Yogyakarta: BPFE
Algeria.
Dash, Mihir and Rani Hanuman. 2015 . A Goal Programming Model For Capital
University Of Philipinese.
Marimin, dkk. 2013. Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy dalam
Susanto, Rizki. 2015. Optimalisasi Produksi pada Perusahaan Roti Donna Jaya
Zagreb.
LANDASAN TEORI
dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu
sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan
adalah bahwa perencanaan produk tersebut akan lebih banyak menyangkut aspek-
aspek teknis, sedangkan perencanan produksi ini akan lebih banyak menyangkut
aspek-aspek ekonomis. Suatu produk yang secara teknis dapat diproduksikan oleh
perencanaan produksi pada periode tersebut. Perbedaan yang lain dalah bahwa
jangka waktu pakai dari perencanaan produk tersebut adalah jangka panjang,
Titik berat dari perencanaan produk adalah kepada produk apa, produk
V-1
Universitas Sumatera Utara
pemakaian bahan untuk masing-masing unit produk serta bagaimana proses
dengan mendasarkan diri kepada data teknis yang ada, akan dibicarakan apa dan
berapa produk yang segera akan diproduksikan dalam satu periode yang akan
tersebut (misalnya berapa bahan baku yang akan dipergunakan, berapa tenaga
kerja langsung yang akan dipergunakan, jam mesin yang diperlukan dan lain
yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut akan dapat berhasil dengan baik,
rencana persediaan dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang
ditentukan.
sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga
ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat ciri-ciri masing-masing, antara
Mengenai jenis produk dan jumlah produk yang akan diproduksi pada suatu
produksi.
4. Pengendalian kualitas
keadaan yang diberikan. Dalam desain, konstruksi, dan pemeliharaan dari sistem
dalam beberapa tahap. Tujuan akhir dari semua keputusan seperti itu adalah
mesin, peralatan, bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain sebagainya.
maksimum atau minimum suatu fungsi tujuan dalam kuantitas dan kualitas
Management.
1. Akurasi
Akurasi dari suatu peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi
terlalu tinggi atau telalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya
persediaan ideal.
2. Biaya
yang digunakan. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan dana yang
tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang
penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip
3. Kemudahan
memakai metode yang canggih tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem
teknologi.
yang dikeluarkan tentu resiko dapat diperkecil. Namun upaya memperkecil resiko
1. Horizon Peramalan
Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing
Beberapa teknik dan metode peramalan yang hanya dapat meramal untuk
peramalan satu atau dua periode di muka, teknik dan metode lain dapat
2. Tingkat ketelitian
berbahaya.
3. Ketersediaan data
Metode yang digunakan sangat besar manfaatnya. Apabila dari data yang lalu
diketahui adanya pola musiman, maka untuk untuk peramalan satu tahun ke
menunjukan pola musiman, atau trend. Metode peramalan yang lain mungkin
lebih sederhana, terdiri dari satu nilai rata-rata, dengan fluktuasi yang acakan
5. Biaya
Umumnya ada empat jenis biaya dalam proses peramalan yaitu: biaya
dihadapi.
model dari keadaan yang diramalkan. Model-model ini merupakan suatu derat
Satu prinsip umum dalam penggunaan metode ilmiah dari peramalan untuk
dan analisa.
dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu,
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
perusahaan.
penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan
penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung dengan
orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut
kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada
Dugaan
Managemen
Riset Pasar
Model
Kulitatif Dugaan
Managemen
Metode
kelompok
terstruktur
Peramalan
Analogi
Regresi Rata-rata
Historis
Moving
Time Series Smoothing
Average
Metode
Kuantitatif
Ekponential
Dekomposisi
Smoothing
Kausal
Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data
masa lalu tersedia. Dalam metode ini, pendapat pakar dan prediksi mereka
1. Metode Delphi
umumnya oleh manajer senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang
sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atua sekelompok kecil orang yang
Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana
tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan.
3. Riset Pasar
bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama adalah
kuesioner.
lisan.
5. Analogi Historis
Metode ini berdasarkan pada data masa lalu dari produk-produk yang dapat
Pada metode ini, data historis masa lalu digunakan untuk meramalkan
permintaan masa depan. Ada dua kelompok besar metode kuantitatif, yaitu:
1. Time Series
beberapa periode waktu. Metode seri waktu mengasumsikan bahwa apa yang
telah terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa yang akan datang. Time
a. Trend / Kecenderungan
c. Musiman (Seasonal)
Pola ini digunakan bila suatu deret waktu dipengaruhi oleh faktor musim
d. Horizontal
Pola ini dipakai bila nilai-nilai dari data observasi berfluktuasi di sekitar
nilai konstan rata-rata. Dengan demikian dapat dikatakan pola ini sebagai
adalah:
a. Moving Average
2. Metode Regresi
3. Metode Dekomposisi
1. Moving Average
beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau
tiap-tiap periode dengan faktor bobot dan membagikannya dengan hasil produk
untuk suatu persamaan, sehingga dengan dengan dasar persamaan tersebut dapat
diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datamg. Untuk
metode ini sangat baik. Data yang dibutuhkan untuk metode ini adalah tahunan,
minimal lima tahun. Namun, semakin banyak data yang dimiliki semakin baik
Yt = a, dimana a =
∑Y 1
N = jumlah periode
Yt = a + bt
Y − bt n∑ ty − ∑ (t )∑ ( y )
n − ∑ t 2 − (∑ t )
Dimana : a = b= 2
n
Yt = a + bt + ct2
Dimana : a =
∑Y − b∑ t − c ∑ t 2
c=
θ − bα
b=
∂δ − θα
n ∂ ∂β − α 2
∂= (∑ t )
2 2
− n∑ t 4
δ = ∑ t ∑ Y − n∑ tY
θ = ∑ t 2 ∑ Y − n∑ t 2Y
α = ∑ t 2 ∑ t 2 − n∑ t 3
Yt = aebt
Dimana :
∑ ln Y − b∑ t n∑ t ln Y − ∑ t ∑ ln Y
n∑ t 2 − (∑ t )
ln a = b= 2
n
2πt 2πt
Yˆt = a + b sin + c cos
n n
Dimana :
∑ Y = na + b sin + c ∑ cos
2πt 2πt
n n
Yaitu hasil ramalan ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada
sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan
fungsi linear atau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan
pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang
deret berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data
mula memisahkan unsure musiman, kemudian trend dan akhirnya unsur siklis
adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas
seperti jumlah penjualan, harga jual, tingkat promosi. Kegunaan dari metode
tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas
(dependen)
2. Metode Ekonometrik
Metode ini didasarkan atas peramalan pada sistem persamaan regresi yang
untuk jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik.
Data yang dibutuhkan untuk penggunaan metode peramalan ini adalah data
3. Metode Input-Output
panjang. Model ini kurang baik ketepatannya untuk peramalan jangka pendek,
dan sangat baik ketepatannya untuk peramalan jangka panjang. Data yang
digunakan untuk metode ini adalah data tahunan selama sekitar sepuluh
∑ (X − Ft )
m
2
MSE = t =1
t
dimana:
N : banyaknya periode
∑ (X − Ft )
m
2
SEE = t =1
t
N −t
dimana :
F = Derajat Kebebasan
X − Ft
PEt = t × 100%
Xt
∑
m
MAPE =
PEt
t =1
UCL
A
2/3 UCL
B
1/3 UCL
C
CCL
C
2/3 LCL
B
2/3 LCL
A
LCL
∑ MR
N −1
MR = t =2
t
n −1
( ) (
Dimana : MRt = YT − YTt − Yt −1 − YFt −1 )
atau : MRt = et − et −1
berikut:
Bila ada titik sebaran (Y-YF) berada di luar UCL dan LCL.
Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada
daerah C.
difungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala. Goal Programming adalah salah satu
pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Agar
deviasi itu minimum, artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala “sebisa
mungkin” mendekati nilai ruas kanannya maka variable deviasional itu harus
linier yang dilakukan oleh Charner dan Cooper telah mengubah makna
Sasaran-sasaran, dalam hal ini dinyatakan sebagai nilai konstan pada ruas
kanan kendala. Sebagai contoh, sasaran laba, anggaran yang tersedia, resiko
investasi, ketersediaan bahan baku, ketersediaan jam kerja, kapasitas produksi dan
nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama dengan nilai ruas kanannya. Itulah
ST : Fungsi Pembatas
Xi : Jumlah variabel X
Yi : Jumlah variabel Y
Di : Jumlah variabel D
sebagai berikut :
terhadap keputusan
fungsi harus memiliki ruas kanan dan ruas kiri. Harga di- menunjukkan
6. Menyederhanakan model
Ada tiga metode yang digunakan dalam menyelesaikan Linier Goal (Multi
Objectives) Programming
1. Metode Grafis
tercapai dengan cara menggeser fungsi atau garis yang dibentuk oleh
c. Pilih baris yang berpedoman pada bi/aij dengan rasio terkecil dimana bi
adalah nilai sisi kanan dari setiap persamaan. Baris kunci ini disebut baris
pivot.
dan elemen lain bernilai nol dengan cara mengalihkan baris pivot dengan -
tidak.
linier. Sebuah kasus harus diubah dahulu ke dalam sebuah model matematis
program lindo.
METODOLOGI PENELITIAN
Jalan Medan – Tanjung Morawa Km. 8,5 Kecamatan Medan Amplas. Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif dengan jenis studi
yang ada secara sistematis dan faktual. Penelitian ini meliputi proses
pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta analisis. Studi ini dilakukan
dengan menganalisis jumlah tiap jenis pakan udang yang diproduksi oleh pihak
Objek dalam penelitian ini adalah produk pakan udang yang terdiri dari
IRAWAN 9001, IRAWAN 682, IRAWAN 683 , IRAWAN 683 SP dan IRAWAN
2. Jumlah produksi yaitu jumlah produk pakan udang yang dihasilkan setiap
periode waktu.
3. Kecepatan produksi mesin dan jam kerja untuk setiap jenis pakan udang
variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam
Gambar 3.1.
Kecepatan produksi
Perencanaan
Ketersediaan jam kerja produksi optimal
goal programming
Ketersediaan bahan
baku
Komposisi penggunaan
bahan baku
1. Data primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian
langsung terhadap objek penelitian di lapangan, yaitu kondisi aktual dari lantai
produksi.
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan dengan cara ini adalah urutan proses
Merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya
dibutuhkan untuk melaksanakan penelitan ini antara lain harga pokok dan
harga jual pakan udang , penggunaan bahan baku untuk setiap jenis pakan,
ketersediaan bahan baku, jumlah produksi dan jumlah produk yang terjual.
Keterangan:
j = periode
� = Deviasi negatif
� = Deviasi positif
i = 1,2,3, ..... n
Hasil dari pengolahan data pada peramalan dan penentuan jumlah produk
yang telah dilakukan. Kesimpulan yang dibuat berisi nilai-nilai yang dihasilkan
saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak perusahaan ataupun bagi
peneliti selanjutnya.
a. Data permintaan mulai dari Januari 2015 sampai dengan Desember 2015.
d. Data hari kertersediaan jam kerja dari Januari 2015 sampai dengan Desember
2015.
Data permintaan pakan udang pada PT. Central Proteina Prima Januari
2015 – Desember 2015 dibagi menjadi 5 jenis yaitu Irawan 9001, Irawan 683,
Irawan 684 S, Irawan 682 dan Irawan 683 SP ditunjukkan pada Tabel 5.1.
2015
Permintaan
Bulan
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683-SP Irawan 684-S
Januari 736 1972 3600 8408 7515
Februari 656 2384 5807 6244 5538
Maret 1129 4276 5716 10755 3274
April 1124 5128 14020 17415 5309
Mei 1144 4247 10977 27752 10779
Juni 848 4871 11275 27302 22370
Juli 808 3479 11833 27886 24373
Agustus 928 4989 10356 19904 23852
September 1114 4685 13217 32333 16711
Oktober 859 3377 10633 26197 17857
November 743 3431 8802 18774 14147
Desember 952 5051 11018 22067 13131
Total 11040 47890 117254 245037 164856
Sumber : PT. Central Proteina Prima
Data harga pokok dan harga penjualan dapat dilihat Tabel 5.2
Harga (Rp)
No Produk Satuan Laba (Rp)
Pokok Jual
1 Irawan 9001 bag (@25 kg) 246300 262500 16200
2 Irawan 682 bag (@25 kg) 222200 237500 15300
3 Irawan 683 bag (@25 kg) 211000 225000 14000
4 Irawan 683-SP bag (@25 kg) 236800 250000 13200
5 Irawan 684-S bag (@25 kg) 212500 225000 12500
Sumber : PT. Central Proteina Prima
Jumlah hari kerja pada PT. Central Proteinaprima adalah lima ha ri kerja
dalam seminggu (Senin sampai Jumat) untuk bagian produksi. Pembagian shift jam
Waktu kerja yang tersedia = (jumlah shift x waktu kerja/shift x jumlah hari
kerja/bulan).
Waktu kerja yang tersedia pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Bahan baku yang digunakan untuk setiap jenis pakan sama jenisnya, tapi
memiliki jumlah yang berbeda. Pemakaian dan ketersediaan bahan baku dapat
Pakan Udang
Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
1 Jagung 480 470 450 430 460
2 Dedak 75 75 80 80 75
3 BKK 115 120 115 120 120
Pakan Udang
Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
4 MBM 40 50 60 60 60
5 Terigu 220 210 210 220 200
Tepung
6 27.5 25 30 30 25
Cumi
Tepung
7 55 60 60 70 70
Ikan
Minyak
8 20 20 25 25 25
nabati
9 obat-obatan 7.5 10 10 5 5
Sumber : PT. Central Proteina Prima
pakan yang akan diproduksi. Pembelian bahan baku dilakukan satu kali dalam
satu bulan. Dalam hal ini, karena sistem produksi perusahaan berupa make to
tetap. Data ketersediaan bahan baku dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Jumlah Persediaan
No Bahan Baku
(Ton)
1 Jagung 800
2 Dedak 140
3 BKK 220
4 MBM 120
Jumlah Persediaan
No Bahan Baku
(Ton)
5 Terigu 380
6 Tepung Cumi 55
7 Tepung Ikan 125
8 minyak nabati 45
9 obat-obatan 15
Sumber : PT. Central Proteina Prima
Permintaan
Periode
Irawan 9001 (bag @ 25 kg)
Januari 736
Februari 656
Maret 1129
Permintaan
Periode
Irawan 9001 (bag @ 25 kg)
April 1124
Mei 1144
Juni 848
Juli 808
Agustus 928
September 1114
Oktober 859
November 743
Desember 952
Sumber: PT. Central Proteina Prima
PERMINTAAN
1400
1200
1000
800
600
PERMINTAAN
400
200
a. Metode linier
b. Metode kuadratis
c. Metode Siklis
peramalan terbaik
a. Metode Linier
T y Ty t² y'
1 736 736 1 909,87
2 656 1312 4 911,73
3 1129 3387 9 913,59
4 1124 4496 16 915,44
5 1144 5720 25 917,30
6 848 5088 36 919,16
7 808 5656 49 921,01
8 928 7424 64 922,87
9 1114 10026 81 924,72
10 859 8590 100 926,58
11 743 8173 121 928,44
12 952 11424 144 930,29
78 11041 72032 650
Sumber: Pengolahan Data
� ∑ �� − ∑ � ∑ �
�=
� ∑ � 2 − (∑ �)2
�′ = � + ��
� ′ = 908,02 + 1,86�
b. Metode Kuadratis
t Y t² t³ t⁴ Ty t²y y't
1 736 1 1 1 736 736 789.49
2 656 4 8 16 1312 2624 857.01
3 1129 9 27 81 3387 10161 911.40
4 1124 16 64 256 4496 17984 952.65
5 1144 25 125 625 5720 28600 980.77
6 848 36 216 1.296 5088 30528 995.76
7 808 49 343 2.401 5656 39592 997.62
8 928 64 512 4.096 7424 59392 986.34
9 1114 81 729 6.561 10026 90234 961.93
10 859 100 1.000 10.000 8590 85900 924.39
11 743 121 1.331 14.641 8173 89903 873.72
12 952 144 1.728 20.736 11424 137088 809.91
78 11041 650 6,084 60,710 72032 592742
Sumber: Pengolahan Data
2
� = �� � 2 � − � � � 4
� = � �2 � � − � � �2 �
� = � � � �2 − � � �3
�� − ��
�= = 87,22
�� − � 2
� − ��
�= = −6,57
�
∑ � − � ∑ � − � ∑ �2
�= = 708,84
�
� ′ = � + �� + �� 2
= 789,49 ≈ 789
c. Metode siklis
�
�=
�
Dimana: n = Periode
N = Jumlah siklus
12
�= =6
2
2πt 2πt
∑y = n a + b ∑ sin� n � + c ∑ cos� n �
11041
a =
12
a =920,08
b = -107,1
−511
c =
6
c = -85,17
2πt 2πt
y’= a + b sin � n �+ c� n �
2πt 2πt
y’= 920,08- 107,1sin � n �–85,17cos � n �
2
∑ n y' )
SEE = � x = 1n - f
(y -
Dimana:
y = data aktual
y’ = data peramalan
n = banyak data
f = derajat kebebasan
Untuk perhitungan error dibutuhkan data aktual dan data nilai peramalan
SEE = 181,67
Metode SEE
LINEAR 181.67
KUADRATIS 174.00
SIKLIS 155,7
Sumber: Pengolahan Data
α : 0,05
Daerah
Peneriman
Hipotesa
α F
2,8179
kuadratis.
7, Verifikasi Peramalan
∑ MR = 1820,67
n −1 12 − 1
MR = = 151,72
300,00
200,00
100,00
e=y-y't
0,00 UCL
0 2 4 6 8 10 12 14 LCL
-100,00
-200,00
-300,00
-400,00
Berdasarkan gambar diatas tidak ada titik yang melewati batas kontrol,
2πt 2πt
y’= 920,08 – 107,1sin � n �– 85,17 cos � n �
metode linier, kuadratis dan siklis. Dengan cara yang sama dicari peramalan
permintaan untuk produk lainnya. Perhitungan untuk parameter dan error setiap
produk dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil rekapitulasi peramalan untuk produk
Irawan 9001, Irawan 682, Irawan 683, Irawan 683 SP dan Irawan 684 pada Tabel
5.14.
Bulan Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 785 2447 3896 3953 6112
Februari 870 3040 6138 9979 4497
Maret 1005 3539 8028 15095 5358
April 1055 3945 9566 19301 8465
Mei 970 4257 10751 22598 12984
Juni 835 4475 11584 24986 17705
Juli 785 4600 12066 26464 21364
Agustus 870 4631 12195 27033 22979
September 1005 4568 11972 26692 22118
Oktober 1055 4411 11397 25442 19011
November 970 4161 10470 23282 14492
Desember 835 3817 9191 20212 9771
Total 11041 47890 117254 245037 164856
Sumber : Pengolahan Data
Adapun grafik hasil peramalan Irawan 9001 dapat dilihat pada Gambar
5.4.
Irawan 9001
1200
1000
800
600
Irawan 9001
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Irawan 682
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2000 Irawan 682
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Adapun grafik hasil peramalan Irawan 683 dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Irawan 683
14000
12000
10000
8000
4000
2000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5.7.
Irawan 683 SP
30000
25000
20000
15000
Irawan 683 SP
10000
5000
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Adapun grafik hasil peramalan Irawan 684 S dapat dilihat pada Gambar
5.8.
Irawan 684 S
25000
20000
15000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Programming
Fungsi kendala yang terdapat pada PT. Central Proteina Prima adalah:
� �� �� ≤ ���
�=1
Dimana:
j = periode (1,2,3,...12)
Produksi 1 batch memiliki volume 2500 kg yang dikemas dalam 100 bag.
Perhitungan waktu produksi untuk 1 bag dapat dilihat pada Tabel 5.15.
diusahakan nol. Untuk itu model goal programming untuk fungsi bulan
Min Z = DA1
Komposisi bahan baku untuk produksi 1 ton ( 40 bag) pakan ternak telah
ditunjukkan pada Tabel 5.3. Jadi untuk komposisi bahan baku yang
Komposisi (kg)
No Bahan Baku
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
1 Jagung 12.00 11.75 11.25 10.75 11.50
2 Dedak 1.88 1.88 2.00 2.00 1.88
3 BKK 2.88 3.00 2.88 3.00 3.00
4 MBM 1.00 1.25 1.50 1.50 1.50
5 Terigu 5.50 5.25 5.25 5.50 5.00
Tepung
6 0.69 0.63 0.75 0.75 0.63
Cumi
Tepung
7 1.38 1.50 1.50 1.75 1.75
Ikan
Minyak
8 0.50 0.50 0.63 0.63 0.63
nabati
Obat-
9 0.19 0.25 0.25 0.13 0.13
obatan
Sumber : PT. Central Proteina Prima
9 5
� � ���� ≤ ���
�=1 �=1
dimana:
Min Z = ∑10
�=2 ���
X1 ≥ 785
X2 ≥ 2447
X4 ≥ 3953
X5 ≥ 6112
nol.. Untuk itu, model Goal Programming untuk fungsi ini adalah:
2. Proyeksi Keuntungan
Pada Tabel 5.2. telah dijelaskan bahwa keuntungan untuk setiap penjualan
jumlah keuntungan yang ingin dicapai pada tahun 2015 dapat dihitung dengan
rumus berikut :
= Rp. 233.279.700
Rekapitulasi hasil perhitungan proyeksi keuntungan untuk Tahun 2015 dapat
Penjualan
Bulan Total
Irawan 9001 (Rp) Irawan 682 (Rp) Irawan 683 (Rp) Irawan 683 SP (Rp) Irawan 684 S (Rp)
Januari 12717000 37439100 54544000 52179600 76400000 233279700
Februari 14094000 46512000 85932000 131722800 56212500 334473300
Maret 16281000 54146700 112392000 199254000 66975000 449048700
April 17091000 60358500 133924000 254773200 105812500 571959200
Mei 15714000 65132100 150514000 298293600 162300000 691953700
Juni 13527000 68467500 162176000 329815200 221312500 795298200
Juli 12717000 70380000 168924000 349324800 267050000 868395800
Agustus 14094000 70854300 170730000 356835600 287237500 899751400
September 16281000 69890400 167608000 352334400 276475000 882588800
Oktober 17091000 67488300 159558000 335834400 237637500 817609200
November 15714000 63663300 146580000 307322400 181150000 714429700
Desember 13527000 58400100 128674000 266798400 122137500 589537000
Sumber : Pengalahan Data
Dalam hal ini, sasaran perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Jadi,
nol. Untuk itu, model Goal Programming untuk fungsi ini adalah:
233.279.700
Min Z = DB16
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+ DA2 + DA3+ DA4+
Subject To
VI-1
Universitas Sumatera Utara
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 - DA16 =
233279700
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4, DB5, DA5, DB6,
DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10, DA10, DB11, DA11, DB12,
Formulasi fungsi pencapaian untuk Februari- Desember 2016 dapat dilihat pada
Tabel 5.18.
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 870
X2+ DB12 - DA12= 3040
X3+ DB13 - DA13= 6138
X4+ DB14 - DA14= 9979
X5+ DB15 - DA15= 4497
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 334473300
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
16800
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Februari
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z =DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1005
X2+ DB12 - DA12= 3539
X3+ DB13 - DA13= 8028
X4+ DB14 - DA14= 15095
X5+ DB15 - DA15= 5358
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 449048700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Maret 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DB7 - DA7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1055
X2+ DB12 - DA12= 3945
X3+ DB13 - DA13= 9566
X4+ DB14 - DA14= 19301
X5+ DB15 - DA15= 8465
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 571959200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
April 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 970
X2+ DB12 - DA12= 4257
X3+ DB13 - DA13= 10751
X4+ DB14 - DA14= 22598
X5+ DB15 - DA15= 12984
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 691953700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
17640
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Mei 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 835
X2+ DB12 - DA12= 4475
X3+ DB13 - DA13= 11584
X4+ DB14 - DA14= 24986
X5+ DB15 - DA15= 17705
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 795298200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Juni 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 785
X2+ DB12 - DA12= 4600
X3+ DB13 - DA13= 12066
X4+ DB14 - DA14= 26464
X5+ DB15 - DA15= 21364
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 868395800
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
19320
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Juli 2016 1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 870
X2+ DB12 - DA12= 4631
X3+ DB13 - DA13= 12195
X4+ DB14 - DA14= 27033
X5+ DB15 - DA15= 22979
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 899751400
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Agustus
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1005
X2+ DB12 - DA12= 4568
X3+ DB13 - DA13= 11972
X4+ DB14 - DA14= 26692
X5+ DB15 - DA15= 22118
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 882588800
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
September
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 1055
X2+ DB12 - DA12= 4411
X3+ DB13 - DA13= 11397
X4+ DB14 - DA14= 25442
X5+ DB15 - DA15= 19011
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 817609200
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
18480
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Oktober
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 – DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA2 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 970
X2+ DB12 - DA12= 4161
X3+ DB13 - DA13= 10470
X4+ DB14 - DA14= 23282
X5+ DB15 - DA15= 14492
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 714429700
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 =
17640
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
November
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 – DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8=
125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
Periode Fungsi
Min Z = DB11 +DB12 + DB13+ DB14+ DB15+ DB16 + DA1+
DA22 + DA3+ DA4+ DA5+ DA6+ DA7+ DA8+ DA9+
DA10
Subject To
X1+ DB11 - DA11= 835
X2+ DB12 - DA12= 3817
X3+ DB13 - DA13= 9191
X4+ DB14 - DA14= 20212
X5+ DB15 - DA15= 9771
16200X1 + 15300X2 + 14000X3 + 13200X4 + 12500X5 + DB16 -
DA16 = 589537000
0,4X1 + 0,35X2 + 0,35X3+ 0,25X4 + 0,25X5+ DA1- DB1 = 19320
12X1 + 11,75X2 + 11,25X3 + 10,75X4 + 11,50X5 + DA2 - DB2=
800000
Desember
1,88X1 + 1,88X2 + 2X3 + 2X4 + 1,88X5 + DA3 - DB3= 140000
2016
2,88X1 + 3X2 + 2,88X3 + 3X4 + 3X5 + DA4 - DB4= 220000
1X1 + 1,25X2 + 1,5X3 + 1,5X4 + 1,5X5+ DA5 - DB5= 120000
5,5X1 + 5,25X2 + 5,25X3 + 5,5X4 + 5X5 + DA6 - DB6= 380000
0,63X1 + 0,63X2 + 0,75X3 + 0,75X4 + 0,63X5+ DA7 - DB7=
55000
1,38X1 + 1,5X2 + 1,5X3 + 1,75X4 + 1,75X5+ DA8 - DB8= 125000
0,5X1 + 0,5X2 + 0,63X3 + 0,63X4 + 0,63X5+ DA9 - DB9= 45000
0,19X1 + 0,25X2 + 0,25X3 + 0,13X4 + 0,13X5 + DA10 - DB10=
15000
X1, X2, X3, X4, X5, DB1, DA1, DB2, DA2, DB3, DA3, DB4, DA4,
DB5, DA5, DB6, DA6, DB7, DA7, DB8, DA8, DB9, DA9, DB10,
DA10, DB11, DA11, DB12, DA12,DB13, DA13, DB14, DA14,
DB15, DA15, DB16, DA16≥ 0
diperoleh jumlah produksi optimum untuk masing-masing varian produk yaitu Irawan
9001, Irawan 682, Irawan 683, Irawan 683 SP dan Irawan 684 S. Langkah-langkah
penyelesaiannya adalah:
3. Hasil akan muncul pada reports window yang menunjukkan hasil perhitungan,
bulan Februari 2016 sampai dengan Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran 3.
jumlah produksi optimal untuk produk pakan udang PT. Central Proteina Prima,
jumlah produksi yang ditampilkan oleh software LINDO ini merupakan hasil
periode perencanaan produksi bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016
Tabel 5.19. Hasil Perencanaan Produk Pakan Udang dengan Goal Programming
Bulan Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
= Rp. 263.145.300
Rekapitulasi hasil perencanaan keuntungan dengan menggunakan goal programming
Januari 263145300
Februari 358839600
Maret 470860700
April 641006000
Mei 695216200
Juni 798112200
Juli 871680900
Agustus 899849400
September 888316000
Oktober 842860800
November 729347500
Desember 600994300
Total 8060228900
Sumber : Pengolahan Data
optimal yang dapat dihasilkan dengan memenuhi fungsi tujuan dan fungsi kendala
yang dimiliki perusahaan. Selisih antara produksi tahun 2015 dan perencanaan
Tabel 6.1. Selisih Peramalan dengan Hasil Optimasi Perencanaan Produksi Goal
yang diramalkan. Volume produksi yang dimaksimalkan terdapat pada produk Irawan
tahun 2016 sebesar 508 bag. Produk Irawan 683 S dimaksimalkan pada tahun 2016
sebesar 4876 bag Produk Irawan 683 SP dimaksimalkan pada tahun 2016 sebesar
7922 bag . Sedangkan produk Irawan 684 S dimaksimalkan pada tahun 2016 masing-
masing sebesar 2242. Hal ini dikarenakan pada beberapa periode kendala kendala jam
kerja dan ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam goal programming dapat
dioptimalkan.
