Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 2:

Yovana Yolanda M. 2110251002


Anggun Pramoditha R. 2110251008
Shanty Bunga Adinda 2110251015
Mita Ayu Fatika Sari 2110251019

Ulat sutra

Jajanan ulat sutra ini dibuat dengan bahan utama tepung beras ketan dan tepung tapioka
dengan dikombinasikan berbagai bahan-bahan tertentu. Biasanya jajanan ulat sutra ini
memiliki rasa gurih, namun kita akan membuat varian rasa sebagai berikut :
1. Ulat Sundan (sutra pandan)
2. Ulat Subal ( sutra balado)

Es Kuwut Mentimun

Es Kuwut Mentimun yang akan kami buat ini berbahan dasar serutan mentimun
Jepang dengan tambahan lainnya seperti campuran selasih, perasan jeruk nipis, dan nata de
coco. Manfaat mentimun untuk diet dan kulit cantik yaitu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, membantu penurunan berat badan,
membantu mengurangi selulit, mengurangi setres dan menyehatkan kulit.
Bakpia Ungu (Ubi ungu)

Ubi ungu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Mulai dari dari menjaga
kesehatan pencernaan, menurunkan risiko kanker, menyehatkan organ hati dan ginjal,
serta melindungi tubuh dari toksisitas.Jadi disini kami ingin membuat bakpia dengan
isian ubi ungu yang memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan
BEST PRACTICE

Pemilik S'Kuwud Indonesia, Nurzahara Amalia


"Awalnya saya dan suami bingung mau usaha apa, mau jualan apa. Akhirnya kepikiran
untuk jualan es kelapa bali atau biasa dikenal es kuwut, karena saya sendiri suka es kuwut,"
katanya "Selain itu, saya juga kesulitan mencari es kuwut yang asli di sekitar saya.
Es kuwut adalah minuman dengan cita rasa asam segar. Rasa asam dari lemon
alami dipadu dengan air kelapa muda murni. Ya, air kelapa muda murni tanpa
campuran sirup atau pemanis buatan lainnya. Karena visi kami, ingin menghadirkan
minuman dari bahan alami.Saya dan suami menamai brand minuman kami; S’Kuwud.
Minuman kami berbahan dasar kelapa muda. Visi kami, selain menyajikan minuman
segar dengan berbahan alami, juga ingin mengangkat kuliner lokal, menjadi  go
national bahkan semoga bisa go international.
Memang, salah satu tantangan saya menjual produk minuman lokal ini adalah
dalam hal pemasaran. Belum banyak yang tau minuman es kuwut Bali ini. Sering
pembeli datang hanya karena penasaran, “es kuwut itu artinya apa sih, mba?”Sehingga
saya harus sedikit menjelaskan. Tapi tak mengapa, saya justru senang karena semakin
banyak orang tahu kuliner nusantara. Terutama produk minuman lokal yang jarang
“naik daun” tidak seperti makanan lokal yang sudah familiar di masyarakat.Meski
menjual produk minuman lokal, kami kemas seperti minuman kekinian agar produk
kami bisa diterima di semua kalangan. Ternyata benar, Alhamdulillah minuman kami
disukai oleh anak-anak sampai orang tua. Mereka tidak khawatir karena minuman kami
berbahan dasar alami dan tanpa pemanis buatan.
Hingga saat ini, saya dan suami masih terus belajar mengembangkan S’Kuwud.
Saya dan suami tidak ada latar belakang di bidang bisnis, jadi kami belajar bersama
lebih keras untuk merintis usaha ini. Belajar dari webinar ke webinar, juga belajar dari
Youtube. Kenyataannya, trial error sering kami hadapi, karena kami masih pemula dan
tidak punya mentor tempat konsultasi. Saya sempat mengusulkan ke suami, untuk
konsultasi ke mentor. Tapi sayang, suami saya menyarankan untuk terus belajar dari
Youtube, karena tidak ada budget untuk mentoring. :)

Kelompok 2 – Es Kuwut Mentimun :


Sama halnya dengan es kuwut mentimun yang akan kelompok kami buat , masih
sangat jarang di daerah jember yang menjual es kuwut mentimun. Perbedaan es kuwut yang
akan kami buat adalah menggunakan bahan dasar sirup melon, biji selasih, nata de coco, air
gula, dan Timun Jepang. Alasan kelompok kami memilih metimun jepang karena mentimun
sangat banyak manfaatnya mencegah dehidrasi, melawan radikal bebas, menurunkan berat
badan, menurunkan gula darah, menyehatkan pencernaan, mencegah penuaan dini, mengatasi
radang dll.

Pemilik Bakpia Kacang Hijau Usaha Bapak Bimo Wibowo


Berpendidikan tinggi tidak menjamin kesuksesan. Idiom ini yang telah dibuktikan
oleh lulusan SMA Negeri 3 Tuban bernama Bimo Wibowo. Pak Bimo adalah pendiri dan
pengelola usaha Bakpia Pathok Mutiara Jogja. Di usianya yang sekarang 34 tahun,
wirausahawan asal Tuban, Jawa Timur yang telah berkeluarga ini, telah mampu
melambungkan brand Bakpia Pathok Mutiara Jogja miliknya.
“Apa yang memotivasi bapak untuk berwirausaha?” tanya penulis. “Terpaksa,” jawab
Pak Bimo. Pak Bimo dilahirkan dalam sebuah keluarga petani yang kurang mampu. Orang
tuanya yang berpendidikan minim, beranggapan bahwa tidak ada korelasi antara pendidikan
dan pekerjaan. Dengan tidak adanya dorongan motivasi maupun ekonomi dari keluarga,
menyebabkan Pak Bimo harus rela meninggalkan kuliahnya di jurusan Ekonomi tanpa
menyandang gelar sarjana. Setelah itu, Pak Bimo malang-melintang bekerja di perusahaan-
perusahaan seperti PLTU Paiton, PT. Sarlindo Utama, Sumitumo Corporation, perbankan,
dan beberapa perusahaan lain secara berpindah-pindah. Akan tetapi, maraknya program
outsourcing pada tahun 2004, membuatnya tidak nyaman dalam bekerja. Pada masa itu, para
pekerja bekerja bukan sebagai karyawan tetap, melainkan terikat masa kontrak. Karena
ketidaknyamanan dalam bekerja, maka lahirlah ide untuk berwirausaha.
Yogyakarta atau sering disebut Jogja merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Peluang besar ini membuka mata
Pak Bimo untuk mengambil jalur usaha di bidang kuliner, khususnya oleh-oleh khas Jogja.
Jogja memiliki beberapa ikon kuliner antara lain bakpia, gudeg, yangko, dan geplak. Dan
ikon kuliner yang dipilih Pak Bimo untuk dijual adalah bakpia. Hal ini dikarenakan bakpia
merupakan salah satu produk yang tahan lama (tidak cepat basi), telah dikenal pasar dengan
baik, serta selalu identik dengan oleh-oleh dan wisatawan.Sepinya pembeli dan banyaknya
komplain menjadi cambuk bagi Pak Bimo untuk memproduksi bakpia. Pak Bimo mengawali
usahanya dengan menjual berbagai penganan ringan dan bakpia titipan dari produsen lain.
“Biasanya Jogja ramai di akhir pekan. Orang beli pada hari Sabtu dan Minggu untuk dibawa
ke kantor hari Senin atau Selasa. Itu banyak komplain, kok bakpia ini keras, kok bakpia ini
berjamur, dan lain-lain. Padahal kan produk titipan, tapi kan pasti kami yang kena komplain,
tokonya kita,” kata Pak Bimo menjelaskan. Peristiwa seperti ini berdampak pada menurunnya
minat pembeli terhadap produk yang dijual. Oleh karena itu, pada bulan Maret 2008, Pak
Bimo berinisiatif memulai produksi bakpia konvensional untuk mempertahankan pembeli
dan membesarkan usahanya dengan modal awal sebesar tujuh juta rupiah.
Nama brand yang mudah diingat, akan menarik pembeli dan akhirnya berperan pada
peningkatan daya jual. Awalnya, Pak Bimo belum menggunakan nama brand yang sekarang
dipakai yaitu Bakpia Pathok Mutiara Jogja. Beliau masih menggunakan nama Bakpia Jaya,
lalu berganti mengikuti tren nama dengan angka menjadi Bakpia 25. Kemudian, karena
banyaknya wirausahawan yang menggunakan nama sejenis (menggunakan angka), orang
cenderung kesulitan mengingat nama brand Bakpia 25. Akhirnya Pak Bimo memiliki ide
untuk mengganti nama brand tersebut dengan kata yaitu Mutiara, sehingga menjadi Bakpia
Pathok Mutiara Jogja dengan slogan “Bakpia yang Enaknya Nggak Pernah Bohong”. Makna
dari slogan tersebut adalah komitmen Bakpia Pathok Mutiara Jogja untuk menjaga kualitas
dan memperoleh kepercayaan dari pembeli bahwa Bakpia Pathok Mutiara Jogja pasti enak.
Akan tetapi, pasar yang menentukan enak atau tidaknya produk yang ditawarkan, dengan
demikian diterima atau tidaknya produk tersebut dapat diketahui dengan indikator laku atau
tidaknya produk yang ditawarkan. Dan Bakpia Pathok Mutiara Jogja telah membuktikan
bahwa slogannya bukan hanya sekedar kata-kata, tapi menunjukan kualitas produk yang
terbukti dengan angka penjualan yang tinggi hingga saat ini.
Kemudian, pada tahun 2011, Pak Bimo menemukan konsep baru bagi produknya.
Sebelumnya Pak Bimo memproduksi bakpia konvensional, dan dengan ditemukannya konsep
baru, maka menjadi bakpia masa kini yang lebih tahan lama tanpa pengawet dan pewarna,
serta tersedia berbagai inovasi rasa. Produk yang ditawarkan pun semakin beragam antara
lain bakpia dengan aneka rasa, yangko, geplak, dodol, cakar, paru, olahan tengiri, bandeng,
bebek, aneka kripik, dan aneka camilan lain yang cocok dibeli sebagai oleh-oleh maupun
teman ngemil di perjalanan. Produk-produk tersebut dibanderol dengan harga yang
terjangkau dan sebanding dengan kualitas yang diberikan antara Rp 2.000,00 (air mineral)
sampai Rp 80.000,00 (olahan bebek). Sedangkan bakpia sebagai produk utama, satu kotak
dihargai Rp 25.000,00 untuk bakpia satu rasa (kacang hijau, keju, cokelat, kumbu hitam,
kumbu hijau) dan Rp 30.000,00 untuk bakpia aneka rasa.
Setelah membuktikan diri sebagai brand yang berkualitas dan banyak dikenal,
berbagai media massa mulai melirik brand Bakpia Pathok Mutiara Jogja. Media massa
tersebut terdiri atas media cetak yaitu koran Tribun Jogja dan beberapa stasiun televisi yang
meliput kesuksesan Bakpia Pathok Mutiara Jogja seperti RCTI, MNC TV, TVRI, Kompas
TV, dan Jogja TV. Demikian, media massa tersebut memiliki andil dalam upaya memperluas
eksistensi Bakpia Pathok Mutiara Jogja, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dan
untuk menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas, pak Bimo juga menyediakan layanan
paket ke seluruh Indonesia.
Menurut Pak Bimo merugi adalah hal biasa dalam berwirausaha. Sebagai
wirausahawan, Pak Bimo juga pernah mengalami kerugian terutama saat awal mula
berwirausaha, tepatnya sebelum menempati rumah produksi. Pernah dalam sehari, beliau
hanya mendapat pemasukan Rp 8.000,00. Namun dengan keuletan dan komitmennya, ia
dapat bangkit mengembangkan usahanya dan mendapat tempat di hati masyarakat selaku
pembeli, sehingga usahanya dapat berkembang sampai saat ini.
Bermanfaat untuk orang lain. Bermula dari prinsip ini, kini Pak Bimo telah
melebarkan sayap usahanya dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi puluhan
pekerja yang berasal dari daerah sekitar Prambanan. Dengan omzet ratusan juta rupiah per
bulan, beliau mampu menghidupi keluarganya dan para pekerja. “Saya berharap agar brand
ini makin dikenal, Jogja semakin dikenal,” kata Pak Bimo mengakhiri perbincangan dengan
penulis pada Jum’at (26/9/2014) di rumah produksi.

Kelompok 2 – Bakpia Ubi Ungu


Bakpia adalah makanan yang umumnya terbuat dari campuran kacang hijau dengan
gula, yang dibungkus dengan tepung,lalu dipanggang. Bakpia sudah ada sejak dahulu, namun
seiring dengan berjalannya waktu, muncul berbagai macam varian dari isi bakpia. Salah
satunya yang akan kita buat yaitu Bakpia Ubi Ungu.
Bakpia ubi ungu merupakan pengembangan produk makanan dari bakpia kacang
hijau. Bakpia dengan isi ubi ungu rasanya manis dengan rasa ubi ungu yang legit. Bakpia isi
ubi ungu mungkin sekarang belum begitu dikenal di kalangan masyarakat karena merasa
asing dengan bahan isinya, yang biasanya isi dari bakpia adalah kacang hijau, coklat atau
keju. Bakpia ini sebenarnya tidak kalah enaknya dengan bakpia lain karena rasanya yang
cukup lezat dan lebih bergizi, karena ubi memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Ubi
Ungu memiliki antioksidan yang dapat menyerap racun dan mampu menghalangi laju
perusakan sel oleh radikal bebas. Ubi juga dapat mencegah kemerosotan daya ingat dan
kepikunan, penyakit jantung koroner, serta mempunyai zat antikanker.

Anda mungkin juga menyukai