Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH OPERASI RISET

Metode simpleks

Mata kuliah: operasi riset


Dosen pengampu : Yuni Syahputri

Disusun oleh :
Widi putri apriani 208320148
Tiara dwi amanda 208320149
Ananda nazlia 208320162
Anindya harahap 208320161
Anju pasrhasian 208320119
Raydi hamzah 188320154

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2022 / 2023
PENDAHULUAN

Metode simpleks diperkenalkan oleh George Dantzig yang merupakan salah satu metode
untuk mencari solusi masalah program linear dengan banyak variabel keputusan. Program
linear sendiri merupakan suatu model permasalahan dengan menggunakan persamaan atau
pertidaksamaan yang berbentuk linear.
Metode simpleks ini juga menjadi penyelesaian masalah pemograma linier dengan
jalan mencari penyelesaian yang layak dan menggunakan prosedur iterative, mengembangkan
pemecahana hinngga dihasilakn penyelesaian yang optimal. Metode ini lebih efisien serta
dilengkapi dengan suatu “test criteria” yang bisa memberitahukan kapan hituangan harus
dihentikan dan kapan harus di lanjutkan samapi diperoleh oleh suatu . pada umumnnya
dipergunakan tablek table, dari table pertama yang memberikan pemecagan dasar permulaan
yang fisibel sampai paa pemecahan terakhir yang memberikan optimal solution.
Penetuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa trik ekstrim satu per satu
dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks
dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi. Dalam perhitungan iterative, kita
akan bekerja menggunakan tabel. Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya
merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian.

ISI
1. Pengertian metode simpleks
Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
manaterial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan matematika
program linear yang mempunyai variable keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan
2 (dua) sampai multivariable. Sedangkan metode grafik hanya dapat digunalan apabila
jumlah variable keputusan maksimal 2 (dua) buah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear programing yang diselesaikan
dengan metode grafik juga dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu
persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode simpleks tidak dapat diselesaikan
dengan metode grafik.

2. Istilah dalam table simpleks


 tergantung dari nilai tabel sebelumnya.
 Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
 Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis
selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
 Solusi atau nilai kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah
sumber daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Nilai kanan (NK) fungsi tujuan
harus nol (0).
2. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif,
nilai tersebut harusdikalikan –1.
 Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi.
 Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=).
 Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi.
 Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk.
 Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
 Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris
pivot.
 Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya
 Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk.

3. Langkah-langkah penyelesaian metode simpleks adalah sebagai berikut :


1. Mengubah fungsi tujuan dengan batasan, setelah semua fungsi tujuan diubah maka fungsi
tujuan diubah menjadi fungsi implisit, yaitu Cj Xij digeser ke kiri. Contoh: Z = 40x1 + 35x2
Z - 40x1 - 35x2 Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.
2. Memilih kolom kunci Dengan memilih kolom yang mempunyai nilai pada garis pungsi
tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar
3. Memilih baris kunci Pilih baris yang mempunyai limit rasio dengan angka terkecil. Limit
rasio = nilai kanan / nilai kolom kunci
4. Mengubah nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah dengan cara membagi dengan angka
kunci, ganti variabel dasar pada baris kunci dengan variabel yang terdapat dibagian atas
kolom kunci.
5. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Untuk mengubahnya menggunakan rumus
Baris baru = baris lama – (koefisien per kolom kunci * nilai baris kunci).
6. Lanjutkan perbaikan atau perubahan ulangi langkah 3 – 6, sampai semua nilai pada fungsi
tujuan berharga positif.

A. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya. Hal-hal yang di analisis pada tahap analisis sistem adalah penerapan
metode, perancangan sistem dan perancangan program.
Contoh kasus:
Penjahit professional Erwin Camoli mendapat pesanan 2 jenis baju wanita ukuran standart
yaitu
1. Baju kemeja sifon pendek membutuhkan 1,25m kain sifon 0,75 untuk kain lapis
perpotongnya
2. Baju kaos oblong membutuhkan 1,15m kain kaos 0,75 kain lapis perpotongnya
Persediaan untuk kemeja sifon pendek 35m dan untuk kaos oblong 35m.
Berapakah keuntungan yang didapat Erwin Camoli jika dilihat dari persediaan barang diatas
apabila keuntungan dalam perpotong Rp 40x (bentuk rupiah = 40.000) untuk baju kemeja
pendek dan Rp 35y (bentuk rupiah = 35.000) untuk kaos oblong
Tujuannya adalah mencari keuntungan maksimum jika dilihat dari persediaan kain, dimana:
Table 1. Table persamaan linier
Jenis baju/kain variabel Kain sifon Kain kaos
Kemeja sifon pendek x 1,25
kaos oblong
1,15
Kain lapis y 0.75 0,75
Total persediaan 35 35

Dik:
Memaksimumkan keuntungan : 40x + 35y
Persamaan I : 1,25x + 0,75y = 35
Persamaan II : 1,15x + 0,75y = 35
Dit:
Keuntungan maksimum jika : 40x + 35y
Jawab : 1,25 + 0,75 = 35
X 0 28 PERSAMAAN
Y 46 0
X,Y (0.46) (0,28)

1,15 X 0,75 = 35
X 0 30 PERSAMAN II
Y 46 0
(X,Y) (0.46) (0,30)

Dengan metode eliminasi

Metode subsitusi

Y= 46
Keuntungan maksimum yang di dapat Erwin Camoli adalah 1.614.000

PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan dalam penyelesaian persamaan linier untuk menghitung keuntungan
maksimum dengan menggunakan metode simpleks, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya penyelesaian dalam menghitung keuntungan maksimum dapat


mempermudah pegawai dalam menghitungan besar kecilnya keuntungan yang didapat.

2. Dengan menghitung keuntungan maksimum menggunakan metode simpleks dapat


mempercepat pegawai dalam menghitungan keuntungan dan meningkatkan pemahaman.

3. penyelesaian persamaan linier untuk menghitung keuntungan maksimum dirancang


menggunakan microsoft access 2007 dan microsoft visual studio 2008 untuk mempermudah
penyelesaian dalam menghitung keuntungan maksimum.

2. Daftar Pustaka
Aminudin, “Prinsip-prinsip Riset Operasi”, Erlangga, Jakarta, 2005.

Deni Sutaji, “Sistem Inventory Mini Market Dengan PHP dan Jquery”, Lokomedia, Yogyakarta, 2012.

Drs. Stephen Kakichina, MBA “Matematikal Analysis”, Erlangga, Jakarta, Edisi 4.

Hamim Tohari, “Astah-Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML”, C.V
Andi Offset, Yogyakarta, 2014.

Anda mungkin juga menyukai