Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PROGRAM LINEAR

(POLA MAKSIMUM BAKU DENGAN METODE SIMPLEKS)

DOSEN PENGAMPU

ASTUTI, M.Pd

Disusun Oleh.

KELOMPOK IV

Allisa Maulidina (1984202001)

Bunga Ervinasari (1984202003)

Monalisa Rahmadani (1984202016)

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Program Linear Dengan
Metode Simpleks” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini merupakan tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu Ibu Astuti, M.Pd , mata kuliah Program Linear.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Terimah
kasih kepada kawan kawan yang telah membatu menyesesaikan makalah inu.

Bangkinang,21 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Pengertian Metode Simpleks ...................................................................... 2

B. Langkah-Langkah Metode Simpleks maksimum........................................ 5

BAB III. PENUTUP ..................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................................. 16

B. Saran ............................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk
mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang
bergabung pada sejumlah variabel input. Penerapan program linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, sosial dan lain-lainnya, misalnya periklanan, industri
manufaktur (penggunaan tenagakerja kapasitas produksi dan mesin), distribusi dan
pengangkutan, dan perbankan (portofolio investasi).

Metode simpleks merupakan salah    satu  teknik  penyelesaian dalam program


linear yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang
berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode simpleks
digunakan umtuk mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan
lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari
setiap program komputer.

Metode simplek dikembangkan pertama kali George Danzing pada tahun 1947,
kemudian digunakan juga pada pengamatan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia
mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya
menemukan solusi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linear
programming.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu metode simplek ?

2. Bagaimana langkah langkah metode simplek maksimunisasi ?

C. Tujuan

1. Mengetahui metode simplek ?

2. Mengetahui langkah langkah metode simplek maksimunisasi ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Simpleks
Metode simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang
melibatkan tiga variabel atau lebih yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik.
Metode simpleks adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang memiliki lebih dari dua variabel.  Metode simpleks didefinisakan sebagai cara
menyelesaikan permasalan yang memiliki variabel keputusan minimal dua dengan
menggunalkan alat bantu tabel. Metode simpleks dibedakan menjadi dua yaitu, metode
simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan maksimum dan metode simpleks
minimasi untuk mencari biaya minimum.
Apabila suatu persoalan program linier hanya mengandung dua kegiatan (variabel
keputusan) saja, maka dapat dipecahkan dengan metode grafik, tetapi jika mengandung
tiga atau lebih variabel keputusan, maka metode grafik tidak dapat digunakan lagi,
sehingga diperlukan alternatif lain yaitu metode simpleks.
Metode simpleks merupakan salah    satu  teknik  penyelesaian dalam program
linear yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang
berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode simpleks
digunakan umtuk mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan
lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari
setiap program komputer.
Penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik
eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik
ekstrim (ingat kembali solusi grafik) satu per satu dengan cara perhitungan iteratif.
Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang
kita sebut dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1). Ada
beberapa istilah yang sangat sering kita gunakan dalam metode simpleks, diantaranya
iterasi, variabel non basis, variabel basis, solusi atau nilai kanan, variabel slack,
variabel surplus, variabel buatan, kolom kunci, baris kunci, angka kunci, variabel masuk,

2
variabel keluar. Semua istilah ini harus anda ingat baik-baik, karena akan selalu
digunakan dalam riset operasional.
Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam metode simpleks,
diantaranya :
1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung
dari nilai tabel sebelumnya.
2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas  dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan  pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis
selalu sama  dengan  jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas  awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
untuk mengkonversikan  pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan
berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan  dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan  pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan
ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat
berfungsi sebagai variabel basis.
7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai
0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya
ada di atas kertas.

3
8. Kolom pivot (kolom kunci) adalah kolom yang memuat variabel masuk.
Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan
baris pivot (baris kunci).
9. Baris pivot (baris kunci) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot (angka kunci) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom
dan baris kunci. Angka kunci akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel
simpleks berikutnya.
11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari
antara variabel basis pada setiap iiterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.

Bentuk Baku / Standar

Sebelum melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi optimal,


pertama sekali bentuk umum pemrograman linier dirubah ke dalam bentuk baku terlebih
dahulu. Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala
ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala/batasan harus diwakili oleh
satu variabel basis awal. Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada
kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel keputusan
semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun fungsi kendala pada bentuk
umum pemrograman linier sudah dalam bentuk persamaan, fungsi kendala tersebut masih
harus tetap berubah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku atau
standar, yaitu:

1. Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0).

2. Nilai kanan fungsi kendala harus positif, apabila negatif nilai tersebut dikalikan
dengan (-1).

4
3. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack.
4. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi
persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
5. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan
satu artificial variable (variabel buatan).

Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian  tinggi, khususnya jika angka


yang digunakan adalah pecahan. Pembulatan harus diperhatikan dengan baik. Disarankan
jangan menggunakan bentuk bilangan desimal, akan lebih teliti jika menggunakan
bilangan pecahan. Pembulatan dapat menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan
tidak selesai karena ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.

Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya merupakan pemeriksaan satu


per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian. Pemeriksaan dimulai dari
kondisi nol (dimana semua aktivitas atau variabel keputusan bernilai nol). Jika titik
ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya kita akan melakukan perhitungan iteratif
sebanyak n kali.

B. Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Simplek Maksimunisasi

Langkah-langkah penyelesaian adalah sebagai berikut :

1. Buatlah permisalan dari masalah linear yang diberikan, sama seperti membuat
permisalan biasanya dengan menggunakan varabel x dan y serta tanda
pertidaksamaan
2. Menyusun fungsi tujuan dan fungsi kendala Ubah bentuk fungsi kedalam bentuk
kanonik (Dengan mengubah tanda pertidak samaan ke sama dengan) lalu
tambahkan slck variable/variable pengetat
3. Masukkan setiap variable koefisien kedalam table
4. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi
(nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel
yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
5. Tentukan kolom pivot. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan
(nilai di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan

5
maksimisasi, maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien paling negatif.
Jika tujuan minimisasi , maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien positif
terbesar. Jika kolom pivot ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan
mendapatkan variabel keluar. Jika nilai paling negatif (untuk tujuan maksimisasi)
atau positif terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu
secara sembarang.
6. Tentukan baris pivot. Baris pivot ditentukan setelah membagi nilai solusi dengan
nilai kolom pivot yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam
hal ini, nilai negatif dan 0 pada kolom pivot tidak diperhatikan, artinya tidak ikut
menjadi pembagi. Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika
baris pivot ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabl
keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah sau secara
sembarang.
7. Tentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada
perpotongan kolom dan baris pivot.
8. Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi
dengan elemen pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom
pivot baris yang bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap
baris lamanya yang terletak pada kolom tersebut.
9. Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien
fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan
maksimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau
0. Pada tujuan minimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah
negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no. 2 , jika sudah optimal baca
solusi optimalnya.

Example 1:

Habib, pemilik dari tokoh bunga yang menjual 3 produk, yaitu Xaviera, Camellia, dan
Tesalonika. Harga jual untuk Xaviera adalah Rp; 150.000, Camellia adalah Rp; 120.000 dan
Tesalonika adalah Rp; 130.000. Xaviera membutuhkan 6 mawar merah, 5 mawar putih dan 4
mawar pink. Camelia membutuhkan 8 mawar merah, 5 mawar putih, dan 5 mawar pink.

6
Tesalonika membutuhkan 10 mawar merah, 5 mawar putih, dan 6 mawar pink. Saat ini tokoh
bunga Habib memiliki persediaan 340 mawar merah, 150 mawar putih, dan 200 mawar pink.
Berdasarkan data diatas tentukanlah kombinasi produk tersebut agar tercapai pendapatan
maksimal dan berapakah besarnya pendapatan maksimal tersebut?

Penyelesaian

Jenis produk Mawar Merah Mawar putih Mawar pink Harga Misalkan
Xaviera 6 5 4 Rp; 150.000 x1
Camellia 8 5 5 Rp; 120.000 x2
Tesalonika 10 5 6 Rp; 130.000 x3
Ketersediaa 340 150 200
n
Fungsi tujuan:

f max (x1, x2, x3) = 150.000x1 + 120.000x2 + 130.000x3 = 15x1 + 12x2 + 13x3

= -15x1 - 12x2 - 13x3 - 0s1 - 0s2 - 0s3= 0

Fungsi kendala:

6x1 + 8x2 + 10x3 ≤ 340 →6x1 + 8x2 + 10x3 = 340 dibagi 2 = 3x1 + 4x2 + 5x3 + s1= 170

5x1 + 5x2 + 5x3 ≤ 150 →5x1 + 5x2 + 5x3 = 150 dibagi 5 = x1 + x2 + x3 + s2 = 30

4x1 + 5x2 + 6x3 ≤ 200 →4x1 + 5x2 + 6x3 + s3= 200

7
Masukkan setiap koefisen variabel kedalam table simpleks

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio
Z -15 -12 -13 0 0 0 0
S1 3 4 5 1 0 0 170
S2 1 1 1 0 1 0 30
S3 4 5 6 0 0 1 200

Mencari kolom kunci/pivot

Nilai terkecil dari baris Z adalah -15

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio
Z -15 -12 -13 0 0 0 0
S1 3 4 5 1 0 0 170
S2 1 1 1 0 1 0 30
S3 4 5 6 0 0 1 200
Jadi, kolom kunci/pivotnya adalah x1

Menentukan baris kunci/pivot

Rasio = NK/Kolom Pivot

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio
Z -15 -12 -13 0 0 0 0 0
S1 3 4 5 1 0 0 170 170/3
S2 1 1 1 0 1 0 30 30
S3 4 5 6 0 0 1 200 50
S2 adalah baris pivot, dan angka kuncinya adalah 1

Karena angka kunci berada di x1, maka kita ubah s2 menjadi x1, dan nilai pada baris s2 kita ubah
dengan Nilai baris/Angka kunci

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK
Z
S1
X1 1 1 1 0 1 0 30
S3

8
Mencari baris baru selain baris kunci

Baris baru = Baris lama - (angka kolom kunci x nilai baru baris kunci).

Baris z :

-15         -12         -13        0          0          0          0
-15     (   1        1         1      0        1          0         30    ) –
-15         -12         -13        0          0          0          0
-15 -15 -15 0 -15 0 -450
0 3 2 0 15 0 450
Baris s1
3        4         5       1          0          0        170
3     (    1        1       1      0        1          0         30    ) –
3        4         5       1          0          0        170
3 3 3 0 3 0 90
0 1 2 1 -3 0 80
Baris s3
4        5         6       0          0          1        200
4     (    1        1       1      0        1          0         30    ) –
4        5         6       0          0          1        200
4 4 4 0 4 0 120
0 1 2 0 -4 1 80

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK
Z 0 3 2 0 15 0 450
S1 0 1 2 1 -3 0 80
X1 1 1 1 0 1 0 30
S3 0 1 2 0 -4 1 80

Tabel sudah optimal karena pada baris Z sudah tidak ada variabel yang bernilai negative,
sehingga perhitungan dihentikan.

9
X1: Xaviera = 30 dan nilai fungsi 450 (dalam puluhan ribu rupiah)
Jadi, dengan menjual produk Xaviera sebanyak 30, maka Habib akan mendapatkan pendapatan
maksimum sebanyak Rp; 4.500.000.

Contoh 2

Dalam suatu kolam setiap periode waktu diisi dengan 2 jenis ikan, yaitu ikan nila dan Mujair
Rata-rata berat ikan nila adalah 2 kg sedangkan Mujaie rata-rata beratnya 1 kg, untuk kedua
jenis ikan ini tersedia 2 jenis makanan , A dan B. Ikan nila rata-rata tiap hari butuh 1 unit A dan
3 Unit B. Ikan Mujair membutuhkan 2 Unit A dan Unit B. Jika tiap hari tersedia 500 unit A dan
900 unit B. Bagaimana pengisian ikan supaya jumlah berat ikan maksimum ?

PENYELESAIAN :

Permisalan : Ikan nila = x

Ikan mujair = y

Unit : A = 500

B = 900

Maka : F. Tujuan : 2x + y = Z

F. Kendala : x + 2y 500

3x+y900

1) Buatlah fungsi kedalam bentuk kanonik dengan mengubah tanda pertidaksamaan ke sama
dengan kemudian tambahkan slack variable (variable pengetat)

2x + y =z → z-2x-y=0

x+2y 500 →2x-y 0 x+ 2y + s, + Os, = 500

3x + y  900 → 3x + y + Os, + s2 = 900 1. 500 900

2) Masukkan kedalam Tabel

Basic Z X1 X2 S1 S2 NK

10
Untuk soal memaksimumkan jika basis 0 masih ada yang negative maka tablo tersebut tidak
optimal 3) Menentukan : a. Solusi Layak : x, = 0, x; = 0, z = 0 b. Kolom kunci : pilih unsur baris
0 yang nilainya 3x + y < 900 paling negatif

3) Menentukan : a. Solusi Layak : x, = 0, x; = 0, z = 0

b. Kolom kunci : pilih unsur yang nilainya negatif paling kecil

Basic Z X1 X2 S1 S2 NK

Z 1 -2 -1 0 0 0

S1 0 1 2 1 0 500

S2 0 3 1 0 1 900

X2 merupakan kolom kunci karena memiliki nilai negatif paling kecil yaitu -2

Basic X1 X2 X3 S1 S2 NK Rasio

Z 1 -2 -1 0 0 0 0

S1 0 1 2 1 0 500 500

S2 0 3 1 0 1 900 300

Rasio= NK/kolom kunci


1. Z→ 0/-2=0

11
2. S1 →500/1=500
3. S2 →900/3=300 merupakan baris kunci karena memiliki nilai rasio yang terkecil

Maka unsur kunci atau privot pertemuan antara kolom kunci dengan baris kunci yaitu 3

4. Iterasi 1

Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris x2). Semua nilai pada
baris s2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).

