Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

SISTEM PRODUKSI

Diajukan Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Nilai Praktikum

Disusun Oleh

Kelompok 4
05TIDM001/2022

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR IDENTITAS
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENELITIAN OPERASIONAL

Disusun Oleh :

Nama NIM
Danu Raihan Erlangga 201010800304
Fitria Clara 201010800085
Miftahudin 201010800306
Mohammad Khoirul Umam 201010800111
Yuzaro fedrian 201010800115

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti pelaksanaan praktikum


Sistem Produksi.
Judul Laporan : Sistem Produksi
Kelompok : 4 (Empat)
Kelas : 05TIDM001

Menyatakan bahwa laporan praktikum Sistem Produksi yang kami buat :


1. Merupakan karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang pernah
diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil foto
copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratorium
Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari

pernyataan ini tidak benar.

Ketua Kelompok Asisten Laboratorium

Danu Raihan Erlangga Desi/Ica

Menyetujui Mengetahui
Dosen Praktikum Ketua Laboratorium Teknik Industri

Adi Candra S.T., M.T. Adi Candra S.T., M.T.


NIDN. 0428098903 NIDN. 0428098903
LEMBAR PENILAIAN

JUDUL PRAKTIKUM SISTEM PRODUKSI

05-09-2022 (Awal Praktikum)


TANGGAL PRAKTIKUM
14-10-2022 (Akhir Praktikum)
Danu Raihan Erlangga 201010800304
Fitria Clara 201010800085
NAMA / NIM Miftahudin 201010800306
Mohammad Khoirul U 201010800111
Yuzaro Fedrian 201010800115

KELAS 05TIDM001

KELOMPOK 4 (Empat)

ASISTEN
Ica & Desi
LABORATORIUM
DOSEN
LABORATORIUM

NILAI AKHIR LAPORAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Penelitian Operasional di Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pada laporan ini takkan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. (H.C). H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Dr. E Nurzaman A.M., M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Syaiful Bakhri S.T., M.Eng, Sc, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang
4. Rini Alfatiyah S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan nasehat
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.
5. Adi Candra S.T., M.T., selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang.
6. Estiningsih Trihandayani S.T., M.T. yang telah memberikan berkah ilmu
hinggan penulis dapat menyusun laporan.
7. Ka Ica & Ka Desi selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Praktium
Penelitian Sistem Produksi yang telah memberikan masukan, dan
pengarahannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan baik.
Penulis sadar bahwa dalam Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan Laporan
selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Tangerang Selatan, 01 April 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR SISTEM PRODUKSI

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan kali ini membahas materi praktikum mengenai Konsep
Dasar Sistem Produksi dan pengenalan aplikasi POM for Windows 3, setelah
dilakukan praktikum diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
menjabarkan tentang konsep dasar sistem produksi serta dapat
mengaplikasikan POM for windows 3.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR


1. Definisi Umum
Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan
perkembangan teknologi, di mana produksi memiliki suatu jalinan
hubungan timbal-balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi, di
mana produksi dan teknologi saling membutuhkan. Sistem produksi
merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan
fungsional, dan memiliki beberapa karakteristik (Gaspersz, 2008).
Production Process adalah kegiatan mengubah material menjadi
suatu produk yang sudah dapat digunakan konsumen atau yang biasa
disebut produk jadi (finished goods) atau produk setengah jadi (semi-
finished product). Perusahaan membutuhkan sistem produksi untuk dapat
melakukan proses produksi. (Candra 2019) (Ristono 2013).
Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk membuat suatu
produk, di mana dalam pembuatan melibatkan tenaga kerja, bahan baku,
mesin, energi, informasi, modal dan tindakan manajemen. Dalam
praktiknya sistem produksi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu Proses Produksi dan Perencanaan dan Pengendalian
Produksi (Production Planning and Control/PPC). Perencanaan dan
pengendalian produksi (PPC) merupakan aktivitas bagaimana mengelola
proses produksi tersebut. (O`Brien Baroto, 2002).
Secara skematis sederhana, sistem produksi dapat digambarkan
sebagai berikut:

