Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAKALAH

DEGENERASI PADA METODE SIMPLEKS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Program Linear

Dosen Pembimbing : Darta. S.Pd., M.Pd. dan Subaryo, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Nadia Nurulita Fathin (205050036)

Luthfiatuz Zahro Nurfauziah (205050038)

Syifa Fahira (205050045)

Firdan Firdaus (205050050)

Nova Ayu Aulia (205050052)

Kayla Sakila (205050053)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini. Terimakasih kepada Bapak Darta,
S.Pd.,M.Pd./Subaryo, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Program
Linear yang telah memberikan tugas ini.

Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembacanya dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari nilai
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata dan penulisan yang kurang berkenan.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 1

BAB 2 ..................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Metode Simpleks .................................................................... 2

2.2 Pengertian Degenerasi .............................................................................. 3

2.3 Degenerasi Pada Metode Simpleks .......................................................... 4

2.4 Contoh Soal .............................................................................................. 4

BAB 3 ..................................................................................................................... 7

PENUTUP .............................................................................................................. 7

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah
program linier. Pemograman linier banyak diterapkan dalam , industri, militer,
sosial, dan lain-lain. Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu
kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari
sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier. Pemrograman linier
meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah
hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua
kemungkinan alternatif yang ada. Karateristikkarakteristik pada pemrograman
linier adalah: fungsi tujuan (untuk memaksimumkan atau meminimumkan
sesuatu), fungsi pembatas yang membatasi tingkatan pencapaian tujuan, adanya
beberapa alternatif tindakan yang bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam
permasalahan diekspresikan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan
linier.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai
dari suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang
lainnya dan ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan
jumlah iterasi yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu
pemecahan dasar yangoptimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai
dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah
sebelumnya.
1.2 Tujuan
1. Menyelesaikan masalah program linear menggunakan metode simpleks
2. Mendefinisikan degenerasi pada metode simpleks
1.3 Manfaat
1. Untuk menyelesaikan sebuah masalah secara optimal
2. Untuk mennetukan nilai minimum dan maksimum biaya
3. Untuk menentukan keuntungan dan kerugian

1
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Simpleks
Metode simpleks adalah teknik perhitungan iteratif yang dimulai dengan
basis penyelesaian yang menguntungkan untuk persamaan kendala
(Rumahorbo & Mansyur, 2017). Jika persamaan tersebut belum optimal,
metode simpleks memperlihatkan variabel mana yang dapat dimasukkan ke
dalam basis penyelesaian yang menguntungkan untuk memperbaiki
penyelesaian. Jika penyelesaian baru belum optimal pula, variabel lain
diperlihatkan dan dimasukkan kedalam penyelesaian, begitu seterusnya hingga
penyelesaian optimal diperoleh.
Masalah yang memuat tiga variabel atau lebih, dapat diselesaikan
menggunakan metode simpleks biasa, dua fase, bilangan besar-M, dan direvisi.
Metode simpleks yang dikembangkan oleh George B. Dantzig adalah sebuah
prosedur perhitungan yang mengeksploitasi hasilnya tetapi dalam bentuk
aljabar.
1. Metode Simpleks Biasa
Metode simpleks biasa digunakan untuk menyelesaikan masalah
program linier yang kendala-kendala strukturalnya semua menggunakan
tanda “≤” (lebih kecil sama dengan) masalah yang memuat variabel longgar
(Bazaraa, Jarvis, & Sherali, 1977).
2. Metode Simpleks Dua Fase
Masalah program linier yang dapat diselesaikan dengan metode ini
adalah jika kendala strukturalnya memuat tanda “=” (sama dengan) dan/atau
“≥” (lebih besar sama dengan). Mungkin satu, dua, tiga, atau bahkan semua
kendala strukturalnya memakai tanda tersebut. Tetapi, bila memuat cukup
satu saja sudah cukup memenuhi kriteria memuat. Metode simpleks ini
disebut metode simpleks dua fase karena pada prosesnya dilakukan dua fase
/ dua tahapan yaitu, tahap I dan tahap II.

2
3. Metode Simpleks Bilangan Besar-M
Metode ini dikembangkan oleh M. Charnes. Arti M di sini berarti
bilangan besar. Pengertian bilangan besar-M di sini berbeda dengan konsep
tak hingga, karena yang dimaksudkan bilangan tak hingga adalah bilangan
yang besar sekali yang lambangnya ∞. Ciri masalah program linier yang
dapat diselesaikan oleh metode simpleks bilangan besar-M adalah bila
kendala strukturalnya memuat tanda “ ” (lebih besar sama dengan), sama
seperti pada metode simpleks dua fase.
4. Dual Simpleks
Teknik dualitas yakni sebuah konsep dalam pemrograman linear
yang menjelaskan secara matematis bahwa sebuah kasus pemrograman
linear terdiri dari masalah primal dan dual, dan konsep ini berguna untuk
menginterprestasikan angka-angka yang terdapat pada tabel optimal dari
masalah primal.
Menurut teori ini, setiap persoalan linier programming saling
berhubungan timbal balik dengan persoalan linear programming yang lain
merupakan “dual” nya. Hubungan timbal balik antara suatu persoalan linear
programming yang asli (disebut primal) dengan persoalan linear
programming yang lain (dual), akan menimbulkan manfaat berupa
memudahkan orang dalam mengkaji suatu perhitungan dalam linear
programming.
2.2 Pengertian Degenerasi
Dalam penggunaan metode simpleks syarat kelayakan ditunjukkan
dengan rasio minimal (Hadley, 1962). Dalam aplikasinya dimungkinkan terjadi
rasio minimal tersebut lebih dari satu. Apabila hal itu terjadi, maka satu atau
lebih variabel basis akan bernilai nol pada iterasi berikutnya. Kejadian seperti
ini dikatakan bahwa penyelesaian baru yang diperoleh mengalami kemerosotan
(degenerate).
Sebuah solusi program linier dapat dikatakan mengalami degenerasi jika
salah satu kendala non-negatif lainnya selesai dengan kesetaraan. Itu berarti
bahwa salah satu variabel dasar sama dengan nol. Jadi, ada lebih dari satu set n
kendala yang menentukan solusi data yang sama.

3
Pivot mengalami degenerasi jika solusi saat ini mengalami degenerasi
dan mengingatkan variabel yang masuk memaksa variabel dasar bernilai nol
menurun. Kemudian pivot tidak mengubah solusi, tetapi ia mengubah set n
kendala digunakan untuk mendefinisikannya. Jika tidak ada langkah-langkah
penyelesaiannya yang dimasukkan, maka mungkin bahwa metode simpleks
dapat berputar melalui urutan poros yang mengalami degenerasi tanpa pernah
berhenti.
Peristiwa ini terjadi disebabkan permasalahan program linier tersebut
memiliki satu fungsi kendala yang berlebih. Secara umum, pada peristiwa
degenerasi, prosedur simpleks akan terulang dalam iterasi pada baris yang
sama, atau nilai fungsi tujuan tidak berubah, atau perhitungan tidak pernah
berhenti. Peristiwa ini disebut cycling. Peristiwa degenerasi tidak selamanya
seperti pada cycling, namun ada kemungkinan degenerasi tersebut sifatnya
hanya sementara saja ( temporarily degenerate)
2.3 Degenerasi Pada Metode Simpleks
Digenerasi timbul apabila variabel basis mempunyai nilai nol (0) atau
ruas kanan mempunyai nilai nol (0). Maka pada permasalah ini akan
memungkinkan muncul 2 hal,yaitu:
1. Pada peristiwa yang sama atau nilai yang fungsi tujuan tidak berubah,atau
perhitungan tidak pernah terhenti maka peristiwa ini disebut cycling
2. Peristiwa digenerasi tidak selamanya seperti cycling,namun ada
kemungkinan digenerasi tersebut sifatnya hanya sementara saja, maka
peristiwa itu dinamakan temporarily degenerate
Bila pada variabel non-basis yang telah berharga nol (0) kemudian pada
iterasi berikutnya,kembali bernilai negatif (-). Maka optimalnya yang diambil
adalah yang sebelumnya (untuk kasus maksimasi).
2.4 Contoh Soal
Contoh Soal :

Selesaikan MPL berikut dengan menggunakan metode simpleks biasa.

Minimunkan 𝑧 = 𝑥1 + 𝑥2 − 4𝑥3

dp. 𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 ≤ 9

4
𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 ≤ 2

−𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 ≤ 4

𝑥𝑖 ≥ 0, 𝑖 = 1,2,3

Pembahasan :

• Langkah 1 : Mengubah Masalah


a) 𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑥4 =9
𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑥5 =2
−𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑥6 = 4
𝑥𝑖 ≥ 0, 𝑖 = 1,2,3, … ,6
b) 𝑧 = 𝑥1 + 𝑥2 − 4𝑥3 + 0𝑥4 + 0𝑥5 + 0𝑥6
Diketik kembali menjadi
𝑧 − 𝑥1 − 𝑥2 + 4𝑥3 + 0𝑥4 + 0𝑥5 + 0𝑥6 = 0
𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑥4 =9
𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑥5 =2
−𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑥6 = 4
𝑥𝑖 ≥ 0, 𝑖 = 1,2,3, … ,6
• Langkah 2 :
Tabel Simpleks Awal (TSA)
z 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥6 RHS OBE
𝑅0 z 1 -1 -1 4 0 0 0 0 𝑅0 → 𝑅0 − 4𝑅1

𝑅1 𝑥4 0 1 1 2 1 0 0 9 𝑅1 → 1⁄2 𝑅1
𝑅2 𝑥5 0 1 1 -1 0 1 0 2 𝑅2 → 𝑅2 + 𝑅1
𝑅3 𝑥6 0 -1 1 -1 0 0 1 4 𝑅3 → 𝑅3 + 𝑅1

• Langkah 3 : Menentukan Fungsi Tujuan


𝑧1 − 𝑐1 = −11
𝑧2 − 𝑐2 = −1
𝑧3 − 𝑐3 = 4
𝑧4 − 𝑐4 = 𝑧5 − 𝑐5 = 𝑧6 − 𝑐6 = 0
• Langkah 4 : Menentukan Unsur Pusat (pe)

5
a) Unsur pusat 𝑧3 − 𝑐3 = 4, atau sekolom dengan 𝑥3 .
b) 𝑝𝑒 > 0, maka yang memenuhi syarat basis 𝑥4 yaitu 2. 𝑥3 masuk basis
menggantikan 𝑥4 .
• Langkah 5 :
Tabel Simpleks Selanjutnya (TSL)
z 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥6 RHS OBE
𝑅0 z 1 -3 -3 0 -2 0 0 -18

𝑅1 𝑥3 0 1⁄ 1⁄ 1 1⁄ 0 0 9⁄
2 2 2 2
𝑅2 𝑥5 0 3⁄ 3⁄ 0 1⁄ 1 0 13⁄
2 2 2 2
𝑅3 𝑥6 0 −1⁄ 3⁄ 0 1⁄ 0 1 17⁄
2 2 2 2

Karena dari tabel tampak bahwa 𝑧𝑗 − 𝑐𝑗 ≤ 0, untuk semua j. Maka ini

sudah selesai. Dengan 𝑧𝑚𝑖𝑛 = −18, untuk 𝑥1 = 0, 𝑥2 = 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 = 9⁄2.

Jadi penyelesaian MPL ini adalah 𝑥1 = 0, 𝑥2 = 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 = 9⁄2 dengan


𝑧𝑚𝑖𝑛 = −18.

6
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode simpleks adalah teknik perhitungan iteratif yang dimulai
dengan basis penyelesaian yang menguntungkan untuk persamaan kendala
(Rumahorbo & Mansyur, 2017).
Digenerasi timbul apabila variabel basis mempunyai nilai nol (0) atau
ruas kanan mempunyai nilai nol (0). Bila pada variabel non-basis yang telah
berharga nol (0) kemudian pada iterasi berikutnya,kembali bernilai negatif (-).
Maka optimalnya yang diambil adalah yang sebelumnya (untuk kasus
maksimasi).

7
DAFTAR PUSTAKA
Darta & Kandaga, T. (2018). Program nLinear dan Aplikasinya. Bandung: Refika
Afitama.

https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:wW4mfvr3YvgJ:scholar.g
oogle.com/
+degenerasi+metode+simpleks&hl=en&as_sdt=0,5
https://www.coursehero.com/file/53468808/Makalah-metode-simplexdocx/

iii

Anda mungkin juga menyukai