Disusun Oleh:
Kelompok 3
[02TIDE001/2022/2021]
Disusun Oleh:
Nama NIM
Aji Maulana 211010850060
Henri Joko Wibawanto 211010850074
Januar Ikhwan Tirta 211010850018
Muhamad Yusuf 211010850105
Zahra Shafiratul Aulia Yusup 211010850085
Kelompok :3 ( Tiga )
Kelas : 02TIDE001
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang pernah
diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil fotokopi
PRAKTIKUM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Dasar Keprograman di Fakultas Teknik Program
Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala keterbatasan, penulis
menyadari pada laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sebagai penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
3. Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng., Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang
4. Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan
nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik
5. Bapak Adi Candra, S.T., M.T., selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang
6. [Bapak/Ibu Nama Dosen Praktikum dan Gelar] yang telah memberikan berkah
ilmu sehingga penulis dapat menyusun laporan
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR IDENTITAS
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENILAIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PERTEMUAN 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA \
E. REFERENSI
PERTEMUAN 2
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
PERTEMUAN 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
PERTEMUAN 4
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
PERTEMUAN 5
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
PERTEMUAN 6
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
PERTEMUAN 7
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai object Borland Delphi 7.
Mahasiswa/I diharapkan bisa menjelaskan tentang aplikasi Borland Delphi 7,
memahami macam-macam objek standard dalam Borland Delphi 7, dan
menerapkan Langkah-langkah dalam perancangan aplikasi memakai object
standard pada Borland Delphi 7.
3. Jika terdapat daftar code lain yang dimasukkan, maka harus dituliskan
(code) nama berdasarkan daftar code pada bagian “users” dan juga
inisialisasi variabelnya.
(Sumber: https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 1 Tampilan Lembar Kerja Delphi 7
Bagian Bagian dari Lembar Kerja Delphi, Berikut Penjabarannya :
1. Object Tree View -> diagram pohon yang menggambarkan hubungan
logis komponen - kompenen dalam project program.
meliputi Form, Modul, Frame yang sesuai dengan penempatannya.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 2 Jendela Object Tree View
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 3 Jendela Object Inspektor Properties
Object Event yang digunakan untuk memberikan fungsi yang lebih detail
dari perintah-perintah coding yang kita buat didalam komponent, agar
berjalan seperti yang kita inginkan.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 4 Jendela Object Inspektor Events
3.Form Designer -> Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang
suatu tampilan aplikasi program yang dapat dimasukkan komponen
komponent pallete.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 5 Tampilan Form Designer
4. Component Pallete -> Merupakan Kumpulan Icon yang Digunakan untuk
merancang suatu aplikasi, dimana mereka akan membentuk suatu interface
sebuah aplikasi. Dalam Setiap komponen Pallete semua icon dikelompokkan
dalam berbagai komponen sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 6 Icon Component Standard Pallete
Berikut Beberapa Fungsi Dari Suatu Pallete Standart :
Tabel 1.1 Fungsi Komponen Standard Pallete
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
5. Code Editor -> Bagian dari Delphi yang kita gunakan dalam penulisan
Kode Program. Pada bagian Code Editor terdapat 3 bagian tama yakni =
bagian paling kiri yang berupa angka menunjukan baris dan kolom dan
keterangan modified menunjukan bahwa telah terjadi modifikasi terhadap
baris program. dan yang paling kanan menunjukkan tentang tombol insert
atau overwrite.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 7 Tampilan Jendela Unit
C. PROCEDURE DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi yang dapat di
selesaikan dengan menggunakan program Borland Delphi 7.0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan cara
klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau klik start. Lalu, klik program.
Kemudian, pilih aplikasi Delphi 7. Lalu, klik run program
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete
yang di butuhkan untuk merancang aplikasi yang ditunjukkan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1
3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar 1.8
harga,jumlah,kali:real;
begin
harga:=StrToFloat(Eharga.Text);
jumlah:=StrToFloat(Ejumlah.Text);
kali:=harga*jumlah;
Ebayar.Text:=FloatToStr(kali);
end;
Button 2 Reset procedure TForm1.BexitClick(Sender:
TObject);
begin
Ebarang.Clear;
Eharga.Clear;
Ejumlah.Clear;
Ebayar.Clear;
end;
Button 3 Close procedure TForm1.BexitClick(Sender:
TObject);
begin
close;
end;
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
PERTEMUAN 2
FUNGSI PERCABANGAN TUNGGAL DAN MAJEMUK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi percabangan tunggal dan
majemuk pada Borland Delphi. Setelah menuntaskan porkuliahan ini
mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan bisa menjelaskan tentang fungsi
percabangan, memahami tentang fungsi percabangan tunggal dan majemuk,
dan menerapkan Langkah - langkah pembuatan aplikasi menggunakan fungsi
percabangan tunggal dan majemuk pada Borland Delphi 7.
1. Percabangan Tunggal
Percabangan tunggal adalah operator percabangan yang digunakan buat
menentukan sebuah pilihan dengan kondisi tunggal. Percabangan jenis ini
hanya ada satu kondisi yang sebagai syarat buat melakukan satu buah atau satu
blok instruksi. Adapun bentuk sintaks dari algoritma percabangan
menggunakan satu kondisi (tunggal), yaitu:
3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
begin
begin
gajipkk.Text:='7.0000.000';
a:=7000000;
end
begin
gajipkk.Text:='6.0000.000';
a:=6000000;
end
begin
gajipkk.Text:='50000.000';
a:=5000000;
end;
end;
Radiobutton1 HONORER procedure TForm1.HonorerClick(Sender:
TObject);
begin
if Honorer.Checked = true then
begin
tunjangan.Text:='500.000';
b:=500000;
end;
end;
Radiobutton2 Tetap procedure TForm1.TetapClick(Sender:
TObject);
begin
if tetap.Checked=true then
begin
tunjangan.Text:='1.000.000';
b:=1000000;
end;
end;
Button1 Hitung procedure TForm1.HitungClick(Sender:
TObject);
begin
c:=a+b;
gajibrs.Text:=inttostr(c);
end;
Buttom2 Input lagi procedure TForm1.inplgiClick(Sender:
TObject);
begin
Nama.Text:='';
cbjabatan.Text:='pilih jabatan';
gajipkk.Text:='0';
Tunjangan.Text:='0';
Honorer.Checked:=false;
Tetap.Checked:=false;
gajibrs.Text:='0';
end;
Button3 Keluar procedure TForm1.keluarClick(Sender:
TObject);
begin
close;
end;
end.
Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko
Swalayan Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan laporan
praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan format
penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber referensi
adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///” hanya
penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///
PERTEMUAN 3
(Sumber: https://jagongoding.com)
1. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 90, maka dia dapat predikat
A.
2. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 80, maka dia dapat predikat
B.
3. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 40, maka dia dapat predikat
C.
4. Dan seterusnya.
Ilustrasi:
(Sumber: https://jagongoding.com)
1. if
2. elif
3. dan else
Blok If
if kondisi:
statements()
if False:
print('Kode program ini tidak akan dieksekusi')
print('Kode program ini akan selalu dieksekusi karena tidak termasuk pada
percabangan')
Jika kita jalankan, kode program di atas hanya akan memunculkan output:
Kenapa?
Dan print() yang ke-3 akan selalu dieksekusi karena ia berada di luar blok kode
if.
Ingat bahwa blok kode di dalam python ditentukan oleh indentasi seperti yang
telah kita bahas pada Aturan Penulisan Sintaks Python
if 5 > 10: # ❌
print('Nilai 5 lebih dari 10')
if 10 > 5: # ✅
print('Nilai 10 lebih dari 5')
Jika dijalankan, program di atas hanya akan menampilkan output:
Blok if..else
Yang kedua adalah blok if else. Blok if else ini biasa dinamakan percabangan,
karena memiliki setidaknya 2 cabang:
1. Cabang if
2. Cabang else
nilai = 50
...
Blok if..elif..else
Begitu juga pada logika kita. Kita bisa membuat lebih dari 2 cabang logika. Dan
pada python, untuk membuat lebih dari 2 cabang, kita bisa menggunakan blok
kode if..elif..else.
Jika nilainya sekian, dia dapat predikat A. Sedangkan jika nilainya sekian maka
predikatnya adalah B, dan seterusnya.
Dari 5 rule di atas, kita akan menggunakan satu if, 3 elif, dan 1 else.
Masukkan nilai: 80
Predikat B
Oke. Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, mari kita coba ubah kode program di
atas menjadi menggunakan if semua, tanpa elif sama sekali.
Masukkan nilai: 80
Predikat B
Predikat C
Predikat D
Kenapa?
Karena setiap kali kita membuat blok if, itu artinya kita membuat satu pohon
percabangan.
Jika ada lebih dari satu kondisi yang terpenuhi, maka kondisi yang pertamalah
yang akan dieksekusi. Tidak semuanya.
Oleh karena itu, di kode program yang pertama, kita sejatinya hanya membuat
satu pohon percabangan, dan kondisi yang dieksekusi hanya 1, meskipun yang
terpenuhi lebih dari 1.
Berbeda dengan contoh yang kedua, kita sejatinya sedang membuat 4 buah pohon
percabangan, oleh karena itu outputnya pun akan berbeda sesuai dengan
banyaknya pohon percabangan yang kita buat.
Operator-Operator Boolean
Pada percabangan if..else, operator logika dan juga tipe data boolean akan sangat
sering kita gunakan.
print(status)
print(status)
Percabangan Bertingkat
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil kembali
dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-referensi-
dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site
/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan laporan
praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan format
penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber referensi
adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///” hanya
penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///
PERTEMUAN 4
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi perulangan for. Setelah
menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan
bisa menjelaskan tentang fungsi perulangan for, memahami bentuk fungsi
perulangan for to do dan for downto do, dan menerapkan langkah-langkah
pembuatan aplikasi menggunakanbfungsi perulangan for to do dan for
downto do pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Hendrayudi, 2008) bahwa pada penulisan program Delphi ada
kalanya tidak membutuhkan program yang terlalu panjang waktu hanya
berdasarkan pengulangan dari program yang sebelumnya. Proses
pengulangan suatu proses pada batas khusus tersebut. bisa ditulis secara
singkat menggunakan menggunakan looping, Perulangan (looping)
merupakan suatu cara buat mengulang satu atau sekumpulan perintah hingga
mencapai kondisi tertentu. Proses iterasi dalam pemrograman dilakukan buat
mengerjakan suatu proses operasi secara bertahap demi tahap memakai nilai
variabel yang menaik atau menurun. Dalam menyelesaikan kasus, terkadang
programmer harus melakukan suatu proses yang sama lebih dari satu kali
percoban. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu algoritma pengulangan. Terdapat
dua hal yamg penting dalam melakukan merancang perintah pengulangan,
yaitu inisialisasi awal dan nilai akhir pengulangan atau kondisi berhenti.
Dalam pemograman Borland Delphi menyediakan tiga fungsi pengulangan,
yaitu menggunakan For, While, atau Repeat. Setiap pilihan pengulangan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.
Menurut (Yanto, 2013) bahwa pada bahasa pemrograman apapun pasti
dikenal suatumekanisme looping atau perulangan. Perulangan disini sangat
berguna buat mengontroljalannya program, terutama apabila ada aktivitas
yang berulang-ulang dan bahkan ada suatu syarat khusus di dalam perulangan
tersebut. Berikut ini merupakan struktur perulangan yang terdapat pada
aplikasi Delphi 7, antara lain:
1. Kondisi perulangan, yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi agar
perulangan dapat terjadi.
2. Badan (body) perulangan, yaitu gugusan instruksi yang wajib diulang.
3. Pencacah (counter) perulangan, yaitu suatu variabel yang nilalnya harus
berubah supaya bisa terjadi perulangan dan pada akhirnya membatasi jumlah
perulangan.
Menurut (Isnu, 2016) bahwa perulangan for adalah perulangan dasar yang
terdapat dalam seluruh bahasa pemograman. Pada bahasa pemograman
pascal, perulangan for ditulis dengan for (syarat pernyataan) do (jika
memenuhi syarat pernyataan). Perintah for akan melakukan pernyataan
sampai syarat pernyataan tidak terpenuhi. Jenis perulangan menggunakan
perintah for ini merupakan jenis perulangan yang tetap.
Hal ini berarti nilai awal perulangan diketahui dan nilai akhir perulangan juga
telah ditetapkan. Berikut ini adalah bentuk perulangan for, yaitu::
1. Perulangan For To Do
Menurut (Putra, 2012) bahwa perulangan ini berjalan menggunakan
memakai suatu variabel kondisi yang akan bertambah (maju atau naik) secara
otomatis ketika perintah yang diulang telah terselesaikan dikerjakan. Berikut
ini adalah bentuk sintaks dari perulangan (For... To...Do) ini, yaitu:
3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Kode Perintah Object
Object Keterangan Kode Perintah
Properties
5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan Baru
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi perulangan while dan repeat
Setelah menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum)
diharapkan bisa menjelaskan tentang fungsi perulangan while dan repeat,
memahami tentang bentuk fungsi perulangan while dan repeat, dan
menerapkan langkah-langkah pembuatan aplikasi menggunakan fungsi
perulangan while dan repeat pada Phycharm.
D. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Isnu, 2016) bahwa perulangan while merupakan perulangan dasar
yang terdapat pada semua bahasa pemograman. Pada bahasa pemograman
pascal, perulangan for ditulis dengan while (kondisi pernyataan) do (jika
memenuhi kondisi pernyataan). Perintah while akan melakukan perulangan
sampai kondisi pernyataan tidak terpenuhi. Jenis perulangan menggunakan
perintah while ini adalah jenis perulangan yang tetap.
Hal ini berarti nilai awal perulangan diketahui dan nilai akhir perulangan juga
sudah ditetapkan. Berikut ini merupakan bentuk perulangan while dan repeat,
yaitu:
1. Perulangan Repeat Until
Menurut (Hidayat, 2016) bahwa "repeat" berarti ulangi dan "until" berarti
sampai. Jadi, repeat until merupakan struktur pengulangan yang dimana aksi
dikerjakan sehingga kondisi (persyaratan) berhenti terpenuhi. Perulangan ini
bisa dipakai sebagai perulangan yang menggunakan banyak sekali kondisi
keluar. Berikut ini merupakan bentuk sintaks dari perulangan (repeat...until)
ini, yaitu:
Repeat
Perintah;
Perintah;
Until Kondisi;
Perulangan ini berulang sampai persyaratan yang ada setelah sampai
mempunyai nilai benar. Jadi, repeat until berjalan selama persyaratan yang
salah sampai persyaratan yang benar. Pengecekan kondisi perulangan repeat
until berada di bagian akhir sesudah melakukan proses yang berulang
sehingga semua program yang menggunakan perulangan repeat until akan
melakukan aksi minimal satu kali proses perulangan (Hidayat, 2016).
2. Perulangan While Do
Menurut (Hidayat, 2016) bahwa "while" berarti selama atau selagi dan "do"
berarti lakukan. Jadi, while do merupakan struktur pengulangan yang dimana
selama kondisi (persyaratan) pengulangan masih benar, maka aksi dilakukan.
Berikut ini merupakan bentuk sintaks dari perulangan (while...do) ini, yaitu:
While kondisi Do
Begin
Perintah;
Perintah;
End;
Proses perulangan ini mirip dengan perulangan Repeat Until tetapi
pengecekannya berada di awal sebelum melakukan proses yang berulang.
Perulangan ini berjalan selama persyaratan pengecekan bernilai benar dan apabila
persyaratan telah mempunyai nilai salah, maka proses perulangan tidak dilakukan
lagi.
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai Visual Component Library
(VCL). Setelah menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum)
diharapkan bisa menjelaskan tentang Visual Component Library (VCL),
memahami tentang jenis-jenis komponen visible dan komponen invisible, dan
menerapkan langkah-langkah pembuatan aplikasi menggunakan Visual
Component Library (VCL) pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Pujianto, 2007) bahwa Visual Component Library (VCL) adalah
hierarki dari class (object) yang ditulis dengan Object Pascal dan tergabung
dalam IDE Delphi. VCL berisi kumpulan object yang ditulis dalam bahasa
pemograman Pascal dari Borland Delphi untuk dipakai pada form designer.
Form designer merupakan inti dari setiap aplikasi pemograman yang dapat
dianggap sebagai sebuah jendela utama (window). Form designer dipakai
untuk menempatkan komponen, kontrol, dan lain-lain. Informasi mengenai
form disimpan didalam dua file, yakni (dfm dan pas). File (dfm) berisi
informasi mengenai tampilan form, ukuran, lokasi dan seterusnya.
Sedangkan, file (pas) disebut juga dengan unit yang merupakan tempat
menyimpan program untuk mengontrol form designer. Selain itu, form
designer dan properties yang berguna untuk mengubah tampilan form
designer dengan mengubah warna, ukuran, lokasi, dan lain-lain.
Menurut (Hendrayudi, 2008) bahwa Visual Component Library (VCL)
adalah bagian visual dari perpustakaan kelas berorientasi objek Delphi.
Object library Delphi terdiri dari sejumlah besar obejct yang turun dari object
standard, object additional, dan biasanya terdiri dari kelas-kelas yang turun
dari object pada component pallete. Jadi, object VCL biasanya disebut
komponen.Hal ini dikembangkan oleh Borland untuk digunakan dalam
lingkungan pengembangan perangkat lunak Delphi dan C++ Builder dan
ditulis dalam Object Pascal. Sebagian besar popularitas VCL berasal dari
integrasi yang ketat dengan alat RAD visual dari Borland. Setara dengan
platform VCL yang disebut dengan CLX (Component Library for Cross
Platform) yang selanjutnya dikembangkan untuk digunakan dalam Delphi,
C++ Builder dan Kylix, namun ditinggalkan demi VCL. Sebagai pendekatan
berorientasi objek, VCL membentuk hirarki objek yang dimana semua objek
lain mewarisi atau secara tidak langsung mewarisi komponen standard,
Dengan demikian, komponen standard termasuk kategori superclass. Hal ini
berarti Delphi memerlukan komponen standard karena Delphi tidak
mendukung multiple inheritance, namun tidak seperti C++ yang mendukung
multiple inheritance. Komponen-komponen VCL dapat dibuat secara visual
pada saat merancang atau dibuat secara terprogram pada saat dijalankan.
Berbeda dengan namanya, VCL berisi komponen visual dan non-visual.
Programmer pemula yang memakai aplikasi Delphi umumnya akan terlebih
dahulu berinteraksi dengan VCL dengan menggunakan form editor yang
memungkinkan programmer untuk merancang jendela secara visual dengan
menempatkan komponen di atasnya.
Komponen umum yang terletak di component pallette, seperti buttons, text
fields, check boxes, radio buttons, panels, dan dialogs adalah bagian dari
VCL. Menurut (Madcoms.2006) bahwa apapun yang turun dari komponen
standard dapat muncul pada component pallete untuk penggunaan yang
nyaman pada waktu melakukan perancangan program. Programmer cukup
memilih komponen dari component pallete dan menempatkannya pada form.
Setiap komponen yang diturunkan dari object control adalah komponen
visual. Jika tidak, komponen yang diturunkan adalah komponen non-visual
dan diwakili pada form sebagai kotak kecil. Modul data hanya dapat berisi
komponen non-visual, Komponen visual bisa disebut juga sebagai kontrol
dan biasanya elemen antarmuka pengguna seperti buttons, text fields atau
komponen yang lebih rumit, seperti tampilan hierarki. Komponen non visual
biasanya melakukan beberapa fungsi utilitas, seperti mengelola koneksi
database, mengirimkan pertanyaan ke database, menyediakan akses ke dialog
umum, dan sebagainya.
Menurut (Trisno, 2010) bahwa banyak komponen VCL, terutama yang
diturunkan dari TwinControl merupakan pembungkus disekitar Windows API
(Application Programming Interface). Misalnya, kontrol komponen Button
hanya membungkus panggilan Windows API (Application Programming
Interface) yang membuat tombol Windows standar dan mengelola properti,
metode, dan aksi. Windows API merupakan kumpulan fungsi-fungsi
eksternal yang terdapat pada file-file library windows atau file library lainnya
yang dapat digunakan oleh program. Fungsi ini dapat menangani semua yang
berhubungan dengan Windows, seperti pengaksesan disk, interface printer,
grafik windows, kotak dialog (buka file, simpan file, memilih font, memilih
warna, dan lain-lain), windows shell, pengaturan sistem komputer,
penanganan file, mengakses sistem registry, memainkan musik, dan
sebagainya. Fungsi ini menyediakan fitur-fitur standar untuk semua program
yang berbasis windows.
Semua fungsi windows API hampir terdapat dalam direktor sistem milik
windows (biasanya terdapat dalam direktori C:\Windows\System dan C:\
Windows, bergantung pada pengaturan pertama pada saat installisasi
Windows) dan paling banyak berekstensi (.DLL) yang digunakan oleh sistem
operasi windows. Selain itu, fungsi ini juga dipakai untuk memastikan secara
konsisten penggunaan semua sumber yang terdapat dalam Windows. File-file
itulah yang disebut dengan Windows API. Dikarenakan fungsi Windows API
merupakan fungsi eksternal, maka dalam menggunakan fungsi tersebut
terlebih dahulu dideklarasikan dengan perintah Declare di dalam program
yang dibuat. Setelah pendeklarasian selesai, selanjutnya programmer bebas
untuk menggunakan fungsi Windows API tersebut pada program layaknya
bahasa Pascal di program yang dibuat programmer. Dalam sebuah masalah di
mana fungsi tingkat rendah perlu dilakukan karena komponen Deplhi
biasanya memperlihatkan object properties yang memberikan akses
programmer ke kontrol Windows yang mendasarinya. Hal ini secara drastis
dapat menyederhanakan pengembangan Delphi karena komponen Button jauh
lebih mudah digunakan daripada panggilan API mentah atau pembungkus
sederhana seperti MFC. Jika diperlukan, sebuah komponen Button dapat
memungkinkan akses langsung pada program (Trisno, 2010).
Menurut (Wardoyo, 2011) bahwa IDE (Integrated Development
Environment) adalah sebuah lingkungan dimana semua tools yang diperlukan
untuk desain, menjalankan dan menguji sebuah aplikasi disajikan dan
terhubung dengan baik sehingga memudahkan pengembangan program. Pada
Delphi IDE terdiri dari menu windows, component pallete, toolbar, form
designer, code editor, dan code explorer. Dalam Borland Delphi terdapat dua
jenis VCL, yaitu komponen visible dan komponen invisible. Komponen
visible adalah komponen yang dapat terlihat dan biasanya ditempatkan serta
diprogram untuk pemakai.
Contoh dari komponen visible, yakni Edit Box. Sedangkan, komponen
invisible adalahkomponen yang tidak terlihat dan berguna untuk memberikan
kontro! khusus atau sebagai antar muka bagi programmer. Contoh dari
komponen invisible, yakni Timer. Komponen visible dan invisible adalah
komponen yang bersifat visual atau nonvisual. Komponen ini biasanya
dipakai untuk membangun antarmuka dengan pemakai pada saat pembuatan
aplikasi. Tipe komponen visual dan non visual dapat dilihat, namun
komponen non visual tidak terlihat dan dianggap sebagai virus yang
berbahaya pada saat dijalankan sehingga komponen non visual tidak dipakai
dalam membuat aplikasi pemograman (Wardoyo,2011).
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi Visual Component
Library (VCL) yang dapat diselesaikan dengan menggunakan program
Borland Delphi 7,0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan
cara klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau Klik start. Lalu, Klik Program.
Kemudian, pilih Aplikasi Delphi 7. Lalu, klik Run Programs.
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete
yang dibutuhkan untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 2.1 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1 Toko Buku Sukamakmur
3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard
4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
end.
5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 dapat mengikuti prosedur sebagai
berikut, yaitu:
1. Isikan judul buku didalam kolam judul buku.
2. Isikan harga buku didalam kolam harga.
3. Isikan jumlah buku yang dibeli.
4. Apabila customer adalah member maka klik Ya jika bukan member klik Tidak.
5. Isikan diskon harga apabila terdapat diskon pada buku yang dibeli.
6. Jika sudah terisi arahkan kursor anda ke button proses untuk melakukan
perhitungan total.
7. Jika anda sudah selesai dan ingin kembali ke awal maka arahkan kursor anda ke
button Hapus.
8. Apabila program sudah selesai digunakan dan anda ingin keluar dari program
tersebut maka arahkan kursor anda ke button keluar.
Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Buku
Sukamakmur yang dapat dilihat pada Gambar 1.8
LEMBAR PRAKTIKUM
E. REFERENSI
PERTEMUAN 7
ARRAY
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai array. Setelah menuntaskan
perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan bisa menjelaskan
tentang menjelaskan tentang array, memahami fungsi component pallete
stringgrid pada Borland Delphi 7, dan memahami tata cara pembuatan
aplikasi array pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Wulandari, 2014) bahwa array adalah kumpulan data bertipe
sama yang menggunakan nama sama. Array adalah tipe data yang memiliki
kemampuan dapat mengumpulkan beberapa data yang bertipe sama dalam
satu variable sehingga dalam pembuatan terdiri dari beberapa tipe yang sama
tidak membutuhkan banyak variabel. Array dalam ilmu komputer adalah
suatu tipe data terstruktur yang dapat menyimpan banyak data dengan suatu
nama yang sama dan menempati tempat di memori yang berurutan serta
bertipe data sama pula. Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari
sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. Dengan
menggunakan array, maka sejumlah variabel dapat memakai nama yang
sama. Antara satu variable dengan variabel lain di dalam array dibedakan
berdasarkan bilangan di dalam kurung siku yang dinamakan dengan
subscript. Array dapat bertipe data sederhan, yakni byte, word, integer, real,
boolean, char, string, dan tipe subrange. Didalam penulisan Bahasa
pemograman, setiap penggunaan array harus dideklarasikan terlebih dahulu.
Pendeklarasian array diawali dengan nama variabel array diikuti dengan
indeks array yang dituliskan didalam tanda kurung siku "[]", diikuti dengan
kata cadangan "of" dan tipe data yang dibutuhkan. Adapun sintaks array
dalam pemograman Delphi,
Tanda_pengenal: yaitu:index ..] of tipe data;
array [..tipe
Menurut (Matt, 2015) bahwa dalam gaya yang sama dengan sistem
database standar pada set, database array menawarkan penyimpanan yang
fleksibel dimana dapat disesuaikan dan manipulasi pada array ukuran (secara
konseptual) tidak terbatas. Beberapa system mengimplementasikan array
sebagai analogi ke tabel dan yang lainnya memperkenalkan array sebagai tipe
atribut tambahan. Manajemen array memerlukan teknik baru, terutama karena
fakta bahwa objek basis data tradisional cenderung cocok dengan halaman
database tunggal. Sedangkan, pada objek array itu dapat dengan mudah
menjangkau beberapa media. Database array menawarkan bahasa query yang
memberikan akses deklaratif ke array tersebut sehingga memungkinkan untuk
membuat, memanipulasi, mencari, dan menghapusnya. Hal itu dikarenakan
ekstensi yang dibuat dalam model data dan query pada database array
kadang-kadang dimasukkan di bawah kategori NoSQL.
Menurut (Kani Firmansyah dan U.U Sufandi, 2010) bahwa dalam
pemograman Borland Delphi 7 terdapat salah satu component pallete yang
bisa digunakan dalam proses memasukkan database array, yakni komponen
string grid. String Grid merupakan komponen visual Delphi yang digunakan
menyajikan data dalam bentuk lajur atau Grid.
Berikut ini merupakan beberapa properti yang sering digunakan dalan
komponen String Grid, yakni:
1. Col Count, yakni digunakan untuk menentukan jumlah kolom pada
String Grid.
2. Row Count, yakni digunakan untuk menentukan jumlah baris pada
String Grid.
3. Fixed Colums, yakni menyatakan jumlah kolom tetap (kolom judul)
yang berada dikolom paling kiri dari tabel. Kolom tersebut tidak akan
tergulung, jika pengguna melakukan scrolling secara horizontal.
4. Fixed Rows, yakni menyatakan jumlah baris tetap (baris judul) yang
berada dikolom paling atas dari tabel. Baris tersebut tidak akan tergulung jika
pengguna melakukan scrolling secara vertikal.
5. Cells [Kolom, Baris], yakni menyatakan konten sel pada alamat [kolom,
baris]. Melalui komponen Cell dapat diakses data-data pada masing-masing
cell. Tipe datanya berupa string sehingga data-data non string harus
dikonversi dulu sebelum dimasukkan ke dalam properti cell ini.
3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard
4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 tentang array dapat
mengikuti prosedur sebagai berikut, yaitu:
1. Menentukan dan mengisi jumlah banyaknya data.
2. Kemudian, arahkan kursor ke button INPUT DATA.
3. Lalu, melakukan input data sesuai dengan banyaknya data. Selanjutnya, akan
muncul keterangan output dari aplikasi tersebut.
5. Apabila Anda ingin mengulang kembali aplikasi tersebut, maka arahkan kursor
Andake button HAPUS DATA.
6. Apabila Anda ingin keluar dari aplikasi tersebut, maka arahkan kursor Anda ke
button KELUAR.
Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan
Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard
D. LEMBAR KERJA
LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
3. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :
4. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :
5. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :
LABORATORIUM TEKNIK
INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
FORM KUESIONER PENILAIAN
KELOMPOK
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM dimulai
I dari yang paling berkontribusi pada materi praktikum sampai dengan yang
kurang berkontribusi.
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
II dimulai dari yang paling baik bekerja sama dalam kelompok, sampai dengan
yang kurang bekerja sama.
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
III dimulai dari yang paling baik dalam memimpin kerja kelompok sampai
dengan yang kurang baik
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM dimulai
IV dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan akhir sampai dengan
yang paling tidak berkontribusi