Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GEOMETRI BIDANG ( TEMPAT KEDUDUKAN )

MakalahinidisusununtukmemenuhitugaskelompokmatakuliahGeometriBidang.

Ismail SalehNasution, S,Pd, M,Pd

KELOMPOK 6:

1. AuliaMawaddah ( 1602030053 )
2. CiciNovian Sari ( 1602030021 )
3. Isnaina ( 1602030027 )
4. RiskaHandayani (1602030028 )
5. RiskiAudiva ( 1602030054 )
6. SyaibatulMarwiyah ( 1602030019 )
7. Vivi ( 1602030009 )

KELAS: 2 A PAGI, PEND. MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TA : 2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segalapujibagi Allah SWT yang denganperkenan-

Nyamakamakalah “TEMPAT KEDUDUKAN dalam GEOMETRI BIDANG “

dapatterselesaikandalambentuk yang sangatsederhanaini.

MakalahinipenulissusunberdasarkankebutuhanPerkuliahansebagaitugasmatakuliah

“ GeometriBidang”.

Denganharapanmakalahinidapatdipergunakansebaikmungkin.Makalahiniti

daklepasdaribantuanberbagaipihak,

terkhususkepadaDosenPembimbingmatakuliah“GEOMETRI BIDANG“.

Semogamakalahinidapatmenjadiinspirasibagiparapembacanyadanmemberi

kanmanfaatdalampengembangankhazamahkeilmuan,

khususnyadalampeningkatankualitaspengetahuanMatematikapadajenjangpendidik

andasar.Penulismenyadaribahwamakalahinijauhdarikesempurnaan, olehkarenaitu,

denganpenuhkerendahanhatipenulismenerimasegalaperbaikandaripembaca.

Akhirnya,mudah –mudahanTuhan Yang

MahaEsatetapmencurahkanrahmat-NyakepadakitaAmiin.

Medan, April 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan............................................................................ 1

A. LatarBelakang........................................................................................ 1
B. RumusanMasalah................................................................................... 1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan........................................................................... 2

1.1 PengertianTempatKedudukan............................................................... 2
2.1 GrafikPersamaan................................................................................... 3
3.1 PerpotonganAntarkurva........................................................................ 4
4.1 MenemukanPersamaanTempatKedudukan.......................................... 6
5.1 TempatKedudukanTitikPadaPersamaanLingkaran.............................. 8
BAB III Penutup................................................................................. 12

Kesimpulan........................................................................................... 12

Saran..................................................................................................... 12

DaftarPustaka..................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterangan yang dipakaisebagaiaturanuntukmenentukanletaksuatutitik di
bidangdatardinyatakandenganpasanganbilangan.Keteranganmelaluipasanganb
ilanganriilitudinyatakanterhadapsusunankordinat Cartesian,
baiksusunankordinat miring ataupunortogonal.Pasanganbilanganitumasing-
masingmenyatakanjarak-jarakkemasing-
masingsumbukordinat.Denganditemukannyasistemkordinatitumakapenggolon
gankurva-kurvadapatdiadakan.Dan melaluiitu pula
makapersamaanbeberapakurvadapatdisederhanakan.
Penafsirangeometridarikurvaadalahsebagaitempatkedudukantitik-
titikatausebagai envelop darigaris-garistangen.
Lebihlanjutsebagaiunsurdasardalambesarangeometridapatjugadipakailingkara
n.Karenapadasusunankordinat Cartesian
lingkaranditentukanolehkordinattitikpadalingkaranitudantitikpusatnya,
berartidiperlukanpasangantigabilanganuntukmenjadiunsurdasarbesarangeome
tri.Buahpikiraninilah yang
membawapengembanganteoridimensi.Dimensidarisuatugeometriialahbanyak
nyakordinat yang
diperlukanuntukmenentukansuatuunsurdasardarigeometriitu.Dengankonsepini
, bidangdatardikatakanduadimensidalamtitik, duadimensidalamgaris,
tetapitigadimensidalamlingkaran.Jadidimensiitutergantungpadaunsurdasar
yang dipakaisebagaibesarangeometrinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tempat kedudukan ?
2. Bagaimana tempat kedudukan titik pada lingkaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tempat kedudukan
2. Memahami tempat kedudukan titik pada lingkaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tempat kedudukan

