Anda di halaman 1dari 9

METODE SIMPLEKS

Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang


memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk
menyelesaikannya digunakan Metode Simpleks. Metode simpleks merupakan
salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam
pemograman linear. Penentuan solusi optimal didasarkan pada teknik eliminasi
Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik
ekstrim (ingat solusi grafik) satu per satu dengan cara perhitungan iteratif.
Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan dengan tahap
demi tahap yang disebut iterasi.

4.2 PENGERTIAN ISTILAH DALAM METODE SIMPLEKS


Beberapa Istilah yang digunakan dalam metode simpleks menurut hotniar
(2005: 56-57), penjelasannya diantaranya sebagai berikut.
a. Iterasi, seperti yang disebutkan sebelumnya adalah tahapan perhitungan
dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel sebelumnya.
b. Variabel non basis, adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
c. Variabel basis, merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada
sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack
(jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan <) atau variabel buatan (jika
fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan > atau =). Secara umum, jumlah
variabel batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non
negatif)
d. Solusi atau Nilai Kanan (NK), merupakan nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah
sumber daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
e. Variabel Slack, adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi persamaan (=).
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal,
variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
f. Variabel Surplus, adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan (=).

1
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal,
variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel bebas.
g. Variabel Buatan, adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala dengan bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus
bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada.
Variabel ini hanya ada di atas kertas.
h. Kolom Pivot (Kolom Kerja), adalah kolom yang memuat variabel masuk.
Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan
baris pivot (baris kerja).
i. Baris Pivot (Baris Kerja), adalah salah satu baris dari antara variabel baris
yang memuat variabel keluar.
j. Elemen Pivot (Elemen Kerja), adalah elemen yang terletak pada
perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar
perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
k. Variabel Masuk, adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis
pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non
basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai
positif.
l. Variabel Keluar, variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu
dari antara variabel basis pada setiap iterasi dan bernilai 0.

4.3 Langkah Penyelesaian Metode Simpleks, Beberapa ketentuan yang perlu


diperhatikan, menurut Abdullah (2009:12) antara lain:
· Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
· Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai
tersebut harus dikalikan –1.
· Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar.
· Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” dengan cara
mengalikan dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan

2
variabel slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan
ditambah artificial variabel/variabel buatan (M).
· Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).

Pengertian

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linear yang
digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan
dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks digunakan umtuk
mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan banyak constraint (pembatas)
dan banyak variabel.
Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalamriset operasi dan digunakan
sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Pendahuluan

Metode penyelesaian program linier dengan metode simplekspertamakali dikemukakan ol


eh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal ketika diketemukan alat
hitung elektronik dan menjadi popular ketika munculnya computer. Proses perhitungan
metode ini dengan melakukan iterasi berulang-ulang sampai tercapai hasil optimal dan
proses perhitungan ini menjadi mudah dengan komputer.

Selanjutnya berbagai alat dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah


program linear bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun 1950an seperti
pemrogaman dinamik, teori antrian, dan persediaan.

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya


yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan atau
meminimumkan biaya. Program linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan
masalah ekonomi, industri, militer, social, dan lain-lain.

Karakteristik persoalan dalam program linier adalah sebagai berikut :


1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan
3. Sumberdaya dalam keadaan terbatas

3
4.Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika (persaman/ketidaksamaan)

Contoh pernyataan ketidaksamaan:


Untuk menghasilkan sejumlah meja dan kursi secara optimal, total biaya yang dikeluarkan
tidak boleh lebih dari dana yang
tersedia. Ada dua metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam program
linearm program linier, yaitu metode
grafis (untuk 2 variabel) dan metode simpleks (untuk 2 variabel atau lebih). Beberap
a ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian metode simpleks :

1. Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0)


2. Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus dikali
dengan -1
3. Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahka
n variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
Penambahan slack variabel menyatakan kapasitas yang tidak digunakan untuk
menyatakan kapasitas yang tidak digunakan atau tersisa pada sumber daya tersebut.
Hal ini karena ada kemungkinan kapasitas yang tersedia tidak semua digunakan
dalam proses produksi.
4. Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” dengan cara mengkalikan
dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan (=) dengan ditambah variabel slack.
Kemudian karena nilai kanannya negatif, dikalikan lagi dengan (-1) dan ditambah
artificial variabel (M) Artificial variabel ini secara fisik tidak mempunyai arti, dan
hanya digunakan untuk kepentingan perhitungan saja.
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M)

Metode simplex merupakan prosedur aljabar yang bersifat iteratif, yang bergerak selangk
ah demi selangkah, dimulai dari satu titik ekstrem pada daerah fisibel (ruang solusi)
menuju titik ekstrem optimum.

FORMULASI MODEL PROGRAM LINIER


Masalah keputusan yang sering dihadapi analis adalah mengalokasikan secara optimum
keterbatasan/kelangkaan sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas
mesin, waktu, ruang atau teknologi. Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik yang mungkin
dengan keterbatasan sumber daya itu. Hasil yang diinginkan mungkin ditunjukan sebagai
maksimasi dari beberapa ukuran profit, penjualan dan kesejahteraan, atau minimasi pada biaya,
waktu dan jarak. Masalah optimasi ini dapat diselesaikan dengan program linear.

