Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN

Diajukan Sebagai Syarat dalam Memperoleh Nilai Praktikum

Disusun Oleh:

Kelompok 3

[02TIDE001/2022/2021]

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR IDENTITAS
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
PRAKTIKUM DASAR KEPROGRAMAN

Disusun Oleh:

Nama NIM
Aji Maulana 211010850060
Henri Joko Wibawanto 211010850074
Januar Ikhwan Tirta 211010850018
Muhamad Yusuf 211010850105
Zahra Shafiratul Aulia Yusup 211010850085

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti pelaksanaan


praktikum Dasar Pemrograman.

Judul laporan : Praktikum Dasar Pemrograman

Kelompok :3 ( Tiga )

Kelas : 02TIDE001

Menyatakan bahwa laporan praktikum Dasar Pemrograman yang kami buat:

1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang pernah
diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil fotokopi

2. Kami izinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratorium


Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku. Pernyataan
ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia menerima sanksi
akademik sesuai dengan aturan yang berlaku apabila di kemudian hari pernyataan
ini tidak benar.

Ketua Kelompok Asisten Laboratorium

Aji Maulana Subhan Adrian Fasya

Mengetahui Ketua Laboratorium


Menyetujui Dosen Praktikum
Teknik Industri

Adi Candra, S.T., M.T.


Adi Candra, S.T., M.T.
NIDN. 04 280989 03
NIDN. 04 280989 03
LEMBAR PENILAIAN

JUDUL PRAKTIKUM DASAR KEPROGRAMAN


PRAKTIKUM
TANGGAL XX November 2022 – XX Desember 2022
PRAKTIKUM
AJI MAULANA 211010850060
HENRI JOKO WIBAWANTO 211010850074
JANUAR IKHWAN TIRTA 211010850018
NAMA/NIM
MUHAMAD YUSUF 211010850105
ZAHRA SHAFIRATUL 211010850085
AULIA YUSUP
KELAS 02TIDE001
KELOMPOK 3 ( Tiga )
ASISTEN Subhan Adrian Fasya
LABORATORIUM
DOSEN
LABORATORIUM
NILAI LAPORAN

PRAKTIKUM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Dasar Keprograman di Fakultas Teknik Program
Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala keterbatasan, penulis
menyadari pada laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sebagai penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. (H.C). H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya

2. Dr. E. Nurzaman A.M., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang

3. Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng., Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang

4. Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan
nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik

5. Bapak Adi Candra, S.T., M.T., selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang

6. [Bapak/Ibu Nama Dosen Praktikum dan Gelar] yang telah memberikan berkah
ilmu sehingga penulis dapat menyusun laporan

7. Subhan Adrian Fasya, selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Praktikum


Dasar Keprograman yang telah memberikan masukan, dorongan, dan
pengarahannya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik

8. Teman-teman, khususnya kelas 02TIDE001 yang telah membantu dalam


menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar Keprograman.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum.


Penulis sadar bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan laporan
selanjutnya. Akhirnya, penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Tanggerang Selatan, 15 Desember 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Halaman

COVER

LEMBAR IDENTITAS

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENILAIAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

PERTEMUAN 1

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA \
E. REFERENSI

PERTEMUAN 2

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

PERTEMUAN 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

PERTEMUAN 4

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

PERTEMUAN 5

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

PERTEMUAN 6

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

PERTEMUAN 7

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
E. REFERENSI

DAFTAR PUSTAKA

BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK


DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PERTEMUAN 1

OBJECT BORLAND DELPHI 7

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai object Borland Delphi 7.
Mahasiswa/I diharapkan bisa menjelaskan tentang aplikasi Borland Delphi 7,
memahami macam-macam objek standard dalam Borland Delphi 7, dan
menerapkan Langkah-langkah dalam perancangan aplikasi memakai object
standard pada Borland Delphi 7.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


Menurut (Hikmah, 2012) bahwa Borland Delphi adalah perangkat
pemrograman aplikasi visual. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah
bahasa pemrograman Pascal atau menggunakan istilah lain dianggap bahasa
pemrograman Delphi. Delphi merupakan generasi selanjutnya menurut
Turbo Pascal. Delphi direalisasikan pertama kali pada tahun 1995 dengan
tujuan buat beroperasi dalam sistem operasi berbasis Windows. Borland
Delphi adalah media satu bahasa pemrograman yang ketika direalisasikan
pertama kali pribadi ditinjau dan diminati oleh para programmer komputer.
Ada banyak pelaksanaan yang bisa dikembangkan dengan Delphi, seperti
operasi perhitungan matematis, grafis, pengolah kata, spread sheet, games,
dan basis data. Menurut (Widia, 2011), kelebihan dari Borland Delphi, antara
lain:

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan


pengembangan pelaksanaan sendiri adalah keunggulan menurut delphi,
karena didalamnya masih banyak menu yang memudahkan pengguna
dalam merancang suatu proyek program aplikasi. 2

2. Bersifat sebagai perangkat lunak yang gratis.


3. Pengembangan aktivitas program memakai bahasa Pascal sehingga bagi
pengguna yang terbiasa dengan bahasa pemrograman turbo Pascal akan
mudah.

4. Komponen yang disiapkan dan dokumentasinya cukup lengkap.


5. Bahasa pemograman Delphi dapat dipakai buat mengembangkan

berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

Menurut (Widia, 2011), kekurangan dari Borland Delphi, antara lain :


1. Saat pertama kali memakai Borland Delphi, seorang pengguna yang tidak
memiliki dasar pemrograman memakai bahasa turbo Pascal akan
mengalami kesulitan.

2. Setiap komponen yang dimasukkan pada form designer, akan


ditampilkan kode deklarasi dan inisialisasinya di dalam daftar code.

3. Jika terdapat daftar code lain yang dimasukkan, maka harus dituliskan
(code) nama berdasarkan daftar code pada bagian “users” dan juga
inisialisasi variabelnya.

Menurut (Karundeng, 2011) bahwa Delphi merupakan kompiler atau


penterjemah bahasa Delphi berdasarkan Pascal yang merupakan bahasa
tingkat tinggi sekelas dengan bahasa pemrograman Basic, yakni bahasa C.
Menurut (Hikmah, 2012) bahwa bahasa pemrograman Delphi adalah
pemrograman berorientasi objek. Hal ini berarti nama objek, properti, dan
metode (procedure) diselesaikan sebagai satu kemasan (encapsulate).
Borland Delphi juga merupakan bagian pengembangan dari bahasa
pemrograman Pascal. Pascal merupakan bahasa pemrograman berbasis DOS
yang dibentuk pada tahun 1971 oleh Niklaus Wirth dari Swiss. Kata
“Pascal” diambil menurut nama matematikiawan dan ahli filsafat dari
Perancis, yaitu Blaise Pascal yang lahir tahun 1623 dan wafat pada tahun
1662.
Pascal diperkenalkan tahun 1983 oleh Borland International yang
dimana salah satu perusahaan perangkat lunak terkemuka di California. Pada
tahun 1993, perusahaan tersebut menyebarkan bahasa pemrograman Pascal
yang memiiki sifat visual disebut Delphi dan resmi diedarkan di tahun 1995.
Pemrograman ini dibuat secara terbaru yang beroperasi pada Sistem Operasi
Windows mulai dari versi yang pertama, yakni Delphi 1 dan pada tahun-
tahun selanjutnya Delphi terus dikembangkan mengikuti perkembangan
zaman.
Integrated Development Environment (IDE) Delphi merupakan
tampilan terintegrasi yg dimana tampak menu dan tools secara terpisah
namun sangat berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang utuh pada
satu koordinasi. IDE ini berfungsi sebagai sentra kendali berdasarkan
kebutuhan utama, komponen pallet, form designer, code editor, object
inspector, dan object treeview yang dipakai buat merancang, menulis kode
program serta mengatur tampilan pelaksanaan dalam berbagai model
(Madcoms, 2006).

Menurut (Yanuar dan Hakim, 2004) bahwa buat mengakses database,


maka Delphi mempersiapkan berbagai prosedur data akses, yaitu:

1. Borland Database Engine (BDE), adalah merupakan teknologi yang


dikeluarkan oleh Borland. Sebelum Delphi terdapat, BDE berasal dari
paradox lalu diperluas oleh Borland buat mendukung banyak Structured
Query Language (SQL) Server dan Database Lokal. BDE mengakses
eksklusif tabel-tabel dBase, Paradox, ASCII, Foxfro, dan Access. Driver-
driver yang terdapat di Delphi Enterprise memungkinkan pengaksesan ke
beberapa SQL Server termasuk Oracle, Sybase, Microsoft, Informix,
Interbase, dan IBM DB2 Server. Sedangkan, buat pengaksesan ke database
lain disediakan Open Data Base Connectivity (ODBC) Drivers.
2. ActiveX Data Object (ADO), adalah perangkat open source taraf tinggi
(high level) yang digunakan buat mengakses database dari Microsoft. ADO
diterapkan dalam teknologi OLE for Database Data Access Microsoft yang
menyiapkan akses ke database relasional maupun database non relasional,
termasuk email, penyimpanan sistem, dan file- penyimpanan lainnya.

