Pisang barangan adalah sejenis pisang dengan cita rasa dan aroma
tersendiri dibanding pisang lainnya. Pisang ini tumbuh subur di Talun Kenas dan
menjadi produk andalan bagi masyarakat setempat untuk dijual. Pisang ini berasal
dari Medan, Sumatera Utara. Pisang barangan ini memiliki nutrisi karbohidrat,
asam folat, serat, kalsium, zat besi, Vitamin C dan Vitamin B. Pisang sangat
bermanfaat bagi tubuh, yaitu sebagai sumber energi tubuh, melancarkan sistem
pencernaan, menaikkan kadar jumlah hemoglobin di dalam darah, baik untuk diet,
meningkatkan konsentrasi, menyehatkan kulit dan sebagainya.
A. Latar Belakang
Visi dari usaha ini adalah menjadi usaha minuman yang sehat dan
berkualitas tanpa bahan pengawet bagi masyarakat serta dapat bersaing dipasaran
dengan baik hingga berkembang menjadi usaha yang terkenal.
A. Karakteristik Produk
Adapun karakteristik produk banana tea ini antara lain, minuman dingin
dengan rasa manis yang dikemas dalam kemasan cup yang aman dan higienis
serta cocok dinikmati saat santai bersama keluarga. Minuman ini merupakan
campuran dari pisang barangan dengan teh serta di lengkapi dengan beberapa
topping, antara lain keju, boba, choco chip dan oreo. Dalam produk ini, topping
boba tidak dibeli yang sudah jadi, melainkan dibuat oleh produsen sehinggan
terjamin kemananan kinsumsinya. Boba dibuat dari bahan tepung tapioka dan
gula merah yang dilarutkan dengan air mendidih. Minuman dingin Banana Tea ini
di pasarkan seharga Rp. 10.000/cup dengan dilengkapi beberapa topping yang
berbeda sesuai selera konsumen.
Usaha minuman dingin Banana Tea ini berdampak positif bagi beberapa
aspek, salah satunya di bidang sosial-ekonomi, yaitu terciptanya lapangan
pekerjaan bagi penduduk sekitar yang berstatus pengangguran. Selain itu,
berdampak juga terhadap kemajuan para petani pisang dikarenakan pembelian
pisang kepada petani semakin meningkat. Semakin besar usaha ini, maka akan
berpengaruh positif juga terhadap banyak orang.
Adapun keunggulan dalam menjalankan bisnis produk minuman dingin
Banana Tea ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak membutuhkan terlalu banyak tenaga untuk menjalankannya.
2. Tidak membutuhkan modal dan perkakas yang rumit.
3. Bisa dilakukan sendiri dan dibuka di depan rumah jika rumah terletak di jalan
yang ramai dilalui orang lewat.
4. Minuman dingin sangat tepat disajikan atau dijual siang hari ketika hari sedang
panas.
5. Orang akan membeli minuman dingin yang menyegarkan ini dengan uang
cash.
6. Aman di konsumsi oleh semua kalangan.
7. Menyediakan berbagai macam topping.
B. Keterkaitan dengan Produk Lain.
Aspek Binggrae
Banana Tea Agnesia
Perbandingan Banana Milk
Kemasan
Harga Harga per cup produk Harga per Harga per kemasan produk
ini adalah Rp. 10.000 kemasan produk ini adalah Rp. 18.000
ini adalah Rp.
16.000
A. Metode STP
Ada tiga unsur dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Analisis STP ini akan memberikan arahan tentang konsumen yang
sebaiknya dituju. Pemilihan segmen pasar yang tepat akan membuat produk
diserap oleh segmen pasar yang memang membutuhkan. Berikut kami jelaskan
bagaimana anilisis STP pada produk Banana Tea.
1. Segmen Pasar
Kotler mendefenisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen,
dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya.
Segmentasi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
a. Segmentation Demografis
Segmentatioan demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin,
pendapatan, agama, pendidikan dan lain-lain. Produk Banana Tea ini ditujukan
untuk masyarakat umum yaitu untuk anak-anak, remaja dan dewasa, karena
produk ini adalah minuman lezat, sehat serta cukup terjangkau bagi kantong
mereka.
b. Segmentation Geografis
Segmentation geografis antara lain : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota
dan kepadatan iklim. Produk Banana Tea ini cocok untuk iklim di Indonesia. Pada
saat musim hujan maupun kemarau produk ini tetap enak di konsumsi walaupun
akan ada perbedaan jumlah penjualan pada musin tertentu.
c. Segmentation Psikografis
Segmentation Psikografis meliputi gaya hidup, kelas sosial, kepribadian,
persepsis serta sikap. Produk Banana Tea ini sesuai dengan gaya hidup
masyarakat sekarang yang konsumtif. Produk ini merupakan solusi bagi
masyarakat umum yang gemar mencoba atau mencicipi produk baru.
d. Segmentation Behavioristis
Segmentation behavioristis meliputi manfaat-manfaat yang dicari. Produk
Banana Tea ini dicari oleh masyarakat dikarenakan selain harganya terjangkau,
produk ini juga merupakan minuman yang tidak berbahaya untuk dikonsumsi
masyarakat.
2. Target Pasar
Menurut Philip Kotler, target market adalah keputusan pasar yang akan
dituju oleh perusahaan yang terdiri dari jumlah pembeli yang memiliki kebutuhan
dan karakteristik tertentu. Targeting yaitu proses menyelesaikan target market
yang tepat untuk memproduksi dan service dari perusahaan. Target market produk
Banana Tea ini adalah remaja, anak-anak dan dewasa dari kalangan menengah
kebawah maupun menengah keatas yang sering beraktivitas terutama di daerah
yang panas.
3. Positioning
Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus
menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran
konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi
keinginan konsumen dalam kategori tertentu. Produk Banana Tea memposisikan
dirinya sebagai minuman yang tidak berbahaya dan praktis untuk dikonsumsi.
Positioning dari Banana Tea adalah sebagai pilihan minuman ringan yang dapat
menemani di tiap moment pada waktu kapan pun, dengan cita rasa yang unik dan
menarik melalui penambahan topping pada minumannya, serta dapat lebih mudah
untuk didapatkan konsumen.
C. Strategi Pemasaran
3. Promotion (promosi)
A. Proses Produksi
1. Alat dan Bahan
Alat Bahan Baku Bahan Penunjang
Kompor Gas Pisang Keju
Tabung Gas Bubuk Teh Oreo
Panci Gula Merah Choco Chip
Spatula Kayu Tepung Tapioka Boba
Telenan Gula Pasir
Pisau Air Aqua
Saringan Besi Es Batu
Toples Boba
Box Fiber Es Batu
Galon air (2)
Ember (2)
Sendok Boba
Centong Air Panas
Gelas Stenless
Dandang
Toples Topping (3)
Blender 1 Paket
Saringan teh
2. Proses Produksi
Adapun proses produksi dalam pembuatan produk Banana Tea ini adalah
sebagai berikut:
a. Buat terlebih dahulu boba yang akan dijadikan topping. Cara membuat boba
yaitu sebagai berikut :
1) Panaskan air hingga mendidih.
2) Larutkan gula merah dengan air mendidih.
3) Masukkan tepung tapioka kedalam larutan gula merah hingga menjadi
adonan yang bertekstur lembut.
4) Bentuk adonan menjadi bulat-bulat kecil dan letakkan diatas piring yang
bertepung.
5) Ayak tepungnya supaya tiris lalu rebus dengan air mendidih sampai kenyal
dan transparan.
6) Tiriskan kembali hingga tertinggal bobanya.
7) Masukkan boba kedalam toples dicampur dengan larutan gula merah.
b. Bersihkan blenderan, pastikan tidak ada bau apapun lalu keringkan.
c. Masukkan pisang yang telah dikupas, es batu, air teh dan tambahkan gula pasir
secukupnya kedalam blender lalu mulai blender hingga seluruhnya tercampur.
Biarkan sebentar hasil blenderan.
d. Masukkan boba sekitar 1 sendok makan kedalam cup.
e. Tuang hasil blenderan kedalam cup lalu tambah topping sesuai selera pembeli.
f. Gunakan tutup cup dan masukkan pipetnya lalu masukkan kedalam plastik dan
Banan Tea siap untuk diberikan kepada pembeli.
Bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk minuman ini dapat
ditemukan ataupun dibeli di pasar maupun swalayan. Namun akan lebih baik kita
membeli semua bahan tersebut di pasar, di karenakan bahan yang kita cari akan
lebih lengkap dan juga harganya juga lebih terjangkau. Namun untuk bahan baku
tertentu, seperti air aqua dan es batu kita harus bekerja sama dengan owner es batu
dan tempat isi ulang air minum agar bahan tersebut tidak perlu kita yang
mengambil melainkan diantar ke tempat penjualan.
Peluang pasar pada produk ini termasuk tinggi karena masih jarang orang
yang menjual produk ini dibandingkan dengan produk lainnya. Produk ini
diproduksi sekitar 50 cup per hari atau sekitar 1500 cup per bulan dengan harga
jual produk Rp. 10.000/cup. Supaya bisa mencapai target usaha yang diinginkan
untuk mengembalikan modal dari pembangunan usaha ini.
Kegagalan ¿ 5 % × Target Penjualan
¿ 5 % ×1500
¿ 75buah
Penerimaan ¿(Target – Kegagalan) × Harga jual/cup
¿ ( 1500−75 ) × Rp .10 .000
¿ 1425 × Rp .10.000
¿ Rp.14 .250.000
Bisnis ini akan dijalankan oleh 2 orang, yaitu saya sendiri sebagai pemilik
usaha tersebut dan 1 orang karyawan yang akan membantu saya menjalankan
usaha ini. Dalam hal ini, karyawan akan membantu dalam menyediakan produk,
membantu dalam melakukan pendataan dan pembukuan terhadap transaksi yang
terjadi, membantu dalam membuat rencana dan rancangan strategi pemasaran
produksi sesuai dengan trend pasar.
BAB V
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA
A. Struktur Organisasi
Yusmaniar Lubis
Karyawan
2. Karyawan
A. Total Biaya
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Uraian Rp
Total 800.000
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Biaya Operasional
= Rp. 2.820.000 + Rp. 6.765.000 + Rp. 800.000
= Rp. 10.385.000
Jumlah Banana Tea yang terjual selama 1 bulan adalah sebanyal 1.500 cup.
a. Modal Awal
Modal Awal = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Biaya Operasional
= Rp. 2.820.000 + Rp. 6.765.000 + Rp. 800.000
= Rp. 10.385.000
b. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Dalam 1 Tahun
Biaya Penyusutan = Biaya Tetap : 12 Bulan
= Rp. 2.820.000 : 12
= Rp. 235.000/bulan
c. Total Biaya Produksi yang Dikeluarkan per Bulan
Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Operasional + Biaya Penyusutan
= Rp. 6.765.000 + Rp. 800.000 + Rp. 235.000
= Rp. 7.800.000
Biaya perunit adalah total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk
yang dihasilkan perbulan = Rp. 7.800.000 : 1.500 cup = Rp. 5.200
Ditambahkan laba yang kita tentukan sebesar Rp.4.800
Sehingga harga jual per unit = Rp. 5.200 + Rp. 4.800
= Rp. 10.000
d. Analisi Laba Rugi
Pendapatan = Banana Tea yang Terjual x Harga Jual
= 1.500 cup x Rp. 10.000
= Rp. 15.000.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1500 cup Banana Tea
dengan harga Rp. 10.000 dalam 1 bulan adalah Rp. 7.200.000.
e. Break Event Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah harga yang ditentukan berdasarkan titik
impas atau peluang pokok.
Biaya Tetap
BEP Rupiah = Biaya Variabel
1−
Hasil Penjualan
2.820 .000
¿
6.765 .000
1−
15.000 .000
2.820.000
¿
0,549
¿ Rp. 5.136.612
7.800 .000
= 10.000−
1500
¿ 10.000−5.200
¿ Rp.4 .800
biaya tetap
BEP Unit =
h arga jual−Biaya per unit
2.820 .000
¿
10.000−5.200
2.820.000
¿
4.800
¿ 587,5
= 586 cup
B. Laporan Laba Rugi
Banana Tea
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Beban Usaha
nilai inves
Payback Period=
lababersih
2.820.000
¿ =0,39=0,4
7.200.000
Total 25
Total 16
NO OPPORTUNITY (KESEMPATAN/PELUANG) SKOR
1. Fakor Cuaca 4
Total 4
Kekuatan (S)
1. Modal yang sudah cukup
Kelemahan (W)
memadai.
1. Promosi yang masih
2. Bahan mudah didapat.
kurang.
3. Rasa dan tampilan
2. Manajemen keuangan
menarik.
yang kurang baik.
4. Tidak menggunakan
3. Produk mudah ditiru.
bahan pengawet.
4. Produk tidak tahan lama.
5. Fasilitas produksi yang
sudah standar.
Peluang (O)
1. Permintaan Strategi W-O
produk 1. Meningkatkan system
Strategi S-O
tinggi. promosi disosial media
1. Mengembangkan
2. Modal yang maupun dengan
pemasaran berbasis
dibutuhkan memberikan diskon stiap
internet.
tidak besar. pembelian tertentu
2. Mengembangkan variasi
3. Harga yang 2. Mencari resep pribadi
produk.
ditawarkan yang susah ditiru orang
3. Menambah tenaga kerja
sesuai banyak.
ketika permintaan tinggi.
kantong. 3. Merekrut karyawan yang
4. Menambah reseller
4. Pesaing ahli dibidang financial
yang belum (keuangan).
banyak.
Strategi S-T
1. Menerima pesanan sesuai
Ancaman (T) Strategi W-T
keinginan konsumen
1. Faktor 1. membuka reseller dan
misalnya tidak
cuaca pemesanan
menggunakan es ketika
musim hujan/dingin.