SYAHRUL .M (A0120357)
SADARIANA (A0120329)
MARNA (A0120520)
FITRIANI (A0120311)
RASDIANA (A0120)
AHMAD SUKADDIN (A0120503)
Pendahuluan
1
Menurut Nurliza (2017:119) perencanaan produksi meru-
pakan kegiatan sebelum dilakukannya produksi seperti penen-
tuan, akuisisi dan pengaturan semua fasilitas yang diperlukan
untuk produksi di masa yang akan datang sehingga menggam-
barkan desain sistem produksi.
2
Pengertian Perancangan Proses Produksi
Perancangan proses produksi adalah salah satu tahapan dan
sebuah rencana produksi yang merupakan faktor penting bagi
keberlangsungan suatu perusahaan. Tanpa adanya rencana
produksi yang baik, maka tujuan perusahaan tidak akan dapat
dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor
produksi yang ada akan habis dengan boros.
Perencanaan produksi juga merupakan suatu fungsi dari mana-
jemen pokok dan mencakup beberapa hal yang saling berhub-
ungan satu sama lain.
a. Tujuan perencanaan produksi
Tujuan Perencanaan Produksi Secara umum, tujuan dari
diadakannya kegiatan perencanaan produksi adalah untuk
mencapai akurasi secara kualitas dan kuantitas sebuah
proses produksi. Aspek atau elemen yang menentukan ada-
lah bahan baku, peralatan, media produksi, hingga jumlah
waktu dan sumber daya.
Selain itu, perencanaan produksi juga bertujuan untuk
menyesuaikan kapasitas dengan perkiraan permintaan (de-
mand forecast).
Di bagian ini, Krealogi jabarkan apa saja tujuan dari proses
perencanaan produksi.
1) Meminimalisir Biaya, Memaksimalkan Keuntungan
Perencaan produksi memiliki tujuan untuk menekan
biaya produksi dengan menyesuaikan perencanaannya.
3
Selain itu, diupayakan juga agar keuntungan yang
didapatkan dapat lebih maksimal. Hal tersebut dapat di-
capai dengan optimalisasi setiap aspek produksi yang te-
lah terlebih dahulu ditentukan dalam rencana (bahan
baku, tenaga kerja, dan lainnya
2) Menciptakan Kepuasan Pelanggan
Produk yang baik adalah produk yang mampu me-
nyelesaikan permasalahan dan memuaskan pelanggan.
Perencanaan produksi membantu terwujudnya produk
dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan per-
mintaan. Produk yang memiliki performa bagus dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan.
3) Menghindari Penurunan Nilai Produk
Perencanaan produksi yang disusun dengan baik akan
menghindari kemungkinan perusahaan untuk me-
nanggung risiko penurunan nilai produk. Penurunan
nilai produk dapat terjadi karena berbagai macam hal
seperti kerusakan, melebihi masa pakai, dan lain se-
bagainya. Tentunya, adanya penurunan nilai produk
dapat merugikan perusahaan.
4) Mencapai Efisiensi Sumber Daya Manusia
Tujuan selanjutnya adalah untuk menentukan jumlah
tenaga kerja dan juga bobot pekerjaannya. Hal ini dil-
akukan untuk menghindari terjadinya kekurangan mau-
pun kelebihan tenaga kerja untuk menyelesaikan sebuah
4
proyek. Selain waktu produksi yang cepat, efisiensi juga
dapat menghemat pengeluaran perusahaan.
5) Memaksimalkan Kapasitas Sarana Produksi
Perencanaan produksi memungkinkan setiap sarana
produksi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Sehingga, hasil dan kapasitas output juga lebih maksi-
mal.
b. Fungsi perencanaan produksi
Fungsi dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah:
1) Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam
jumlah produksebagai fungsi dari waktu.
2) Memonitor permintaan yang aktual, membanding-
kannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan
melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
penyimpangan.
3) Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis
atas bahan baku yangakan dibeli.
4) Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
5) Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan
pada saat tertentu.
6) Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya
dengan rencanapersediaan, dan melakukan revisi
rencana produksi pada saat yangditentukan.
7) Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pem-
bebanan mesin dan tenagakerja yang terperinci
5
Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam
Sistem perencanaan dan bagian terkait dengan sistem
perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan
tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka setiap
personal disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer
dan procedure yang diterapkan. Dengan demikian
efektifitas kerja dapat ditingkatkan
Jenis-Jenis Perencanaan Proses Produksi
Adapun jenis-jenis dari perencanaan produksi yaitu sebagai
berikut:
a. Jangka pendek
Jenis perencanaan ini menentukan kegiatan
produksi dalam jangka waktu pendek, biasanya satu ta-
hun mendatang bahkan kurang dari itu. Adapun tujuan
perencanaan jangka pendek ini berguna untuk mengatur
penggunaan sumber daya yang ada serta fasilitas
produksi yang dimiliki perusahaan. Jenis perencanaan
ini disebut juga perencanaan operasional.
b. Jangka panjang
Perencanaan untuk produksi jangka panjang dil-
akukan untuk menentukan kegiatan produksi lebih dari
satu tahun. Jangka waktu untuk jenis perencanaan ini bi-
asanya cukup lama yakni sekitar 5 tahun. Sebab dil-
akukan untuk ekspansi pabrik, pertambahan kapasitas
peralatan atau mesin, serta pengembangan produk.
6
Tahapan-Tahapan Perencanaan Proses Produksi
a. Planning/Perencanaan
Pada fase atau tahapan pertama ini, Anda harus mem-
buat rencana terkait target volume produksi, desain
produk, biaya produksi atau anggaran yang dibutuhkan,
juga bahan bakunya. Selain itu, jumlah tenaga kerja
yang diperlukan untuk bisa mencapai target jumlah
produksi juga termasuk dalam tahapan ini yang bisa di-
atur dengan software HR. Sebuah perencanaan bisa
dibuat dengan matang, hanya ketika Anda memiliki in-
formasi detail terkait selera pasar, kebutuhan dan juga
keinginan konsumen. Tidak lupa juga analisa atas kapa-
sitas produksi dalam satu periode tertentu, sehingga bisa
diproyeksikan target produksi yang bisa diwujudkan.
b. Routing/Mengarahkan Alur
Di tahapan kedua ini, Anda akan mengarahkan alir
proses produksi mulai dari bahan baku, pembentukan,
pemolesan, finishing, quality control, sampai distribusi.
c. Scheduling/Penjadwalan
Menentukan jadwal adalah tahapan yang harus dil-
akukan sesudah Anda mengarahkan alur produksi. Hal
itu dikarenakan, penjadwalan akan sangat
mempengaruhi jam kerja tenaga kerja, serta memperhi-
tungkan kapasitas produksi. Untuk langkah awal, Anda
harus membuat jadwal utama yang berisi total
7
keseluruhan waktu yang dibutuhkan. Setelah itu, baru
dibagikan ke berbagai divisi yang ada dengan jadwal
yang disesuaikan dengan jadwal utama.
d. Dispatching/Instruksi untuk Memulai Produksi
Tahap keempat atau terakhir yaitu perintah atau in-
struksi untuk segera memulai proses produksi. Instruksi
untuk memulai produksi ini dilakukan untuk
mengimplementasikan rencana, alur, juga jadwal dalam
proses produksi. Dengan begitu hasil produksi dapat
dihasilkan sesuai dengan waktu serta jumlah yang ditar-
getkan di aplikasi stok barang yang digunakan. Pada
saat keempat tahapan ini sudah Anda lakukan, maka
akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan kon-
sumen dan menopang aktivitas perekonomian.
e. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses produksi.
Tahapan ini untuk mengukur penilaian produksi yang
terjadi di lapangan dengan perencanaan yang dibuat
sebelumnya. Evaluasi ini dapat membantu untuk proses
produksi selanjutnya agar pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan.
8
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan
Proses Produksi
9
c) Sifat dari barang yang diproduksi apakah barang baru
atau barang lama.
Metode Perencanaaan Produksi
1. Metode pekerjaan
Metode pekerjaan yang mengacu pada perencanaan
dan proses manufaktur untuk setiap barang. Jenis
metode ini di sebut juga dengan project-based pro-
duction, di mana proses ini banyak digunakan untuk
produksi on demand.
Tergantung pada pekerjaan yang di lakukan, pada
pereencanaan produksi manufakture dapat di
lakukan lebih cepat daripada yang di rencanakan
jika sisitem yang otomatis banyak digunakan.
2. Metode batch
Metode perancangan produksi batch adalah proses
pembuatan produk secara kelompok. Tipe ini
memungkingkan tim manajemen untuk memantau
secara ketat setiap proses produksi yang dilakukan,
sehungga perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
3. Metode aliran
Metode perencanaan produksi aliran berkaitan
dengan hubungan di setiap tahap manufaktur dan
lnagkah-langkah untuk mencegah kemacetan atau
penundaan. Pada metode ini sering melibatkan
10
standardisasi menyeluruh dan kontrol kualitas yang
intensif.
4. Metode proses
Metode proses adalah jenis perencanaan produksi
yang melibatkan transisi dari satu tahap manufatur
ketahap berikutnya berjalan semulus mungkin
dengan otomatisasi yang signifikan.
5. Metode produksi massal
Metode produksi massal mirip dengan jenis
perencanaan produksi aliran, tetapi biasanya men-
cakup lebih banyak otomatisasi dan jalur khusus un-
tuk menghasilkan satu produk guna mengurangi
waktu yang di perlukan untuk pergantian.
11
Daftar Pustaka
Sumber internet
Elemen kutipan
12