Januari 323676 56848,64 86127,84 42448 154004 20619,12 48026,04 17787,8 5025,52
Februari 233749,25 40869,72 62750,04 30098,75 112126,75 14713,71 35371,52 12635,92 3247,41
Maret 346028,5 60584,56 91546,56 44890,5 164101 22005,66 50531,3 18843,76 5606,9
April 339968 58147,68 88009,68 43273 155867 20834,04 47622,78 18160,14 6017,88
Mei 638646,25 112685,2 170929,8 84482,5 305732,5 40936,05 96297,05 35463,45 9372,35
Juni 687123 120198,48 182975,76 90574,75 325143,75 43354,95 103025,31 38011,13 10101,21
Juli 762644 133453,44 203424,96 100888 360947,5 48081,84 114988,2 42326,46 10990,8
Agustus 792314 138883,04 211555,2 105130 375527 50088,84 119720,4 44095,8 11390,2
September 742854,25 129849,44 198092,28 98427,25 350882,25 46714,8 112131,28 41283,5 10644,64
Oktober 658462 115631,12 176011,2 87660 312666 41779,02 99960,2 36854,8 9250,9
November 527738 92150,88 140528,4 69537,5 249269 33168,18 79264,4 29183,5 7664,7
Desember 429754 75116,12 114652,68 56041,25 204212,5 27069,3 64361,64 23489,79 6324,82
Total 6482957 1134418 1726604 853451,5 3070479 409365,5 971300,1 358136,1 95637,33
684S
= 218841 kg
Tabel 6.2. menunjukkan bahwa target pemakaian bahan baku sebagai kendala
dalam perencanaan produksi untuk seluruh bahan baku berada dibawah batas
baku sudah tercapai, namun penggunaan bahan baku belum optimal dikarenakan
masih banyaknya bahan baku yang tersisa. Penggunaan bahan baku dalam satu tahun
hasil dari perencanaan produksi dengan goal programming lebih besar dari
penggunaan bahan baku pada produksi aktual perusahaan. Ketersediaan bahan baku
pada perencanaan produksi goal programming dengan aktual perusahaan masih dapat
terpenuhi karena penggunaan bahan baku pada tiap bulannya masih berada dibawah
batas maksimal ketersediaan bahan baku perusahaan. Sehingga tidak perlu dilakukan
Jam Kerja = (0,4 x 785) + (0,35 x 2447) + (0,35 x 5654) + (0,25 x 4351) + (0,25 x
6112)
= 5765,1 menit
Berdasarkan Tabel 6.4 dapat dilihat bahwa penggunaan total jam kerja yang
terpakai untuk produksi pakan terdapat beberapa melewati ketersediaan jam kerja
yang dimiliki pihak perusahaan yaitu pada bulan agustus dan september 2016. Hal ini
Penggunaan jam kerja dalam satu tahun dari hasil perencanaan produksi goal
programming lebih besar dari penggunaan jam kerja pada produksi aktual
Menit
Bulan Total
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 314 856,45 1978,9 1087,75 1528 5765,1
Februari 348 1182,65 2148,3 2858 1124,25 7661,2
Maret 402 1238,65 3355,1 3773,75 1339,5 10109
April 422 1380,75 3762,85 5818,75 2116,25 13500,6
Mei 388 1489,95 3762,85 5649,5 3311,25 14601,55
Juni 334 1566,25 4124,75 6246,5 4426,25 16697,75
Juli 373,2 1610 4223,1 6616 5358,75 18181,05
Agustus 348 1620,85 4170,7 6658,25 5644,75 18842,55
September 402 1633,45 4190,2 6573 5613,75 18812,4
Oktober 422 1543,85 4047,4 6441,25 5125,75 17580,25
November 388 1480,85 3664,5 6082,75 3623 15239,1
Desember 355,6 1335,95 3216,85 5234,25 2463 12605,65
Total 169596,2
Sumber : Pengolahan Data
Menit
Bulan Total
Irawan 9001 Irawan 682 Irawan 683 Irawan 683 SP Irawan 684 S
Januari 203,2 1134 2436 3080 1495 8348,2
Februari 401,6 1202,25 141,4 2900 1132,5 5777,75
Maret 424 1330,7 3115,7 2912,5 1375 9157,9
April 442,4 1442 4578 747 2152,5 9361,9
Mei 464 1568 3780 7028,75 3225 16065,75
Juni 434,8 1641,15 4301,5 6360,25 4505 17242,7
Juli 356 1647,8 4340,7 7262,5 5322,5 18929,5
Agustus 272 1584,8 4571 7725 5475 19627,8
September 252,4 1489,95 4217,5 6900 5500 18359,85
Oktober 436 694,4 3675 6665 4725 16195,4
November 332 1241,1 3062,5 4825 3700 13160,6
Desember 371,2 1704,85 1989,05 4350 2400 10815,1
Total 163042,5
= Rp. 263145300
Rekapitulasi untuk pencapaian keuntungan seluruh periode dapat dilihat pada
Tabel 6.4.
Januari 263145300
Februari 358839600
Maret 470860700
April 641006000
Mei 695216200
Juni 798112200
Juli 871680900
Agustus 899849400
September 888316000
Oktober 842860800
November 729347500
Desember 600994300
Total 8060228900
memeriksa pengaruh solusi optimal yang sudah dihasilkan jika nilai parameternya
diganti dengan nilai yang masih memungkinkan, hasilnya bisa tidak mengubah
solusi optimal atau bahkan bisa juga memberikan solusi optimal yang baru. Fungsi
Contoh perhitungan dilakukan untuk periode Januari 2016 yaitu dengan fungsi
= 233279700. Apabila keuntungan 13200 menjadi lebih besar yaitu 15200 maka
fungsi tujuan masih tercapai tetapi solusi optimal untuk jumlah produksi berubah
dari 3953 Bag untuk jenis Irawan 683 SP menjadi 4634 Bag dan untuk produk
keuntungan produk sensitif terhadap solusi optimal tetapi tidak sensitif terhadap
7.1. Kesimpulan
1. Trend permintaan untuk produk Irawan 9001 dan Irawan 684 S adalah
mengikuti pola siklis. Trend permintaan untuk produk Irawan 682, Irawan
sumber daya yang dimiliki perusahaan di tahun 2016 adalah Irawan 9001
sebesar 11242 bag , Irawan 682 sebesar 48399 bag, Irawan 683 sebesar
122130 bag , Irawan 683 SP sebesar 252959 bag , produk Irawan 684 S
sebesar 167098.
7.2. Saran
optimal.
produksi yang paling baik antara aktual dengan metode goal programming
PT. Central Proteina Prima merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand
Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada tahun 1953. Pada saat itu
perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand Indonesia, dan pada tahun 2008 perusahaan ini
berganti nama menjadi PT. Central Proteinaprima. PT. Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas
PMA (Penanaman Modal Asing) dan pertama sekali didirikan di Jakarta atas izin Pemerintah
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.
616/M/XI/1971 tanggal 29 november 1971. perusahaan ini mulai beroperasi secara komersil
pada tahun 1972 dengan kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Perusahaan ini merupakan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pakan ternak, maka PT. Charoen
Pokphand Indonesia semakin memperluas kegiatan usahanya dengan mendirikan pabrik baru di
Surabaya pada tahun 1976. Tiga tahun kemudian pabrik baru juga didirikan di Medan.
Pada tahun 1988, didorong oleh meningkatnya pasaran ekpor udang, maka PT.
Charoen Pokphand Indonesia menambah pakan udang kedalam rangkaian produksi pakan
ternaknya yang sudah demikian berkembang. Untuk ini kemudian didirikan pula sebuah pabrik
Medan Amplas. Pabrik dibangun di atas tanah seluas 17.595 m2. Pabrik ini mulai beroperasi
pada tahun 1990, dan pada tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Central Proteina Prima.
Adapun kapasitas produksinya mencapai 50.000 ton pakan udang setiap tahunnya.
pakan ternak terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi, fasilitas penelitian serta
makanan ayam (unggas), ikan, dan udang. Sistem produksi pada PT. Central Proteinaprima
1. Farming Division
Divisi ini membuka usaha perkembangbiakan hewan, pembuatan pakan ternak serta
pemasarannya. Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar, Medan.
Divisi ini memproduksi bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan udang dan
ikan termasuk pemasarannya. Divisi ini yang ditangani oleh PT. Central Proteinaprima
Medan - Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan
Lokasi ini sengaja dipilih karena sangat strategis dan berada di tepi jalan Tol Antar
Lintas Sumatera dan tepat di sebelah kanan pintu Tol Medan- Tanjung Morawa. Kecermatan
dalam memilih lokasi ini sangat membantu untuk memudahkan pengiriman barang keluar kota.
mendistribusikan produk pakan udang dan ikannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
saja, tetapi termasuk ke lintas negara. Daerah pemasaran untuk daerah dalam negeri melingkupi
Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%. Sementara 40% untuk untuk
pemasaran keluar negeri dipasarkan ke Negara Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat. Untuk
daerah pemasaran dalam negeri, dibagi atas 4 daerah, yaitu: 1. Daerah I, mencakup:
Daerah Propinsi Aceh, yaitu Pidie, Bireun, Langsa, Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Utara,
dampak positif terhadap lingkungan sekitar terutama bagi masyarakat. Dimana dengan adanya
PT. Central Proteinaprima, menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dalam
hal ini, pabrik menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan tentu saja berdampak positif
bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja, masyarakat sekitar juga
diberi keuntungan dengan membuka warung. Pengaruh berdirinya perusahaan ini terhadap
dampak lingkungan tidak membawa dampak yang negatif yang signifikan, namun adanya
limbah berupa pembuangan asap ke udara. Asap ini akan memberikan dampak buruk terhadap
Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling
organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktifitas, penunjukkan orang-
pengawasan dari sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan.
Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar
tercipta kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi. Adanya organisasi akan
mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap
anggota kelompok secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan
jawab.
Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan
sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien dan
efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang berbeda dalam
organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian rupa sehingga mereka
dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan di
Struktur organisasi perusahaan PT. Central Proteinaprima adalah bentuk lini dan staff
fungsional, dimana pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai
pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. Pimpinan bagian di tiap bidang
dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian pelaksana
Struktur organisasi PT. Central Proteinaprima Tbk dapat dilihat pada Gambar 2.1.
INTERNAL CONTROL
FP FA WH SR SECTION
SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR HEAD
-MECHANIC SPV
-Sales Adm. TRUCK SCALE -Un Loading Staff STORE ROOM
OPERATOR -ELECTRIC SPV -MECHANIC SPV KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN
- Sales Area OPERATOR -Forklift Operator STAFF
- ELECTRIC STAFF -MAINT STAFF
-MAINT STAFF -FORKLIFT
-BOILLER OPRT -MECHANIC
STAFF
1. General Manager
yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan
menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan agar
2. Internal Control
ataupun setiap tindakan yang dilakukan oleh direktur utama maupun para
3. Marketing Manager
hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun tugas-tugas dari
produksi.
Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas
terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak atau
hilang.
6. Purchasing Manager
perusahaan.
standar bahan.
7. Finance Manager
maupun pengeluaran.
maupun pengeluaran.
8. Accounting Manager
jadi.
perusahaan saingan.
penolong.
Manager.
Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian
Tugas–tugasnya adalah:
b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi
c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan
produksi.
produk jadi.
kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,
c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui
tugasnya sehari–hari.
Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset
Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
23. Karyawan
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik
untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal
yang ada.
Ukuran pemesanan produk dengan tipe ini adalah ukuran pemesanan kecil. Dimana
produknya bertipe diskrit, aliran produksinya dapat berbeda untuk tiap produk, setup
tinggi sehingga ongkos produksi tinggi, mesin-mesin bertipe general purpose, beban
kerja tiap stasiun kerja berbeda, dan keahlian pekerja dituntut tinggi. Job shop
2. Batch Production
konsumen. Pada proses produksi seperti ini, suatu pabrik memiliki kemampuan untuk
menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu jumlah tertentu yang
produksi untuk menghasilkan macam produk yang lain. Mesin atau peralatan
dirancang mengarah pada tipe general purpose machine tetapi untuk produksi dengan
3. Mass Production
Mass production dilakukan untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang besar
tetapi relatif sejenis. Mesin dan peralatan yang digunakan dirancang untuk mampu
menghasilkan produk dengan produksi tinggi yaitu dengan tipe special purpose.
terlalu membutuhkan skill yang tinggi dari operator. Jenis proses produksi PT.
dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dimana volume dan laju
produksinya tinggi.
Pengecekan dan pengawasan oleh bagian Quality Control dilakukan mulai dari
PT. Central Proteinprima mengeluarkan standar mutu bagi pakan udang dari
diternakkan, karena merupakan makanan yang bergizi tinggi sehingga selalu di cari
sebagai bahan untuk laukpauk. Untuk memproduksi pakan ini, perusahaan mengolah
di jaga agar jangan sampai rusak dan perlu pengawasan yang cermat, sehingga tidak akan
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan
berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase yang tinggi
dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan
1. Jagung
Jagung atau Corn Yellow merupakan sumber energi yang baik karena mengandung
zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang
digunakan pada PT. Central Proteinaprima dibedakan atas jagung lokal dan juga
jagung impor.
2. Dedak
Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak beras dan dedak
gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar.
Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses penyosohan beras.
Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang
digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum.
3. Bungkil Kacang Kedelai Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM mengandung
nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam amino lisin, yaitu asam
4. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung.
5. Tepung Daging dan Tulang Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan
hasil pengolahan dari daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung
7. Tepung cumi-cumi Merupakan sumber protein dan lemak, serta pembangkit selera
makan udang.
produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
1. Garam dan mineral, seperti sodium, pig minera, dan poultry mineral
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi. Tetapi
hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai
2. Air.
ternak.
dengan dua line produksi. Adapun tahapan-tahan proses dalam memproduksi makanan
udang adalah:
1. Penuangan
Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake I dan intake II.
Bahan baku yang halus seperti tepung terigu dan remix (dust) yang merupakan sisa hasil
pengayakan pellet yang undersize dituang pada intake I, sedangkan bahan baku yang
kasar seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang, dan tepung cumi-
Bahan baku yang digunakan pada intake II di bawa ke bucket elevator setinggi
28,8 meter dengan chain conveyor. Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa
gravitasi, bahan baku ini masuk kedalam drum siever untuk dibersihkan kotoran-kotoran,
kemudian masuk ke spout magnet yang berguna untuk menangkap besi dan logam-logam
lain yang tercampur kedalam bahan. Bahan baku ini kemudian dibawa ke rotary
distributor dengan screw conveyor untuk selanjutnya diisikan pada bin penampungan
bahan baku.
Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket elevator
setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor dan kemudian masuk kedalam spout magnet
dengan menggunakan pipa gravitasi. Bahan baku ini dibawa ke rotary distributor dengan
ton. Masing-masing bahan baku yang terdapat pada bin penampungan ditimbang secara
ditimbang dibawa dengan screw conveyor ke bin vertical mixer untuk selanjutnya
dilakukan proses pengadukan. Tenaga kerja pada bagian aktivitas penuangan berjumlah
12 orang.
2. Pengadukan I
Campuran bahan baku seberat dua ton diaduk pada vertical mixer, yang berguna
untuk mencampur bahan dari kedua intake agar tercampur rata. Waktu pengadukan
dilakukan selama 10 menit. Setelah 10 menit, slide bin mixer dibuka dan hasil
pengadukan dibawa melalui screw conveyor, bucket elevator, pipa gravitasi ke hammer
3. Penggilingan
ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan pipa gravitasi kemudian dimasukkan ke
automixer untuk dilakukan proses penghalusan lebih lanjut. Tenaga kerja pada bagian
4. Penghalusan
untuk membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi sehingga bisa melewati
ayakan 60 mesh. Hasil penghalusan ini selanjutnya dibawa ke pengayakan dengan bucket
elevator.
5. Pengayakan
menggunakan mesh 60. Hasil ayakan tersebut dimasukkakan ke bin mixer horizontal,
sedangkan sisa ayakan (oversizer) di bawa ke hammer mill untuk dilakukan proses
berjumlah 6 orang.
6. Pengadukan II
ikan, ikan segar, (ikan giling), obat-obatan serta vitamin dan mineral yang sudah
yang telah ditetapkan. Selanjutnya, campuran ini di aduk sampain rata dengan horizontal
mixer selama 15 menit. Kemudian pintu slide di buka dan hasil adonan ditampung pada
27,5 meter adonan masuk ke bin pellet untuk dilakukan pembutiran melalui pipa
gravitasi.
7. Pembutiran
Adonan campuran yang berada pada bin pellet di bawa ke conditioner dengan
screw feeder untuk dipanaskan dengan steam dari boiler. Pemanasan ini bertujuan untuk
berkisar antara 70-800C. Tekanan steam diatur dengan regulator system yang berkisar
antara 4-5,2 kg/m2. Adonan kemudian dimasukkan ke pellet mill melalui screw feeder
8. Pematangan
Pellet yang dihasilkan dari mesin pellet mill selanjutnya dibawa ke holding bin
dengan screw conveyor untuk dilakukan proses pematangan lebih lanjut. Proses ini
dilakukan dengan suhu 800C selama ± 45 menit. Tujuan proses pematangan ini adalah
agar butiran pellet yang dihasilkan matang sampai kedalam (bahan sekedar matang
dipinggirannya saja) serta agar kadar air pellet yang berkisar 15%. Selanjutnya pellet ini
Pellet yang keluar dengan kadar air 15 % masuk ke pengeringan melalui rotary
yang diputar oleh electromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan dua tingkat, yaitu
drier A dan B. Steam dialirkan dari boiler dengan tekanan berkisar 5 kg/m2, suhu
maksimum drier 1250C. Udara panas dalam drier dihisap dengan menggunakan blower.
yang mana proses dalam drier B sama dengan drier A. Jumlah kadar air yang berkurang
menit. Selanjutnya pellet yang telah dikeringkan dibawa ke mesin pendingin (cooler)
orang.
10. Pendinginan
dihisap oleh blower melalui double cyclone dan air lock. Didalam cooler ditempakaan
blower pada setiap tingkat untuk mnyemprotkan udara dingin. Pellet yang keluar dari
cooler diangkat kepengayakan melalui bucket elevator setinggi 25 meter, dengan pipa
dengan yang berukuran undersize (terlalu kecil). Disesuaikan dengan ukuran yang
yang undersize ditampung didalam goni sebagai remix (digun/akan sebagai bahan baku
lagi).
Pellet hasil pengayakan dibawa ke bin packing melalui pipa gravitasi. Apabila
bin packing telah penuh, slide terbuka secara otomatis, kenmudian pellet masuk ke dust
mengakibatkan pellet turun ke bawah (kedalam bin timbangan) sedangkan abu naik
dihisap blower melalui double cyclone. Tenaga kerja bagian pengayakan pellet berjumlah
6 orang.
Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumble dengan bucket elevator
setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line dua. Dari bin
crumbler. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan dengan mesin penghancur
(crumble machine) yang berguan untuk membuat makanan udang yang kecil yang
Crumble hasil pengayakan dibawa dengan chain conveyor dan bucket elevator
ke pengayakan untuk memisahkan crumbler dengan tepung yang terjadi akibat proses
penghancuran. Bentuk tepung ini kemudian dibawa kembali ke proses pembutiran dengan
dilakukan proses pengarungan (pengemasan). Apabila bin packing telah penuh, slide
terbuka otomatis, lalu crumbler masuk masuk ke dust separator untuk dibersihkan dari
abu. Udara dihembuskan dari blower yang menagkibatkan crumbler turun kebawah (ke
dalam bin timbangan) sedangkan abu dihisap naik oleh blower melalui double cyclone.
13. Pengemasan
Produk jadi crumbler dan pellet yang berada dalam bin timbangan dicurahkan
kedalam karung palstik sambil ditimbang secara otomatis, dengan berat netto 25 kg.
Setelah pengarungan, produk jadi dibawa ke penjahitan karung melalui belt conveyor.
Penjahitan karung dilakukan dengan mesin jahit karung (sewing machine). Selanjutnya
2.8.1. Mesin
Mesin yang digunakan pada PT. Central Proteina Prima dapat dilihat sebagai
berikut:
Jumlah : 2 unit
Daya : 7,5 HP
Kapasitas : 14 ton/jam
Jumlah : 2 unit
Daya : 15 HP
Jumlah : 2 unit
Merek : IDAH
Daya : 152 HP
Kapasitas : 4 ton/jam
Jumlah : 2 unit
Daya : 150 HP
Kapasitas : 3 ton/jam
Jumlah : 2 unit
Merek :ROTEX
Daya : 5,5 HP
Jumlah : 4 unit
Daya : 20 HP
Jumlah : 4 unit
Daya : 125 HP
Jumlah : 4 unit
Daya : 125 HP
Jumlah : 8 unit
Daya : 10 HP
Kapasitas : 3 ton/jam
Jumlah : 2 unit
Daya : 12 HP
Jumlah : 4 unit
Daya : 2,0 HP
Jumlah : 1 unit
Daya : 125 HP
Kapasitas : 4 ton/jam
Jumlah : 1 unit
Daya : 2,0 HP
Jumlah : 2 unit
Merek : ROTEX
Daya : 0,5 HP
Jumlah : 1 unit
Daya : 0,5 HP
Jumlah : 3 unit
Kuat arus : 1A
sebagai berikut:
1. Alat transportasi, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku
maupun produk yang sudah menjadi makanan ternak. Adapun alat transportasi yang
digunakan adalah :
a. Chain Conveyor
Type : 280.330.70
Kapasitas : 80 m3/jam
Daya : 5,5 HP
b. Bucket Elevator
Type : 260x260
Kapasitas : 70 m3/jam
Daya : 5,5 HP
c. Screw Conveyor
Kapasitas : 50 m3/jam
Daya : 4,5 HP
d. Forklift
Kapasitas : 2500 kg
e. Belt Conveyor
jahit.
f. Kereta Sorong
Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja
bagi para karyawannya. Jumlah jam kerja pada PT. Central Proteina Prima adalah lima
hari kerja dalam seminggu (senin s/d jumat) untuk bagian produksi dan non produksi,
sedangkan untuk bagian keamanan bekerja setiap hari (senin s/d minggu). Ketentuan jam
1. Satu shift untuk bagian non produksi (8 jam sehari), dengan perincian:
2. Tiga shift untuk bagian produksi (24 jam sehari) dimana satu shift adalah 8
3. Bagian keamanan (satpam) dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota tiap
PENDAHULUAN
perbaikan sistem perencanaan produksi secara terus menerus dalam rangka memenuhi
permintaan pelanggan. Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting
bertujuan memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimilki
kapasitas mesin, tenaga kerja, teknologi, dan lain-lain.Secara praktik, tidak sedikit
masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menyusun rencana produksi yang baik,
misalnya kekurangan persediaan atau persediaan produk yang terlalu besar (overstock)
serta penyelesaian proses produksi yang tidak tepat waktu. Oleh karena itu diperlukan
produksi pakan udang dimana daerah pemasarannya mencakup sebagian besar wilayah
Sumatera dan Jawa. Produk pakan yang dihasilkan berdasarkan ukurannya ada 5 jenis
yaitu IRAWAN 9001, IRAWAN 682 , IRAWAN 683, IRAWAN 683 SP dan IRAWAN
684 S. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pakan udang ialah jagung,
bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang , tepung cumi, tepung terigu, tepung
dengan taksiran berdasarkan permintaan tahun lalu pada bulan yang sama. Tetapi
taksiran yang dilakukan kurang efektif karena perusahaan sering dihadapkan dengan
permintaan mengakibatkan tingginya opportunity loss cost dan tingginya modal yang
tertanam di dalam gudang. Data ketidaksesuaian produksi dan permintaan untuk bulan
Tabel. 1.1. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 9001 Periode Januari - Desember 2015.
Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity Modal
Bulan
(bag) (bag) (bag) (bag) Loss Cost Tertanam
Januari 59 508 736 -169 Rp.44362500
Februari 0 1004 656 348 Rp.91350000
Maret 348 1060 1129 279 Rp.73237500
April 279 1106 1124 261 Rp.68512500
Mei 261 1160 1144 277 Rp.72712500
Juni 277 1087 848 516 Rp.135450000
Juli 516 890 808 598 Rp.156975000
Agustus 598 680 928 350 Rp.91875000
September 350 631 1114 -133 Rp.34912500
Oktober 0 1090 859 231 Rp.60637500
November 231 830 743 318 Rp.83475000
Desember 318 928 952 294 Rp.77175000
Total 10974 11041 Rp.79275000 Rp.911400000
Tabel. 1.3. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
kelebihan stok dan kekurangan stok. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan
yaitu meminimalkan kelebihan dan kekurangan stok, untuk itu selisih antara produksi
dan permintaan diharapkan mendekati nol dan persediaan minimum digudang tetap
terpenuhi. Kelebihan stok menyebabkan adanya modal yang tertanam di gudang dan
juga menyebabkan produk cacat berupa biji pakan yang hancur, packing yang rusak
Goal Programming adalah salah satu model matematis yang dipandang sesuai
pencapaian relatif dari tujuan-tujuan yang ada. Dalam Goal Programming terdapat
penyimpangan hasil penyelesaian di atas sasaran dan juga di bawah sasaran. Jika
Susanto dalam penelitian optimalisasi produksi pada perusahaan roti Donna Jaya
input yang dimiliki. Oleh sebab itu, optimalisasi produksi diperlukan untuk menghadapi
persaingan yang semakin ketat. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah produk yang
diproduksi ternyata tidak terserap secara optimal sehingga masih ada produk kembali.
Salah satu upaya meminimalkan produk kembali adalah dengan menggunakan Goal
Ade Herlambang pada optimalisasi produksi pembuatan kemasan gelas PT. IGLAS.
Dalam upaya optimalisasi produksi perusahaan memiliki beberapa tujuan yang ingin
produksi. Untuk memberikan solusi optimal yang merupakan titik temu dari beberapa
tujuan yang telah ditetapkan, metode yang digunakan adalah goal programming. Hasil
total produksi diperoleh 367.000 botol dan untuk meminimumkan anggaran biaya
tercapai sebesar Rp. 34.241.020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan yang telah
dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Oleh karena itu,
produksi untuk mengetahui jumlah kombinasi produk yang akan diproduksi dengan
memperhatikan ketersediaan jam kerja dan bahan baku serta dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan .
produksi) dan terjadi kelebihan produksi pada jenis pakan udang tertentu dalam
beberapa periode sehingga menyebabkan tingginya biaya yang tertanam di gudang dan
dengan melihat ketersediaan kapasitas, material, dan sumber daya yang disediakan
bagi perusahaan, universitas maupun bagi peneliti sendiri. Manfaat yang dapat diperoleh
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Universitas
Fakultas Teknik USU dan menjadi bahan literatur bagi penelitian oleh departemen
di kemudian hari.
2. Produk yang dianalisis adalah 5 jenis pakan udang yang diproduksi perusahaan.
3. Data produksi dan permintaan yang digunakan adalah pada periode Januari 2015 -
Desember 2015.
1. Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau perubahan
penelitian dilakukan.
3. Harga bahan baku dan harga penjualan tidak berubah selama penelitian
PRIMA
Oleh :
KISWANTO MARINO SIHOMBING
110403107
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir merupakan langkah awal bagi penulis untuk melanjutkan
ke penelitian dan penulisan laporan Tugas Akhir. Hal ini merupakan langkah awal bagi
penulis untuk mengenal lingkungan kerja aktual serta menerapkan ilmu yang telah
Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari struktur pengerjaan laporan Tugas Akhir
dan dasar-dasar dari penelitian yang akan dilakukan di PT. Central Proteina Prima,
belum sempurna sehingga memerlukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik atau saran yang membangun dalam penyempurnaan
laporanini.
(Kiswanto M Sihombing)
BAB HALAMAN
ABSTRAK ......................................................................................... xv
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
− Peramalan Produk
− Output Lindo
GAMBAR HALAMAN
5.1. Scatter Diagram Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015 ............... V-7
5.2. Grafik Uji Hipotesis Irawan 9001 dengan Distribusi F ................ V-14
5.3. Batas Kelas Perhitungan Peramalan Permintaan Irawan 9001 ..... V-16
TABEL HALAMAN
5.2. Data Harga Pokok dan Penjualan Pakan Udang ............................ V-2
5.4. Waktu Kerja yang Tersedia pada Tahun 2015 ................................ V-4
5.7. Data Historis Permintaan Irawan 9001 Tahun 2015 ....................... V-6
5.19. Hasil Perencanaan Produk Pakan Udang dengan Goal Programming V-44