Di Susun Oleh:
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji
Syukur Kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkah dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Memahami Pengertian Metode Simpleks dan Bentuk
Bakunya. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Program Linear.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
makalah yang kami buat, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat dan kami berharap semoga Makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat dipelajari dengan baik. Akhir kata kami mengucapkan
Terimakasih.
2
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Metode Simpleks..................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah pemrograman linier.
Pemograman linier banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial, dan
lain-lain.
Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai
suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa
kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan
hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model
matematika) diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan ini dilakukan
tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi yang terbatas) sehingga
pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah
menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari
langkah-langkah sebelumnya.
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan metode simpleks sebagai prosedur perhitungan?
2. Apa saja istilah-istilah pada metode simpleks?
3. Bagaimana tabel baku metode simpleks?
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Simpleks
6
1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung
dari nilai tabel sebelumnya.
2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang
iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan
derajat bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi.
Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu
sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
4. Solusi atau nilai kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya
pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a. Nilai kanan (NK) fungsi tujuan harus nol (0).
b. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut
harusdikalikan –1.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi
sebagai variabel basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas
kertas.
7
8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien
pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris
kerja).
9. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari
antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.
8
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk umum,ditambahkan satu artificial
variabel (variabel buatan).
Contoh:
Maksimum z = 8 x1 + 9x2 + 4x3
Fungsi kendala:
x1 + x2 + 2 x3 ≤ 2
2 x1 + 3 x2 + 4 x3 ≤ 3
7 x1 + 6 x2 + 2x3 ≤ 8
x1, x2, x3 ≥ 0
Langkah 1: mengubah fungsi tujuan
z = 8 x1 + 9 x2 + 4 x3 + 0 s1 + 0 s2 + 0 s3 = 0 atau
z = 8 x1 - 9 x2 - 4 x3 - 0 s1 - 0 s2 - 0 s3 = 0
Langkah 2: bentuk baku mengubah fungsi batasan
x1+ x2 + 2 x3 + s1 = 2
2x1 + 3 x2 + 4 x3 + s2 = 3
7x1+ 6 x2 + 2 x3 + s3 = 8
x1, x2, x3, s1, s2, s3 ≥ 0
Langkah 3: tabel solusi awal
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -8 -9 -4 0 0 0 0
s1 1 1 2 1 0 0 2
s2 2 3 4 0 1 0 3
s3 7 6 2 0 0 1 8
9
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -8 -9 -4 0 0 0 0
s1 1 1 2 1 0 0 2
s2 2 3 4 0 1 0 3
s3 7 6 2 0 0 1 8
Pada contoh di atas nilai negatif yang terbesar adalah -9 pada kolom x 2 jadi, kolom x2
adalah kolom kunci/pivot.
Langkah 5: menentukan baris leaving variabel
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -8 -9 -4 0 0 0 0
s1 1 1 2 1 0 0 2
s2 2 3 4 0 1 0 3
s3 7 6 2 0 0 1 8
Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain z), sehingga baris kuncinya/baris pivot ada
pada s2.
Langkah 6: menentukan pivot elemen
Angka kunci diperoleh dari perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi
angka kunci diperoleh angka 3.
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -8 -9 -4 0 0 0 0
s1 1 1 2 1 0 0 2
10
s2 2 3 4 0 1 0 3
s3 7 6 2 0 0 1 8
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
s1
s3
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -2 0 8 0 3 0 9 -
s3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
11
Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks yang baru (iterasi 1).
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK Rasio
z -2 0 8 0 3 0 9 -
s3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada baris z masih ada variabel yang bernilai
negatif, maka fungsi tujuan belum maksimal. Sehingga untuk menghilangkan nilai
negatif kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya. Ini kita lakukan terus-menerus
hingga tiada variabel z yang negatif.
Langkah 10: tabel akhir
Variabel masuk dengan demikian adalah x1, variabel keluar adalah s3 serta elemen
pivot yaitu 3. Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut:
VB x1 x2 x3 s1 s2 s3 NK
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
9. Baris pivot (baris kerja)
10. Elemen pivot
11. Variabel masuk
12. Variabel keluar
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu :
1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk umum,ditambahkan satu artificial
variabel (variabel buatan).
15
DAFTAR PUSTAKA
Thahir. Muhlis. (2011). Metode Simpleks. Wordprees.
16