Tempat kedudukan (locus) adalah himpunan titik-titik yang


memenuhi suatu syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan
sebagai lintasan dari sebuah titik yang bergerak yang dibatasi oleh satu atau
beberapa syarat. Dalam geometri bidang tempat kedudukan biasanya berupa
sebuah kurva, meskipun kadang-kadang merupakan susunan lebih dari satu
kurva dan kadang-kadang memuat satu atau beberapa titik terisolasi. Jadi,
misalnya tempat kedudukan dari titik-titik yang berjarak 5 satuan dari titik
asal adalah lingkaran dengan pusat di titik asal dan dengan radius 5.

Syarat yang ditentukan pada titik dalam tempat kedudukan bisa


dinyatakan secara analitik dengan sebuah persamaan yang mana koordinat-
koordinat titik tersebut harus memenuhi persamaan. Persamaan ini disebut
persamaan tempat kedudukan, sebaliknya tempat kedudukannya disebut
tempat kedudukan dari persamaan. Secara umum prinsip dasar
geometri analitik adalah :
Jika koordinat suatu titik memenuhi sebuah persamaan, maka titik
tersebut berada pada tempat kedudukan persamaan.
Jika sebuah titik berada pada tempat kedudukan dari sebuah persamaan,
maka koordinat titik tersebut akan memenuhi persamaan.
2.2. Grafik Persamaan

Kurva atau tempat kedudukan suatu persamaan disebut grafik dari


persamaan. Grafik dari suatu persamaan dalam dua variabel x dan y secara
sederhana adalah himpunan semua titik (x, y) pada bidang yang memenuhi
persamaan yang diberikan. Menggambar grafik suatu persamaan adalah
salah satu masalah pokok dari geometri analitik. Salah satu cara sederhana
yang bisa dilakukan dalam menggambar grafik suatu persamaan adalah
membuat plot beberapa titik tertentu kemudian dilakukan penghalusan
gambar/grafik.
Cara penggambaran grafik seperti di atas untuk beberapa kasus memang
memudahkan, misalnya pada garis lurus. Tetapi untuk grafik dari persamaan
yang lebih umum cara di atas sangat tidak memuaskan. Untuk memperoleh
grafik yang ideal biasanya dipelajari karakteristik dari persamaan yang
diberikan kemudian menentukan titik-titik tertentu yang merupakan
karakteristik tertentu dari persamaan. Dalam hal ini aljabar menjadi sangat
dominan dalam menentukan karakteristik suatu persamaan. Misalkan
informasi tentang titik-titik di mana grafik berlaku ekstrim. Jadi yang perlu
di pelajari hanyalah titik-titik yang merupakan titik ekstrim saja untuk
kemudian dapat dibuat sketsa grafiknya.
2.3. Perpotongan Antar Kurva

Jika tempat kedudukan dua persamaan berpotongan, maka koordinat


masing-masing titik potongnya harus memenuhi kedua persamaan tersebut.
Oleh karena itu dalam menemukan titik-titik potong kedua kurva dikenal
sebagai persamaan simultan dan menyelesaikannya dengan metoda aljabar
yang telah dikenal. Koordinat titik potong kurva tersebut akan berupa
pasangan penyelesaian real. Penyelesaian imajiner meskipun valid secara
aljabar, tetapi tidak dapat diterima dalam pengertian geometrik, karena
koordinat semua titik adalah bilangan real.

Contoh :

Tentukan titik-titik potong dari tempat kedudukan dengan persamaan

x2 + y2 = 25 (1), dan 4x2 – 9y = 0 (2)

Jawab:

Untuk menyelesaikan persamaan simultan di atas, dapat dilakukan dengan


beberapa metoda yang dikenal dalam aljabar seperti eleminasi atau
substitusi variabel. Misalkan dilakukan dengan cara eleminasi maka kalikan
4 pada masing-masing ruas persamaan (1) dan kurangkan persamaan (2):
4  (1) 4x2 + 4y2 = 100

(2) 4x2 – 9y = 0
4  (1) – (2) 4y2 + 9y = 100

Persamaan kuadrat yang terjadi, 4y2 + 9y – 100 = 0, dapat diselesaikan


dengan pemfaktoran yaitu;

4y2 + 9y – 100 = 0

 (y – 4)(4y + 25) = 0

1.3. KoordinatCartesius57
25
 y = 4 atau y = – 4

Dengan substitusi y = 4 pada salah satu dari persamaan (1) atau (2)
25 15
diperoleh x=  3. Sedangkan dengan substitusi y = – 4 diperoleh x =  4 i.
Jadi penyelesaian dari persamaan simultan (1) dan (2) adalah

15 25 15 25
(3, 4), (–3, 4), ( 4 i, – 4 ), (– 4 i, – 4 ).

Dua jawaban pertama merupakan titik potong dari kurva yaitu (3, 4)
dan (–3, 4), dan dua jawaban terakhir karena imajiner tidak tampak pada
grafik.

1.3. KoordinatCartesius58
2.4. Menemukan Persamaan Tempat Kedudukan

Masalah mendasar yang kedua dalam geometri analitik adalah menentukan


persamaan tempat kedudukan titik-titik yang memenuhi suatu syarat yang
diberikan. Prosedur umum untuk menyelesaikan masalah di atas adalah
sebagai berikut:
– Buatlah gambar yang menunjukkan data dan asumsikan bahwa P(x, y)
adalah sembarang titik pada tempat kedudukan.
– Tuliskan hubungan atau syarat yang diberikan.
– Nyatakan kondisi ini dalam bentuk koordinat x dan y pada titik P
kemudian sederhanakan persamaan yang terjadi.
Contoh 1:
Tentukan persamaan tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya terhadap
titik (–4, 0) adalah sama dengan jarak titik tersebut dari sumbu-y.
Jawab:
Misalkan P(x, y) sembarang titik pada tempat kedudukan. Misalkan A
menyatakan titik (–4, 0) dan B titik proyeksi tegak lurus titik P pada sumbu-
y. Perhatikan gambar 2.1. berikut:

Y
P(x, y)
B
Gambar 2.1:

X
A(–4, 0) O

Maka syarat yang diberikan adalah

PA = PB.................(1)

1.3. KoordinatCartesius59
Dengan rumus jarak seperti pada teorema 1.1. maka,

PA = √( x−(−4 ))2+ y 2 = √( x+4 )2+ y 2 .............(2)


Dengan definisi absis, maka jarak titik P dari sumbu-y adalah x. Oleh
karena itu panjang PB adalah

B = |x|..............(3)

Dengan menggunakan (1) , (2), dan (3) diperoleh

√( x+4 )2+ y 2 = |x|...................(4)

Kemudian kuadratkan kedua ruas dan dengan penyederhanaan secara


aljabar akan diperoleh persamaan tempat kedudukan yang dicari yaitu

y2 + 8x + 16 = 0..............(5)

Setiap titik yang memenuhi syarat yang diberikan, yaitu setiap titik pada
tempat kedudukan, akan mempunyai koordinat yang memenuhi persamaan
(5) di atas. Sebaliknya, dengan menelusuri ulang langkah-langkah pada
penurunan persamaan, kita dapat membuktikan bahwa setiap titik yang
koordinatnya memenuhi persamaan akan berada pada tempat kedudukan
dengan syarat yang diberikan.

1.3. KoordinatCartesius60
2.5. Tempat Kedudukan Titik Pada Persamaanlingkaran

Lingkaranadalahtempatkedudukantitik yang
jaraknyasamadansebuahtitiktertentu.
Titikinidisebuttitikpusatdanjarakituadalahjari-jarilingkaran.
Dari pokokbahasanlalu.kitatelahmempelajaribahwagrafikdari |(x-a, y-b)|
= r sedang r non negatifadalahlingkaran yang pusatnya (a,b) sedangjari-
jarinya r. Dari |(x-a, y-b)| = r karena r non negatifmakakitamendapatkan
√¿¿
( x−a ¿ 2+ ¿
                                           rumus (1)
ialahpersamaanlingkaran yang pusatnya (a,b) danjari-jarinya r.
Jika a = b = 0 makakitamendapatkan
x 2+ y 2=r 2
                                           rumus (2)
ialahpersamaanlingkaran yang pusatnya (0,0) danjari-jarinya r.

Contoh 1:
(a) ¿adalahpersamaanlingkaran yang pusatnya (2, -3) dan jari-jarinya 3.
(b) x 2+ ¿adalahpersamaanlingkaran yang pusatnya (0, -4) danjari-jarinya
1.
(c) Persamaanlingkaran yang pusatnya (-4, 0) sedangjari-jarinya 0,5adalah
¿
.

1.3. KoordinatCartesius61
Contoh 2:
Tentukanlahpersamaanlingkaran yang melaluititik (-2, 3) danpusatnya (4, -
3)  !
Misalnya jari-jari lingkaranitu r, makalingkarannyaadalah ¿
. Lingkaraninimelaluititik (-2, 3), jadi
¿
Jadipersamaanlingkarannyaadalah
¿
(jari-jarinya√ 72=6 √ 2 ¿

Contoh 3: Tentukanlahkoordinattitikpotonglingkaran-lingkaran ¿ dan ¿

Secarageometrititikpotongkedualingkarantersebutdiperolehdenganjalanluk
isan (Gambar 1-19).Sedangsecaraaljabar,
titikpotongkedualingkaranitudiperolehdenganmenyelesaikanpersamaan-
persamaannya.Denganmelenyapkansalahsatuvariabel (x atau y)
darikeduapersamaanlingkaranitu,
kitamendapatkansebuahpersamaandengansatuvariabel.
dari ¿
diperoleh x 2+ y 2+ 4 x−21=0 (i),

1.3. KoordinatCartesius62
sedangdari¿diperoleh x 2+ y 2−8 x+ 3=0 (ii). Jika (ii) diperkurang2kandari
(i) makadiperoleh12 x−24=0 ↔ x=2 (iii) ialah koordinat −x dari titik
potong yang kita tentukan.Dan penyelesaian persamaan (iii) dengan
persamaan (i) atau (ii) kita mendapatkan koordinat -y dari titik potong itu.
Penyelesaian (i) dan (iii) memberikanpersamaan
4 + y 2 +8−21=0 ↔ y 2=9 ↔ y=3
atau y = -3. Jadititik-titikpotongnyaadalah (2, 3) atau (2, -3).

Contoh 4: Hitunglah p dariGambar 1-20.

Kita pilihsumbu-
sumbukoordinatsepertipadagambaritu.Dengandemikiantitikpusatdarilingkar
anituadalah (3,225; 3,75) dankarenajari-jarilingkaranitu 2,5
makapersamaanlingkaraniniadalah
¿
. Lingkaraninimelaluititik C (5,225; p), denganperkataan lain C di
lingkaranini, maka¿5atau
↔ 4+ ¿
1,5 p−3,375=−1,5 ↔ p=4,875 T ↔ ataup=1,875
. Jadi p = 1,875. (Mengapabukan 4,875?).
Contoh 5: Hitunglah p danGambar 1- 21.

1.3. KoordinatCartesius63
Kita pilihpersumbuansepertipadagambaritu.Untuk 1ingkaran di
sebelahkanankarenapusatnya (6,9; 0) danjari-jarinya 2 makapersamaannya¿
. LingkaraninimelaluititikA(a; -1,2) maka
¿
ataua−6,9=−1,6 . a=8,5 . ataua=5,3.
Kita pilih a = 5,3 (Mengapabukan 8,5?). Jadi A (5,3; -1,2).
Untuklingkarandisebelahkirimisalnyapusatnya (b, 0) makapersamaannya
¿ LingkaraninimelaluiB(-2,7 : -0,5) maka
¿
atau -2,7-b = -1,2; b = -3,9 atau b = -1,5. Kita pilih b = -3,9 (Mengapa?).
Jadi persamaan lingkaran ini adalah ¿
Karenalingkaraninimelaluititik C(c; -1,2) maka
¿
atauc +3,9=−0,5 ↔c =−3,4
atau c = -4,4.
Kita pilib c = -3,4 (Mengapa?). JadiC(-3,4; -1,2). Karena A(7,3; -1,2)
danC(-3,4; -1,2) maka AC = 10,7.

DAFTAR PUSTAKA

1.3. KoordinatCartesius64
Tempat kedudukan titik (2016) blog matematika
teknik.https://mathetek.blogspot.co.id/2016/10/persamaan-lingkaran.html/
0nApril`2017

1.3. KoordinatCartesius65

Anda mungkin juga menyukai