Langkah-langkah dalam penyusunan model program linier adalah sebagai berikut :


1. Definisikan Variabel Keputusan (Decision Variable)

4
> Variabel yang nilainya akan dicari
2. Rumuskan Fungsi Tujuan:
> Maksimisasi atau Minimisasi
> Tentukan koefisien dari variabel keputusan
3. Rumuskan Fungsi Kendala Sumberdaya:
> Tentukan kebutuhan sumberdaya untuk masing- masing peubah keputusan.
> Tentukan jumlah ketersediaan sumberdaya sbg pembatas.
4. Tetapkan kendala non-negatif
> Setiap keputusan (kuantitatif) yang diambil tidak boleh mempunyai nilai negatif

Contoh Persoalan: (Perusahaan Meubel)


Suatu perusahaan menghasilkan dua produk, meja dan kursi yang diproses melalui
dua bagian fungsi : perkitan dan pemolesan. Pada bagian perakitan tersedia 60 jam kerja,
sedangkan pada bagian pemolesan hanya 48 jam kerja. Untuk menghasilkan 1 meja
diperlukan 4 jam perkitan dan 2 jam kerja pemolesan, sedangkan untuk menghasilkan 1
kursi diperlukan 2 jam kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan. Laba untuk setiap meja
dan kursi yang dihasilkan masing-masing Rp. 80.000 dan Rp. 60.000,-

Berapa jumlah meja dan kursi yang optimal dihasilkan ?

Penyelesaian:

Definisi variabel keputusan:


Keputusan yang akan diambil adalah berapakah jumlah meja dan kursi yg akan dihasilkan.
Jika meja disimbolkan dengan M dan kursi dengan K, maka definisi variabel keputusan :

M = jumlah meja yang akan dihasilkan (dalam satuan unit)


K = jumlah kursi yang akan dihasilkan (dalam satuan unit)

Perumusan persoalan dalam bentuk tabel:

Perumusan fungsi tujuan:

5
Laba untuk setiap meja dan kursi yg dihasilkan masing- masing Rp. 80.000 dan Rp.
60.000. tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba dari sejumlah meja dan
kursi yang dihasilkan . dengan demikian, fungsi tujuan dapat ditulis

Fungsi Maks.:
Laba = 8 M + 6 K (dalam satuan Rp.10. 000)

Perumusan fungsi kendala:


Dengan kendala:
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤48
Kendala non-negatif:
Meja dan kursi yang dihasilkan tidak memiliki nilai negatif.
M ≥ 0
K ≥ 0
Ketentuan Penggunaan Tabel Simpleks
1. Fungsi – fungsi batasan menggunakan notasi ≤

2.Fungsi Batasan harus diubah dari ≤ ke bentuk “=“ dengan menambahkan slack vari
able (variabel surplus) yang dimulai dari Xn+1, Xn+2…. Xn+m

3. Proses pengulangan dihentikan apabila koefisien–koefisien dari fungsi tujuan sudah


tidak ada yang negatif

Bentuk tabel simpleks adalah sebagai berikut:

Dimana :
m = Banyaknya fungsi Batasan (kendala)
n = Banyaknya variable Ouput

6
b 1 = Batasan sumber 1
b 2 = Batasan sumber 2
bm = batasan sumber m

Metode SIimpleks Maksimal


Untuk implementasi metode simpleks maksimisasi, kasus yang diambil adalah contoh pada
perusahaan meubel pada bagian 2. Tahapan-tahapannya dijelaskan pada bagian berikut.

Menentukan fungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala


Misalkan x1 = Meja dan x2 = Kursi
Fungsi Tujuan : Z = 8x1 + 6x2
Fungsi-fungsi Kendala:
4 x1 + 2 x2 ≤ 60
2 x1 + 4 x2 ≤ 48

Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala ke bentuk standar


Bentuk Standar Simpleks:
Z - 8x1 - 6x2 = 0
4 x1 + 2 x2 + x3 = 60
2x1 + 4x2 + x4 = 48
Dengan x3 dan x4 adalah variabel s
.
Membuat tabel simpleks awal

Menentukan Kolom Kunci dan Baris Kunci sebagai dasar iterasi.Kolom kunci ditentukan
oleh nilai Z yang paling kecil (Negatif)

Baris Kunci ditentukan berdasarkan nilai indeks terkecil.

Cara menentukan indeks = (Nilai kanan (NK))/(Kolom kunci (KK))

Menentukan nilai elemen cell yaitu nilai perpotongan antara kolom kunci dengan
baris dan kunci.
Langkah-langkah di atas disajikan pada tabel simpleks berikut ini

7
Melakukan Iterasi
Dengan menentukan baris kunci baru dan baris- baris lainnya termasuk Z.

Membuat baris kunci baris


baris kunci baru= (baris kunci lama)/(elemen cell)
baris kunci baru
(x1 )= [4 2 1 0 60] / 4
= [1 ½ ¼ 0 15]

Membuat baris Z baru


barisbaris Z baru=baris Z lama-(nilai kolom kunci baris
yang sesuai*baris kunci baru)
Baris Z baru = [-8 -6 0 0 0] – (-8)[1 ½ ¼ 0 15]
=[0 -2 2 0 120]
Membuat baris variabel baru
Baris X4 Baru = Baris X4 Lama – (Nilai Kolom Kunci Baris

yang Sesuain* Baris Kunci Baru)

Baris X4 Baru =[2 4 0 1 48] – 2[1 ½ ¼ 0 15]

= [0 3 -1/2 1 18]

Baris kunci baru (X1 ), baris Z baru, baris X4 baru, nilai-nilainua sidajikan pada
tabel simpleks berikut. Tabel simpleks ini adalah tabel simpleks hasil iterasi pertama.

8
dikarenakan blognya semakin eror karena kebanyakan muatan. jadi materinya tidak
semua saya tulis disini. eeeits, tapi jangan kuatir . kalian bisa download versi lengkapnya di
sini >> cepetan buka!!

Anda mungkin juga menyukai