan titik temu dari beberapa

tujuan yang telah ditetapkan, metode yang digunakan adalah goal programming. Hasil

penerapan metode Goal programming memberikan hasil untuk memaksimalkan

keuntungan diperoleh total nilai penjualan sebesar Rp. 59.350.000, memaksimumkan

total produksi diperoleh 367.000 botol dan untuk meminimumkan anggaran biaya

tercapai sebesar Rp. 34.241.020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan yang telah

ditetapkan tercapai secara optimal.

Universitas Sumatera Utara


Dari penelitian diatas didapat bahwa Goal programming merupakan metode

yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan di

dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Oleh karena itu,

penelitian ini akan menggunakan Goal programming dalam proses perencanaan

produksi untuk mengetahui jumlah kombinasi produk yang akan diproduksi dengan

memperhatikan ketersediaan jam kerja dan bahan baku serta dapat meningkatkan

keuntungan perusahaan .

1.2. Perumusan Masalah

Pokok permasalahan yang terdapat dalam perusahaan adalah ketidakmampuan

perusahaan dalam memenuhi permintaan jenis pakan udang tertentu (kekurangan

produksi) dan terjadi kelebihan produksi pada jenis pakan udang tertentu dalam

beberapa periode sehingga menyebabkan tingginya biaya yang tertanam di gudang dan

tingginya opportunity lost cost.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah merencanakan jumlah produksi yang optimal

dengan melihat ketersediaan kapasitas, material, dan sumber daya yang disediakan

perusahaan untuk menurunkan biaya penyimpanan dan opportunity lost cost.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengestimasi trend permintaan produksi

2. Optimasi jumlah produk yang dihasilkan

3. Mengetahui perkiraan keuntungan dari hasil optimasi produksi

Universitas Sumatera Utara


1.4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik

bagi perusahaan, universitas maupun bagi peneliti sendiri. Manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang didapat di

bangku kuliah dengan mengaplikasikannya di lapangan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam melakukan

perencanaan produksi yang optimal.

3. Bagi Universitas

Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik USU dan menjadi bahan literatur bagi penelitian oleh departemen

di kemudian hari.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan terbatas pada pabrik PT. Central Proteina Prima.

2. Produk yang dianalisis adalah 5 jenis pakan udang yang diproduksi perusahaan.

3. Data produksi dan permintaan yang digunakan adalah pada periode Januari 2015 -

Desember 2015.

Universitas Sumatera Utara


Asumsi yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau perubahan

urutan operasi yang mempengaruhi jalannya proses produksi.

2. Tidak adanya penambahan ataupun pengurangan fasilitas produksi pada saat

penelitian dilakukan.

3. Harga bahan baku dan harga penjualan tidak berubah selama penelitian

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Persaingan pada bidang manufaktur membuat perusahaan harus melakukan


perbaikan sistem perencanaan produksi secara terus menerus dalam rangka memenuhi
permintaan pelanggan. PT. Central Proteina Prima merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang produksi pakan udang. Produk pakan yang dihasilkan berdasarkan
ukurannya ada 5 jenis yaitu Irawan 9001, Irawan 682 , Irawan 683, Irawan 683 SP dan
irawan 684 S.
Perencanaan produksi pada PT. Central Proteina Prima umumnya dilakukan
dengan taksiran berdasarkan permintaan masa lalu. Tetapi taksiran yang dilakukan
kurang efektif karena perusahaan sering dihadapkan dengan suatu keadaan berupa
ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan karena permintaan yang bersifat
fluktuatif. Dampak ketidaksesuaian produksi dan volume permintaan mengakibatkan
tingginya opportunity loss cost dan tingginya modal yang tertanam di dalam gudang.
Pada penelitian ini akan digunakan suatu pendekatan untuk mengoptimalkan
perencanaan produksi dengan menggunakan goal programming. Metode ini digunakan
untuk melakukan maksimisasi atau minimisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan
dengan bebarapa fungsi tujuan. Goal programming adalah salah satu model matematis
yang dipandang sesuai digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan
karena melalui variabel deviasinya. Tujuan dari penelitian adalah merencanakan jumlah
produksi yang optimal dengan melihat ketersediaan kapasitas, material, dan sumber
daya yang disediakan perusahaan untuk menurunkan biaya penyimpanan dan
opportunity lost cost. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengestimasi trend
permintaan, optimasi jumlah produk yang dihasilkan dan keuntungan yang diperoleh
dari hasil optimasi.
Hasil yang diperoleh dari optimasi perencanaan produksi menunjukkan bahwa
jumlah produk optimal yang dihasilkan untuk produk Irawan 9001 sebesar 11242 bag,
Irawan 682 sebesar 48399 bag, Irawan 683 sebesar 122130 bag, Irawan 683 SP sebesar
252959 bag dan Irawan 684 S sebesar 167098 bag dengan perkiraan keuntungan
optimal perusahaan sebesar Rp. 8.060.228.900.

Kata Kunci : Perencanaan Produksi, Goal programming, Optimasi Produksi,


Peramalan, Variabel Devasional.

Universitas Sumatera Utara


PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI

PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT. CENTRAL PROTEINA

PRIMA

DRAFT TUGAS SARJANA


Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Oleh :
KISWANTO MARINO SIHOMBING
110403107

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Laporan Tugas Akhir merupakan langkah awal bagi penulis untuk melanjutkan

ke penelitian dan penulisan laporan Tugas Akhir. Hal ini merupakan langkah awal bagi

penulis untuk mengenal lingkungan kerja aktual serta menerapkan ilmu yang telah

dipelajari selama perkuliahan.

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari struktur pengerjaan laporan Tugas Akhir

dan dasar-dasar dari penelitian yang akan dilakukan di PT. Central Proteina Prima,

dengan judul Tugas Akhir “Pendekatan Goal Programming dalam Optimasi

Perencanaan Produksi Pada PT. Central Proteina Prima”

Dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa penyusunan laporanini

belum sempurna sehingga memerlukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut. Untuk

itu, penulis mengharapkan kritik atau saran yang membangun dalam penyempurnaan

laporanini.

Universitas Sumatera Utara Penulis

Medan, Juli 2016

(Kiswanto M Sihombing)

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ............................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. ii

SERTIFIKAT ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................ v

DAFTAR ISI .................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiv

ABSTRAK ......................................................................................... xv

I PENDAHULUAN ............................................................................. I-1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... I-1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................. I-4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... I-5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... I-5

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian................................................. I-6

III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... II-1

2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................... II-1

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ................................................... II-2

2.3. Lokasi Perusahaan ..................................................................... II-3

2.4. Daerah Pemasaran ..................................................................... II-3

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.5. Dampak Ekonomi, Sosial dan Budaya Terhadap Lingkungan .. II-4

2.6. Organisasi dan Manajemen ....................................................... II-5

2.7. Proses Produksi ......................................................................... II-8

2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk ................................. II-9

2.7.2. Bahan yang Digunakan................................................... II-9

2.7.2.1. Bahan Baku ...................................................... II-10

2.7.2.2. Bahan Tambahan .............................................. II-11

2.7.2.3. Bahan Penolong ................................................ II-12

2.7.3. Uraian Proses Produksi................................................... II-12

2.8. Mesin dan Peralatan................................................................... II-18

2.8.1. Mesin .............................................................................. II-18

2.8.2. Peralatan ............................................................................ II-23

2.9. Jam Kerja ................................................................................... II-27

III LANDASAN TEORI ........................................................................ III-1

3.1. Perencanaan Produksi ................................................................ III-1

3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi ........................................ III-2

3.1.2. Karakteristik Perencanaan Produksi ............................... III-3

3.2. Optimasi Produksi ..................................................................... III-3

3.3. Peramalan .................................................................................. III-4

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.3.1. Karakteristik Peramalan yang Baik ................................. III-4

3.3.2. Karakteristik Peramalan yang Baik ......................................... III-5

3.3.3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pemilihan

Teknik Peramalan .......................................................... III-6

3.3.4. Klasifikasi Teknik Peramalan ......................................... III-9

3.3.5. Peramalan Kualitatif (Judgement Method) ..................... III-11

3.3.6. Metode Peramalan Kuantitatif ........................................ III-13

3.3.7. Metode Smoothing .......................................................... III-15

3.3.8. Metode Proyeksi Kecenderungan Regresi ...................... III-16

3.3.9. Metode Dekomposisi ...................................................... III-17

3.3.10.Metode Kausal ................................................................ III-18

3.3.11.Kriteria Performance Peramalan .................................... III-19

3.3.12.Proses Verifikasi ............................................................. III-21

3.4. Goal Programming .................................................................... III-22

3.4.1. Kendala Sasaran ............................................................. III-23

3.4.2. Bentuk Umum Goal Programming ............................... III-24

3.4.3. Langkah-langkah Goal Programming ............................ III-24

3.4.4. Metode Pemecahan Masalah Goal Programming .......... III-25

IV METODOLOGI PENELITIAN...................................................... IV-1

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... IV-1

4.2. Jenis Penelitian ......................................................................... IV-1

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

4.3. Obek Penelitian......................................................................... IV-1

4.4. Variabel Penelitian.................................................................... IV-2

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian............................................... IV-2

4.6. Rancangan Penelitian................................................................ IV-3

4.7. Pengumpulan Data .................................................................... IV-5

4.8. Metode Pengolahan Data .......................................................... IV-5

4.9. Analisis dan Pemecahan Masalah............................................. IV-7

4.10. Kesimpulan dan Saran .............................................................. IV-8

V PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA............. V-1

5.1. Pengumpulan Data .................................................................... V-1

5.1.1.Data Permintaan dari Januari 2015 – Desember 2015 .... V-1

5.1.2. Data Harga Pokok dan Harga Penjualan ........................ V-2

5.1.3. Data Kecepatan Produksi dan Ketersediaan Jam Kerja.. V-3

5.1.4. Pemkaian dan Ketersediaan Bahan Baku ....................... V-4

5.2. Pengolahan Data ....................................................................... V-6

5.2.1. Peramalan Permintaan untuk Periode Januari –

Desember 2016 ............................................................. V-6

5.2.2. Formulasi Fungsi Optimasi Perencanaan

Produksi dengan Goal Programming .......................... V-20

5.2.2.1.Variabel Keputusan Goal Programming .......... V-20

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.2.2.Fungsi Kendala Goal Programming ................. V-22

5.2.2.3.Fungsi Sasaran Goal Programming.................. V-24

5.2.2.4.Formulasi Fungsi Pencapaian ........................... V-28

5.2.2.5.Penyelesaian Fungsi Pencapaian dengan

Software LINDO 6.1....................................... V-41

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH......................................... VI-1

6.1. Analisis Volume Produksi ........................................................ VI-1

6.2. Analisis Penggunaan Bahan Baku ............................................ VI-2

6.3. Analisis Penggunaan Jam Kerja ............................................... VI-4

6.4. Analisis Pencapaian Keuntungan ............................................. VI-6

VIIKESIMPULAN DAN SARAN......................................................... VII-1

7.1. Kesimpulan ............................................................................... VII-1

7.2. Saran ......................................................................................... VII-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

− Lembar Asistensi Proposal

− Peramalan Produk

− Output Lindo

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT Central .................................................... II-7

3.1. Taksonomi Teknik Peramalan ...................................................... III-11

3.2. Moving Average Chart .................................................................. III-21

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... IV-3

4.2. Blok Diagram Rancangan Penelitian ............................................ IV-4

5.1. Scatter Diagram Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015 ............... V-7

5.2. Grafik Uji Hipotesis Irawan 9001 dengan Distribusi F ................ V-14

5.3. Batas Kelas Perhitungan Peramalan Permintaan Irawan 9001 ..... V-16

5.4. Grafik Hasil Peramalan Irawan 9001 ............................................ V-17

5.5. Grafik Hasil Peramalan Irawan 682 .............................................. V-18

5.6. Grafik Hasil Peramalan Irawan 683 .............................................. V-18

5.7. Grafik Hasil Peramalan Irawan 683 SP ........................................ V-19

5.8. Grafik Hasil Peramalan Irawan 684 S........................................... V-19

5.9. Tampilan Input Fungsi Pencapaian ............................................... V-41

5.10. Tampilan Status Solve ................................................................... V-42

5.11. Tampilan Hasil Optimalisasi dengan Lindo 6.1 ........................... V-43

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan

Udang Irawan 9001 Periode Januari – Desember 2015 ................. II-2

1.2. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan

Udang Irawan 682 Periode Januari – Desember 2015 ................... II-3

1.3. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan

Udang Irawan 683 Periode Januari – Desember 2015 ................... II-3

1.4. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan

Udang Irawan 683 SP Periode Januari – Desember 2015 ............. II-4

1.5. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan

Udang Irawan 684 S Periode Januari – Desember 2015 ................ II-4

5.1. Data Permintaan Pakan Udang dari Januari 2015 – Desember

2015 ................................................................................................. V-2

5.2. Data Harga Pokok dan Penjualan Pakan Udang ............................ V-2

5.3. Data Kecepatan Produksi Setiap Pakan Udang ............................... V-3

5.4. Waktu Kerja yang Tersedia pada Tahun 2015 ................................ V-4

5.5. Komposisi Pemakaian Bahan Baku untuk Produksi 1 Ton

Pakan Udang................................................................................... V-4

5.6. Data Ketersediaan Bahan Baku ....................................................... V-6

5.7. Data Historis Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015 ....................... V-6

5.8. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Linier .......................... V-8

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


TABEL HALAMAN

5.9. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Kuadratis .................... V-9

5.10. Parameter Peramalan Irawan 9001 Metode Siklis .......................... V-8

5.11. Rekapitulasi Nilai Peramalan Irawan 9001 ..................................... V-13

5.12. Rekapitulasi Perhitungan SEE untuk Semua Metode ..................... V-13

5.13. Perhitungan Verifikasi Peramalan Irawan 9001 .............................. V-15

5.14. Hasil Rekapitulasi Peramalan Setiap Produk ................................... V-17

5.15. Waktu Produksi Per Bag .................................................................. V-21

5.16. Komposisi Bahan Baku Per bag @25 kg ........................................ V-22

5.17. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Proyeksi Keuntungan untuk

Tahun 2016 ...................................................................................... V-27

5.18. Formulasi Fungsi Pencapaian Februari– Desember 2016 ............... V-30

5.19. Hasil Perencanaan Produk Pakan Udang dengan Goal Programming V-44

5.20. Rekapitulasi Keuntungan Optimal .................................................. V-45

6.1. Selisih Peramalan dengan Hasil Optimasi Perencanaan

Produksi Goal Programming Tahun 2016 ...................................... VI-1

6.2. Hasil Perencanaan Penggunaan Bahan Baku Optimal ...................... VI-2

6.3. Rekapitulasi Penggunaan Jam Kerja ................................................. VI-5

6.4. Perbandingan Target Keuntungan dengan Pencapaian

Keuntungan ........................................................................................ VI-6

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai