Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK FABRIKASI

Tugas Makalah Perencanaan Produk dan Pengendalian Produksi

Disusun Oleh :
Muhammad Abdurrohman (40040219650088)

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN REKAYASA PERANCANGAN MEKANIK
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmat-Nya saya dapat
membuat makalah yang berjudul “Perencanaan Produk dan Pengendalian Produk”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Fabrikasi.

Dalam penyusunan tugas makalah Teknik Fabrikasi ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, atas bantuan dari berbagai pihak atas dukungan yang
diberikan dalam pembuatan makalah ini. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Bapak Dr. Seno Darmanto, ST, MT. Selaku kepala program studi rekayasa
perancangan mekanik
3. Bapak Ir. H. Murni, MT. Sebagai pembimbing mata kuliah Teknik
Fabrikasi
4. Dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada
penulis. Penulis mengharapkan semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Semarang, 1 Juni 2022

Penulis

Muhammad Abdurrohman
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan produksi merupakan hal penting dalam menjalankan aktivitas bisnis di
suatu perusahaan. Hal ini karena perencanaan produksi mencakup proses pertama dalam
kegiatan di perusahaan yaitu peramalan jumlah permintaan sampai penjadwalan produksi.
Menurut Assauri (2008) pengertian perencanaan produksi adalah kegiatan perencanaan
dan pengorganisasian mengenai tenaga kerja, bahan-bahan baik bahan baku maupun
bahan pendukung, mesin-mesin, dan peralatan lain, beserta modal yang diperlukan untuk
memproduksi suatu produk pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang
diperkirakan atau diramalkan. Perencanaan produksi yang baik tidak hanya perencanaan
yang memperhatikan kuantitas saja tetapi juga harus memperhatikan segi kualitas dari
produk yang dihasilkan. Sebagai contoh adalah kondisi dari produk makan yang juga
harus diperhatikan. Kondisi makanan yang diinginkan konsumen tentunya adalah
makanan yang masih fresh, tidak dingin, dan bukan olahan yang sudah diproduksi lama.
Karena itu perencanaan produksi menjadi dasar dari keseluruhan kegiatan pemenuhan
permintaan konsumen dan pihak lain untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
Secara umum pengendalian produksi diperlukan untuk mengatur segala jenis produksi
yang nantinya akan diproduksi perusahaan tersebut untuk mengetauhui segala resiko yang
nantinya akan terjadi pada saat proses perencanaan hingga proses produksi barang
tersebut.
PPIC adalah suatu proses membuat perencanaan & pengendalian produksi, merancang
aliran kerja (workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi, menyusun
jadwal sumberdaya dan mengeksekusinya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
terbaik bagi customer, Serta meminimumkan biaya produksi keseluruhan Dengan PPIC
diharapkan dapat menjelaskan mengenai perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan dengan fungsi-fungsi manajemem lainnya dalam perusahaan, sehingga dapat
melakukan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan dan mengaplikasikannya
sesuai dengan kondisi perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam menjalankan perencanaan dan pengendalian produksi pastinya ada
permasalahan dan hambatan didalamnya. Setiap permasalahan yang ada tentunya
memiliki solusi dan pembahasan ini juga akan meliputi solusi dari setiap permasalahan
yang ada dalam menjalankan perencanaan dan pengendalian produksi.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan ini adalah:
1. Hambatan pada saat menjalankan perencanaan dan pengendalian produksi
2. Solusi dari setiap hambatan atau permasalahan yang ada
1.4 Tujuan
Makalah ini dibuat penulis untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian produksi
baik secara umum dan detail. Untuk menambah wawasan serta pembelajaran bersama
pagi para pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defini Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Secara umum perencanaan & pengendalian produksi dapat diartikan sebagai
aktivitas merencanakan dan mengendalikan material masuk, mengalir, dan keluar dari
sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat,
waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang minimum. PPIC adalah suatu
proses membuat perencanaan & pengendalian produksi, merancang aliran kerja
(workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi, menyusun jadwal
sumberdaya dan mengeksekusinya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
terbaik bagi customer, serta meminimumkan biaya produksi keseluruhan.
2.2 Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi dapat dikelompokkan
menjadi tiga antara lain meliputi:

1.Routing
Routing merupakan kegiatan menentukan urut – urutan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan,sejak dimulai sampai dengan barang itu jadi.

2. Scheduling
Scheduling merupakan pembuatan jadwal (shedule) untuk melaksanakan suatu
pekerjaan. Jadwal kegiatan dibuat sejak mulainya pekerjaan sampai dengan selesai.
Penyusunan schedule biasanya didasarkan pada per-mintaan konsumen, kemampuan
sarana dan prasarana dan kendala – kendala yang lain. Biasanya untuk menjaga
kelancaran proses produksi perlu dibuat Master Schedule. Master Schedule adalah
daftar barang setiap macam barang pada waktu – waktu tertentu. Untuk memudahkan
pelaksanaannya dan membacanya, biasanya schedule dinyatakan dalam bentuk table
atau kadang – kadang berbentuk Guant chart, yaitu bagan berupa balok untuk
menunjukkan waktu kegiatan.

3.Dispatching&Followup
Dispatching merupakan pemberian wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Pelaksanaan dispatching dapat dilakukan dengan perintah lisan, perintah tertulis, atau
dengan tanda yang berupa bunyi. Sedangkan Follow up merupakan suatu langkah
perbaikan atas kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Kesalahan terjadi karena
rencana tidak sesuai dengan pelaksanaan.
2.3 Prosedur Perencanaan Produk

Perencanaan produksi berdasarkan permintaan pasar Perencanaan untuk


perusahaan yang menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar, pada
umumnya macam produknya standar, usia produk panjang dan jumlah permintaan
banyak. Perencanaan didahului dengan membuat forecasting permintaan, kemudian
diikuti dengan rencana persediaan barang jadi dan rencana jumlah produksi.
Selanjutnya dibuat rencana kebutuhan bahan baku,bahan pembantu, sumberdaya
manusia, kebutuhan mesin dan sebagainya. Dari rencana kebutuhan bahan baku dapat
dilanjutkan dengan rencana pembelian dan rencana penyimpanan barang. Dari
rencana kebutuhan mesin dapat dilanjutkan dengan rencana pemanfaatan kapasitas
dan scheduling.
Perencanaan produksi berdasarkan order Perencanaan untuk perusahaan yang
melayani pesanan. Umumnya menghasilkan barang yang bermacam – macam, dengan
bahan baku yang bermacam – macam. Permintaan barang bermacam – macam,
macamnya berganti-ganti dan jumlahnya tidak tentu, sehingga sulit dibuat forecast
permintaanya. Karena macam dan jumlah permintaan konsumen sulit diforecast,
maka fasilitas produksi harus dibuat relative fleksibel, penyediaan bahan-baku dan
pembantu berdasarkan rata – rata kebutuhannya pada tahun – tahun sebelumnya, dan
belum tentu mengaitkan dengan macam barang yang dihasilkan.
2.4 Pengembangan Perencanaan dan Pengendalian Produksi denga MRP

Salah satu pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan


pengendalian produksi adalah sistem perencanaan kebutuhan material (Material
Requirement Planning). Dalam MRP biasanya hasil produksi akhir terdiri dari
beberapa komponen, yang dibuat sendiri di pabrik. Masukan – masukan untuk
membuat MRP:

1. Bills of Materials

Bills of Material adalah daftar barang – barang yang diperlukan untuk membuat suatu
produk. Daftar ini memuat apa saja yang diperlukan untuk membuat suatu barang,
serta jumlah yang diperlukan untuk setiap produk.
2. Struktur Produk

Struktur produk adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara
beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang
biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.

3. Master Production Schedule

Master production schedule adalah jumlah barang yang dibuat pada setiap periode
yang kan datang. Biasanya kebutuhan produksi tiap minggu, bulan atau hari.

4. Data Inventory atau persediaan barang

Informasi yang berkaitan dengan inventory adalah gross requirement, schedule


receipts, projected on hand inventory, planned receipts, dan planned order releases.
2.5 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi mempunyai tanggung jawab terhadap pembuatan
peramalan, rencana produksi, penjadwalan produksi, penugasan kerja, jalur produk,
tingkat persediaan, ukuran jumlah pembelian yang ekonomis dan penyaluran produk
dll
2.6 Dokumen Proses Produksi

Untuk mengendalikan proses produksi diperlukan “dokumen” bagi penguraian


dan spesifikasi produk. Dokumen yang dimaksudkan adalah yang meliputi:

1.Program produksi ( PP )
Suatu rencana jangka-panjang yang biasanya untuk pengembangan dan pengenalan
produk – produk baru.
2. Rencana Produksi
Perencanaan yang biasanya bagi produk khusus, dimana dalam perencanaan tersebut
akan dikendalikan produksi untuk periode waktu jangka-menengah.
3. Jadwal produksi ( JP )

Suatu perluasan rencana produksi untuk mengendalikan produksi dari produk –


produk dan komponen – komponennya.

4. Perintah kerja (PK )

Suatu kewenangan dari departemen produksi untuk melaksanakan suatu tugas khusus,
dalam arti apa yang akan dikerjakan dan kapan suatu pekerjaan dilakukan.

5. Laporan penyelesaian ( LP )

Pengawas produksi melaporkan penyelesaian suatu perintah kerja. Laporan ini dapat
digabungkan dengan perintah kerja.

6. Catatan persediaan ( CP )

Suatu catatan yang memuat tentang jumlah persediaan produk, suku cadang,
komponen, dan sebagainya. Persediaan tersebut dapat berupa barang yang disimpan
atau yang masih dalam proses.

7. Deskripsi/uraian produk ( UP )

Keterangan fisik atau karakteristik suatu darang yang disesuaikan dengan suatu daftar
uraian barang yang standar.

8. Gambar Produk ( GP )

Menggambarkan defenisi dari seluruh produk dan bagian – bagiannya yang digunakan
dalam pembuatan atau perakitan produk.
9. Spesifikasi Produk ( SP )

Keterangan mengenai kemampuan dan kondisi suatu suatu produk sesuai dengan
fungsinya. Juga diterangkan percobaan apa yang digunakan dalam menentukan dapat
diterimanya suatu produk.

10. Deskripsi Proses ( DP )

Keterangan dari rincian proses yang digunakan dalam membuat produk dan bagian
bagian komponennya.

11. Taksiran biaya ( TB )

Suatu bentuk taksiran biaya produksi berdasarkan suatu jadwal tertentu, yang dapat
dijadikan sebagai informasi untuk diajukan dalam penetapan atau perencanaan
anggaran belanja.

12. Standar pekerjaan (STP)

Waktu standar yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dalam


keadaan normal.

13. Laporan penerimaan ( LP )

Pengakuan resmi penerimaan bahan – bahan sesuai dengan deskripsi dan kualitas
yang ditetapkan dalam perintah pembelian. Laporan ini tidak mencatat atau
mengadakan pengakuan dapat diterimanya kualitas bahan.

14. Laporan pemeriksaan penerimaan ( LPP )


Keterangan dari hasil pemeriksaan barang yang diterima setelah barang tersebut diuji
sesuai dengan spesifikasinya.

15. Laporan pemeriksaan dalam – proses ( LPdP )

Keterangan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap produk yang masih dalam
proses pembuatan

16.Laporan pemeriksaan akhir (LPA)

Keterangan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap barang jadi sebelum


peyerahan barang.

17. Daftar permintaan barang ( DPB )


Permintaan dari pengendalian produksi untuk dapat membeli membeli barang –
barang tertentu sesuai dengan jadwal yang diberikan.

18. Berita acara penerimaan barang ( BAPB )


Pengakuan resmi penerimaan komponen - komponen/bahan – bahan sesuai dengan
deskripsi dan kualitas yang ditetapkan dalam perintah pembelian.

19. Bukti pengeluaran barang ( BPB )


Keterangan jumlah barang yang dikirim sesuai dengan perintah penjualan termasuk
tanggal dan kepada siapa dikirimkan.
2.6 Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai
fungsi dari waktu.
6. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan
permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
penyimpangan.
7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan
dibeli.
8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis
9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu
10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan,
dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja
yang terperinci
2.7 TINGKAT PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
1. Perencanaan Jangka Panjang: Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah
produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan
perencanaan finansial.
2. Perencanaan Jangka Menengah: Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan
kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
3. Perencanaan Jangka Pendek: Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir,
perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi,
perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.
2.8 AKTIVITAS DALAM PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
- Peramalan kuantitas permintaan
- Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
- Perencanaan kapasitas (Menyusun Rencana Agregat) tenaga kerja, mesin, fasilitas
untuk penyesuaian permintaan dengan kapasitas. Rencana agregat bertujuan untuk
membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja (reguler,
lembur, subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya
secra terpadu (tidak per produk).
- Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci
mengenenai “apa & berapa unit” yang harus diproduksi pada suatu periode
tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya)
memecah (disagregat) rencana agregat ke dalam rencana produksi (apa, kapan,
berapa) yang akan direalisasikan.
- Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
- Penjadwalan pada mesin & fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi unrutan
pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dsb.
- Monitoring aktivitas produksi
- Pelaporan dan pendataan
2.9 STRATEGI RESPONS TERHADAP KONSUMEN
DESIGN TO ORDER (ENGINEER TO ORDER): Dalam strategi ini, perusahaan
tidak membuat produk itu sebelumnya atau dengan kata lain cocok untuk produk-
produk baru dan/atau unik secara total. Perusahaan yang memilih strategi ini tidak
mempunyai sistem inventori karena produk baru akan didesain dan diproduksi setelah
ada permintaan pelanggan.
MAKE TO ORDER: Perusahaan industri yang memilih strategi make to order hanya
mempunyai desain produk dan beberapa material standar dalam system inventori dari
produk-produk yang telah dibuat sebelumnya
ASSEMBLE TO ORDER: Perusahaan industri yang memilih strategi assemble to
order akan memiliki inventori yang terdiri dari semua subassemblies atau modul-
modul (modules). Apabila pelanggan memesan produk, produsen secara cepat merakit
modul-modul yang ada dan mengirimkan dalam bentuk produk akhir ke pelanggan.
MAKE TO STOCK: Perusahaan yang memilih strategi make to stock akan memiliki
inventori yang terdiri dari produk akhir (finished product) untuk dapat dikirim dengan
segera apabila ada permintaan dari pelanggan.
• MAKE TO DEMAND: Strategi make to demand dapat dianggap sebagai suatu
strategi baru yang dikembangkan dalam peusahaan industri, dimana respons terhadap
permintaan pelanggan secara total adalah fleksibel. Dalam strategi make to demand,
penyerahan produk dari perusahaan berkaitan dengan kualitas dan waktu penyerahan
(delivery time) secara tepat berdasarkan keinginan pelanggan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan suatu hal yang penting di
dalam sebuah perusahaan produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi
bertujuan untuk mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien
dan efektif, memonitor permintaan yang aktual, membuat jadwal terperinci agar
bisa jalan sesuai perencanaan dari awal hingga akhir. Adapun faktor – faktor yang
menghambat jalanannya perencanaan dan pengendalian produksi yaitu human
error, bahan baku tidak terpenuhi, rusaknya mesin yang menghambat jalannya
produksi.
3.2 Saran
Penulis meminta saran dan masukannya untuk kemajuan dari makalah yang
penulis buat, dibutuhkan saran dan masukan yang membuat kita sama sama
berkembang. Makalah ini dibuat agar pembaca mengetahui tentang perencanaan
dan pengendalian produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai