Anda di halaman 1dari 26

METODE SIMPLEKS

Program Linier
Dosen Pengampu :
Hana Puspita EF, M.Pd

Disusun Oleh :
Yovana Yolanda Maharani (2110251002)
Anisa Dwi Agustin (2110251011)
Shanty Bunga Adinda (2110251015)
Fifi Aleyda Widiyanto (2110251021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Salawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan generasi penerus
islam.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Linier. Makalah ini
berjudul “Metode Simpleks”. Melalui makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan terutama tentang metode simpleks pada program linier. Penulis ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa membimbing penulis dalam proses pembuatan
makalah ini. Penulis juga ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Penulis berharap, makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya
tentang metode pemecahan masalah pada jenis-jenis metode simpleks. Semoga makalah ini
dengan segala kelebihan dan kekurangannya mampu memberikan sesuatu yang berharga bagi
para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya makalah
ini.

Jember, 25 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN MATERI..............................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Simpleks...............................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Metode Simpleks...............................................................................................4
2.3 Metode Pemecahan Masalah pada Jenis-jenis Metode Simpleks....................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................21
3.2 Saran...................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah pemrograman linier.
Pemrograman linier banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industry, militer, social, dan
lain-lain.
Pemrograman linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata
sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan bebrapa
kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil
optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model matematika)
diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.
Karakteristik-karakteristik pada pemrograman linier adalah: fungsi tujuan (untuk
memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang membatasi tingkatan
pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang bisa dipilih, fungsi tujuan dan
kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan
linier.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan ini dilakukan
tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi yang terbatas) sehingga
pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah
menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-
langkah sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan metode simpleks?
2) Apa saja jenis-jenis metode simpleks?
3) Bagaimana metode pemecahan masalah pada jenis-jenis metode simpleks?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.
1
1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari metode simpleks.
2) Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis metode simpleks.
3) Untuk mengetahui dan memahami bagaimana metode pemecahan masalah pada jenis-
jenis metode simpleks.

2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian Metode Simpleks


Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947 dan
telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang
digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Metode simpleks adalah metode
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan manajerial yang telah diformulasikan
terlebih dahulu ke dalam persamaan matematika program linier yang mempunyai Variabel
Keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua) sampai multivariable.
Sebagai pembanding, metode grafik hanya dapat kita gunakan apabila jumlah bariabel
keputusan maksimal 2 (dua) buah. Sehingga dapat juga kita katakana bahwa apabila suatu
persoalan liniear programming dapat kita selesaikan dengan metode simpleks. Sebaliknya suatu
persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode simpleks tidak dapat kita selesaikan
dengan metode grafik.
Konsep dasar metode simpleks bertolak dari konsep dasar metode grafik, yaitu penyelesaian
optimal terjadi pada titik ekstrim. Metode simpleks dalam bekerja menggunakan proses iterasi
dimulai dari titik ekstrim fisibel awal ke titik ekstrim fisibel lain yang terhubung, dan iterasi akan
berhenti jika penyelesaian optimal telah diperoleh.
Dalam metode ini, model kita ubah kedalam bentuk suatu table, kemudian dilakukan
langkah-langkah matematis kedalam table tersebut. Langkah-langkah matematis ini pada
dasarnya merupakan replikasi proses pemindahan dari suatu titik ekstrim lainya pada batas
daerah solusi. Akan tetapi tidak seperti metode grafik, dimana kita dapat dengan mudah mencari
titik terbaik diantara semua titik solusi, metode simpleks bergerak dari satu solusi ke solusi yang
lebih baik sampai solusi optimal didapat.
Untuk mencari nilai optimum dengan menggunakan metode simpleks ini dilakukan proses
pengulangan (iterasi) dimulai dari penyelesaian dasar awal yang layak (feasible) hingga
penyelesaian dasar akhir yang layak di mana nilai dari fungsi tujuan telah optimum. Dalam hal
ini proses pengulangan (iterasi) tidak dapat dilakukan lagi.

3
Suatu permasalahan program linear sebelum diselesaikan dengan metode simpleks maka
terlebih dahulu permasalahan tersebut diubah ke dalam bentuk standar program linear atau sering
disebut sebagai bentuk kanonik. Adapun ciri dari bentuk kanonik adalah sebagai berikut.
1. Semua fungsi batasan berupa persamaan dengan nilai kanan non negatif
2. Semua variabel adalah variabel yang non negatif
3. Mengoptimalkan fungsi tujuan (meminimumkan atau memaksimalkan)
Secara umum bentuk kanonik dari permasalahan program linear adalah sebagai berikut.
Mengoptimalkan Z=c 1 x 1 +c 2 x 2 +c 3 x 3 +…+ c n x n
Terhadap batasan a 11 x1 + a12 x 2+ a13 x 3 +…+ a1 n x n=b1 (1)
a 21 x1 + a2 2 x 2+ a2 3 x 3 +…+ a2 n x n=b2 (2)
………………………………………………..
a m 1 x 1+ am 2 x2 +a m 3 x 3 +…+ am n x n=bm (m)
x 1 , x 2 , x 3 ,… , x n ≥ 0
b 1 , b2 , b3 , … ,b m ≥0
2.2 Jenis-jenis Metode Simpleks
Secara umum, terdapat dua jenis metode Simpleks yang umum digunakan dalam
penyelesaian program linier, yaitu:
1) Metode Simpleks Tabular (Tableau)
Metode Simpleks Tabular merupakan metode yang menggunakan bentuk tabel untuk
mencari solusi optimal dari suatu program linier. Pada metode ini, matriks koefisien kendala
dan vektor hasil akhir kendala digunakan untuk membentuk suatu bentuk tabel yang disebut
dengan Simpleks Tableau. Pada setiap iterasi, Simpleks Tableau akan diubah sehingga
memenuhi kondisi optimal dan solusi optimal ditemukan ketika semua koefisien non-
negatif.
2) Metode Simpleks Revised (Revised Simplex Method)
Metode Simpleks Revised merupakan metode yang melakukan modifikasi terhadap metode
Simpleks Tabular dengan menghindari pembentukan Simpleks Tableau yang membutuhkan
alokasi memori besar. Pada metode ini, solusi optimal dicapai dengan melakukan
perhitungan menggunakan inverse dari matriks dasar dan menghitung perubahan koefisien
objektif. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan

4
dapat dipilih tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas masalah program linier yang
dihadapi. Selain itu, terdapat juga variasi dari kedua metode tersebut seperti Metode
Simpleks Big M dan Metode Simpleks Dual yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah program linier dengan kendala khusus.
Secara khusus, terdapat beberapa jenis metode Simpleks yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan program linier, antara lain:
1) Metode Simpleks Origin
Metode Simpleks Origin adalah metode awal dari metode Simpleks yang digunakan untuk
mencari solusi optimal dari program linier dengan kendala yang mengandung variabel slack.
Metode ini dilakukan dengan cara membentuk bentuk matriks augmentasi dari koefisien
kendala dan vektor hasil akhir, dan kemudian melakukan operasi baris pada matriks tersebut
untuk mencari solusi optimal.
2) Metode Simpleks Matriks
Metode Simpleks Matriks adalah metode yang menggunakan matriks dalam menyelesaikan
permasalahan program linier. Metode ini memanfaatkan sifat dasar dari matriks seperti
determinan, invers, dan sistem persamaan linear untuk mencari solusi optimal.
3) Metode Simpleks Grafis
Metode Simpleks Grafis adalah metode yang menggunakan representasi grafis untuk
menyelesaikan permasalahan program linier dengan dua variabel keputusan dan dua
kendala. Pada metode ini, suatu poligon yang dibentuk oleh kendala akan digunakan untuk
mencari titik optimal.
4) Metode Simpleks Khusus
Metode Simpleks Khusus adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan program linier dengan kondisi khusus, seperti permasalahan jaringan,
transportasi, dan asosiasi. Metode ini mengkombinasikan konsep dari metode Simpleks
dengan teknik-teknik khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang spesifik.
Dalam prakteknya, metode Simpleks yang digunakan tergantung pada jenis dan kompleksitas
masalah program linier yang dihadapi, serta ketersediaan sumber daya dan teknologi yang
tersedia.

5
2.3 Metode Pemecahan Masalah pada Jenis-jenis Metode Simpleks
Metode Simpleks merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan program linier. Setiap jenis metode Simpleks memiliki langkah-
langkah khusus dalam menyelesaikan permasalahan program linier. Berikut adalah langkah-
langkah umum dalam pemecahan masalah pada jenis-jenis metode Simpleks:
1. Metode Simpleks Tabular:
 Membentuk bentuk matriks augmentasi dari koefisien kendala dan vektor hasil akhir.
 Membuat Simpleks Tableau dari matriks augmentasi tersebut.
 Memilih variabel masuk (entering variable) dan variabel keluar (leaving variable)
dengan menggunakan aturan pivot.
 Menggunakan aturan pivot untuk melakukan perhitungan pada Simpleks Tableau.
 Mengevaluasi kriteria optimasi dan mengecek apakah solusi optimal telah dicapai.
 Jika solusi optimal belum dicapai, kembali ke langkah 3 dan mengulangi proses
hingga solusi optimal ditemukan.

2. Metode Simpleks Revised:


 Membentuk bentuk matriks augmentasi dari koefisien kendala dan vektor hasil akhir.
 Membentuk matriks dasar dan matriks non-dasar dari matriks augmentasi tersebut.
 Menghitung vektor solusi dasar dan nilai fungsi tujuan dasar.
 Menghitung koefisien objektif dan rasio profitabilitas untuk setiap variabel non-
dasar.
 Memilih variabel masuk (entering variable) dan variabel keluar (leaving variable)
dengan menggunakan rasio profitabilitas.
 Menghitung nilai baru dari vektor solusi dasar dan nilai fungsi tujuan dasar.
 Mengevaluasi kriteria optimasi dan mengecek apakah solusi optimal telah dicapai.
 Jika solusi optimal belum dicapai, kembali ke langkah 4 dan mengulangi proses
hingga solusi optimal ditemukan.
3. Metode Simpleks Grafis:
 Menggambar diagram kendala (constraint diagram) dari persamaan kendala.

6
 Mencari titik sudut (corner point) dari diagram kendala yang memenuhi syarat
kendala.
 Memilih titik sudut yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari fungsi
tujuan.
 Mengevaluasi kriteria optimasi dan mengecek apakah solusi optimal telah dicapai.
 Jika solusi optimal belum dicapai, kembali ke langkah 3 dan mengulangi proses
hingga solusi optimal ditemukan.
4. Metode Simpleks Khusus:
 Membentuk bentuk matriks atau model matematis yang sesuai dengan permasalahan
khusus.
 Menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teknik khusus yang sesuai,
seperti Metode Simpleks Jaringan untuk permasalahan jaringan atau Metode
Simpleks Transportasi untuk permasalahan transportasi.
 Mengevaluasi kriteria optimasi dan mengecek apakah solusi optimal telah dicapai.
 Jika solusi optimal belum dicapai, mengulangi proses hingga solusi optimal
ditemukan.
Contoh soal:
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z=85000 x1 +75000 x 2+ 70000 x 3
Fungsi pembatas:
 x 1+ x2 +2 x 3 ≤ 17

 2 x1 +2 x 2+ x 3 ≤22

 3 x 1+2 x 2+ 2 x 3 ≤30

 x1 , x2 , x3 ≥ 0

Langkah 1
Ubah system pertidaksamaan ke dalam system persamaan linear dengan menambahkan
variable tiruan atau disebut slack.
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z=85000 x1 +75000 x 2+ 70000 x 3
7
Fungsi pembatas:
 x 1+ x2 +2 x 3+ s 1=17

 2 x1 +2 x 2+ x 3 + s2=22

 3 x 1+2 x 2+ 2 x 3 +s 3=30
Langkah 2
Menyusun semua persamaan ke dalam table simpleks.
Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
s1
s2
s3
zj
z j −c j

Keterangan.
CB : koefisien variable basis yang masuk pada fungsi tujuan
VDB : variabel basis yang masuk
NK : nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda “=”
zj : nilai fungsi tujuan, yaitu jumlah dari hasil kali variable ke- j dan CB
cj : koefisien variable pada fungsi tujuan (bilangan yang terletak di atas variabel)

Hitung nilai z j dan z j −c j sebagai berikut.


VARIABEL zj z j −c j
NK 17 ∙ 0+22∙ 0+30 ∙ 0=0
x1 1 ∙0+ 2∙ 0+3 ∙ 0=0 0−85000=−85000
x2 1 ∙0+ 2∙ 0+2 ∙ 0=0 0−75000=−75000
x3 2 ∙0+ 1∙ 0+2 ∙ 0=0 0−70000=−70000
s1 1 ∙0+ 0∙ 0+ 0∙ 0=0 0−0=0
s2 0 ∙ 0+1∙ 0+ 0∙ 0=0 0−0=0

8
s3 0 ∙ 0+0 ∙ 0+1∙ 0=0 0−0=0

Selanjutnya kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks.


Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
0 s1 17 1 1 2 1 0 0
0 s2 22 2 2 1 0 1 0
0 s3 30 3 2 2 0 0 1
zj 0 0 0 0 0 0 0
z j −c j −85000 −75000 −70000 0 0 0

Langkah 3
Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.
 Kolom kunc I : suatu kolom yang nilai z j −c j paling kecil
 Baris kunci : baris yang memiliki rasio positif paling kecil
 Bilangan kunci : bilangan yang terletak pada pertemuan antara kolom kunci dan
baris kunci
 Rasio : bilangan yang ditentukan oleh perbandingan antara NK dan kolom
kunci
Rasio untuk baris pada variabel:
17
 s1= =17
1
22
 s2= =11
2
30
 s3= =10
3
Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio

9
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
0 s1 17 1 1 2 1 0 0 17
0 s2 22 2 2 1 0 1 0 11
0 s3 30 3 2 2 0 0 1 10
zj 0 0 0 0 0 0 0
z j −c j −85000 −75000 −70000 0 0 0

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.


Baris berwarna abu-abu dipilih sebagai baris kunci.
Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu 3 (bilangan
dengan text berwarna merah).
Langkah 4
Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.
Selanjuntya x 1menggantikan s3, CB pada baris ketiga kita isi dengan 85000.
Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
0 s1
0 s2
2 2 1
85000 x1 10 1 0 0
3 3 3
zj
z j −c j
Baris berwarna abu-abu dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.
Langkah 5
Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris selain baris kunci melalui operasi
baris elementer (OBE), sehingga nilai-nilai kolom kunci¿ 0 .
Dapat juga melalui perhitungan sebagai berikut.
nilai baris baru = nilai baris lama – (KAKK x NBKK)
Dimana,
KAKK : Koefisien Angka Kolom Kunci (nilai setiap baris kolom kunci)

10
NBBK : Nilai Baris Baru Kunci

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera
pada tabel berikut.
Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
0 s1 17 1 1 2 1 0 0
0 s2 22 2 2 1 0 1 0
2 2 1
85000 x1 10 1 0 0
3 3 3
zj
z j −c j

Abu-abu untuk NBBK dan biru untuk KAKK.


Baris baru s1
Baris lama 17 1 1 2 1 0 0
2 2 1
KAKK x NBBK 1 [ 10 1 0 0 ]
3 3 3
1 4 −1
Baris baru 7 0 1 0
3 3 3

Baris baru s2
Baris lama 22 2 2 1 0 1 0
2 2 1
KAKK x NBBK 2 [ 10 1 0 0 ]
3 3 3
2 −1 −2
Baris baru 2 0 0 1
3 3 3

Input nilai baris baru s1dan s2 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti
berikut.
Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio

11
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
1 4 −1
0 s1 7 0 1 0
3 3 3
2 −1 −2
0 s2 2 0 0 1
3 3 3
2 2 1
85000 s3 10 1 0 0
3 3 3
zj
z j −c j

Selanjutnya kita hitung nilai z j dan z j −c j sebagai berikut.


VARIABEL zj z j −c j
NK 7 ∙ 0+2 ∙0+10 ∙ 85000=850000
x1 0 ∙ 0+0 ∙ 0+1∙ 85000=85000 85000−85000=0
1 2 2 170000 170000 −55000
x2 ∙ 0+ ∙ 0+ ∙ 85000= −75000=
3 3 3 3 3 3
4 1 2 170000 170000 −40000
x3 ∙ 0± ∙ 0+ ∙ 85000= −70000=
3 3 3 3 3 3
s1 1 ∙0+ 0∙ 0+ 0∙ 85000=0 0−0=0
s2 0 ∙ 0+1∙ 0+ 0∙ 85000=0 0−0=0
−1 2 1 85000 85000 85000
s3 ∙ 0± ∙ 0+ ∙ 85000= −0=
3 3 3 3 3 3

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks.


Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
1 4 −1
0 s1 7 0 1 0
3 3 3
2 −1 −2
0 s2 2 0 0 1
3 3 3
2 2 1
85000 x1 10 1 0 0
3 3 3

12
170000 170000 85000
zj 85000 85000 0 0
3 3 3
−55000 −40000 85000
z j −c j 0 0 0
3 3 3

Mengulangi langkah 3 sampai langkah 5


Langkah 3
Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.
Rasio untuk baris pada variabel:
7
s1= =21
 1
3
2
s2= =3
 2
3
10
s3= =15
 2
3

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0


Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
1 4 −1
0 s1 7 0 1 0
3 3 3
2 −1 −2
0 s2 2 0 0 1
3 3 3

2 2 1
85000 x1 10 1 0 0
3 3 3

170000 170000 85000


zj 85000 85000 0 0
3 3 3
−55000 −40000 85000
z j −c j 0 0 0
3 3 3

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.


13
Baris berwarna abu-abu dipilih sebagai baris kunci.
2
Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu (bilangan
3
dengan text berwarna merah).
Langkah 4
Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.
Selanjutya x 2menggantikan s2, CB pada baris kedua kita isi dengan 75000.
Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
0 s1
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1
2 2
85000 x1
zj
z j −c j
Baris berwarna abu-abu dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.
Langkah 5
Membuat baris baru.
Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera
pada tabel berikut.
Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
1 4 −1
0 s1 7 0 1 0
3 3 3
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1
2 2
2 2 1
85000 x1 10 1 0 0
3 3 3
zj
z j −c j

Abu-abu untuk NBBK dan biru untuk KAKK.


14
Baris baru s1
1 4 −1
Baris lama 7 0 1 0
3 3 3
1 −1 3 ]
KAKK x NBBK [ 3 0 1 0 −1
3 2 2
3 −1
Baris baru 6 0 0 1 0
2 2

Baris baru s3
2 2 1
Baris lama 10 1 0 0
3 3 3
2 −1 3 ]
KAKK x NBBK [ 3 0 1 0 −1
3 2 2
Baris baru 8 1 0 1 0 −1 1

Input nilai baris baru s1dan s3 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti
berikut.
Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
3 −1
0 s1 6 0 0 1 0
2 2
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1
2 2
85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1
zj
z j −c j

Selanjutnya kita hitung nilai z j dan z j −c j sebagai berikut.


VARIABEL zj z j −c j
NK 6 ∙ 0+3 ∙75000+ 8∙ 85000=905000
x1 0 ∙ 0+0 ∙75000+ 1∙ 85000=85000 85000−85000=0
x2 0 ∙ 0+1∙ 75000+0 ∙ 85000=75000 75000−75000=0

15
x3
3
2
∙ 0+( )
−1
2
∙ 75000+1∙ 85000=47500 47500−70000=−22500

s1 1 ∙0+ 0∙ 75000+0 ∙ 85000=0 0−0=0


−1 3
s2 ∙ 0+ ∙75000+(−1)∙ 85000=27500 27500−0=27500
2 2
s3 0 ∙ 0+(−1)∙75000+1 ∙ 85000=10000 10000−0=10000

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.


Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
3 −1
0 s1 6 0 0 1 0
2 2
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1
2 2
85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1
zj 90500 85000 75000 47500 0 27500 10000
z j −c j 0 0 −22500 0 27500 10000

Ulangi kembali langkah 3 sampai langkah 5


Langkah 3
Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.
Rasio untuk baris pada variabel:
6
s1= =4
 3
2
3
s2= =−6
 −1
2

16
8
 s3= 1 =8

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0


Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
3 −1
0 s1 6 0 0 1 0 4
2 2
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1 −6
2 2
85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1 8
zj 90500 85000 75000 47500 0 27500 10000
z j −c j 0 0 −22500 0 27500 10000

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.


Baris berwarna abu-abu dipilih sebagai baris kunci.
3
Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu (bilangan
2
dengan text berwarna merah).
Langkah 4
Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.
Selanjutnya x 3menggantikan s1, CB pada baris kedua kita isi dengan 70000.
Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
2 −3
70000 x3 4 0 0 1 0
3 4
75000 x2
85000 x1
zj
z j −c j
Baris berwarna abu-abu dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.
Langkah 5
Membuat baris baru.
17
Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera
pada tabel berikut.
Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
2 −3
70000 x3 4 0 0 1 0
3 4
−1 3
75000 x2 3 0 1 0 −1
2 2
85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1
zj
z j −c j

Abu-abu untuk NBBK dan biru untuk KAKK.


Baris baru s2
−1 3
Baris lama 3 0 1 0 −1
2 2
−1 2 −3 ]
KAKK x NBBK [ 4 0 0 1 0
2 3 4
1 9
Barisbaru 5 0 1 0 −1
3 8

Baris baru s3
Baris lama 8 1 0 1 0 −1 1
2 −3 ]
KAKK x NBBK 1 [ 4 0 0 1 0
3 4
−2 −1
Barisbaru 4 1 0 0 1
3 4

Input nilai baris baru s2dan s3 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti
berikut.
Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio

18
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
2 −3
70000 x3 4 0 0 1 0
3 4
1 9
75000 x2 5 0 1 0 −1
3 8
−2 −1
85000 x1 4 1 0 0 1
3 4
zj
z j −c j

Selanjutnya kita hitung nilai z j dan z j −c j sebagai berikut.


VARIABEL zj z j −c j
NK 4 ∙70000+5 ∙ 75000+4 ∙ 85000=995000
x1 0 ∙ 70000+0 ∙75000+1 ∙ 85000=85000 85000−85000=0
x2 0 ∙ 70000+1∙ 75000+0 ∙ 85000=75000 75000−75000=0
x3 1 ∙70000+0 ∙ 75000+0 ∙ 85000=70000 70000−70000=0

s1
2
3
1
∙ 70000+ ∙75000+
3
−2
3( )
∙85000=15000 15000−0=15000

−3 9 −1
s2 ∙ 70000+ ∙ 75000+( ) ∙85000=10625 10635−0=10625
4 8 4
s3 0 ∙ 70000+(−1)∙ 75000+1 ∙85000=10000 10000−0=10000

Kemudian kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.


Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0
Rasio
CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3
2 −3
70000 x3 4 0 0 1 0
3 4

19
1 9
75000 x2 5 0 1 0 −1
3 8
−2 −1
85000 x1 4 1 0 0 1
3 4
zj 995000 85000 75000 70000 15000 10625 10000
z j −c j 0 0 0 15000 10625 10000

Dari tabel di atas terlihat bahwa baris evaluasi z j −c j sudah tidak ada yang negatif, maka
program telah optimal. Dengan demikian, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
x 1=4 , x 2=5 ,dan x 3=4 dengan nilai maksimum z=995000 .

Latihan Soal !
Selesaikan program linear ini dengan metode simpleks.
Maksimumkan Z=400 X 1 +300 X 2
Fungsi kendala/batasan :
1) 4 X 1 +6 X 2 ≤1200
2) 4 X 1 +2 X 2 ≤ 8 00
3) X 1 ≤ 25 0
4) X 2 ≤ 3 00
5) X 1 , X 2 ≥0

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Metode Simpleks
merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan program linier. Metode ini memiliki beberapa jenis, seperti Metode Simpleks
Tabular, Metode Simpleks Revised, Metode Simpleks Grafis, dan Metode Simpleks Khusus,
yang masing-masing memiliki langkah-langkah khusus dalam pemecahan masalah.
Penggunaan Metode Simpleks dalam menyelesaikan permasalahan program linier sangat
berguna dan efektif karena dapat menghasilkan solusi optimal dengan cepat dan efisien.
Namun, metode ini memerlukan perhitungan matematis yang cukup rumit sehingga
memerlukan keahlian khusus untuk menggunakannya.

3.2 Saran
Saran untuk penggunaan Metode Simpleks adalah dengan menggunakan perangkat lunak
komputer yang telah tersedia secara luas untuk membantu proses perhitungan yang rumit.
Selain itu, sebelum menggunakan metode ini, sebaiknya memahami dengan baik prinsip-

21
prinsip dasar program linier dan langkah-langkah dalam metode Simpleks yang sesuai
dengan jenis permasalahan yang dihadapi. Terakhir, Metode Simpleks adalah salah satu
teknik yang penting dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan program linier. Namun,
penggunaannya harus hati-hati dan mempertimbangkan keahlian, sumber daya, dan jenis
permasalahan yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Zulyadaini. Maret 2017. Program Linear. Tangga Ilmu. Panggungharjo Sewon Bantul.
Yogyakarta.
Fitrini. 2009. Metode Simpleks. Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan
Indonesia
Nasendi B & A. Affendi. (1985). Program Linear. Jakarta : Gramedia.
Rofaida Rofi. Metode Simpleks. Universitas Pendidikan Indonesia
Wijaya. Andi (2012). Pengantar Riset Operasi. Mitra Wacana Media.
Sitinjak. Tumpal JR (2006). Riset Operasi. Graha Ilmu.

22

Anda mungkin juga menyukai