Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE KUANTITATIF

“Programa Linier: Formulasi dan Solusi Grafik”

Dosen Pengampu : OK SOFYAN HIDAYAT, SE., AK., M.Si.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Maisyaroh (7191220005)

Adinda Putri Permata Hati (7193220026)

Elisabeth Melania Sijabat (7193220033)

AKUNTANSI NON DIK

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan Makalah Programa Linier: Formulasi dan Solusi Grafik guna memenuhi tugas
mata kuliah Metode Kuantitatif dengan dosen pengampu Bapak Ok Sofyan Hidayat, SE., AK.,
M.Si.

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan orang tua dan kerabat, sehingga kendala – kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Kami sadar bahwa
tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami membuka saran
dan kritik bagi para pembaca khususnya Dosen guna perbaikan pembuatan Makalah Programa
Linier: Formulasi dan Solusi Grafik dimasa yang akan datang.

Binjai, 24 Februari 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

2.1 Programa Linier: Suatu Model dalam Pengambilan Keputusan ........................................... 2

2.2 Formulasi Programa Linier ................................................................................................. 2

2.3 Solusi dalam Programa Linier............................................................................................. 5

2.4 Formulasi dan Solusi Grafik ............................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 8

3.2 Saran .................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program linier merupakan salah satu teknik menyelesaikan riset operasi, dalam hal ini adalah
khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau memininumkan) tetapi
hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Secara khusus,
persoalan program linier merupakan suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing
nilai variabel sehingga nilai fungsi tujuan atau objektif yang linier menjadi optimum
(memaksimalkan atau meminimumkan) dengan memperhatikan adanya kendala yang ada, yaitu
kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan yang linier. Banyak sekali
keputusan utama dihadapi oleh seorang manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan batasan situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya
waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku, atau uang. Secara umum, tujuan umum perusahaan yang
paling sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan laba. Tujuan dari unit organisasi
lain yang merupakan bagian dari suatu organisasi biasanya meminimalkan biaya. Saat manajer
berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh batasan
tertentu, teknik sains manajemen berupa program linier sering digunakan untuk permasalahan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan program linier ?
2. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pembuatan programa linier?
3. Bagaimana penyelesaian dari contoh programa linier?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui programa linier.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan programa linier.
3. Untuk mengetahui penyelesaian dari contoh programa linier.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Programa Linier: Suatu Model dalam Pengambilan Keputusan

Programa linier merupakan pendekatan pemecahan masalah yang dikembangkan untuk


pengambilan keputusan dengan menggunakan symbol-simbol matematis atau symbol-simbol
aljabar yang didalamnya berhubungan dengan alokasi sumber-sumber ekonomi (mesin,
buruh, bahan mentah, modal, dan lain-lain) yang jumlah atau kuantitasnya terbatas untuk
mencapai tujuan yang optimum (memaksimalkan laba/profit, memaksimalkan penjualan,
memaksimalkan kesejahteraan, meminimumkan biaya, meminimumkan kerugian,
meminimumkan waktu, dan lain-lain). Karakteristik dari program linier adalah sebagai
berikut:

1. Variabel-variabel yang terlibat dalam masalah tidak negative (≥0).


2. Kriteria untuk pemilihan nilai terbaik dari variable keputusan dapat ditentukan dengan
fungsi linier dari variable tersebut. Fungsi kriteria ini disebut fungsi objektif atau fungsi
tujuan. Tujuan yang ingin dicapai berhubungan dengan memaksimumkan
penerimaan/revenue; memaksimumkan laba; atau meminimumkan biaya/cost.
3. Aturan operasi yang mengatur proses (yaitu langkahnya sumber) dapat digambarkan
sebagai satu set persamaan linier atau ketidaksamaan linier. Set persamaan atau
ketidaksamaan linier ini disebut pembatas atau kendala. Pemabtas/kendala menunjukkan
keterbatasan dari sumber daya (bahan mentah, tenaga kerja, modal, dan mesin) yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2 Formulasi Programa Linier

Tahapan dalam membuat programa linier adalah:

1. Menentukan variable-variabel keputusan dari persoalan tersebut.


Variabel-variabel keputusan berhubungan dengan alokasi sumber-sumber (bahan mentah,
tenaga kerja, modal, dan mesin) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Untuk memudahkan dalam formulasinya, variable-variabel
keputusan yang diinginkan. Untuk memudahkan dalam formulasinya, variable-variabel

2
keputusan tersebut dinotasikan dalam symbol-simbol matematis atau symbol-simbol
aljabar. Misalnya menggunakan symbol X₁,X₂,X₃……….atau A,B,C………………
2. Membentuk fungsi tujuan
Fungsi tujuan yang ingin dicapai dituliskan dalam bentuk fungsi linier yang dapat berupa
(laba/profit,penerimaan/revenue,kesejahteraan) atau minimasi (biaya/cost,waktu jarak,
kerugian).
3. Menentukan pembatas atau kendala
Pembatas atau kendala dituliskan dalam bentuk persamaan linier yang berupa persamaan
atau ketidaksamaan yang mencerminkan keterbatasan sumber daya tersebut.

Contoh 1:
Tiga jenis produk diproduksi melalui tiga proses produksi yang berbeda, waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan tiap produk tersebut (dalam menit) dan kapasitas per hari dari
tiap operasi (dalam unit) serta keuntungan per unit dari produk (dalam jutaan rupiah) sebagai
berikut:

Waktu (dalam menit)


Proses Produksi Kapasitas Produksi
Produk 1 Produk 2 Produk 3
A 1 2 1 200
B 2 1 2 250
C 1 1 2 300
Keuntungan 0,5 1 0,8

Pertanyaan:
Buat formula model dari persoalan tersebut.
Penyelesaian:
1) Menentukan variable keputusan
Produk yang diproduksi melalui tiga proses produksi, yaitu produk (X), produk 2 (Y),
dan produk 3 (Z).
2) Menentukan fungsi tujuan
Persoalan tersebut berhubungan dengan keinginan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan atau laba, sehingga fungsi tujuannya adalah:
FTMaksimasi = Z= 0,5X + 1Y + 0,8Z.
3) Menentukan seperangkat pembatas atau kendala dari persoalan tersebut
Kendala dari persoalan tersebut berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan dalam
memproduksi suatu produk dan kapasitas produksi pada masing-masing proses produksi.

3
X + 2Y + Z ≤ 200 (kapasitas produksi A)
2X + Y + 2Z ≤ 250 (kapasitas produksi B)
X + Y + 2Z ≤ 300 (kapasitas produksi C)
X ≥ 0
Y ≥ 0 Variabel keputusan non-negatif
Z ≥ 0

Formulasi model programa linier dari persoalan di atas adalah:

FTMaksimasi = Z= 0,5X + 1Y + 0,8Z.

Kendala/pembatas:

X + 2Y + Z ≤ 200
2X + Y + 2Z ≤ 250
X + Y + 2Z ≤ 300
X ≥ 0
Y ≥ 0
Z ≥ 0

Contoh 2:

PT Astaga Mobil adalah agen penjualan mobil yang menjual mobil jenis sedan dan mobil
jenis minibus. Perusahaan memperoleh laba sebesar $400 untuk setiap penjualan mobil sedan
dan $500 untuk setiap penjualan mobil minibus. PT Pesona Mobil melakukan pemesanan
untuk bulan Agustus tahun ini, dengan ketentuan bahwa PT Astaga Mobil tidak boleh
memasok lebih dari 300 mobil sedan dan 150 minibus. Waktu yang diperlukan untuk
memperoleh sebuah mobil adalah 2 jam untuk setiap mobil sedan dan 3 jam untuk setiap
mobil minibus. Waktu yang tersedia dalam proses persiapan tersebut adalah 900 jam. Buat
formulasi dari persoalan tersebut.

Penyelesaian:

1) Menentukan variable keputusan


Mobil yang dijual oleh PT Astaga Mobil, yaitu mobil sedan (X₁) dan mobil minibus (X₂).
2) Menentukan fungsi tujuan
Persoalan tersebut berhubungan dengan keuntungan/laba, sehingga fungsi tujuannya
adalah memaksimumkan keuntungan atau laba.

4
FTMaksimasi = Z= 400X₁ + 500X₂.
3) Menentukan seperangkat pembatas atau kendala dari persoalan tersebut.
Kendala dari persoalan tersebut berhubungan dengan jumlah mobil yang dipesan oleh PT
Pesona Mobil dan waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan sebuah mobil.
X₁ ≤ 300 (jumlah mobil sedan)
X₂ ≤ 150 (jumlah mobil minibus)
2X₁ + 3X₂ ≤ 900 (jumlah waktu persiapan)
X₁,X₂ ≥ 0 (variable keputusan non-negatif)

Formulasi model programa linier dari persoalan di atas adalah:


FTMaksimasi = Z= 400X₁ + 500X₂.
Kendala/pembatas:
X1 ≤ 300
X2 ≤ 150
2X1 + 3X2 ≤ 900
X1,X2 ≥ 0

2.3 Solusi dalam Programa Linier


Dalam menyelesaikan persoalan programa linier, ada dua metode yang dapat digunakan,
yaitu metode grafik dan metode simpleks. Penggunaan kedua metode tersebut sangat
bergantung pada jumlah variable keputusan.
Masalah program linier yang hanya mempunyai dua variable keputusan dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode grafik. Untuk model masalah programa linier yang mempunyai
lebih dari atau sama dengan dua variable keputusan dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode simpleks.

2.4 Formulasi dan Solusi Grafik


Solusi grafik adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan model
programa linier yang memiliki dua variable keputusan. Langkah-langkah menggunakan
metode grafik:
1. Buat grafik titik-titik solusi yang layak untuk masing-masing kendala.
2. Tentukan area yang layak dengan mengidentifikasikan titik-titik solusi yang memenuhi
semua kendala sekaligus.
3. Gambar garis fungsi tujuan yang menunjukkan nilai variable X₁ dan X₂.

5
4. Geser secara sejajar garis fungsi tujuan tersebut kearah nilai fungsi tujuan yang lebih
besar (untuk masalah maksimal) atau lebih kecil (untuk masalah minimasi) sampai pada
saat pergeseran yang lebih jauh akan menyebabkan garis tersebut sepenuhnya berada di
luar area yang layak.
5. Titik solusi layak yang terletak pada garis fungsi tujuan yang memberikan nilai fungsi
tujuan terbesar (untuk maksimal) atau terkecil (untuk minimasi) merupakan solusi
optimal.

Contoh 1:

FT Maksimasi = Z= 3X₁ + 4X₂.

Kendala/pembatas:

2X₁ + 3X₂ ≤ 24

3X₁ + X₂ ≤ 21

X₁ + X₂ ≤ 9

X₁X₂ ≥ 0

Tentukan nilai X₁ dan X₂.

Penyelesaian:

1) Buat grafik titik-titik solusi yang layak untuk masing-masing kendala atau pembatas.
Pembatas 1:
2X₁ + 3X₂ ≤ 24
X₁ = 0, maka X₂ = 8
X₂ = 0, maka X₁ = 12
Pembatas 2:
3X₁ + X₂ ≤ 21
X₁ = 0, maka X₂ = 21
X₂ = 0, maka X₁ = 7
Pembatas 3:
X₁ + X₂ ≤ 9
X₁ = 0, maka X₂ = 9
X₂ = 0, maka X₁ = 9

6
Pembatas 4 dan Pembatas 5
Berhubungan dengan nilai X₁ = 0 dan X₂ = 0
2) Tentukan area yang layak dengan mengidentifikasikan titik-titik solusi yang memenuhi
semua kendala sekaligus.
Pembatas 1 : (0;8) dan (12;0) dengan tanda ≤
Pembatas 2 : (0;21) dan (7;0) dengan tanda ≤
Pembatas 3 : (0;9) dan (9;0) dengan tanda ≤
Pembatas 4 : (0;0) dengan tanda ≥
Pembatas 5 (0;0) dengan tanda) ≥
3) Gambar garis fungsi tujuan yang menunjukkan nilai variable X₁ dan X₂ yang
menghasilkan nilai fungsi tujuan dengan memperhatikan nilai masing-masing titik solusi
untuk setiap pembatas dan tanda masing-masing pembatas (lebih besar ; lebih kecil ; atau
sama dengan).
4) Geserkan secara sejajar garis fungsi tujuan tersebut (garis berwarna merah) ke arah nilai
fungsi tujuan yang lebih besar (masalah maksimal) sampai pada saat pergeseran yang
lebih jauh akan menyebabkan garis tersebut sepenuhnya berada di luar area yang layak.
Pergeseran tersebut sejajar dengan garis yang mempertemukan pembatas (1) dengan
pembatas (3), sehingga nilai optimalnya adalah:

5) Tentukan solusi optimal dari persoalan atas.


Titik optimal terletak pada garis fungsi tujuan yang memberikan nilai fungsi tujuan
terbesar. Pada persoalan di atas, solusi optimal terletak pada titik D yang merupakan
perpotongan antara pembatas (1) dan pembatas (3) yang memiliki titik (3 ; 4).
FT Maksimasi Z = 3X₁ + 4X₂ = 3(3) + 4 (6) = 33.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk mencapai optimasi,
yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah
variabel input. Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah variable
keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linier bisa di selesaikan menggunakan
metode grafik untuk menentukan persoalan maksimum maupun minimum. Programa linier
merupakan pendekatan pemecahan masalah yang dikembangkan untuk pengambilan
keputusan dengan menggunakan symbol-simbol matematis atau symbol-simbol aljabar yang
didalamnya berhubungan dengan alokasi sumber-sumber ekonomi (mesin, buruh, bahan
mentah, modal, dan lain-lain) yang jumlah atau kuantitasnya terbatas untuk mencapai tujuan
yang optimum (memaksimalkan laba/profit, memaksimalkan penjualan, memaksimalkan
kesejahteraan, meminimumkan biaya, meminimumkan kerugian, meminimumkan waktu, dan
lain-lain). Kriteria untuk pemilihan nilai terbaik dari variable keputusan dapat ditentukan
dengan fungsi linier dari variable tersebut. Dalam menyelesaikan persoalan programa linier,
ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Masalah
program linier yang hanya mempunyai dua variable keputusan dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode grafik.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho Bernandus, Saragih Ferdinand, Eko Umanto, 2012. Metode Kuantitatif “Pendekatan
Pengambilan Keputusan untuk Ilmu Sosial dan Bisnis” .Jakarta, Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai