Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR

TUGAS PENDAHULUAN

A. Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Production Planning and

Control, PPC) adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran

material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem produksi sehingga

permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan

yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan demikian pekerjaan yang

terkandung dalam PPC secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yang

saling berkaitan, yaitu Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi.

Perencanaan Produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari

tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa mendatang, mengenai apa,

seberapa banyak, dan kapan harus dilakukan. Karena perencanaan itu berkaitan

dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang

dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Oleh

karena itu perencanaan tidak akan selalu memberikan hasil sebagaimana yang

diharapkan dalam rencana tersebut, sehingga setiap perencanaan yang dibuat

harus dievaluasi secara berkala dengan jalan melakukan pengendalian.

Pekerjaan pengendalian produksi akan sangat bergantung kepada ada

tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan produksi dibandingkan dengan

rencana produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bila penyimpangan yang terjadi

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
cukup besar, maka perlu diadakan tindakan-tindakan penyesuaian untuk

membenahi penyimpangan yang terjadi. Hasil penyesuaian yang dilakukan

tersebut akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana produksi selanjutnya.

Menurut Teguh Baroto produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku

menjadi produk jadi. Sedangkan sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas

untuk pembuatan suatu produk, dimana didalam pembuatan ini melibatkan tenaga

kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi, modal, dan tindakan manajemen.

Sistem produksi bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan produksi agar

lebih efektif, produktif, dan optimal. Production Planning and Control merupakan

aktivitas dalam sistem produksi.

Perusahaan merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling

terkait untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Proses produksi adalah aktivitas

bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,

pengetahuan teknis, dan lain-lain. Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC)

adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut. Aktivitas-

aktivitas yang ditangani oleh departemen PPC atau PPIC secara umum adalah

sebagai berikut:

1. Mengelola pesanan dari pelanggan.

2. Meramalkan permintaan.

3. Mengelola persediaan.

4. Menyusun rencana agregat.

5. Membuat jadwal induk produksi.

6. Merencanakan kebutuhan.

7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi.

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas

produksi.

9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas.

Metode perencanaan dan pengendalian produksi yang biasa digunakan

pada perusahaan-perusahaan adalah:

1. Sistem produksi proyek

2. Flexible Control system

3. Material Requirement Planning

4. Just in Time

5. Optimized Production Technology

6. Continuous Process Control System

Berdasarkan cara pembuatan atau masa pengerjaan produksi dapat

diklasifikasikan menjadi tipe-tipe berikut

 Make To Stock adalah pola produksi yang bertujuan untuk disimpan.

Untuk mengantisipasi permintaan konsumen, perusahaan memproduksi

produk dalam jumlah yang besar. Strategi yang dilakukan dalam

lingkungan manufaktur ini adalah mengusahakan agar jumlah produk yang

dihasilkan meningkat jumlahnya dengan cara melakukan peramalan

terhadap permintaan periode kedepan yang digunakan sebagai

perencanaan produksi.

 Make To Order adalah pola produksi yang dilakukan berdasarkan jumlah

pesanan konsumen dan berdasar waktu yang telah ditentukan. Strategi

yang dilakukan lingkungan produksi ini adalah menepati waktu (due date)

akan pesanan dari konsumen.

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
 Assamble To Order adalah pola produksi yang juga berdasarkan pesanan

konsumen yang mana aktivitas produksinya hanya merakit part-part yang

menyusun sebuah produk. Hampir sama dengan MTO akan tetapi

memiliki lead time (waktu tenggang) yang lebih pendek. Strategi yang

dilakukan sama seperti MTO yaitu menepati due date.

 Engineering To Order (ETO) adalah pola produksi yang juga berdasarkan

pesanan konsumen yang mana aktivitas produksinya dimulai dari

merancang dan mendesain hingga produk tersebut dihasilkan. Sehingga

mempunyai lead time yang lebih lama dari MTO.

B. Tujuan Perencanaan Produksi

Setiap manajer produksi memikul tanggung jawab untuk melaksanakan

rencana dan tujuan perusahaan. Adapun tujuan umum perusahaan manufaktur

adalah memproduksi secara sukses, ekonomis, tepat waktu, sesuai dengan janji

yang diberikan, dan memperoleh keuntungan. Salah satu fungsi yang terpenting

dalam mendukung usaha untuk mencapai tujuan perusahaan manufaktur seperti

apa yang telah disebutkan di atas adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

Apabila tujuan atau rencana tersebut dapat dicapai, maka perusahaan

mencapai kondisi ideal dalam bentuk minimasi biaya produksi, harga jual yang

rendah dan bersaing, serta dapat menguasai pangsa pasar secara luas.

Secara umum tujuan suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan di

samping tercapainya kelanjutan dan pengembangan usaha. Dengan keuntungan

yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu membayar kompensasi

manajemen dan karyawan dengan baik dalam konteks tingkat kompensasi yang

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
memadai dan ketepatan waktu pembayaran, membayar tagihan dari pihak ketiga,

misalnya pembayaran sewa listrik, sewa gudang, pajak, bahan mentah, bahan

baku, serta bahan pembantu dari pihak pemasok, memelihara dengan baik

peralatan produksi agar dapat berjalan dengan lancar dan ekonomis, mengganti

mesin-mesin dan peralatan lainnya yang memang sudah saatnya harus diganti, dan

melakukan perluasan atau ekspansi perusahaan sehingga dengan demikian

perusahaan tersebut betul-betul maju dan berkembang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancanaan dan

pengendalian produksi merupakan usaha manajemen untuk merencanakan dasar

proses produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan

pada waktunya, dengan biaya yang seminimal mungkin, serta mengatur dan

menganalisis organisasi dan koordinasi bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan,

tenaga manusia, dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan. Dalam usaha

pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan adanya koordinasi manajemen berupa

koordinasi dari berbagai bagian atau antar kegiatan dari perusahaan tersebut,

sehingga dapat tercapai suatu kerjasama yang baik antara bagian pembelian,

teknik, akuntansi, penjualan, dan sebagainya, sebagai satu team yang

terkoordinasikan untuk memproduksi dan menjual hasil produksi dengan efektif

dan efisien. Diketahui bahwa usaha koordinasi segala aktivitas yang menyangkut

kegiatan produksi menjadi tanggung jawab production manager atau plant

manager. Akan tetapi karena luasnya tugas dan tanggung jawab production

manager, maka seorang production manager dapat melimpahkan wewenang atau

otoritasnya kepada kepala bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan

tugas kewajiban dan wewenang jelas.

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah mengkoordinasikan

kegiatan dari bagian-bagian yang langsung atau tidak langsung dalam

berproduksi, merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan kegiatan

produksi dari mulai tahapan bahan baku, proses, sampai output yang dihasilkan

sehingga perusahaan betul-betul dapat menghasilkan barang atau jasa dengan

efektif dan efisien.

C. Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga

tingkatan:

1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)

Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah

produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan

perencanaan financial.

2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning)

Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan

kebutuhan kapasitas (capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan

material (material requirement planning), jadwal induk produksi (master

production schedule), dan perencanaan kebutuhan distribusi (distribution

requirement planning).

3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)

Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk

akhir (final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output,

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan

manajemen proyek.

D. Ruang Lingkup Perencanaan Dan Pengendalian Produksi

Ruang lingkup perencanan dan pengendalian produksi secara umum

meliputi :

a. Peramalan permintaan

b. Perencanaan produksi, baik secara agregat maupun Disagreagat

c. Pengelolaan persediaan dan kebutuhan bahan

d. Penyeimbangan lintasan produksi

e. Penjadwalan masin dan fasilitas

f. Pengelolaan beban kerja dan kapasitas produksi

E. Peramalan

1. Pengertian Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan

dimasa yang akan datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,

kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan

barang ataupun jasa (Nasution, 1999).

Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan

penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam

kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang

akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang

bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).

Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan

keputusan manajemen.Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang

belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi

atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada

ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua

hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan

bermanfaat (Makridakis, 1999):

 Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat

menghasilkan peramalan yang akurat.

 Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan

informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.

2. Jenis-jenis Forecasting

Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan dapat dibedakan

menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka

peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Peramalan ekonomi (economic forecasting) menjelaskan siklus bisnis

dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang

dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indicator perencanaan

lainnya.

b. Peramalan teknologi (technological forecasting) memperhatikan tingkat

kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,

yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
c. Peramalan permintaan (demand forecasting) adalah proyeksi permintaan

untuk produk atau layanan suatu perusahaan.

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa

depan yang dicakupnya. Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan

horizon waktu peramalan terbagi atas beberapa kategori, yaitu:

a. Ramalan jangka pendek (short-range forecasting) mencakup masa depan

yang dekat (immediate future) dan memperhatikan kegiatan harian suatu

perusahaan bisnis, seperti permintaan harian atau kebutuhan sumber daya

harian.

b. Ramalan jangka menengah (medium-range forecasting) mencakup jangka

waktu satu atau dua bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka waktu ini

umumnya lebih berkaitan dengan rencana produksi tahunan dan akan

mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah dalam suatu permintaan

dan kebutuhan untuk menjamin adanya tambahan untuk sumber daya

untuk tahun berikutnya.

c. Ramalan jangka Panjang (long-range forecasting) mencakup periode yang

lebih lama dari satu atau dua tahun. Ramalan ini berkaitan dengan usaha

manajemen untuk merencanakan produk baru untuk pasar yang berubah,

membangun fasilitas baru, atau menjamin adanya pembiayaan jangka

panjang.

3. Metode Peramalan

Untuk melakukan peramalan diperlukan perhitungan yang akurat sehingga

diperlukaan peramalan yang tepat. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan umum

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
untuk mengatasi semua model keputusan meramal. Berikut gambar taksonomi

peramalannya.

Gambar 2.1 Taksonomi Peramalan

a. Model Kualitatif

Model kualitatif berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif dalam

model peramalan, model ini akan sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang

akurat sulit diperoleh. Contoh dari metode ini ialah metode delphi, opini juri

eksekutif, komposit kekuatan dan survey pasar konsumen. Di dalam pendekatan

kualitatif ada Teknik delphi.

1. Teknik Delphi

Teknik delphi adalah metode yang banyak digunakan dan diterima untuk

mengumpulkan data dari responden dalam domain penelitian. Teknik ini

dirancang sebagai proses komunikasi kelomok yang bertujuan untuk mencapai

konvergensi pendapat tentang isu-isu nyata. Teknik ini telah digunakan di

berbagai bidang studi seperti perencanaan program, penilian assessment, penetuan

kebijakan, dan pemanfaatan sumber daya untuk mengembangkan berbagai

alternatif, menjelajahi atau mengekspos yang mendasari asumsi, serta berkorelasi

penilaian pada suatu topik yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Teknik Delphi

cocok sebagai metode untuk pembangunan konsensus dengan menggunakan

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
serangkaian kuesioner dikirimkan menggunakan beberapa iterasi untuk

mengumpulkan data panel dari subyek yang dipilih.

Pada tahun 1950 teknik delphi dikembangkan oleh Dalkey dan Helmer di

Rand Corporation. Metode ini digunakan secara luas dan diterima untuk mencapai

konvergensi pendapat tentang pengetahuan dunia nyata yang diminta dari para

ahli dalam bidang topik tertentu. Teknik delphi digambarkan sebagai metode

untuk penataan proses komunikasi antar kelompok agar proses ini efektif yang

memungkinkan sekolompok individu, Teknik delphi merupakan salah satu

metode dari peramalan.

Salah satu tujuan dari Teknik delphi ini untuk mengembangkan berbagai

alternatif program yang mungkin, mengekspos asumsi yang mendasari informasi

yang mengarah ke penilaian berbeda. Ada beberapa langkah dalam melakukan

Teknik ini salah satunya Dermawan (2004), menurutnya para pembuat keputusan

harus melalui proses delphi dengan identifikasi isu masalah pokok yang hendak

diselesaikan, kemudian kuesioner dibuat kemudian kuesioner dikirim ke para ahli

yang ada di dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mengetahui

permasalahan yang dihadapi, kemudian para ahli akan mengisi kuesioner tersebut

dan memberikan solusi penyelesaian masalah, dalam hal ini akan di buat sebuah

tim khusus untuk merangkum hasil dari kuesioner dan menelaah ulang hasil

rangkuman kemudian pada proses terakhir para pembuat keputusan dapat

mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau tindakan yang

terbaik. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari Teknik delphi: Kelebihan

metode delphi:

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
a) Hasil yang didapat berdasarkan para ahli

b) Opini yang diungkapkan dari para ahli luas, karena masing-masing para

ahli memiliki pendapat.

Kekurangan metode delphi:

 Biaya yang dikeluarkan lebih besar

 Hasil yang di dapat berdasarkan asumsi

 Akan memakan waktu lama

 Hasil tidak berjalan sesuai prediksi

b. Model Kualitatif

Model kuantitatif yaitu peramalan yang menggunakan satu atau lebih

model matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk

meramalkan permintaan. Pada dasarnya model kualitatif dibedakan menjadi dua

yaitu berdasarkan seri waktu (time series) dan kausal (causal metods).

Model kausal Model kausal memasukkan dan menguji variabel-variabel

yang diduga akan mempengaruhi variabel dependen, model ini biasanya

menggunakan analisis regresi untuk menentukan mana variabel yang signifikan

mempengaruhi variable dependen. Selain menggunakan analisis regresi, model

kausal juga dapat menggunakan metode ARIMA atau Box-Jenkins untuk mencari

model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan.

Model Time series merupakan model yang digunakan untuk memprediksi

masa depan dengan menggunakan data historis. Dengan kata lain, model time

series mencoba melihat apa yang terjadi pada suatu kurun waktu tertentu dan

menggunakan data masa lalu untuk memprediksi. Contoh dari model time series

ini antara lain Moving Average, Exponensial Smoothing, dan rata-rata. Metode

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
time series adalah metode peramalan yang menggunakan waktu sebagai dasar

peramalan. Termasuk dalam metode time series adalah :

1. Metode Free Hand (grafis).

Metode ini besifat subjektif. Langkah pertama adalah memplotkan data historis

(masa lalu) permintaan dalamebuah grafik. Kemudian dengan melihat pola data

tersebut secara visual, manual dan logis ditentukan titik permintaan untuk masa yang

akan datang.

2. Metode Moving Average.

Metode ini diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan beberapa

data masa lalu yang terbaru. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi atau

menghilangkan variasi acak permintaan dalam hubungannnya dengan waktu.

3. Metode Weigth Moving Average.

Sama dengan metode moving average hanya saja pada metode ini permalan

permintaan untuk setiap periode mendatang diasumsikan sama.

4. Metode Exponential Smoothing.

Masih ada beberapa metode lagi yang termasuk dalam metode ini yaitu Single

Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, Exponential Smoothing

with linear trend.

5. Metode Regresi Linear sederhana.

6. Metode Interpolasi Gregory-Newton.

7. Metode Winter

Nilai Kesalahan Peramalan Dalam melakukan peramalan, hasil peramalan

yang kita peroleh tidak mungkin benar benar tepat, selisih yang terjadi antara nilai

peramalan dengan nilai yang sesungguhnya dapat kita sebut sebagai error. Melalui

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
nilai kesalahan ini dapat kita lakukan beberapa analisa sehingga kita dapat

membandingkan beberapa metode peramalan yang paling sesuai dengan data yang

kita miliki serta seberapa baik metode yang digunakan tersebut. Metode yang paling

baik paling sesuai dengan data kita akan memiliki nilai kesalahan peramalan yang

paling kecil.

Secara umum perhitungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

EI = Xi – Fi

Dimana :

Ei = Kesalahan pada periode ke-i

Xi = Nilai sesungguhnya pada periode i

Fi = nilai peramalan pada periode i

Jumlah kesalan bukan merupaakn suatu ukuran yang tepat untuk menentukan berapa

efektif metode peramalan yang digunakan tetapi hanya merupaka ukuran bias atau

selisih bias yang dihasilkan . Jumlah kesalahan yang dihasilkan akan mendekati nilai

nol pada metode peramalan regresi. Untuk menghindari dimana nilai kesalahan

peramalan positif menetralkan nilai kesalahan negative maka beberapa alternatif

metode kesalaahn peramalan yang akan banyak digunakan.

a) Mean Square Error (MSE)

b) Mean Absolute Error (MAE)

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
c) Mean Absolute Persen Error (MAP)

d) Statistik-U dari Theil ( Theil’s U ).

e) Tracing Signal

4. Verifikasi Dan Pengendalian Peramalan

Ada banyak alat yang dapat digunakan untuk peramalan dan mengamati setiap

perubahan system sebab yang mendasari permintaan. Bentuk alat control yang paling

sederhana adalah peta control statistic yang digunakan pada control atau pengendali

kualitas Salah satu contoh adalah Moving range Chart ( MRC ).

Moving Range Chart dibuat untuk membandingkan nilai yang diamati atau

nilai observasi atau data actual dengan nilai peramalan atau perkiraan atau kebutuhan

yang sama. Moving Range didefinisikan :

Sedangkan moving range rata rata didefinisikan sebagai berikut :

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Batas control moving range Chart ditetapkan sebagai berikut:

5. Master Production Schedulling (MPS)

Master Production Scheduling (MPS) merupakan rencana tertulis yang

memperlihatkan beberapa banyak masing-masing jenis yang akan dibuat di dalam

suatu periode yang akan datang. Adapun menurut Handoko, dalam jadwal induk

produksi ada yang berdasarkan pesanan dan ada yang berdasarkan ramalan penualan.

Pertama, jadwal induk produksi untuk pesanan yaitu jadwal yang dibuat berdasarkan

pesanan-pesanan pelanggan untuk berbagai produk. Kedua, jadwal induk produksi

untuk persediaan yaitu perusahaan biasanya memproduksi dalam antisipasinya

terhadap permintaan dan tidaknya sekedarnya memenuhi pesanan pelanggan.

Menurut Vincentsz Gaspersz, pada dasarnya jadwal induk produksi

merupakan suatu pernyataan tentang produk akhir (termasuk parts pengganti dan

suku cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan

memproduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Aktivitas Master

Production Schedulling (MPS) pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana menyusun

dan memperbarui jadwal induk produksi, memproses dari jadwal induk produksi, dan

memberikan laporan evaluasi dalam periode yang teratur untuk keperluan umpan

balik dan tinjauan ulang (Sidiq dan sutoni, 2017). Adapun beberapa yang menjadi

tujuan penjadwalan produksi, diantaranya yaitu :

a. Memenuhi target tingkat pelayanan terhadap konsumen

b. Efisiensi dalam penggunaan sumber daya produksi

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
c. Mencapai target tingkat produksi.

Sebagai suatu aktivitas proses, Master Production Schedulling (MPS)

membutuhkan lima input utama, yaitu :

a. Data permintaan total merupakan salah satu sumber data bagi proses

penjadwalan induk produksi. Data permintaan total berkaitan dengan ramalan

penjualan (sales forecasts) dan pesanan-pesanan yang ada (actual orders).

b. Status inventori berkaitan dengan informasi tentang on-hand inventory,

persediaan yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu, pesanan-pesanan

produksi dan pembelian yang dikeluarkan (released production and purchase

orders), dan planned orders.

c. Rencana produksi memberikan sekumpulan batasan kepada MPS. MPS harus

menjumlahkannya untuk menentukan tingkat produksi, inventory, dan

sumber-sumber daya lain dalam rencana produksi tersebut.

d. Data perencanaan berakitan dengan aturan-aturan tentang lot-sizing yang

harus digunakan, persediaan pengaman (safety stock), dan waktu tunggu (lead

time) dari masing-masing item yang biasanya tersedia dalam file induk.

Informasi dari Rought Cut Capacity Planning (RCCP) berupa kebutuhan

kapasitas untuk mengimplementasikan MPS menjadi salah satu input bagi MPS.

RCCP menentukan kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan MPS, menguji

kelayakan dari MPS, dan memberikan umpan balik kepada perencana atau penyusun

jadwal produksi induk untuk mengambil tindakan perbaikan apabila ditemukan

adanya ketidaksesuaian antara penjadwalan produksi induk dan kapasitas yang

tersedia.

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
DAFTAR PUSTAKA

Makridakis, 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Miswanto, 1995. Metode Peramalan, Jakarta: Harvarindo.

Pasaribu, Mangihot, 2017 “Pengertian dan Jenis-jenis Peramalan (Forecasting)”.

(http://mangihot.blogspot.com/2017/03/pengertian-dan-jenis-jenis-

peramalan .html) Diakses, 19 Februari 2020 pukul 15.28 WIB

Vivi Putri, Meylia. 2015 ” Konsep Dasar Peramalan” (https://classroom.google

.com/c/MjgwODA3ODk3NzRa) Diakses, 19 Februari 2020 pukul 17.30

WIB

Widya Utami, Novia. 2018 “Mengenal Forecasting, Manfaat, Fungsi, dan

Jenisnya untuk Kesuksesan Bisnis Anda” (https://www.jurnal.id/id/blog/20

18-forecasting-pengertian-manfaat-fungsid-jenisnya-bagikesuksesanbisnis)

Diakses, 19 Februari 2020 pukul 19.45 WIB

Nama : Octavia Sari Subakti


NPM / Session : 17032010001 / Senin II
Judul : Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Anda mungkin juga menyukai