Gambar 1.1. Skema Sistem Produksi


(Sumber : Dr.Vincent Gaspersz, D.Sc., “Production Planning and Inventory
Control”).
2. Agregat Planning
Aggregate planning atau perencanaan agregat merupakan
perencanaan produksi jangka menengah. Di mana horizon perencanaannya
berkisar antara 1 bulan sampai 24 bulan atau 1 tahun hingga 3 tahun.
Horizon tersebut tergantung pada karakteristik produk dan jangka waktu
produksi dan disesuaikan dengan periode peramalan. Tujuannya
menyusun suatu perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan pada
waktu yang tepat dengan menggunakan sumber-sumber atau alternatif
yang tersedia dan meminimalkan biaya. Perencanaan agregat merupakan
langkah pertama dalam perencanaan produksi yang akan dipakai untuk
penyusunan jadwal induk produksi (Baroto, 2002, p.98).
Untuk memenuhi permintaan peramalan biasanya dilakukan
penyesuaian dalam perencanaan agregat untuk tingkat produksi, tingkat
pekerjaan, tingkat persediaan dan variable yang dapat dikontrol lainya.
Tetapi untuk lebih memudahkannya, hal tersebut dibagi mejadi tiga
perencanaan strategi yaitu capacity option, demand option dan mixing
option to develop plan. (Render & Heizer, 2006, p. 508).
3. Perancanaan Kapasitas
Manajemen persediaan umumnya melibatkan sejumlah besar barang
dengan harga mulai dari barang yang murah hingga barang yang sangat
mahal. Karena persediaan benar-benar merupakan modal yang tidak
digunakan, adalah logis bahwa pengendalian dilakukan pertama kali dalam
inventasi aset yang secara berani bertanggung jawab atas kenaikan biaya
modal. Analisis ABC adalah metode mengelola stok untuk mengendalikan
sejumlah kecil barang, tetapi memiliki nilai investasi yang tinggi (Candra
2019).
Selain metode ABC dapat juga menggunakan metode Break Event,
analisa ini adalah alat yang digunakan untuk memperjelas keterkaitan
antara biaya, pendapatan dan sale atau volume produksi, yang banyak
digunakan dalam analisis masalah manajemen ekonomi. Analisis interval
menunjukkan berapa banyak perusahaan akan menerima atau kerugian
yang akan diderita pada tingkat volume yang berbeda di atas dan di bawah
breakpoint. (Yamit, 2010).
4. Manajemen Persediaan
Riyanto (2010:78) mengatakan “EOQ adalah jumlah kuantitas
barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering
dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal”. Dan (Handoko,
2011:339) mengatakan “Model ini digunakan untuk menentukan kuantitas
pesanan persediaan yang minimumkan biaya langsung penyimpanan
persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan”.
Yamit (2005:107) mengatakan “POQ (Periodic Order Quantity)
digunakan untuk menentukan jumlah periode permintaan, dimana POQ
menggunakan logika yang sama dengan EOQ, tetapi POQ mengubah
jumlah pesanan menjadi jumlah periode pemesanan. Hasilnya adalah
interval pemesanan tetap atau jumlah interval pemesanan tetap dengan
bilangan bulat (integer).
Dan Henmaldi (dalam Fitri dan Sindikia, 2014:670) mengemukakan
“Perhitungan POQ mengambil dari dasar perhitungan pada metode
pesanan ekonomis, nantinya akan diperoleh jumlah besarnya jumlah
pesanan yang harus dilakukan dan interval periode pemesanan”.
pemesanan ulang atau Reorder Point yaitu tingkat persediaan, ketika
persediaan telah mencapai tingkat tertentu, pemesanan harus dilakukan”.
Jika titik pemesanan ulang ditetapkan terlalu rendah, persediaan bahan
atau barang akan habis sebelum persediaan pengganti diterima sehingga
produksi dapat terganggu atau permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi.
Namun, jika titik persediaan ulang ditetapkan terlalu tinggi maka ketika
persediaan baru sudah datang, sedangkan persediaan di gudang masih
banyak, keadaan ini mengakibatkan pemborosan biaya dan investasi yang
berlebih (Heizer dan Render, 2015:567).
5. Line Balancing
Line balancing yaitu penyeimbangan penugasan elemen tugas dari
suatu assembly line ke stasiun kerja untuk meminimalkan stasiun kerja dan
idle time di semua stasiun pada output tertentu. Waktu proses per unit
produk di tiap tugas dan hubungan sekuen perlu diketahui (Gaspersz,
2008).
Dalam menghitung efisiensi lintasan produksi, dilakukan penghitungan
idle time/ waktu menganggur yaitu selisih station time (ST) dan cycle time
(CT), menghitung waktu senggang/balance delay, efisiensi stasiun kerja,
efisiensi lintasan produksi/line efficiency), juga smoothet indeks.

A. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Dalam melakukan praktikum Sistem Produksi aplikasi yang
digunakan adalah POM for Windows 3, dengan computer minimal
Windows 7. Aplikasi POM merupakan sebuah aplikasi atau program
komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah manajemen dalam
bidang produksi serta operasi yang bersifat kuantitatif. POM for Windows
3 sebagai alternatif aplikasi untuk mengambil keputusan seperti
menentukan kombinasi produksi yang sesuai agar menghasilkan
keuntungan sebesar-besarnya.
Ada beberapa jenis modul yang terdapat pada program POM for
Windows 3 dalam aplikasinya di antaranya: Aggregat Planning, Linier
Programing, Invent MRP, Dll. Untuk memulai dan menjalankan program
aplikasi POM for Windows 3, dilakukan:
1. Melalui Shorcut, dapat dilakukan dengan klik double icon shorcut pada
program POM for Windows 3 dan setelah diaktifkan akan muncul
tampilan layer sebagai berikut :

Gambar 1.2. Tampilan awal POM for Windows 3.


2. Diklik “OK” lalu klik menu “Module” dan akan masuk ke tampilan berikut :

Gambar 1.3. Tampilan menu “Module” POM for Windows 3.


3. Sebagai contoh menggunakan motode Aggregat Planning, klik menu
“Module” lalu pilih option “Aggregat Planning” buat file baru dengan klik
“New” lalu pilih “Aggregat Planning” sehingga akan keluar tampilan
sebagai berikut:
Gambar 1.4. Tampilan Create Data Set for Aggregat Planning.
4. Setelah membuat data set klik “OK” dan akan muncul tampilan
sebagai berikut:

Gambar 1.5. Tampilan menu “Module”


5. Lalu masukan data dan klik “Solve” maka hasil akan keluar.
B. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website:
labindustri27@gmail.com
Mata Kuliah : Sistem Produksi Nama Asisten Lab : Desi/Ica
Semester/Angkatan : 05 Nilai :
Program Studi : Teknik Industri Kelas : 05TIDM001
Setelah mempelejari dan memahami materi yang sudah dibahas, anda diminta
untuk membuat produk yang akan sesuai praktikum kali ini.
(Produk yang dibuat) :
PT. Erlangga Toys merupakan perusahaan spesialis yang bergerak di bidang
mainan kayu, berikut salah satu contoh mainan kayu (Palu Putar) yang diproduksi oleh
PT. Erlangga Toys :

Gambar 1.6. Salah satu produk mainan PT. Erlangga Toys.

C. DAFTAR PUSTAKA
Candra, A. "Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix
Dengan Pendekatan Metode Economic Order Quantity (EOQ). ." Jitmi
(Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri), 1(2), 2019: 145-153.

Dayanthi, Dafri. Perencanaan Agregat Manajemen Operasional. 2015,


Jakarta.

Ristono, A. Manajemen Persediaan.:. Yogyakarta: Graha Ilmu., 2013.


Handoko, Hani. 2011. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2015. Manajemen Operasi Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.

V. Gaspersz, Production Planning & Inventory Control, Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama, 2004.

T. Baroto, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jakarta: Ghalia


Indonesia, 2002.
PERTEMUAN 2
AGGREGAT PLANNING

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan diuraikan mengenai Aggregat Planning. Setelah
menyelesaikan perkuliahan praktikum diharapkan mahasiswa mampu
memahami tentang definisi tata cara penggunaan modul Aggregat
Planning pada program POM for windows 3 menggunakan strategi lost
sales.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR


Setiap perusahaan dihadapkan dengan permintaan yang berubah atau tidak.
Pola permintaan ini yang tidak tetap menyebabkan beban kerja yang tidak
tetap dengan cara apa pun, misalnya, kebutuhan tenaga kerja di setiap periode
selama periode waktu tertentu mungkin berbeda. Untuk mengatasinya,
perencanaan dilakukan dengan mengatur tingkat persediaan, produksi,
penggunaan tenaga kerja, kapasitas produksi yang digunakan atau variabel
lainnya. Ada delapan opsi untuk strategi perencanaan agregat yang lebih
rinci. Lima pemilihan pertama disebut opsi kapasitas atau perencanaan
agregat murni (strategi murni), karena pilihan ini tidak berupaya mengubah
permintaan, tetapi untuk menyerap fluktuasi permintaan.(Dayanthi Jakarta)
 Pemilihan Kapasitas (Pure Strategy)
Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) adalah
sebagai berikut ini, yaitu :
a. Mengubah tingkat persediaan
Dalam strategi ini, jumlah karyawan dan waktu kerja dipertahankan, sehingga
tingkat produksi rata-rata tetap. Kelebihan produksi yang terjadi selama
periode permintaan rendah disimpan sebagai stok yang akan digunakan untuk
menutupi defisit produksi ketika permintaan lebih tinggi dari tingkat
produksi.

b. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong


Kadang-kadang pekerjaan dapat dijaga konstan dalam demonstrasi waktu
kerja, mengurangi jumlah jam kerja ketika permintaan rendah dan jam kerja
meningkat dengan meningkatnya permintaan.

c. Jika ada permintaan tinggi, pekerja tambahan akan dipekerjakan.


Namun, pada saat permintaan rendah, PHK berkurang. Biaya yang
dikeluarkan termasuk biaya pembelian tenaga kerja (iklan, tes wawancara,
pelatihan) atau pembayaran kompensasi untuk pekerja yang berkurang.
Strategi ini cocok untuk diterapkan jika tenaga kerja yang dipekerjakan atau
dikurangi memiliki kualifikasi rendah (misalnya, hotel, restoran, perkebunan
atau pabrik) dan jika pasar tenaga kerja memiliki pasokan tinggi.

d. Meragamkan jumlah tenaga kerja Dalam strategi ini, jumlah karyawan


dipertahankan pada tingkat produksi tertentu, perubahan dilakukan hanya
dalam hal jumlah jam kerja. Jika permintaan meningkat, jam kerja tambahan
(lembur atau lembur) akan ditambahkan untuk meningkatkan produksi.
Sementara itu, jika permintaan turun, pengurangan jam kerja dilakukan.
Mempersiapkan perpanjangan menyebabkan biaya yang lebih tinggi, karena
upah lembur lebih tinggi daripada gaji reguler.

e. Subkontrak
Subkontraktor yang dipilih adalah yang dapat memenuhi standar kualitas
yang disyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugian dari
strategi subkontrak adalah biaya produksi yang lebih tinggi, yang dapat
menawarkan kesempatan bagi pesaing untuk bergerak maju, risiko tidak
dapat langsung mengontrol kualitas dan penjadwalan produk.
Namun, subkontrak memiliki beberapa kelemahan, termasuk:
1) Mahal
2) Amankan risiko Anda dengan membuka pintu pelanggan Anda kepada
pesaing.
3) Seringkali sulit untuk menemukan pemasok subkontrak yang sempurna,
yang
dapat memberikan produk berkualitas tepat waktu.

 Pilihan Permintaan
Adapun strategi perencanaan agregat dengan pilihan permintaan dasar adalah
sebagai berikut, yaitu:
a. Mempengaruhi permintaan Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat
mencoba meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewarganegaraan,
dan diskon.

b. Tunggakan pemesanan selama periode permintaan tinggi Penundaan


pemesanan adalah pesanan untuk barang atau jasa yang diterima perusahaan,
tetapi tidak dapat (sengaja atau tidak sengaja) untuk memenuhinya saat ini.
Jika pelanggan bersedia menunggu tanpa kehilangan kemauan atau pesanan
mereka, menggunakan pesanan adalah strategi yang memungkinkan.

c. Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musim yang


berbeda) Teknik pemecahan masalah yang aktif, banyak digunakan oleh
pengusaha manufaktur, adalah untuk mengembangkan produk yang
merupakan kombinasi dari produk-produk kontra-nasional. Contohnya adalah
perusahaan yang memproduksi pemanas dan pendingin udara atau mesin
pemotong rumput dan menjauhkan salju.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Berikut ini pengaplikasian metode Simple Aggregat Planning pada aplikasi
POM for Windows 3, bisa kita ambil dari contoh kasus masalah penentuan
strategi perushaan mainan anak yang dapat diselesaikan pada teknik Aggregat
Planning pada program POM for Windows 3 sebagai berikut : (Hartawan.
2011.)
PT. Erlangga Toys merupakan perusahaan spesialis dalam pembuatan
mainnan. Berikut ini adalah data permintaan mainan kayu (palu putar), yakni
bulan Juli 21160, Agustus 23160, September 25160, Oktober 28160,
November 23160, dan Desember 22160. Selain itu, adapun data kapasitas
yang diperoleh pada PT ERLANGGA TOYS, yakni:

Gambar 2.1. Salah satu produk mainan kayu PT Erlangga Toys

Selain itu, adapun data kapasitas yang diperoleh pada PT. Erlangga Toys,
yakni:

Periode Jam lembur Jam Normal Subkontrak

Juli 8161 45161 4661

Agustus 8161 44161 4661

September 8161 47161 4661

Oktober 9161 49161 5161

November 9161 50161 5161

Desember 9161 45161 5161

Tabel 1.1. Data kapasitas PT Erlangga Toys.

Persediaan akhir yang diinginkan 300 unit, biaya lembur Rp175/unit,


biaya subkontrak Rp200/unit, biaya jam normal Rp150/unit, biaya
persediaan Rp75/unit, biaya penyimpanan persediaan Rp15000/ unit, biaya
penambahan Rp 750/unit, dan biaya pengurangan Rp 2000/unit.

Berikut ini prosedur dalam menyelesaikan masalah peramalan


menggunakan POM forWindows 3, yaitu :
1. Membuka program POM V3 Pada PC yang tersedia. Jika ada tampilan
dialog, maka klik OK

Gambar 2.2. Tampilan awal POM for Windows 3.


2. Memilih modul yang sesuai dengan metode yang telah di tentukan. Klik
Module → Aggregat Planning

Gambar 2.3. Tampilan menu POM for Windows 3.


3. Pilih File kemudian klik new lalu pilih Aggregat Planning.

Gambar 2.4. Tampilan menu POM for Windows 3.


4. Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah ini dan isilkan data pada
kotak create data set for Aggregat Planning. Kemudian ketika telah terisi
lanjut tekan OKE.
a. Title berisi judul kasus perencanaan agregat yang akan di selesaikan
b. Number of Periods diisikan jumlah periode yang diketahui dalam kasus
perencanaan agregat tersebut
c. Shortages diisikan strategi yang ingin digunakan untuk memnuhi
kekurangan dalam kasus perencanaan agregat tersebut.
• Back Ordered, yakni dipilih apabila strategi yang digunakan berdasarkan
pemilihan permintaan untuk memenuhi kekurangan.
• Lost Sales, yakni dipilih apabila strategi yang digunakan berdasarkan
pilihan kapasitas untuk memenuhi kekurangan.
d. List Nama diisikan dengan memilih salah satu yang terdapat dalam kotak
tersebut.
5. Melakukan penginputan data dari masalah peramalan tersebut.

Gambar 2.5. Data yang sudah diinput ke Aplikasi POM for Windows 3.
6. Setelah semua data diinput langkah selanjutnya klik SOLVE. Kemudian
akan tampil dari hasil masalah peramalan tersebut.

Gambar 2.6. Hasil data


D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS


PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website:
labindustri27@gmail.com
Mata Kuliah : Sistem Produksi Nama Asisten Lab : Desi/Ica
Semester/Angkatan : 05 Nilai :
Program Studi : Teknik Industri Kelas : 05TIDM001
Berikut hasil output

Gambar2.7. Hasil Output

Gambar2.8. Hasil Output


LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website:
labindustri27@gmail.com
Mata Kuliah : Sistem Produksi Nama Asisten Lab : Desi/Ica
Semester/Angkatan : 05 Nilai :
Program Studi : Teknik Industri Kelas : 05TIDM001
Kesimpulan :
E. DAFTAR PUSTAKA
PERTEMUAN 4
PERANCANGAN KAPASITAS
(Break Even)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan kali ini akan diuraikan penjelasan tentang, Break Even
dalam system produksi. setelah memahami Aplikasi Break Even mahasiswa
mampu : Menjelaskan tentang definisi break even dan memahami
tentang metod Break Even dalam system produksi.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR


Analisis Break Even Dan Kapasitas
Analisis interval digunakan untuk menentukan berapa banyak produk (dalam
rupee atau unit produksi) yang perlu diproduksi sehingga perusahaan
minimum tidak mengalami kerugian ("break even"). Analisis ini adalah alat
yang berguna untuk memperjelas hubungan antara biaya, pendapatan dan
penjualan atau volume produksi, yang banyak digunakan dalam analisis
masalah manajemen ekonomi. Analisis interval menunjukkan berapa banyak
perusahaan akan menerima atau kerugian yang akan diderita pada tingkat
volume yang berbeda di atas dan di bawah breakpoint. (Candra 2019) (H. d.
Prasetya 2011) (Sodikin 2012)
Banyak perusahaan perlu mengoperasikan lebih dari 60% dari kapasitas
mereka untuk istirahat. Biasanya, hampir semua perusahaan beroperasi
dengan kapasitas sekitar 85%, meskipun banyak yang ingin beroperasi antara
92 dan 93%. Untuk menghitung breakpoint, perlu untuk menentukan biaya
tetap dan variabel untuk volume penjualan yang berbeda dengan Formula :
P x Q= F + (V x Q)
Jika Q (kuantitas) belum diketahui, maka dapat menggunakan aljabar untuk
mendefinisikan kembali persamaan ini sebagai berikut:
PQ=F+VQ
F=(P–V)Q
maka:
Q=F/(P-V)
Misalnya, harga jual untuk produk A adalah Rp. 100.000 per unit, dan
biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung adalah Rp. 80.000 unit dan
biaya bulanan tetap sebesar Rp. 20000000. Titik break dari unit output
dapat dihitung:
T = 20.000.000 / (100.000 - 80.000)
= 1.000 unit
Biaya tetap dapat meningkat dengan meningkatnya volume, karena
kapasitas diperlukan, misalnya, dengan pembelian peralatan tambahan. Ini
juga berlaku untuk penambahan "pertukaran" kedua yang meningkatkan
upah pengawasan dan pekerjaan tidak langsung lainnya. Garis biaya-biaya
variabel tidak selalu linier, karena skala ekonomi total biaya variabel dapat
tumbuh lebih lambat daripada peningkatan volume untuk kapasitas yang
diberikan. Oleh karena itu, total biaya variabel cenderung meningkat lebih
cepat daripada peningkatan volume karena inefisiensi perubahan kedua
dan ketiga dan skala ekonomi lainnya. (H. Prasetya 2011)

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Berikut ini contoh kasus masalah perecanaan kapasitas produksi pada
perusahaan mainan anak dengan menggunakan metode break.
PT. Timber Toys pengusaha baru yang memulai bisnis mainan anak.
Setiap bulan pabrik memproduksi 100 mainan anak. Sedangkan harga per
unit adalah Rp. 100.000. Untuk biaya variabel pada mainan, rata-rata
adalah $ 50.000 dan biaya tetap tahunan rata-rata adalah $ 8.000.000.
Pertanyaannya adalah berapa banyak mainan yang harus diproduksi dan
harga per mainan untuk mencapai BEP?
Langkah awal hitung jumlah mainan yang akan diproduksi untuk dasi atau
BEP.

D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website:
labindustri27@gmail.com
Mata Kuliah : Sistem Produksi Nama Asisten Lab : Desi/Ica
Semester/Angkatan : 05 Nilai :
Program Studi : Teknik Industri Kelas : 05TIDM001
Langkah awal hitung jumlah mainan yang akan diproduksi untuk dasi atau BEP.
Produk Unit BEP = FC / (P-VC)
= 8000000 / (100000 - 50000) = 160
mainan Rupiah unit BEP = FC / (1- - VC / P))
= 8000000 / (1 - (50000 / 100000) = Rp. 16.000.000,00

Kesimpulan :

Maka pabrik harus mendapatkan untung (turnover) sebesar Rp 16.000.00


untuk mencapai BEP.
Agar perhitungannya benar, kalikan BEP x harga jual dengan unit.
BEP = 160 x Rp 100.000 = Rp 16.000.000

E. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai