Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MANAJEMEN ALAT DAN

MESIN PERTANIAN

Acara
Konsep Biaya Unit Usaha dan Nilai Uang Terhadap Waktu

Oleh
Yunus Jelang Mahardiko
NIM 151710201009
TEP-A

LABORATORIUM REKAYASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wirausaha menjadi sebuah pekerjaan yang menjanjikan apabila ditekuni
dengan baik dan benar tidak terkecuali usaha dibidang meubel. Usaha dibidang
meubel merupakan usaha yang memanfaatkan bahan baku berupa kayu yang
bersifat kuat, awet dan kebanyakan hasil dari kerajinan meubel ini digunakan
sebagai komponen dari sebuah rumah atau tempat tinggal. Salah satu pengusaha
meubel di Kabupaten Jember adalah UD Meubel Madura. Usaha dagang ini
didirikan oleh Sudjono. Meubel madura telah berdiri dari tahun 2007 dan masih
tetap eksis hingga saat ini. Usaha ini terletak di Kaliurang, Kecamatan Sumbersari
Jember. UD Meubel madura merupakan usaha dagang yang memproduksi alat alat
perlengkapan rumah antara lain pintu, jendela, kusen dan lain lain. Namun, proses
produksi dan penjualan yang dilakukan UD Meubel Madura tidak menggunakan
sistem pembukuan yang tersusun rapi.
Pemilik sekaligus pekerja dari UD Meubel Madura tidak memiliki data pasti
jumlah investasi yang dimiliki. Selain itu, UD Meubel Madura juga tidak memiliki
data tentang jumlah penjualan, biaya produksi, dan laba pada setiap bulannya.
Semua data didapatkan hanya sebatas perkiraan. Kondisi tersebut terjadi karena
kurangnya pengetahuan pemilik tentang pentingnya pembukuan dalam kegiatan
wirausaha. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian ekonomi tetang usaha dagang
Meubel Madura ini.
Pembukuan sangat penting dilakukan mengingat dengan melakukan
pembukuan yang baik, suatu usaha dapat menganalisa dan menentukan strategi agar
usaha tetap berjalan dalam jangka waktu panjang. Selain itu pembukuan juga dapat
menjadi reverensi perencanaan produksi selanjutnya. Pembukuan akan menjadi
dasar apakah usaha yang dilakukan masih layak untuk dijalankan atau sebaliknya.
Tujuan dari proses pembukuan yang paling utama adalah menghindarkan
pengusaha dari kerugian yang sebenarnya dapat dicegah apabila dilakukan
pembukuan yang baik.
Ketidaktahuan pemilik usaha tentang pembukuan atau analisis ekonomi
menyebabkan hal ini terjadi. Mahasiswa sebagai elit pendidikan dimasyarakat
memiliki peran penting dalam proses pengenalan pelaku usaha tentang pentingnya
analisis ekonomi. Pelatihan menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan ini. Selain itu kajian lebih lanjut tentang analisis
ekonomi UD Meubel Madura juga akan dibahas dalam laporan praktikum ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana profil umum dari UD Meubel Madura?
2. Bagaimana analisis biaya pada UD Meubel Madura?
3. Bagaimana nilai uang terhadap waktu yang dimiliki UD Meubel Madura?

1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan dari laporan
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui profil umum dari UD Meubel Madura;
2. Untuk mengetahui analisis biaya pada UD Meubel Madura;
3. Untuk mengetahui nilai uang terhadap waktu yang dimiliki UD Meubel
Madura.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Biaya


Analisis biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui total
seluruh pengeluaran dan penerimaan untuk menghasilkan suatu produk
(Suryaningrat, 2011). Menurut Suryaningrat (2011), analisis biaya bertujuan untuk
mengetahui total seluruh pengeluaran dan penerimaan untuk mengahasilkan suatu
produk. Biaya yang akan dianalisi meliputi semua perngorbanan (input), termasuk
dana digunakan untuk menghasilkan suatu produk (output) dalam kurun waktu
tertentu. Terdapat dua komponen utama dalam analsis biaya yaitu biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tetap dan tidak
dipengaruhi jumlah output atau volume produksi pada suatu periode tertentu. Biaya
tetap bersifat konstan terhadap outputnya, artinya biaya terseebut harus dikeluarkan
mekipun tidak berlangsung proses produksi. Terdapat beberapa parameter yang
digunakan untuk analisis biaya tetap salah satunya penyusutan. Menurut
Suryaningrat (2011:65-66), penyusutan merupakan pengurangan nilai suatu alat
atau mesin yang disebabkan oleh obsolescene (ketinggalan zaman), pelapukanm
pemakaian, kerusakan dll. Metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan
adalah metode garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu
alat dan mesin berlangsung secara linier terhadap waktu atau umur dari suatu alat
dan mesin tersebut. Pada metode ini, suatu alat dan mesin didepresiasikan dengan
jumlah yang sama tiap tahun sehingga nilai setelah tahun ke-t akan sama dengan
nilai awal dari suatu aat dan mesin tersebut dikurangi dengan besarnya depresiasi
tahunan dikalikan waktu (t).
Sedangkan biaya tidak tetap merupakan biaya yang jumlahnya tergantung
pada besar kecilnya kuantitas produksi. Biaya tidak tetap meliputi biaya bahan
bakar, biaya perbaikan dan pemeliharaan , suku cadang dan upah tenaga kerja.
Terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk menghitung biaya tidak tetap
salah satunya biaya pemelihaaraan. Perkiraan biaya perbaikan dan pemeliharaan di
Indonesia untuk engine adalah 1,2 % dari harga pokok dikurangi nilai akhir untuk
setiap 100 jam kerja dengan jam kerja pertahun.
2.2 Nilai Uang Terhadap Waktu
Konsep nilai waktu uang merupakan suatu pemikiran yang didasarkan atas
perhitungan bahwa nilai uang yang diterima saat ini lebih berharga daripada
diterima esok atau yang akan datang. Konsep nilai waktu uang pada dasarnya
merujuk kepada suatu asumsi bahwa nilai uang pada masa yang akan datang tidak
sama dengan nilai uang saat ini (Arifin, 2006)
Sehubungan dengan nilai waktu uang, dikenal dua istilah penting yaitu
discounting (diskonto) dan compounding (pertumbuhan). Discounting atau
perhitungan nilai sekarang (present value) menghitung nilai uang yang akan datang
berdaarkan nilai sekarang. Sedangkan compounding atau pemajemukan adalah
menghitung nilai uang yang akan diterima pada masa mendatang berdasarkan
bunga berganda atas nilai uang pada saat ini. Kedua istilah ini walaupun berbeda
namun memiliki keterkaitan penting dan akan banyak digunakan dalam manajemen
keuangan kaitannya perhitungan nilai uang baik yang bersifat present value
mauppun future value (Arifin, 2006)
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum analisis biaya dilaksanakan pada Kamis, 2 Mei 2019, bertempat
di Laboratorium Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum


3.2.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan untuk praktikum analisis biaya UD Meubel Madura adalah
sebagai berikut:
a. Laptop
b. Software Ms.Excel
c. Kamera
d. Alat tulis
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam praktikum analisis biaya UD Meubel Madura
adalah buku modul petunjuk praktikum, tabel bunga, dan informasi hasil
wawancara.

3.3 Tahap Pelaksanaan


Prosedur pelaksanaan praktikum ekonomi teknik ini mengacu pada diagram
alir pada gambar 3.1 berikut.

Mulai

Alat dan
bahan

A
A

Menentukan usaha yang akan diamati

Membuat daftar pertanyaan terkait analisis


biaya

Menghubungi pemilik usaha untuk


menyesuaikan jadwal kunjungan

Melakukan pengumpulan data dengan


metode survey dan wawancara

Melakukan analisis data hasil survey dan


wawancara

Data hasil analisis biaya dan pengaruh


waktu terhadap nilai uang

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir praktikum analisis biaya

Gambar 3.1 menjelaskan bahwa kegiatan praktikum dilakukan melalui


beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan unit usaha yang akan dilakukan pengamatan. Usaha yang
dipilih haruslah usaha yang bergerak dibidang pertanain baik sebagai bahan
baku ataupun hasil dari proses pertanian itu sendiri.
2. Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu metode survey dan
metode wawancara. Metode survey dilakukan untuk mengetahui kondisi
lokasi, tata tempat dan juga proses produksi yang dilakukan, Sedangkan
metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara detail
tentang usaha yang diamati langsung dari pemilik sekaligus pendiri usaha.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UD Meubel Madura


Meubel Madura merupakan sebuah usaha wiraswasta yang berbentuk UD
atau usaha dagang. UD Meubel Madura didirikan oleh Sudjono pada tahun 2007.
Sudjono merupakan pemuda lulusan SMA yang berasal dari Kabupaten Jember.
UD Meubel Madura merupakan usaha dibidang meubel. Meubel adalah usaha yang
memanfaatkan kayu sebagai bahan baku utamanya. Meubel Madura memproduksi
beberapa produk antaralain ; pintu, jendela, kusen dan lain-lain. Metode penjualan
yang diterapkan di Meubel Madura adalah sistem pesanan. Produk hanyak
diproduksi sesuai dengan pesanan pembeli.
UD Meubel Madura bertempat di Kaliurang Kabupaten Jember. Status
kepemilikan lahan dan bangunan tempat berdirinya UD Meubel Madura adalah
sewa. Pemilik menyewa tempat yang berupa lahan kosong, kemudian dibangun
dengan bangunan semipermanen untuk proses produksi. Bahan baku utama dari UD
Meubel Madura adalah kayu. Adapun kayu yang digunakan berasal dari berbagai
jenis yaitu kayu kamper, jati, mahoni dan bayur. Bahan baku kayu didapatkan dari
perhutani dan sebagian didatangkan dari pulau kalimantan. Pembelian bahan baku
dilakukan dalam jumlah atau satuan kubik.
Pemilik UD Meubel Madura mendapatkan dana modal dari pinjaman bank.
Modal yang dibutuhkan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi
selama satu bulan pertama dan pengadaan beberapa alat produksi seperti ; palu,
gerinda, mesin bor, dan juga bahan baku kayu. Dari segi penjualan, UD Meubel
Madura rata rata menjual 1 produk setiap harinya. Harga jual produk berbeda sesuai
dengan jenis item dan juga bahan baku yang digunakan. Bahan baku termahal
adalah kayu dengan jenis jati. Jati memiliki harga jual yang mahal karena
karakteristik kayu jati yang kuat, tanah lama dan juga memiliki bentuk yang teratur
sehingga mudah di ubah menjadi berbagai bentuk.
4.2 Analisis Biaya
Biaya yang dianalisis dalam laporan ini meliputi biaya tetap(Fixed Cost),
biaya tidak tetap(variable cost) dan biaya pokok produksi. Adapun analisis biaya –
biaya tersebut di jabarkan pada sub sub bab berikut ini.
4.2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang dikelurkan dengan jumlah tetap tanpa
berpengaruh dengan kondisi mendatang. Biaya tetap yang digunakan merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk alat dan mesin yang digunakan dalam proses
produksi. Rincian biaya tetap pada proses produksi di UD Meubel Madura dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Biaya tetap di Meubel Madura

No Nama peralatan Jumlah Satuan Harga satuan Harga total


1 Serut Listrik 2 Unit Rp650.000 Rp 1.300.000
2 Kropil 2 Unit Rp750.000 Rp 1.500.000
3 Serkel Gergaji 2 Unit Rp1.200.000 Rp 2.400.000
4 Gerinda 2 Unit Rp450.000 Rp 900.000
5 Bor Meja 1 Unit Rp2.800.000 Rp 2.800.000
6 Bor tangan 2 Unit Rp300.000 Rp 600.000
7 Palu 4 Unit Rp38.000 Rp 152.000
8 Pahat 4 Unit Rp22.000 Rp 88.000
9 Bangunan 1 Unit Rp10.000.000 Rp 10.000.000
Jumlah Rp 19.740.000

Biaya tetap di UD Meubel Madura terdiri dari pengadaan alat dan mesin
produksi yang meliputi serut listrik kropil, serkel gergaji, gerinda, bor meja, bor
tangan dan peralatan perkakas yang meliputi palu dan pahat. Dari tabel 4.2
diketahui bahwa nilai total biaya tetap Meubel Madura adalah senilai Rp.
19.740.00. Seiring berjalannya waktu, peralatan dan juga bangunan tersebut
mengalami penyusutan. Dalam hal ini penyusutan diestimasikan sebesar 10%.
Adapun rincian penyusutan yang terjadi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Nilai penyusutan alat dan mesin produksi

No Nama peralatan Penyusutan S (Harga D (Penyusutan


per bulan Akhir Mesin) Per Tahun)
1 Serut Listrik 9750 130000 117000
2 Kropil 11250 150000 135000
3 Serkel Gergaji 18000 240000 216000
4 Gerinda 6750 90000 81000
5 Bor Meja 21000 280000 252000
6 Bor tangan 4500 60000 54000
7 Palu 1140 15200 13680
8 Pahat 660 8800 7920
9 Bangunan 75000 1000000 900000
Jumlah 148050 1974000 1776600

Dari tabel penyusutan alat dan mesin produksi diketahui bahwa nilai
penyusutan alat dan mesin pada setiap tahunnya apabila diakumulasikan adalah
sebesar 17.76.600 sehingga didapatkan harga mesin di akhir adalah seniali
1.974.000.
4.2.2 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Variabel cost yang digunakan dalam analisis ekonomi UD Meubel Madura ini
meliputi biaya pengadaan bahan baku dan biaya operasional. Adapun bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi yang paling utama adalah kayu dengan
berbagai jenis. Tabel 4.4 menyajikan data biaya tidak tetap dari segai bahan baku.
Tabel 4.4 Biaya tidak tetap (bahan baku)
Nama bahan
No Jumlah Satuan Harga satuan Harga total
baku
1 Kayu Kamper 1 Kubik Rp12.000.000 Rp 12.000.000
2 Kayu Jati 1 Kubik Rp13.000.000 Rp 13.000.000
3 Kayu Mahoni 1 Kubik Rp4.000.000 Rp 4.000.000
4 Kayu Bayur 1 Kubik Rp4.000.000 Rp 4.000.000
5 Lem 5 Botol Rp100.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 33.500.000
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai biaya tidak tetap pada bagian pengadaan
bahan baku memiliki total Rp. 33.500.000. Total biaya tersebut merupakan biaya
yang diperlukan selama satu bulan. Nilai tersebut kemudian diakumulasikan selama
satu tahun sehingga total biaya bahan baku selama satu tahun adalah sebesar
Rp.402.000.000.
Selain bahan baku, biaya tidak tetap juga berasal dari biaya operasional
produksi yang meliputi tenaga kerja, listrik, bahan bakar, dan komunikasi. Adapun
rincian biaya tidak tetap dari kegiatan operasional dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut.
Tabel 4.5 Biaya tidak tetap (operasional)
Jenis Harga
No Jumlah Satuan Harga total
pengeluaran satuan
1 Tenaga Kerja 2 Orang Rp1.500.000 Rp 3.000.000
2 Listrik 2,975 KWH Rp1.457 Rp 4.335
3 Transportasi 3 liter Rp6.450 Rp 19.350
4 Komunikasi 3 GB Rp15.000 Rp 15.000
Jumlah Rp 3.038.685

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai biaya tidak tetap pada bagian operasional
memiliki total Rp. 3.038.685. Total biaya tersebut merupakan biaya yang
diperlukan selama satu bulan. Nilai tersebut kemudian diakumulasikan selama satu
tahun sehingga total biaya bahan baku selama satu tahun adalah sebesar
Rp.49.120.317.
4.2.3 Biaya Pokok Produksi
Biaya pokok produksi UD Meubel Madura merupakan akumulasi dari biaya
tetap dan biaya tidak tetap. Adapun total biaya produksi selama satu bulan dapat
dihitung sebagai berikut :
Biaya Pokok Produksi = Biaya tetap + Biaya tidak tetap
= Rp.19.740.000 + (Rp. 33.500.000 + Rp.3.038.685)
= Rp. 56.278.685/bulan
Jika diakumulasikan selama satu tahun maka biaya pokok produksi adalah sebesar
Rp. 452.896.917
4.3 Keuntungan Penjualan Produk
Keuntungan penjualan produk dihitung berdasarkan nilai total penjualan
dikurangi dengan nilai total produksi. Prinsip keuntungan adalah mengacu pada
harga jual harus lebih tinggi dari biaya produksi. Adapun rincian keuntungan dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Keuntungan Penjualan Produk
Jumlah Terjual Penjualan
No. Produk Satuan Harga jual
(/bulan) (/tahun) (/bulan)
1 Kayu Kamper 8 96 unit Rp 1.750.000 Rp 14.000.000
2 Kayu Jati 13 156 unit Rp 2.000.000 Rp 26.000.000
3 Kayu Mahoni 10 120 unit Rp 500.000 Rp 5.000.000
4 Kayu Bayur 4 48 unit Rp 500.000 Rp 2.000.000
Total 35 420 Rp 4.750.000 Rp 47.000.000

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa UD Meubel Madura mampu menjual 35


produk / bulan dengan nilai penjualan sebesar Rp. 47.000.000. nilai tersebut
diakumulasi selama satu tahun sehingga didapatkan nilai penjualan selama satu
tahun adalah sebesar Rp. 564.896.917. dari nilai penjualan tersebut dapat diketahui
keuntungan selama satu tahun yaitu sebesar Rp.111.103.083.

4.4 Analisis Nilai Uang Terhadap Waktu


Nilai uang akan berubah seiring berjalannya waktu. Perlu dilakukan analisis
untuk mengetahui nilai uang terhadap waktu begitu juga dengan UD Meubel
Madura. Adapun grafik nilai uang terhadap waktu UD Meubel Madura dapat dilihat
pada gamabar 4.1 berikut
Cash Flow
Millions 800

600

400
Investasi
Nilai

200 Anual Cost


Overhoul
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Anual Benefit
-200 Surplus

-400

-600
Tahun

Gambar 4.1 Cash Flow UD Meubel Madura

Dengan mengetahui nilai cash flow selama 10 tahun dengan asumsi tingkat
bunga modal 10% pertahun maka dapat dihitung nilai NPV dan juga nilai Anual
Equivalent sebagai berikut.
4.4.1 Net Present Value
Nilai net present value digunakan untuk pengambilan keputusan dan
menentukan apakah suatu usaha dapat dikatakan layak atau tidak. Adapun
perhitungan nilai NPV dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut
Tabel 4.7 Net Present Value
I AC OH AB S
TOTAL
P/P P/A P/A P/A P/F
- - -
Rp3.465.535.848 Rp4.094.855 Rp607.436.909
Rp53.240.000 Rp2.782.855.498 Rp26.098.295

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa nilai total NPV adalah sebesar Rp.
607.436.909. dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan UD Meubel Madura
termasuk kedalam kategori layak.
4.4.2 Anual Equivalent
Anual equivalent merupakan kebalikan dari NPV seluruh aliran cash
didistribusikan secara merata ppada setiap periode waktu sepanjang umur investasi.
Adapun perhitungan nilai AE dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Anual Equivalent
I AC OH AB S
TOTAL
A/P A/A A/A A/A A/F
-Rp8.664.565 -Rp452.896.917 -Rp4.247.377 Rp564.000.000 Rp666.419 Rp98.857.560

Dari tabel 4.8 diketahui bahwa nilai AE adalah sebesar Rp. 98.857.560. dapat
disimpulkan bahwa usaha yang dilakkan UD Meubel Madura termasuk kedalam
kategori layak.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini antara lain:
1. UD Meubel Madura merupakan usaha dagang yang bergerak dibidang
kerjajinan pembuatan alat rumah tangga/ perlengkapan rumah.
2. Setiap tahunntya UD Meubel Madura mendapatkan keuntungan sebesar Rp.
111.103.083
3. Berdasarkan analisis NPV UD Meubel Madura merupakan usaha yang
layak untuk dijalankan.

5.2 Saran
Saran yang diberikan penulis untuk UD. Meubel Madura adalah sebaiknya
dilakukan pembukuan yang baik dan terstruktur agar dapat mengembangkan usaha
menjadi skala yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. 2006. Bisnis Perbankan Terapan.Jakarta: PT.Alex Media.

Suryaningrat, I. B. 2011. Ekonomi Teknik: Teori dan Aplikasi untuk Agroindustri.


Jember: Jember University Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai