Dosen Pembimbing :
Ismail Saleh Nasution,M.Pd
Kuadran II Kuadran I
Sin dan coses (+) Semua (+)
1800 3600
2700
X = r cos α Y = r sin α
2. jika diketahui koordinat cartesius P (x,y) maka koordinat kutub P (r,α ) dapat ditentukan
dengan hubungan :
y y
r2 = x2 + y2 Tan α = , α = arc tan
x x
Contoh :
1. Nyatakan koordinat kutub titik A(8,600)ke dalam koordinat cartesius!
Penyelesaian :
*). Diketahui titik A(r,α) = (8,600)
artinya r = 8 dan α = 600
4 √3
= √ 16+ 48 =
4
= √ 64 = √3
=8 α =60 0
Jadi, A ( 4 , 4 √3 ) (8,600)
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah, contohnya kecepatan, gaya,
percepatan dan sebagainya. Suatu vektor dapat dituliskan dengan dua huruf besar serta tanda
panah diatas huruf-huruf tersebut. Misalnya vektor yang ditarik dari titik A ke B bisa kita
tulis sebagai :
⃗
AB
Macam-Macam Vektor
( ) ( )
→ →
x x
Misalkan diketa h ui vektor a = a dan b = b
ya yb
→ →
Vektor a =vektor b , jika dan h anya jika x a=x b dan y a= y b
( ) ( )
→ →
xa x
Misalkan dikatakan vektor a = dan vektor b= b
ya yb
→ → → → → → →
Jika vektor c adalah jumlah vektor a dengan vektor b atau c =a + b , maka vektor c
ditentukan oleh :
( )( )
→
x x
a = a + b =¿
ya yb
Contoh :
( ) () ( )
→ → →
3 vektor b = 2 −1
Diketahui Vektor a = , dan vektor c =
−1 4 3
→ → → →
Tentukanlah a + b dan b + a
Jawab:
( )() ( ) ()
→ →
a + b = 3 + 2 = 3+2 = 5
a)
−1 4 −1+ 4 3
()( ) ( ) ()
→ →
2 3 2+ 3 5
b) b + a = + = =
4 −1 4+−1 3
C. Penguarangan Dua Vektor Pada Bidang
( ) ( )
→ →
xa x
Misalkan dikatakan vektor a = dan vektor b = b
ya yb
→ → → → → →
Jika vektor d adalah pengurangan atau selisih vektor a dengan vektor b atau d =a −b , maka
→
vektor d ditentukan oleh :
( )( )
→
xa x
d= − b =¿
ya yb
Contoh :
Diketahui titik A(1,7) dan titik B(4,1). Tentukanlah vektor yang diwakili oleh ruas garis
→
berarah AB
Jawab:
(17)
→ →
Koordinat titik A(1,7) maka OA =a =
1 7
( )
→
jadi ruas garisberarah AB = 3
−6
( )
→
→ xa
Misalkan m adalah suatu skalar dan a adalah vektor dengan a = .
ya
→ → →
Hasil kali skalar m dengan vektor a , ditulis dengan c =m a ,ditentukan oleh:
( )( )
→
xa mx a
c =m =
ya my a
Contoh :
(−42 )
→
Berapakah hasil dari vektor p=4
Jawab :
( )( )( )
→
−4 = 4.−4 = −16
vektor p=4
2 4 .2 8
E. Panjang Vektor Pada Bidang
()
→
→ x
Misalkan r adalah vektor dibidang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom r =
y
→
Panjang atau besar vektor r ditentukan dengan rumus
|r|= √ x + y
→
2 2 .
( ) ( ) ( )
→ → →
2 1 −2
Diketahui vektor a = , vektor b = , dan vektor c =
−3 −1 4
Tentukanlah :
|c | ?
→
Jawab :
|c |= √(−2) +(4) = √20=2 √5
→
2 2
→
||
→
Jadi, panjang vektor c adalah c =2 √ 5satuan panjang.
()
→
x →
dinyatakan dalam bentuk a = .Vektor Satuan dari vektor a dilambangkan dengan e^
y
→
(dibaca : e topi). Vektor e^ searah dengan vektor a dan panjangnya samadengan satu satuan.
()
→
x
Misalkan vektor a = .
y
→
Vektor satuan dari a ditentukan dengan rumus :
a⃗ ⃗a
e^ = = 2 2 = 2 2 x
1
|a⃗| √ x + y √ x + y y ()
Contoh :
Misalkan diketahui vektor a⃗ = (−34 ), ditentukan vektor satuan dari vektor a⃗
Jawab :
Mula mula tentukan terlebih dahulu panjang vektor a⃗
|a|= √( 4 ) +(−3 )
→
2 2 = √ 25=5
()
4
a⃗ 1 4
Vektor satuan dari a⃗ adalah e^ = = =
3
|a⃗| 5 −3 −3 ( )
5
()
4
( )
Jadi, vektor satuan dari a⃗ =
4
−3
adalah e^ =
3
−3
5
() ()
xa xb
Misalkan diketahui vektor ⃗a= y a dan vektor ⃗b= y b .
za zb
vektor ⃗a =vektor ⃗b , jika dan hanya jika x a=x b , y a= y b , dan z a=z b
() ()
xa xb
Misalkan diketahui vektor a⃗ = y a dan vektor b⃗ = y b
za zb
Jika vektor c⃗ adalah jumlah dari vektor a⃗ dengan vektor b⃗ atau c⃗ =⃗a + b⃗ ; maka vektor c⃗
ditentukan oleh :
( )( )
xa xb
c⃗ = y a + y b
za zb
Contoh :
() ()
3 2
⃗ −3
Diketahui vektor a⃗ = 2 dan b=
−1 4
⃗ ⃗
Tentukalah a⃗ + b dan b+ ⃗a
Jawab :
( )( ) ( )
3 2 5
⃗
a⃗ + b= 2 + −3 = −1
−1 4 3
( )( ) ( )
2 3 5
⃗ ⃗a= −3 + 2 = −1
b+
4 −1 3
() ()
xa xb
Misalkan dikethui vektor a
⃗ = y a dan ⃗
b = yb .
za zb
Jika vektor d⃗ adalah pengurangan atau selisih dari vektor a⃗ dengan vektor b⃗ atau d=⃗
⃗ a− ⃗b,
maka vektor d⃗ ditentukan oleh :
( )( )( )
xa xb x a−x b
d⃗ = y a − y b = y a− y b
za zb z a−z b
Contoh :
() ()
5 3
Diketahui vektor u⃗ = 7 dan ⃗v = −5
−2 3
Tentuanlah u⃗ −⃗v
Penyelesaian :
( )( )( )
5 3 2
u⃗ −⃗v = 7 − −5 = 12
−2 3 −5
()
xa
a⃗ = y a .Hasil Skalar m dengan vektor a⃗ , ditulis sebagai c⃗ =m⃗a , ditentukan.:
za
( )( )
xa mx b
c⃗ =m y a = my b
za mz b
Contoh :
()
2
Diketahui u⃗ = 5 maka tentukalah nilai 3u⃗ ?
8
Jawab :
() ( ) ( )
2 3.2 6
c⃗ =3 5 = 3.5 = 15
8 3.8 24
()
x
r⃗ = y
z
Misalkan r⃗ adalah vektor diruang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom
()
x
r⃗ = y . Panjang atau besar vektor r⃗ ditenukan dengan rumus :
z
|r|= √ x + y + z
→
2 2 2 .
Contoh :
() () ()
5 3 3
Diketahui vektor u⃗ = 7 , vektor ⃗v = −5 dan vektor ⃗
w = −5 hitunglah:
−2 3 3
|u⃗ + ⃗v +w| ?
Jawab :
( )( )( ) ( )
5 3 3 11
u⃗ + ⃗v + ⃗
w = 7 + −5 + −5 = −3
−2 3 3 4
w|=√ (11)2 +(−5)2 +(3)2= √70
|u⃗ + ⃗v +⃗
w adalah |u⃗ + ⃗v +⃗
Jadi, panjang vektor u⃗ + ⃗v + ⃗ w|=√ 70
()
x
Misalkan a⃗ adalah vektor dalam ruang dengan a⃗ = y
z
Vektor satuan dari a⃗ , dilambangkan dengan e^ , ditentukan dengan rumus :
()
x
a⃗ a⃗ 1
e^ = = 2 2 2 = 2 2 2 y
|a⃗| √ x + y + z √ x + y + z
z
a⃗ . ⃗b=x 1 x 2+ y 1 y 2
Contoh :
Diketahui vektor a⃗ = ( 23) dan vektor b⃗ =(−14 )
Hitunglah a⃗ . ⃗b dan b⃗ . ⃗a ?
Jawab :
Dengan menggunakan rumus hasl kali skalar dua vektor di bidang maka diperoleh:
a⃗ . ⃗b=( 2 )( 4 ) + ( 3 )(−1 )=8−3=5
b⃗ . ⃗a =( 4 )( 2 ) + (−1 ) ( 3 )=8−3=5
() ()
x1 x2
⃗
Misalkan diketahui vektor a⃗ = y 1 dan vektor b = y 2
z1 z2
Hasil kali skalar vektor a⃗ dengan vektor b⃗ ditentukan dengan rumus :
a⃗ . ⃗b=x 1 x 2+ y 1 y 2 + z 1 z 2
Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua titik dengan jarak yang terdekat.
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah kemiringan garis atau biasa
disebut gradien. Gradien merupakan perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak
horizontal dari dua buah titik yang dilalui garis lurus. Gradien yaitu konstanta dari variabel x.
Perhitungan Gradien
Menghitung gradien pada persamaan garis y = mx
Contoh : Diketehui persamaan garis –8x + 2y = 0
Maka, untuk mencari gradien pada persamaan garis tersebut kita harus membuat
persamaan tersebut menjadi bentuk y = mx, sehingga
-8x + 2y = 0
2y = 8x
y = 8/2 x = 4x
Jadi, gradiennya adalah 4.
Sifat-Sifat Gradien
a. Gradien garis yang sejajar dengan sumbu x (gradiennya bernilai nol)
b . Gradien garis yang sejajar dengan sumbu y (tidak memiliki gradien)
c. Gradien dua garis yang sejajar (gradiennya bernilai 1)
d. Gradien dua garis yag tegak lurus (gradiennya bernilai -1)
Untuk membuktikan sifat-sifat gradien diatas gunakan rumus :
y 2− y 1
m=
x 2−x 1
Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(1,5) dan memiliki gradien 3.
Jawab :
Untuk titik P(1, 5) maka x 1 = 1, y1 = 5. Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh
persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = 3 (x – 1)
y – 5 = 3x - 3
y = 3x - 3 + 5
y = 3x + 2 atau 3x - y + 2 = 0
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
y−2 x−4
=
3−2 2−4
y−2 x−4
=
1 −2
-2y + 4 = x – 4
x + 2y – 8 = 0
Contoh :
Dengan cara substitusi, tentukan koordinat titik potong antara garis
3x + y = 5 dan garis 2x – 3y = 7
Jawab :
• Ambil salah satu persamaan garis, misalnya 3x + y = 5.
• Tentukan salah satu variabel dari garis tersebut, misalnya y.
3x + y = 5 maka y = 5 – 3x.
2x – 3y = 7
2x – 3(5 – 3x) = 7
2x – 15 + 9x = 7
2x + 9x = 7 + 15
11x = 22 x = 2
Lingkaran yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran
yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan
r, atau radius, atau jari-jari. Sifat lingkaran yaitu memiliki simetri lipat dan simetri putar yang
tak terhingga jumlahnya.
Luas Lingakaran: Keliling Lingkaran :
Contoh :
1. Sebuah roda sepeda memiliki jari-jari 21 cm. Ketika sepeda dikayuh, roda tersebut
berputar sebanyak 50 kali. Tentukan keliling dan jarak yang ditempuh oleh roda sepeda
tersebut !
Pembahasan :
Cari keliling roda terlebih dahulu :
K = 2πr
K = 2 x 22/7 x 21 cm
K = 12 cm
Untuk mengetahui jarak yang ditempuh oleh roda, menggunakan rumus :
Jarak = Keliling x banyak putaran
Jarak = 12 cm x 50 cm
Jarak = 600 cm
Maka jarak yang ditempuh roda sepeda tersebut adalah 600 cm atau 6 m
2. Sebuah stadion berbentuk lingkaran memiliki keliling 132 m. Berapakah luas keseluruhan
dari stadion tersebut !
Pembahasan :
Untuk mencari luas lingkaran kita harus mengetahui jari-jarinya terlebih dahulu. Karena yang
diketahui adalah keliling lingkaran , maka kita bisa mengetahui jari-jarinya dengan rumus :
K = 2πr
132 m = 2 x 22/7 x r
132 m = 44/7 x r
44 r = 132 m x 7
44 r = 924 m
r = 924/44
r = 21 m
Setelah jari-jari diketahui barulah kita bisa mencari luasnya :
L = πr2
L = 22/7 x 21 m x 21 m
L = 22/7 x 441 m
L = 1386 m2
Persamaan Lingkaran
a. Persamaan Lingkaran dengan Pusat O(0,0) dan Jari-jari r
2 2 2
x + y =r
Contoh :
Tentukan panjang jari-jari lingkaran apabila diketahui persamaannya : x2 + y2 = 81
Jawab :
r =√ x 2 + y 2
r =√ 81
r =9
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat M(5,2) dan jari jari 4.
Jawab : ¿
2 2
x −10 x+ 25+ y −4 y+ 4=16
2 2
x + y −10 x−4 y+25+ 4−16=0
2 2
x + y −10 x−4 y+13=0
c. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
2 2
x + y + Ax+ By +C=0
Contoh :
Tentukan pusat dan jari – jari lingkaran jika persamaan lingkarannya adalah :
2 2
x + y −10 x+ 8 y −23=0
Jawab :
A=−10 , B=8 dan C=−23
R=
√ 1
4
2 1
(−10) + 8+ 23
4
¿ √ 25+16+23
= √ 64=8
2 2
x + y + Ax+ By +C=0 1 1
xx 1+ yy 1+ A ( x + x 1 ) + B ( y + y 1 ) +C=0
2 2
Rumus di atas hanya berlaku untuk Persamaan Garis Singgung melalui titik pada lingkaran.
Contoh :
Tentukan Persamaan Garis singgung Lingkaran L ≡ x 2+ y 2=10 yang melalui titik (-3,1).
Jawab :
Titik (-3,1)⇒ x 1=−3 dan y 1=1, terletak pada L ≡ x 2+ y 2=10
2 2
x + y + Ax+ By +C=0 Ubah bentuk persamaan ke
2 2 2
( x−a) +( y−b) =r gunakanrumus
y−b=m( x−a)± r √1+ m
2
Menggunakan rumus
Rumus persamaan garis singgung lingkaran melalui titik A( x 1 , y1 ) pada lingkaran
(x−a)2 +( y−b)2=r 2 adalah y− y1 =m¿ adalah dengan
m= 2 2
( x 1−a ) −r
y=mx ±5 √ 1+m 2
y=mx ±5 √ 1+m → y=mx−7 m+1
2
5 √ 1+ m =7 m+1
2
2 2
25+25 m =49 m −14 m+ 1
24−14−24=0
( 4 m+ 3 )( 3 m−4 )=0
−3 4
m 1= ataum2=
4 3
Persamaan Garis singgung 1 Persamaan Garis singgung ke 2
m1= y=mx−7 m+1 m2= y =mx−7 m+1
y=
−3
4
x−7
−3
4 ( )
+1
4
y= x−7
3
4
3
+1()
4 y=−3 x +21+4 3 y=4 x−28+3
3 x+ 4 y =25 4 x−3 y=25
D=b2−4 ac
Contoh :
Tentukan posisi garis
y = 2 x+3 terhadap lingkaran x 2 + y 2=49!
Penyelesaian:
y = 2 x+3 subsitusi pada x 2+ y 2=49
2 2
x + ( 2 x +3 ) =49
2 2
x + 4 x +12 x +9=49
2
5 x +12 x−40=0
D=b2−4 ac
=122−4(5)( 40)
=944
D>0
Maka garis memotong pada dua titik yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
http://mathematicallearning.blogspot.co.id/2011/11/koordinat-kartesius-dan-
koordinat-kutub.html
http://kumpulan-tugasperkuliahan.blogspot.com/2012/03/tugas- matematika-3-sistem-
koordinat.html
http://rismawidyan.blogspot.com/2012/04/sistem-koordinat.html
http://sellyhendriati07.blogspot.co.id/2015/02/v- behaviorurldefaultvmlo_22.html
http://www.slideshare.net/desyaryanti37/sistem-koordinat
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius
https://www.academia.edu/10635592/MAKALAH_SISTEM_KOORDINAT
Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya:
Penerbit Airlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/sistem-koordinat-kartesius
http://rumus-matematika.com/rumus-lingkaran/
http://rumushitung.com/2014/11/20/pembukitan-asal-rumus-luas-lingkaran/
http://xjsinlui1sbyb.blogspot.co.id/2007/11/asal-usul-rumus-keliling-lingkaran.html
http://eviafidah.blogsot.co.id/2016/03/penerapan-luas-dan-keliling-linhttp://
matematikaict.files.wordpress.com.2009.03.pembelajaran-lingkaran-SMA-dengan-geometri-
analitik.html
gkaran.html?m=1
Bird, John. 2002. Matematika Dasar Teori dan Aplikasi Praktis Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga
Budiyono. 1984. Matematika Program Inti. Malang : Widia Duta
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika Jilid 2 untuk SMA kelas XI Program Ilmu Alam.
Jakarta : Erlangga