● Materi ini disusun sebagai bagian dari upaya Pemerintah untuk peningkatan
dan pemerataan mutu pendidikan di Indonesia.
1 Pendahuluan
▪
2 Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi Sistem Pendidikan
▪
3 Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
▪
Waktu Diskusi Kita telah melakukan banyak program dan kegiatan untuk
peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut pendapat Anda, apa masalah utama kita sehingga
kualitas pendidikan belum meningkat secara signifikan?
30 Menit
Analisis Program
Identifikasi Monitoring
kondisi / Perencanaan Kegiatan
masalah dan Evaluasi
kinerja saat ini Pengadaan
1 Pendahuluan
▪
2 Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi Sistem Pendidikan
▪
3 Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
▪
“
kepada Tuhan Global
Yang Maha Esa,
dan berakhlak
Membangun rakyat Indonesia untuk mulia
Pendidikan Berkualitas
1 Pendahuluan
▪
2 Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi Sistem Pendidikan
▪
3 Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
▪
Evaluasi
Diri
Sekolah
Profil Sekolah Peningkatan Mutu
satuan pendidikan
1 Pendahuluan
▪
2 Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi Sistem Pendidikan
▪
3 Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
▪
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
Waktu Diskusi Bagaimana cara agar satuan pendidikan, pemerintah daerah dan
pemerintah pusat selaras dalam melakukan perencanaan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan?
30 Menit
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
● Asesmen Nasional
● Analisis data satuan
pendidikan, GTK, dan ● Perencanaan
● Profil Pendidikan
pemerintah daerah ● Pelaksanaan
● Peningkatan mutu
Layanan Evaluasi Laporan
layanan pendidikan
pendidikan Sistem komprehensif ● Penetapan rapor
Pendidikan layanan pendidikan
Pendidikan
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
Pengelolaan
Mutu dan Mutu dan sekolah yang
relevansi hasil relevansi partisipatif,
belajar murid pembelajaran transparan, dan
akuntabel
Pemerataan
Kompetensi dan
pendidikan yang
kinerja PTK
Dimensi A bermutu
Dimensi D Dimensi E
1. Capaian hasil belajar 1. Kualitas pembelajaran 1. Partisipasi warga sekolah
a. Capaian perkembangan 2. Refleksi dan perbaikan 2. Pemanfaatan sumber daya
i. Pembelajaran pembelajaran sekolah untuk peningkatan mutu
ii. Sosial emosional Dimensi B 3. Kepemimpinan Dimensi C 3. Pemanfaatan TIK untuk
iii.Fisik instruksional 1. Kompetensi GTK dan pengelolaan anggaran
1. Kesenjangan mutu hasil 4. Pemanfaatan TIK untuk 4. proporsi APBD untuk pendidikan
b. Mutu hasil belajar pengembangannya
belajar pembelajaran
murid 2. Jumlah dan kinerja GTK
2. Akses peserta didik 5. Iklim keamanan
i. Kemampuan sebagai Penggerak
literasi sekolah 3. Kinerja administratif
ii. Kemampuan numerasi 6. Iklim kebinekaan dan 4. Pemerataan
GTK distribusi guru
iii.Karakter inklusivitas sekolah 5. Pemenuhan kebutuhan guru
2. Mutu Lulusan SMK
ii. Pendapatan 7. Link and match dengan Dunia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 32
i.iii.Kompetensi
Penyerapan kejuruan Kerja
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon indikator
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan indikator
level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang disebut dengan pohon indikator. Beberapa indikator level 2 tidak
memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
Dimensi
Indikator
level 1
Indikator
level 2
Indikator
level 3
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
Jumlah,
Tingkat Pemerataan Akses Kualitas
Capaian Kualitas Proses Pengelolaan Satuan Distribusi dan
ke Layanan Kompetensi
Perkembangan Pembelajaran
Berkualitas
Anak PTK
Dimensi E
Dimensi B Dimensi D Elemen 2. Kemitraan dengan Orang Tua Dimensi C
Dimensi A
Belum akan ada di Elemen 1. Kualitas Proses
1. kemitraan dengan orang tua/wali
1. Pemerataan akses Elemen 3. Memantau dan Mendukung Pemenuhan 1. Ketersediaan (distribusi guru
tahun
1. 2022.
Perkembangan Pembelajaran
Kemendikbudristek
2. Pertumbuhan satuan yang Kebutuhan Esensial Anak Usia Dini dan pengawas untuk satuan)
pembelajaran terakreditasi 1. Perencanaan
mengikuti 1. Indeks layanan holistik integratif 2. Kompetensi berdasarkan
2. Perkembangan al- pembelajaran
mekanisme Elemen 4. Kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya sertifikasi diklat berjenjang,
sosi emosional yang efektif
pengukuran yang untuk perbaikan pembelajaran, iklim keamanan, PGP, PPG.
3. Perkembangan
disepakati lintas 2. Pendekatan pembelajaran
keselamatan dan inklusivitas satuan 3. Kompetensi berdasarkan
fisik
sektor. yang sesuai untuk anak usia
1. Ketersediaan sarpras esensial kualifikasi dan UKG
motorik dini
2. Iklim keamanan dan keselamatan satuan 4. Kepemimpinan: Lulusan
3. Muatan pembelajaran yang
3. Iklim Inklusivitas satuan GP
selaras dengan kurikulum
4. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh pendidik menjadi KS dan
4. Asesmen yang meningkatkan
5. kepemimpinan dan kebijakan yang mendukung refleksi Pengawas
kualitas pembelajaran
dan perbaikan pembelajaran 5. Kinerja: Pengalaman sebagai
5. Kesenjangan kualitas proses
6. Kapasitas perencanaan dan akuntabilitas pembiayaan pelatih di gugus
pembelajaran
7. Kesenjangan sarpras esensial, keamanan, dan layanan
holistik integratif
Informasi penting terkait profil dan rapor pendidikan PAUD
Profil Pendidikan PAUD tidak tersedia di level satuan pendidikan, hanya tersedia di level daerah dan
nasional di tahun 2022.
Terdapat perbedaan deskripsi dimensi antara PAUD dengan Dikdasmen:
Kesenjangan Pertumbuhan
Kesenjangan Kesenjangan
kualitas proses satuan
akses layanan
pembelajaran terakreditasi
kelompok sosial-
APM anak usia Sarpras esensial
ekonomi
3-6 tahun
keluarga
Antar kelompok: Keamanan
desa/kelurahan
● ABK bangunan
dalam kab/kota
●Sosial
ekonomi Layanan holistik
● Gender integratif
KUALITAS PROSES
PEMBELAJARAN (Dimensi D) KUALITAS PENGELOLAAN SATUAN (Dimensi E)
Perencanaan untuk proses pembelajaran Kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya dan staf untuk
yang efektif perbaikan pembelajaran, kualitas keamanan, keselamatan
PROSES
Ketersediaan, kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi,
serta kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berikut adalah indikator yang diukur untuk memotret ketersediaan, kompetensi, dan kinerja PTK:
Ketersediaan
Sertifikasi PGP Nilai UKG
jumlah pengawas
Pemenuhan Sertifikasi
kebutuhan Pelatihan
pendidik
1. Pendidik berijazah S1/D-IV bidang PAUD, psikologi, dan kependidikan lain yang
relevan
2. Pendidik berijazah S2/S3 bidang PAUD, psikologi, dan kependidikan lain
2.Proporsi pendidik berkualifikasi yang relevan
3. Pendidik berijazah S1/D-IV bidang lain
4. Pendidik berijazah S2/S3 bidang lain
1. KS berijazah S1/D4
3.Proporsi Kepala Satuan berkualifikasi 2. KS berijazah S2
3. KS berijazah S3
10.Teacher Distribution Index Distribusi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan
MEMANTAU
KUALITAS PROSES KEMITRAAN PEMENUHAN LAYANAN KEPEMIMPINAN DAN
PEMBELAJARAN DENGAN ORANG ESENSIAL AUD DI LUAR PENGELOLAAN
TUA PENDIDIKAN SUMBER DAYA
● Perencanaan pembelajaran ● Adanya interaksi terencana ● Pemantauan tumbuh kembang anak Mampu menghadirkan:
menunjukkan keterkaitan antara dengan orang tua/wali untuk (DDTK/KPSP/KMS/KIA) ● Sarpras Esensial yang
kegiatan belajar dengan membangun ● Berkoordinasi dengan unit lain terkait berfokus pada keamanan
pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik dan esensial
tujuan, serta bentuk asesmen. kesinambungan stimulasi
● Kelas orang tua, wahana untuk berbagi untuk mendukung kualitas
● Pendekatan pembelajaran dari PAUD dan di rumah
informasi mengenai kebutuhan esensial anak layanan.
memberikan pengalaman (wadah komunikasi, kelas ● Iklim aman (fisik-psikis)
(intervensi gizi-sensitif).
menyenangkan, dan berpusat orang tua, komite, kegiatan ● Iklim inklusif
● Menerapkan PHBS melalui pembiasaan.
pada anak. yang melibatkan orang tua, ● Iklim Partisipatif (trisentra)
● Kepemilikan fasilitas sanitasi dan air bersih
● Muatan kegiatan menguatkan dst). (minimal, menggunakan material sederhana ● Pengelolaan sumber daya
aspek perkembangan, ● Penguatan peran dan dan ada air mengalir) melalui perencanaan
kontekstual dan bermakna. kapasitas orang tua/wali ● Memberikan PMT dan/atau makanan bergizi berbasis
● Asesmen bersifat informatif. sebagai mitra pengajar dan secara berkala (minimal 3 bulan sekali) data
sumber belajar. ● Memantau kepemilikan identitas (NIK) ● Refleksi dan perbaikan
peserta didik. pembelajaran oleh
guru
Perencanaan Pembelajaran yang efektif: Muatan pembelajaran yang selaras dengan kurikulum:
Satuan memiliki dokumen perencanaan pembelajaran Stimulasi untuk perkembangan anak, serta pembelajaran yang
untuk memandu kualitas proses pembelajaran sesuai kontekstual & bermakna sehingga kegiatan pembelajaran
dengan efektif meningkatkan kemampuan anak untuk melakukan kegiatan
sehari-hari serta menguatkan identitas anak sebagai bagian dari
komunitasnya.
Pendekatan Pembelajaran yang sesuai untuk anak Asesmen yang meningkatkan kualitas pembelajaran:
usia dini:
Bermain adalah belajar, interaksi positif, pembelajaran Memberikan informasi mengenai capaian anak dengan
berdiferensiasi, pendidik sebagai fasilitator dan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
menstimulasi peserta didik untuk berpikir aktif selanjutnya
#bermainadalahbelajar #berpusatpadaanak
4.Asesmen yang
1. Ketersediaan dokumen evaluasi pembelajaran dan monitoring hasil belajar anak
meningkatkan kualitas
pembelajaran 2. Umpan balik konstruktif
Adanya berbagai wadah komunikasi Satuan PAUD berkualitas turut Memaknai satuan sebagai sebuah
untuk membangun kemitraan dengan memantau dan mendukung ekosistem dengan visi yang sama
orang tua/wali untuk kesinambungan pemenuhan kebutuhan esensial dan terbuka terhadap kemitraan
stimulasi anak di rumah tentang kegiatan anak di luar pendidikan, melalui dengan keluarga dan masyarakat.
dan nilai pendidikan yang dikenalkan di sejumlah indikator kinerja yang Menggunakan perencanaan
satuan. secara konsisten dirujuk sebagai berbasis data dan perangkat tata
Penguatan peran dan kapasitas orang peran Kemendikbud Ristek dalam kelola yang baik sehingga terus
tua/wali sebagai mitra pengajar dan mendukung upaya lintas sektor meningkatkan kualitas layanannya
sumber belajar. seperti dengan melakukan perbaikan
1. PAUDHI; pembelajaran, dapat menghadirkan
2. Usaha Kesehatan Sekolah; dan sarana prasarana esensial di satuan
3. Upaya Penurunan Stunting (termasuk fasilitas sanitasi dan air
bersih), lingkungan belajar yang
aman (fisik dan psikis) dan inklusif.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 48
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E PAUD - 1/4
5.Indeks kepemimpinan
dan kebijakan satuan
yang mendukung
refleksi dan perbaikan
layanan
6.Indeks kemitraan
dengan orang tua/wali
untuk kesinambungan
stimulasi di satuan dan
di rumah
Elemen Memantau dan Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Esensial Anak Usia Dini
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami tentang materi yang
telah dipaparkan
15 Menit
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
Kemampuan
literasi
Kompetensi
kognitif
Kemampuan
numerasi
Pendidikan Meningkatkan
Berkualitas hasil belajar
Kompetensi Karakter /
non kognitif perilaku
Kemampuan
memahami
bacaan non
fiksi Menemukan
Refleksi dan
Kemampuan informasi Menyimpulkan
evaluasi
literasi eksplisit
Kemampuan
memahami
bacaan fiksi
Siswa memiliki kemampuan numerasi yang cakap apabila siswa mampu memahami, menerapkan dan
penalaran (reasoning) dari domain bilangan, aljabar, geometri, data dan ketidakpastian.
Domain
bilangan
Aljabar
Kemampuan
Pemahaman Penerapan Penalaran
numerasi
Geometri
Data dan
ketidakpastian
Perundungan
verbal
Perundungan
sosial-emosional
Indeks
perundungan
Perundungan
fisik
Cyberbullying
(perundungan
digital)
*PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) tahun 2018 , Survei Nasional Pengalaman Hidup
Anak dan Remaja (SNPHAR) 2018 oleh KPPPA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 60
Khusus untuk jenjang SMK, kualitas hasil belajar diukur dari relevansi hasil belajar
murid berupa penyerapan, pendapatan dan kompetensi lulusan
1.Kuliah
2.Bekerja
Penyerapan 3.Wirausaha
lulusan 4.Kesesuaian bidang
kerja
5. Masa tunggu
1. Lulusan dengan
sertifikasi keahlian
Kompetensi
2.Kepuasan dunia kerja
lulusan
terhadap budaya kerja
lulusan
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia 1.11 indikator
2. Gotong royong 2.3 indikator
3. Kreativitas 3.3 indikator
A.3 Karakter 4. Nalar kritis 4.3 indikator
5. Kebhinekaan global 5.2 indikator
6. Kemandirian 6.2 indikator
7. Indeks perundungan 7.4 indikator
1. Bekerja
2. Wirausaha
A.4 Penyerapan Lulusan 3. Kesesuaian bidang kerja
4. Masa tunggu
Selain peningkatan mutu pendidikan, ukuran luaran yang lain adalah pemerataan layanan pendidikan
yang bermutu. Ukuran pemerataan pendidikan yang bermutu adalah sebagai berikut:
Kemampuan
literasi Kesenjangan antara kelompok:
Kesenjangan Kemampuan 1.Gender
hasil belajar numerasi 2. Sosial ekonomi status
Karakter / 3. Wilayah
perilaku
Pemerataan
SD/MI/Paket
APS antara:
A/SDLB
1. Negeri dan swasta
Angka 2. Perquantile status sosial ekonomi
SMP/MTS/Paket
Partisipasi B/SMPLB 3. Gender
Sekolah 4.Murid disabilitas
SMA/K/MA/ 5.Vokasi vs. SMA
MAK/
Paket C/SMALB
Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
1. kelompok gender (khusus iklim keamanan dan inklusivitas,
B.2 Kesenjangan numerasi perbandingan dipisah antara siswa & guru+KS)
B.3 Kesenjangan karakter 2. kelompok status sosial ekonomi
3. Wilayah perkotaan vs pedesaan
Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah yang baik adalah
sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen yang diasumsikan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa:
1. Proses pembelajaran yang berkualitas
2. Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya
3. Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran
4. Iklim sekolah yang aman
5. Iklim sekolah yang inklusif
6. Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi tsb
7. Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di
rumah.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 65
Indikator dimensi C jenjang Dikdasmen - Kompetensi dan Kinerja PTK
● Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi, dan
kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
● Indikator yang diukur untuk memotret hal diatas adalah sertifikasi pendidik, pelatihan, PGP, ijazah, nilai uji
kompetensi guru, dan tingkat kehadiran guru.
● Selain itu bagi kinerja daerah, diukur tingkat pemerataan distribusi guru dan pemenuhan kebutuhan guru.
● Sertifikasi pendidik
● Sertifikasi pelatihan
● Sertifikasi guru penggerak
● Ijazah
● Nilai UKG
● Tingkat kehadiran
1.Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih 3. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
C.4 Kualitas GTK penggerak 2.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru kepala sekolah penggerak
penggerak 4. Rerata jumlah guru yang dilatih
1.Kompetensi pedagogik
C.5 Nilai UKG
2.Kompetensi profesional
Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipotret dari kualitas praktik
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga fungsi dasar, yaitu
mengelola perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun pengetahuan baru.
Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan cara:
a. Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya,
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran baik secara individual maupun
kolaboratif, dan
c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik pembelajaran
Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan menerapkan program dan kebijakan
pembelajaran mencerminkan kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi oleh
kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah
Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim sosial di
sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami perundungan atau hukuman fisik -
akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa yang dikucilkan atau mengalami diskriminasi karena
identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau kondisi fisiknya.
Relevansi proses pembelajaran ini untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi yang relevan yang
dibutuhkan Dunia Kerja.
Relevansi proses
pembelajaran
dengan Dunia
Kerja
Kurikulum dan
praktek kerja Uji kompetensi
Pengajar dari
Pusat Keunggulan lapangan disusun siswa dengan
Dunia Kerja
bersama Dunia Dunia Kerja
Kerja
4.Komitmen kebangasaan
1.Perasaan diterima 2.Toleransi
5.Layanan disabilitas 6.Layanan
D.6 Iklim kebinekaan dan inklusivitas sekolah agama dan budaya
sekolah untuk murid
3.Dukungan atas kesetaraan
cerdas & berbakat istimewa
gender
Indikator Level 2
Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sekolah, perlu diukur
aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan pemanfaatan anggaran sekolah.
Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan fasilitas sekolah yang
mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
1 Latar Belakang
▪
2 Kerangka dan Struktur Profil Pendidikan
▪
3 Indikator Pendidikan Anak Usia Dini
▪
4 Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
▪
5 Platform Rapor Pendidikan
▪
● Rekam layar (screenshot) tampilan aplikasi Rapor Pendidikan dalam materi paparan ini
masih dapat berubah.
● Perubahan akan disesuaikan setelah aplikasi Rapor Pendidikan diluncurkan dan
apabila terdapat pemutakhiran (update) tampilan, fitur, dan konten.
● Data, grafik dan penilaian indikator masif bersifat contoh atau ilustrasi, belum
menunjukkan data sesungguhnya.
https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
Indikator Level 1
Label1
Simbol warna standar seting2
Deskripsi label
sekolah Anda
PAUD SMA
SD SMK
SMP SLB
A.1.1
A.1.1.1
A.1.1.2
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
Waktu Diskusi Apa permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam
melakukan perencanaan sehingga program/kegiatan belum
berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar murid?
30 Menit
1. Kurang memahami 1. Data tidak valid a.Belum 1. Tergantung bantuan 1.Kebijakan daerah belum
indikator dalam laporan dimutakhirkan pemerintah selaras dengan kebijakan
mutu b.Kepentingan 2. Belum melibatkan pusat, dan satuan
2. Kurang kompeten akreditasi atau pemangku kepentingan pendidikan lebih
menganalisis akar bantuan secara menyeluruh mengutamakan kebijakan
masalah 2. Akses sumber informasi daerah
3. Solusi perbaikan yang utuh terbatas 2.Laporan dan dokumen
parsial yang harus disiapkan
4. Monitoring dan untuk syarat kepatuhan
evaluasi memakan tenaga dan
belum dilakukan waktu
5.Kegiatan perencanaan
belum dilakukan
optimal
6.Pergantian pimpinan
memerlukan proses
adaptasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 114
Pokok Bahasan
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 1
Analisis Akar Masalah Program Kerja
Analisis Profil Pendidikan
Langkah 5
Monitoring dan
Evaluasi
Langkah 4 RKJM
Anggaran Perencanaan Jangka
Pelaksanaan RKAS RKS
Sekolah Menengah
Anggaran Sekolah
Perencanaan Tahunan
https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
ANALISIS MASALAH:
Hal yang SUDAH baik Literasi Digital Guru/Siswa Rendah
- ……………….
- ………………. 65% guru Hanya memiliki
- ………………. gagap 5 Komputer
TIK
Tidak ada
85% RPP tidak koneksi
Hal yang BELUM baik membiasakan Internet
Gunakan Profil dan Rapor siswa mengakses
Literasi Digital media
Pendidikan atau berbagai Guru/ Siswa rendah
sumber data di sekolah TIK
Tidak pernah ada
penguatan
kapasitas TIK
guru
Sekolah menentukan lini masa Sekolah menggunakan berbagai Sekolah melibatkan berbagai
pelaksanaan program pendekatan dalam melaksanakan pemangku kepentingan dalam
peningkatan mutu program peningkatan mutu di sekolah melaksanakan upaya peningkatan
seperti pelatihan, konsultasi, mutu di sekolah
asistensi, penelitian, dll.
Penggunaan Laporan/Data
Refleksi
Penyusunan perencanaan
15 Menit
KEPEMIMPINAN DAN
KUALITAS PROSES KEMITRAAN MEMANTAU
PEMENUHAN LAYANAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN DENGAN ORANG
ESENSIAL AUD DI LUAR SUMBER DAYA
TUA
PENDIDIKAN
● Perencanaan pembelajaran ● Adanya interaksi terencana ● Pemantauan tumbuh kembang anak Mampu menghadirkan:
menunjukkan keterkaitan antara dengan orang tua/wali untuk (DDTK/KPSP/KMS/KIA) ● Sarpras Esensial yang
kegiatan belajar dengan membangun ● Berkoordinasi dengan unit lain terkait berfokus pada keamanan
pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik dan esensial
tujuan, serta bentuk asesmen. kesinambungan stimulasi
● Kelas orang tua, wahana untuk berbagi untuk mendukung kualitas
● Pendekatan pembelajaran dari PAUD dan di rumah
informasi mengenai kebutuhan esensial anak layanan.
memberikan pengalaman (wadah komunikasi, kelas ● Iklim aman (fisik-psikis)
(intervensi gizi-sensitif).
menyenangkan, dan berpusat orang tua, komite, kegiatan ● Iklim inklusif
● Menerapkan PHBS melalui pembiasaan.
pada anak. yang melibatkan orang tua, ● Iklim Partisipatif (trisentra)
● Kepemilikan fasilitas sanitasi dan air bersih
● Muatan kegiatan menguatkan dst). (minimal, menggunakan material sederhana ● Pengelolaan sumber daya
aspek perkembangan, ● Penguatan peran dan dan ada air mengalir) melalui perencanaan
kontekstual dan bermakna. kapasitas orang tua/wali ● Memberikan PMT dan/atau makanan bergizi berbasis
● Asesmen bersifat informatif. sebagai mitra pengajar dan secara berkala (minimal 3 bulan sekali) data
sumber belajar. ● Memantau kepemilikan identitas (NIK) ● Refleksi dan perbaikan
peserta didik. pembelajaran oleh
guru
Instruksi
- Refleksikan kondisi satuan pendidikan Anda atau yang Anda
dampingi
terhadap visi satuan pendidikan ideal
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Satuan PSP
Satuan non Melakukan evaluasi diri (refleksi) berdasarkan penjabaran indikator serta deskriptor yang terdapat di dimensi D dan E.
PSP
1. Satuan mempelajari indikator dari setiap elemen. Setiap indikator kegiatan dan layanan dipercaya akan menghadirkan
lingkungan belajar yang dapat memberikan manfaat optimal bagi setiap anak usia dini yang berpartisipasi di PAUD.
2. Satuan mempelajari hasil untuk mengetahui prioritas persoalan dengan melakukan refleksi diri. Satuan non PSP
yang sudah diakreditasi dengan instrumen akreditasi 2021 dapat menggunakan Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA)
sebagai bahan untuk melakukan refleksi diri.
3. Satuan melakukan diskusi dengan berbagai pihak di satuan PAUD untuk mengidentifikasi sumber masalah,
dan solusi untuk upaya perbaikan layanan yang dapat dipenuhi oleh satuan.
4. Satuan unduh format RKAS dan menyusun perencanaan secara manual
2
Dimensi E (proses dan input)
Kualitas Pengelolaan
PSP
Elemen 1
Rencana Peíbaikan ke Depan
Kualitas Píoses Indikatoí Definisi Konseptual/Objektif Hasil Satuan -- (Skoí)
(untuk diisi satuan)
Pembelajaían
Peílu Pengembangan/
Satuan sudah memiliki:
Pía-Kondusif/Kondusif/Pí ima
D1. Satuan dapat ❏ kelengkapan komponen esensial di
meíancang peíencanaan dalam dokumen RPPH, RPPM, dan
HASIL: PRA-KONDUSIÏ
pembelajaían yang Píosem (tema, kompetensi dasaí,
Satuan memiliki kelengkapan
● D.1.2 Kesesuaian íencana íencana kegiatan, dll.)
menunjukkan keteíkaitan komponen di dalam Píogíam
antaía kegiatan belajaí pembelajaían dengan tujuan ❏ adanya aluí penyusunan yang
Semesteí, RPPM, dan RPPH. Namun
dengan tujuan dan bentuk pembelajaían dan asesmen selaías daíi Píosem, RPPM, hingga
belum adanya aluí penyusunan yang
asesmen. RPPH
selaías antaí dokumen dan
❏ keteíkaitan yang jelas antaía tujuan
keteíkaitan yang jelas antaía tujuan
pembelajaían dengan kegiatan dan
pembelajaían dengan kegiatan dan
bentuk asesmen
bentuk asesmen di dalam RPPH
Peílu Pengembangan/
Pada saat PľM, satuan PAUD dan
Pía-Kondusif/Kondusif/Pí ima
pendidik menyediakan:
❏ tempat belajaí, beímain, dan
HASIL: PRIMA
● D.1.3 Pengatuían íuang beísosialisasi yang aman dan
(Satuan pendidikan sudah
kelas nyaman bagi anak
menggunakan pengatuían íuang
❏ peíangkat ajaí yang dibutuhkan
dan pemanfaatan lingkungan
untuk pembelajaían di dalam kelas
sekitaí sebagai bagian daíi píoses
maupun di luaí kelas
pembelajaían)
Penjabaran indikator berdasarkan transformasi sekolah
Ilustíasi untuk Satuan PAUD non PSP Contoh Rencana Peíbaikan ke
Depan (peílu diisi satuan -- dapat
Elemen 1 Contoh: Refleksi Diíi (Evaluasi Diíi menggunakan daftaí deskíiptoí
Indikatoí Penjabaían
Kualitas Píoses Pembelajaían Lembaga) -- (Sudah/Belum) sebagai bahan peítimbangan)
Instruksi:
1. Peserta dibagi ke dalam kelompok dan setiap kelompok membahas kasus yang berbeda berupa
laporan profil pendidikan yang dibagikan instruktur
2. Peserta diberikan 1 kasus sekolah (Profil dan Rapor Pendidikan) 🡪 perlu disiapkan
minimal 1 kasus untuk masing - masing jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB
3. Peserta menilai capaian kinerja sekolah berdasarkan Profil Satuan Pendidikan pada dimensi A utk
jenjang Dasmen dan dimensi D untuk PAUD
4. Peserta menyimpulkan permasalahan
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah
masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 146
Mengapa harus mencari akar masalah?
Dimensi A Dimensi C
Output Rata - rata capaian literasi siswa Rata - rata kemampuan pedagogik
kurang guru kurang
Permasalahan di level
proses dapat menjadi
Proses 1. Rata - rata kemampuan Minimnya alokasi anggaran pelatihan akar masalah di output
pedagogik guru kurang kepada guru
2. Tingkat kehadiran guru
rendah
Permasalahan di level
input dapat menjadi
akar masalah di proses
Input 1. Minimnya alokasi anggaran
pelatihan kepada guru
2. Lemahnya supervisi Kepala
Sekolah
Instruksi:
1. Peserta dalam kelompok yang sama menggunakan laporan pendidikan yang sama
2. Peserta menetapkan akar masalah, alternatif solusi dan memilih solusi yang dianggap dapat
menyelesaikan akar masalah
Output
Proses
Input
Akar masalah 1
Akar masalah 1 Akar masalah 2 Faktor lainnya
Faktor
Masalah lainnya
Akar masalah 1.1 Akar masalah 2.1
Akar masalah 2
Akar masalah 1.2 Akar masalah 2.2
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
Komponen:
1. Deskripsi yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai
serta indikator keberhasilannya
2. Tugas/langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan
3. Orang - orang yang akan bertugas melaksanakan Rencana Aksi
setiap tugas Lini Masa Peningkatan mutu
4. Kapan tugas - tugas ini akan diselesaikan (tenggat
waktu dan pencapaian)
5. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas
6. Langkah - langkah untuk mengevaluasi kemajuan
Measurable Ukuran yang dicantumkan bisa berupa volume, rupiah, persentase, atau angka nominal.
Terukur
Achievable Target yang ditetapkan masih bisa dicapai dengan dukungan sumber daya yang tersedia
Dapat Dicapai
Relevant Bersifat relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang diemban
Relevan
Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
4. Penyediaan Buku / Wakil Kepala 1 Mei 2022 1 Sept 2022 1. Penyediaan Buku Koleksi
Bahan Literasi Sekolah 2. Penyediaan eBook
Sarana dan
prasarana
Komponen 1
Kegiatan 1.1
Kegiatan 1.2
Kegiatan 1.n
Hasil analisis 12 Komponen 2
rencana kegiatan
peningkatan mutu komponen Kegiatan 2.1
Kegiatan 2.n
Komponen n
Kegiatan n.1
Kegiatan n.2
2. Masing - masing peserta menyusun perencanaan sekolah sesuai dengan materi yang telah diajarkan:
a. Lembar Kerja 4: Menyusun tujuan dan indikator keberhasilan yang akan dicapai
b. Lembar Kerja 5: Menyusun Rencana Aksi
3. Perwakilan Kelompok akan dipilih untuk memaparkan hasil kerja kelompok
Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Dampak
Jangka Panjang
Hasil
Jangka Menengah
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
Hasil bertujuan menilai apakah output (keluaran) yang dicapai memberikan hasil yang
OUTCOME / HASIL
diharapkan
Keluaran bertujuan menilai apakah proses dan input/sumber daya yang disediakan
OUTPUT / KELUARAN
memberikan keluaran yang diharapkan
Proses bertujuan menilai apakah proses berjalan sesuai dengan perencanaan yang disusun
PROSES / KEGIATAN
serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Input bertujuan Menilai apakah input yang direncanakan terlaksana dengan baik sesuai
INPUT
dengan peraturan yang berlaku
OUTCOME / HASIL
1. Pengembangan Kapasitas Masing - masing 3 Jan 2022 1 Juni 2022 12 Jan 2022 20
guru melalui KKG/MGMP guru
2. Menerapkan team Wakil Kepala 2 Juni 2022 15 Juli 2022 2 Juni 2022 10
teaching untuk Sekolah
meningkatkan kualitas Kurikulum
proses pembelajaran
Dalam pertemuan minimal dibahas 4 hal, yaitu capaian minggu/bulan lalu, target yang akan dilakukan minggu/bulan
depan, kendala yang dialami dan rencana kegiatan yang akan dilakukan minggu/bulan depan
1.Masih ada guru yang belum menguasai PBL literasi 1.Penyempurnaan RPP - 15 Juni 2022 - Tim Guru 2.Identifikasi
bahan literasi yang sesuai - 2 Mei 2022 - Tim
pengadaan
3.Pengadaan bahan literasi - 7 Mei 2022-Tim pengadaan
4.Penguatan materi PBL - 4 Mei 2022 - Komite pembelajaran
Semula
1. Hanya melibatkan internal sekolah
2. Top Down
Menjadi
3. Melibatkan semua stakeholder baik itu warga sekolah, komite
sekolah, orang tua siswa, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh
masyarakat dan pengawas
4. dewan guru bersama - sama membuat kontrak kerja meliputi waktu
sekolah, pembagian tugas, dll yang kemudian di tanda tangani bersama.
Semula:
1. Penyusunan RPP kurang memasukkan muatan lokal
2. KBM masih terpusat pada guru
3. Tematik kurang tampak
4. Pengaturan kelas masih tradisional
5. Penilaian kurang otentik dan komprehensif
Menjadi :
6. Memasukkan muatan lokal dalam pembelajaran
7. KBM sudah berpusat pada anak
8. Tematik sudah mulai tampak
9. Pengaturan kelas sudah mulai bervariasi
10. Penilaian sudah otentik dan komprehensif
Semula
1. Reward hanya berupa pujian
2. Aktivitas siswa di sekolah tidak
terukur dan terkontrol
Menjadi
1. Ada Reward berupa bintang
2. Aktivitas siswa terukur dan
terkontrol
3. Siswa berlomba jadi yang terbaik
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
Proses Perencanaan
Program dan Anggaran
Pendidikan Daerah
Waktu Diskusi Apa permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam
melakukan perencanaan sehingga program/kegiatan belum
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di daerah?
15 Menit
1. Kurang memahami 1. Data tidak valid 1. Tergantung APBN dan 1.Kebijakan daerah belum
indikator dalam laporan 2. Sumber data beragam APBD selaras dengan kebijakan
mutu 2. Belum melibatkan pusat
2. Kurang kompeten pemangku kepentingan 2.Program kegiatan belum
menganalisis akar secara menyeluruh tepat sasaran, simetris;satu
masalah untuk semua
3. Solusi perbaikan
parsial
4. Monitoring dan
evaluasi
belum dilakukan
5.Kegiatan perencanaan
belum dilakukan
optimal
6.Pergantian pimpinan
memerlukan proses
adaptasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 184
Pokok Bahasan
1 Konsep dan Mekanisme Perencanaan Pendidikan Daerah
▪
2 Analisis dan Diagnostik serta Rekomendasi Target Intervensi Daerah
▪
3 Penyusunan Dokumen Perencanaan Daerah
▪
4 Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Daerah
▪
Perencanaan Makro, level nasional, meliputi seluruh usaha pendidikan pada semua
jenjang dan jenis pendidikan, kurikulum, peserta didik, dan pendidik dalam suatu sistem
pendidikan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Perencanaan Pendidikan Nasional.
Perencanaan Meso, yaitu level regional atau lokal, meliputi semua jenis dan jenjang
pendidikan di suatu daerah.
Perencanaan Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota.
Rencana pembangunan pendidikan nasional merupakan “kumulatif” dari perencanaan pendidikan provinsi.
Rencana pembangunan pendidikan provinsi merupakan kumulatif dari perencanaan pendidikan kabupaten/kota dan
satuan-satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya. Rencana pembangunan pendidikan kabupaten/kota
merupakan kumulatif dari perencanaan pengembangan satuan-satuan pendidikan.
5 tahun 1 tahun
Dibahas bersama
RPJMN RKP KUA PPAS DPRD
Pedoman
RPJMD RKPD Penyusunan
RKA-SKPD
Tim Anggaran Pemda
Renja RKA
Renstra SKPD Raperda APBD
SKPD SKP
D
RPJMN - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMD - RKPD - Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKA - Rencana Kerja dan Anggaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Renstra SKPD - Renja SKPD - Rencana Kerja Satker Perangkat Daerah KUA Raperda - Rancangan Peraturan Daerah
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah RKP - Rencana Kerja - Ketentuan Umum Anggaran APBD - Anggaran Penapatan dan Belanja
Pemerintah PPAS - Prioritas Plafon Anggaran Sementara Daerah
Rancangan
Akhir RKPD Rancangan Rancangan
Rancangan Perkada KUA APBD APBD
RKPD RKPD PPAS
Ranwal
RKA APBD
RKPD
SKPD
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Persiapan Musrembang
Musrembang Kab - Prov - Nas
DTK
DTU OTSUS DID
1.TKDD DAK Fisik Dak Non Fisik
Transfer ke
Daerah dan Bersifat terikat, diarahkan Kemendikbud Bersifat bebas. Tidak ada arahan
Dana Desa Ristek penggunaan dari Pusat, berdasarkan
claim dari daerah.
2. APBD / Pendapatan
Bersifat bebas. Tidak ada arahan penggunaan dari Pusat, berdasarkan claim dari daerah.
Asli Daerah
Oktober -
Maret - April Juni Agustus September September
Januari
Penyusunan Penginputan Penyajian hasil Fase Approval Hasil alokasi Proses
Kebijakan usulan oleh penilaian awal Sinkron oleh disampaikan Penyusunan
DAK daerah melalui K/L ke DPR Rencana
Aplikasi (Raker Kegiatan (RK)
KRISNA Banggar) oleh Daerah
dan KL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
2
Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA)
3
Pendanaan Badan Usaha
4
Corporate Social Responsibility
5
Filantropi
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
10 Menit
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Instruksi:
1. Peserta dibagi ke dalam kelompok dan setiap kelompok membahas kasus yang berbeda
2. Peserta menilai capaian kinerja sekolah berdasarkan Profil Pendidikan Daerah pada dimensi A dan
B
3. Peserta menyimpulkan permasalahan
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah
masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 203
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 204
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Dimensi A Dimensi C
Output Rata - rata capaian literasi siswa kemampuan pedagogik guru kurang
kurang dalam mengajari kemampuan literasi
Permasalahan di level
proses dapat menjadi
Proses 1. Rata - rata kemampuan Minimnya alokasi anggaran pelatihan akar masalah di output
pedagogik guru kurang kepada guru
2. Tingkat kehadiran guru
rendah
Permasalahan di level
input dapat menjadi
akar masalah di proses
Input 1. Minimnya alokasi anggaran
pelatihan kepada guru
2. Lemahnya supervisi Kepala
Sekolah
1 Guru enggan 1.Akses sulit 1.Program Pengadaan Kendaraan Dinas Program Pengadaan
ditempatkan di Bagi guru guru di daerah Kendaraan Dinas
daerah 2.Kerjasama dengan PUPR untuk Bagi guru guru di
terpencil membuka akses daerah
Instruksi:
1. Peserta dalam kelompok yang sama menggunakan laporan pendidikan yang sama
2. Peserta menetapkan akar masalah, alternatif solusi dan memilih solusi yang dianggap dapat
menyelesaikan akar masalah
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
Komponen:
1. Deskripsi yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai
serta indikator keberhasilannya
2. Tugas/langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan
3. Orang - orang yang akan bertugas melaksanakan Rencana Aksi
setiap tugas Lini Masa Peningkatan mutu
4. Kapan tugas - tugas ini akan diselesaikan (tenggat
waktu dan pencapaian)
5. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas
6. Langkah - langkah untuk mengevaluasi kemajuan
Measurable Ukuran yang dicantumkan bisa berupa volume, rupiah, persentase, atau angka nominal.
Terukur
Achievable Target yang ditetapkan masih bisa dicapai dengan dukungan sumber daya yang tersedia
Dapat Dicapai
Relevant Bersifat relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang diemban
Relevan
Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Peningkatan nilai 1. Pengembangan Kasi tenaga 3 Jan 2022 1 Juni 2022 BOS Daerah
literasi rata-rata Kapasitas guru melalui kependidikan
KKG/MGMP
2. Pelatihan PBL literasi Kasi tenaga 2 Juni 2022 15 Juli 2022 BOS Daerah, kerjasama dg
kependidikan LPMP, BP PAUD Dikmas, dan
P4TK
3. Peluncuran gerakan Kepala dinas 2 Juni 2022 15 Juli 2022 CSR perusahaan sekitar
literasi
4. Fasilitasi Buku / Bahan Kasi 1 Mei 2022 1 Sept 2022 1. Penyediaan Buku Koleksi
Literasi kurikulum 2. Penyediaan eBook
1 SDN A 50 50 55 50 ….
Sek olah sasaran
2 SDN B 55 60 55 55 ….
3 SD C 70 60 65 75 ….
4 SD D 60 65 65 60 ….
dst ...
Instrumen
Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi
layanan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda
Perbaikan
berkesinambungan
1. Pengembangan Kapasitas Kasi tenaga 3 Jan 2022 1 Juni 2022 12 Jan 2022 20
guru melalui KKG/MGMP kependidikan
2. Pelatihan PBL literasi Kasi tenaga 2 Juni 2022 15 Juli 2022 2 Juni 2022 10
kependidikan
Dalam pertemuan minimal dibahas 4 hal, yaitu capaian minggu/bulan lalu, target yang akan dilakukan minggu/bulan
depan, kendala yang dialami dan rencana kegiatan yang akan dilakukan minggu/bulan depan
1.Peluncuran gerakan literasi 2.Pelatihan 1.Melanjutkan pelatihan PBL literasi untuk 100 guru
PBL literasi untuk 100 guru 2.Pengadaan bahan literasi
1.Masih ada guru yang belum menguasai PBL literasi 1. Identifikasi bahan literasi yang sesuai - 2 Mei 2022 - Tim
pengadaan
2. Pengadaan bahan literasi - 7 Mei 2022-Tim pengadaan
3. Penguatan materi PBL - 4 Mei 2022 - Kasi tenaga
kependidikan
Hasil bertujuan menilai apakah output (keluaran) yang dicapai memberikan hasil yang
OUTCOME / HASIL
diharapkan
Keluaran bertujuan menilai apakah proses dan input/sumber daya yang disediakan
OUTPUT / KELUARAN
memberikan keluaran yang diharapkan
Proses bertujuan menilai apakah proses berjalan sesuai dengan perencanaan yang disusun
PROSES / KEGIATAN
serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Input bertujuan Menilai apakah input yang direncanakan terlaksana dengan baik sesuai
INPUT
dengan peraturan yang berlaku
OUTCOME / HASIL
Waktu Diskusi Silakan bertanya untuk lebih memahami materi yang telah
dipaparkan
15 Menit
Terima kasih