VB Z X1 X2 S1 S2 NK Rasio

S1

x2 0 1 1/3 0 1/ 300 300

Perhitungan nilai barisnya :

Baris z :

1 -2 -1 0 0 0

-9 ( 0 1 1/3 0 1 /3 300) -

1 0 -1/3 0 2/3 600

Baris s1 :

12
0 1 2 1 0 500

1 (0 1 1/3 0 1/3 300 -

0 0 5/3 1 -1/3 200

Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa apakah tabel sudah
optimal atau belum. Karena nilai baris z di bawah variabel x2 masih negatif, maka tabel belum
optimal. Kolom dan baris pivotnya ditandai pada tabel di bawah ini :

VB z X1 X2 S1 S2 NK Rasio

Z 1 0 -1/3 0 2/3 600

S1 0 0 5/3 1 -1/3 200

x2 0 1 1/3 0 1/ 300

5. Lanjut ke iterasi ke 2

VB z X1 X2 S1 S2 NK Rasio

Z 1 0 -1/3 0 2/3 600 -1500

S1 0 0 5/3 1 -1/3 200 200

x2 0 1 1/3 0 1/ 300 900

 Untuk kolom kunci terdapat pada X2 karena memiliki nilai negatif


 Tentukan rasio dengan NK: kolom kunci
 Menentukan varis kunci atau pivot dengan menetukan rasio terkecil

13
 Maka

Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris x2). Semua nilai pada
baris s2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).

VB Z X1 X2 S1 S2 NK Rasio

Z -1800

x1 0 0 1 3/5 -1/5 120 200

x2 900

Perhitungan nilai barisnya :

Baris z :

1 0 -1/3 0 2/3 600

-1/3 ( 0 0 1 3/5 -1 /5 120) -

1 0 0 1/5 3/5 640

Baris x2 :

0 1 1/3 0 1/3 300

1/3 ( 0 0 1 3/5 -1 /5 120) -

0 0 0 -1/5 2/5 260

14
VB Z X1 X2 S1 S2 NK Rasio

Z 1 0 0 1/5 3/5 640 -1800

x1 0 0 1 3/5 -1/5 120 200

x2 0 0 0 -1/5 2/5 260 900

Karena pada iterasi kedua sudah optimal maka dapat disimpulkan ikan yang dibutuhkan
agar ikan mencapai berat maksimum adalah 260 dan Y membutuhkan 120 agar berat
keduanya mencapai maksimum 640kg

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode simpleks didefinisakan sebagai cara menyelesaikan permasalan yang


memiliki variabel keputusan minimal dua dengan menggunalkan alat bantu tabel. Metode
simpleks dibedakan menjadi dua yaitu, metode simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan
maksimum dan metode simpleks minimasi untuk mencari biaya minimum.
Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam metode simpleks,
diantaranya :
1.        Iterasi 
2.        Variabel non basis 
3.        Variabel basis 
4.        Solusi atau nilai kanan 
5.        Variabel slack adal

15
6.        Variabel surplus 
7.        Variabel buatan 
8.        Kolom pivot (kolom kunci) 
9.        Baris pivot (baris kunci) 
10.    Elemen pivot (angka kunci) 
11.    Variabel masuk 
12.    Variabel keluar .
               Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku atau standar,
yaitu:
1.        Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0).
2.        Nilai kanan fungsi kendala harus positif, apabila negatif nilai tersebut dikalikan dengan (-1).
3.        Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
(=) dengan menambahkan satu variabel slack.
4.        Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
(=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
5.        Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu artificial
variable  (variabel buatan).

Langkah-langkah penyelesaian adalah sebagai berikut :

1. Buatlah permisalan dari masalah linear yang diberikan, sama seperti membuat permisalan
biasanya dengan menggunakan varabel x dan y serta tanda pertidaksamaan
2. Menyusun fungsi tujuan dan fungsi kendala Ubah bentuk fungsi kedalam bentuk kanonik
(Dengan mengubah tanda pertidak samaan ke sama dengan) lalu tambahkan slck
variable/variable pengetat
3. Masukkan setiap variable koefisien kedalam table
4. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai
kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak
layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
5. Tentukan kolom pivot. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai
di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimisasi,
maka kolom pivot adalah kolom dengan koefisien paling negatif.

16
6. Tentukan baris pivot. Baris pivot ditentukan setelah membagi nilai solusi dengan nilai
kolom pivot yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris).
7. Tentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot.
8. Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan
elemen pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang
bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang
terletak pada kolom tersebut.
9. Periksa apakah tabel sudah optimal.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna,penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnyamembangun untuk kesempurnaan makalah ke
depannya. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11996075/Program_LInear_dengan_Metode_Simple

http://www.slideshare.net/nila_aulia/makalah-kelompok-4-metode-simpleks

18

Anda mungkin juga menyukai