Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMAHAMI PENGERTIAN METODE SIMPLEKS DAN BENTUK BAKUNYA

Mata Kuliah: Program Linear

Di Susun Oleh:

Aga Baseko (2084202021)

Andika Dwi Pratama (2084202030)

Dara Anggraini (2084202006)

Indah Safitri (2084202004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji
Syukur Kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkah dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Memahami Pengertian Metode Simpleks dan Bentuk
Bakunya. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Program Linear.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
makalah yang kami buat, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Demikian kata pengantar ini kami buat dan kami berharap semoga Makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat dipelajari dengan baik. Akhir kata kami mengucapkan
Terimakasih.

2
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH.......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C. Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Metode Simpleks..................................................................................................................6

B. Istilah-Istilah Metode Simpleks............................................................................................6

C. Tabel Baku Metode Simpleks...............................................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah pemrograman linier.
Pemograman linier banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial, dan
lain-lain.

Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai
suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa
kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan
hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model
matematika) diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.

Karateristik-karakteristik pada pemrograman linier adalah: fungsi tujuan (untuk


memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang membatasi
tingkatan pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang bisa dipilih, fungsi
tujuan dan kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam bentuk persamaan atau
pertidaksamaan linier.

Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan ini dilakukan
tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi yang terbatas) sehingga
pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah
menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari
langkah-langkah sebelumnya.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan metode simpleks sebagai prosedur perhitungan?
2. Apa saja istilah-istilah pada metode simpleks?
3. Bagaimana tabel baku metode simpleks?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:


1. Agar kita mengetahui metode simpleks sebagai prosedur/langkah-langkah
perhitungan.
2. Agar kita mengetahui istilah-istilah yang ada pada metode simpleks.
3. Agar kita mengetahui tabel baku metode simpleks itu seperti apa.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Simpleks

a. Penegrtian Metode Simpleks


Metode simpleks merupakan prosedur algoritma yang digunakan untuk
menghitung dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi yang sekarang dan
untuk pengambilan keputusan pada iterasi berikutnya. Metode Simpleks merupakan
suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah program linear yang meliputi
banyak pertidaksamaan dan banyak variabel. Dalam menggunakan metode simpleks
untuk menyelesaikan masalah-masalah program linear, model program linear harus
diubah ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku”. Ciri-ciri dari
bentuk baku model program linear adalah semua kendala berupa persamaan dengan
sisi kanan nonnegatif, fungsi tujuan dapat memaksimumkan atau meminimumkan.
b. Langkah-langkah perhitungan dalam algoritma simpleks, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk baku, tentukan solusi awal (initial basic feasible solution)
dengan menetapkan m – n variabel non basis sama dengan nol.
2. Pilih sebuah entering variabel di antara yang sedang menjadi variabel non basis,
yang jika di naikkan diatas nol, dapat memperbaiki fungsi tujuan. Jika tidak ada,
berhenti, bearti solusi sudah optimal.
3. Pilih sebuah leaving variabel di antara yang sedang menjadi variabel basis yang
harus menjadi non basis ( nilainya menjadi nol ) ketika entering variabel menjadi
variabel basis.
4. Tentukan solusi yang baru dengan membuat entering variabel dan leaving
variabel menjadi non basis. Kembali ke langkah 2.

B. Istilah-Istilah Metode Simpleks

Ada beberapa istilah-istilah yang di gunakan dalam metode simpleks, yaitu:

6
1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung
dari nilai tabel sebelumnya.
2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang
iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan
derajat bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi.
Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu
sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
4. Solusi atau nilai kanan (NK)  merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya
pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a. Nilai kanan (NK)  fungsi tujuan harus nol (0).
b. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif.  Apabila negatif, nilai tersebut
harusdikalikan –1.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi
sebagai variabel basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas
kertas.

7
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien
pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris
kerja).
9. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari
antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.

C. Tabel Baku Metode Simpleks

Sebelum melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi optimal,


pertama sekali bentuk umum pemrograman linier dirubah ke dalam bentuk baku terlebih
dahulu. Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala
ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus diwakili oleh satu
variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada kondisi
sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel keputusan semuanya
masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun fungsi kendala pada bentuk umum
pemrograman linier sudah dalam bentuk persamaan, fungsi kendala tersebut masih harus
tetap berubah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu :
1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.

8
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk umum,ditambahkan satu artificial
variabel (variabel buatan).

Contoh:
Maksimum z = 8 x1 + 9x2 + 4x3
Fungsi kendala:
x1 + x2 + 2 x3 ≤ 2
2 x1 + 3 x2 + 4 x3 ≤ 3
7 x1 + 6 x2 + 2x3 ≤ 8
x1, x2, x3 ≥ 0
Langkah 1: mengubah fungsi tujuan
z = 8 x1 + 9 x2 + 4 x3 + 0 s1 + 0 s2 + 0 s3 = 0 atau
z = 8 x1 - 9 x2 - 4 x3 - 0 s1 - 0 s2 - 0 s3 = 0
Langkah 2: bentuk baku mengubah fungsi batasan
x1+ x2 + 2 x3 + s1  = 2
2x1 + 3 x2 + 4 x3  + s2 = 3
7x1+ 6 x2 + 2 x3 + s3    = 8
x1, x2, x3, s1, s2, s3 ≥ 0
Langkah 3: tabel solusi awal

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -8 -9 -4 0 0 0 0

s1 1 1 2 1 0 0 2

s2 2 3 4 0 1 0 3

s3 7 6 2 0 0 1 8

Langkah 4: menentukan kolom Entering Variabel

9
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -8 -9 -4 0 0 0 0

s1 1 1 2 1 0 0 2

s2 2 3 4 0 1 0 3

s3 7 6 2 0 0 1 8

Pada contoh di atas nilai negatif yang terbesar adalah -9 pada kolom x 2 jadi, kolom x2
adalah kolom kunci/pivot.
Langkah 5: menentukan baris leaving variabel

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -8 -9 -4 0 0 0 0

s1 1 1 2 1 0 0 2

s2 2 3 4 0 1 0 3

s3 7 6 2 0 0 1 8

Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain z), sehingga baris kuncinya/baris pivot ada
pada s2.
Langkah 6: menentukan pivot elemen
Angka kunci diperoleh dari perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi
angka kunci diperoleh angka 3.

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -8 -9 -4 0 0 0 0

s1 1 1 2 1 0 0 2

10
s2 2 3 4 0 1 0 3

s3 7 6 2 0 0 1 8

Langkah 7: membuat tabel baru


Membuat Baris Baru Kunci (BBK), karena nilai kunci berada pada kolom x 2, maka
baris s2 kita ubah namanya menjadi x2, dan nilai-nilai pada baris s2 kita ubah pula
dengan cara membagi nilai baris dengan angka kunci. Maka kita mendapat nilai
baris kunci yang baru (baris x1).

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

s1

s2 2/3 3 4/3 0 1/3 0 1 1

s3

Langkah 8: hasil tabel baru


Mencari baris baru selain baris kunci/pivot.
(Baris baru: baris lama – angka kolom kunci x nilai baru baris kunci).

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -2 0 8 0 3 0 9 -

s1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

s2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

s3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3

Langkah 9: ulangi mencari EV, LV, pivot elemen

11
Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks yang baru (iterasi 1).

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio

z -2 0 8 0 3 0 9 -

s1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

s2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

s3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3

Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada baris z masih ada variabel yang bernilai
negatif, maka fungsi tujuan belum maksimal. Sehingga untuk menghilangkan nilai
negatif kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya. Ini kita lakukan terus-menerus
hingga tiada variabel z yang negatif.
Langkah 10: tabel akhir
Variabel masuk dengan demikian adalah x1, variabel keluar adalah s3 serta elemen
pivot yaitu 3. Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut:

VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK

z 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3

s1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9

s2 0 1 8/3 0 5/3 -2/9 5/9

s3 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3

Kesimpulan dari soal di atas yaitu:


Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan
S1 =  2/3
X2= 7/9           
S3 = 5/9
Z = 31/3

12
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode simpleks merupakan prosedur algoritma yang digunakan untuk


menghitung dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi yang sekarang dan
untuk pengambilan keputusan pada iterasi berikutnya. Metode Simpleks merupakan
suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah program linear yang meliputi
banyak pertidaksamaan dan banyak variabel.
Langkah-langkah perhitungan dalam algoritma simpleks, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk baku, tentukan solusi awal (initial basic feasible solution) dengan
menetapkan m – n variabel non basis sama dengan nol.
2. Pilih sebuah entering variabel di antara yang sedang menjadi variabel non basis, yang
jika di naikkan diatas nol, dapat memperbaiki fungsi tujuan. Jika tidak ada, berhenti,
bearti solusi sudah optimal.
3. Pilih sebuah leaving variabel di antara yang sedang menjadi variabel basis yang harus
menjadi non basis ( nilainya menjadi nol ) ketika entering variabel menjadi variabel
basis.
4. Tentukan solusi yang baru dengan membuat entering variabel dan leaving variabel
menjadi non basis. Kembali ke langkah 2.
Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam metode simpleks:
1. Iterasi
2. Variabel non basis
3. Variabel basis
4. Solusi atau nilai kanan (NK)
5. Variabel slack
6. Variabel surplus
7. Variabel buatan
8. Kolom pivot (kolom kerja)

14
9. Baris pivot (baris kerja)
10. Elemen pivot
11. Variabel masuk
12. Variabel keluar
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu :
1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk umum,ditambahkan satu artificial
variabel (variabel buatan).

15
DAFTAR PUSTAKA
Thahir. Muhlis. (2011). Metode Simpleks. Wordprees.

Hartanto. Eko. (2019). Metode dan Tabel Simpleks. Gunadarma.

Putrie. Dewi. (2020). Metode Simpleks. Gunadarma.

16

Anda mungkin juga menyukai