3. Database Express Library (dbExpress), merupakan library pengaksesan


yg bersifat cross-flatform buat Windows dan Linux.
4. Interbase Express (IBExpress), dimana Delphi menyiapkan komponen-
komponen untuk mengakses produknya yang gratis dan open source, yaitu
interbase server. Jika menggunakan interbase sebagai perangkat pendukung,
maka bisa memperoleh kinerja yang stabil. Bahkan, jika menggunakan
komponen khusus interbase kemungkinan bisa memelihara server dari
aplikasi client.
Mengenal Lembar Kerja Delphi 7 :
Untuk Membuka Program Pilih Start -> Program File  -> Borland Delphi
7 -> Delphi 7.exe

(Sumber: https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 1 Tampilan Lembar Kerja Delphi 7
Bagian Bagian dari Lembar Kerja Delphi, Berikut Penjabarannya :
1. Object Tree View -> diagram pohon yang menggambarkan hubungan
logis komponen - kompenen dalam project program.
meliputi Form, Modul, Frame yang sesuai dengan penempatannya.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 2 Jendela Object Tree View

2. Object Inspector -> Merupakan jendela yang digunakan guna mengatur


tampilan komponen pada form, seperti menulisan tampilan Caption,
Penamaan dari suatu komponent. 
Object Inspector secara umum terbagi menjadi 2 tab, Yakni :
Object Properties yang digunakan untuk mengatur tampilan dalam suatu
komponen baik itu nama, warna, font, border dan lain sebagainya.

(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 3 Jendela Object Inspektor Properties
Object Event yang digunakan untuk memberikan fungsi yang lebih detail
dari perintah-perintah coding yang kita buat didalam komponent, agar
berjalan seperti yang kita inginkan.

(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 4 Jendela Object Inspektor Events
3.Form Designer -> Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang
suatu tampilan aplikasi program yang dapat dimasukkan komponen
komponent pallete.

(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 5 Tampilan Form Designer
4. Component Pallete -> Merupakan Kumpulan Icon yang Digunakan untuk
merancang suatu aplikasi, dimana mereka akan membentuk suatu interface
sebuah aplikasi. Dalam Setiap komponen Pallete semua icon dikelompokkan
dalam berbagai komponen sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 6 Icon Component Standard Pallete
Berikut Beberapa Fungsi Dari Suatu Pallete Standart :
Tabel 1.1 Fungsi Komponen Standard Pallete
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
5. Code Editor -> Bagian dari Delphi yang kita gunakan dalam penulisan
Kode Program. Pada bagian Code Editor terdapat 3 bagian tama yakni =
bagian paling kiri yang berupa angka menunjukan baris dan kolom dan
keterangan modified menunjukan bahwa telah terjadi modifikasi terhadap
baris program. dan yang paling kanan menunjukkan tentang tombol insert
atau overwrite.
(Sumber:https://catataneko.wordpress.com)
Gambar 1. 7 Tampilan Jendela Unit
C. PROCEDURE DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi yang dapat di
selesaikan dengan menggunakan program Borland Delphi 7.0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan cara
klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau klik start. Lalu, klik program.
Kemudian, pilih aplikasi Delphi 7. Lalu, klik run program
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete
yang di butuhkan untuk merancang aplikasi yang ditunjukkan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1

Label 2 Standard Label 2 Nama Barang


Label 3 Standard Label 3 Harga Barang
Label 4 Standard Label 4 Jumlah
Label 5 Standard Label 5 Bayar
Edit 1 Standard Ebarang Kosongkan text
Edit 2 Standard Eharga Kosongkan text
Edit 3 Standard Ejumlah Kosongkan text
Edit 4 Standard Ebayar Kosongkan text
Button1 Standard Bhitung Hitung
Button2 Standard Breset Reset
Button3 Standard Bexit Close
( Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3 )

3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar 1.8

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard

4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click)


pada object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Kode Perintah Object
Object Keterangan Kode Perintah
Properties
Button 1 Hitung procedure TForm1.BhitungClick(Sender:
TObject);
var

harga,jumlah,kali:real;

begin

harga:=StrToFloat(Eharga.Text);

jumlah:=StrToFloat(Ejumlah.Text);

kali:=harga*jumlah;

Ebayar.Text:=FloatToStr(kali);
end;
Button 2 Reset procedure TForm1.BexitClick(Sender:
TObject);

begin

Ebarang.Clear;

Eharga.Clear;

Ejumlah.Clear;
Ebayar.Clear;

end;
Button 3 Close procedure TForm1.BexitClick(Sender:
TObject);

begin

close;

end;
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)

5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.”


pada akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada
aplikasi, maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi
bisa dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik
running atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila
aplikasi mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka
disarankan untuk memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada
masing-masing component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file
dan pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan Baru
Untung dapat mengikuti prosedur sebagai berikut, yaitu:
1. Memasukkan nama barang yang anda ingin hitung pembayarannya
2. Masukkan harga dari barang tersebut
3. Lalu input jumlah barang yang di hitung
4. Kemudian, arahkan kursor anda ke button hitung
5. Maka akan menghasilkan data dari jumlah perhitungan yang anda input
sebelumnya
6. Apabila anda ingin mengulang kembali aplikasi tersebut, maka arahkan
kursor anda ke button reset
7. Apabila anda ingin keluar dari aplikasi tersebut, maka arahkan kursor
anda ke button close
Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko
Swalayan Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.

E. REFERENSI

Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil kembali


dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-referensi-
dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site
/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan laporan
praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan format
penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber referensi
adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///” hanya
penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///

PERTEMUAN 2
FUNGSI PERCABANGAN TUNGGAL DAN MAJEMUK

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi percabangan tunggal dan
majemuk pada Borland Delphi. Setelah menuntaskan porkuliahan ini
mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan bisa menjelaskan tentang fungsi
percabangan, memahami tentang fungsi percabangan tunggal dan majemuk,
dan menerapkan Langkah - langkah pembuatan aplikasi menggunakan fungsi
percabangan tunggal dan majemuk pada Borland Delphi 7.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


Menurut (Kosasih, 2006) algoritma percabangan atau dianggap juga dengan
algoritma seleksi kondisi adalah sebuah perintah dalam algoritma yang
digunakan buat menginformasikan program tentang perintah apa yang wajib
dijalankan dan dimana perintah tadi disesuaikan dengan beberapa syarat
khusus. Fungsi prosedur pemecahan percabangan ini adalah buat memproses
keputusan yang tepat dan sesuai dengan tujuan programmer sistem dari
beberapa syarat yang terjadi pada sistem yang digunakan tadi. Dalam sebuah
program atau sistem, maka ada waktunya sebuah instruksi atau perintah hanya
sanggup dilakukan bila memenuhi suatu syarat atau persyaratan tertentu.
Algoritma percabangan terkadang dibutuhkan buat kasus-kasus tertentu. Hal
itu lantaran faktanya alur pemrosesan kode program tidak selamanya berurutan
berdasarkan baris instruksi satu ke baris instruksi lainnya, namun terkadang
program perlu diatur supaya bisa meloncat pada baris instruksi tertentu sesuai
menggunakan syarat yang terpenuhi. Di dunia Bahasa pemrograman atau
prosedur pemecahan dibutuhkan instruksi agar alur proses program sanggup
loncat menuju baris instruksi tertentu sesuai dengan syarat yang diberikan
disebut dengan instruksi percabangan, pemilihan atau flow control. Algoritma
percabangan dalam pemrograman umumnya menggunakan kata kunci IF (jika),
THEN (maka), dan ELSE (lainnya).

Menurut (Shalludin, 2009) bahwa dalam pemograman umumnya programmer


menginginkan personal komputer melakukan suatu aksi tertentu jika suatu
kondisI terpenuhi. Kondisi adalah suatu perintah yang dipakai buat
melaksanakan pengecekan suatu kondisi jika kondisi tadi dipenuhi, maka akan
melaksanakan proses selanjutnya. Keberadaan perintah dalam suatu acara
dapat memberikan suatu proses pencabangan. Bahasa pemograman Pascal
menyiapkan penyajian logika kondisi, yaitu percabangan tunggal, percabangan
majemuk, dan percabangan pemilihan. Percabangan merupakan suatu sintaks
dalam bahasa Pascal yg mensyaratkan suatu kondisi khusus supaya output
(statement) atau kode acara tadi dapat dijalankan.

Menurut (Teddy, 2018) bahwa jenis-jenis logika kondisi percabangan yang


terdapat dalam
Borland Delphi terbagi atas:

1. Percabangan Tunggal
Percabangan tunggal adalah operator percabangan yang digunakan buat
menentukan sebuah pilihan dengan kondisi tunggal. Percabangan jenis ini
hanya ada satu kondisi yang sebagai syarat buat melakukan satu buah atau satu
blok instruksi. Adapun bentuk sintaks dari algoritma percabangan
menggunakan satu kondisi (tunggal), yaitu:

If < Kondisi> Then <Pernyataan>


Begin
… {Aksi-1}
End;

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Arti menurut bentuk sintak tersebut adalah bila "kondisi" yang didapatkan
bernilai valid atau tercapai, maka aksi atau instruksi program dapat dilakukan.
Dan, apabila "syarat" yang didapatkan bernilai "error", maka aksi atau instruksi
program tidak dilakukan dan proses program secara pribadi keluar dari
percabangan lalu program kembali lagi ke kondisi awal (Teddy, 2018).
2. Percabangan Majemuk
Percabangan majemuk merupakan operator percabangan yang digunakan
untuk memilih pilihan dengan kondisi yang wajib dipenuhi lebih dari satu.
Untuk percabangan dua kondisi, maka algoritma dapat melibatkan instruksi
percabangan [if (kondisi) then... Else...]. Hal ini berarti bila terdapat dua
kondisi, maka instruksi kata "if' hanya satu jumlahnya dan yang lainnya
menggunakan kata "else". Untuk percabangan tiga kondisi atau lebih, maka
prosedur pemecahan dapat melibatkan instruksi percabangan dengan kondisi
pertama selalu memakai [if (kondisi 1) then]. Sedangkan selain kondisi
terakhir, buat kondisi kedua dan seterusnya menggunakan [else if (kondisi n)
then] dan buat kondisi terakhir memakai "else" saja. Menurut (Teddy, 2018)
bahwa bentuk sintaks dari perintah ini, yaitu :

If <Kondisi 1 > then<pernyataan1>


Elseif<kondisi 2>then<pernyataan 2>
Elseif<kondisi 3>then<pernyataan 3>
Elseif<kondisi n>then<pernyataan n>
Begin … {aksi-1}
End;
Else
Begin … {aksi-2}
End;
Else
Begin … {aksi-3}
End;
Else
Begin … {aksi-n}
End;

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Secara umum, menurut (Pranata, 2003) bahwa pada setiap kondisi dikenal dua
istilah, yaitu operand dan operator. Operand merupakan variabel atau nilai
yang dibandingkan. Sedangkan, operator merupakan pembanding dari operand
yang ada. Operator pada sintaks logika kondisi terdiri dari operator yang
dipakai buat memilih pilihan terhadap beberapa pilihan yang ada, seperti lebih
besar (>), lebih kecil (<), sama dengan (=), lebih besar sama dengan (>=), lebih
kecil sama menggunakan (<=). Selain itu, masih ada operator tambahan, yaitu
AND dan OR. Beberapa kelebihan dari penggunaan sintaks "if adalah bahwa
kondisi yang sanggup dibandingkan itu tipe datanya lebih variatif baik berupa
nomor, huruf, kata ataupun yang lain. Selain itu, sintaks "if pula mengenal dan
menerapkan penggunaan logika kondisi bertingkat, yaitu penggunaan ("if"
pada dalam "if") sehingga proses pemilihan dari nilai bisa lebih mendalam
sesuai kebutuhan programmer.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM


Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi logika kondisi
percabangan tunggal dan majemuk yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan program Borland Delphi 7.0,
yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan cara
klik2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau Klik start. Lalu, Klik Program.
Kemudian, pilih Aplikasi Delphi 7. Lalu, klik Run Programs.
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete yang
dibutuhkan
untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1 MENGHITUNG UPAH
PEKERJA

Label 2 Standard Label 2 NAMA


Label 3 Standard Label 3 JABATAN
Label 4 Standard Label 4 GAJI POKOK
Label 5 Standard Label 5 TUNJANGAN
Label 6 Standard Label 6 GAJI BERSIH
Edit 1 Standard Enama Kosongkan text
Edit 2 Standard gajipkk Kosongkan text
Edit 3 Standard tunjangan Kosongkan text
Edit 4 Standard gajibrs Kosongkan text
Combo box Standard Cbjabatan Pilih jabatan
Group box Standard Groupbox1 Status
Radiobutton1 Editional honorer HONORER

Radiobutton2 Editional tetap TETAP


Buttom1 Standard hitung HITUNG
Buttom2 Standard inplgi INPUT LAGI
Buttom3 Standard keluar KELUAR

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)

3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard

4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click)


pada object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Kode Perintah Object
Object Keterangan Kode Perintah
Properties
Combo box1 Pilih jabatan procedureTForm1.cbjabatanClick(Sender:
TObject);

begin

if cbjabatan.Text= 'FORMAN' then

begin

gajipkk.Text:='7.0000.000';

a:=7000000;

end

else if cbjabatan.Text= 'LEADER' then

begin

gajipkk.Text:='6.0000.000';

a:=6000000;

end

else if cbjabatan.Text= 'KARYAWAN'


then

begin

gajipkk.Text:='50000.000';

a:=5000000;

end;

end;
Radiobutton1 HONORER procedure TForm1.HonorerClick(Sender:
TObject);

begin
if Honorer.Checked = true then

begin

tunjangan.Text:='500.000';

b:=500000;

end;
end;
Radiobutton2 Tetap procedure TForm1.TetapClick(Sender:
TObject);

begin

if tetap.Checked=true then

begin

tunjangan.Text:='1.000.000';

b:=1000000;

end;
end;
Button1 Hitung procedure TForm1.HitungClick(Sender:
TObject);

begin

c:=a+b;

gajibrs.Text:=inttostr(c);
end;
Buttom2 Input lagi procedure TForm1.inplgiClick(Sender:
TObject);
begin

Nama.Text:='';

cbjabatan.Text:='pilih jabatan';

gajipkk.Text:='0';

Tunjangan.Text:='0';

Honorer.Checked:=false;

Tetap.Checked:=false;

gajibrs.Text:='0';
end;
Button3 Keluar procedure TForm1.keluarClick(Sender:
TObject);

begin

close;

end;

end.

5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.”


pada akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada
aplikasi, maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi
bisa dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik
running atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila
aplikasi mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka
disarankan untuk memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada
masing-masing component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.

Untung dapat mengikuti prosedur sebagai berikut, yaitu:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko
Swalayan Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard
D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.

E. REFERENSI

Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil kembali


dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-referensi-
dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site

/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan laporan
praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan format
penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber referensi
adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///” hanya
penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///

PERTEMUAN 3

LOGIKA KONDISI PERCABANGAN PEMILIHAN


A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai logika kondisi percabangan
pemilihan. Setelah menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta
praktikum) diharapkan bisa menjelaskan tentang logika kondisi percabangan
pemilihan, memahami tentang bentuk fungsi percabangan pemilihan (switch),
dan menerapkan Langkah - langkah pembuatan aplikasi menggunakan fungsi
percabangan switch pada Phycharm.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Apa itu Percabangan ? Percabangan –dalam dunia pemrograman– adalah
proses penentuan keputusan atau dalam bahasa inggris ini biasa disebut
sebagai conditional statement [1]. Konsepnya sederhana: kita
menginstruksikan komputer untuk melakukan suatu aksi tertentu (X), hanya
jika suatu kondisi Y terpenuhi. Atau, kita memerintahkan komputer untuk
melakukan aksi tertentu (A) jika suatu kondisi tidak terpenuhi.

(Sumber: https://jagongoding.com)

Premisnya adalah “Jika-Maka”. Contoh:

1. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 90, maka dia dapat predikat
A.
2. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 80, maka dia dapat predikat
B.
3. Jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 40, maka dia dapat predikat
C.
4. Dan seterusnya.

Ilustrasi:

(Sumber: https://jagongoding.com)

Percabangan Pada Python

Dalam bahasa pemrograman python 🐍, syntax atau statement yang digunakan


untuk melakukan percabangan adalah:

1. if
2. elif
3. dan else

Di mana if merupakan kondisi utama, sedangkan elif adalah kondisi kedua atau


ketiga hingga ke-x, sedangkan else adalah kondisi terakhir di mana semua
kondisi sebelumnya tidak ada yang terpenuhi.

Agar lebih paham, kita langsung praktikkan saja 👨🏻‍💻.

Blok If

Blok kode if pada python, strukturnya seperti ini:

if kondisi:
statements()

Bagian kondisi adalah sebuah variabel / atau nilai yang bertipe data boolean. Baik


berupa nilai True/False secara langsung, atau pun sebuah ekspresi logika.

Jika kondisi bernilai True, maka statements() akan dieksekusi oleh sistem.

Tulis dan perhatikan kode program berikut:


if True:
print('Kode program ini akan dieksekusi')

if False:
print('Kode program ini tidak akan dieksekusi')

print('Kode program ini akan selalu dieksekusi karena tidak termasuk pada
percabangan')

Jika kita jalankan, kode program di atas hanya akan memunculkan output:

Kode program ini akan dieksekusi


Kode program ini akan selalu dieksekusi

Kenapa?

Karena kondisi if yang kedua tidak bernilai True, sehingga statemen yang ada di


dalamnya pun tidak akan pernah dieksekusi oleh sistem.

Dan print() yang ke-3 akan selalu dieksekusi karena ia berada di luar blok kode
if.

Ingat bahwa blok kode di dalam python ditentukan oleh indentasi seperti yang
telah kita bahas pada Aturan Penulisan Sintaks Python

Selain menggunakan boolean secara langsung, kita juga bisa menggunakan


ekspresi logika untuk percabangan.

Perhatikan contoh berikut:

if 5 > 10: # ❌
print('Nilai 5 lebih dari 10')

if 10 > 5: # ✅
print('Nilai 10 lebih dari 5')
Jika dijalankan, program di atas hanya akan menampilkan output:

Nilai 10 lebih dari 5

Blok if..else

Yang kedua adalah blok if else. Blok if else ini biasa dinamakan percabangan,
karena memiliki setidaknya 2 cabang:

1. Cabang if
2. Cabang else

Perhatikan contoh berikut:

nilai = 50

print('Nilai anda adalah:', nilai, '\n')

if nilai >= 70:


print('Selamat, anda lulus!')
else:
print('Maaf, anda tidak lulus.')

Jika dijalankan, program di atas akan menghasilkan output:

Nilai anda adalah: 50

Maaf, anda tidak lulus.

Anda bisa mengganti nilai = 50 menjadi inputan user seperti ini.

nilai = int(input('Masukkan nilai anda: '))

...

Lalu jalankan kembali program di atas.

Blok if..elif..else

Sebagaimana pohon, cabangnya tidak hanya 2, tapi bisa 3, 4, 5 bahkan lebih.

Begitu juga pada logika kita. Kita bisa membuat lebih dari 2 cabang logika. Dan
pada python, untuk membuat lebih dari 2 cabang, kita bisa menggunakan blok
kode if..elif..else.

Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan.


Contoh yang paling umum digunakan untuk kasus percabangan if..elif..else adalah
menentukan grade nilai suatu siswa.

Jika nilainya sekian, dia dapat predikat A. Sedangkan jika nilainya sekian maka
predikatnya adalah B, dan seterusnya.

Berikut ini rules yang akan kita gunakan:

1. Predikat A untuk nilai >= 90


2. Predikat B untuk nilai >= 80 < 90
3. Predikat C untuk nilai >= 60 < 80
4. Predikat D untuk nilai >= 40 < 60
5. Selain itu, maka predikat E.

Dari 5 rule di atas, kita akan menggunakan satu if, 3 elif, dan 1 else.

Perhatikan contoh berikut:

nilai = int(input('Masukkan nilai: '))

if nilai >= 90:


print('Predikat A')
elif nilai >= 80:
print('Predikat B')
elif nilai >= 60:
print('Predikat C')
elif nilai >= 40:
print('Predikat D')
else:
print('Predikat E')

Jalankan program lalu memasukkan angka 80, maka kita akan mendapatkan


output predikat B:

Masukkan nilai: 80
Predikat B

Kenapa Pakai elif? Kan Bisa Pakai if saja?

Oke. Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, mari kita coba ubah kode program di
atas menjadi menggunakan if semua, tanpa elif sama sekali.

nilai = int(input('Masukkan nilai: '))

if nilai >= 90:


print('Predikat A')
if nilai >= 80:
print('Predikat B')
if nilai >= 60:
print('Predikat C')
if nilai >= 40:
print('Predikat D')
else:
print('Predikat E')

Jalankan program, lalu coba masukkan angka 80.

Sistem akan memberikan kita output seperti berikut:

Masukkan nilai: 80
Predikat B
Predikat C
Predikat D

Kenapa?

Karena setiap kali kita membuat blok if, itu artinya kita membuat satu pohon
percabangan.

Dan pada pemrograman, pohon percabangan selalu hanya mengeluarkan satu


kondisi yang terpenuhi.

Jika ada lebih dari satu kondisi yang terpenuhi, maka kondisi yang pertamalah
yang akan dieksekusi. Tidak semuanya.

Oleh karena itu, di kode program yang pertama, kita sejatinya hanya membuat
satu pohon percabangan, dan kondisi yang dieksekusi hanya 1, meskipun yang
terpenuhi lebih dari 1.

Berbeda dengan contoh yang kedua, kita sejatinya sedang membuat 4 buah pohon
percabangan, oleh karena itu outputnya pun akan berbeda sesuai dengan
banyaknya pohon percabangan yang kita buat.

Operator-Operator Boolean

Jangan lupa dengan tipe data boolean, operator logika, operator keanggotaan dan


lain-lain yang telah kita pelajari pada serial belajar python ini.

Pada percabangan if..else, operator logika dan juga tipe data boolean akan sangat
sering kita gunakan.

Berikut ini contohnya untuk operator keanggotaan:

buah_yang_tersedia = ['jeruk', 'mangga', 'melon']


buah_yang_dicari = input('Masukkan nama buah dalam huruf kecil: ')
if (buah_yang_dicari in buah_yang_tersedia):
print('Buah yang anda cari tersedia!')
else:
print('Buah yang anda cari tidak tersedia!')

Contoh output ketika saya ketik ‘mangga’:

Masukkan nama buah dalam huruf kecil: mangga


Buah yang anda cari tersedia!

Percabangan Satu Baris

Pada python, kita bisa menggunakan if..else dalam satu baris. Biasanya, pada


bahasa pemrograman lainnya, ini disebut sebagai ternary (meskipun python
cukup unik dari segi sintaksisnya).

Perhatikan contoh berikut:

nilai = int(input('Masukkan nilai: '))


status = 'lulus' if nilai >= 70 else 'tidak lulus'

print(status)

Kode program di atas adalah shortcut dari kode seperti di bawah:

if nilai >= 70:


status = 'lulus'
else:
status = 'tidak lulus'

print(status)

Percabangan Bertingkat

Percabangan bertingkat adalah sebuah istilah untuk if di dalam if.

Kalau dalam dunia per-bakso-an, percabangan bertingkat adalah bakso beranak


🤤. Alias di dalam pentol ada pentol yang lainnya 🍢🍢

Silakan coba dan jalankan kode program di bawah ini:

nilai = int(input('Masukkan nilai: '))


usia = int(input('Masukkan usia: '))

if nilai >= 75:


if (usia < 15):
print('Selamat adek, kamu lulus!')
else:
print('Selamat kakak, kamu lulus!')
else:
if (usia < 15):
print('Mohon maaf dek, coba lagi ya!')
else:
print('Mohon maaf kak, coba lagi ya!')

Kode program di atas akan memeriksa terlebih dahulu apakah nilai yang


dimasukkan adalah lulus atau tidak. Setelah itu, program akan memeriksa usia,
apakah dia akan disapa dengan “kakak” atau kah dengan “adek”

D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.

E. REFERENSI
Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil kembali
dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-referensi-
dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site

/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan laporan
praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan format
penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber referensi
adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///” hanya
penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///
PERTEMUAN 4

Fungsi Perulangan For

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi perulangan for. Setelah
menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan
bisa menjelaskan tentang fungsi perulangan for, memahami bentuk fungsi
perulangan for to do dan for downto do, dan menerapkan langkah-langkah
pembuatan aplikasi menggunakanbfungsi perulangan for to do dan for
downto do pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Hendrayudi, 2008) bahwa pada penulisan program Delphi ada
kalanya tidak membutuhkan program yang terlalu panjang waktu hanya
berdasarkan pengulangan dari program yang sebelumnya. Proses
pengulangan suatu proses pada batas khusus tersebut. bisa ditulis secara
singkat menggunakan menggunakan looping, Perulangan (looping)
merupakan suatu cara buat mengulang satu atau sekumpulan perintah hingga
mencapai kondisi tertentu. Proses iterasi dalam pemrograman dilakukan buat
mengerjakan suatu proses operasi secara bertahap demi tahap memakai nilai
variabel yang menaik atau menurun. Dalam menyelesaikan kasus, terkadang
programmer harus melakukan suatu proses yang sama lebih dari satu kali
percoban. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu algoritma pengulangan. Terdapat
dua hal yamg penting dalam melakukan merancang perintah pengulangan,
yaitu inisialisasi awal dan nilai akhir pengulangan atau kondisi berhenti.
Dalam pemograman Borland Delphi menyediakan tiga fungsi pengulangan,
yaitu menggunakan For, While, atau Repeat. Setiap pilihan pengulangan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.
Menurut (Yanto, 2013) bahwa pada bahasa pemrograman apapun pasti
dikenal suatumekanisme looping atau perulangan. Perulangan disini sangat
berguna buat mengontroljalannya program, terutama apabila ada aktivitas
yang berulang-ulang dan bahkan ada suatu syarat khusus di dalam perulangan
tersebut. Berikut ini merupakan struktur perulangan yang terdapat pada
aplikasi Delphi 7, antara lain:
1. Kondisi perulangan, yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi agar
perulangan dapat terjadi.
2. Badan (body) perulangan, yaitu gugusan instruksi yang wajib diulang.
3. Pencacah (counter) perulangan, yaitu suatu variabel yang nilalnya harus
berubah supaya bisa terjadi perulangan dan pada akhirnya membatasi jumlah
perulangan.
Menurut (Isnu, 2016) bahwa perulangan for adalah perulangan dasar yang
terdapat dalam seluruh bahasa pemograman. Pada bahasa pemograman
pascal, perulangan for ditulis dengan for (syarat pernyataan) do (jika
memenuhi syarat pernyataan). Perintah for akan melakukan pernyataan
sampai syarat pernyataan tidak terpenuhi. Jenis perulangan menggunakan
perintah for ini merupakan jenis perulangan yang tetap.
Hal ini berarti nilai awal perulangan diketahui dan nilai akhir perulangan juga
telah ditetapkan. Berikut ini adalah bentuk perulangan for, yaitu::

1. Perulangan For To Do
Menurut (Putra, 2012) bahwa perulangan ini berjalan menggunakan
memakai suatu variabel kondisi yang akan bertambah (maju atau naik) secara
otomatis ketika perintah yang diulang telah terselesaikan dikerjakan. Berikut
ini adalah bentuk sintaks dari perulangan (For... To...Do) ini, yaitu:

For Variabel Control := Nilai_Awal To Nilai_Akhir Do


Begin
Pernyataan;
Pernyataan;
End;

Proses perulangan ini dimulai menggunakan menggunakan penghitung atau


counter dari kecil ke besar sehingga variabel yang digunakan menjadi control
program akan menghasilkan nilai dari kecil ke besar. Oleh karena itu,
perulangan ini dianggap sebagai perulangan positif.
2. Perulangan For Down To Do

Menurut (Putra, 2012) ) bahwa perulangan ini berjalan menggunakan


suatu variable syarat yang akan berkurang (mundur atau turun) secara
otomatis waktu perintah yang diulang telah selesai dikerjakan. Berikut ini
merupakan bentuk sintaks dari perulangan For... Downto... Do) ini, yaitu:

For Variabel Control := Nilai_Awal DownTo Nilai_Akhir Do


Begin
Pernyataan;
Pernyataan;
End;

Proses perulangan ini dimulai menggunakan menggunakan penghitung


atau counter menurut besar ke kecil sebagai akibatnya variabel yang
digunakan menjadi control program akan membentuk nilai dari besar ke kecil.
Oleh karena itu, perulangan ini disebut juga dengan perulangan negatif.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM


Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi perulangan yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan program Borland Delphi 7.0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan cara
klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau Klik start. Lalu, Klik Program.
Kemudian, pilih Aplikasi Delphi7. Lalu, klik Run Programs.
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete yang
dibutuhkan untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
3. Tabel 2.1 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1
Label 2 Standard Label 2 Nama Barang
Label 3 Standard Label 3 Harga Barang
Label 4 Standard Label 4 Jumlah
Label 5 Standard Label 5 Bayar
Edit 1 Standard Ebarang Kosongkan text
Edit 2 Standard Eharga Kosongkan text
Edit 3 Standard Ejumlah Kosongkan text
Edit 4 Standard Ebayar Kosongkan text
Button1 Standard Bhitung Hitung
Button2 Standard Breset Reset
Button3 Standard Bexit Close
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)

3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard

4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Kode Perintah Object
Object Keterangan Kode Perintah
Properties
5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan Baru

Untung dapat mengikuti prosedur sebagai berikut, yaitu:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan
Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9

4. (Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


5. Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard

D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI

Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil


kembali dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-
referensi-dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site

/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan


laporan praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan
format penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber
referensi adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///”
hanya penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///
PERTEMUAN 5
FUNGSI PERCABANGAN WHILE AND REPEAT

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Pada modul ini akan dijelaskan mengenai fungsi perulangan while dan repeat
Setelah menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum)
diharapkan bisa menjelaskan tentang fungsi perulangan while dan repeat,
memahami tentang bentuk fungsi perulangan while dan repeat, dan
menerapkan langkah-langkah pembuatan aplikasi menggunakan fungsi
perulangan while dan repeat pada Phycharm.
D. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Isnu, 2016) bahwa perulangan while merupakan perulangan dasar
yang terdapat pada semua bahasa pemograman. Pada bahasa pemograman
pascal, perulangan for ditulis dengan while (kondisi pernyataan) do (jika
memenuhi kondisi pernyataan). Perintah while akan melakukan perulangan
sampai kondisi pernyataan tidak terpenuhi. Jenis perulangan menggunakan
perintah while ini adalah jenis perulangan yang tetap.
Hal ini berarti nilai awal perulangan diketahui dan nilai akhir perulangan juga
sudah ditetapkan. Berikut ini merupakan bentuk perulangan while dan repeat,
yaitu:
1. Perulangan Repeat Until
Menurut (Hidayat, 2016) bahwa "repeat" berarti ulangi dan "until" berarti
sampai. Jadi, repeat until merupakan struktur pengulangan yang dimana aksi
dikerjakan sehingga kondisi (persyaratan) berhenti terpenuhi. Perulangan ini
bisa dipakai sebagai perulangan yang menggunakan banyak sekali kondisi
keluar. Berikut ini merupakan bentuk sintaks dari perulangan (repeat...until)
ini, yaitu:

Repeat
Perintah;
Perintah;
Until Kondisi;
Perulangan ini berulang sampai persyaratan yang ada setelah sampai
mempunyai nilai benar. Jadi, repeat until berjalan selama persyaratan yang
salah sampai persyaratan yang benar. Pengecekan kondisi perulangan repeat
until berada di bagian akhir sesudah melakukan proses yang berulang
sehingga semua program yang menggunakan perulangan repeat until akan
melakukan aksi minimal satu kali proses perulangan (Hidayat, 2016).

2. Perulangan While Do

Menurut (Hidayat, 2016) bahwa "while" berarti selama atau selagi dan "do"
berarti lakukan. Jadi, while do merupakan struktur pengulangan yang dimana
selama kondisi (persyaratan) pengulangan masih benar, maka aksi dilakukan.
Berikut ini merupakan bentuk sintaks dari perulangan (while...do) ini, yaitu:

While kondisi Do
Begin
Perintah;
Perintah;
End;
Proses perulangan ini mirip dengan perulangan Repeat Until tetapi
pengecekannya berada di awal sebelum melakukan proses yang berulang.
Perulangan ini berjalan selama persyaratan pengecekan bernilai benar dan apabila
persyaratan telah mempunyai nilai salah, maka proses perulangan tidak dilakukan
lagi.

Menurut (Kadir, 2009) bahwa perbedaan pernyataan perulangan repeat dan


perulanganwhile terletak pada pemeriksaan persyaratan. Jika pada pernyataan
while do, pemeriksaan persyaratan diperiksa pada bagian awal dan biasanya
digunakan bila jumlah sudah dapat ditentukan pada saat program ditulis.
Sedangkan pada pernyataan repeat until, pemeriksaan persyaratan diperiksa pada
bagian akhir dan biasanya digunakan bila jumlah belum dapat ditentukan pada
saat program ditulis. Selain itu, perulangan while melakukan aksi apabila
pernyataan selama persyaratan masih terpenuhi. Sedangkan, perulangan repeat
melakukan aksi apabila mengulang pernyataan selama persyaratan belum
terpenuhi.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM


D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.
E. REFERENSI

Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil


kembali dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-
referensi-dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site

/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan


laporan praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan
format penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber
referensi adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///”
hanya penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///
PERTEMUAN 6

VISUAL COMPONENT LIBRARY ( VCL )

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai Visual Component Library
(VCL). Setelah menuntaskan perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum)
diharapkan bisa menjelaskan tentang Visual Component Library (VCL),
memahami tentang jenis-jenis komponen visible dan komponen invisible, dan
menerapkan langkah-langkah pembuatan aplikasi menggunakan Visual
Component Library (VCL) pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Pujianto, 2007) bahwa Visual Component Library (VCL) adalah
hierarki dari class (object) yang ditulis dengan Object Pascal dan tergabung
dalam IDE Delphi. VCL berisi kumpulan object yang ditulis dalam bahasa
pemograman Pascal dari Borland Delphi untuk dipakai pada form designer.
Form designer merupakan inti dari setiap aplikasi pemograman yang dapat
dianggap sebagai sebuah jendela utama (window). Form designer dipakai
untuk menempatkan komponen, kontrol, dan lain-lain. Informasi mengenai
form disimpan didalam dua file, yakni (dfm dan pas). File (dfm) berisi
informasi mengenai tampilan form, ukuran, lokasi dan seterusnya.
Sedangkan, file (pas) disebut juga dengan unit yang merupakan tempat
menyimpan program untuk mengontrol form designer. Selain itu, form
designer dan properties yang berguna untuk mengubah tampilan form
designer dengan mengubah warna, ukuran, lokasi, dan lain-lain.
Menurut (Hendrayudi, 2008) bahwa Visual Component Library (VCL)
adalah bagian visual dari perpustakaan kelas berorientasi objek Delphi.
Object library Delphi terdiri dari sejumlah besar obejct yang turun dari object
standard, object additional, dan biasanya terdiri dari kelas-kelas yang turun
dari object pada component pallete. Jadi, object VCL biasanya disebut
komponen.Hal ini dikembangkan oleh Borland untuk digunakan dalam
lingkungan pengembangan perangkat lunak Delphi dan C++ Builder dan
ditulis dalam Object Pascal. Sebagian besar popularitas VCL berasal dari
integrasi yang ketat dengan alat RAD visual dari Borland. Setara dengan
platform VCL yang disebut dengan CLX (Component Library for Cross
Platform) yang selanjutnya dikembangkan untuk digunakan dalam Delphi,
C++ Builder dan Kylix, namun ditinggalkan demi VCL. Sebagai pendekatan
berorientasi objek, VCL membentuk hirarki objek yang dimana semua objek
lain mewarisi atau secara tidak langsung mewarisi komponen standard,
Dengan demikian, komponen standard termasuk kategori superclass. Hal ini
berarti Delphi memerlukan komponen standard karena Delphi tidak
mendukung multiple inheritance, namun tidak seperti C++ yang mendukung
multiple inheritance. Komponen-komponen VCL dapat dibuat secara visual
pada saat merancang atau dibuat secara terprogram pada saat dijalankan.
Berbeda dengan namanya, VCL berisi komponen visual dan non-visual.
Programmer pemula yang memakai aplikasi Delphi umumnya akan terlebih
dahulu berinteraksi dengan VCL dengan menggunakan form editor yang
memungkinkan programmer untuk merancang jendela secara visual dengan
menempatkan komponen di atasnya.
Komponen umum yang terletak di component pallette, seperti buttons, text
fields, check boxes, radio buttons, panels, dan dialogs adalah bagian dari
VCL. Menurut (Madcoms.2006) bahwa apapun yang turun dari komponen
standard dapat muncul pada component pallete untuk penggunaan yang
nyaman pada waktu melakukan perancangan program. Programmer cukup
memilih komponen dari component pallete dan menempatkannya pada form.
Setiap komponen yang diturunkan dari object control adalah komponen
visual. Jika tidak, komponen yang diturunkan adalah komponen non-visual
dan diwakili pada form sebagai kotak kecil. Modul data hanya dapat berisi
komponen non-visual, Komponen visual bisa disebut juga sebagai kontrol
dan biasanya elemen antarmuka pengguna seperti buttons, text fields atau
komponen yang lebih rumit, seperti tampilan hierarki. Komponen non visual
biasanya melakukan beberapa fungsi utilitas, seperti mengelola koneksi
database, mengirimkan pertanyaan ke database, menyediakan akses ke dialog
umum, dan sebagainya.
Menurut (Trisno, 2010) bahwa banyak komponen VCL, terutama yang
diturunkan dari TwinControl merupakan pembungkus disekitar Windows API
(Application Programming Interface). Misalnya, kontrol komponen Button
hanya membungkus panggilan Windows API (Application Programming
Interface) yang membuat tombol Windows standar dan mengelola properti,
metode, dan aksi. Windows API merupakan kumpulan fungsi-fungsi
eksternal yang terdapat pada file-file library windows atau file library lainnya
yang dapat digunakan oleh program. Fungsi ini dapat menangani semua yang
berhubungan dengan Windows, seperti pengaksesan disk, interface printer,
grafik windows, kotak dialog (buka file, simpan file, memilih font, memilih
warna, dan lain-lain), windows shell, pengaturan sistem komputer,
penanganan file, mengakses sistem registry, memainkan musik, dan
sebagainya. Fungsi ini menyediakan fitur-fitur standar untuk semua program
yang berbasis windows.
Semua fungsi windows API hampir terdapat dalam direktor sistem milik
windows (biasanya terdapat dalam direktori C:\Windows\System dan C:\
Windows, bergantung pada pengaturan pertama pada saat installisasi
Windows) dan paling banyak berekstensi (.DLL) yang digunakan oleh sistem
operasi windows. Selain itu, fungsi ini juga dipakai untuk memastikan secara
konsisten penggunaan semua sumber yang terdapat dalam Windows. File-file
itulah yang disebut dengan Windows API. Dikarenakan fungsi Windows API
merupakan fungsi eksternal, maka dalam menggunakan fungsi tersebut
terlebih dahulu dideklarasikan dengan perintah Declare di dalam program
yang dibuat. Setelah pendeklarasian selesai, selanjutnya programmer bebas
untuk menggunakan fungsi Windows API tersebut pada program layaknya
bahasa Pascal di program yang dibuat programmer. Dalam sebuah masalah di
mana fungsi tingkat rendah perlu dilakukan karena komponen Deplhi
biasanya memperlihatkan object properties yang memberikan akses
programmer ke kontrol Windows yang mendasarinya. Hal ini secara drastis
dapat menyederhanakan pengembangan Delphi karena komponen Button jauh
lebih mudah digunakan daripada panggilan API mentah atau pembungkus
sederhana seperti MFC. Jika diperlukan, sebuah komponen Button dapat
memungkinkan akses langsung pada program (Trisno, 2010).
Menurut (Wardoyo, 2011) bahwa IDE (Integrated Development
Environment) adalah sebuah lingkungan dimana semua tools yang diperlukan
untuk desain, menjalankan dan menguji sebuah aplikasi disajikan dan
terhubung dengan baik sehingga memudahkan pengembangan program. Pada
Delphi IDE terdiri dari menu windows, component pallete, toolbar, form
designer, code editor, dan code explorer. Dalam Borland Delphi terdapat dua
jenis VCL, yaitu komponen visible dan komponen invisible. Komponen
visible adalah komponen yang dapat terlihat dan biasanya ditempatkan serta
diprogram untuk pemakai.
Contoh dari komponen visible, yakni Edit Box. Sedangkan, komponen
invisible adalahkomponen yang tidak terlihat dan berguna untuk memberikan
kontro! khusus atau sebagai antar muka bagi programmer. Contoh dari
komponen invisible, yakni Timer. Komponen visible dan invisible adalah
komponen yang bersifat visual atau nonvisual. Komponen ini biasanya
dipakai untuk membangun antarmuka dengan pemakai pada saat pembuatan
aplikasi. Tipe komponen visual dan non visual dapat dilihat, namun
komponen non visual tidak terlihat dan dianggap sebagai virus yang
berbahaya pada saat dijalankan sehingga komponen non visual tidak dipakai
dalam membuat aplikasi pemograman (Wardoyo,2011).
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi Visual Component
Library (VCL) yang dapat diselesaikan dengan menggunakan program
Borland Delphi 7,0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan
cara klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau Klik start. Lalu, Klik Program.
Kemudian, pilih Aplikasi Delphi 7. Lalu, klik Run Programs.
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete
yang dibutuhkan untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 2.1 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1 Toko Buku Sukamakmur

Label 2 Standard Label 2 Judul Buku


Label 3 Standard Label 3 Harga
Label 4 Standard Label 4 Jumlah
Label 5 Standard Label 5 Member
Label 6 Standard Label 6 Diskon
Label 7 Standard Label 7 Total
Label 8 Standard Label 8 00:00:00
Edit 1 Standard Edit 1 Kosongkan text
Edit 2 Standard Edit 2 Kosongkan text
Edit 3 Standard Edit 3 Kosongkan text
Edit 4 Standard Edit 4 Kosongkan text
Edit 5 Standart Edit 5 Kosongkan text
Radio Standart Radio Button Ya
Button 1 1
Radio Standart Radio Button Tidak
Button 2 2
Button 1 Standart Button 1 Proses
Button 2 Standart Button 2 Hapus
Buton 3 Standart Button 3 Keluar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)

3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard

4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3

Tabel 1.3 Kode Perintah Object


Object Keterangan Kode Perintah
Properties
Button 1 Proses procedure TForm1.Button1Click(Sender:
TObject);
VAR
jml:byte;
harga:longint;
diskon,total:real;
begin
jml:=strtoint(edit3.text);
harga:=strtoint(edit2.text);
if radiobutton1.Checked then
diskon:=0.1
else
diskon:=0;
total:=(harga*jml)-(harga*jml*diskon);
edit4.Text:=floattostr(diskon);
edit5.text:=floattostr(total);
end;
Button 2 Hapus procedure TForm1.Button2Click(Sender:
TObject);
begin
edit1.Clear;
edit2.Clear;
edit3.Clear;
edit4.Clear;
edit5.Clear;
radiobutton1.Checked:=False;
radiobutton2.Checked:=False;
end;
Button 3 Keluar procedure TForm1.Button3Click(Sender:
TObject);
begin
CLOSE;
end;
Timer 1 Timer 1 procedure TForm1.Timer1Timer(Sender:
TObject);
begin
LABEL8.Caption:=TIMETOSTR(NOW);
end;

end.

5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 dapat mengikuti prosedur sebagai
berikut, yaitu:
1. Isikan judul buku didalam kolam judul buku.
2. Isikan harga buku didalam kolam harga.
3. Isikan jumlah buku yang dibeli.
4. Apabila customer adalah member maka klik Ya jika bukan member klik Tidak.
5. Isikan diskon harga apabila terdapat diskon pada buku yang dibeli.
6. Jika sudah terisi arahkan kursor anda ke button proses untuk melakukan
perhitungan total.
7. Jika anda sudah selesai dan ingin kembali ke awal maka arahkan kursor anda ke
button Hapus.
8. Apabila program sudah selesai digunakan dan anda ingin keluar dari program
tersebut maka arahkan kursor anda ke button keluar.

Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Buku
Sukamakmur yang dapat dilihat pada Gambar 1.8

(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)


Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard
D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
E. REFERENSI

PERTEMUAN 7

ARRAY

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai array. Setelah menuntaskan
perkuliahan ini mahasiswa/i (peserta praktikum) diharapkan bisa menjelaskan
tentang menjelaskan tentang array, memahami fungsi component pallete
stringgrid pada Borland Delphi 7, dan memahami tata cara pembuatan
aplikasi array pada Borland Delphi 7.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM
Menurut (Wulandari, 2014) bahwa array adalah kumpulan data bertipe
sama yang menggunakan nama sama. Array adalah tipe data yang memiliki
kemampuan dapat mengumpulkan beberapa data yang bertipe sama dalam
satu variable sehingga dalam pembuatan terdiri dari beberapa tipe yang sama
tidak membutuhkan banyak variabel. Array dalam ilmu komputer adalah
suatu tipe data terstruktur yang dapat menyimpan banyak data dengan suatu
nama yang sama dan menempati tempat di memori yang berurutan serta
bertipe data sama pula. Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari
sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. Dengan
menggunakan array, maka sejumlah variabel dapat memakai nama yang
sama. Antara satu variable dengan variabel lain di dalam array dibedakan
berdasarkan bilangan di dalam kurung siku yang dinamakan dengan
subscript. Array dapat bertipe data sederhan, yakni byte, word, integer, real,
boolean, char, string, dan tipe subrange. Didalam penulisan Bahasa
pemograman, setiap penggunaan array harus dideklarasikan terlebih dahulu.
Pendeklarasian array diawali dengan nama variabel array diikuti dengan
indeks array yang dituliskan didalam tanda kurung siku "[]", diikuti dengan
kata cadangan "of" dan tipe data yang dibutuhkan. Adapun sintaks array
dalam pemograman Delphi,
Tanda_pengenal: yaitu:index ..] of tipe data;
array [..tipe

Menurut (Madcoms, 2006) bahwa Borland Delphi mengklasifikasikan


penulisan array kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Array Satu Dimensi
Array satu dimensi adalah struktur data yang statis yang mempunyai satu
nama tetapi memiliki banyak tempat. Setiap tempat pada array harus
dibedakan. Oleh karena itu, untuk membedakannya dibutuhkan petunjuk.
Petunjuk tersebut dapat berupa karakter (char) atau integer. Satu kali
disimpan dalam penunjuk yang sama (berbentuk indeks), maka isinya tidak
akan hilang kecuali indeksnya diisi oleh nilai yang lain Contoh array satu
dimensi yaitu :

Tipe data = Array [1..8] of integer;


2. Array Dua Dimensi
Array dua dimensi yang sering digambarkan pada sebuah matrik
merupakan sebuah perluasan dari sebuah array satu dimensi. Jika pada array
satu dimensi hanya terdiri dari sebuah baris dengan beberapa kolom elemen,
maka pada array dua dimensi terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom
elemen yang bertipe sama. Contoh array dua dimensi, yaitu: Type Tabel =
Array [1..3,1..4] of real;
Tipe Tabel = Array [1..5,1..6] of real;

3. Array Tiga Dimensi


Array tiga dimensi dapat digambarkan sebagai suatu benda ruang.
Deklarasi pada array tiga dimensi tidak berbeda pada array satu dimensi
dan array dua dimensi, terkecuali pada indeks array yang digunakan
Contoh dari array tiga dimensi yaiitu

Tipe ruang = Array [1..10, 1..7,1..4] of integer;

Menurut (Matt, 2015) bahwa dalam gaya yang sama dengan sistem
database standar pada set, database array menawarkan penyimpanan yang
fleksibel dimana dapat disesuaikan dan manipulasi pada array ukuran (secara
konseptual) tidak terbatas. Beberapa system mengimplementasikan array
sebagai analogi ke tabel dan yang lainnya memperkenalkan array sebagai tipe
atribut tambahan. Manajemen array memerlukan teknik baru, terutama karena
fakta bahwa objek basis data tradisional cenderung cocok dengan halaman
database tunggal. Sedangkan, pada objek array itu dapat dengan mudah
menjangkau beberapa media. Database array menawarkan bahasa query yang
memberikan akses deklaratif ke array tersebut sehingga memungkinkan untuk
membuat, memanipulasi, mencari, dan menghapusnya. Hal itu dikarenakan
ekstensi yang dibuat dalam model data dan query pada database array
kadang-kadang dimasukkan di bawah kategori NoSQL.
Menurut (Kani Firmansyah dan U.U Sufandi, 2010) bahwa dalam
pemograman Borland Delphi 7 terdapat salah satu component pallete yang
bisa digunakan dalam proses memasukkan database array, yakni komponen
string grid. String Grid merupakan komponen visual Delphi yang digunakan
menyajikan data dalam bentuk lajur atau Grid.
Berikut ini merupakan beberapa properti yang sering digunakan dalan
komponen String Grid, yakni:
1. Col Count, yakni digunakan untuk menentukan jumlah kolom pada
String Grid.
2. Row Count, yakni digunakan untuk menentukan jumlah baris pada
String Grid.
3. Fixed Colums, yakni menyatakan jumlah kolom tetap (kolom judul)
yang berada dikolom paling kiri dari tabel. Kolom tersebut tidak akan
tergulung, jika pengguna melakukan scrolling secara horizontal.
4. Fixed Rows, yakni menyatakan jumlah baris tetap (baris judul) yang
berada dikolom paling atas dari tabel. Baris tersebut tidak akan tergulung jika
pengguna melakukan scrolling secara vertikal.
5. Cells [Kolom, Baris], yakni menyatakan konten sel pada alamat [kolom,
baris]. Melalui komponen Cell dapat diakses data-data pada masing-masing
cell. Tipe datanya berupa string sehingga data-data non string harus
dikonversi dulu sebelum dimasukkan ke dalam properti cell ini.

Selain menggunakan komponen string grid, dalam membuat database array


pada pemograman Borland Delphi dapat menggunakan Database Dekstop.
Database Desktop merupakan tool pendukung untuk membuat database.
Tool ini merupakan bawaan Delphi akan tetapi untuk delphi terbaru belum
muncul pada menu. Database Desktop secara default sudah terinstall bersama
Delphi. Biasanya database dekstop hanya mendukung pada perangkat-
perangkat tertentu saja. Untuk mengatasi hal itu, maka pembuatan database
array biasanya dikombinasikan dengan menggunakan Microsoft Access.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


Berikut ini adalah contoh pembuatan program aplikasi array yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan program Borland Delphi 7.0, yaitu:
1. Buka program Borland Delphi yang terdapat pada komputer dengan
cara klik 2x pada icon Shorcut Delphi 7 atau Klik start. Lalu, Klik Program.
Kemudian, pilih Aplikasi Delphi 7. Lalu, klik Run Programs.
2. Selanjutnya, membuat design properties dari object component pallete
yang dibutuhkan untuk merancang aplikasi yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Design Properties
Object Jenis Menu Nama Keterangan Properties
Properties
Form 1 Form Designer Form 1 Form 1
Label 1 standard Label 1 MENGHITUNG UPAH
PEKERJA

Label 2 Standard Label 2 NAMA


Edit1 Standard Edit1 JABATAN
Stringgrid1 Edditional Stringgrid1 Stringgrid1
Bitbtn1 Edditional Bitbtn1 Input data
Bitbtn1 Edditional Bitbtn2 Hapus data
Bitbtn1 Edditional Bitbtn3 keluar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)

3. Kemudian, akan muncul tampilan aplikasi Delphi 7 yang sudah ada object
component pallete yang di masukan ke dalam form dan ditunjukkan pada
Gambar
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Aplikasi Object Standard

4. Selanjutnya, memasukan kode perintah dengan cara klik 2x (double click) pada
object component pallete yang terkait yang ditunjukkan pada Tabel 1.3

Tabel 1.3 Kode Perintah Object


Object Keterangan Kode Perintah
Properties
Form1 Form1 procedure TForm1.FormCreate(Sender:
TObject);
begin
stringgrid1.Cells[0,0]:='No';
stringgrid1.Cells[1,0]:='Nama Anggota';
stringgrid1.Cells[2,0]:='NIM';
stringgrid1.cells[3,0]:='Jabatan';
stringgrid1.Cells[4,0]:='Nomor Telepon';
end;
Bit btn1 Input data procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender:
TObject);
var a,b:integer;
NO:array[1..90]of string;
Nama_Anggota:array[1..90]of string;
NIM:array[1..90]of string;
Jabatan:array[1..90]of string;
Nomor_Telepon:array[1..90]of string;
begin if edit1.text<>''then
begin b:=strtoint(edit1.text);
for a:=1 to b do begin
No[a]:=inputbox('no','no','');
Nama_Anggota[a]:=inputbox('Nama
Anggota','Nama Anggota','');
NIM[a]:=inputbox('NIM','NIM','');
Jabatan[a]:=inputbox('Jabatan','Jabatan','');
Nomor_Telepon[a]:=inputbox('Nomor
Telepon','Nomor Telepon','');
end;
stringgrid1.RowCount:=b+1;
for a:=1 to b do
begin
stringgrid1.Cells[0,a]:=No[a];
stringgrid1.Cells[1,a]:=Nama_Anggota[a];
stringgrid1.Cells[2,a]:=NIM[a];
stringgrid1.Cells[3,a]:=Jabatan[a];
stringgrid1.Cells[4,a]:=Nomor_Telepon[a];
end;
end
else application.messagebox('masukan
data','error');
edit1.setfocus;
end;
Bit btn 2 Hapus data procedure TForm1.BitBtn2Click(Sender:
TObject);
begin
Edit1.Clear;
end;
Bit btn 3 Keluar procedure TForm1.BitBtn3Click(Sender:
TObject);
begin
Close;
end;
end.

5. Kemudian, untuk mengakhiri program aplikasi isikan code editor “end.” pada
akhir penulisan kode perintah. Apabila sudah ada secara otomatis pada aplikasi,
maka code editor “end.” tidak boleh dihapus agar program aplikasi bisa
dijalankan. Jika code editor “end.” dihapus, maka program aplikasi akan
mengalami “error”
6. Selanjutnya, menjalankan aplikasi yang telah dibuat dengan cara klik running
atau symbol play warna hijau atau tekan f9 pada keyboard. Apabila aplikasi
mengalami error dengan melihat shading berwarna merah, maka disarankan untuk
memeriksa Kembali code editor yang dimasukkan pada masing-masing
component pallete tersebut.
7. Kemudian, untuk menyimpan file dapat dilakukan dengan cara klik file dan
pilih save all agar semua data dari aplikasi tersebut tersimpan.
Untuk menjalankan aplikasi program Delphi 7 tentang array dapat
mengikuti prosedur sebagai berikut, yaitu:
1. Menentukan dan mengisi jumlah banyaknya data.
2. Kemudian, arahkan kursor ke button INPUT DATA.
3. Lalu, melakukan input data sesuai dengan banyaknya data. Selanjutnya, akan
muncul keterangan output dari aplikasi tersebut.
5. Apabila Anda ingin mengulang kembali aplikasi tersebut, maka arahkan kursor
Andake button HAPUS DATA.
6. Apabila Anda ingin keluar dari aplikasi tersebut, maka arahkan kursor Anda ke
button KELUAR.

Berikut adalah hasil output dari aplikasi program Delphi 7 tentang Toko Swalayan
Baru Untung yang dapat dilihat pada Gambar 1.9
(Sumber:Dokumen Pribadi Kelompok 3)
Gambar 1. 8 Tampilan Output Aplikasi Object Standard

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten Kode Pos 15417 Email: labindustri98@gmail.com

LEMBAR PRAKTIKUM
Berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan praktikum ini pada
pertemuan pertama. Isi lembar kerja disesuaikan dengan praktikum yang
sedang dilakukan dan dengan arahan dari asisten laboratorium.
Penggunaan gambar dan tabel di dalam lembar kerja tidak perlu
dituliskan keterangannya.

E. REFERENSI

Namabelakang, N. N. (2022, Januari 1). Judul Halaman Web. Diambil


kembali dari Nama Web Site: contohlinkwebsite.ac.id/cara-menulis-
referensi-dari-web- site
Namabelakang1, N. N., & Namabelakang2, N. (2022, Januari 1). Judul
Halaman Web. Diambil kembali dari Nama Web Site:
contohlinkwebsite.ac.id/cara- menulis-referensi-dari-web-site

/// Berisi keterangan sumber referensi yang dikutip pada penulisan


laporan praktikum pertemuan pertama. Referensi ditulis menggunakan
format penulisan APA Style. Contoh penulisan keterangan sumber
referensi adalah seperti di atas. (Paragraf yang diapit oleh tanda “///”
hanya penjelasan dan tidak perlu ditulis) ///

DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK

1. Nama : Aji Maulana


Alamat: .Cilodong Kota Depok
3x4
NO Hp: 08980428360
Hobi : Olahraga
2. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :

3. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :

4. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :

5. Nama :
Alamat:
3x4
NO Hp:
Hobi :

LABORATORIUM TEKNIK
INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
FORM KUESIONER PENILAIAN
KELOMPOK
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM dimulai
I dari yang paling berkontribusi pada materi praktikum sampai dengan yang
kurang berkontribusi.
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
II dimulai dari yang paling baik bekerja sama dalam kelompok, sampai dengan
yang kurang bekerja sama.
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
III dimulai dari yang paling baik dalam memimpin kerja kelompok sampai
dengan yang kurang baik
1 Aji Maulana - 211010850060
2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085

Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM dimulai
IV dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan akhir sampai dengan
yang paling tidak berkontribusi

1 Aji Maulana - 211010850060


2 Henri Joko Wibawanto - 211010850074
3 Januar Ikhwan Tirta - 211010850018
4 Muhamad Yusuf - 211010850105
5 Zahra Shafiratul Aulia Yusup - 211010850085

Anda mungkin juga menyukai